Anda di halaman 1dari 6

Penyetaraan Reaksi Redoks menggunakan cara setengah reaksi

Penyetaraan dilakukan dengan langkah – langkah sebagai berikut :


1. Menuliskan masing – masing setengah reaksi.
2. Menyetarakan jumlah unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi.
3. Menambahkan molekul H2O pada suasana berikut (untuk menyamakan jumlah atom O) :
• Suasana asam : pada ruas yang kekurangan atom O
• Suasana basa : pada ruas yang kelebihan atom O
4. Menyetarakan jumlah atom hidrogen (H) dengan cara berikut :
• Suasana asam : menambahkan ion H+
• Suasana basa : menambahkan ion OH−
5. Menyetarakan muatan ruas kiri dan kanan dengan menambahkan elektron (e)
6. Menyamakan jumlah elektron yang diterima / dilepaskan, kemudian menjumlahkan ke dua
setengah reaksi.

1) Cr2O72− + I− → Cr3+ + I2 (suasana asam)

2) MnO4− + C2O42− → MnO2 + CO2 (suasana basa)


Luigi Galvani (1780) dan Alessandro Volta (1800) telah menemukan terbentuknya arus listrik dari
reaksi kimia. Reaksi kimia yang terjadi merupakan reaksi redoks. Perangkat sumber arus searah itu dikenal
dengan nama sel Volta atau sel Galvani.
Sel Volta terdiri dari elektrode Zn yang dicelupkan ke dalam larutan ZnSO4 dan elektrode Cu yang
dicelupkan ke dalam larutan CuSO4. Kedua larutan ini dihubungkan dengan jembatan garam (salt
bridge), yaitu pipa U yang berisi larutan K2SO4 / Na2SO4 dalam agar – agar.

Arah aliran elektron adalah dari elektrode Zn (anode) ke elektrode Cu (katode).


Proses reaksinya adalah :
Zn mengalami oksidasi sehingga melepaskan elektron, elektron yang dilepaskan tersebut ditangkap oleh
ion Cu2+ yang selanjutnya akan mengalami reduksi menjadi Cu.
Zn → Zn2+ + 2e
Cu2+ + 2e → Cu

Fungsi jembatan garam adalah untuk menetralkan kelebihan muatan yang terjadi pada masing –
masing elektrode.
Beda potensial (potensial sel) yang terjadi pada sel Volta tersebut adalah sebesar 1,10 volt apabila
larutan yang digunakan mempunyai konsentrasi 1 M.
Reaksi yang terjadi pada sel Volta tersebut adalah :
Anode : Zn (s) → Zn2+ (aq) + 2e
Katode : Cu2+ (aq) + 2e → Cu (s)
+
Reaksi sel : Zn (s) + Cu (aq) → Zn (aq) + Cu (s)
2+ 2+
E sel = + 1,10 volt

Penulisan reaksi sel tersebut dapat dinyatakan dalam notasi sel / diagram sel sebagai berikut :
Zn / Zn2+ // Cu2+ / Cu

Deret Volta :

Li K Ba Sr Ca Na Mg Al Mn Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb H Sb Bi Cu Hg Ag Pt Au

E bertanda (−)
E semakin kecil
Makin mudah oksidasi
Makin reduktor
Sebagai anoda

Tabel Potensial Reduksi Standar


Setengah reaksi reduksi E(volt)
Li+ + e Li −3.04
K+ + e K −2.92
Ba2+ + 2e Ba −2.90
Ca2+ + 2e Ca −2.87
Na+ + e Na −2.71
Mg2+ + 2e Mg −2.37
Al3+ + 3e Al −1.66
Mn2+ + 2e Mn −1.18
2 H2O + 2e H2 (g) + 2 OH− −0.83
Zn2+ + 2e Zn −0.76
Cr2+ + 2e Cr −0.74
Fe2+ + 2e Fe −0.44
Cr3+ + 3e Cr −0.41
Cd2+ + 2e Cd −0.40
Co2+ + 2e Co −0.28
Ni2+ + 2e Ni −0.25
Sn2+ + 2e Sn −0.14
Pb2+ + 2e Pb −0.13
Fe3+ + 3e Fe −0.04
2H+ + 2e H2 (g) 0.00

Sn4+ + 2e Sn2+ +0.15


Cu2+ + e Cu+ +0.16
SO42− + 4 H+ + 2e SO2 (g) + 2 H2O +0.17
Cu2+ + 2e Cu +0.34
2 H2O + O2 + 4e 4 OH- +0.40
Cu+ + e Cu +0.52
I2 + 2e 2I- +0.54
O2 (g) + 2 H+ + 2e H2O2 +0.68
Fe3+ + e Fe2+ +0.77
NO3- + 2 H+ + e NO2 (g) + H2O +0.78
Hg2+ + 2e Hg (l) +0.78
Ag+ + e Ag +0.80
NO3- + 4 H+ +3 e NO (g) + 2 H2O +0.96
Br2 + 2e 2Br- +1.06
O2 (g) + 4 H+ + 4e 2 H2O +1.23
MnO2 + 4 H+ + 2e Mn2+ + 2 H2O +1.28
Cr2O72- + 14 H+ + 6e 2 Cr3+ + 7 H2O +1.33

PERHITUNGAN SEL VOLTA


Konsep Sel Volta

1) Diketahui data potensial elektrode :


Mg2+ + 2e → Mg E = − 2,37 volt
Cu2+ + 2e → Cu E = + 0,34 volt
Tentukan :
• Logam yang lebih mudah mengalami reduksi : ..........

• Logam yang lebih mudah mengalami oksidasi : .........

• Logam yang bertindak sebagai katode : ........

• Logam yang bertindak sebagai anode : .........

• Reaksi reduksi : ...........................................................

• Reaksi oksidasi : ..........................................................

• Reaksi sel : .................................................................

• Notasi sel : .................................................................

• Potensial sel standar (E sel) = ............. volt


2) Diketahui data potensial elektrode :
Cu2+ + 2e → Cu E = + 0,34 volt
Ag+ + e → Ag E = + 0,80 volt
Tentukan :
• Logam yang lebih mudah mengalami reduksi : ..........

• Logam yang lebih mudah mengalami oksidasi : .........

• Logam yang bertindak sebagai katode : ........

• Logam yang bertindak sebagai anode : .........

• Reaksi reduksi : ...........................................................

• Reaksi oksidasi : ..........................................................

• Reaksi sel : .................................................................

• Notasi sel : .................................................................

• Potensial sel standar (E sel) = ............. volt

Perhitungan Potensial Sel Standar (E° sel)

3) Diketahui :
Ca2+ + 2e → Ca E = − 2,87 volt
Al3+ + 3e → Al E = − 1,66 volt
Tentukan E sel untuk reaksi :
3 Ca + 2 Al3+ → 3 Ca2+ + 2 Al

4) Diketahui data potensial sel standar :


Mg / Mg2+ // Cu2+ / Cu E = + 2,71 volt
Zn / Zn2+ // Cu2+ / Cu E = + 1,10 volt
Tentukan potensial sel standar Mg / Mg2+ // Zn2+ / Zn

5) Diketahui :
Sn2+ + 2e → Sn E = − 0,14 volt
Cu2+ + 2e → Cu E = + 0,34 volt
Zn + Cu2+ → Zn2+ + Cu E sel = + 1,10 volt
Tentukan potensial sel standar untuk reaksi :
Zn + Sn2+ → Zn2+ + Sn
6) Diketahui beberapa data potensial reduksi standar :
Mg2+ + 2e → Mg E = − 2,36 volt
Zn2+ + 2e → Zn E = − 0,76 volt
Ni2+ + 2e → Ni E = − 0,26 volt
Cu2+ + 2e → Cu E = + 0,34 volt
Ag+ + e → Ag E = + 0,80 volt
Tentukan :
• pasangan sel yang menghasilkan potensial sel terbesar : .................
• harga potensial sel yang dihasilkan : .......................
• reaksi sel : .........................................................
• notasi sel : .........................................................

Menentukan berlangsung / tidak berlangsungnya reaksi redoks


Suatu reaksi redoks dapat berlangsung spontan apabila potensial selnya bertanda positif.
7) Diketahui :
Cu2+ + 2e → Cu E = + 0,34 volt
Ag+ + e → Ag E = + 0,80 volt
Apakah reaksi berikut berlangsung spontan pada kondisi standar ?
Cu + 2 Ag+ → Cu2+ + 2 Ag

8) Diketahui :
Cu2+ + 2e → Cu E = + 0,34 volt
Zn2+ + 2e → Zn E = − 0,76 volt
Apakah reaksi berikut berlangsung spontan pada kondisi standar ?
Cu + Zn2+ → Cu2+ + Zn

9) Mengapa Cu tidak dapat bereaksi dengan larutan asam klorida ? Buktikan dengan
perhitungan E sel.

10) Diketahui :
Al3+ + 3e → Al E = − 1,66 volt
Cu2+ + 2e → Cu E = + 0,34 volt
Apakah larutan CuSO4 dapat disimpan dalam wadah yang terbuat dari aluminium ?
Menentukan deret kereaktifan logam
11) Diketahui :
A + C2+ → A2+ + C E = + 1,61 volt
D + B2+ → D2+ + B E = − 0,78 volt
C + B2+ → C2+ + B E = + 0,32 volt
Susunlah unsur A, B, C dan D berdasarkan daya pereduksinya, dimulai dari pereduksi
paling kuat.

12) Diketahui :
2 A + 3 B2+ → 2 A3+ + 3 B E = + 0,38 volt
B + 2 D+ → B2+ + 2 D E = + 1,08 volt
3 C + 2 A3+ → 3 C2+ + 2 A E = − 2,10 volt
Susunlah unsur A, B, C dan D berdasarkan daya pereduksinya, dimulai dari oksidator paling
kuat.

13) Diketahui :
2 Al + 3 Zn2+ → 2 Al3+ + 3 Zn E = + 0,90 volt
Zn + Cu2+ → Zn2+ + Cu E = + 1,10 volt
Fe + Zn2+ → Fe2+ + Zn E = − 0,22 volt
• Susunlah unsur logam tersebut berdasarkan daya pereduksinya, dimulai dari pereduksi
paling lemah.

• Tentukan potensial reaksi redoks berikut :


2 Al + 3 Fe2+ → 2 Al3+ + 3 Fe
• Tuliskan notasi sel yang menghasilkan potensial sel terbesar

14) Diketahui :
A + B2+ → A2+ + B E = + 0,32 volt
2 C + 3 D2+ → 2 C3+ + 3 D E = + 2,00 volt
D + B2+ → D2+ + B E = − 0,78 volt
Susunlah unsur A, B, C dan D berdasarkan daya pereduksinya, dimulai dari pereduksi
paling lemah.

Anda mungkin juga menyukai