Anda di halaman 1dari 2

Nama : Tiara Maharani

No : 32
Kelas : XI MIPA 1

FUNGSI LARUTAN PENYANGGA DALAM TUBUH MAKHLUK HIDUP


pH darah di dalam tubuh makhluk hidup selalu berkisar 7,4. Hal ini karena semua caitan
tubuh merupakan larutan penyangga yang menjaga agar pH darah selalu konstan saat
proses metabolisme berlangsung. Larutan penyangga yang terdapat di dalam plasma
darah manusia dan hewan dapat dibuktikan. Jika ke dalam 1 L darah normal (pH = 7,4)
dimasukkan 0,01 mol HCI, pH-nya berubah menjadi 7,2 (terjadi penurunan 0,2).
Padahal, jika 0,01 mol HCI dimasukkan ke dalam 1 L larutan yang isotonik dengan
darah, seperti larutan NaCI, pH larutan berubah dari 7,0 menjadi 2. Oleh karenanya,
berbagai obat yang dimasukkan ke dalam tubuh seperti cairan obat suntik, cairan infus,
dan obat tetes mata dibuat’mendekati pH cairan tubuh. Larutan penyangga yang
berperan di dalam tubuh manusia di antaranya penyangga hemoglobin, penyangga
karbonat, dan penyangga fosfat.

Penyangga Hemoglobin
Hemoglobin atau Hb merupakan zat warna darah atau pigmen darah. Hemoglobin
dapat menjaga pH darah tetap terkontrol. Prosesnya dimulai saat oksigen masuk ke
dalam tubuh. Oksigen dibutuhkan oleh manusia untuk bernapas. Oksigen yang
dibutuhkan masuk ke dalam kapiler darah yang menyelubungi alveolus. Sebagian besar
oksigen tersebut akan diikat oleh hemoglobin dan diangkut ke sel-sel jaringan tubuh.
Adanya oksigen yang mengoksidasi darah mengakibatkan warna darah menjadi merah
terang. Sementara itu, darah yang belum teroksidasi oksigen akan berwarna merah
gelap. Reaksi oksidasi darah sebagai berikut.

HHb+         +             02            ↔          H+           +             Hb02


Aasam hemoglobin                                                         Oksihe moglobin
(merah gelap)                                                                   ( (merah terang)

Pada proses metabolisme, tubuh akan menghasilkan C0 2. C02 ini akan bergabung


dengan H2O membentuk H2CO3 (asam karbonat) dalam darah. Terbentuknya
H2CO3 mengakibatkan meningkatnya konsentrasi ion H + sehingga pH berubah menjadi
sekitar 4,5. Sementara itu, hemoglobin yang telah melepaskan oksigen akan berubah
menjadi basa. Oleh karena itu, hemoglobin akan mampu mengikat kelebihan H + dari
H2CO3 dan membentuk asam hemoglobin. Dengan demikian, pH di dalam darah tetap
konstan.

Beberapa gangguan kestabilan pH darah, yaitu asidosis dan alkalosis. Asidosis yaitu
penurunan pH darah karena turunnya kadar basa dalam darah. Gangguan ini terjadi
saat pengangkutan CO2. Faktor yang mengakibatkan asidosis yaitu penyakit jantung,
penyakit ginjal, penyakit gula (diabetes melitus), buang air besar berlebihan (diare),
olahraga berlebihan, serta mengonsumsi makanan yang mengandung protein tinggi
dalam jangka waktu lama. Sementara itu, alkalosis adalah peningkatan pH darah
karena adanya akumulasi garam basa dalam darah. Faktor yang mengakibatkan
alkalosis di antaranya perasaan cemas, berada di tempat dengan kadar oksigen
rendah, muntah- muntah, atau bernapas secara berlebihan (hiperventilasi) karena
cemas, histeris, atau berada di ketinggian.
Penyangga Karbonat dan Penyangga Fosfat
Di dalam tubuh, darah manusia juga mengandung larutan penyangga karbonat
(H2C03/HC03–) dan larutan penyangga fosfat (H 2PO–4/HPO24–). Penyangga fosfat
mempunyai harga pKa = 7,2. Sementara itu, penyangga karbonat mempunyai harga
pKa = 6,1. Harga pKa fosfat lebih besar daripada harga pK a karbonat sehingga di dalam
darah terdapat lebih banyak penyangga fosfat daripada penyangga karbonat. Sistem
penyangga H2PO–4 dengan HPO24– di dalam darah bekerja sebagai berikut.

Apabila di dalam darah terdapat basa, reaksi yang terjadi:

H2PO4– + OH– ↔ HPO24– + H20

Apabila di dalam darah terdapat asam, reaksi yang terjadi:

HPO24– + H3O+ ↔ H2PO–4 + H2O

Jadi, sistem penyangga H2PO–4 dengan HPO24–  berfungsi mencegah perubahan pH di


dalam darah. Penyangga fosfat juga terkandung cji dalam air luaah untuk membantu
menetralkan asam yang masuk ke dalam mulut yang dapat<merusak email gigi.
Penyangga ini menjaga pH mulut tetap sekitar 6,8.

Fungsi Larutan Penyangga dalam Kehidupan Sehari-hari


Larutan penyangga digunakan dalam berbagai bidang, seperti kimia analitis, biokimia,
bakteriologi, obat- obatan (farmasi), fotografi, industri kulit, zat warna, industri makanan,
pertanian, dan pengolahan limbah industri. Rentang pH tertentu yang sempit diperlukan
untuk mencapai hasil yang optimum dalam berbagai bidang tersebut. Misal suatu enzim
dapat bekerja pada pH tertentu dan sangat sensitif terhadap perubahan pH.

Dalam bidang industri makanan, misal industri pengalengan buah-buahan juga


membutuhkan larutan penyangga. Larutan penyangga tersebut berfungsi sebagai
pengawetyang mengaturtingkat keasaman (pH).

Misal asam sitrat dan natrium sitrat. Kedua zat tersebut merupakan larutan penyangga
yang biasa ditambahkan pada buah-buahan yang dikalengkan. Selain itu, asam sitrat
juga biasa digunakan untuk mengatur tingkat keasaman pada produk air susu, selai,
dan jeli. Jika pH terjaga maka produk makanan tersebut tidak mudah rusak oleh bakteri.
Sementara itu, penyangga juga diperlukan untuk mengatur pH pada pengolahan limbah
industri. Sebelum diolah, pH limbah diatur sedemikian rupa sehingga saat dibuang
limbah tersebut tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai