Anda di halaman 1dari 9

LEMBAR KEGIATAN SISWA

INTERAKSI ANTAR MOLEKUL GAYA LONDON

Nama Anggota Kelompok :

1............................................ 2............................................ 3............................................ 4............................................

GAYA TARIK DIPOL TERIMBAS (GAYA LONDON) A. Standar Kompetensi 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur,struktur molekul dan sifa t sifat senyawa. B. Kompetensi Dasar 1.3 Menjelaskan interaksi antar molekul (gaya antar molekul) dengan sifatnya. C. Indikator 1. Kognitif a) Proses 1. Menjelaskan perbedaan sifat fisik (titik didih, titik beku) berdasarkan perbedaan gaya antar molekul (gaya Van Der Waals, gaya London, dan ikatan hidrogen) 2. Afektif 1. Perilaku Berkarakter: Ketrampilan diskusi dalam kelas, kejujuran, kemauan, berkreasi, tepat waktu, teliti serta tanggungjawab. 2. Keterampilan Sosial: Bertanya, menyumbang ide atau pendapat, menjadi pendengar yang baik, kerjasama, serta menghargai pendapat orang lain. D. Tujuan Pembelajaran 1. Kognitif Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menyebutkan perbedaan sifat fisik (titik didih, titik beku) berdasarkan perbedaan gaya antar molekul (gaya Van Der Waals, gaya London, dan ikatan hidrogen)

2.

Afektif 1. Perilaku Berkarakter: Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling tidak siswa dinilai membuat kemajuan dalam menunjukkan karakter

ketrampilan diskusi kelompok, kejujuran, kemauan, berkreasi, tepat waktu, teliti serta tanggung jawab. 2. Keterampilan Sosial:

Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling tidak siswa dinilai membuat kemajuan dalam menunjukkan keterampilan social bertanya, menyumbang ide atau pendapat, menjadi pendengar yang baik, kerjasama, serta menghargai pendapat orang lain.

E. Materi Pembelajaran Gaya Tarik Menarik Dipol Sesaat (Dipol Terimbas) Antar molekul nonpolar terjadi tarik-menarik yang lemah akibat terbentuknya dipol sesaat. Pada waktu membahas struktur elektron, kita mengacu pada peluang untuk menemukan elektron di daerah tertentu pada waktu tertentu. Elektron senantiasa bergerak dalam orbit. Perpindahan elektron dari suatu daerah ke daerah lainnya menyebabkan suatu molekul yang secara normal bersifat nonpolar menjadi polar, sehingga terbentuk suatu dipol sesaat. Dipol yang terbentuk dengan cara itu disebut dipol sesaat karena dipol itu dapat berpindah milyaran kali dalam 1 detik. Pada saat berikutnya, dipol itu hilang atau bahkan sudah berbalik arahnya. Suatu saat yang mungkin terjadi digambarkan pada gambar berikut.

Gambar gaya london Dipol sesaat pada suatu molekul dapat mengimbas pada molekul di sekitarnya, sehingga membentuk suatu dipol terimbas. Hasilnya adalah suatu gaya tarik-menarik antarmolekul yang lemah. Penjelasan teoritis mengenai gaya-gaya ini dikemukakan oleh Fritz London pada tahun 1928. Oleh karena itu gaya ini disebut gaya London (disebut juga gaya dispersi) (James E. Brady, 1990). Kemudahan suatu molekul untuk membentuk dipol sesaat atau untuk mengimbas suatu molekul disebut polarisabilitas. Polarisabilitas berkaitan dengan massa molekul relatif (Mr) dan bentuk molekul. Pada umumnya, makin banyak

jumlah elektron dalam molekul, makin mudah mengalami polarisasi. Oleh karena jumlah elektron berkaitan dengan massa molekul relatif, maka dapat dikatakan bahwa makin besar massa molekul relatif, makin kuat gaya London. Misalnya, radon (Ar = 222) mempunyai titik didih lebih tinggi dibandingkan helium (Ar = 4), 221 K untuk Rn dibandingkan dengan 4 K untuk He. Molekul yang bentuknya panjang lebih mudah mengalami polarisasi dibandingkan molekul yang kecil, kompak, dan simetris. Misalnya, normal pentana mempunyai titik cair dan titik didih yang lebih tinggi dibandingkan neopentana. Kedua zat itu mempunyai massa molekul relatif yang sama besar.

Gambar bentuk molekul dan polarisabilitasnya Gaya dispersi (gaya London) merupakan gaya yang relatif lemah. Zat yang molekulnya bertarikan hanya berdasarkan gaya London, yang mempunyai titik leleh dan titik didih yang rendah dibandingkan dengan zat lain yang massa molekul relatifnya kira-kira sama. Jika molekul-molekulnya kecil, zat-zat itu biasanya berbentuk gas pada suhu kamar, misalnya hidrogen (H2), nitrogen(N2), metana dan gas-gas mulia. F. Petunjuk belajar 1. Duduklah berkrlompok sebanyak 2 orang sesuai perintah guru 2. Berdiskusilah dengan kelompok masing- masing untuk membahas LKS yang telah diberikan oleh guru. 3. Guru membimbing 4. Siswa mempresentasikan hasil pekerjaan mereka di depan kelas, kemudian kelompok lain dan guru menanggapi ( baik berupa masukan ataupun sanggahan).

SOAL LATIHAN

A. 1.

Jawablah pertanyaan ini untuk membantu diskusimu! Jelaskan apa yang dimaksud dengan interaksi molekul dengan gaya london!

2.

Apa yang dimaksud dengan polarisabilitas?

3.

Bagaimana pengaruh dari polarisabilitas dengan kekuatan gaya london? Jelaskan dengan contoh !

4.

Tuliskan contoh dari senyawa atau molekul unsur yang berikatan dengan gaya london !

B. Setelah mendengar presentasi kelompok lain, coba simpulkan perbedaan antara interaksi antar molekul berdasarkan diskusi kalian dengan diskusi kelompok lain! Tabel perbedaan jenis interaksi antar molekul Kelompok I Gaya London Kelompok II ........................ Kelompok III .........................

Kunci Jawaban LKS Gaya London


1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan interaksi molekul dengan gaya london! Jawab: Gaya london adalah salah satu jenis interaksi antar molekul nonpolar dimana terjadi tarik-menarik yang lemah akibat terbentuknya dipol sesaat. Dipol sesaat pada suatu molekul dapat mengimbas pada molekul di sekitarnya, sehingga membentuk suatu dipol terimbas. Hasilnya adalah suatu gaya tarik-menarik antarmolekul yang lemah

2.

Apa yang dimaksud dengan polarisabilitas? Jawab: Polarisabilitas adalah kemudahan suatu molekul untuk membentuk dipol sesaat atau untuk mengimbas suatu molekul.

3.

Bagaimana pengaruh dari polarisabilitas dengan kekuatan gaya london? Jelaskan dengan contoh ! Jawab: Polarisabilitas berkaitan dengan massa molekul relatif (Mr) dan bentuk molekul. Pada umumnya, makin banyak jumlah elektron dalam molekul, makin mudah mengalami polarisasi. Oleh karena jumlah elektron berkaitan dengan massa molekul relatif, maka dapat dikatakan bahwa makin besar massa molekul relatif, makin kuat gaya London. Misalnya, radon (Ar = 222) mempunyai titik didih lebih tinggi dibandingkan helium (Ar = 4), 221 K untuk Rn dibandingkan dengan 4 K untuk He.

4.

Tuliskan contoh dari senyawa atau molekul unsur yang berikatan dengan gaya london ! Jawab: Semisal interaksi antara molekul H2, N2, metana dan gas-gas mulia.

C. Setelah mendengar presentasi kelompok lain, coba simpulkan perbedaan antara interaksi antar molekul berdasarkan diskusi kalian dengan diskusi kelompok lain! Tabel perbedaan jenis interaksi antar molekul Kelompok I Gaya London Gaya london adalah salah satu jenis interaksi antar molekul nonpolar dimana terjadi tarik-menarik yang lemah akibat terbentuknya dipol sesaat. Dipol sesaat pada suatu molekul dapat mengimbas pada molekul di sekitarnya, sehingga membentuk suatu dipol terimbas. Hasilnya adalah suatu gaya tarik-menarik antarmolekul yang lemah Kelompok II Gaya Dipol-Dipol Gaya tarik yang terjadi dalam zat polar, yang terjadi akibat molekulmolekul zat polar cenderung menyusun diri dengan ujung (pol) positif berdekatan dengan ujung (pol) negatif dari molekul di dekatnya Kelompok III Ikatan Hidrogen Ikatan yang terjadi antara unsur H dengan unsur N, O, dan F. Dalm ikatan ini karena unsur F, O, dan N sangat elektronegatif, maka ikatan F H, O H, dan N H sangat polar, atom H dalam senyawa-senyawa itu sangat positif. Sehingga menyebabkan ikatan hidrogen menjadi ikatan paling kuat dibanding dua interaksi molekul yang lain.

Anda mungkin juga menyukai