ANALITIK I
(KUALITATIF)
hasni-kimia analitik 1
KIMIA ANALITIK
Bagian dari ilmu kimia yang
mempelajari cara-cara yang
digunakan untuk menentukan
bagian-bagian dari suatu zat atau
persenyawaan kimia atau
campuran dari persenyawaan kimia
hasni-kimia analitik 1 2
KIMIA ANALITIK KUALITATIF
hasni-kimia analitik 1 3
TEKNIK EKSPERIMEN ANALISIS
ANORGANIK KUALITATIF
I. Menurut macam zat yang dianalisis:
1. Anorganik
2. Organik
II. Menurut banyaknya zat yang dianalisis:
1. Makro
± 0,5 – 1,0 gram zat padat atau ± 20 mL larutan 0,1 M/
analisis
2. Semi mikro
± 0,05 - < 0,5 g zat padat atau ± 1 mL larutan 0,1 M/
analisis
3. Mikro
< 0,05 g zat padat atau beberapa tetes larutan 0,1
M/ analisis hasni-kimia analitik 1 4
Pemilihan skala analisis tergantung pada:
• Jumlah sampel
• Alasan ekonomis
• Tingkat urgent
Tahapan :
1. Pemeriksaan pendahuluan dilakukan
2. Analisis Penggolongan terhadap :
Meliputi :
1. Bentuk dan roman zat (organoleptis)
2. Reaksi nyala api
3. Sifat zat pada pemanasan kering
4. Reaksi khusus untuk radikal/ unsur-unsur yang
1. Warna
• Hitam
Beberapa garam sulfida logam berat NiS, CoS, FeS,
Ag2S, HgS, PbS, CuS, dsb.
Beberapa oksida logam Ni2O3, Co3O4, CuO, NiO,
MnO2, FeO.
• Putih
Oksida2, hidroksida2, karbonat dari logam alkali dan
alkali tanah CaO, MgO, Ba(OH)2, CaCO3, dsb.
hasni-kimia analitik 1 7
• Merah
Pb3O4, As2S3, HgO, HgI2, HgS, Sb2S3, CrO3, Cu2O,
K3[Fe(CN)6]
Beberapa oksida logam Ni2O3, Co3O4, CuO, NiO,
MnO2, FeO.
• Merah Jambu
Garam2 dari mangan dan cobalt yg berhidrat
• Kuning
Beberapa oksida logam PbO, HgO, Bi2O3.
Beberapa garam Ag3PO4, PbCrO4, PbI2, AgI, CdS,
Sb2S5, As2S3, SnS2, K4[Fe(CN)6].3H2O, FeCl3, dsb.
hasni-kimia analitik 1 8
• Biru
Garam2 Co anhidrat.
Garam2 Cu(II) berhidrat: CuSO4.5H2O, Cu(NO3)2.3H2O,
Fe3[Fe(CN)6]2, Fe4[Fe(CN)6]3.
• Hijau
Cr2O3, Hg2I2, Cr(OH)3, CuCO3
Garam-garam Ni2+ NiCl2
Garam-garam Fe2+ FeSO4, FeCl2, Fe(NH4)2(SO4)2
Garam-garam Cr3+ CrCl3
• Coklat
PbO2, CdO, SnS, Fe2O3
hasni-kimia analitik 1 9
2. Bentuk Kristal
• NaCl, AgCl : Kubus
• CaSO4.2H2O : Monoklin – jarum
• Sn(C2O4) : Prisma
• SrSO4 : Rombik, dsb.
4. Bau
• Garam (basa) NH4+ : bau amoniak
• Garam (asam) asetat : bau cuka
• Garam (asam) sulfit : bau belerang
• Garam (asam) sulfida
hasni-kimia:analitik
bau1 telur busuk 10
II. REAKSI NYALA API
hasni-kimia analitik 1 11
II. REAKSI NYALA API
a. T yg terendah: untuk menguji zat-zat atsiri (apakah
ikut memberi warna pada nyala)
b. Bagian terpanas nyala: untuk menguji kedapat-
lelehan zat
c. Untuk mengoksid zat-zat yg terlarut dlm manik
boraks, Na2CO3, atau garam mikrokosmik.
d. Untuk semua proses oksidasi (tak perlu T tinggi)
e. Untuk mereduksi oksidasi kerak menjadi logam.
f. Mereduksi boraks lelehan dan manik2 yg serupa.
hasni-kimia analitik 1 12
WARNA NYALA API
Warna nyala api Unsur
Kuning sangat intensif Na
Violet/ lembayung K
Hijau kekuningan Ba
hasni-kimia analitik 1 14
III. SIFAT ZAT PADA PEMANASAN KERING
Disebabkan karena :
a. Karena adanya air mekanik di dalam zat : NaCl
b. Karena zatnya lembab
c. Karena adanya penguraian zat :
• Keluarnya air kristal
• Adanya air konstitusi dari asam-asam dan
basa basa seperti : Mg(OH)2
hasni-kimia analitik 1 19
6. Keluarnya Gas
a. Gas tak berwarna tak berbau
• O2 dari oksida-oksida dan peroksida-peroksida
• N2O dari NH4NO3
• N2 dari NH4NO2
hasni-kimia analitik 1 27
2. Pelarut HCl encer/ pekat
Cara :
• Sedikit zat + HCl encer dingin kocok Jika
tidak larut panaskan
• Jika zat tidak larut dalam HCl encer panas lakukan dengan
HCl pekat (hati-hati) kerjakan di lemari asam
hasni-kimia analitik 1 29
3. Pelarut HNO3 encer/pekat
Cara : seperti HCl
Prinsip : reaksi redoks
Cth:
a. melarutkan garam dengan HNO3 encer
2Bi3+ + 3S2- + 8H+ + 8NO3- 2Bi3+ + 2NO3- + 2NO + 2S +
H 2O
Reaksi:
• S2- S
• NO3- NO
b. melarutkan logam dengan HNO3 pekat
• Hg + 4HNO3 Hg(NO3)2 + 2NO + 2H2O
• Hg Hg2+ hasni-kimia analitik 1 30
• NO3- NO2
4. Pelarut aqua regia (air raja)
HCl pekat : HNO3 pekat = 3 : 1
hasni-kimia analitik 1 35
ANALISIS KATION DENGAN METODE H2S
Teori dasar yang menunjang
1) Teori asam basa
2) Hukum aksi massa dan penggunaannya
3) Dissosiasi asam-asam polivalen
4) Efek ion sejenis
5) Kelarutan dan Ksp
6) Teori pengendapan sulfida, hidroksida, pengendapan
bertingkat
7) Ion-ion kompleks
8) Teori dasar redoks
9) Teori buffer
10) Teori hidrolisis garamhasni-kimia analitik 1 36
PENGGOLONGAN KATION
1. Kation golongan : Ag+, Hg22+ , Pb2+
2. Kation golongan IIA : Hg2+, Pb2+, Bi3+, Cu2+, Cd2+
3. Kation golongan IIB : As3+, As5+, Sb3+,Sb5+, Sn2+, Sn4+
4. Kation golongan IIIA : Fe2+, Fe3+, Al3+, Cr3+
5. Kation golongan IIIB : Zn2+, Ni2+, Co2+, Mn2+
6. Kation golongan IV : Ca2+, Ba2+, Sr2+
7. Kation golongan V : Mg2+, K+, Na+, NH4+
hasni-kimia analitik 1 37
ANALISA KUALITATIF
Tujuan: identifikasi unsur atau senyawa penyusun
Meliputi:
1. Sifat Fisika
• Warna
• Bau
• Rasa
• Titik didih, Titik beku, Titik leleh
• Berat jenis
• Bila padat: bentuk permukaan, dll
2. Sifat Kimia
Penambahan reagent tertentu
• Endapan
• Perubahan warna larutan
• Gas hasni-kimia analitik 1 38
Analisa kualitatif merupakan analisa pendahuluan bagi analisa
kuantitatif baik klasik maupun modern
Analisa kuantitatif klasik:
• Volumetri/ Titrasi
• Gravimetri
• Ekstraksi
Analisa kuantitatif modern:
• Spektrofotometer
• HPLC
• MS, GC-MS
• AAS
• DNA Squencer
• FTIR
• PCR hasni-kimia analitik 1 39
PERANAN ANALISA KIMIA
1. Bidang pertanian
• Analisa unsur hara dalam tanah
• Keasaman tanah
• Analisis pakan ternak: Vitamin, Asam amino, lipid
2. Bidang kedokteran
• Analisis kadar gula darah, hormon, senyawa
essensial.
• Golongan darah
• Genetik
• Analisis asam urat
• Analisis untuk keperluan kasus pembunuhan
hasni-kimia analitik 1 40
PERANAN ANALISA KIMIA
hasni-kimia analitik 1 42
PERANAN ANALISA KIMIA
6. Bidang kepolisian
• Analisa DNA
• Golongan darah
• Analisa sidik jari
• Analisa bahan beracun pada kasus keracunan
• Analisa logam berat pada kasus pembunuhan
hasni-kimia analitik 1 43
Jenis uji analisis kualitatif
1. Reaksi kering zat padat
2. Reaksi basah larutan (sering dilakukan)
REAKSI KERING
1. Pemanasan
• Tabung bola + sampel dipanaskan dgn api bunsen
• Dpt terjadi sublimasi/ penguraian yg disertai perubahan
warna, dibebaskan suatu gas.
2. Uji pipa tiup
• menggunakan pipa tiup
• zat yang diperiksa dibakar dgn bunsen dalam bongkah
arang berlobang
• untuk mendapatkan nyala reduksi pipa tiup dengan
lembut dan sebaliknya.
hasni-kimia analitik 1 44
REAKSI KERING
3. Uji nyala
• menggunakan nyala api bunsen
• logam tertentu yang diuapkan memberikan warna yang
karakteristik
• menggunkanan kawat platina : panjang 5 cm, diameter
0.03-0.05 mm
• kawat dibersihkan dengan HCl pekat in-situ dan
dipanaskan pd zona terpanas sampai tidak ada warna
• kawat dicelupkan lagi pada HCl pekat kemudian
dicelupkan sampel, dipanaskan pada zona agak ke pinggir
• amati warna nyala
hasni-kimia analitik 1 45
REAKSI KERING
hasni-kimia analitik 1 47
Uji manik garam mikrokosmik
Nyala Oksidasi Nyala Reduksi Logam
Panas: hijau Panas: tak berwarna Cu
Dingin: biru Dingin: merah
Panas: coklat-kuning/merah Panas & dingin: hijau Fe
Dingin: kuning
Panas: kuning tua Panas & dingin: hijau Cr
Dingin: hijau
Panas & dingin: ungu Panas & dingin: tak Mn
berwarna
Panas & dingin: biru Panas & dingin: biru Co
hasni-kimia analitik 1 50
REAKSI-REAKSI KATION
Klasifikasi kation (logam) ke dalam golongan
Pemisahan golongan didasarkan reagen yang dipakai, yaitu:
HCl
H 2S
(NH4)2S
(NH4)2CO3
hasni-kimia analitik 1 51
PEMBAGIAN GOLONGAN
+ HCl
+ H2S, HCl
↓ GOL. IV GOL. 53
V
KARBONAT
GOLONGAN I
• Reagent : HCl 2 M
• Reaksi golongan : endapan putih AgCl, Hg2Cl2, PbCl2
• Reaksi:
Ag+ + Cl- AgCl(s)
Hg22+ + Cl- Hg2Cl2(s)
+ Air panas
+ HNO3 + KI + Rodamin
↓ AgCl ↓ AgI ↓, Ag
Ada 55
I. PERAK (Ag)
• Logam putih, dpt ditempa dan liat
• Tidak larut dlm HCl, H2SO4 1 M, HNO3 2M
• Larut dlm HNO3 8M:
6Ag + 8HNO3 6Ag+ + 2NO↑ + 6NO3- +
4H2O
2Ag + 2H2SO4(panas) 2Ag+ + SO42- + SO2↑ +
2H2O
3. Larutan Amonia
Ag+ + 2NH3 + H2O Ag2O ↓ (coklat) + 2NH4+
• ↓ larut dlm NH3 berlebih:
Ag2O + 4NH3 + H2O 2[Ag(NH3)2]+ + 2OH-
hasni-kimia analitik 1 58
Larutan harus cepat dibuang, karena ↓ Ag N akan
4. NaOH
2Ag+ + OH- Ag2O ↓ (coklat) + H 2O
• ↓ tdk larut dlm NaOH berlebih
• ↓ larut dalam amonia:
Ag2O + 4NH3 + H2O 2[Ag(NH3)2]+ + 2OH-
• ↓ larut dlm HNO3:
Ag2O + 2H+ 2Ag+ + H 2O
5. KI
Ag+ + I- AgI ↓ (kuning)
• ↓ tdk larut dgn NH3 encer/ pekat, tp larut dg KCN:
AgI + 2CN- [Ag(CN)2]- + I-
• ↓ larut dgn Na2S2O3:
59
AgI + 2S2O3 2-
[Ag(S2O3)2] 3-
+ I -
6. K2CrO4
2Ag+ + CrO42- Ag2CrO4 ↓ (merah)
hasni-kimia analitik 1 61
9. Na2HPO4 netral
3Ag+ + HPO42- Ag3PO4 ↓ (kuning) + H+
1. HCl encer
Hg22+ + 2Cl- Hg2Cl2 ↓ (putih)
5. K2CrO4 panas
Hg22+ + CrO42- Hg2CrO4 ↓(kristalin merah)
7. Na2CO3 dingin
Hg22+ + CO32- Hg2CO3 ↓ (kuning)
• ↓ berubah menjadi abu-abu kehitaman, dipercepat dgn
pemanasan:
Hg2CO3 ↓ HgO ↓ + Hg ↓ + CO2 ↓
8. Na2HPO4
Hg22+ + HPO42- Hg HPO4 ↓
2
hasni-kimia analitik 1 (putih) 67
9. KCN (racun)
Hg22+ + 2CN- Hg ↓ + Hg(CN)2
10. SnCl2: mereduksi Hg22+ menjadi Hg
Hg22+ + Sn2+ 2Hg ↓ + Sn4+
11.KNO2: mereduksi Hg dr larutan Hg22+ dlm suasana
dingin:
Hg22+ + NO2- + H2O 2Hg ↓ + NO3- + 2H+
• Logam abu-abu
• Logam larut dalam HNO3 8M:
3Pb + 8HNO3 3Pb2+ + 6NO3- + 2NO + 4H2O
5. H2SO4 encer
Pb2+ + SO42- PbSO4 ↓
hasni-kimia analitik 1 71
6. K2CrO4 suasana netral, asam asetat, ammonia
Pb2+ + CrO42- PbCrO4 ↓
7. KI
Pb2+ + 2KI PbI2 ↓ + 2K+
• ↓ larut dlm air mendidih larutan tak berwarna, setelah
dingin terbentuk keping2 kuning keemasan
hasni-kimia analitik 1 72
8. Na2SPO3
Pb2+ + Na2SO3 PbSO3↓ + 2Na+
10.Uji kering
• Uji pipa tiup : manik timbal 73
• Uji nyala : biru mudahasni-kimia analitik 1
GOLONGAN II
Reagen golongan: H2S
Reaksi golongan:
• ↓ HgS, PbS, CuS hitam
• ↓ CdS kuning
• ↓ Bi2S3 coklat
• ↓ As2S3 kuning
• ↓ As2S5 kuning
• ↓ Sb2S3 jingga
• ↓ Sb2S5 jingga
• ↓ SnS coklat
• ↓ SnS2 kuning
hasni-kimia analitik 1 74
Golongan II dibagi 2:
1. Sub golongan Cu : Pb, Cu, Bi, Cd
2. Sub golongan As : Hg, As, Sb, Sn
+ H2SO4
Pb2+ Cu(NH3)42+,
↓ Bi(OH)3
+ Na2SnO2
Cd(NH3)42+
+ K2CrO4
↓ Bi + KCN, H2S
+ HCl, K4Fe(CN)6
↓
PbCrO4
↓ Cu2Fe(CN)6 ↓ CdS
77
**)
HgS22-, AsS43+, SbS43-, SnS32-
+ HCl, H2S
↓ AsS43- Sb5+,
↓ Sb2S5
HgS + Zn, Sn, HCl Sn4+ + Fe
+ HCl, HNO3 + HCl
Hg2+ ↓ Sn2+
↓ Sb
As2S5 + HgCl2
+ SnCl2
↓ HgS + ↓ Hg + Hg2Cl2 78
Hg Cl
1. MERKURIUM/ RAKSA, Hg(II)
Larutan uji : merkurium(II) nitrat 0,05 M
Reaksi identifikasi:
1. H2S
Dgn HCl encer, ↓ putih merkurium (II) klorosulfida (a),
yg terurai bila ditambahkan H2S lebih lanjut ↓ hitam
merkurium (II) sulfida (b)
3Hg2+ + 2Cl- + 2H2S Hg3S2Cl2 ↓ + 4H+ (a)
Hg3S2Cl2 ↓ + H2S 3HgS ↓ + 2H+ + 2Cl- (b)
• ↓ tak larut dlm air, HNO3 encer panas, hidroksida, alkali
atau amonium sulfida (tak berwarna)
• ↓ larut dgn Na2S 2M ion kompleks disulfomerkurat
(II):
HgS ↓ + S2- [HgS2]2-
+ amonium klorida, merkurium (II) sulfida mengendap lagi.
79
• ↓ larut dlm air raja:
3HgS ↓ + 6HCl + 2HNO3 3HgCl2 + 3S ↓ + 2NO +
4H2O
↓ S mudah larut jika dipanaskan, asam sulfat:
2HNO3 + S ↓ SO42- + 2H+ + 2NO
2. Larutan amonia
2Hg2+ + NO3- + 4NH3 + H2O HgO.Hg(NH2)NO3 ↓
+ 3NH4+
3. NaOH
+ dlm jumlah sedikit ↓ merah kecoklatan
jika ditambahkan dlm jumlah yg stoikiometri ↓ jadi
kuning: 2Hg2+ + 2OH- HgO ↓ + H2O
• ↓ tak larut dlm NaOH berlebih. Asam dgn mudah
melarutkan ↓
• Reaksi ini khas utk ion-ion merkurium
hasni-kimia analitik 1 (II), dpt dipakai utk
80
4. KI
Hg2+ + 2I- HgI2↓ (merah)
• ↓ larut dlm reagen berlebih:
HgI2 + 2I- [HgI4]2-
5. KCN /
6. SnCl2
2Hg2+ + Sn2+ + 2Cl- Hg2Cl2 ↓ (putih, kalomel) + Sn4+
hasni-kimia analitik 1 84
Larutan uji: CuSO4
Reaksi identifikasi :
1. H2S
Cu2+ + H2S CuS ↓ + 2H+
• Suasana asam (HCl 1M) diperoleh kristal yg dapat
disaring
• Larutan netral/ sedikit asam koloid hitam coklat
• CuS tdk larut dlm H2SO4 panas
• CuS larut dlm HNO3 pekat panas:
CuS ↓ + 8HNO3 Cu2+ + 6NO3- + 3S ↓ + 2NO
+ 2H2O
Bila dipanaskan:
S ↓ + 2HNO3 2H2SO4 + 2NO (larutan biru)
• CuS larut dlm KCN: 85
2. NH3
Dlm jumlah sedikit ↓ biru
Cu2+ + SO42- + 2NH3 + H2O Cu(OH)2.SO4 ↓ +
2NH4+
hasni-kimia analitik 1 89
4. KI
Bi3+ + 3I- BiI3 ↓ (hitam) + 2H+ + 2I-
• ↓ mudah larut dlm reagen berlebih, ion
tetraiodobismutat:
BiI3 ↓ + I- === [BiI4]-
• Bila diencerkan dgn air, reaksi di atas akan berbalik.
• Dgn memanaskan ↓ dgn air, jingga, bismutil iodida:
BiI3 ↓ + H2O BiOI ↓ + 2H+ + 2I-
5. KCN
Bi3+ + 3H2O + 3CN- Bi(OH)3 ↓ (putih) + 3HCN
hasni-kimia analitik 1 91
7. Air
Bila suatu larutan garam bismut dituang ke dlm air yang
banyak, ↓ putih garam basa, yg larut dlm asam mineral
encer, tp tak larut dlm asam tartarat (perbedaan dr Sb)
dan dlm hidroksia alkali (perbedaan dr Sn):
Bi3+ + NO3- + H2O BiO.(NO3)3 ↓ (putih)
Bi3+ + Cl- + H2O BiO.Cl ↓ (putih) + 2H+
hasni-kimia analitik 1 93
IV. KADMIUM (Cd)
3. NaOH
Cd2+ + 2OH- === Cd(OH)2↓
• ↓ larut dgn NaOH berlebih, dan asam encer
4. KCN
Cd2+ + 2CN- Cd(CN)2 ↓ (putih)
• ↓ larut dlm reagen berlebih, ion tetrasianokadmiat(II)
Cd(CN)2↓ + 2CN- [Cd(CN)4]2- 95
hasni-kimia analitik 1
V. ARSENIK/ As (III)
3. KI3
AsO33- + I3- + H2O AsO43- + 3I- + 2H+
2. AgNO3
AsO43- + 3Ag+ Ag3AsO4 ↓ (merah coklat)
b. Uji Gutzeit
• Modifikasi dr uji marsh (1 tabung reaksi)
• Arsina dideteksi dgn AgNO 3 analitik 1
hasni-kimia
101
c. Uji Fleitmann
Prinsip: H2 yg direduksi dr suatu basa dgn katalis Zn atau
Al mereduksi As(III) arsina
d. Uji Reinsch
• Logam Cu dididihkan dgn larutan As(III) suasana HCl pekat
• Arsenik diendapkan di atas logam sebagai CuSAs (abu-abu)
• Dgn cara ini Sb, Hg, Ag juga dienpakan
• Modifikasi dgn cara pemanasan, kristal putih As2O3
3. Amonium molibdat
+HNO3 berlebih, amonium arsenomolibdat (↓ kristalin
kuning)
AsO43- + 12MoO42- + 2NH4+ + 24H+ (NH4)3AsMo12O40 ↓
+12H2O hasni-kimia analitik 1 102
4. KI
Jk ada HCl pekat, I2 akan diendapkan
AsO43- + 2H+ + 2I- === AsO33- + I2 ↓ + H2O
↓ larut dlm kloroform/ CCl4, larutan ungu
2. Air
Sb5+ + 4H2O === H3SbO4 ↓ (putih) + 5H+
• ↓ larut dgn asam atau basa:
H3SbO4 + H+ === Sb5+ + 4H2O 108
- 3-
3. KI (suasana asam), ion memisah
Sb5+ + I- === Sb3+ + I2
4. Zn atau Sn
2Sb5+ + 5Zn 2Sb ↓ + 5Zn2+
2Sb5+ + 5Sn 2Sb ↓ + 5Sn2+
X. TIMAH (IV)
Sifat logam hampir sama dgn Sn(II)
Larutan uji: (NH4)2SnCl6 0,25 M dilarutkan dgn HCl pekat
Reaksi identifikasi:
1. H2S
Sn4+ + 2H2S SnS2↓ (kuning)
hasni-kimia analitik 1
+ 4H+ 111
• ↓ larut dgn HCl pekat, hidroksida logam alkali, NH4 sulfida,
(NH4)2S dan polisulfida,(NH4)2S2
SnS2 + S2- SnS32-
SnS2 + 2S22- SnS32- + S32-
2. NaOH
Sn4+ + 4OH- Sn(OH)4 ↓ (putih)
• ↓ larut dgn reagen berlebih:
Sn(OH)4 + 2OH- [Sn(OH)6]2-
4. Logam Fe
Sn4+ Sn2+
Sn4+ + Fe Sn 2+
+ Fe 2+
hasni-kimia analitik 1
112
GOLONGAN III
Reagen golongan: H2S dgn adanya NH3/ NH4Cl atau (NH4)2S
Reaksi golongan:
FeS : hitam
Al(OH)3 : putih Gol. Besi (Gol. IIIA)
Cr(OH)3 : hijau
ZnS : putih
CoS : hitam Gol. Zink (Gol. IIIB)
NiS : hitam
MnS : pink
1. NaOH
Fe2+ + 2OH- Fe(OH)2 ↓ (putih) aneorob/ hijau kotor; biasa
• ↓ tidak larut dlm reagen berlebih
• ↓ larut dlm asam
• Bila terkena udara teroksidasi jadi:
4Fe(OH)2 ↓ + O2 + 2H2O 4Fe(OH)3↓ (coklat kemerahan)
• + H 2O 2 :
2Fe(OH)2 + H2O2 2Fe(OH)3 ↓
2. NH3
Fe2+ + NH4OH Fe(OH)2↓ 116
3. H2S / ↓ dlm larutan asam, karena [S2-], tak cukup utk
melampaui Ksp FeS. Jika [H+] < dan [S2-] > dgn sesuai, dgn pe
+ an larutan CH3COONa ↓ FeS.
4. (NH4)2S
Fe2+ + S2- FeS ↓ (hitam)
5. KCN
Fe2+ + 2CN- Fe(CN)2 ↓ (coklat kekuningan)
• ↓ larut dlm reagen berlebih: 117
- hasni-kimia analitik 1 4-
6. K4[Fe(CN)6] ↓ putih dlm keadaan tanpa udara:
Fe2+ + 2K+ + [Fe(CN)6]4- K2Fe[Fe(CN)6] ↓
• Kondisi atmosfer biasa: ↓ biru muda
7. K3[Fe(CN)6]
Tahap reaksi:
(i) Fe2+ + [Fe(CN)6]3- Fe3+ + [Fe(CN)6]4-
(ii) Ion2 bergabung ↓ biru Turnbull
4Fe3+ + 3[Fe(CN)6]4- Fe4[Fe(CN)6]3
8. Amonium tiosianat
Tak diperoleh pewarnaan dgn garam2 besi(II) yg murni
(perbedaan dr ion-ion besi (III).
2. NaOH
Fe3+ + 3OH- Fe(OH)3↓
• ↓ tak larut dlm reagen berlebih (perbedaan dr Al dan Cr)
3. H2S 119
5. KCN
Fe3+ + 3CN- Fe(CN)3↓ (coklat kemerahan)
• ↓ larut dlm reagen berlebih larutan kuning: 120
Fe(CN) + 3CN- [Fe(CN) ]3-
6. K4[Fe(CN)6]
4Fe3+ + 3[Fe(CN)6]4- Fe4[Fe(CN)6]3↓ (biru Prusia)
• ↓ tak larut dlm asam encer, ttp terurai dlm HCl pekat.
7. K3[Fe(CN)6]
Fe3+ + [Fe(CN)6]3- Fe[Fe(CN)6 (coklat)
3. (NH4)2S
2Al3+ + 3S2- + 6H2O 2Al(OH)3 ↓ + 3H2S
hasni-kimia analitik 1 126
4. CH3COONa / ↓ dlm larutan netral, dingin
• Dgn mendidihkan & reagen berlebih, ↓ aluminium asetat
basa:
Al3+ + 3CH3COO- +2H2O Al(OH)2CH3COO↓ +
2CH3COOH
5. Na3PO4
Al3+ + HPO42- === AlPO4 ↓ (putih) + H+
• Asam-asam kuat melarutkan ↓
• ↓ juga larut dlm NaOH:
AlPO4 + 4OH- [Al(OH)4]- + PO43-
6. Na2CO3
Al3+ + 3H2O === Al(OH)3 ↓ + 3H+
CO32- + 2H+ H2CO3 H2O + CO2
127
• ↓ larut dlm reagen berlebih
IV. KROMIUM/ Cr (III)
Logam kristalin yg putih
Tak begitu liat dan tak dpt ditempa
Melebur pd 1765 oC
Larut dlm HCl encer/ pekat
Jika tak ada udara, ion Cr(II):
Cr + 2H+ Cr2+ + H2
Cr + 2HCl Cr2+ + 2Cl- + H2
Dgn adanya oksigen, Cr teroksidasi:
4Cr2+ + O2 + 4H+ 4Cr3+ + 2H2O
Dgn H2SO4 pekat, panas Cr3+
2Cr + 6H2SO4 2Cr3+ + 3SO42- + 3SO2 + 6H2O
hasni-kimia analitik 1 128
Dlm larutan air Cr membentuk 3 jenis anion:
1. Ion Cr(II), kromo
Diturunkan dr CrO, ion ini berwarna biru, kurang stabil,
reduktor kuat.
2. Ion Cr(III), kromi
Stabil, diturunkan dr Cr2O3. dlm larutan berwarna hijau,
[Cr(H2O)5Cl]2+ / [Cr(H2O)4Cl2]+ atau lembayung, [Cr(H2O)6]3+.
4. (NH4)2S
2Cr3+ + 3S2- + 6H2O 2Cr(OH)3 ↓ + 3H2S
5. CH3COONa /
6. Na3PO4
Cr3+ + HPO42- === CrPO4 ↓ (hijau) + H+
• ↓ larut dlm asam2 mineral, ttp praktis tak larut dlm asam
asetat encer.
5. KNO2
Co2+ + 7NO2- + 2H+ + 3K+ K3[Co(NO2)6] ↓ (kuning) +
NO + H2O
Reaksi ini berlangsung dlm 2 tahap:
Co2+ + NO2- + 2H+ Co3+ + NO + H2O
Co3+ + 6NO2- + 2K+ K3[Co(NO2)6]
hasni-kimia analitik 1 137
6. NH4SCN
Kpd larutan Co(II) yg netral/ asam + beberapa butir kristal
NH4SCN warna biru:
Co2+ + 4SCN- [Co(SCN)4]2-
VI. NIKEL (Ni)
Logam putih perak yg keras
Liat, dpt ditempa dan sangat kukuh
Melebur pd 1455 oC
Bersifat sedikit magnetis
Larut dgn HCl encer/ pekat, H2SO4 encer:
Ni + 2H+ Ni2+ + H2
Ni + 2HCl Ni2+ + 2Cl- + H2
hasni-kimia analitik 1 138
Larut cepat dlm H2SO4 panas:
Ni + H2SO4 + 2H+ Ni2+ + SO2 + 2H2O
2. NH3
Ni2+ + 2NH3 + 2H2O Ni(OH)2 ↓ + 2NH4+
• ↓ larut dlm reagen berlebih:
Ni(OH)2 + 6NH3 [Ni(NH3)6]2+ + 2OH-
hasni-kimia analitik 1 140
3. (NH4)2S
Ni2+ + S2- NiS ↓ (hitam)
• Jika + reagen berlebih, larutan koloid coklat tua
4. H2S, sedikit ↓ NiS
5. KCN
Ni2+ + 2CN- Ni(CN)2 ↓ (hijau)
• ↓ mudah larut dlm reagen berlebih, warna kuning
Ni(CN)2 + 2CN- [Ni(CN)4]2-
2. NH3
Mn2+ + 2NH3 + 2H2O === MnO(OH)2 ↓ + 2NH4+
• ↓ larut dlm garam2 amonium
hasni-kimia analitik 1
144
3. (NH4)2S
Mn2+ + S2- MnS ↓ (pink)
• ↓ mudah larut dlm asam2 mineral & asam asetat
(perbedaan dr Ni, Co, & Zn):
MnS + 2H+ Mn2+ + H2S
MnS + 2CH3COOH Mn2+ + H2S + 2CH3COO-
• ↓ berubah menjadi coklat ketika terkena udara.
4. Na3PO4, ↓ pink jk ada amonia/ ion amonium:
Mn2+ + NH3 + HPO42- Mn(NH4)PO4 ↓ (pink)
VIII.ZINK (Zn)
Logam putih kebiruan
Cukup mudah ditempa dan liat pada 110-150 oC
Melebur pd 410 oC, dan mendidih pd 906 oC
Logamnya yg murni, melarut lambat sekali dlm asam dan
dlm alkali
Mudah larut dlm HCl encer dan H2SO4 encer:
Zn + 2H+ Zn2+ + H2 146
Pelarutan akan terjadi dlm NHO3 yg encer sekali:
4Zn + 10H+ + NO3- 4Zn2+ + NH4+ + 3H2O
6. K4Fe(CN)6
3Zn2+ + 2K+ 2[Fe(CN)6]4- K2Zn3[FeCN)6]2 ↓ (putih)
2. (NH4)2CO3
Ba2+ + CO32- BaCO3 ↓ (putih)
• ↓ larut dlm asam asetat & dlm asam mineral encer
• ↓ larut sedikit dlm larutan garam2 amonia dr asam2 kuat,
disebabkan karena ion amonium (asam kuat) bereaksi dgn
basa, CO32-:
NH4+ + CO32- NH3 + HCO3-
NH4+ + BaCO3 NH + HCO3- + Ba2+
hasni-kimia analitik 1
3
154
3. (NH4)2COO
Ba2+ + (COO)22- Ba(COO)2 ↓ (putih)
• ↓ sedikit larut dlm air, ttp mudah larut oleh CH3COOH
(perbedaan dr Ca) dan asam mineral.
Ba2+ + (COO)22- Ba(COO)2 ↓ (putih)
4. H2SO4 encer
Ba2+ + SO42- BaSO4 ↓ (putih)
• ↓ berbutir halus, berat, dan tak larut dlm air, hampir tak
larut, hampir tak larut dlm asam encer dan dlm larutan
(NH4)2SO4, dan larut cukup baik dlm H2SO4 pekat mendidih.
BaSO4 + H2SO4 (pekat) Ba2+ + 2HSO4-
• Jika BaSO4 dididihkan dgn larutan Na2CO3 pekat, terjadi
transformasi parsial menjadi BaCO3 yg kurang larut:
BaSO4 + CO32- BaCO3 ↓ + SO42- 155
hasni-kimia analitik 1
5. CaSO4 jenuh
Ba2+ + SO42- === BaSO4 ↓ (putih, cepat)
6. K2CrO4
Ba2+ + CrO42- BaCrO4 ↓ (kuning)
2. (NH4)2CO3
Sr2+ + CO32- SrCO3 ↓ (putih)
• ↓ agak kurang larut dibanding BaCO3
hasni-kimia analitik 1 157
3. H2SO4 encer
Sr2+ + SO42- SrSO4 ↓ (putih)
• ↓ tak larut dlm (NH4)2SO4 pekat, panas, (perbedaan dr Ca)
• ↓ larut sedikit dlm HCl mendidih.
4. CaSO4 jenuh
Sr2+ + SO42- SrSO4 ↓ (putih, lambat)
• ↓ terbentuk dgn lambat dlm keadaan dingin, ttp lebih cepat
dgn mendidihkan (perbedaan dr Ba)
5. (NH4)2COO
Sr2+ + (COO)22- Sr(COO)2 ↓ (putih)
• ↓ sedikit sekali larut dlm air.
• Larut dlm asam2 mineral, tak larut dlm asam asetat.
hasni-kimia analitik 1 158
6. K2CrO4
Sr2+ + CrO42- SrCrO4 ↓ (kuning)
• ↓ larut agak banyak dlm air.
• ↓ larut dlm asam asetat (perbedaan dr Ba) dan asam
mineral.
2. (NH4)2CO3
Ca2+ + CO32- CaCO3 ↓ (putih)
• Dgn mendidihkan berbentuk kristal
• ↓ larut dlm air yg mgdg H2CO3 berlebih, krn Ca(HCO3)2:
CaCO3 + H2O + CO2 === Ca2+ + 2HCO3-
• Dgn mendidihkan, endapan muncul lagi.
• ↓ larut dlm asam:
CaCO3 ↓ + 2H+ Ca2+ + H2O + CO2
CaCO3 + 2CH3COOH Ca2+ + H2O + 2CH3COO-
hasni-kimia analitik 1 161
3. H2SO4 encer
Ca2+ + SO42- CaSO4 ↓ (putih)
• ↓ cukup larut dlm air
• ↓ larut dlm asam sulfat pekat, panas:
CaSO4 + H2SO4 === 2H+ + [Ca(SO4)2]2-
Kompleks yg sama akan terbentuk jika ↓ dipanaskan dgn
laruitan (NH4)2SO4 10 :
CaSO4 + SO42- [Ca(SO4)2]2-
5. (NH4)2COO
Ca2+ + (COO)22- Ca(COO)2 ↓ (putih)
2. NaOH
Mg2+ + 2OH- Mg(OH)2 ↓
• ↓ tak larut dlm reagen berlebih, ttp mudah larut dlm 166
garam2 amonium. hasni-kimia analitik 1
3. (NH4)2CO3
5Mg2+ + 6CO32- + 7H2O 4MgCO3.Mg(OH)2.5H2O ↓
+ 2HCO3-
• Dgn adanya garam2 amonium, / ↓ karena
kesetimbangan:
NH4+ + CO32- === NH3 + HCO3-
4. Na2CO3
5Mg2+ + 6CO32- + 7H2O 4MgCO3.Mg(OH)2.5H2O ↓
+ 2HCO3-
5. Na2HPO4
Mg2+ + NH3 + HPO42- Mg(NH4)PO4.6H2O ↓
4. Reagensia (H2[PtCl6])
2K+ + [PtCl6]2- K2[PtCl6] ↓ (kuning)
4. (H2[PtCl6]
2NH4+ + [PtCl6]2- (NH4)2[PtCl6] ↓ (kuning)