Anda di halaman 1dari 14

JURNAL PRAKTIKUM

TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL


Pembuatan Sediaan Injeksi Thiamin HCl (Vitamin B1) 1%
dalam Kemasan Ampul 3 mL Sebanyak 5 Ampul

Disusun Oleh:

Kemala Sa’adah Hardayanti


110119288
D–4

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SURABAYA
2021
Topik : Pembuatan sediaan inejeksi Vitamin B1 (Thiamin HCL) 1% dalam
kemasan ampul 2 mL
Tujuan :
1. Mempelajari perhitungan isotonisitas
2. Mempelajari perhitungan isotonisitas, mempelajari pembuatan sediaan
steril volume kecil yang dikemas dalam ampul
3. Melakukan sterilitas alat dan bahan dengan pemanasan basah atau
yang bisa disebut dengan otoklaf dan pemanasan kering atau yang disebut
dengan oven

I. PRAFORMULASI
1. Tinjauan farmakologi bahan obat
 Indikasi
Mengobati dan mencegah defisiensi Vitamin B1 yang dapat berkembang
menjadi penyakit beri-beri (Martindale 38th p.1203)
 Kontra Indikasi
Penderita hipersensitivitas dan ibu menyusui (Martindale 38th p.1204)
 Efek samping : neuritis pada mata (neuropatik optik)
Menimbulkan reaksi anafilaktik, dyspnea, bronchospasm dan
keemerahan (Martindale 38th p.1204)

2. Tinjauan sifat fisikokimia bahan obat

a. Kelarutan :
- Mudah larut dalam air; larut dalam gliserin; sukar larut dalam etanol; tidak
larut dalam eter dan dalam benzen. (Martindale 38th p.1709)

b. Stabilitas :
- Terhadap cahaya: tidak stabil, sediaan disimpan dalam wadah terlindungi
cahaya dan tertutup rapat (Martindale 38th p.1203)
- Terhadap suhu: Tidak stabil pada suhu tinggi (Martindale 38th p.1203)
- Terhadap udara: Tidak stabil. Maka disimpan di wadah tertutup rapat.
(Martindale 38th p.1203)
c. Cara sterilisasi masing-masing bahan:
1. Aqua pro injectio : sterilisasi dengan otoklaf pada suhu 121°C, 15 menit
2. Tiamin HCL: penyaringan karena tidak stabil terhadap suhu tinggi

c. OTT (Inkompatibilitas) :
 Inkompatibilitas dengan zat pengoskidasi dan pereduksi, merkuri
klorida, iodida, karbonat, asetat, dan ferri sulfat. Asam tanat, ferri
amonium sitrat dan yodium menghasilkan endapan coklat.
Penghancur Thiamin HCl dalam larutan dipercepat ole hion
tembaga
 Preparat yang mengandung thimine HCl biasnya inkompatibel
dengan natrium fenobarbiton. Pengendapan fenobarbiton
tergantung pada kekuatan larutan dan alkohol yang ada. Natrium
fenobarbiton ynag bersifat basa dapat meningkatkan pH larutan
thiamin dan menyebabkannya cepat rusak
 Thiamin inkompatibel dengan benzylpenicillin
 Thiamine atau vitamin B complex injeksi inkompatibel dengan
dekstrosa injeksi atau aditif yang mengandung metabisulfit.
Hilangnya potensi thiamine meningkat dengan konsentrasi
metabisulfit dan meningkat pada pH di atas 3 ( Martindale 28th, p
1639)

e. Cara penggunaan & dosis :


Thiamine biasanya di berikan secara oral, pada waktu-waktu tertentu jika
perlu bisa dengan rute intramsukular atau intravena. Dalam pengobatan defisiensi
thiamine ringan, dosisi oral 10-50 mg setiap hari. Baik dalam dosisi tunggal atau terbagi.
Dalam pengobatan defisiensi thiamine berat, dosis di naikkan hingga 300 mg setiap hari
dan dosis harian yang lebih tinggi di berikan pada syndromwernicke-korsakoff dengan
rute intravena.

Dosis Anak:
- Kurang dari 1 tahun: 5 mg 3 x sehari atau sehari (profilaksis)
- 1-12 tahun: 10 mg 3 x sehari atau 5 mg 2 x sehari (profilaksis)
- 12-18 tahun: 10-15 mg 3 x sehari atau 5 mg 3 x sehari (profilaksis)
(Martindale 38th p.1203)

II. FORMULASI
a. Permasalahan dan penyelesaian
1. Thiamin HCL memiliki sifat yang tidak stabil terhadap cahaya, terdegradasi
dengan perubahan waran. Sehingga penyelesaian dapat diatasi dengan 
menggunakan ampul berwarna coklat sebagai wadah
2. Thiamin HCL juga tidak stabil terhadap udara, karena akan menyerap air sampai
4%. Sehingga penyelesaiannya dapat diatasi dengan  menggunakan wadah yang
tertutup rapat dan kedap udara
3. Thiamin HCL mempunyai pH yang jauh dengan pH dalam tubuh mansuia.
Karenanya penyelesaiannya dapat diatasi dengan  ditambahkan NaCl untuk
menyetarakan dengan pH tubuh
4. Untuk mengurangi kerusakan jaringan, perlu dibuat isotonis. Maka penyelasaian
dapat diatasi dengan  ditambah NaCl
5. Diberi N2 gas untuk mengusir oksigen

b. Formulasi yang akan dibuat


1. Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulations Vol. 6 (P. 345)
R/ Thiamine HCl 105 g
Chlorobutanol 5 g
Water for Injection 1L

2. Scoville’s the Art of Compounding 9th ed (p. 219)

R/ Tiamine HCL 105 g


Methyl Paraben 1,8 g
Propyl Paraben 0,2 g
Aqua Pro Injection 1000 m
Chlorobutanol 5 g

3. Formularium indonesia 1996 (P. 96)


R/ Thiamine HCl 1%
NaCl 0,65%
Air q.s ad 100 ml

Formula yang dipakai: Formula (3)  Yang dipilih thiamin HCl untuk bahan aktifnya
dan NaCl yang paling sederhana
R/ Thiamine HCl 1%
NaCl 0,65%
Air q.s ad 100 ml

1. Perhitungan bobot & dosis


 Volume sediaan yang akan dibuat
V = ( n+ 2 ) V’
= ( 5 + 2 ) 2,15
= 15,0 mL ≈ 20 mL
1g
 Thiamin HCl 1% = x 20 mL = 200 mg
100 mL
0,65 g
 NaCl 0,65% = = 0,13 g = 130 mg
100 mL
 Perhitungan Isotonis
0,9 g
NaCl 0,9% == x 20 mL = 0,18 g
100 mL
= 180 mg
 Ekivalen Thaimin HCl 1% dengan NaCl = 0,25 x 0,2 g = 0,05
g
 Maka NaCl yang diperlukan = 0,18 – 0,05 x 0,13 g = 0,13 g = 130
mg
2. Tabel Penimbangan bahan
No Komposisi Bahan Bobot / Volume Fungsi Cara Sterilitas
1 Thiamin HCl 200 mg sebagai Radiasi
bahan aktif
2 NaCl 130 mg sebagai Oven 180 °C
pengisotonis selama 30 menit
3 Aqua Pro Injeksi ad 20 mL Sebagai Otoklaf 121 ° C
pelarut selama 15 menit

3. Cara sterilisasi sediaan akan dibuat ialah sterilisasi dengan menggunakan autoklaf
115° Cselama 30 menit (FI III, hal 190)

III. PELAKSANAAN
a. Penyiapan alat
Cara
No Nama alat Jumlah Ukuran sterilisasi Waktu

1 Kaca arloji 4 ∅5 cm, Oven 180 C 30'


∅ 8 cm
2 Beaker glass 4 50 mL, Oven 180 C 30'
100 mL
3 Pinset 4 standar Oven 180 C 30'
4 Erlenmayer 2 50 mL, Oven 180 C 30'
100 mL
5 Sendok logam 1 standar Oven 180 C 30'
6 Sendok porselen 2 standar Otoklaf 115 C 30'
7 Corong & kertas 2 5 cm Otoklaf 115 C 30’
saring
8 Anak timbangan 1 set standar Oven 180 C 30'
9 Tara 1 standar Oven 180 C 30'
10 Pengaduk 22 standar Oven 180 C 30'
11 Ampul 7 2 mL Oven 180 C 30'
12 Kantong sampah 1 besar Oven 180 C 30'
13 Gelas ukur 2 10 ml, 50 Otoklaf 115 C 30'
ml
14 Pipet tetes 4 Panjang Otoklaf 115 C 30'
15 Pipet tetes 4 pendek Otoklaf 115 C 30'
16 Aqua pro injectio 1 50 ml Otoklaf 121 C 15'

b. Pencucian, pengeringan dan pembungkusan alat


 Pencucian alat/wadah gelas serta peralatan laboratorium lain (Huizinga)
1. sikat dengan larutan tepol
2. bilas dengan air kran
3. semprot dengan uap & tiriskan
4. bilas dengan aquadem
5. bilas dengan air suling yang baru dibuat (steril dan beba pirogen)
6. keringkan dengan posisi terbalik dalam oven

 Pengeringan
1. keringkan dalam oven dalam keadaan terbalik pada suhu 100°C, tidak
boleh terlalu lama kira-kira 15 menit (terutama gelas ukur, bahan yang
terbuat dari karet & plastik)
2. untuk menghindari debu dapat ditutup dengan kertas yang tembus uap air
3. wadah kecil harus benar-benar kering
 Pencucian karet
1. rendam dalam larutan HCl 2% selama 2 hari
2. rendam dalam larutan tepol 1% dan Natrium Karbonat 0,5% selama 1 hari
3. didihkan dalam larutan tersebut selama 15 menit, kemudian bilas dengan
aquadest
4. ulangi dengan larutan yang baru
5. ulangi sampai larutan jernih
6. rendam dalam aquadest (dalam beaker glass yang ditutup kertas
perkamen) dan dicuci dengan otoklaf
pada suhu 110°C selama 20 menit (1 atau 2 kali) sampai air
rendaman jernih
7. bilas dengan spiritus dilutus (etanol 70%) - air ad sampai jernih
8. masukkan kantong kering rangkap dua & disterilkan dalam otoklaf
Tahap-tahap pencucian karet dengan otoklaf pada suhu 110°C selama 20 menit
adalah sebagai berikut
1. waktu pemanasan : pkl 7:00 – 7:15 ( 15 menit)
2. waktu pengeluaran udara : pkl 7:15 – 7:30 ( 15 menit)
3. waktu menaik : pkl 7:30 – 7:35 ( 5 menit)
4. waktu suhu dipertahankan : pkl 7:35 – 7:55 ( 20 menit)
5. waktu menurun : pkl 7:55 – 8:00 ( 5 menit)
6. waktu pendinginan : pkl 8:00 – 8:05 ( 5 menit)
======================================================
Proses pencucian karet berlangsung dari pkl 7:00 – 8:05 ( 65 menit)

 Pembungkusan : masing-masing alat dibungkus dalam kantong

c.1. Sterilisasi alat-alat dengan oven pada suhu 180 °C selama 70 menit untuk kaca
arloji, beaker glass, erlenmeyer, pinset, pengaduk kaca, anak timbangan, tara dan
wadah, sendok porselen, ampul dan kantong sampah )
Tahap-tahap sterilisasi adalah sebagai berikut
1. waktu pemanasan : pkl 7:00 – 7:15 ( 15 menit)
2. waktu menaik : pkl 7:30 – 7:29 ( 14 menit)
3. waktu suhu dipertahankan : pkl 7:29 – 7:59 ( 30 menit)
4. waktu menurun : pkl 7:59 – 8:06 ( 7 menit)
5. waktu pendinginan : pkl 8:06 – 8:16 ( 10 menit)
========================================================
Proses sterilisasi berlangsung dari pukul 7:00 – 8:16 ( 76 menit)

c.2. Sterilisasi alat-alat dengan otoklaf pada suhu 115°C selama 30 menit untuk
gelas ukur, pipet tetes, corong dan kertas saring

Tahap-tahap sterilisasi adalah sebagai berikut


1. waktu pemanasan : pkl 7:00 – 7:15 ( 15 menit)
2. waktu pengeluaran udara : pkl 7:15 – 7:30 ( 15 menit)
3. waktu menarik : pkl 7:30 – 7:35 ( 5 menit)
4. waktu kesetimbangan : pkl 7:35 – 7:49 ( 14 menit)
5. waktu pembinasaan : pkl 7:49 – 8:19 ( 30 menit)
6. waktu tambahan jaminan sterilitas : pkl 8:19 – 8:26 ( 7 menit)
7. waktu menurun : pkl 8:26 – 8:31 ( 5 menit)
8. waktu pendinginan : pkl 8:31 – 8:41 ( 10 menit)

========================================================
Proses sterilisasi berlangsung dari pukul 7:00 – 8:41 ( 101 menit)
c.3.Sterilisasi pelarut aqua pro injectio dengan otoklaf 121°C selama 15 menit
Tahap-tahap sterilisasi adalah sebagai berikut

1. waktu pemanasan : pkl 8:45 – 7:15 ( 15 menit)


2. waktu pengeluaran udara : pkl 8:57 – 9:12 ( 15 menit)
3. waktu menarik : pkl 9:12 – 9:17 ( 5 menit)
4. waktu kesetimbangan : pkl 9:17 – 9:18 ( 1,5 menit)
5. waktu pembinasaan : pkl 9:18 – 9:33 ( 15 menit)
6. waktu tambahan jaminan sterilitas : pkl 9:33 – 9:34 ( 0,75 menit)
7. waktu menurun : pkl 9:34 – 9:39 ( 5 menit)
8. waktu pendinginan : pkl 9:39 – 9:49 ( 10 menit)

========================================================
Proses sterilisasi berlangsung dari pukul 8:42 – 9:49 ( 67 menit 25 detik)

d. Pemasangan label bersih & steril pada setiap masing-masing kantong alat

e. Cara kerja

1. Bersihkan atau semprot meja dengan alkohol 70%, lap dengan kasa steril
2. Lalu nyalakan api spiritus
3. Tara kaca arloji, kemudian timbang Thiamin HCl 200 mg ( kelarutan 1:1
dalam air) (Martindale 38th p.1976)
4. Ukur pelarut aqua pro injeksi sebanyak 5 mL menggunakan gelas ukur 10 mL
5. 3 + 4, aduk ad larut di beaker glass 50 mL
6. Selanjutnya tara kaca arloji lalu timbang NaCl sebanyak 130 mg ( kelarutan
1 : 3 dalam air) (Martindale 38th p.635)
7. Ukur pelarut aqua pro injeksi 5 mL menggunakan gelas ukur 10 mL
8. 6 + 7, aduk ad larut di beaker glass 50 mL
9. 5 + 8, aduk ad homogen, lalu ditambahkan aqua oro injeksi 8 mL
10. Kemudain melakukan pengecekan pH dengan indikator universal (ambil
sedikit dengan pengaduk, dioleskan pada kertas pH) lalu pH dicatat
11. 9 dipindahkan ke gelas ukur dalam 25 mL, ditambahkan aqua pro inejksi ad
20 mL
12. Selanjutnya langkah 11 di saring dengan membran filter 0,8 μm (kerats saring
+ corong ) ke dalam erlenmeyer 50 mL
13. Lalu dipindahkan ke beaker glass 100 mL
14. 13 dimasukkan ke dalam ampul sebanyak 2,15 mL dengan spet ijenksi 3 mL
dengan arah lursu smapai dasar ampu agar tidak asa yang menempel di
dinding ampul, karena pada saat pemanasan untuk menyegel sediaan dapat
terbentuk hitam (arang) disebabkan adainy areaksi pengarangan
15. Ampul ditutup dengan metode pull seal (segel tarik) Panaskan leher ampul
dengan api bunsen ad kemerahan lalu tarik ujung zmpul tersebut dengan
pinset ad mulut ampul tertutup rapat atau kedap
16. Lakukanlah perlakuan no 14 – 25 ad ampul ke 7
17. Lakukan tes uji kebocoran dan sterilisasi sediaan. Letakkan ampul dengan
posisi terbalik pada bekaer glass yang telah diberi tulisan steril lalu ditutup
mulut beaker glass dengan kertas perkamen 2 rangkap dan diikat dengan tali.
18. Kemudian beri etiket + masukkan ke wadah sekunder + brosur + label (obat
keras)

f. Sterilisasi akhir sediaan otoklaf selama 115°C selama 30 menit


Tahap-tahap sterilisasi adalah sebagai berikut
 waktu pemanasan : pkl 10:00 – 10:15 ( 15 menit )
 waktu pengeluaran udara : pkl 10:15 – 10:30 ( 15 menit )
 waktu menaik : pkl 10:30 – 10:35 ( 5 menit )
 waktu kesetimbangan :pkl 10:35 – 10:49 ( 14 menit )
 waktu pembinasaan :pkl 10:49 – 11:19 ( 30 menit )
 waktu tambahan jaminan sterilitas :pkl 11:19 – 11:26 ( 7 menit )
 waktu menurun :pkl 11:26 – 11:31 ( 5 menit )
 waktu pendinginan :pkl 11:31 – 11:41 ( 10 menit )
========================================================
Proses sterilisasi berlangsung dari pukul 10:00 – 11:41 ( 101 menit )

IV. WADAH : menggunakan wadah  ampul coklat 2 ml


Uji kendali mutu yaitu uji kebocoran, dengan menggunakan beaker gelas dan kasa
dengan ampul diposisikan secara terbalik,

V. ETIKET & BROSUR


Tempelkan etiket & brosur di halaman ini, sedangkan kemasan sekunder di halaman
selanjutnya.

Label

Etiket
Kemasan Sekunder

Anda mungkin juga menyukai