Anda di halaman 1dari 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJAFIAN (RPP)

Sekolah : SIVIA
h/tata Pelajaran : Kimia
Kelas /Semester : XII 2
h/Iateri Pokok :
Polimer
Alokasi Waktu : 1 JP (1 x 40 menit)

Kompetensi Inti (KI):


KDmpetensi Inti 1: h/Ienghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KDmpetensi Inti 2: menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsive dan proaktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sisial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Kompetensi Inti 3: Nlemahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan factual, konseptual,
procedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
Kompetensi Inti 4: h/IengoIah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan diri yang dipelajari di sekolah secara mandiri dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar (KD} dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.11 Nlenganalisis struktur, tata nama, 3.11.1 h/IenganaIisis struktur polimer sintesis dan
sifat dan penggolongan hubungannya dengan dampak
makromolekul penggunaannya dalam kehidupan dan cara
penanggulangannya
4.11 Nlenganalisis hasil penelusuran 4.11.1 h/Iembuat poster dampak penggunaan
polimer
informasi mengenai pembuatan
sintetis dalam kehidupan dan cara
dan dampak suatu produk dari
penanggulangannya
makromolekul

Tujuan Pembelajaran
h/IeIaIui pembelajaran menggunakan model Problem Baseo' Learning siswa dapat membuat
poster, menganalisis struktur polimer sintesis dan dampak penggunaannya, serta cara
penanggulangannya dengan sikap kreatif dan peduli lingkungan.
D. Materi Pokok Pembelajaran
1. Faktual: pencemaran air dan tanah serta penyebaran penyakit dapat disebabkan oleh
penggunaan polimer yang kurang bijak. Padahal untuk menguraikan polimer diperlukan
waktu yang sangat lama, bahkan sampai ratusan tahun.
2. Konseptual: waktu degradasi polimer tergantung pada struktur polimernya. Ikatan kimia yang
kuat antar monomernya sangat berpegaruh terhadap waktu degradasi suatu polimer.
3. Procedural: untuk mengetahui kenapa suatu polimer sulit diuraikan, perlu diketahui
struktur monomernya terlebih dahulu dan proses pembentukannya.
4. h/Ietakognitif

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : saintifik
h/Ietode : diskusi
Model : Problem Based L earning

F. Media
Media Power Point, LKS, handout, alat tulis, dan Hand Phonolaptop

G. Sumber Belajar
Sumber Belajar : E-book Kimia Kelas XII (Budi Utami, halaman 161-163) Modul Kimia Kelas
XII Sumber online : htt s:// ou u b EAmTW6 5kQ
htts://radarboione awaos.com/reacL201&0Z27/52921/Iimbah- ok-berdamak-besar-
terhadapnbsp-linqkunqannbsp
htt s://sains.kom as.com/read/201&04/23/190600123/krisis-sam ah- Iastik-ancam-indonesia-
sebera a- arahkah-kondisin a-
https://tirto.id/ada-ancaman-di-baIik-seheIai-pakaian-cGuN

Langkah-Langkah Pembelajaran
No. Kegiatan Deskripsi

1. Pendahuluan + Guru mengkondisikan siswa untuk siap belajar 5 menit


• h/Iereview materi pada pertemuan sebelumnya (apa itu
polimer, partikel penyusun polimer, jenis-jenis polimer
termasuk pembuatan polimer)
2. Inti Orientasi Masalah 30 menit
• Siswa memperhatikan gambar-gambar yang disajikan oleh
guru, yaitu gambar tumpukan sampah piastik yang ada
di berbagai tempat
• h/Ienyampaikan permasalahan: mengapa pencemaran itu
bisa terjadi? Seberapa lama sampah dapat terurai? Bagaimana
cara menanggulanginya?
• Siswa memperhatkan gambar waktu penguraian berbagai
polimer

Mengorganisasi Siswa untuk Belajar


• Siswa membentuk kelompok sesuai dengan instruksi guru,
yaitu setiap kelompok beranggotakan 3 siswa
• Siswa menerima bahan bacaan terkait penggunaan dan
dampak polimer dalam kehidupan sehari-hari (setiap kelompok
berbeda)
MembirrDing Penyelidikan Inforrrnsi
• Siswa mencari informasi tambahan terkait kasus yang
diberikan
dengan arahan dari guru
• Siswa mendiskusikan bahan bacaan dan sumber
informasi yang didapatkan untuk desain poster yang
direncanakan Mengembangkan/Menyajikan Karya
• Siswa membuat poster terkait kasus yang diberikan
(ketentuan poster ada di Lembar Kerja Siswa
• Siswa mempresentasikan karya yang dihasilkan
Analisis/evaluasi Perrocahan Masalah
• Siswa membuat kesimpulan penyelesaian masalah
dengan bimbingan guru
3. penutup • siswa dan guru bersama-sama membuat kesimpulan 5 menü
kegiatan
pembelajaran hari ini
• Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran, yaitu materi
biomolekul

1. Penilaian Perröel aran


1. Teknik Penilaian:
a. Sikap : Observasi
b. Pengetahuan : kanten poster
c. Keterampilan : Uujuk Kerja (produk poster dan presentasi)
2. Bentuk Penilaian:
a. Sikap : lembar observasi sikap kreatif dan peduli lingkungan
b. Pengetahuan : hasil karya (poster)
c. Keterampilan : rubrik diskusi kelompok
3. Lampiran
a. Format observasi c. Handout
b. LKS d. Soal kuis

I\/Iengetahui, Malang, Juli 2019


Kepala SIVIA Guru h/lata Pelajaran Kimia
BSS,

Dasianto, S.Pd
Dip.EdM.Pd NIK 403101872012
NIK 40190781208
a. Format observasi

Sikap saat diskusi


1 1. h/Iampu menyampaikan ide/gagasan
2. I\/Ienghargai pendapat siswa lain
Proses membuat poster
1. Auggota kelompok aktif dalam mencari
bahan
2. Auggota kelompok aktiv dalam diskusi
2
3. Auggota kelompok aktiv dalam membuat
poster
4. Tepat waktu
Kanten materi poster
1. h/Ienjawab semua indikator
3 2. Isi materi benar sesuai kaidah keilmuan
3. Informasi mudah dibaca
4. Tampilan poster
Kegiatan Presentasi
1. h/Ienggunakan bahasa yang baku dan benar
4
2. h/Iampu menjawab pertanyaan
3. h/Iateriyang disampaikan benar
Skor

Kriteria Penilaian :
1. Baik sekali 4 9,0—10,0 A
2. Baik 3 7,0—8,9 B
3. Cukup 2 5,5—6,9 C
4. Kurang 1 <5,5 D

jumlah skor yg di peroieh O


NA = skor maksi mu m 100
b. Lembar kerja siswa:

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.11 Mer›ganalisis struldur, tata 3.11.1 Mer›ganalisis struktur polimer sintesis dan
nama,
hubungannya dengan dampak penggunaannya
sitat dan penggolo
dalam kehidupan dan cara penanggula annya
an maJomolekul 4.11.1 Membuat poster dampak pe unaan polimer
4.11 Mer›ganalisis hasil penelusuran sintetis dalam kehidupan dan cara
informasi me enai pena uIar›gannya
pembuatan dan dampak
suatu produk dari
maJomolekul

Liıııfınlı Popok Berclnıııpnl‹ Besnr terlındn p Liııgkıı ııgnıı

' ‘- CO ER

Penggunaan popok sekali pakai di Bojonegoro meningkat tajam, terutama ibu-ibu muda.
h/Iereka berpikir efektivitas dan efisiensi dalam merawat bayi (mengganti popok). h/Ienurut Kasi
Pengendalian Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Nur Rahmawati, mengatakan hampir
80% ibu-ibu menggunakan popok sekali pakai untuk anak-anaknya. Pemakaian popok dipilih ibu-ibu
karena mereka tidak repot harus mencuci popok bekas. Namun, kebanyakan ibu -ibu kurang
perhatian dalam membuang limbanya.
Kebanyakan ibu-ibu membuang limbah popok langsung ke sungai, terutama yang tinggal
di pinggiran kDtEt. Akİbatnya kualitas air sungai menjadi memburuk. Tumpukan popok bekas dapat
menghambat arus air yang mungkin dapat memicu terjadinya banjir. Selain itu, limbah popok bekas
juga dapat memicu berbagai penyakit, misalnya iritasi paru -paru, kulit, diare, dan sesak nafas.
Di dalam popok terdapat berbagai senyawa kimia yang sulit untuk diuraikan oleh
mikroorganisme. Untuk menguraikan satu buah popok bekas diperlukan waktu hingga 450 tahun.
Kandungan kimia di dalam popok juga dapat mengganggu hormon ikn yang dapat menurunkan
produksi ikan di sungai. Dengan dampak yang seperti itu, perlu langkah konkrit untuk
mengurangi penggunaan popok sekali pakai dan perlu penanganan limbahnya secara
khusus.
Sumber: https://radarboioneqoro iawapos .c om/reacL2018/0Z27/52921/limbah -popok-berdampak-
besar-terhada annbs

Berdasarkan paragraf di atas, buatlah sebuah poster yang memuat:


1. Struktur polimer pada bahan
2. Struktur monomer pada bahan
3. Proses pembentukan polimer
4. h/Iasa degradasi polimer
5. Dampak penggunaan polimer
6. Alternatif/solusi pemecahan masalah
Krisis Sampah P astik Ancam ndonesia, Seberapa Parahkah
Kondisinya?
Sumbe : åt s://sains.kom as.com/ eaö /2018/04/23/190600123/krisis-sam ah- lastik-arcam-
indonesia-sebe a a- nahkah-finö isin a-
MICHAEL HANNCtA W ISMABRATA Kompas.com - 23/04/2018, 19:06 WlB
David Shukman, editor sains di BBG Wm,
menggambarkan permasaiahan sampah piastik di
hdonesia sudah sangat akut, dan harus meminta bantuan
milter untuk turun tangan. Diiansir dari BBG New,
Kamis (1 9/4/201 8), Shukman meiaporkan keteriibatan TNl
dalam masaiah sampah di kota terbesar ketiga di
lndonesia, Bandung. Dia pun menekankan bahwa krisis
sampah piastik tidak hanna terjadi di Kota Bandung saja,
tetapi juga terjadi di kota-kota besar lain nya di lndonesia
dan negara
berkembang iainnya. Lonjakan jumiah penduduk dan semakin banyaknya penggunaan kantong piastik
menjadi pemicu meiedaknya jumiah sampah piastik. Kondisi tu juga diperparah dengan budaya
membuang sampah di sungai atau seiokan.
Di Bandung, puiuhan anggota Komando Rayon Miiiter turun ke sungai untuk memunguti
sampah kantong piastik, kotak makan dari stereofoam, dan botoi piastik. Namun apa pang
terjadi* Sampah piastik terus berdatangan setiap waktu dari daerah huiu dan menumpuk iayaknya
gunung es di sungai. Hal ini sangat menyuiitkan petugas. Saiah satu komandan pasukan, Sersan
Sugito, mengatakan, penugasan membersihkan sampah itu "tak semudah membaiikan tangan". "Musuh
saga sekarang bu kan musuh daiam peperangan, pang saga lain sekarang ini adaiah sampah,
musuh besar kita semua," katan ya.
Sementara itu, aktivis lingkungan dari Greeneration, Mohammad Bijaksan a Junerosano,
berpendapat bahvg memecahkan masaiah sampah piastik harus meiibatkan seiuruh pihak di
masyarakat. termasuk penegakan hukum. pendidikan dan kesadaran sosial. "Mendidik anak-anak agar
mencintai lingkungan. juga harus diimbangi dengan perilaku masyarakat. Apabila mereka melihat
lingkungannya masih rusak dan orang-orang membuang sampah sembarangan. anak-anak akan
bingung. Hal ini membutuhkan kerja sama antara pendidikan dan juga penegakan hukum oleh
masyarakat " katanya.

Berdasarkan paragraf di atas, buatlah sebuah poster yang memuat:


1. Struktur polimer pada bahan
2. Struktur monomer pada bahan
3. Proses pembentukan polimer
4. h/Iasa degradasi polimer
5. Dampak penggunaan polimer
6. Alternatif/solusi pemecahan masalah
Ada Ancaman di Balik Sehelai Pakaian
Oleh: Aditya Widya Putri - 23 Maret 201B
Sumber: https://tirto.icLada-ancaman-di-baIik-seheIai-pakaian-cGuN
Baju era modern terbuat dari benang yang
disusun dari serat. Ada dua kelompok serat
dalam industri pakaian: alami dan sintetis. Saat
ini lebih
dari 60 persen konsumsi serat global terdiri dari
serat sintetis yang disusun dari partikel minyak
bumi, seperti poliester dan spandex. Sementara
serat alami dari kapas hanya digunakan sebanyak
25 persen,
wol sekitar 1 persen, dan serat alami lainnya (rami, linen, dil) sebanyak 5 persen. Sisanya sekitar
6,6
persen merupakan serat selulosa berbasis kayu, misalnya rayon.
Pakaian seperti poliester dan akrilik juga menumpahkan ribuan serat plastik setiap kali
dicuci. h/Iereka turut menyumbang polusi plastik ke laut dan merusak ekosistem di dalamnya.
Baik serat alami maupun buatan sama-sama punya kekurangan. Serat sintetis bisa
menghalangi keringat secara alami. Akibatnya racun yang seharusnya dikeluarkan lewat
keringat jadi terhalang. Sedangkan tumbuhan penghasil serat ternyata lazim menggunakan
pestisida. Bahan kimia tersebut dapat terserap lewat kulit saat pakaian dikenakan. Berlanjut
pada proses pewarnaan dan pengelantangan, selain pewarna, ada juga zat penguat warna
(mordant), zat anti kerut, anti tungau, anti air, dan anti panas ditambahkan pada proses ini.
Selain itu, dalam derajat tertentu, banyak bahan pakaian maupun pewarna yang
mengandung senyawa berbahaya. Bahan pewarna azo, misalnya. la bisa melepaskan bahan
kimia bernama amina aromatik ketika dipakai. Zat ini bersifat toksik, alergan, dan menyebabkan
kanker.
Penelitian di tahun 2014 yang dilakukan Brüschweiler BJ dkk menemukan bahwa 17 persen sampel
pakaian mengandung amina aromatik dalam proses pewarnaan.
Rata-rata dalam setiap 6 kg beban cucian di Inggris, air cuciannya mengandung 140 ribu serat dari
campuran katun poliester, hampir setengah juta ser at poliester, dan lebih dari 700 ribu serat dari
akrilik. Akibatnya, fragmen dan ser at-serat tersebut dLemukan di permukaan dan dalam rantai
makanan ekosistem laut.
Pada tahun 2010 dari Badan Perlindungan Lingkungan Amerika melaporkan dari 13,1
juta ton produk tekstil yang dibuang, hanya 15 persen bisa daur ulang. Limbah tekstil mengisi
126 meter kubik ruang setiap tahunnya, meningkatkan jumlah gas metana dan mencemari air
bersih sebanyak 17-20 persen. Di Cina, lebih dari 20 persen air tanah dan 40 persen air
permukaan terkontaminasi dari manufaktur tekstil.
h/Iasih menurut laporan yang sama, setiap tahun diperkirakan 10-15 persen zat
warna dilepaskan ke lingkungan. Jumlah tersebut setara dengan 280 ribu ton limbah beracun
dan berbahaya.Yang lebih memprihatinkan sebanyak 43 persen kapas untuk tekstil juga
berasal dari organisme hasil rekayasa genetika. Untuk tumbuh, mereka membutuhkan bahan
kimia lebih banyak dan lebih kuat sehingga makin mengurangi kualitas tanah.
Lalu apa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi dampak berbahaya pakaian?
Pertama, cari tahu asal usul pakaian, misal, pakaian yang dicelup di Kanada memiliki
undang- undang perlindungan lingkungan yang melarang zat berbahaya digunakan dalam
industri tekstil. Uudang-undang serupa juga banyak dLerapkan di beberapa negara Eropa,
Amerika Serikat, dan beberapa negara berkembang. Sebaliknya, hindari pakaian yang
dicelup di Cina karena punya kandungan zat kimia tinggi.

Berdasarkan paragraf di atas, buatlah sebuah poster yang memuat:


1. Struktur polimer pada bahan poliester
2. Struktur monomer pada bahan poliester
3. Proses pembentukan polimer poliester
4. h/Iasa degradasi polimer poliester
5. Dampak penggunaan polimer poliester
6. Alternatif/solusi pemecahan masalah
Des kripsislngkat tentang produk polirre r tenasuk wakaJ degradasinya

Gam bar monorrer dan prases pembentukan polirrer

Dampak Penggunaan Produk Polimer Solus i Pemecahan Masalah dan s bgan

Anda mungkin juga menyukai