2/89
KIMIA ORGANIK
3/89
Keistimewaan atom karbon
1. Cenderung membentuk empat ikatan 3. Stabil membentuk ikatan antar karbon
kovalen
4/89
Hidrokarbon
Hidrokarbon adalah senyawa organik yang hanya mengandung unsur karbon dan hidrogen.
KLASIFIKASI HIDROKARBON
5/89
Menggambar hidrokarbon
6/89
Menggambar hidrokarbon
7/89
Isomer
· Isomer adalah dua atau lebih molekul yang memiliki rumus molekul sama tetapi memiliki
struktur yang berbeda.
· Contoh: butana dan isobutana memiliki rumus molekul yang sama, yaitu C H
4 10
, tetapi
memiliki struktur yang berbeda.
8/89
Tipe Isomer
9/89
Stereoisomer
Stereoisomer adalah molekul-molekul yang memiliki ikatan yang sama tetapi susunan
ruangnya berbeda. Ada dua stereoisomer: diastereoisomer dan enantiomer
1. Diastereoisomer, yaitu isomer yang bukan 2. Enantiomer atau isomer optik adalah dua
bayangan cermin. Isomer geometri molekul yang merupakan bayangan cermin
(cis/trans) masuk ke dalam kelompok isomer satu sama lain, tetapi tidak saling overlap.
ini.
10/89
Enantiomer
Enantiomer atau isomer optik adalah dua molekul yang merupakan bayangan cermin satu
sama lain, tetapi tidak saling overlap. Enantiomer dicirikan dengan adanya karbon kiral, yaitu
karbon yang mengikat 4 atom/gugus yang berbeda.
11/89
Contoh Hidrokarbon kiral
12/89
Aktivitas optik molekul kiral
Molekul kiral dapat memutar bidang polarisasi
13/89
Latihan
Tentukan molekul mana yang memiliki isomer optik dan geometri?
14/89
Alkana dan sifat fisikokimianya
Pertanyaan: Mengapa semakin panjang rantai karbon alkana, semakin tinggi titik didihnya?
15/89
Tatanama alkana
1. Nama molekul diakhiri dengan ana. Contoh: metana, etana, propana ...
2. Nama molekul didasarkan pada senyawa utama kemudian diikuti gugus cabang bila ada.
5. Atom karbon diberi nomor dimulai dari ujung yang bertetangga paling dekat dengan cabang
pertama.
6. Bila alkana berperan sebagai cabang, diberi akhiran -il, contoh: metil, propil, dll.
7. Gugus alkil cabang (gugus aril) ditulis didepan, sebelum senyawa utama.
8. Bila ada lebih dari satu gugus alkil, posisinya diberikan dengan angka.
9. Bila ada lebih dari satu gugus alkil yang sama, diberi awalan di-, tri-, tetra, dst. di depan
nama aril.
10. Bila ada lebih dari satu gugus aril terikat pada karbon yang sama, ulangi nomor karbonnya.
16/89
Gugus alkil yang umum
17/89
Contoh:
Berikan nama senyawa berikut:
18/89
Sifat kimia alkana
· Alkana merupakan hidrokarbon yang · Alkana dapat mengalami reaksi cracking:
relatif tidak reaktif. terdekomposisi menjadi spesi yang lebih
· Pada temperatur ruang tidak bereaksi sederhana pada temperatur tinggi. Contoh:
dengan H 2 SO4 pekat maupun NaOH T tinggi
CH −−−−−→ C + 2H
pekat, tetapi dapat bereaksi dengan HNO3 4 2
panas. T tinggi
CH CH −−−−−→ CH =CH + H
3 3 2 2 2
∘
~425 C
R−H + HNO
3
−−−−→ R−NO
2
+ H O
2 · Alkana juga dapat bereaksi dengan oksigen
menghasilkan CO2 dan H 2 O
· Alkana juga dapat terhalogenasi oleh Cl
2
T tinggi
CH + Cl −−−−−→ CH Cl + HCl
4 2 3
19/89
Alkena dan alkuna
· Alkena mengandung satu atau lebih ikatan rangkap dua. Contoh:
20/89
Tatanama Alkena dan Alkuna
· Rantai utama harus mengandung satu atau lebih ikatan rangkap, bila ikatan rangkap
terdapat di rantai lebih pendek maka yang dipilih sebagai rantai utama adalah rantai yang
lebih panjang.
· Pemberian nomor karbon dimulai dari ujung paling dekat dengan ikatan rangkap pertama.
· Nomor diberikan sebelum nama rantai utama diberi akhiran ena atau una. Contoh:
- CH −CH −CH −CH −CH=CH−CH
3 2 2 2 3
diberi nama hep-2-ena
- (CH ) C=C(CH )
3 2 3 2
diber nama 2,3-dimetilbut-2-ena
· Untuk poliena atau poliuna diberi awalan di-, tri-, dst. Contoh:
- CH −CH −CH=CH−CH=CH
3 2 2
diberi nama heks-1,3-diena
- CH =CH−CH=CH−CH=CH
2 2
diberi nama heks-1,3,5-triena
· Untuk menandai isomer geometri, nama senyawa diberi awalan -cis dan -trans.
- Contoh: trans-1,2-dibromoetena, cis-1,2-dibromoetena
21/89
Reaksi alkena: reaksi adisi
22/89
Mekanisme reaksi adisi pada alkena simetris
Di bawah ini adalah mekanisme reaksi adisi pada etena oleh hidrogen klorida yang memiliki
gugus elektrofil (proton) dan gugus nukleofil (klorida):
· Mekanisme di atas menerangkan bahwa reaksi adisi berlangsung dalam dua tahap:
1. Serangan elektro l: elektro l menyerang ikatan rangkap dan mengambil sepasang
elektron sehingga terbentuk ikatan baru pada molekul target. Tahap ini menyebabkan
terbentuknya karbokation.
2. Serangan nukleo l: nukleo l menyerang karbokation dan membentuk ikatan baru pada
molekul target.
23/89
Mekanisme reaksi adisi pada alkena asimetris
Di bawah ini adalah mekanisme reaksi adisi pada propena oleh hidrogen klorida yang memiliki
gugus elektrofil (proton) dan gugus nukleofil (klorida):
· Mekanisme di atas menerangkan bahwa reaksi adisi berlangsung dalam dua tahap:
1. Serangan elektro l: elektro l menyerang ikatan rangkap dan mengambil sepasang
elektron dan membentuk ikatan baru pada karbon ikatan rangkap yang mengikat
hidrogen lebih banyak (CH 2 ).
2. Serangan nukleo l: nukleo l menyerang karbokation dan membentuk ikatan baru pada
molekul target.
24/89
Hidrokarbon aromatik
Umumnya senyawa aromatik mengandung minimal satu cincin benzena.
25/89
Reaksi hidrokarbon aromatik
1. Reaksi substitusi
FeCl
3
2. Reaksi nitrasi
H SO
2 4
3. Reaksi sulfonasi
C H + H SO ⟶ C H −SO H + H O
6 6 2 4 6 5 3 2
26/89
Mengapa adisi aromatik sulit terjadi?
Delokalisasi elektron π pada cincin benzena menstabilkan cincin, sehingga tidak mudah
melakukan reaksi adisi pada benzena dan yang lebih umum terjadi adalah reaksi substitusi.
27/89
Mekanisme reaksi substitusi pada aromatik
28/89
Mekanisme reaksi nitrasi
29/89
Mekanisme sulfonasi
Untuk mensulfonasi benzena, asam sulfat pekat dipanaskan bersama benzena. Asap asam
sulfat mengandung SO3 lebih banyak dan lebih e sien dalam memasukan gugus sulfonat pada
cincin benzena.
30/89
Senyawa organik yang mengandung oksigen
1. Alkohol, R−OH, dan eter, R−O−R′
31/89
Reaksi alkohol dan eter
1. Reaksi oksidasi
oksidasi oksidasi
RCH −OH −−−−−→ RCH=O −−−−−→ RCO H
2 2
2. Reaksi eliminasi
katalis asam
R−CH −CH −OH −−−−−−−→ R−CH=CH
2 2 2
pemanasan
3. Reaksi Substitusi
pemanasan
32/89
Oksidasi alkohol primer dan sekunder
33/89
Mekanisme reaksi eliminasi alkohol
Katalis asam membantu untuk melemahkan ikatan R−O dalam R−OH dengan
menambahkan H + membentuk R−OH+
2
.
+ +
R−OH + H ⟶ R−OH
2
34/89
Mekanisme reaksi substitusi alkohol
35/89
Reaksi aldehid/keton
36/89
Mekanisme reaksi pembentukan hemiasetal
37/89
Mekanisme reaksi pembentukan asetal
38/89
Reaksi umum karboksilat
1. Reaksi asam basa
− −
RCO H + OH ⟶ RCO + H O
2 2 2
2. Reaksi substitusi
RCO H + HX ⟶ RCOX + H O
2 2
3. Reaksi reduksi
RCO H ⟶ RCOH
2
39/89
Mekanisme esterifikasi
40/89
Ester
Sintesis ester
41/89
Reaksi ester
42/89
Mekanisme saponifikasi
44/89
Ikatan N−H tidak sepolar O−H sehingga ikatan hidrogennya juga relatif lebih lemah. Oleh
karena itu, senyawa amina mendidih di bawah titik didih alkohol.
46/89
Ketika amina bereaksi dengan asam kuat, hampir seluruh amina akan mengalami reaksi
protonasi
Pada keadaan terprotonasi, kelarutan amina akan meningkat. Teknik protonasi telah
diterapkan di bidang kesehatan untuk meningkatkan kelarutan obat turunan amina, seperti
quinine (obat malaria).
47/89
· Contoh:
- CH CH CONH
3 2 2
: propanamida,
- CH (CH ) CONH
3 2 3 2
: pentanamida
48/89
Sintesis Amida
49/89
Reaksi amida
1. Reaksi hidrolisis
HCl
Hidrolisis suasana asam: CH 3 CONH2 + H O −−→ CH COOH + NH
2 3
+
4
Cl
−
CH CONH −−−−→ CH CH NH
3 2 3 2 2
H O
2
50/89
Polimer
52/89
Polimer organik
Polimer adalah makromolekul yang memiliki karakteristik adanya unit ulang dalam
molekulnya. Contoh polipropilen.
Monomer
· Bahan baku yang membentuk unit ulang pada polimer disebut monomer.
· Contoh: propilen merupakan monomer dari polipropilen yang tergabung melalui proses
polimerisasi.
54/89
Reaksi polimerisasi
Reaksi polimerisasi dapat berlangsung melalui reaksi adisi atau kondensasi.
Reaksi pertumbuhan rantai polimer dengan metode adisi berlangsung dengan bantuan
inisiator. Inisiator terikat pada satu karbon, menyebabkan terbentuknya radikal bebas yang
sangat reaktif.
55/89
Latihan:
Sintesis PET
59/89
Biomolekul
61/89
Biomolekul
62/89
Karbohidrat
· Karbohidrat merupakan biopolimer dengan unit sederhana monosakarida. Oleh karena
itu, karbohidrat juga sering disebut sebagai polisakarida. Contoh monomer:
63/89
Isomer monosakarida
64/89
Proyeksi Haworth
Sebagian besar monosakarida dapat membentuk struktur siklik yang stabil.
65/89
Disakarida
Disakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari dua unit monosakarida. Ikatan yang terbentuk
antara dua monosakarida disebut ikatan glikosida.
Polisakarida: tepung
Tepung merupakan homopolimer glukosa yang mengandung amilosa (polisakarida linier) dan
amilopektin (polisakarida bercabang). Pada amilosa hanya ada ikatan α(1 → 4) sedangkan
pada amilopektin terdapat ikatan α(1 → 4) dan ikatan α(1 → 6) pada percabangan.
67/89
Polisakarida: selulosa
Selulosa mirip dengan amilosa, yaitu merupakan homopolimer glukosa rantai lurus, tetapi
monomernya terikat satu sama lain dengan ikatan β(1 → 4)
68/89
Hidrolisis karbohidrat
Karbohidrat dalam bentuk disakarida maupun polisakarida dapat dihidrolisis menjadi
monosakarida pembentuknya melalui reaksi hidrolisis. Pada mahkluk hidup hidrolisis
dikatalisis dengan enzim.
2
69/89
Lipid
Lipid adalah biomolekul yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut nonpolar seperti
dietil eter dan benzena. Contoh lipid: kolesterol, vitamin A, D, E, dan K, triasil gliserol dll.
70/89
Fungsi lipid
1. Sebagai sumber energi
Protein
Protein adalah biopolimer yang dibangun oleh unit sederhana asam amino. Ada 20 asam
amino standar penyusun protein dengan rumus umum:
Asam amino memiliki gugus karboksilat yang berisfat asam dan gugus amina bersifat basa,
sehingga rumus umum asam amino dalam air adalah dalam bentuk ionik.
Protein terbentuk melalui reaksi kondensasi dua asam amino atau lebih.
73/89
Asam amino
74/89
Struktur protein
1. Struktur primer: urutan asam amino
2. Struktur sekunder: struktur 3D yang dibentuk oleh segmen tertentu dari rantai polipeptida.
3. Struktur tersier: struktur 3D keseluruhan protein yang dibentuk dari satu rantai
polipeptida.
4. Struktur kwaterner: struktur 3D protein hasil dari penggabungan beberapa struktur tersier
(sub unit) membentuk struktur gabungan yang fungsional.
75/89
· Urutan protein dibaca dari ujung amino (ujung N) ke ujung karboksil (ujung C).
· Struktur primer dapat dihidrolisis kembali menjadi asam-asam amino penyusunnya dengan
penambahan asam atau dengan bantuan protease.
76/89
Struktur sekunder dicirikan oleh pola ikatan hidrogen pada ikatan peptida. Ikatan hidrogen
dengan interval yang seragam hanya terjadi pada α-heliks, yaitu antara residu ke-i dan i+4.
77/89
Struktur tersier
Interaksi penstabil struktur tersier sudah melibatkan gugus pada rantai samping asam amino.
Rantai samping asam amino menstabilkan struktur tersier melalui interaksi non-kovalen
(interaksi van der Waals, Ikatan hidrogen dan ikatan ion) dan ikatan kovalen (ikatan disul da).
78/89
Struktur kwaterner
Gabungan beberapa struktur tersier akan menghasilkan bentuk ruang yang baru.
79/89
Fungsi protein
Banyaknya kombinasi asam amino membuat protein memiliki banyak kemungkinan struktur
sehingga dapat memerankan banyak fungsi, antara lain:
3. Hormon: insulin
4. Transport: hemoglobin
5. Struktural: kalogen, keratin
Latihan
1. Tuliskan struktur yang mungkin dari (a) Bila penta petida dihidrolisis dengan
tripeptida dimana ketika terhidrolisis asam, tuliskan produk hidrolisisnya.
menghasilkan 2 residu Alanin dan 1 residu
Glisin. (b) Bila pentapeptida merupakan bagian dari
segmen protein, tentukan tipe interaksi apa
2. Perhatikan struktur pentapeptida berikut: saja yang dapat disumbangkan oleh setiap
rantai samping untuk menstabilkan struktur
tersier protein.
81/89
Asam nukleat
Asam nukleat merupakian biopolimer yang dibangun dari unit sederhana nukleotida. Ada dua
tipe asam nukleat, yaitu DNA (deoxyribonucleic acid) dan RNA (ribonucleic acid).
82/89
Struktur DNA
(a) DNA merupakan polimer rantai ganda dengan struktur double helix. (b) Rantai ganda DNA
berorientasi anti paralel. (c) Basa nitrogen saling berpasangan secara komplemen dan
distabilkan dengan ikatan hidrogen.
85/89
Latihan
Sampel DNA dengan panjang 150 pb diketahui mengandung Guanin (G) sebanyak 15%,
tentukan:
(D) tentukan jumlah total ikatan hidrogen yang menstabilkan sampel DNA tersebut
87/89
Latihan
Coding strand suatu fragmen DNA memiliki urutan: 5'-ACGTTCGCAATC-3'