Anda di halaman 1dari 40

Bahan Kuliah 7

PEMISAHAN SECARA PENGENDAPAN


DAN ELEKTRODEPOSISI
Prof. Drs. Manihar Situmorang, M.Sc., PhD
Dr. Marudut Sinaga, M.Si

Jurusan Kimia FMIPA


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022 1
Pemisahan Melalui Pengendapan
 Pemisahan melalui pengendapan adalah
termasuk teknik yang baik dalam memisahkan
senyawa target dari campurannya
 Dapat dilakukan dengan memanfaatkan sifat-
sifat kimia melalui
1) Pengaturan pH
2) Penambahan pereaksi selektif
3) Pemisahan Konstituen Renik
4) Elektrodeposisi
2
1. Pengaturan pH
 Pengendapan melalui pengaturan pH dapat
dimanfaatkan karena senyawa dapat
mengendap pada pH tertentu
 Dibuat dalam suasana asam

 Dibuat dalam suasana basa

 Kelarutan dan hasil kali kelarutan menjadi


kunci
3
2. Penambahan Pereaksi Selektif

 Proses pengendapan melalui penambahan


pereaksi selektif dapat dilakukan untuk
mengendapkan Kation atau Anion
 Senyawa Pengendap Anorganik
 Senyawa Pengendap Organik
 Ingat analisis Kation dan analisis Anion
dalam Kimia Analitik I

4
Senyawa Pengendap Anorganik
Senyawa Senyawa yang
Logam target Bentuk Endapan
Pengendap ditimbang
NH3 Al Al(OH)3 Al2O3
Be Be(OH)2 BeO
Fe Fe(OH)3 Fe2O3
(NH4)2Cr2O7 Ba BaCrO4 BaCrO4
Pb PbCrO4 PbCrO4
(NH4)2C2O4 Ca CaC2O4. H2O CaCO3
Mg MgC2O4 MgCO3
Zn ZnC2O4 ZnCO3
(NH4)2HPO4 Al AlPO4 AlPO4
Ca Ca3(PO4)2 CaSO4
Mg MgNH4PO4 . 6H2O Mg2P2O7
Mn
MnNH4PO4 . H2O Mn2P2O7
Zn
ZnNH4PO4 . H2O Zn2P2O7
Zr
Zr(HPO4)2 Zr2P2O7
Senyawa Pengendap Anorganik
Senyawa Senyawa yang
Logam target Bentuk Endapan
Pengendap ditimbang
HCl Ag AgCl AgCl
Bi BiOCl BiOCl
H2S Bi Bi2S3 Bi2O3
Cd CdS CdSO4
Cu CuS CuO
Hg HgS HgS
Mo MoS3 MoO3
Sn SnS
Zn SnO2
ZnS ZnO
HClO4 Nb Nb2O5 Nb2O5
Si SiO2 SiO2
Ta Ta2O5 Ta2O5
AgNO3 Cl AgCl AgCl
Br AgBr AgBr
I AgI AgI
H2SO4 Ba BaSO4 BaSO4
Pb PbSO4 PbSO4
Sr SrSO4 SrSO4
W
WO3 WO3
Senyawa Pengendap Organik
Senyawa Pengendap Rumus molekul Target Analit
-Benzoquinon oxim Bi, Cu, Mo dan Zn
(cuprion) CH CH
OH N
OH
Dimetilglioxim (DMG) Ni dan Pd
CH3 C N OH
H3C C N OH
8-Hidroksiquinolin (8- OH Al, Bi, Cd, Cu, Fe,
quinolinol atau oxin) N Mg, Pb, Ti, U dan Zn

Nitron C6H5 C6H5 ClO4- and NO3-


N N
N
1-Nitroso-2-naptol N O N C6H5 Bi, Cr, Co, Hg, dan
OH Fe

Sodium tetrafenilborate Na+B(C6H5)4- Ag+, Cs+, K+, NH+


dan Rb+
Tetrafenilarsonium (C6H5)4As+Cl- ClO4-, MnO4-, MoO4-,
chloride ReO42-, dan WO42-
3. Pemisahan Konstituen Renik
 Pemisahan konstituen renik dilakukan untuk
memisahkan partikel halus konsentrasi sangat
rendah dalam bentuk koloid yg tdk dapat
disaring melalui senyawa pengikat (Kolektor)
 Dilakukan dgn menambah ion lain sebagai
pengumpul (kolektor) yg mengikat senyawa
target
 Misal, memisahkan MnO2 dilakukan dengan
menambah koloid Fe(OH)3 yg akan
mengikat partikel MnO2
8
4. Elektrodeposisi
 Elektrodeposisi dipergunakan utk memisahkan
senyawa elektroaktif dengan memanfaatkan
sifat-sifat elektrokimia senyawa sehingga
dapat terdeposisi pada kathoda atau anoda
 Teknik elektrodeposisi sangat banyak
dilakukan untuk keperluan komersil
 Industri mineral
 Pembuatan komponen elektronik
 Seni dan budaya, dll
9
Sejarah Elektrodeposisi

 Luigi Brugnatelli (1805) termasuk orang


pertama yang memperkenalkan proses
elektrodeposisi untuk melapis emas
menggunakan prinsip Volta
 Ditolak oleh French Academy of
Sciences sehingga semua temuannya
tidak terpublikasi untuk jangka waktu
lama
10
Sejarah Elektrodeposisi
 Tahun 1839, saintist Inggris dan Russia
membuat proses deposisi logam Cu seperti
yg dibuat Brugnatelli
 Henry & G. Elkington (1840 ) mendeposisi
Ag dan Au
 Memperoleh paten bersama John Wright
 Thn 1850an metode electroplating sudah
komersil
 Saat ini berkembang sesuai kemajuan
teknologi (banyak dimanfaatkan untuk
komponen elektronik) 11
Elektrodeposisi
 Definisi: Proses yang dapat
menghasilkan senyawa padat
(senyawa kimia terdeposit)
langsung dari cairan yang
mengandung substrat (larutan)
melalui reaksi elektrokimia

12
Elektrodeposisi
 Teknik mendeposisi terdiri atas:
 Electroplating  Senyawa ditempatkan
pada larutan elektrolit  diaplikasi
potensial elektroda menghasilkan reaksi
redoks  menghasilkan lapisan senyawa
terdeposisi
 Electroless plating  Senyawa ditempatkan
pada larutan elektrolit kompleks  terjadi
deposisi senyawa secara spontan pada
permukaan (tidak membutuhkan potensial
listrik terhadap substrat  ketebalan
deposit tidak seragam dan tidak dapat
diatur (kontrol)
13
Elektroplating
 Proses elektroplating yang terjadi secara
lambat mendeposisi senyawa  menghasilkan
kualitas material terdeposit rendah
 Untuk menghasilkan elektrodeposisi dengan
kualitas baik maka dilakukan dengan cara:
 Mengunakan senyawa aktif (material) sebagai
katoda dalam sel elektrokimia (senyawa konduktif
dan elektroaktif berupa logam atau non logam)
 Mengunakan potensial aplikasi yang sesuai untuk
mengatur senyawa yang akan dideposisi
(menggunakan sel elektrokmia (elektroda referensi
elektroda kerja dan elektroda auksilari)
14
Elektrodeposisi
 Merupakan proses elektrokimia untuk
mendeposisi senyawa pada permukaan
eletroda sehingga senyawa dapat dipisahkan
secara selektif pada potensial aplikasi tertentu
 Teknik elektrodeposisi biasanya dilakukan
dengan teknik gravimetri untuk memisahkan
dan mengukur senyawa yang dipisahkan
 Menimbang elektroda sbelum proses elektrodeposisi
 Pemisahan melalui elekrodeposisi pada elektroda
 Menimbang elektroda sesudah proses
elektrodeposisi
15
 Hasil elektrodeposisi
Skema Elektrodeposisi

Skematik sel electrolitik untuk mendeposisi logam


"M" dari larutan "MA" . Misalnya elektroplating
perak, Anoda adalah Ag dan katoda adalah sendok
besi yang dilapis
16
Elektrodeposisi Dalam Seni

 Gilding adalah elektroplating emas yang diaplikasi


pada seni: (1) Vajrasattva Tibet, (2) Frame foto, (3)
Hexagonal silver plate Dinasti Tang abad ke-8, (4) A
gold plated desktop stirling engine 17
Elektrodeposisi Teknologi

18
Pemisahan Elektrodeposisi

 Pemisahan Elektrodeposisi terdiri


atas:
1. Elektrogravimetri
2. Pemisahan Pada katoda Hg
3. Koulometri (Analisis Penentuan)

19
1. Elektrogravimetri
 Dalam teknik ini, analit di deposit secara elektrolitik
pada permukaan elektroda padat
 Peningkatan berat elektroda sesudah proses
elektrolisis memberikan informasi jumlah senyawa
yang terdeposit
 Selektivitas deposisi dapat ditingkatkan menggunakan
potensial aplikasi (Eappl)
 Hanya mendeposit senyawa target
2Cu2+ + 4e  2Cu Eo = +0,337V
2H2O  O2 + 4H+ + 4e Eo = -1,230 V
2Cu2+ + 2H2O  2Cu + O2 + 4H+ Eo = - 0,89 V
Supaya reaksi terjadi maka potensial elektroda
diaplikasi sebesar -0.89 V agar terjadi deposit Cu
20
Komponen Elektrogravimetri
 Komponen elektrogravimetri terdiri atas:
I. Sel elektrokimia, yang mempunyai elektroda:
1) Elektroda Pt (Anoda)
2) Elektroda Pt (Katoda)
II. Potensiostat
1. Voltmeter Voltmeter
Ammeter
2. Ammeter

Elektroda Pt Anoda

Elektroda Pt Katoda
Analit terdeposit pd elektroda
dengan permukaan luas Pengaduk magnet
21
Prinsip Pemisahan
 Analit terdeposit pada elektroda dengan permukaan
luas (gauze)
 Sebagai sumber arus adalah voltase stabil yang
dapat menghasilkan sampai 10 V
 Elektroda dapat berupa: Pt, Ag, Cu, C,
 Pt terbaik karena:
 Tidak reaktif terhadap senyawa analit target
 Dapat dipanaskan pada suhu tinggi untuk
membebaskan senyawa bukan target seperti
senyawa organik, senyawa yang mudah
menguap, dll (Sekaligus untuk membersihkan
elektroda kembali) 22
Mengetahui kesudahan
Elektrodeposisi
 Untuk mengetahui bahwa elektrodeposisi telah
berlangsung, ditandai oleh:
1. Perubahan warna (Misalnya hilangnya warna
larutan yang disebabkan oleh ion logam (mis
Co2+ atau Cu2+)
2. Terjadi penempelan (deposisi) pada permukaan
elektroda
3. Melakukan test kualitatif untuk analit dalam
larutan
 Senyawa yang terdeposit pada elektroda dapat
diukur menggunakan elektrogrvimetri sederhana
 Tidak perlu kalibrasi dan standarisasi
23
Masalah umum yang dihadapi

1. Dapat terjadi perubahan potensial katoda


yg berasal dr
E appl  E galvanik  E overvoltage  E ohm
 Untuk mengatasi digunakan
Potensiostat
 Dapat menyesuaikan potensial aplikasi
konstan agar potensial katoda dan
anoda konstan

24
Masalah umum yang dihadapi

2. Terjadi reduksi hidrogen pada potensial


negatif pada katoda sehingga sering
terbentuk gas H2
 Untuk mengatasi digunakan Katoda
Depolarizer
 Senyawa yang direduksi pada
potensial lebih negatif dari ion H+
NO3- + 10 H+ + 8e  NH4+ + 3H2O
25
Masalah umum yang
dihadapi (lanjutan)
3. Terjadi kodeposisi logam lain pada
elektroda:
 Untuk mengatasi masalah kodeposisi
harus ditambahkan pengkompleks
 Senyawa pengkompleks berguna
untuk menstabilasi ion logam
sehingga menggeser potensial reduksi
ke arah reaksi yang lebih negatif

26
2. Pemisahan Pada katoda Hg

 Hg tidak digunakan sbg elektroda pd


elektrogravimetri karena: mudah menguap,
beracun, susah menangani
 Sangat baik digunakan sebagai elektroda
untuk pemisahan logam yang terreduksi dari
larutan
 Logam membentuk amalgama dengan Hg
dengan persamaan reduksi :
Mn+ + Hg(l) + ne  M(Hg)(l)
27
2. Pemisahan Pada katoda Hg

 Untuk meningkatkan selektivitas dilakukan


dengan mengontrol potensial elektroda Hg
(Eaplikasi)
 Agar reaksi reduksi dapat berlangsung reaksi
dilakukan dalam larutan asam (Banyak logam
tidak larut dalam basa dan netral)

28
Komponen Elektrodeposisi
 Komponen elektrodeposisi terdiri atas:
I. Sel elektrokimia, yang mempunyai elektroda:
1) Elektroda Pt (Anoda)
2) Elektroda Hg (Katoda)
3) Elektroda Auxilari (-) (+)
II. Potensiostat
1. Voltmeter
2. Ammeter
Elektroda Pt
Anoda
Analit terdeposit pada
Larutan Analit
elektroda Hg kemudaian
dipisahkan kembali Pengaduk magnet
Hg Katoda
29
Contoh Soal 1

1. Dilakukan elektrodeposisi kobalt dari larutan


yang mengandung 0,40249 gram CoCl2xH2O.
Elektrodeposisi dilakukan untuk
menghasilkan logam kobalt pada elektroda Pt
(katoda). Hitunglah jumlah mol air untuk
setiap mol kobalt di dalam senyawa kimia

30
Jawab
Persamaan reaksi:
Co2+ + 2e  Co(s)
Anggap bahwa senyawa kimia hanya mengandung
CoCl2 dan H2O
Maka dapat ditulis :
Bera t Co
Bera t Co = . B MCoCl 2
B MCo
= 0,21893 gram
Berat H2O = 0,40249 – 0,21893 = 0,18356 gram
Maka komposisi senyawa kimia = CoCl26H2O
31
3. Coulometri (Analisis
Penentuan)

 Teknik untuk mengukur jumlah listrik yang


dibutuhkan untuk mereaksikan (langsung/
tidak langsung) analit
 Jumlah listrik setara dengan berat analit
 Keuntungan:
 Tidak perlu kalibrasi dan standarisasi cepat
 Mudah dirangkai untuk otomatisasi
 Dapat dilakukan pada
 Potensial elektroda konstan dan arus sel
konstan 32
Coulometry
• Untuk analisis digunakan Konstanta Faraday
• Jumlah listrik yang digunakan dinyatakan sbg
Coulomb (C)
1C = kuantitas listrik yang diangkut dalam 1 detik
oleh arus konstan 1 amper
Pada arus konstan berlaku :

Q  i.t
Q = jumlah Coulomb (C)
i = arus konstan (A)
t = waktu (detik)
33
Coulometry

 Pada arus konstan berlaku : t


Q   I (t ).dt
o

Jumlah listrik yang terdapat pada 1 mol


elektron = 96485 C
 Faraday mempunyai unit Coulomb per ekivalen
karena 1 mol elektron akan dihasilkan dalam
ekivalen senyawa yang di oksidasi/reduksi
 F setara dengan jumlah listrik yang mengalir
pada senyawa yang di oksidasi/reduksi pada
34
elektroda
Contoh Soal 2

 Larutan yang mengandung 75,0 mg Cu2+ di


elektrolisis pada arus konstan 0,250 A,
sehingga logam Cu terdeposit pada
elektroda Pt (katoda). Hitunglah jumlah
persentasi Cu yang tertinggal dalam
larutan setelah
a) 15 min
b) 18 min
35
Jawab Soal
 Jumlah kuantitas listrik dihitung sebagai berikut :
Q = It
= 0,250 A x 15 min x 60 det/min = 225 C
 Diubah menjadi berat ekivalen Cu
Ekivalen Cu = 225 C = 2,33 x 10-3
96485 C/eg =

 Reaksi pada elektroda: Cu2+ + 2e  Cu(s)


Jumlah Cu terdeposit:
Berat Cu = 2,33 x 10-3 eg x 63,5 g.cm/mol cmx1 mol cm/2 eg cm
= 0,074 g
Maka berat Cu tertinggal = 75,0 mg – 74 mg = 1 mg
a) Setelah 15 min : % Cu = 1/75 x 100 = 1,3%
b) Setelah 18 min = habis
36
Aplikasi Elektrodeposisi
1. Untuk pemisahan dan penentuan ion logam:
 Ag+, Cn2+, Cd2+, Bi3+, Bb2+ (Direduksi
menjadi logam)
 Tl, V, Mo (Direduksi menjadi senyawa yang
mudah larut (tingkat oksidasi lebih
rendah)
 Fe2+, As3+ (Dioksidasi pada permukaan
elektrods Pt)

37
Aplikasi Elektrodeposisi

2. Untuk pemisahan dan penentuan ion bukan


logam (halida)
 I-, Br-, CI- ditentukan secara tidak
langsung pada anoda Ag dan terdeposit
sebagai garam yang sukar larut
 Ag dioksidasi, kemudian bereaksi dengan
halida

38
Aplikasi Elektrodeposisi
3. Untuk penentuan ion logam:
 Ion logam dideposit pada elektroda
sehingga mudah untuk dipisahkan
kembali
 Direduksi  Dioksidasi

4. Untuk pemurnian zat warna yang elektroaktif


khususnya yang beracun dalam limbah cair:
 Misal: senyawa fenol dalam air limbah
39
Elektrodeposisi Pemisahan Logam
 Memisahkan logam dari bahan tambang di
dalam industri mineral

 Memisahkan tembaga dengan  Memisahkan seng secara


elektrodeposisi di Townsville, elektrodeposisi pada
Queensland, Australia elektroda di Kanada
40

Anda mungkin juga menyukai