Anestetik lokal ialah gabungan dari garam yang larut dalam air dan
alkaloid yang larut dalam lemak yang terdiri dari bagian kepala cincin aromatik
Tak jenuh bersifat lipofilik (paba para amino benzoic acid), bagian badan
sebagaiPenghubung terdiri dari cincin hidrocarbon dan bagian ekor yang terdiri
dari Asam amino tersier bersifat hidrofilik.
Dalam bentuk basa bebas, anestetik lokal hanya sedikit larut dan tidak
stabil dalam bentuk larutan. Oleh karena itu diperdagangkan dalam bentuk
garam yang mudah larut dalam air, biasanya garam hidroklori. Anestetik lokal
sering dikombinasikan dengan vasokonstriktor dengan maksud memperpanjang
dan memperkuat kerja anestetik lokal dan juga mengurangi kecepatan absorpsi
anestetik lokal sehingga akan mengurangi toksisitas sistemiknya.
Vasokonstriktor yang digunakan epinefrin (1 dalam 200.000 bagian) dan
norepinefrin (1 dalam 100.000 bagian).
IV. PROSEDUR
A. Uji Organolpetik
Warna
Bentuk
Uji Organoleptik
Rasa
Bau
B. Uji Kelarutan
Xantin, pirazolon,
Golongan Alkaloid analin, kinin,
opium,dan alkaloid
lain.
Uji golongan
D. Uji Identifikasi
Golongan xantin :
a.sampel+pereaksi
mureksid+KCI3/H2O2+HCl→NH4OH/uap NHL4OH
(merah ungu:
cofein,teobromin,teofilin,aminofilin,diuretin)
b. piramidon + CuSO4
Golongan pirazolon :
a. Sampel + feCL3
b. Sampel + NaOH atau H2SO4 encer
Golongan anilin :
Identifikasi a. Sampel + HNO3 pekat
golongan b. Samepl + FeCl3
alkaloid c. Sampel + HCl encer→+air + 1 tetes K2Cr2O7
Golongan kinin :
a. Sampel No 377 :
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini yaitu mengidentifikasi golongan alkaloid dan
golongan anestetik lokal. Sebelum praktikum Pertama- dilakukan uji
organoleptik terhadap kedua sampel yang diberikan. Selanjutnya
pengisolasian sampel yaitu dengan cara sampel ditambahkan air kemudian di
centrifugasi yang sebelumnya telh divortex terlebih dahulu dengan tujuan
untuk memperkecil partikel dan memperbesar luas permukaan sehingga
mempermudah dalam pelarut.
Setelah didapat analit Selanjutnya dilakukan uji golongan alkaloid pada ke
dua sampel dengan menambahkan pereaksi mayer menghasilkan endapan
putih yang merupakan komplex kalium-alkaloid. Alkaloid mengandung atom
N yang memiliki PEB sehingga dapat digunakan untuk membentuk ikatan
kovalen koordinasi dengan ion logam. Pada uji mayer atau dragendrof atom
N alkaloid diperkirakan akan bereaksi dengan ion K+ dari kalium
tetraiodomerkurat (II) membentuk komplex kalium-alkaloid yang
mengendap.
Persamaan reaksi alkaloid dengan pereaksi mayer :
Kalium-alkaloid
Endapan putih
Kalium-alkaloid
Edapan merah bata
Setelah uji golongan alkaloid dapat diketahui bahwa sampel no.125
merupakan golongan alkaloid karena positip pada reaksi mayer dan
dragendorff sedangkan sampel no.377 negatip sehingga dapat dikatakan
bahwa sampel tersebut merupakan golongan anestesi lokal.
Perlakuan selanjutnya pada sampel no.125 dilakukan uji sub golongan
dengan pereaksi mureksid. Adanya pasangan elektron bebas atom N pada
alkaloid akan berikatan dengan pereaksi mureksid yakni dengan H 2O2 + HCl
encer membentuk uap NH4OH warna merah. Hasil positip ini menjunjukan
bahwa sampel tersebut merupakan golongan xantin. Reaksinya sebagai
berikut :
Setelah diketahui bahwa sampel tersebut merupakan golongan xantin
maka selanjutnya dilakukan uji penegasan terhadap sampel golongan xantin
yakni dapat diduga sampel itu adalah teofilin, coffein atau aminofilin. Sampel
selanjutnya direaksikan dengan AgNO3 dimana reaksi tersebut merupakan
reaksi argentometri sehingga akan terjadi suatu endapan berwarna . Adapun
untuk sampel ini menghasilkan endapan warna hitam setelah direaksikan
dengan reaksi argentometri tersebut. Reaksi yang terjadi adalah :
Dari hasil tersebut dapat diduga bahwa sampel no 125 tersebut adalah
coffein karena menghasilkan endapan hitam setelah direaksikan dengan
AgNO3.
Untuk sampel no.377 sendiri diketahui termasuk ke dalam golongan
anestesi lokal sehingga dapat diduga bahwa sampel tersebut adalah lidokain
atau prokain HCl. Uji sub golongan dilakukan dengan mereaksikan terlebih
dahulu dengan NaOH dan sol iodi menghasilkan tidak adanya endapan
kuning sehingga dapat dikatakan bahwa sampel tersebut adalah lidokain.
Reaksi yang terjadi adalah :
Selanjutnya di uji dengan reaksi marquis yakni dengan menambahkan
H2SO4 dan formlin pada sampel dan terbentuk warna ungu muda sehingga
dengan hal tersebut dapat diketahui bahwa sampel tersebut adalah lidokain
HCl. Untuk lebih memperkuat lagi sampel yang diduga lidokain tersebut di
reaksikan dengan reaksi carleti dan hasilnya positip lidokain dengan adanya
warna violet.
VII. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa sampel no.125
merupakan coffein bukan lidokain sedangkan sampel no.377 adalah
Lidokain HCl bukan efedrin HCl.