Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA FARMASI II
PERCOBAAN II
“PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT PADA BEDAK SALISIL
DENGAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS”

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK V/FARMASI 21C

A. SUTRA RAHAYU (202104111)


FATMAWATI (202104126)
NUR AZIZAH (202104137)
NURJANNAH (202104140)
RISKI ANANDA (202104147)
SINDY SAFITRI (202104150)
SRI DEVI WAHYUNI (202104152)

PENANGGUNG JAWAB : Apt. TAUFIQ DALMING, S. Farm.,M.Si.


ASISTEN :A. ASMAWATI SAAD., S.Pd.,M.Pd.

LABOLATORIUM KIMIA FARMASI II


PROGRAM STUDI DIII FARMASI
INSTITUT ILMU KESEHATAN PELAMONIA
MAKASSAR
2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kosmetik menurut Permenkes RI.NO.1175 /Menkes /Per

/VIII/2010 adalah bahan atau sediaan yang di maksudkan untuk di

gunakan pada bagian luar tubuh manusia ( epidermis, rambut, kuku,

bibir, dan organ bagian luar ) atau gigi dan membran mukosa mulut

terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan

dan memperbaiki bau badan atau melindungi, memelihara tubuh pada

kondisi baik (Permenkes RI, 2010 ).

Bedak adalah sediaan kosmetik bayi yang berguna untuk

menyerap keringat, dan mencegah adanya luka karena gosokan, juga

mempunyai efek mendinginkan permukaan yang luar, mungkin dapat

berupa efek mendinginkan kulit(Rahmawaty, 2019).

Menurut penelitian Nartiti Kartikorini (2018) yang di kutip dari

buku Anonim 2008 bahwa di temukan ibu-ibu di Surabaya masih

menggunakan perlengkapan bayi yang mengandung asam salisilat

untuk meringankan gatal pada bayinya. Dalam SNI kadar maksimum

untuk asam salisilat yang di izinkan terkandung dalam produk kosmetik

adalah tidak boleh lebih dari 2% dan untuk persyaratan lain tidak boleh

di gunakan pada sediaan anak di bawah usia 3 tahun.Pada percobaan

ini metode yang di gunakan untuk mengukur kadar asam salisilat yang

terdapat pada bedak salisil dan bedak kartina boot yaitu dengan
menggunakan metode Spektrofotometri UV-VIS. Spektrofotometri

merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang di gunakan

untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan

kualitatif yang di dasarkan pada interaksi anatar materi dengan cahaya.

Sedangkan alat yang di gunakan yaitu Spektrofotometer (Harjanti,

2008).

B. Maksud Percobaan

Mengetahui dan memahami penetapan kadar asam salisil

dengan Spektrofotometri UV-VIS.

C. Tujuan Percobaan

Setelah melakukan praktikum ini di harapkan praktikan mampu

menganalisi penetapan kadar asam salisilat pada bedak salisil dengan

Spektrofotometri UV-VIS.

D. Prinsip Percobaan

Mengidentifikasi kadar asam salisilat pada bedak salisil dengan

Spektrofotometri UV-VIS.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Umum

Asam Asam salisilat (salicylic Acid) dengan nama turunan BHA

atau beta hydroxy Acid. Biasanya terdapat pada produk perlengkapan

untuk mencegah dan mengobati jerawat dan pada obat antiaging.

Penggunaan pada dosis tinggi bisa menyebabkan bayi pendarahan,

bisu dan tuli. Hal ini di sebabkan karna struktur kulit bayi yang masih

tipis sehingga menjadi rentang terhadap iritasi maupun infeksi

(Kantikosimi, 2018).

Asam salisilat sebagai zat aktif utama maupun tambahan

tersedia dalam berbagai produk dengan beragam vohikulum,

penggunaan asam salisilat harus hati-hati dan tidak boleh di berikan

pada daerah luas dalam jangka panjang (Sulistyaningrum, 2012).

Asam salisilat obat topikal murah yang di gunakan sebagai

bahanpenting dalam banyak produk perawatan kulit yaitu pengobatan

jerawat, psirialis, kapalan, kuliat, ketombe dan masalah kulit lainnya

(Chal, 2012).

Asam salisilat adalah salah satu obat yang di ketahui untuk

mengobati keratonoid dan pengobatan yang baik khusu kondisi kuliat.

Asam salisilat menjadi pilihan yang aman untuk mengontrol efek

soriatik lokal pada kehamilan, bagaimanapun karna resiko yang sangat


besar dari sistem penyerapan dan efek racun, asam salisilat harus di

hindari dari jangkauan aman anak-anak (K.Rao, 2010).

Asam salilisat (asam ortohoidriksi benzoat) merupakan asam

yang bersifat iritan lokal, yang dapat di gunakan secara topikal.

Terdapat berbagai turunan yang di gunakan sebagai obat luar, yang

terbagi atas dua kelas ester dari asam salisilat dan ester asam salisilat

dari organik, di samping itu di gunakan pula garam salisilat. Turunanya

paling di kenal adalah asotillisilat (Tjay, 2012).

Pemakaian asam salisil secara topikal pada konsentrasi tinggi

sering mengakibatkan nitasi lokal, peradangan akut bahkan ulserasi.

Untuk mengurangi absorbsinya pada pengguna topikal maka asam

salisilat tidak di gunakan dalam penggunaan jangka lama dalam

konsentrasi tinggi pada daerah yang luas pada kuliat dan pada kulit

gang rusak (suhargo, 2015).

B. UraianBahan

1. Asam Nitrat(FI Edisi lll,1979)

Nama Resmi : ACIDUM NITRAS

Nama Lain : Asam Nitrat

Berat Molekul : 63,01 g/moL

Rumus Molekul : HNO3

Pemerian : cairan berasap, jernih tidak berwarna, bau khas

menusuk

Kelarutan : Dapatbercampurdengan air, etanoldangliserol


Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

2. Asam Salisilat (FI Edisi lll,1979:56)

Nama Resmi : ACIDUM SALICYIICUM

Nama Lain : Asam salisilat

Berat Molekul : 138,12 g/moL

Rumus Molekul : C7H6O3

RumusStruktur :

Pemerian : Hablur , ringan, tidak berwarna atau serbuk

berwarna putiih, hampir tidak berbau, rasa

agak manis dan tajam.

Kelarutan : Larut dalam 550 bagian air dab dalam 1 bagian

Etanol(95%)p,.Mudah larut dalam ammonium

asetat p, dinatrium hydrogen fosfat p, kalium

sitratp dabn kalium nitrat p

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

3. Etanol (FI Edisi lll,1979:65)

Nama Resmi : AETHANOLUM

Nama Lain : Etanol/alcohol

RM/BM : C2H6O/46,07 g/moL

Pemerian : Cairan tak berwarna,jernih,mudah menguap,

mudah bergerak, bau khas, rasa panas, mudah


terbakar debngan memberikan nyala biru yang

tidak berasap.

Kelarutan : Sangan mudah larut dalam air, dalam kloroform

p dan eter p.

4. FerriNitrat (FI Edisi lV,1945)

Nama Resmi : FELLORIJI NITRAT

Nama Lain : FerriNitrat

Berat Molekul : 242,00 g/moL

Rumus Molekul :Fe(NO3)3

Pemerian : Serbukputihkeabu-abuan

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

Kegunaan : Sebagaipereaksidanzatuji
BAB III

METODE KERJA

A. Alat dan Bahan

1. Alat

a. Spektrofotometri uv-vis

b. Sendok tanduk

c. Neraca analitik

d. Pipet volume

e. Labu ukur

f. Gelas kimia

g. Penangas air

2. Bahan

a. Baku asam salisilat

b. Etanol pa

c. Feri nitrat 1%

d. Asam nitrat 1%

e. Sampel : bedak salisil

B. Prosedur Kerja

1. Penyiapan kurva baku

Sebanyak 200 mg asam salisilat yang telah dipanaskan pada

suhu 100 °C selama 1 jam ditimbang secara seksama, dilarutkan

dengan 15 ML alkohol dalam labu takar 1 L, dan ditambah air sampai

batas tanda. Diambil 5, 0 , 10,0 , 20,0 , dan 25,0 ML alikout lain


dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml dan ditambah 5 ml veri

netrat 1% dalam asam nitrat 1%). Larutan tersebut selanjutnya

ditambah dengan air Sampai batas tanda larutkan akhir ini harus

berbeda pada pH optimum ( PH, 5-6 ). Larutan dibaca absorbansinya

pada panjang gelombang 525 nm. Terhadap blanko. Larutan baku ini

masing-masing mempunyai kadar 1, 2, 3, 4 dan 5.

2. Penyiapan sampel

Sejumlah sampel yang setara dengan 200 mg asam salisilat

ditimbang secara seksama lalu dilarutkan dengan 15 ML alkohol

dalam labu takar 1 L dan ditambah air sampai tanda. Sebanyak 25, 0

ML alikout diambil lalu dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml dan

ditambah 5 ml Feri nitrat 1% dalam asam nitrat 1% larutan ini

selanjutnya ditambah dengan air sampai batas tanda. Larutan akhir

ini harus berada pada pH optimum (PH 5-6). Absorbansi larutan

sampel ini harus masuk pada kisaran absorbansi pada kurva baku.

Jika tidak masuk pada kisaran absorbansi dapat diatur dengan

menambah atau mengurangi pengambilan alikout tersebut.


BAB IV

HASIL DAN PENGAMATAN

A. Hasil pengamatan

1. Kurva baku

No. Sampel Konsentrasi Absorban

1. Blanko 0 PPM -0,000

2. A 1 PPM 0,108

3. B 2 PPM 0,271

4. C 3 PPM 0,424

5. D 4 PPM 0,579

6. E 5 PPM 0,724
2. Kadar asam salisilat

No. Sampel Konsentrasi Absorban

1. Bedak salisil 7,253 PPM 1,055

No. Sampel Konsentrasi Absorban


Pada
1. Bedak salisil 7,253 PPM 1,055

praktikum kali ini percobaan yang dilakukan yaitu penetapan kadar

asam salisilat oada bedak salisil dengan spektrofotometri UV-VIS.

Asam salsilat adalah senyawa yang berfungsi untuk fungisidal dan

bakteriotatis lemah. Asam salsilat bekerja keratolitis sehingga

digunakan dalam sediaan obat luar terhadap infeksi jamur yang

ringan. Asam salsilat bersifat sukar larut dalam air. Apabila asam

salsilat diformulasikan sebagai sediaan topical.

Dalam percobaan kali ini alat yang digunakan yaitu gelas kimia,

labu ukur neraca analitik, pipet volume, penangas air, sendok tanduk.

Adapun bahan yang digunakan yaitu asam nitrat 1%, baku asam

salisilat, etanol pa, feri nitrat 1%, bedak salisil (bedak marcks).
Adapun langkah yang dolakukan pertama yaitu menimbang

sampel (bedak marcks) sebanyak 2 gram kemudian larutkan dalam

etanol 15 mL dalam labu ukur 100 mL cukupkan dengan aquadest

sampai tanda batas, kemudian sampel disaring menggunkan kertas

saring hasil saring kemudian di ambil 25 mL menggunkan pipet

volume 25 mL masukkan dalam labu ukur 100 mL, tambahkan feri

nitrat 1% + asam nitrat lalu homogenkan hingga berubah menjadi

warna ungu lalu cukupkan hingga 100 mL dengan aquadest.

Masukan sampel yang telah dicukupkan kedalam kuvet

secukupnya kemua masukkan dalam spektrofotometri UV-VIS

BAB V

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Dalam praktikum kali ini didapatakan hasil untuk pengukuran kadar

salisil yaitu 0,671 sedangkan pada kurva baku asam salisil yaitu standard

yaitu 4000.

B. SARAN

Untuk praktikum selanjutnya lebih menjaga kebersihan lab dan tetap

tenang saat praktikum berlangsung serta menjaga dan berhati – hati

dalam memakai alat dalam lab.

DAFTAR PUSTAKA
DepartemenkesehatanRepublik Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia
edisi III (i) kementriankesehatanrepublik Indonesia: Jakarta
Departemenkesehatan republic Indonesia. 1949 farmakopeIndonesia edisi
IV kementriankesehatanrepublik Indonesia: Jakarta
Hajianti, R.S, 2018 Zatwainakunyitsebagai indicator titrasiasabasa.
Presiding sumnasteknikkimia: Indonesia.
Kaitikarini, N.2018. Analisisasamsalisilatpadaperlengkapanbermerekbayi
di pasarblauran: Surabaya.
Peraturanmentrikesehatan republic Indonesia. 2010.
Tentangizinproduksikesehatan. Nomor/1175/MENKES/VIII/2010.
Rahmawaty, d. 2019.Buku ajar teknologikosmetik: malang.
Rao.k.2010. konsepdasarkimiaanalitik.Ui press: Jakarta
Sulistianingrum. 2012. Penggunaanasamsalisilatdalamdermatologi: Jindon
med Assoc, vol.62, no.7.
Sunaryo, A. 2015 kimiafarmasi.Bukukedokteran EGC: Jakarta.
Tjay, T.h 2010.Obat-obatpentingedisi 6.Ptelex media kamputinda: Jakarta

LAMPIRAN

A. Dokumentasi
Penimbangansampel 2mg Penambahanetanol 15ml

Penambahanaquadwstsecukupnya penyaringan

Hasilpenyaringan Penambahanferinitrat+as.nitrat+ ad
100 ml aq

Penambahanaquadestsampai 100 ml Isi sampeldalamkuvet


Masukkansampelkedalamspektrofotomentriuv-vis

Anda mungkin juga menyukai