Teknik :
Pemisahan dengan distilasi melibatkan
penguapan differensial dari campuran cairan
yang diikuti dengan penampungan material
yang menguap dengan cara pendinginan atau
pengembunan.
Syarat :
Senyawa-senyawa dalam campuran bersifat volatile / mudah
menguap, dengan tingkat penguapan (volatilitas) masing-
masing komponen berbeda-beda pada suhu yang sama.
B
95oC
T
T
A
70oC
n-Heksana Heptana
Keterangan :
• kurva atas komposisi uap
• kurva bawah komposisi cairan
• garis-garis horisontal merupakan hubungan komposisi uap
yang setimbang dengan cairan pada berbagai suhu
Hukum Roult :
o
PA = XA . P A
o
PB = XB . P B
o o
Pt = PA + PB = XA . P A + XB . PB
PA PB
YA YB
Pt Pt
Dari hubungan di atas dapat dituliskan perbandingan antara PA dengan PB
sebagai berikut :
o
PA YA X A .PA XA
o
Pb YB X B .PB XB
Penyelesaian :
Pheksana = XA.PoA = 0,54 x 1050 torr = 567,00 torr
Pheptana = XB.PoB = 0,46 x 427 torr = 196,42 torr
Ptotal = (567,00 + 196,42) torr = 763,42 torr
Komposisi Uap :
567
Heksana x100% 74,27%mol
763,42
Heptana 196,42
x100% 25,73%mol
763,42
Macam-macam distilasi :
1. distilasi sederhana (simple distillation)
2. distilasi fraksinasi/bertingkat (fractional distillation)
3. distilasi uap (steam distillation)
4. distilasi di bawah tekanan atmosfer (vacum distillation)
5. distilasi pemecahan (destructive distillation)
Apa perbedaan antara DISTILASI dengan PENGUAPAN ?
Distilasi : semua komponen yang terdapat di dalam
campuran bersifat mudah menguap (volatil).
Contoh : pemisahan alkohol dari air.
Penguapan : penguapan komponen volatil dipisahkan dari
komponen non volatil karena pemanasan.
Contoh : pemisahan air dari larutan NaCl.
Untuk lebih memahami proses distilasi terutama distilasi
fraksinasi :
Diperlukan pengetahuan tentang hubungan antara
titik didih atau tekanan uap dari campuran senyawa
beserta komposisinya.
Contoh Alat
Distilasi Kuno
Yaitu :
Penguapan sebagian zat cair tertentu sedemikian rupa
sehingga uap yang keluar berada dalam keadaan
kesetimbangan dengan zat cair yang tersisa, sehingga uap
dapat dipisahkan dari zat cair tersebut dengan pengembunan.
Digunakan untuk memisahkan cairan yang mudah menguap
(volatil) dari cairan yang tidak mudah menguap (non volatil)
baik digunakan untuk memisahkan komponen-komponen yang
mempunyai perbedaan titik didih besar dan tidak efektif untuk
memisahkan komponen-komponen yang volatilitasnya sama,
sebab akan diperoleh komponen yang mengembun dan sisa
zat cair yang tidak murni.
Rangkaian Alat Distilasi Sederhana
Skala Laboratorium
Alat-alat Gelas Distilasi Sederhana Skala Laboratorium
Rangkaian Alat Distilasi Sederhana
Skala Laboratorium
Proses pemisahan parsial diulang berkali-kali dimana setiap kali
terjadi pemisahan lebih lanjut.
Hal ini berarti proses pengayaan dari uap yang lebih volatil juga
terjadi berkali-kali sepanjang proses distilasi fraksional itu
berlangsung.
Cairan yang sudah dipanaskan dimasukkan kedalam kolom melalui
saluran, cairan ini turun ke bawah melalui pipa-pipa pelimpah.
Dari bawah naik uap yang ringan melalui “bubble cup”.
Saat melalui cairan, uap ini meninggalkan cairan-cairan yang berat
dan membawa cairan yang ringan.
Plat-plat demikian banyak dalam kolom fraksinasi, hingga cairan
terpisah, yang ringan keluar sebagai uap diatas yang dapat
didinginkan.
Cairan yang berat tertinggal di bawah.
Proses Pengayaan selama Distilasi Fraksionasi
Berlangsung untuk Campuran n-Heksana-n-Heptana
Komposisi Uap
YB,2 YB,1 YB,0
To
Temperatur
T1
T2
heksana heptana
XB,3 XB,2 XB,1 XB,0
Komposisi cairan
Rangkaian Alat Distilasi Fraksional
Skala Laboratorium
Rangkaian Alat Distilasi Fraksional
Skala Laboratorium
Rangkaian Alat Distilasi Fraksional
Skala Laboratorium
Alat-alat Gelas Distilasi Skala Laboratorium
Macam-macam Pendingin Distilasi
Skala Laboratorium
YB,4
Nomor
Plate
XB,4
4 T4 YB,3
XB,3
3 T3 YB,2
XB,2
YB,1
2 T2
XB,1
1 T1
YB,0
XB,0
To
0
Sistem Kerja Distilasi Kolom Tutup Gelembung
L L : panjang kolom
H n = jumlah plat
n
CONTOH :
Ada campuran biner A & B dengan konsentrasi awal XA,0 dan
XB,0 dan setelah proses distilasi diinginkan mencapai suatu
derajat kemurnian sebesar XA,f dengan X adalah fraksi mol.
Jumlah plat teoritis dalam kolom fraksionasi dapat
dihitung melalui rumusan volatilitas relatif ().
Gambaran proses dimulai dari bejana dasar.
Uap di dalam bejana dasar (plat ke-0) sebagai hasil
penguapan pertama memberikan rumus perhitungan :
Y A ,O X A, 0 Y A, 0 X A, 0
atau
YB ,O X B ,0 1 Y A, 0 1 X A, 0
Ketika uap pada bejana dasar mengembun di dalam plat 1,
konsentrasinya tidak berubah XA,1 = YA,0
Bila cairan yang diperoleh menguap pada plat 1 berlaku rumus :
Y A,1 X A,1 Y A, 0 X A, 0
2
1 Y A,1 1 X A,1 1 Y A, 0 1 X A, 0
Y A, n X A, 0
n 1
atau
1 Y A, n 1 X A, 0
Y A, n X A, 0
log (n 1) log log
1 Y A, n 1 X A,o
Ketika uap di dalam plat ke n mengembun, maka komposisi
destilat akhir (final) akan menjadi YA,n = XA,f karena itu :
Y A, n X A, f
log log sehingga
1 Y A, n 1 X A, f
( X A, 0 ) X A, f
(n 1) log log log
1 X A,o 1 X A, f
X A, f (1 X A,0 )
log PERSAMAAN
X A,0 (1 X A, f )
n 1 FENSKE
log
Contoh soal :
Hitung berapa plat teoritis diperlukan untuk memperkaya
campuran benzena – toluena dengan susunan ekuimolar dengan
harga = 2,47.
Destilat akhir yang diinginkan adalah benzena dengan XA,f = 0,995
Penyelesaian :
0,995 x0,500
log 0,500 x0,005 Tidak termasuk
n 1 4,9 plat bejana dasar dan
log 2,47 kondensat akhir
Secara praktis diperlukan sekurang-kurangnya 6 plat
untuk memisahkan campuran dengan kemurnian
seperti contoh.
Rr = 0 - ~
Industri dengan skala besar : diinginkan harga Rr rendah
(Rr < 1) agar terjadi kenaikan produk dari destilat.
Keperluan analisis : diinginkan harga Rr besar (Rr = 10–50)
agar kondisi kesetimbangan dalam kolom tetap terjaga
sehingga didapatkan pemisahan yang lebih baik.
Kolom tutup gelembung memiliki keluaran yang kecil dengan sejumlah
bahan yang masih “tertahan” atau tertinggal di dalam kolom.
Hal ini dapat diperbaiki dengan cara memasang perintang, misalnya padatan
berpori yang tidak disusun terlalu padat uap akan lebih mudah
didinginkan atau diuapkan kembali selama perjalanannya di dalam kolom.
Keefektifan kolom dipengaruhi oleh :
1. Pengaturan materi di dalam kolom.
2. Pengaturan temperatur.
3. Pengaturan panjang kolom.
4. Pengaturan kecepatan penghilangan hasil distilasi.
Satuan dasar efisiensi : tinggi setara dengan sebuah lempeng teoritis
(HETP = H).
Banyaknya plat teoritis H bergantung pada sifat campuran yang dipisahkan.
Distilasi yang digunakan untuk memisahkan komponen air
dengan senyawa organik yang mudah menguap, tetapi tidak
bercampur dengan air, sehingga distilasi dilakukan di bawah
titik didih normal air.
Cara untuk mengisolasi & memurnikan senyawa.
Pt = PA + PB
Komposisi uapnya akan berbanding lurus dengan tekanan uapnya
masing-masing.
Jadi :
n A PA n : jumlah mol
nB PB P : tekanan pada volume tertentu dari fasa uap
Penjabaran rumus selanjutnya menjadi sebagai berikut :
WA
M A PA WA M A .n A M A .PA
WB PB WB M B .nB M B .PB
MB
Dari rumus tersebut dapat dikemukakan 2 hal, yaitu :
1. Berat relatif dari komponen dalam fasa uap akan
identik dengan berat relatif di dalam destilat.
2. Berat zat cair yang tertampung di dalam
penampungan destilat berbanding langsung dengan
tekanan uap komponen-komponennya dikalikan
dengan massa molekul relatifnya masing-masing.
Rangkaian Alat Distilasi Uap
Skala Laboratorium
Rangkaian Alat Distilasi
Di Bawah Tekanan Atmosfer (Vacum Distillation)
Skala Laboratorium