Anda di halaman 1dari 30

KULIAH 2-3:

DESTILASI

Oleh:
Prof. Drs. Manihar Situmorang, M.Sc., PhD
Dr. Marudut Sinaga, M.Si

Jurusan Kimia FMIPA


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
METODE DESTILASI

• DESTILASI : Pemisahan komponen-komponen analit


yang mudah menguap dalam suatu sampel berdasarkan
perbedaan titik didihnya (fasa cair  fasa uap)
• Bila suhu (t) dinaikkan, tekanan uap (p) akan naik
• Bila titik didih tercapai, tekanan uap campuran sama
dengan tekanan atmosfir dan suhu relatif konstan
• Terjadi transfer massa komponen dari fasa cair ke fasa
uap. Fasa cair dan fasa uap (gas) akan setimbang
• Tekanan uap parsial komponen akan mengikuti
hukum Raoult
• Dalam kondensor terjadi transfer massa komponen
dari fasa uap  cairan
• Komponen berupa cairan akan tertampung di labu
destilat
TEKANAN UAP PARSIAL KOMPONEN MUDAH
MENGUAP DALAM CAMPURAN
• Tekanan uap parsial setiap komponen dalam suatu
larutan yang bersifat ideal akan mengikuti hukum
Raoult
• Tekanan uap parsial setiap komponen setara dengan
tekanan uap senyawa murni dikalikan dengan fraksi
molnya dalam fasa larutan itu.
• Misalkan komponen A dan B pada larutan:
pA  xA.p A o

pB  xB . p B
o

p  p A  pB  x A . p A  xB . p B
o o

dimana pA adalah tekanan uap jenuh A dalam fasa larutan,


xA adalah fraksi mol A dalam fasa larutan, poA adalah
tekanan uap senyawa A murni, pB adalah tekanan uap jenuh
B dalam fasa larutan, xB adalah fraksi mol B dalam larutan,
poB adalah tekanan uap senyawa B murni, dan p adalah
tekanan total uap dalam fasa larutan.
• Jika larutan dipanaskan pada suhu tertentu, hingga menguap,
fraksi mol A dan B dalam fasa uap adalah:

 pA
xA 
p A  pB
 pB
xB 
p A  pB
dimana xA adalah fraksi mol A dalam fasa uap dan xB adalah
fraksi mol B dalam fasa uap.
• Konsentrasi relatif senyawa B dalam fasa uap dan fasa air
adalah:
pB

xB p A  pB o
p B 1
  
xB pB p A  pB o
p A
o x A . o  xB
p B p B

Jika poA = poB, maka xB/xB merupakan kesatuan, karena


dalam fasa cair (= fasa larutan) xA + xB = 1
Jika poB > poA, konsentrasi B lebih besar dalam fasa uap dan
jika poB < poA, akan sebaliknya.
CONTOH SOAL:
Campuran senyawa biner yang mengandung heksana dan
heptana dengan perbandingan 54:46 % mol mempunyai
titik didih campuran 80oC. Apabila diketahui po heksana
dan heptana berturut-turut adalah 1050 torr dan 427 torr
(1 torr = 1 mmHg):
a. Hitung berapa komposisi uap masing-masing komponen
b. Hitung komposisi, bila kondensat hasil destilasi (destilat)
a, didestilasi kembali.
PEMBAHASAN:
a. Komposisi uap:
pheks = 0,54 x 1050 torr = 560,0 torr
phept = 0,46 x 427 torr = 196,42 torr
p = (560,0 + 196,42) torr = 763,42 torr
% mol Heksana = 560,0/763,42 x 100% = 74,27%
% mol Heptana = 196,42/763,42 x 100% = 25,73%
b. Komposisi uap bila destilat (a) didestilasi ulang:
pheks = 0,7427 x 1050 torr = 779,83 torr
phept = 0,2573 x 427 torr = 109,82 torr
p = (779,83 +109,82) torr = 889,65 torr
% mol Heksana = 779,83 /889,65 x 100% = 87,6%
% mol Heptana = 109,82 /889,65 x 100% = 12,4%

Bagaimana komposisi uap jika destilat (b)


didestilasi ulang?
LATIHAN SOAL:
1. Hitung tekanan total dan fraksi mol A dari sebuah sistem
yang berisi campuran A dan B (xA = 0,3) pada suhu tertentu
dimana tekanan uap murni A dan B berturut-turut adalah
700 torr dan 300 torr.
2. Suatu cairan terdiri dari campuran: 3 mol A dan 2 mol B
mendidih pada suhu 100oC saat tekanan atmosfer 760 torr.
Hitung tekanan uap murni A jika tekanan uap murni B
adalah 400 torr
DESTILASI KOMPONEN A-B YANG MUDAH MENGUAP
(VOLATILE) DARI CAMPURAN

• Kurva diperoleh dengan mengalurkan susunan fasa uap


dari berbagai campuran (absis = sb. x) terhadap tekanan
uap (ordinat = sb. y) ditunjukkan pada gambar berikut!
Gambar Diagram tekanan uap dua larutan ideal
• Kurva yang ditandai “uap” menunjukkan susunan uap
dalam kesetimbangan dengan larutan yang mempunyai
tekanan uap sesuai dengan ordinat.
• Cairan dengan susunan ll dan tekanan uap p yang
ditunjukkan dengan titik m berkesetimbangan dengan
dengan uap dengan susunan ll
• Susunan uap dalam keadaan setimbang dengan berbagai
campuran ditunjukkan oleh A mB terdapat di bawah
garis susunan vs tekanan uap cairan.
• Uap yang berkesetimbangan dengan larutan ideal dari dua
cairan, lebih kaya dengan senyawa yang lebih mudah menguap.
• Karena campuran merupakan larutan ideal, tekanan uap
bersifat aditif dan kurva susunan vs tekanan uap cairan A m B
merupakan garis lurus.
• Beberapa contoh campuran yang mengikuti hukum Raoult:
1. n-heksana dan n-heptana pada 30oC
2. Etil bromida dan etil iodida pada 30oC
3. N-butil klorida dan n-butil bromida pada 50oC
4. Etilen dibromida dan propilen dibromida pada 85oC
• Penyimpangan positif dari hukum Raoult (tekanan uap
lebih besar dari perhitungan)
Contoh: karbon disulfida-aseton pada 35oC
• Penyimpangan negatif dari hukum Raoult (tekanan uap
lebih kecil dari perhitungan)
Contoh: kloroform-aseton pada 35oC
JENIS-JENIS DESTILASI:
1. DESTILASI SEDERHANA (SIMPLE DISTILLATION)
• Memurnikan larutan yang stabil pada Td
• Memisahkan komponen dengan  Td besar (= 70-
80oC)
• Contoh: Pemisahan Anilin (184oC) dari Eter (35oC)
• Peralatan dilengkapi: Boiler, Kondensor, Termometer,
Boiling chip dan Penampung
Gambar: Rangkaian peralatan destilasi sederhana
DESTILASI BERTINGKAT (FRACTIONAL DISTILLATION)
• Memisahkan komponen dengan  Td kecil (= 30oC) dari
setiap fraksi
• Contoh: Pemisahan Benzena (80oC) dari Toluena (110oC),
Memurnikan Minyak bumi, Screening sampel cair
• Peralatan dilengkapi: Boiler, Kolom fraksinasi, Kondensor,
Termometer, Termostat dan Penampung
• Kolom destilasi fraksinasi dibuat untuk mengadakan
suatu seri kondensasi parsial yang kontinu dari uap dan
penguapan parsial dari embunan yang efeknya serupa
dengan sejumlah destilasi
• Jika suhu uap diturunkan, akan mengembun sebagian
dan memberikan cairan yang kaya akan B dan
menghasilkan uap yang kaya akan A.
• Uap yang melewati kolom akan mengandung lebih
banyak A dari pada uap yang terjadi pada titik
didihnya. Sedangkan cairan yang kembali ke dalam
labu akan mengandung relatif lebih kaya akan senyawa
B yang lebih sukar menguap

• Kurva Susunan-Titik didih untuk suatu destilasi


bertingkat pada campuran sistem biner ditunjukkan
pada gambar berikut!
Kurva Susunan-Suhu pada tekanan tetap
• Jika larutan dengan susunan L1 dipanaskan, tekanan uap akan
naik sampai pada titik l1 yang sama dengan tekanan atmosfir,
maka campuran itu mulai mendidih pada suhu t1. Susunan
uap pertama yang terdestilasi adalah V1 yang kaya akan
senyawa A, suatu senyawa dengan titik didih lebih rendah
daripada larutannya.
• Jika larutan terus dididihkan, residu akan lebih kaya akan
senyawa B, suatu senyawa yang mempunyai titik didih lebih
tinggi. Akibatnya titik didih akan naik sampai t2 dan susunan
residu akan bertahan ke L2, maka destilasi akan berubah dari
V1 ke V2. Destilasi yang diperoleh mempunyai susunan (V1 +
Gambar Rangkaian peralatan destilasi bertingkat
(destilasi fraksinasi)
Gambar Kolom fraksinasi
Fraksi pengolahan minyak bumi hasil destilasi fraksinasi
DESTILASI UAP (STEAM DISTILLATION)
• Memisahkan komponen organik mudah menguap dalam uap
air (tekanan uap tinggi pada 100oC)
• Senyawa organik yang dapat larut dalam air (contoh: O-
nitrofenol)
• Senyawa organik yang membentuk larutan tidak ideal dalam
air (contoh: etanol, THF)
• Memisahkan senyawa anorganik yang mudah menguap dan
larut sempurna dalam air (contoh: HCl)
• Peralatan dilengkapi: Boiler, Sumber Uap, Kondensor,
Termometer dan Penampung
Gambar Rangkaian Peralatan destilasi uap
DESTILASI VAKUM (VACUM DESTILLATION) DENGAN
TEKANAN RENDAH
• Memisahkan komponen yang mudah rusak
(decompose) atau terpolimerisasi pada Td
• Bila tekanan diperkecil, komponen akan mendidih di
bawah suhu dekomposisi (Td turun  15oC)
• Td senyawa berbeda satu sama lain
• Peralatan dilengkapi: Boiler (Claisen flask), Pipa kapiler,
Termometer, Kondensor, Manometer dan Penampung
Gambar Rangkaian peralatan destilasi vakum

Anda mungkin juga menyukai