Anda di halaman 1dari 23

Uji Aktivitas Antihipertensi Kombinasi Buah Bit ( Beta vulgaris L.

) dan Daun
Seledri (Apium graveolens ) pada Tikus Putih ( Rattus norvegicus )

Kelompok 1
1. Satriani Pernanda Bili / 110119262 /A
2.Abraham Ajie H / 110119314/A
3. Kemala Sa’adah Hardayanti / 110119288 /A
4. Imelda /110119234/A
5. Laili munada/110119253/A
6. Tan, Angela Puspita D/110119110/B
7. Nahdya Sastika/110119134/B
8.Ni Putu Nadia Natali Dewi / 110119155/B
9. Tazkiyatul Asma'i/110119149/B
10. Diana Candra Novitasari/110119103/B

Metodologi Penelitian dan Statistika


Latar belakang
Bab I Tekanan darah sistolik ≥140 mmHg • Nitrat : relaksasi otot polos

atau • Kalium : meningkatkan


tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg konsentrasi di dalam cairan
umbi bit ( Beta intraseluler , sehingga
vulgaris L. ) cenderung menarik cairan dari
bagian ekstraseluler
Etiologi : Asupan (Dewi, 2019 )
Terapi
HIPERTENSI natrium yang tinggi

• Apigenin : beta blocker dan


vasorelaksator
• Apiin dan manitol : diuretik
daun seledri ( Apium
graveolens ) • Kalium : menngkatkan cairan
intraseluler dengan menarik
cairan ekstraseluler
(Saputra, 2016 )
Rumusan masalah
Bagaimana efektivitas pemberian kombinasi buah bit ( Beta vulgaris L.)
dan ( Apium graveolens ) terhadap tekanan darah dengan hewan uji tikus
putih ( Rattus norvegicus ) galur wistar yang diinduksi dengan NaCl 8% ?
Tujuan Umum :
Tujuan dari penelitian adalah untuk memperoleh bahan alam
yang mempunyai mekanisme antihipertensi.

 
Tujuan
penelitian Tujuan Khusus :
Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui
efektivitas antihipertensi umbi bit kombinasi daun seledri
secara kuantitatif dan dapat mengetahui perbedaan gambaran
tekanan darah tikus putih galur wistar yang diberi ekstrak dalam
bentuk larutan kombinasi buah bit dan daun seledri setelah
diinduksi NaCl 8% dan yang tanpa diberi larutan ekstrak
kombinasi buah bit dan daun seledri.
Manfaat Penelitian
Bagi Iptek :
Hasil penelitian ini diharapakn dapat memberikan sumbangan pengetahuan tentang manfaat umbi bit ( Beta vulgaris L. ) dan daun
seledri ( Apium graveolens ) dalam bidang kefarmasian, khususnya yang terkait dengan obat tradisional . Sehingga nantinya dapat
dijadikan referensi untuk peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan penanganan hipertensi menggunakan minuman herbal.

Bagi Industri :
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai data komposisi dan konsentrasi untuk perencanaan dan pengembangan
produk obat antihipertensi berbahan baku umbi bit ( Beta vulgaris L. ) dan daun seledri ( Apium graveolens ) .

Bagi Masyarakat :
Meningkatkan pemanfaatan umbi bit dan daun seledri sebagai obat dalam meningkatkan kesehatan masyarakat sehingga menjadikan
salah satu solusi yang dapat digunakan masyarakat dalam menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi yang diaplikasikan
sebagai bentuk terapi nonfarmakologi yang murah dan mudah dilakukan secara mandiri.
Pengobatan hipertensi dapat Kerangka Konsep
dilakukan secara terapi
farmakologis / terapi non
farmakologis (Sukmono, 2019)

Digunakan kombinasi buah bit Dilakukan uji terhadap


Terapi farmakologis dianggap
dan daun seledri yang diduga hewan tikus putih jantan
mahal, dan masyarakat jauh lebih
memiliki aktivitas sebagai (Rattus novergicus) galur
menyukai terapi secara non
antihipertensi wistar
farmakologis

Variabel terikat Variabel kontrol


Variabel bebas
1. Tekanan darah sistolik 1.jenis tikus
Kombinasi ekstrak umbi bit (TDS)
2.jenis kelamin tikus
dan daun seledri dengan 2.Tekanan darah diastolik
beberapa konsentrasi (TDD) 3. Umur dan bobot tikus
Terapi Farmakologi :
• Diuretik thiazid

Bab II Pengertian Hipertensi merupakan tekanan darah


persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140
• Inhibitor ACE

• Penghambat Adrenegrik ᵝ
mmHg dan tekanan diastotik di atas 90 mmHg.
• Penghambat Adrenegrik α

• Calcium Channel Blocker


Terapi hipertensi : Penatalaksaan atau
terapi untuk pasien hipertensi bertujuan
2.1 Hipertensi untuk menurunkan mortalitas dan
morbiditas akibat keruskan organ target
pada hipertensi
Terapi Non Farmakologi :
• Mempertahankan Berat Badan Ideal
Patofisiologi Hipertensi : Terbentuknya
Angiotensin II dari Angiotensin I oleh enzym • Mengurangi asupan natrium
ACE. • Menghindari Merokok

• Menghindari Minuman Beralkohol

• Terapi Komplementer
2.2 Tanaman bit (Beta vulgaris L.)
1. Klasifikasi : dari famili Chenopodiaceae

2. Kandungan buh bit :

• Nitrat : Kandungan nitrat memiliki efek merelaksasi otot polos pembuluh darah sehingga terjadi penurunan
tekanan darah.

• Kalium : meningkatkan konsentrasi di dalam cairan intraseluler , sehingga cenderung menarik cairan dari
bagian ekstraseluler

2.3 Tanaman Seledri ( Apium graveolens L. )


1. Klasifikasi : dari famili Apiaceae

2. Kandungan daun seledri :

• Kandungan Apigenin memiliki efek menurunkan kontraksi jantung,


• Manitol dan Apiin memiliki efek diuretik mengeluarkan kelebihan cairan dari dalam tubuh sehingga terjadi
penurunan tekanan darah. (Saputra, 2016)
2.4 Ekstraksi Maserasi
Pada penelitian ini, metode ekstraski yang digunakan untuk mendapatkan ekstrak buah bit dan daun seledri adalah metode maserasi .
Maserasi adalah proses pengekstrasian simplisia menggunakan pelarut dengan beberapa kali perendaman dan pengadukan pada temperatur
ruangan (kamar). Cara ini sesuai, baik untuk skala kecil maupun skala industri. Metode maserasi dapat menghindari rusaknya senyawa-
senyawa yang termolabil . Kerugian utama dari metode maserasi ini adalah memakan banyak waktu, pelarut yang digunakan cukup
banyak. .

2.5 Tikus Putih jantan ( Rattus norwegiens) galur wistar.


1. Klasifikasi : dari famili Muridae

2. Pemilihan hewan uji berupa tikus putih jantan didasarkan pada :

• tidak dipengaruhi oleh adanya sikius menstruasi dan kehamilan seperti pada tikus putih betina.
• Tikus putih jantan juga mempunyai kecepatan metaboiisme obat yang lebih cepat dan kondisi bioiogis tubuh yang lebih stabil
dibanding tikus betina.
• Tikus putih sebagai hewan percobaan reiatif resisten terhadap infeksi dan tidak begitu bersifat fotofobik
• tikus putih tidak dapat muntah karena struktur anatomi yang tidak lazim di tempat esofagus bermuara ke dalam lambung dan tikus
putih tidak mempunyai kandung empedu.
2.6 Metode Pengukuran Tekanan Darah Tikus

Metode tail cuff Metode Kateter Berisi Cairan Metode Millar Solid State Micro-
Pressure Transducer Tipped Catheter
BAB III

METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian true eksperimental laboratorium dengan menggunakan pendekatan
Controlled Before-After Study atau Pretest-Posttest Control Group design. Penelitian ini menggunakan 30 ekor hewan
coba yang telah diinjeksikan dengan NaCl 8% . Hewan coba yang telah dikondisikan hipertensi dibagi menjadi 5
kelompok yang berisi 6 ekor tikus putih jantan, yaitu 1 kelompok kontrol positif , 1 kelompok kontrol negatif kemudian
3 kelompok lainnya adalah kelompok perlakuan yang diberi ekstrak daun seledri kombinasi ekstrak umbi bit dengan
konsentrasi yang berbeda-beda . Tikus yang telah dikondisikan hipertensi dilakukan pre-test yakni pengukuran tekanan
darah sebelum diberikan ekstrak daun seledri kombinasi ekstrak umbi bit , setelah beberapa waktu tikus tikus kembali
diukur tekanan darahnya sebagai hasil post test.
3.2. Variabel Penelitian
Variabel Bebas :

Variabel terkontrol :
Esktrak umbi bit kombinasi daun seledri
dengan beberapa konsentrasi
1. Jenis tikus : Tikus putih ( Rattus norvegicus
galur Wistar )

2. Jenis Kelamin : Jantan ( sehingga tidak


terpengaruh siklus menstruasi dan proses
kehamilan ).

3. Umur : 2 – 3 bulan
Variabel terikat :
4. Bobot : bobot normal tikus putih jantan dewasa
adalah 300 – 400 gram 1. Tekanan darah sistolik ( TDS )

2. Tekanan darah diastolik ( TDD )


3.3. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Tekanan darah

Tekanan darah adalah tekanan dari darah yang dipompa oleh jantung terhadap dinding arteri. Tekanan darah seseorang meliputi tekanan darah sistolik dan tekanan
darah diastolik. Tekanan darah sistolik merupakan tekanan darah waktu jantung menguncup. Tekanan darah diastolik adalah tekanan darah saat jantung istirahat.

2. Ekstrak umbi bit

Ekstrak adalah zat yang dihasilkan dari ekstraksi bahan mentah secara kimiawi. Senyawa kimia yang diekstrak meliputi senyawa aromatik, minyak atsiri, ester,
dan sebagainya yang kemudian menjadi bahan baku proses industri atau digunakan secara langsung oleh masyarakat. Ekstrak umbi bit adalah sediaan sari pekat
umbi bit yang telah dikeringkan kemudian diproses dengan cara ekstraksi. Ekstrak tersebut akan diberikan ke hewan uji secara oral dengan bantuan alat zonde .

3. Ekstrak daun seledri

Ekstrak adalah zat yang dihasilkan dari ekstraksi bahan mentah secara kimiawi. Senyawa kimia yang diekstrak meliputi senyawa aromatik, minyak atsiri, ester,
dan sebagainya yang kemudian menjadi bahan baku proses industri atau digunakan secara langsung oleh masyarakat. . Ekstrak daun seledri adalah sediaan sari
pekat daun seledri yang telah dikeringkan kemudian diproses dengan cara ekstraksi. Ekstrak tersebut akan diberikan ke hewan uji secara oral dengan bantuan alat
zonde .
3.3. Definisi Operasional Variabel Penelitian

4. Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Tikus Putih Jantan Galur Wistar adalah hewan percobaan dengan kriteria galur wistar agar variasi genetiknya seragam, berjenis kelamin jantan, dan memiliki berat
300 – 400 gram dan berumur 2 – 3 bulan.

5. Tekanan darah :

Tekanan darah hewan uji diukur dengan cara tail cuff method menggunakan alat blood pressure analyzer untuk hewan uji. Metode ini memungkinkan peneliti untuk
mengetahui tekana darah sistolik dan diastolik. Tekanan darah hewan uji diukur sebelum dan sesudah pemberian perlakuan.
3.4. Bahan dan Alat

Bahan :
Alat :
1. Umbi bit ( Beta vulgaris L. )
1. Blood pessure analyzer
2. Daun seledri ( Apium graveolens )
2. Timbangan hewan
3. NaCl 8%
3. Sonde oral tikus
4. Makanan standar untuk tikus yaitu
4. Kandang tikus
pelet BR-II
5. Animal holder
5. CMC-Na sebagai bahan pensuspensi
6. Seperangkat alat ekstraksi
6. Etanol 70%
Sampel :
3.5. Populasi dan Sampel
Penelitian ini menggunakan sampel tikus putih jantan ( Rattus norvegicus ) galur Wistar dengan kriteria sebagai
berikut :
Populasi :
1. Bobot tikus : 300 – 400 gram
Populasi dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan ( Rattus
norvegicus ) galur Wistar . Tikus putih jantan mempunyai 2. Berumur 2 – 3 bulan ( usia dewasa dan system metabolisme sudah sempurna ) .

sistem faal yang menyerupai manusia dan mempunyai kemiripan 3. Sehat : gerakan aktif , mata jernih , bulu tebal dan berwarna putih.
DNA dengan manusia ( Alexandru, 2011 ).
4. Tekanan darah sistolik diatas 129mmHg dan tekanan darah diastolik diatas 90mmHg ( Nugroho, 2018 ).

Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus Federer jumlah sampel dalam tiap kelompok perlakuan adalah 6
ekor tikus. Dengan demikian, total tikus yang dibutuhkan untuk empat kelompok adalah 30 ekor

3.6. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data secara kuantitatif dengan mencatat tekanan darah dan membandingkan setelah dan sebelum diberi kombinasi ekstrak daun seledri dan buah
bit. Tekanan darah tikus diukur dengan cara Tail Cuff method menggunakan alat blood pressure analyzer untuk hewan uji. Metode ini memungkinkan peneliti
untuk mengetahui tekanan darah sistolik dan diastolik
3.7 Kerangka Operasional Simplisia daun Simplisia umbi bit
seledri
Tikus jantan dewasa bobot 300-400 gram sebanyak 30 ekor Di ekstraksi secara maserasi Di ekstraksi secara maserasi

Dikarantina di lingkungan yang sama selama 14 hari


Ekstrak cair daun seledri Ekstrak cair umbi bit

30 ekor tikus jantan diukur tekanan darah sistolik dan diastolik Dipekatkan di rotary evaporator Dipekatkan di rotary evaporator

Dibagi dalam 5 kelompok Ekstrak pekat daun seledri Ekstrak pekat umbi bit

Kontrol Kontrol KP A KP B KP C
negatif positif A : dibuat konsentrasi B : dibuat konsentrasi KP C A : dibuat konsentrasi
seledri 2% dan bit 1 % seledri 2% dan bit 2 % seledri 1% dan bit 2 %

Diberi Diinjeksi NaCl 8%


aquadest Disuspensikan dalam Disuspensikan dalam Disuspensikan dalam
CMC-Na hingga volumen 5 CMC-Na hingga volumen 5 CMC-Na hingga volumen 5
ml ml ml
Tekanan Mencapai tekanan darah sistole/diastole ≥ 129/78 mmHg
darah diukur

Kontrol KP A: diberi KP B : diberi KP C : diberi


Kontrol positif ekstrak ekstrak ekstrak
negatif diberi
diberi seledri 2% seledri 2% seledri 1%
aquadest
aquadest ekstrak bit 1% ekstrak bit 2% ekstrak bit 2%

Mengukur tekanan darah sistolik dan diastolik


3.8. Metode Analisis Data
Membandingkan tekanan darah
kelompok kontrol ( 1 ) , 2, 3, dan 4 Uji T-test 1 sampel
1. Untuk mengetahui hewan uji ( derajat
sudah hipertensi atau tidak dengan standar hipertensi tikus kepercayaan 95% )
( Diastolik ≥ 90mmHg dan sistolik ≥129
mmHg ).

Tekanan darah kelompok kontrol ( 1 ), 2, Uji T-test berpasangan


Metode Analisis 2. Untuk mengetahui efektifitas
( derajat kepercayaan
dari ekstrak yang diberikan 3 , dan 4 sebelum diberi perlakuan
Data 95% )
dibandingkan dengan tekanan darah
setelah diberi perlakuan .

3. Untuk mengetahui Membandingkan tekanan darah setelah


perbandingan konsentasi diberikan perlakuan pada kelompok 2, Uji Anova ( nilai
ekstrak yang terbaik dalam signifikansi 0,05)
3 , dan 4
menurunkan tekanan darah.
Lampiran 1 : Justifikasi Anggaran Penelitian

Harga Satuan Harga Total


No Spesifikasi Jumlah Satuan
( Rp. ) ( Rp. )

A Peralatan
1 Kandang hewan 4 paket 100.000 400.000
2 Alat suntik 4 Paket 50.000 200.000
3 Jarum Oral 4 paket 100.000 400.000
Sub Total 1.000.000
B Bahan Habis Pakai
1 Air suling 5 liter 30.000 150.000
2 NaCl 1 kg 1.800.000 1.800.000
3 Pakan tikus 10 kg 25.000 250.000
4 Tikus putih jantan 30 ekor 20.000 600.000
5 Sodas/serbuk gergaji kasar 10 kg 7.500 75.000
6 CMC Na 1 kg 160.000 160.000
7 Sarung tangan 1 paket 100.000 100.000
8 Bahan cuci/ kebersihan 1 paket 100.000 100.000

9 Botol minum hewan 4 buah 20.000 80.000


10 Buah bit 5 kg 30.000 150.000
11 Daun seledri 10 ikat 10.000 100.000
12 Etanol 2 Liter 50.000 100.000
Sub total 3.665.000
Total 4.665.000
Lampiran 2 : Matriks Waktu Penelitian

Jadwal Kegiatan Bulan Pelaksanaan (2021)


Februari Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4  
Pra pelaksanaan penelitian  

a.Survei  
b.Menentukan judul dan topik penelitian  

c.Pembuatan proposal  

d. Menentukan anggaran penelitian


 

e.Menentukan instrument Penelitian  

2.Pelaksanaan  
a.Pengumpulan data  

b.Analisis data  
c.Menentukan hasil dan kesimpulan
penelitian  
Daftar Pustaka

1. Kementerian Kesehatan RI. 2016. INFODATIN Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI Situasi Balita Pendek. Jakarta Selatan.

2. Uliviana, Ghania. 2020.Daya Guna Buah Bit ( Beta vulgaris L.) Sebagai Terapi Antihipertensi . Jurna ilmiah Kesehatan Sandi Husada. Volume 12 , Nomor 2.

3. Dewi, Devillya Puspita . 2019. Efektifitas Pemberian Jus Buah Bit ( Beta vulgaris L. ) Sebagai Minuman Fungsional Penurunan Tekanan Darah pada Lansia. Jurna Riset Sains dan
Teknologi. Volume 3 Nomor 1.

4. Saputra, O., & Anam, K. (2016). Gaya Hidup Sebagai Faktor Risiko Hipertensi Pada Masyarakat Pesisir Pantai. Jurnal Majority, 118-123.

5. Sustrani, Lanny, dkk. 2005.Hipertensi. Jakarta : PT Garmedia Pustaka Utama.

6. Hanifan, F., Ruhana, A & Hidayati, D. 2016. “Pengaruh Substitusi Sari Umbi Bit (Beta vulgaris L.) terhadap Kadar Kalium, Pigmen Betalain dan Mutu Organoleptik Permen Jeli”.
Jurnal Majalah Kesehatan FKUB. 3(1). 33-41.

7. Kementerian Kesehatan RI, 2014, Farmakope Indonesia Edisi V, Direktorat Jendral Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan,

8. Syamsuni, 2006, Farmasetika Dasar Dan Hitungan Farmasi, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. 29 – 31.

9. Mukhriani, 2014, Ekstraksi, Pemisahan Senyawa, dan Identifikasi Senyawa Aktif, 25 Jurnal Kesehatan,

10. Dahlia, D. 2014. Pemberian Ekstrak Teh Putih (Camellia sinensis) Oral Mencegah Dislipidemia pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Wistar yang Diberi Diet Tinggi
Lemak. Thesis. Universitas Udayana

11. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

12. Nugroho, S. W., Fauziyah, K. R., Sajuthi, D., & Darusman, H. S. (2018). Profil Tekanan Darah Normal Tikus Putih (Rattus norvegicus) Galur Wistar dan Sprague-Dawley. Acta
VETERINARIA Indonesiana.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai