DISUSUN OLEH :
MAHASISWA PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
PERIODE LX
METODE DARING
i
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
Mengetahui, Mengetahui,
Pembimbing PKPA Industri Koordinator PSPA Minat Industri
ii
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
NO NAMA NRP
1.
Margaretha Firnadya H. 114220149
2.
Margaretha Zinsky M.K. 114220150
3.
Scholem Shallum Tanifan 114220153
4.
Rachmad Syaiful Ilham 114220154
5.
Meitry Dwiwardhani 114220155
6.
Susan 114220156
7.
Griselda Devina Valendra 114220157
8.
Nur Aini Cholifiyah 114220159
9.
Amalia Nurhikmah Pertiwi 114220160
10.
Aisyahtuzzahro 114220166
11.
Anggi Reka Widyawati 114220167
12.
Febby Putri Rarianti 114220168
13.
Yudesrin Findirosa Selan 114220170
14.
Beatrix Yuyun Veani 114220171
15.
Ruth Intan Wini Natara 114220172
16.
Niken Kilasworo P. 114220173
17.
Maria Goreti More 114220174
18.
Ike Rachmawaty Putri 114220175
19.
Siti Nur Hayati 114220177
20.
Putu Bagus Primantara P. 114220178
21.
Merliana Putri P.W. 114220180
iii
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha Esa atas rahmatnya
sehingga kami dapat menyelesaikan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
Universitas Surabaya di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut yang berlangsung
pada tanggal 1-28 Maret 2021 sebagai salah satu bentuk mengabdian dan
pembelajaran para calon apoteker dapat diselesaikan dengan baik. Praktek Kerja
Profesi Apoteker dilaksanakan sebagai salah satu bentuk persyaratan dalam
meraih gelar profesi Apoteker di Universitas Surabaya dan merupakan
implementasi dari seluruh ilmu pengentahuan yang diperoleh selama perkuliahan
baik di pendidikan Strata-I maupun Apoteker.
Kami menyampaiakan terima kasih kepada pihak yang ikut mendukung sebab
penyelesaian Praktik Kerja Profesi Apoteker ini tidak lepas dari dukungan,
bimbingan dan bantuan dari berbagaik pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan
ini dengan segala ketulusan dan kerendahan hati, kami sampaikan terima kasih
kepada:
1. Dr. Dra. Farida Suhud, M.Si, Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Surabaya yang telah mengupayakan terlaksananya Praktik
Kerja Profesi Apoteker ini.
2. Lisa Aditama, S.Si., M. Farm-Klin, Apt selaku Ketua Program Studi
Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Surabaya yang telah
mengupayakan terlaksananya Praktik Kerja Profesi Apoteker ini.
3. Roisah Nawatilah, S.Farm., M.Farm., Apt selaku Koordinator Praktik
Kerja Profesi Apoteker Pemerintahan Program Studi Profesi Apoteker
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya yang telah mengarahkan dan
membimbing kami selama Praktik Kerja Profesi Apoteker ini.
4. Andriningrum S., S.Farm. Apt selaku pembimbing selama PKPA
berlangsung.
5. Seluruh tim pengajar serta staff Program Studi Profesi Apoteker Fakultas
Farmasi Universitas Surabaya
6. Berbagai pihak yang telah memberikan bantuan baik secara langsung
maupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu persatu
iv
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
Laporan ini masih jauh dari kata sempurna, namun kami tetap berharap
laporan ini akan memberikan manfaat bagi pembaca. Demi kemajuan kami
penulis mengharapkan adanya masukan berupa kritik dan saran yang bermanfaat.
Terima Kasih
v
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
DAFTAR ISI
LAMPIRAN ............................................................................................................. 57
vi
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
DAFTAR GAMBAR
vii
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
DAFTAR TABEL
viii
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
BAB I
PENDAHULUAN
Ketersediaan hayati absolut kapsul LSP berada dalam kisaran 81-91%, yang
dapat menurun jika diberikan dalam waktu 30 menit setelah asupan makanan
(Gerloff et al., 1996; Landes et al., 1991). Variasi antar-individu yang luas dalam
ketersediaan hayati LSP sebagian dikaitkan dengan variasi dalam genotype
CYP2C19 (Sohn et al., 1997; Pearce et al., 1996), kemungkinan degradasi lambung
dan kelarutan terbatas LSP dalam air (Ito et al., 2005).
1
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
Sistem pelepasan yang tertunda melepaskan bolus obat setelah waktu yang
ditentukan di lokasi yang telah ditentukan, yaitu mereka tidak melepaskan obat
segera setelah konsumsi, misalnya tablet salut enterik, pulsatile-rilis kapsul
2
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
1.3. Tujuan
3
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
1.4. Manfaat
4
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Infeksi bakteri dan virus pada saluran pencernaan lebih sering terjadi pada
orang yang lebih tua dibandingkan orang yang lebih muda. Penuaan dikaitkan
dengan defek pertahanan mukosa struktural dan fungsional, peningkatan stres
oksidatif, penurunan kapasitas untuk menghasilkan imunitas pelindung, dan
peningkatan insiden inflamasi dan autoimunitas. Lapisan mukosa saluran cerna
berfungsi sebagai garis pertahanan pertama melawan patogen yang menyusup dan
memiliki beberapa mekanisme pertahanan, termasuk sekresi lendir alkali,
persimpangan ketat antar sel epitel, antioksidan, autofagi, sekresi bikarbonat dan
peptida antimikroba, dan sistem kekebalan mukosa bawaan . Sekresi mukus
memiliki banyak fungsi, termasuk perlindungan sel epitel dari patogen, asam,
enzim pencernaan, dan abrasi dari partikel makanan. (Stijn Soenen., et al, 2016)
5
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
2.2. Lansoprazole
6
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
Lansoprazol tidak stabil pada pH asam sehingga dibuat dalam bentuk granul
salut enterik dengan pelepasan yang tertunda (delayed-release). Lansoprazol cepat
diabsorpsi di sistemik setelah pemberian per oral, dengan konsentrasi plasma
puncak dicapai setelah 1,5 jam. Bioavailabilitas lebih dari 80%, apabila ada
makanan didalam lambung maka dapat menurunkan absorpsi.
3. LOS
LOS ditentukan oleh IR moisture analyzer, pada 105 derajat celcius. 2 gram
sampel ditempatkan di analyzer dan diamati sampai suhu 105 derajat celcius
kemudian dihitung berapa LOS nya.
7
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
4. Bulk Density
Pb = M/ Vb
Keterangan :
Pb = Massa Jenis
5. Melting Point
Melting point was determined using melting point apparatus. The sample
was placed in apparatus and observed for the temperature at which the drug
melts. The melting of drug was determined to be 1660C.
a. Karakteristik Fisika :
- Serbuk kristal berwarna putih, tidak berbau, atau granul yang mengalir bebas.
rasanya manis, hampir semanis glukosa dan setengah manis hampir mirip
sukrosa dan memberikan sensasi dingin dimulut.
- Secara mikroskopis tampak sebagai jarum bila dikristalisasi dari alkohol.
(Handbook of Pharmaceutical Excipients Sixth edition. Halaman 424)
- Kelarutan : mudah larut dalam air, larut dalam larutan basa, sukar larut dalam
piridina, sangat sukar larut dalam etanol, praktis tidak larut dalam eter.
8
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
- Susut pengeringan <1221> tidak lebih dari 0,3% lakukan pengeringan pada suhu
105℃ selama 4 jam
b. Karakteristik Kimia :
- Manitol mengandung tidak kurang dari 96,0% dan tidak lebih dari 101,5%
C6H1406 dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.
- Keasaman : larutkan 5,0 g zat dalam 50ml air bebas karbondioksida P.
tambahkan 3 tetes Fenolftalein LP. titrasi dengan natrium hidroksida 0,020 N
sampai titik akhir warna merah muda, diperlukan tidak lebih dari 0,30 mL
natrium hidroksida 0,020 N untuk netralisasi.
(Farmakope Indonesia Edisi IV. Halaman 519)
a. Karakteristik Fisika :
- Magnesium carbonate terbentuk sebagai massa rapuh berwarna putih dan ringan.
memiliki kemapuan absorbsi yang tinggi. Magnesium karbonat dapat menyerap
bau.
- Rumus molekul untuk magnesium dibagi menjadi 2, yaitu magnesium karbonat
berat umumnya dapat dianggap sebagai tetrahidrat [(MgCO3)3Mg(OH)24H2O],
dan magnesium carbonate ringan (Light magnesium Carbonate) [(MgCO3)3
Mg(OH)23H2O]. berat molekul masing- masing adalah 383,32 dan 365,30
(Handbook of Pharmaceutical Excipients Sixth edition. Halaman 397)
- Kelarutan : Mudah larut dalam air, sangat sukar larut dalam etanol 95% P.
(Farmakope Indonesia Edisi III. Halaman 351)
b. Karakteristik Kimia :
9
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
a. Karakteristik Fisika :
- Serbuk berwarna putih/butiran putih kekuningan, tidak berbau memiliki rasa dan
bau sedikit khas dan tidak berasa.
- Hydroxypropyl cellulose rendah sebagai hidroksipropil eter tersubstitusi rendah
dari selulosa biasanya digunakan sebagai agent disintegrant secara kompresi
langsung LH-21 berserat digunakan sebagai pengikat dan disintegran untuk
tablet proses granulasi basah
- LH-31 partikel kecil yang digunakan terutama untuk produksi granul, karena
memiliki ukuran partikel kecil yang lebih baik untuk dilewatkan
- LH-B1 adalah kelas non fibrous dengan kepadatan tinggi yang dirancang untuk
granulasi dan dapat digunakan untuk kompresi langsung atau formulasi dengan
hidroksipropil tersubstitusi rendah-tinggi pemuatan selulosa
- Kandungan khas selulosa hidroksipropil tersubstitusi rendah dalam formulasi
sekitar 5-50% dibandingkan dengan hidroksipropil selulosa, hidroksipropil
selulosa rendah hanya memiliki sebagian kecil dari ketiga selulosa bebas.
b. Karakteristik Kimia :
- Gugus hidroksil per sub unit glukosa diubah menjadi hidroksi propil eter. ketika
dikeringkan pada suhu 1058℃ selama 1 jam. kandungan nya tidakkurang
dari 5,0% dan tidak lebih dari 16,0%. gugus hidrosipropoksi(OCH2CHOHCH3).
- Keasaman dan kebasaan : pH = 5.0–7.5 for 1% w/v aqueous suspension.
(Handbook of Pharmaceutical Excipients Sixth edition. Halaman 322)
a. Karakteristik Fisika :
- Serbuk sangat halus dan putih
10
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
- Tambahkan 10 gram pada 100 ml etanol P70% yang telah dinetralkan terhadap
0, 5 mL larutan fenolftalein P 0,1% dalam etanol P 80%. Kocok selama 1 jam
saring dan titrasi 50 mL filtrat dengan natrium hidroksida 0,1 N LV.
Diperlukan tidak lebih dari 2,0 mL
(Farmakope Indonesia Edisi IV. halaman 108)
a. Karakteristik Fisika :
- Serbuk berwarna putih sampai agak kuning tidak berbau dan tidak berasa
- Hydroxypropyl Cellulose mengandung tidak lebih dari 0,6%. silika atau bahan
lain yang sesuai agen anticaking. berat molekul berkisar antara 50.000- 250.000
b. Karakteristik Kimia :
2.3.6 Sucrose
a. Karakteristik Fisika :
11
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
- Serbuk hablur putih atau tidak berwarna, massa hablur atau berbentuk kubus
atau serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa manis stabil di udara. Larutannya
netral terhadap lakmus
- Kelarutan
Sangat mudah larut dalam air, lebih mudah larut dalam air mendidih, sukar larut
dalam etanol, tidak larut dalam kloroform dan eter.
b. Karakteristik Kimia
- Klorida <361> tidak lebih dari 60 bpj. lakukan penetapan menggunakan 2,0 g
dan tidak lebih keruh dari 0,30 mL asam sulfat 0,020 N yang diperlakukan sama
- Sulfat < 361> tidak lebih dari 60 bpj. lakukan penetapan menggunakan 5,0 g dan
tidak lebih keruh dari 0,30 mL asam sulfat 0,020 N yang diperlakukan sama.
- Kalsium pada 10 mL larutan (1 dalam 10 ) tambahkan 1 mL ammonium oksalat
LP. Larutan tetap jernih selama minimum 1 menit.
- Logam berat <371> tidak lebih dari dari 5 bpj. lakukan penetapan dengan
melarutkan 4,0 g dalam 15 mL air tambahkan 1 mL asam klorida 0,12 N dan
encerkan dengan air hingga 25 mL.
(Farmakope Indonesia Edisi IV. Halaman 762)
a. Karakteristik Fisika :
- Serbuk hablur, sangat halus licin, mudah melekat pada kulit, bebas dari butiran,
warna putih atau putih kelabu
- Kelarutan : tidak larut hampir pada semua pelarut.
(Farmakope Indonesia Edisi III. Halaman 591)
b. Karakteristik Kimia
- Keasaman dan kebasaan dan zat yang larut netral
dan tidak lebih dari 0,1%. Didihkan 10 g dengan 50 mL air selama 30 menit.
Tambahkan air sewaktu-waktu untuk menjaga supaya volume tetap seperti
12
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
semula, dan saring. Filtrat bersifat netral terhadap kertas lakmus P. uapkan
setengah bagian filtrat hingga kering. Keringkan pada suhu 105℃ selama 1 jam.
Sisa tidak lebih dari 5 mg.
a. Karakteristik Fisika :
- Serbuk licin putih atau potongan putih kuning gading, praktis tidak berbau tidak
berasa
- Bobot molekul rata-rata tidak kurang dari 7000 dan tidak lebih dari 9000
penetapan dilakukan sebagai berikut, leburkan zat uji dalam tangas air pada suhu
yang dipertahankan pada 80oC
- Kekentalan : 470 cs sampai 700 cs, pada suhu 210℃ dinyatakan sebagai
kekentalan kinematic
- Kelarutan : mudah larut dalam air, dalam etanol 95%P dan dalam kloroform P.
praktis tidak larut dalam eter P.
b. Karakteristik Kimia
- Keasaman dan kebasaan : batas etilen glikol dan dietilen glikol 5% b/v. pH 4,5
sampai 7,5.
a. Karakteristik Fisika :
13
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
- Serbuk halus berwarna hitam dan tidak berbau atau emulsi berwarna putih susu
dengan bau ringan; kelarutan dalam air: tidak larut.
b. Karakteristik Kimia :
a. Karakteristik Fisika :
- Keasaman dan kebasaan pH = 3.8–4.2 (4% w/v aqueous dispersion) and 3.5–
4.0
(10% w/v aqueous dispersion) for Cab-O-Sil M-5P
14
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
a. Karakteristik Fisika :
- Serbuk putih non higroskopis, berbentuk amorf, tidak berbau dan tidak berasa.
meskipun ukuran partikel rata-rata serbuk titanium dioksida lebih kecil dari 1
mm. titanium dioksida komersial umumnya terjadi sebagai partikel teragregasi
dengan diameter sekitar 100 mm.
- Titanium dioksida dapat berbentuk kristal-kristal yang berbeda bentuk rutile,
anatase, dan brookite. rutile merupakan bentuk kristal yang paling stabil secara
termodinamika. akan tetapi didalam farmasi Anastase yang sering digunakan.
- Density (bulk) 0.4–0.62 g/cm3 (5) Density (tapped) 0.625–0.830 g/cm3 (6)
Density (true) 3.8–4.1 g/cm3 for anatase; 3.9 g/cm3 for Hombitan FF-Pharma;
3.9–4.2 g/cm3 for rutile. Dielectric constant 48 for anatase; 114 for rutile.
Hardness (Mohs) 5–6 for anatase; 6–7 for rutile.
- Kelarutan : praktis tidak larut dalam sulfat encer, asam hidroklorat, asam nitrat,
pelarut organik dan air. larut dalam asam fluorida dan asam sulfat pekat panas.
b. Karakteristik Kimia :
- Gelatin sendiri muncul sebagai warna kuning muda hingga agak kuning, seperti
kaca, rapuh padat. praktis tidak berbau dan tidak berasa dan tersedia sebagai
lembaran, serpihan dan butiran tembus cahaya atau sebagai bubuk kasar.
15
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
- Sifat keasamaan/kebasaan :
For a 1% w/v aqueous solution at 258oC (depending on source and grade):
16
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
Pellet menghasilkan spheroid dengan kapasitas muat bahan aktif yang tinggi
tanpa menghasilkan partikel yang sangat besar
Pellet menunjukkan kebulatan yang lebih baik daripada biji nonpareil
komersial dan memiliki sifat aliran dan pengepakan yang sangat baik dengan
teknik pelletization.
Partikel yang berukuran kurang dari 2-3 mm dengan cepat melewati pilorus
terlepas dari tingkat pengisiannya perut atau ukuran dan kepadatan chyme.
Juga, iritasi GI menyebar terbatas partikel yang menyebar di usus ukuran ini
dicapai dengan pelletizaton.
Kelebihan Sediaan Delayed Release
Kekurangan Pellet
17
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
Kerugian sistem matriks antara lain adalah sisa matriks yang tersisa setelah
obat dilepaskan harus dihilangkan, tergantung dari waktu tinggal sediaan dalam
gastro intestinal dan meningkatnya potensial metabolisme lintas pertama.
2.5.1 Pengertian
18
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
Prinsip kerja alat pengering Fluidized Bed adalah udara pengering dari ruang
pemanas dengan bantuan Blower bergerak menuju ruang pengering melalui lubang
lubang yang terdapat pada saringan yang mengalir melewati bahan yang
dikeringkan dan melepaskan sebagian panasnya sehingga terjadi proses penguapan
air dari bahan. Di dalam penggunaan alat pengering ini perlu diperhatikan
pengaturan suhu, kecepatan aliran udara pengering, dan tebal tumpukan bahan yang
dikeringkan sehingga hasil kering yang diharapkan dapat tercapai (Suryadi et al.,
2017).
Keterangan :
8. Suhu Outlet
19
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
1. Membutuhkan energi listrik yang besar disebabkan kecepatan udara yang tinggi
2. Terjadi fluidisasi heterogen, yaitu partikel-partikel padat tidak terpisah secara
sempurna
a. Sudut istirahat
Sudut istirahat digunakan untuk menentukan sifat aliran bubuk, pelet atau
butiran. Cara mencari sudut istirahat dengan menuangkan bubuk, pelet, atau butiran
pada tumpukan kerucut pada permukaan datar yang rata dan mengukur sudut secara
horizontal.
20
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
Perbandingan massa bahan dengan volume wadah yang terisi dari pelet.
Ditentukan dengan menuangkan pelet ke dalam silinder ukur melalui corong besar
dan mengukur volume dan berat.
21
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
2.6.4. Hardness
2.6.5. Friability
22
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
dikeluarkan dari friabilator dan pellet utuh ditimbang kembali secara kolektif
Batas persentase kerapuhan yang diizinkan adalah 0,8%.
Kadar air ditentukan dengan menimbang granul dalam keadaan basah dan
setelah dikeringkan atau yang dinyatakan sebagai %LOD. Kadar air (% kehilangan
pengeringan;% LOD) ditentukan dengan menggunakan alat Mettler Toledo
Halogen Moisture Analyzer (Model: HB43, USA) dengan suhu kerja 105
° C.
23
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
mikrometer terkalibrasi atau dengan bantuan lensa mata dengan kisi lingkaran
dan kotak. Dalam pemindaian elektron mikroskop, gambar diambil untuk
memeriksa struktur mikro permukaan pelet yang dapat digunakan untuk
menyimpan catatan permanen melalui foto. Pelet harus terlebih dahulu dilapisi
dengan sputter emas atau emas-paladium untuk meningkatkan konduktivitas
(Muley, 2016).
2.7. Kapsul
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari satu macam obat atau lebih
atau bahan inert lainnya yang dimasukkan ke dalam cangkang kapsul gelatin keras
atau lunak yang larut. cangkang umumnya terbuat dari gelatin tetapi dapat juga
terbuat dari pati atau bahan lainnya yang sesuai (Murtini, 2016).
24
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
sebagai berikut : dapat dimakan dan larut, lapisan tipis dan berubah dari bentuk
larutan menjadi bentuk gel jika suhu sedikit di atas temperatur kamar. Stabil di
udara bila dalam keadaan kering, mudah mengalami peruraian oleh mikroba, bila
menjadi lembab atau bila disimpan dalam larutan berair. Oleh karena itu kapsul
gelatin yang lunak mengandung lebih banyak uap air daripada kapsul keras, pada
pembuatannya ditambahkan bahan pengawet untuk mencegah timbulnya jamur
dalam cangkang kapsul. Biasanya kapsul gelatin mengandung uap air antara 9- 12
%.
Selain kapsul keras dalam dunia farmasi terdapat juga kapsul lunak yang
dapat dibuat dengan cara proses lempeng menggunakan seperangkat cetakan untuk
membentuk kapsul, atau dengan cara die process (berputar bolak-balik) yang lebih
efisien dan produktif. Produksi kapsul gelatin lunak dan pengisian berlangsung
dalam satu operator secara berkesinambungan. Jadi, ada dua formulasi yang harus
dikembangkan, yaitu formulasi cangkang gelatin lunak dan formulasi
isi/kandungan. Formulasi kandungan kapsul lunak untuk setiap produk
dikembangkan secara individual untuk memenuhi spesifikasi dan tujuan
penggunaan akhir dari produk. setelah diisikan dan diukur, dimasukkan diantara
kedua pita secara tepat, ketika itu dies membentuk kantong- kantong dari pita
gelatin., kemudian kantung yang sudah terisi disegel dengan tekanan dan panas, dan
akan terlempar dari pita (Elisa and Murtini, 2018).
25
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
a. Proses Lempeng
Dalam proses lempeng ini dilakukan dengan cara : selembar gelatin hangat
yang tidak berwarna ditempatkan pada permukaan cetakan bagian bawah
kemudian obat yang cair dituangkan ke dalamnya, selanjutnya selembar gelatin
lainnya diletakkan di atasnya dan diberi tekanan, sehingga tekanan ini bertindak
sebagai pembuat kapsul. Pengisian bahan obat dan pemasangan segelnya
dilakukan dalam waktu bersamaan dan secara simultan. Kapsul yang sudah
dicetak dipindahkan dan dicuci dengan pelarut yang tidak mengganggu atau
merusak kapsul.
Cairan gelatin yang ada dalam tangki dan diletakkan lebih tinggi dituangkan
melalui mesin dan membentuk menjadi dua buah pita yang berurutan oleh mesin
rotary die. Dalam waktu yang bersamaan bahan obat yang akan diisikan dan
telah diukur, dimasukkan diantara kedua pita secara tepat, ketika itu dies
membentuk kantong- kantong dari pita gelatin. Kemudian kantung yang sudah
terisi disegel dengan tekanan dan panas, dan akan terlempar dari pita
untuk hewan : 12 11 10
26
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
Menurut Murtini (2016), adapun kelebihan dari sediaan kapsul antara lain :
27
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
1. Tidak bisa untuk zat-zat mudah menguap sebab pori-pori cangkang tidak
menahan penguapan
2. Tidak untuk zat-zat yang higroskopis (mudah mencair)
3. Tidak untuk zat-zat yang bereaksi dengan cangkang kapsul
4. Tidak untuk balita
5. Tidak bisa dibagi (misal ¼ kapsul)
Menurut Elisa and Murtini (2018), sediaan kapsul selain mengandung bahan
aktif juga ada bahan tambahan yang jenis dan fungsinya berbeda-beda.
1. Bahan aktif
a. Pengisi/diluent
28
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
dibuat. Bahan pengisi yang sering digunakan dalam formulasi sediaan kapsul
adalah laktosa, mikrokristalin Selulosa dan amilum.
- Laktosa
- Amilum (Pati)
b. Pengikat/binder
29
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
- Gelatin
- Pati (Amilum)
Pati atau amilum sebagai pengikat dibuatkan musilago amili dengan kadar
5-10%, cara membuat mucilago yaitu dengan suspensikan amilum dengan air
sedikit dingin, kemudian tuangkan kedalam sisa air yang sudah dididihkan, aduk
sampai jernih.
- Metilselulosa
c. Penghancur/disintegrant
- Amilum
Afinitas amilum sangat besar terhadap air, sehingga melalui sistem kerja
kapiler yang menyebabkan granul yang berada dalam kapsul menjadi pecah.
30
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
- Selulosa
d. Pelicin/lubrikan
e. Pelincir/glidan
Formulasi dan evaluasi merupakan bagian penting dalam sedian farmasi karena
dengan melalui kedua tahap ini sediaan dapat digunakan secara langsung untuk
keperluan terapi serta untuk menjamin bahwa sediaan yang dibuat telah memenuhi
standar-standar yang ditetapkan (Elisa dan Murtini, 2018).
31
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
1. Keseragaman bobot
≤ 120 mg 10 20
≥ 120 mg 7,5 15
2. Waktu Hancur
Uji ini dimaksudkan untuk menentukan kesesuaian batas waktu hancur yang
tertera dalam masing-masing monografi, kecuali pada etiket dinyatakanbahwa
kapsul digunakan untuk pelepasan kandungan obat secara bertahap dalam jangka
waktu tertentu atau melepaskan obat dalam dua periode berbeda atau lebih dengan
jarak waktu yang jelas diantara periode pelepasan tersebut.
Uji waktu hancur tidak menyatakan bahwa sediaan atau bahan aktifnya
terlarut sempurna. Sediaan dinyatakan hancur sempurna bila sisa sediaan, yang
tertinggal pada kasa alat uji merupakan masa lunak yang tidak mempunyai inti yang
jelas, kecuali bagian dari penyalut atau cangkang kapsul yang tidak larut.
32
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
Caranya pengujian :
a. masukkan 1 kapsul yang akan diuji pada masing-masing tabung dari keranjang,
tanpa menggunakan cakram
b. sebagai pengganti cakram digunakan suatu kasa berukuran 10 mesh seperti
yang diuraikan pada rangkaian keranjang. kasa ini ditempatkan padapermukaan
lempengan dari atas rangkaian keranjang
c. amati kapsul dalam batas waktu yang dinyatakan dalam monografi : semua
kapsul harus hancur kecuali bagian dari cangkang kapsul
d. bila 1 atau 2 kapsul tidak hancur sempurna, ulangi pengujian 12 kapsul lainnya,
tidak kurang dari 16 dari 18 kapsul yang diuji harus hancur sempurna
e. persyaratan waktu hancur tidak lebih dari 15 menit
3. Uji disolusi
4. Penetapan kadar
Cara penetapan :
33
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
Pelarutan atau disolusi merupakan proses dimana Suatu bahan kimia atau
obat menjadi terlarut dalam suatu pelarut. Kelarutan adalah massa solut yang
melarut dalam suatu massa atau volume pelarut tertentu pada suatu temperatur
tertentu. Kelarutan merupakan suatu sifat statik, sedangkan pelarutan merupakan
suatu sifat dinamik. Dalam sistem biologis pelarutan obat dalam media “aqueous”
merupakan suatu bagian penting sebelum kondisi absorpsi sistemik. Laju pelarutan
obat-obat dengan kelarutan dalam air sangat kecil dari bentuk sediaan padat yang
utuh atau terdisintegrasi dalam saluran cerna sering menjadi penentu laju absorpsi
obat ke sistemik (Shargel et al., 2012).
Alat-alat yang digunakan dalam uji disolusi disesuaikan dengan yang tertera
dalam masing-masing monografi. Bila pada etiket dinyatakan bahwa sediaan
bersalut enterik, sedangkan dalam masing-masing monografi, uji disolusi atau uji
waktu hancur tidak secara khusus dinyatakan untuk sediaan lepas tunda, prosedur
dan interpretasi yang tertera pada sediaan lepas tunda dapat digunakan,
34
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
kecuali dinyatakan lain pada tiap monografi. Untuk kapsul gelatin keras atau lunak
dan tablet salut gelatin, yang tidak memenuhi syarat uji disolusi ulangi uji sebagai
berikut :
- Jika media disolusi yang dinyatakan pada masing- masing monografi adalah air
atau media dengan pH kurang dari 6,8 gunakan media yang sama dengan
penambahan pepsin yang dimurnikan hingga aktivitas tidak lebih dari 750.000 Unit
per1000mL.
- Untuk media dengan pH 6,8 atau lebih besar, dapat ditambahkan pankreatin
hingga aktivitas protease tidak lebih dari 1750 Unit FI per 1000 mL.
Berdasarkan Farmakope Indonesia edisi VI, untuk sediaan lepas tunda, pada
tahap asam, kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi, persyaratan
tahap tersebut dipenuhi jika jumlah zat aktif terlarut berdasarkan persentase
kandungan yang tertera pada etiket sesuai dengan tabel keberterimaan
3. Lakukan penetapan sampai tahap 3 kecuali jika kedua tahap asam dan dapar
memenuhi persyaratan pada tahap sebelumnya.
Tabel Keberterimaan 3
35
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
Tabel Keberterimaan 4
36
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
Rt = persentase kumulatif rata-rata obat yang larut pada setiap waktu sampling
dari obat komparator (R = restoran)
Tt = sama dengan persentase kumulatif rata-rata obat yang larut pada setiap
waktu samping dari obat uji (T = test)
37
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
yang rendah dan sebaliknya formulasi yang buruk akan menunjukkan nilai
resistensi lambung yang sebaliknya. Metode RP-HPLC (Shimadzu, Kyoto, Jepang)
yang divalidasi digunakan untuk pengukuran kandungan obat. (Chintan Vora,
2015)
(ICH, 2003)
38
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
Uji stabilitas jangka panjang dilakukan pada waktu dan kondisi sebenarnya
dimana suatu produk akan disimpan, dengan kata lain dilakukan pada kondisi
penyimpanan yang dianjurkan. Frekuensi pengujian untuk kondisi penyimpanan
pada uji stabilitas jangka panjang (real time) umumnya dilakukan tiap 3 bulan pada
tahun pertama; tiap 6 bulan pada tahun kedua dan setahun sekali pada tahun
berikutnya hingga masa simpan yang telah ditetapkan (ASEAN, 2005).
39
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
BAB III
METODE
3.1. FORMULA
40
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
41
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
3.3.1. Screening
Preparation of pellets:
1. Pelet disiapkan dalam fluidized bed processor (Umang Pharmatech Pvt. Ltd.)
dengan teknik pelapisan larutan atau suspensi. Selama teknik ini, larutan
mengandung obat.
2. Zat atau polimer diendapkan ke inert spheres. Bola gula berukuran 710-850μ
mm dimaksudkan untuk tiga lapisan yang berbeda, digunakam dalam fluidized
bed processor
3. Inert spheres dimasukkan ke fluidized bed processor dan dipanaskan sebelum
digunakan.
42
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
1. HPC GF dilarutkan dalam air dan diaduk terus menerus sampai terbentuk
larutan yang jernih.
2. Ditambahkan sukrosa, diaduk sampai homogen dan jernih.
3. Ditambahkan Hydroxypropyl Cellulose (L-HPC) sambil terus diaduk untuk
mendapatkan dispersi yang seragam.
4. Jumlah air yang tersisa ditambahkan ke larutan di atas.
5. Ditambahkan corn starch dan magnesium karbonat ke larutan di atas dandiaduk
selama 20 menit untuk mendapatkan dispersi seragam.
6. Lansoprazole ditambahkan secara perlahan dan pengadukan dilanjutkan selama
30 menit (atau) sampai seragam dan suspensi terbentuk (terbentuk padatan
34,5%)
7. Larutan yang diperoleh dioleskan pada sugar spheres hingga mencapai 56,6%
padatan.
43
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
3.3.5. Lubrication
Pelet berlapis enterik dilumasi dengan 1% bedak murni dan silikon dioksida
koloid untuk menghindari abrasi antara pelet dan kemudahan distribusidi GIT
setelah dilepaskan dari kapsul
Bulk density merupakan massa partikel bahan dibagi dengan volume total
yang ditempati. Volume total terdiri dari volume partikel, volume kekosongan
antar-partikel, dan volume pori internal.
44
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
Perhitungan :
Tapped density mengacu pada bulk density dari serbuk setelah proses
spesifikasi pemadatan, biasanya tergantung pada getaran wadah.
Tapped density = massa bahan/volume kepadatan
3.4.4. Friability
45
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
menit dengan kecepatan 75 rpm. Sampel diambil aliquot (dengan porsi tertentu)
setiap 10, 20, 30, 45, dan 60 menit, setiap saat kondisi sink dipertahankan dengan
mengganti media segar dalam jumlah yang sama. Sampel di sentrifugasi pada
kecepatan 5000 rpm selama 5 menit dari larutan di atas, dan digunakan cairan
supernatan bening. Faktor koreksi untuk setiap Absorbansi sampel setelah
pengenceran yang tepat diukur pada 285 nm menggunakan HPLC Dionex
(chromeleon) terhadap blanko. Konsentrasi obat ditentukan dari plot standar obat
dalam buffer dan persentase pelepasan obat dihitung pada setiap waktupengambilan
sampel.
Dimana n adalah banyaknya titik waktu, Rt adalah nilai disolusi dari batch
referensi pada waktu t, dan Tt adalah nilai disolusi dari batch uji pada saat t.
Faktor kesamaan (f2) adalah transformasi akar kuadrat timbal balik logaritmik
dari jumlah kesalahan kuadrat dan merupakan pengukuran kemiripan dalam persen
(%) disolusi antara dua kurva.
Agar kurva dianggap serupa, nilai f1 harus mendekati 0, dan nilai f 2 harus
mendekati 100. Umumnya, nilai f1 hingga (0-15) dan nilai f2 lebih besar dari 50 (50-
100) memastikan kesamaan atau kesetaraan dari dua kurva dan dengan demikian,
dari kinerja produk pengujian dan referensi. Pembubaran komparatif dilakukan
dengan menggunakan Prevacid ® 30 mg.
46
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
47
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
BAB IV
Karakteristik Fisik
48
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
Studi In Vitro
49
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
50
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
Percobaan F1 sampai F6
51
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
Lebih banyak debu yang dihasilkan selama pelapisan bubuk dari proses
pelapisan obat, dispersi pengikat menempel di atas pelat hal ini mungkin karena
efektivitas pengikatan yang lebih rendah dalam pengikat, oleh karena itu pengujian
pelet pelapis obat tidak tercapai.
Percobaan F7 dan F8
Percobaan F9
52
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
Proses pelapisan obat baik, susunan yang sama persis diamati selamaproses
pelapisan penghalang sehingga spray nozzle diganti dari ukuran 1,2 menjadi 0,8
mm. Pelepasan obat awal ditemukan lebih sedikit.
Percobaan F10
Percobaan F11
Percobaan 12
Percobaan 13
53
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
Percobaan 14
Tujuan pembuatan obat adalah delayed release (kapsul lepas tunda) tahan
kondisi asam. Ketahanan terhadap asam menunjukkan bahwa pada saat obat
melewati lambung dia belum terlepaskan maka akan dilepaskan sempurna diusus,
maka proses pembuatan termasuk penyalutannya berhasil.
54
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
55
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
DAFTAR PUSTAKA
Shargel, L., Yu, A., and Wu, S., 2012, Biofarmasetika dan Farmakokinetika
Terapan, Edisi kelima, Airlangga University Press, Surabaya.
NM, R., Somashekar, C.N., Shravya Lakshmi, S. and Mani, T.T., 2019.
FORMULATION AND EVALUATION OF PELLETS LOADED WITH
DILTIAZEM HYDROCHLORIDE FOR SUSTAINED RELEASE.
56
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
LAMPIRAN
Assay
Acid Resistance
Drug release
Dissolution
Acid stage: 0.1 N HCl, 500 mL, paddle, 75 rpm, 60 minutes, 37±0.5oC.
Buffer stage: pH 6.8 phosphate buffer, 900 mL, paddle, 75 rpm, 3
Sampling points: 10, 20, 30, 45 and 60 minutes.
57
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
58
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
59
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
Content Uniformity
Nilai uji untuk berbagai formulasi kapsul terdapat pada tabel di bawah ini
60
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
Blank
61
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
Standard
62
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
Blank
63
Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Di Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut Drs. Mochammad Kamal
Program Studi Profesi Apoteker Periode LX
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
Standard
64
Halaman 1 dari 23
JAYA PROSEDUR PENGOLAHAN INDUK No. PPI – 008
KAPSUL DELAYED RELEASE Tanggal Berlaku
FARMA LANZOPRAZOLE 30 mg
Mengganti
No. –
Tanggal –
22
Kode Produk 060 Tgl mulai 29 Maret 2021
Nomor bets G 101001 Tgl selesai 31 Maret 2021
Kadaluarsa 2 tahun (2023) Salinan Prosedur Pengolahan Induk dipakai sebagai
Ukuran bets 500.000 kapsul @ 332,44 mg Catatan Bets
Reproduksi oleh : PT. Jaya Farma
Tanggal : 29 Maret 2021
Diperiksa oleh : Maria, S.Farm.,Apt
Tanggal : 31 Maret 2021
Alat / mesin :
Nomor alat / mesin Nama alat / mesin Merk / tipe
6024606070511ZZ05004 Neraca kg analitik digital Vibra
6024606070405P200002 Neraca g analitik digital Shinko Denshi
6024606070409P765006 Mesin pengaduk bubuk Super Mixer
6024606070405P200003 Mesin pengaduk bubuk Rocking mixer
6024606070405P300002 Mesin pengaduk cairan
6024606070405P300007 Mesin pengaduk cairan
Junke & Kunkel
penyalut
Magnetic stirer Nuova II stirer
6024606070407Q000005 Mesin Filling Kapsul PEPT III, Pharmatech
Engineers
(kapasitas cetak -- 70.000-
80.000 kapsul/jam)
6024606070409U765001 Mesin salut Thai coater
6024606070409G765007 Nampan stainless steel Lokal
6024606070409G765004 Kontainer stainless Lokal
6024606070409X765005 Stopwatch
seiko
Catatan :
Untuk mesin pengaduk bubuk Super Mixer, Rocking mixer ; mesin pengaduk cairan
Dreiswerke ; mesin granulator basah Chuan Yung dan mesin granulator kering Kikusui Drug
Mill tidak dilakukan pencatatan rpm
No Nama mesin Spesifikasi
1 Mesin pengaduk bubuk Super Mixer YC-SMGD 34 rpm /
600
2 Mesin pengaduk bubuk Rocking Mixer YC-RKM 120 rpm
600
PENIMBANGAN
Tanggal : 29 maret 2021 Jam : 07.00 s/d 09.00
Pelaksana Pemeriksa
No. Jumlah Hasil
Nama Bahan No. Bets
Lot teoritis Nyata
Lanzoprazole 18160101 1 14,050 14,060
kg kg
2. PREPARATION OF PELLETS
Pelaksana Pemeriksa
Tanggal : 29 maret 2021 Jam : 10.00 s/d 11.00
1. Pelet disiapkan dalam fluidized bed processor (Umang
Pharmatech Pvt. Ltd.) kapasitas 250 kg (Nyata : 166,220
kg)
3. DRUG LAYERING
Pelaksana Pemeriksa
Tanggal : 29 maret 2021 Jam : 11.00 s/d 13.00
4. BARRIER LAYERING
Pelaksana Pemeriksa
Tanggal : 29 maret 2021 Jam : 13.00 s/d 15.00
1. Hydroxypropyl Cellulose-LF dilarutkan dalam air yang
dimurnikan (purified water) dan diaduk menggunakan alat
pengaduk cairan dengan merk Junke and Kunkel untuk
mendapatkan larutan yang jernih.
Nama Bahan Jumlah teoritis Hasil Nyata
Hydroxypropyl 9,315 kg 9,321 kg
Cellulose-LF
2. Ditambahkan PEG 6000 dan jumlah sisa purified water ke
dalam larutan tersebut dan diaduk selama 20 menit. (Nyata
: 20 mneit)
Nama Bahan Jumlah teoritis Hasil Nyata
PEG 6000 0,270 kg 0,275 kg
3. Ditambahkan talk ke larutan di atas dan diaduk untuk
mendapatkan dispersi yang seragam.
Nama Bahan Jumlah teoritis Hasil Nyata
Talk 0,825 kg 0,826 kg
4. Dispersi yang disiapkan dilapisi di atas pelet berlapis obat
sampai mencapai penambahan berat total 10% (nyata :
10%)
5. ENTERIC LAYER
Pelaksana Pemeriksa
Tanggal : 29 Maret 2021 Jam : 15.00 s/d 17.00
1. Dimasukkan Methacryllic co-polymer secara perlahan- lahan
ke dalam purified water (yang diambil dalam bejana baja
tahan karat), dicampurkan sambil terus diaduk selama 30
menit. (nyata : 30 menit) (Larutan 1).
Nama Bahan Jumlah teoritis Hasil Nyata
Methacryllic 11,505 kg 11,510 kg
co-polymer
Disetujui Oleh : Diperiksa oleh : Disusun Oleh :
Kepala Pemastian Mutu Kepala Produksi
6. LUBRIKASI
Pelaksana Pemeriksa
Tanggal : 30 Maret 2021 Jam : 07.00 s/d 13.00
1. Masukkan talk ke dalam mesin pengaduk bubuk Rocking
Mixer dengan kecepatan 34 rpm (Nyata : 34 rpm).
Bahan Jumlah teoritis Jumlah nyata
Cabosil/ Colloidal 0,215 kg 0,216 kg
silicon dioxide
Talk(Barrier 0,825 kg 0,826 kg
layering)
Talk (Enteric layer) 0,825 kg 0,826 kg
2. Pada barrier layered aduk selama 360 menit ( Nyata : 360
menit ).
3. Pada enteric layer aduk selama 240 menit (Nyata: 240
menit).
4. Beri penandaan sesuai Protap penandaan No. PRO-02-
010
7. PENGISIAN KAPSUL
Pelaksana Pemeriksa
Tanggal : 30 Maret 2021 Jam : 13.00 s/d 15.00
1. Pengisian kapsul menggunakan mesin pengisi kapsul
Korican Machinery Automatic Capsule Filling Machine
(NJP-6600). Kapasitas kecepatan mesin pengisi kapsul
yaitu 6.600 kapsul/menit = 396.000 kapsul/jam (Nyata :
500.000 kapsul/1,5 jam)
2. Cangkang kapsul no.1 yang digunakan dimasukan ke
dalam mesin pengisi kapsul melalui corong tempat kapsul.
Secara otomatis, mesin menyusun kapsul di tiap lubang
yang tersedia kemudian memisahkan bagian tutup dan
badan kapsul
9. UJI FRIABILITAS
Pelaksana Pemeriksa
Tanggal : 31 Maret 2021 Jam : 11.00 s/d 13.00
1. Diambil 5 mg pellet lansoprazol kemudian ditimbang (W1
gram), kemudian dimasukan ke dalam alat Roche friabilator
BOBOT KAPSUL
SYARAT HASIL ( mg )
Bobot ( mg ) 1. 322 2. 323 3. 324 4. 320 5. 315 6. 330 7. 328 8. 329 9. 333
5% : 10. 315 11. 330 12. 328 13. 329 14. 333 15. 322 16. 323 17. 324 18. 320
305,9 -338,1
mg 19. 322 20. 323 21. 324 22. 320 23. 315 24. 320 25. 315 26. 330 27. 328
10% : 28. 315 29. 320 30. 315 31. 330 32. 315 33. 330 34. 328 35. 329 36. 333
289,8 – 354,2 37. 333 38. 322 39. 323 40. 324 41. 315 42. 320 43. 315 44. 330 45. 320
mg
46. 315 47. 330 48. 328 49. 329 50. 333 51. 322 52. 323 53. 324 54. 320
Bobot rata-rata 323,81 mg 5% bobot 307,62 – 340 mg 10% bobot 291,43 - 356,19 mg
rata-rata rata-rata
83
Disetujui Oleh : Diperiksa oleh : Disusun Oleh :
Kepala Pemastian Mutu Kepala Produksi
84
Halaman 85 dari 23
Komposisi :
Alat/mesin
Nomor alat/mesin Nama alat/mesin Merk/Tipe
Pelaksana Pemeriksa
1
.
Ruangan dibersihkan menurut Protap Pembersihan Ruang
Peralatan dibersihkan menurut Protap Pembersihan Mesin Blister
Kebersihan ruangan, Peralatan dan wadah diperiksa oleh 2.
Pelaksana Pemeriksa
Ruangan dibersihkan menurut Protap Pembersihan Ruang 1.
II. Persiapan Bahan Pengemas
KODEFIKASI
Pembersihan Peralatan dan alat Kodefikasi manual (stempel)
Unit Box Strip
2.
Tanggal : 1
April 2021
Jam
Mesin:
08.00
Dipakai sebelumnya untuk : - Bets: -
s/d
Operator:-
17.00
Cetak pada sisi/bidang Unit Box Strip yang telah ditentukan:
(asumsi: 25.000 No. Bets : G 101001
UB : 10 orang = Tgl. Daluwarsa: 29 Maret 2023
2.500 UB/org Tgl. Produksi : 29-31 Maret 2021
(2 APRIL)
07.00 – 11.00 = 1.200 UB x 4 jam = 4.800 UB
13.00 – 16.00 = 1.200 UB x 3 jam = 3.600 UB
TOTAL JAM 07.00 – 16.00 = 8.400 UB
(5 APRIL)
07.00 – 11.00 = 1.200 UB x 4 jam = 4.800 UB
13.00 – 14.50 = 1.200 UB x 110 menit = 2.200 UB
TOTAL JAM 07.00 – 15.00 = 7.000 UB
Pelaksana Pemeriksa
Ruangan dibersihkan menurut Protap Pembersihan
Ruang Pengemasan. 1.
Kebersihan Ruangan, Peralatan dan wadah diperiksa
oleh
2.
KODEFIKASI
MASTER BOX Penandaan dilakukan secara manual
Tanggal : 1. Dengan kertas yang telah tertulis
1 April 2021 Kapsul Lepas Tunda Lansoprazole 30 mg
Jam No. Bets : G 101001
08.10 Tgl Daluwarsa : 29 Maret 2023
s/d Tgl. Produksi : 29-31 Maret 2021
17.00
1 MB @50 Periksakan hasil kodefikasi master box kepada Kaur
UB
Jam 08.10 - Perukunan
17.00 = 9.600 Jumlah yang diterima dari gudang = 512 Lbr (+3%)
UB Jumlah yang rusak selama pengemasan= 4 Lbr (<1%)
Berarti Jumlah yang digunakan = 498 Lbr
menghaslkan Jumlah kelebihan = 10 Lbr (512-498-4)
= 9.600/50 = Perbedaan/selisih = 4 Lbr
192 MB ( 0,78%) (4/512x100)
Batas toleransi atas selisih : max. 1 %
(1 APRIL) = 9.600 UB = 192 MB
(2 APRIL) = 8.400 UB = 168 MB
(5 APRIL) = 7.000 UB = 140 MB
TOTAL = 500 MB
500 MB = 25000 UB
498 MB = 24900 UB + 29 UB
Pelaksana Pemeriksa
Ruangan dibersihkan menurut Protap Pembersihan Ruang
Pengemasan. 1.
Kebersihan ruangan diperiksa oleh
2.
IV. 1.
PENGEMASAN
Masukan 20 Kapsul Lepas Tunda Lansoprazole 30 mg ke
PRODUK STRIP dalam unit box yang sudah dikodefikasi 2.
KEDALAM Rekat unit box dengan cellopan tape
UNIT BOX
3.
Tanggal : Operator : 1. Samudra 6. Nora
1 April 2021
2. Ariel 7. Mentari 4.
Jam 3. Adrian 8. Gio
08.00
4. Intan 9. Raka 5.
s/d
5. Kaila 10. Linda
17.00
6.
(ASUMSI DAN
PERHITUNGAN
7.
SAMA SEPERTI
ROMAWI II)
8.
9.
10.
Pelaksana Pemeriksa
Ruangan dibersihkan menurut Protap Pembersihan Ruang
Pengemasan. 1.
Kebersihan ruangan diperiksa oleh
2.
Dilakukan secara manual
10.
Pelaksana Pemeriksa
Ruangan dibersihkan menurut Protap Pembersihan Ruang 1.
Pengemasan.
- Kebersihan ruangan, peralatan dan wadah diperiksa oleh 2.
Perolehan
Jumlah strip yang diperoleh = 49.858 strip
Jumlah Unit box strip yang terisi penuh = 24.929 Unit box
Jumlah master box yang terisi penuh = 498 M.Box
VI.
PENYUSUTAN Hasil nyata diperoleh = 24.929 Unit box
Tanggal :
5 April 2021 Hasil teoritis sesuai produk ruahan = 24.929/25.000 Unit box x
100% = 99,80%
Jam
15.00
Batas hasil : 98,00 – 102 % dari Produk Strip.
s/d
15.30
Bila batas toleransi terlewati, laporkan kepada Kasubag yang
akan melakukan penyelidikan.
96
JAYA PROSEDUR PENGEMASAN INDUK Halaman 5 dari 8
KAPSUL LEPAS TUNDA LANSOPRAZOLE No. PPI-008-K
FARMA 30 mg
Mengganti No :-
Tgl Berlaku :-
97