Anda di halaman 1dari 26

Sulfonamide Zhafira Al Aliya 091

Aliya Rosyidah Fitrianti 097


Joshua Harry Chandra 101
Asiyah Noor Hasanah 105
01
Definisi Golongan
“Sulfonamide adalah
senyawa yang memiliki gugus
fungsi seperti pada gambar.”
Sulfonamida bersifat amfoter yang artinya
dapat membentuk garam dengan asam
maupun dengan basa. Daya larutnya
dalam air sangat kecil; gram alkalinya
lebih baik, walaupun larutan ini tidak
stabil karena mudah terurai. (Tjay dan
Rahardja, 2015)

Struktur umum Sulfonamida yang


berperan sebagai anti-bakteri memiliki
gugus amina aromatik. Sedangkan,
Sulfonamida yang tidak memiliki gugus
amina aromatik biasanya berperan
sebagai anti-inflamasi, anti-hiperglikemia,
diuretik, antagonis serotonin, atau efek
farmakologi lain (Yousef et al., 2018).
GUGUS
SULFONAMIDA
Rumus Kimia : R1-SO2-NH-R2

(Istyastono, 2018)
02
Prinsip & Reaksi
Reaksi
Warna
Reaksi warna adalah prosedur kimia dalam
pengujian senyawa dengan menggunakan
pereaksi dengan mengamati warna yang
terbentuk atau perubahan warna yang
terjadi. (Chang, 2005).
REAKSI SULFAMETAZIN
Sulfametazin + p-DAB + HCL

(Caesar, et al., 2015)


REAKSI SULFAMETAZIN
Sulfametazin + Vanilin sulfat + H2SO4

(Svehla, 1985)
REAKSI SULFAMETAZIN
Sulfametazin + CuSO4

(Petrucci, 1992)
REAKSI SULFAMERAZIN
Sulfamerazin + p-DAB + HCl

(Caesar, et al., 2015)


REAKSI SULFAMERAZIN
Sulfamerazin + CuSO4

(Petrucci, 1992)
REAKSI SULFAMERAZIN
Sulfamerazin + vanilin sulfat + H2SO4

(Roth dan Blasche, 1988)


03
Penjelasan Senyawa
SULFAMETAZIN
RUMUS KIMIA
C12H14N4O2S
BM
278,33

PEMERIAN
Serbuk, putih sampai putih kekuningan; dapat
menjadi gelap pada pemaparan terhadap
cahaya; rasa agak pahit; praktis tidak berbau

KELARUTAN
Sangat sukar larut dalam air dan dalam
eter; larut dalam aseton; sukar larut dalam
etanol
(Kemenkes RI, 2020).
PROSEDUR IDENTIFIKASI
Larutan sulfametazin dalam HCl 2N ditambahkan p-DAB,
Larutan berwarna kuning jingga (Sasmita, 1979).
diamati perubahan warna

Larutan sulfametazin ditambahkan larutan CuSO4, diamati


Larutan berwarna biru muda (Sasmita, 1979).
perubahan warna.

Larutan sulfametazin ditambahkan vanilin sulfat dan


H2SO4, diamati perubahan Larutan berwarna merah jingga (Sasmita, 1979).
warna.

Pada larutan sulfametazin dilakukan uji Koppayi-Zwikker. Larutan berwarna merah muda (Clark, 2007).

Kristalisasi menggunakan aseton air.


Kristalisasi Sulfametazin Menggunakan Aseton Air

(Permata et al., 2019)


SULFAMERAZIN
RUMUS KIMIA
C11H12N4O2S
BM
264,30
PEMERIAN
Serbuk atau hablur putih atau agak putih
kekuningan; tidak berbau atau praktis tidak
berbau; rasa agak pahit; stabil diudara, tetapi
perlahan-lahan menjadi gelap pada pemaparan
terhadap cahaya.
KELARUTAN
Sangat sukar larut dalam air; agak sukar larut
dalam aseton; sukar larut dalam etanol; sangat
sukar larut dalam eter dan dalam kloroform.
(Kemenkes RI, 2020).
PROSEDUR IDENTIFIKASI
Larutan sulfamerazin dalam HCl 2N
Larutan berwarna merah jingga (Sasmita, 1979).
ditambahkan p-DAB, diamati perubahan warna

Larutan sulfamerazin ditambahkan larutan


Larutan berwarna biru muda (Sasmita, 1979).
CuSO4, diamati perubahan warna.

Larutan sulfamerazin ditambahkan vanilin


sulfat dan H2SO4, diamati perubahan Larutan berwarna jingga (Sasmita, 1979).
warna.

Pada larutan sulfamerazin dilakukan uji


Larutan berwarna merah muda (Clark, 2007).
Koppayi-Zwikker.

Kristalisasi menggunakan aseton air.


Kristalisasi Sulfamerazin Menggunakan Aseton Air

(Permata et al., 2019)


04
Menjawab Soal
1. Sebutkan prinsip reaksi pada seluruh prosedur di atas.
a. Kristalisasi, sulfametazin dan sulfamerazin dilarutkan dalam pelarut
aseton dan meneteskannya ke atas tetesan air, setelah beberapa
saat, aseton menguap dan terbentuk kristal mikroskopik.
b. Uji Koppayi-Zwikker pada keduanya menghasilkan warna merah
muda
c. Reaksi Erlich pada Sulfametazin menghasilkan warna kuning jingga
sedangkan pada Sulfamerazin menghasilkan warna merah jingga.
d. Reaksi dengan CuSO4 pada keduanya menghasilkan warna biru
muda.
e. Reaksi vanilin sulfat dan H2SO4 pada Sulfametazin menghasilkan
warna merah jingga sedangkan pada Sulfamerazin menghasilkan
warna jingga.

2. Tuliskan reaksi yang terjadi antara sampel dan pereaksi yang digunakan.
Telah ditampilkan pada slide sebelumnya.
3. Cari cara identifikasi sulfadiazin dan sulfaguanidin dengan reaksi warna.
● Identifikasi dengan reaksi indofenol
Sebanyak 50 - 100 mg zat dilarutkan dalam 2 mL air, dipanaskan sampai
mendidih lalu ditambahkan 2 tetes NaOH dan 2 mL larutan NaOCl atau
kaporit kemudian ditambahkan 1 tetes fenol
Sulfadiazin : merah rosa / merah bata
Sulfaguanidin : coklat jingga / kuning .
● Identifikasi dengan reaksi Roux
Zat diletakkan di atas plat tetes kemudian ditambahkan 1 tetes pereaksi Roux
dan aduk dengan batang pengaduk.
Sulfadiazin : Warna ungu, kemudian berubah menjadi biru/kuning/hijau
Sulfaguanidin : warna kuning hijau - hijau coklat - hijau kotor
(Supandi, 2019)
DAFTAR PUSTAKA
Chang, R. 2005. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti. Jakarta: Erlangga.
Clark, E. G. C. 2007. Isolation and Identification of Drugs. London: The Pharmaceutical Press.
Istyastono, E.P, 2018. Rancangan Obat dan Penapisan Virtual Berbasis Struktur. Yogyakarta: Sanata Dharma
University Press.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2020. Farmakope Indonesia Edisi VI. Jakarta: Kemenkes RI.
Permata, Y. M., Pardede, T. M., Masfria, M., dan Muchlisyam, M. 2019. Penuntun Praktikum Kimia Farmasi
Kualitatif, Medan: Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.
Petrucci, R.H. 1992. General Chemistry. Jakarta: Erlangga
Roth, J.H., dan Blaschke, G. 1988. Analisis Farmasi, Cetakan III. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Sasmita, U. 1979. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Jakarta : Bhratara Karya Aksara.
Supandi, S., Situmorang, A., Hariyanti, H., dan Farmawati, S. 2019. Modul Praktikum Analisa Farmasi. Tersedia
online di
http://repository.uhamka.ac.id/2040/1/PDF-MODUL%20PRAKTIKUM%20ANALISA%20FARMASI.p
df. [Diakses pada tanggal 12 April 2021 pukul 21.13].
DAFTAR PUSTAKA
Svehla, G. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta: PT Kalman Media Pustaka.
Tjay, T.H. dan Rahardja, K. 2015. Obat-Obat Penting Edisi 7. Jakarta : PT Gramedia.
Yousef, F., Mansour, O., Herbali, J. 2018. Sulfonamides: Historical Discovery Developments (Structure-Activity
Relationship Notes). Journal In-Vitro In-Vivo In-Silico. Vol. 1(1): 1-15.
TERIMA KASIH!

Anda mungkin juga menyukai