Anda di halaman 1dari 6

G.

Hasil Analisis
I. Asam Sitrat
1. Organoleptis
- Bentuk : serbuk, putih, kristal, hablur
- Warna : putih
- Bau / rasa : rasa agak asam
2. Kelarutan
Larut dalam kurang dari 1 bagian air dan dalam 1,5 bagian etanol (95%) P, sukar larut
dalam eter P.
3. Pemerian
Hablur tidak berwarna atau serbuk putih, tidak berbau, rasa sangat asam, agak
higroskopis, merapuh dalam udara kering dan panas
4. Hasil Identifikasi
Langkah Identifikasi Hasil Pengamatan
Reaksi Pendahuluan
1. Zat + FeCl
3
terbentuk warna kuning
Reaksi Penegasan
1. Hausler
Zat + vanilin dilarutkan dalam alkohol atau
spiritus fortior diuapkan sampai kering,
tambahkan H
2
SO
4
pekat akan terbentuk
warna biru hijau. Jika ditambah H
2
O warna
akan hilang, sedangkan jika ditambah
NH
4
OH diikuti dengan pemanasan akan
terbentuk warna merah merah coklat
2. Zat + KMnO
4
+ H
2
SO
4
terjadi warna ungu
yang kemudian hilang
3. Zat + DAB HCl terjadi warna hijau

Terbentuk warna kuning


Terbentuk kuning bening






Terbentuk hijau kekuning kuningan,
kemudian ditambah H
2
O warnanya hilang
Terjadi warna ungu kemudian hilang

4. Larutan zat + resorcin + H
2
SO
4
pekat
terbentuk cincin ungu biru
menjadi bening

I. Asam Salisilat
1. Organoleptis
- Bentuk : serbuk. putih, hablur, bentuk seperti jarum
- Warna : putih
- Bau / rasa : rasa asam
2. Kelarutan
Larut dalam 550 bagian air dan dalam 4 bagian etanol (95%) P, mudah larut dalam
kloroform P dan eter P, larut dalam larutan amonium asetat P, dinatrium hidrogenfosfat P,
kalium sitrat P dan natrium sitrat P.
3. Pemerian
Hablur ringan tidak berwarna atau serbuk berwarna putih, hampir tidak berbau, rasa
sangat manis dan tajam.
4. Hasil Identifikasi
Langkah Identifikasi Hasil Pengamatan
Reaksi Pendahuluan
1. Zat + FeCl
3
terbentuk warna ungu +
alkohol tetap ungu (stabil dalam alkohol)
2. Reaksi Esterifikasi : Zat + Metanol +
H2SO4 pekat dipanaskan akan tercium bau
gondopuro (Metil Salisilat)
Reaksi Penegasan
1 Zat + Basa (NaOH 2N) akan larut
2 Zat ditambah asam (HCl 2N) terbentuk
endapan
3 Reaksi Marquis : Zat + Formalin + H
2
SO
4

pekat terbentuk endapan merah rose
(carmin)
4 Reaksi Spica : Zat + HNO
3
pekat atau
HNO
3
5% kemudian encerkan dengan

Warna ungu


Bau metil salisilat



Bening, endapan mengapung
Endapan mengapung

Koloid putih bening


Endapan kuning
NH
4
OH pekat berlebih terbentuk endapan
kuning emas
5 Pada larutan salisilat netral, tambahkan
larutan FeCl
3
, terjadi warna violet
kemerahan yang intensif mantap dengan
penambahan sedikit asam asetat,
tambahkan asam klorida encer, warna
hilang, terbentuk hablur putih asam salisilat
6 Zat + Aqua Brom terjadi endapan putih
Reaksi Kristal
1. Larutan zat dalam alkohol + zwikker B,
panaska terbentuk endapan hijau ke biru
laut. Amati bentuk kristal di mikroskop.



Warna ungu






Endapan mengapung

-




II. Asetosal
1. Organoleptis
- Bentuk : serbuk, kristal menguap
- Warna : putih
- Bau / rasa : bau cuka
2. Kelarutan
Agak sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol 95% P, larut dalam kloroform P,
dan dalam eter P
3. Pemerian
Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih, tidak berbau atau hampir tidak berbau,
rasa asam.
4. Hasil Identifikasi
Langkah Identifikasi Hasil Pengamatan
Reaksi Pendahuluan
1. Zat + FeCl
3
warna ungu tidak terbentuk,
setelah dipanaskan warna ungu terbentuk

Terbentuk warna ungu kecoklatan

beberapa menit
2. Zat + alkohol + H
2
SO
4
pekat akan tercium
etil asetat yang berbau spesifik
Reaksi Penegasan
1. Zat + Basa (NH
4
OH) + CuSO
4
+ H
2
O
2

akan terbentuk warna merah violet
2. Zat + pereaksi Marquis akan terbentuk
warna merah darah
3. Zat + HCl akan terbentuk endapan asam
salisilat
Reaksi Kristal
1. Zat + Pereaksi zwikker akan terbentuk
kristal lempeng kehijauan
2. Zat + aseton + air

Tercium seperti bau etil asetat (cuka)


Hijau kotor


Terbentuk merah darah

Asetosal tidak larut, terbentuk endapan
asam salisilat

-

Endapan larut

II. Asam Borat
1. Organoleptis
- Bentuk : serbuk
- Warna : putih
- Bau / rasa : rasa asam
2. Kelarutan
Larut dalam 20 bagian air dan dalam 3 bagian air mendidih, dalam 16 bagian etanol 95%
P dan dalam 5 bagian gliserol P.
3. Pemerian
Hablur, serbuk hablur putih atau sisik mengkilap tidak berwarna, kasar, tidak berbau, rasa
agak asam dan pahit kemudian manis.
4. Hasil Identifikasi
Langkah Identifikasi Hasil Pengamatan
Reaksi Pendahuluan
1. Zat + FeCl
3
amati hasil yang terjadi
Reaksi Penegasan
1. Larutan zat + metil merah warna merah.

Zat mengendap tidak larut

Mengedap merah kecoklatan
2. Zat + Metanol + H
2
SO
4
pekat, nyala hijau
Reaksi Kristal
1. Sublimasi Zat

Nyala api hijau
Kristal putih, bening, seperti bongkahan es
batu

H. Pembahasan
1. Zat + FeCl
3
terbentuk warna ungu + alkohol tetap ungu (stabil dalam alkohol), merupakan
identifikasi dari asam salisilat
2. Zat + FeCl
3
terbentuk warna kuning, merupakan hasil identifikasi dari asam sitrat
3. Zat + alkohol + H
2
SO
4
pekat akan tercium etil asetat yang berbau spesifik yaitu cuka,
merupakan hasil identifikasi dari asetosal
4. Zat + Metanol + H
2
SO
4
pekat menghasilkan nyala hijau, merupakan identifikasi dari asam
borat

I. Kesimpulan
Zat yang dianalisis ialah
1. Asam Sitrat
2. Asam Salisilat
3. Asetosal
4. Asam Borat

J. Informasi yang diberikan
1. Asam Sitrat merupakan asam organik lemah yang digunakan sebagai zat tambahan
pembersih ramah lingkungan dan antioksidan.
2. Asetosal dalam dosis 80 mg digunakan untuk penyakit kardiotonika
3. Asam Borat diguanakn sebagai pengawet
4. Asam Salisilat digunakan sebagai antiiritansia dan antiseptik

K. Daftar Pustaka
- Farmakope Indonesia Edisi III
- Buku Modul Praktikum Kimia Farmasi I
- thepoohcintailahi.blogspot.com/2012/02/laporan-akhir-kimia-farmasi.html
- id.wikipedia.org/wiki/Asam_sitrat

Anda mungkin juga menyukai