REAKSI OKSIDASI-REDUKSI
&
BILANGAN OKSIDASI
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kita berbagai macam
nikmat, sehingga aktivitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa
keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, terlebih lagi pada kehidupan akhirat
kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih
mudah dan penuh manfaat.
Buku ajar ini disusun dengan tujuan untuk membantu guru dalam kegiatan belajar
dan membantu siswa dalam proses belajar. Selain itu, buku ajar ini diharapkan dapat
menggantikan sebagian peran guru dan mendukung pembelajaran individual.
Didalam buku ajar ini mengkaji materi terkait reaksi oksidasi reduksi yang
mengalami perkembangan konsep, diantaranya konsep redoks berdasarkan
pengikatan dan pembebasan oksigen, konsep redoks berdasarkan penglepasan dan
penerimaan elektron, aturan biloks dan cara menghitungnya, dan konsep redoks
berdasarkan perubahan biloks.
Harapan yang paling besar dari dibuatnya buku ajar ini ialah , sebagai tambahan
dalam menambah referensi. Kepada para siswa kami ucapkan selamat belajar dan
manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu
ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
PENDAHULUAN
3
A. Konsep Reaksi Oksidasi-Reduksi
Salah satu reaksi kimia yang terpenting adalah reaksi oksidasi-reduksi. Reaksi ini
tidak dapat dibahas satu per satu, sebab keduanya tidak dapat dipisahkan. Jika terjadi
reaksi oksidasi selalu disertai reaksi reduksi.
Pada mulanya, kira-kira pada abad ke-19, ahli kimia meninjau reaksi redoks hanya
dari konsep reaksi dengan oksigen. Kini konsep reaksi redoks mengalami
perkembangan yaitu ditinjau dari penglepasan dan penerimaan elektron serta
perubahan bilangan oksidasi.
4
Sampah dapat kita bakar sehingga
kita bebas dari bakteri
Reaksi oksidasi didefinisikan sebagai reaksi pengikatan oksigen oleh suatu zat.
Sedangkan reaksi reduksi didefinisikan sebagai reaksi pembebasan oksigen dari
suatu zat.
Contoh :
Reaksi Oksidasi
1. 2 Fe(s) + O2(g) → Fe2O3(s)
Reaksi Reduksi
1. HgO(s) → Hg(l) + O2(g)
∆
2. CuO(s) → Cu(s) + O2(g)
Reaksi oksidasi dan reduksi terjadi bersamaan. Misalnya pada reaksi PbO(s) dan
H2(g). PbO mengoksidasi H2 berarti mengalami reduksi, disebut oksidator. H2
5
mereduksi PbO berarti mengalami oksidasi, disebut reduktor. Persamaan
reaksiya ditulis:
reduksi
Latihan 1
6
2. Konsep reaksi Oksidasi-Reduksi berdasarkan penglepasan dan
penerimaan elektron
Pada reaksi 2Mg(s) + Cl2(g) → 2MgCl2(s) tidak melibatkan gas oksigen, maka
konsep redoks berdasarkan pengikatan dan pembebasan oksigen tidak dapat
digunakan. Konsep redoks berkembang, bukan lagi pengikatan dan pembebasan
oksigen tetapi penglepasan dan penerimaan elektron. Reaksi oksidasi
didefinisikan sebagai reaksi penglepasan elektron dari suatu zat. Sedangkan
reaksi reduksi didefinisikan sebagai reaksi penerimaan elektron oleh suatu zat.
Contoh :
Reaksi oksidasi
1. Na(s) → Na+ (aq) + e– (Na melepaskan 1 elektron)
2. Ca (s) → Ca2+ (aq) + 2e– (Ca melepaskan 2 elektron)
3. Mg(s) → Mg2+ (aq) + 2e– (Mg melepaskan 2 elektron)
Reaksi reduksi
1. Cl2(g) + 2e– → 2 Cl– (aq) (Cl2 menerima 2 elektron)
2. S(s) + 2e– → S2– (aq) (S menerima 2 elektron)
3. I2(g) + 2e– → 2I– (aq) (I2 menerima 2 elektron)
Bila suatu atom melepaskan elektron, maka elektron tersebut akan diterima oleh
atom lain, dengan demikian terjadi serah terima elektron (terjadi reduksi dan
oksidasi). Reaksi dimana terjadi reduksi dan oksidasi disebut reaksi redoks.
7
Reaksi oksidasi : 2Mg(s) → Mg2+ (aq) + 2e–
Reaksi reduksi : Cl2(s) + 2e– → 2Cl– (aq)
Reaksi redoks : 2Mg(s) + Cl2(s) → Mg2+ (aq) + 2Cl–(aq)
Latihan 2
8
SOAL-SOAL LATIHAN
A. Pilihan Jamak
Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban yang tepat !
9
B. pengikatan unsur dengan oksigen E. penglepasan elektron
C. kenaikan biloks
B. ESAI
10
1. Berdasarkan konsep penglepasan dan penerimaan elektron, apa yang
dimaksud dengan reaksi oksidasi?
2. Berdasarkan konsep penglepasan dan penerimaan elektron, apa yang
dimaksud dengan reaksi reduksi?
3. Tentukan zat yang mengalami oksidasi, reduksi, sebagai oksidator, dan
sebagai reduktor dari reaksi-reaksi berikut:
Mg(s) + Fe2+(aq) → Fe(s) + Cl2(s)
11
Dalam Cr2(SO4)3, biloks Cr = +3
f) Jumlah biloks seluruh atom dalam senyawa = nol
Contoh : dalam HNO3 jumlah biloks H + N + 3 O = 0
g) Jumlah biloks seluruh atom dalam ion
Contoh : dalam HPO42- jumlah biloks = -2
Dengan konsep bilangan oksidasi, reaksi oksidasi dan reduksi didefinisikan
sebagai berikut :
Oksidasi adalah peningkatan bilangan oksidasi
Contoh :
Zn → Zn2+ + 2 e-
Biloks Zn = 0
Biloks Zn2+ = +2
Dari 0 ke +2 maka biloks bertambah.
Reduksi adalah reaksi penurunan bilangan oksidasi Contoh :
Cu2+ + 2 e- Cu
Biloks Cu2+ = +2 Biloks Cu = 0
Dari +2 ke 0 maka biloks berkurang
Reaksi oksidasi tidakberlangsung dengan sendirinya tetapi dissertai reaksi
reduksi dan sebaliknya.
Reaksi dimana terjadi reduksi dan oksidasi (penurunan dan kenaikan bilangan
oksidasi) disebut reaksi redoks.
Zn + 2 HCl ZnCl2 +H2
12
SOAL-SOAL LATIHAN
1. H2S dapat dioksidasi oleh KMnO4 menghasilkan antara lain K2SO4 dan
MnO2. Dalam reaksi tersebut setiap mol H2S melepaskan ….
A. 2 mol elektron D. 7 mol elektron
B. 4 mol elektron E. 8 mol elektron
C. 5 mol elektron
2. Di antara reaksi-reaksi tersebut di bawah ini yang merupakan contoh
reaksi redoks adalah ….
A. AgNO3(aq) + NaCl(aq) AgCl(s) + NaNO3(aq)
B. 2KI(aq) + Cl2(aq) I2(s) + 2KCI(aq)
C. NH3(aq) + H2O(l) NH4+(aq) + OH-(aq)
D. NaOH(aq) + CH3COOH(aq) CH3COONa(aq) + H2O(l)
E. Al2O3(S) + 2NaOH(aq) 2NaAlO2(aq) + H2O(l)
3. Sebagian dari daur nitrogen di alam, adalah sebagai berikut Urutan bilangan
oksidasi nitrogen dimulai dari N2, adalah ….
A. -3 ; 0 ; +1 ; +3 D. 0 ; 3 ; +4 ; +5
B. 0 ; +2 ; +4 ; 5 E. 0 , +1 ; +3 ; +5
C. -3 ; +1 ; +2 ; +3
4. Reaksi-reaksi di bawah ini yang termasuk reaksi redoks adalah ….
A. AgCl (s) + 2NH3 (aq) Ag(NH3)2Cl (aq)
B. NaOH (aq) + CH3COOH (aq) CH3COONa (aq) + H2O (l)
C. AgNO3 (aq) + NaCl (aq) AgCl (s) + NaNO3 (aq)
D. OH- (aq) + Al(OH)3 (s) AlO2- (aq) + 2H2O(l)
E. Hg (NO3)2 (aq) + Sn (s) Hg (s) + Sn(NO3)2 (aq)
13
5. Reaksi berikut :
3Br (g) + a OH- (aq) b BrO3- + c Br- (aq) + d H2O (l) Harga koefisien a,
b, c, d supaya reaksi di atas setara adalah ….
A. 2, 2, 5 dan 1 D. 5, 6, 3 dan 1
B. 6, 1, 5 dan 3 E. 4, 1, 5 dan 2
C. 6, 5, 1 dan 3
6. Reaksi redoks yang sudah mengalami penyetaraan ialah ….
A. I2 (s) + S2O3 (a) 2I- (aq) + SO42- (aq)
B. Al2O3 (s) + C (s) Al (s) + CO2 (g)
C. AgOH (s) + H+ (aq) Ag2+(aq) + H2O (l)
D. ClO- (aq) + Cl- (aq) + H+ (aq) H2O (l) + Cl2 (g)
E. MnO2(s) + 4H+ (aq) + 2Cl- (aq) Mn2+(aq) + 2H2O (l) + Cl2 (g)
7. Suatu unsur transisi memiliki konfigurasi elektron sebagai berikut :
1s22s22p63s23p63d54s2
Tingkat oksidasi tertinggi dari unsur tersebut adalah ….
A. +7 D. +3
B. +5 E. +2
C. +4
8. Reaksi berikut yang merupakan redoks adalah ….
A. AgNO3 + NaCl AgCl + NaNO3
B. Cl2 + SO2 + H2O HCl + H2SO4
C. MgO + H2O Cu2 + H2O
D. CuO + 2H Cu2 + H2O
E. SO3 + KOH K2SO4 + H2O
9. Pada persamaan oksidasi reduksi berikut (belum setara),
KMnO4(aq) + KI(aq) + H2SO4 MnSO4(aq) + I2 aq) + K2SO4(aq) +
H2O(l)
Bilangan oksidasi Mn berubah dari ….
14
A. +14 menjadi +8 D. -1 menjadi +2
B. +7 menjadi +2 E. -2 menjadi +2
C. +7 menjadi -4
10. Pada reaksi :
4HCl (aq) + 2S2O3-2 (aq) 2S (s) + 2SO2 (g) + 2H2O (l) + 4Cl- (aq)
bilangan oksidasi S berubah dari ….
A. +2 menjadi 0 dan +4 D. +5 menjadi +2 dan 0
B. +3 menjadi 0 dan +4 E. +6 menjadi -2 dan +4
C. +4 menjadi 0 dan +2
15
REFERENSI
Devi K, Poppy dkk.2009. Kimia untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta : PT. Remaja
Rosdakarya
Purba, Michael. 2004. Kimia SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
16