Anda di halaman 1dari 82

Kelompok 1

SOAL PILIHAN GANDA kelas D

1. Metode Uji Bioekivalensi, Kecuali


a. Uji Bioavailabilitas Komparatif
b. Uji Farmakodinamik Komparatif
c. Uji Disolusi In Vivo Komparatif
d. Uji Disolusi In Vitro Komparatif
e. a, b dan c Benar

2. Produk obat “Copy” berupa bubuk manakah yang memenuhi kriteria?


a. Produk obat “Copy” berupa gas
b. Produk obat “Copy” berupa sediaan obat mata atau telinga sebagai larutan dalam
air dan mengandung zat (-zat) aktif yang sama dalam kadar molar yang sama dan
eksipien yang praktis sama dalam kadar yang sebanding
c. Produk obat “copy” berupa sediaan obat topikal sebagai larutan dalam air dan
mengandung zat (- zat) aktif yang sama dalam kadar molar yang sama dan eksipien
yang praktis sama dalam kadar yang sebanding
d. Produk obat “copy” berupa larutan untuk aerosal atau produk inhalasi nebulizer
atau semprot hidung, yang digunakan dengan atau tanpa alat yang praktis sama
e. Semua Benar

3. Manakah Produk obat yang tidak memerlukan uji bioekivalensi?


a. Produk obat “ copy” untuk penggunaan intravena sebagai larutan dalam air yang
mengandung zat aktif yang sama dalam kadar molar yang sama dengan produk
pembanding.
b. Produk obat “copy” untuk penggunaan parenteral yang lain (misal: intramuskular,
subkutan) sebagai larutan dalam air dan mengandung zat aktif yang sama dalam
kadar molar yang sama dan eksipien yang sama atau mirip (similar) dalam kadar
yang sebanding seperti dalam produk pembanding.
c. A dan B Salah
d. Produk obat” copy” berupa larutan untuk penggunaan oral yang mengandung zat
aktif dalam kadar molar yang sama dengan produk pembanding, dan hanya
mengandung eksipien yang diketahui tidak mempunyai efek terhadap transit atau
permeabilitas dalam saluran cerna dan dengan demikian terhadap absorpsi atau
stabilitas zat aktif dalam saluran cerna.
e. A, B dan D Benar

4. Manakah yang termasuk Obat bubuk “Copy” yang sudah beredar dipasaran?
a. CDR effervescent
b. Redoxon Effervescent
c. Fluimucyl serbuk
d. Antibiotik Syr
e. C dan D Benar

5. Contoh produk obat bukan larutan dan bukan untuk penggunaan non sistemik, Kecuali
a. Oral nasal
b. Okular
c. Dermal
d. Syrup
e. Rektal
6. Selain tablet lepas lambat produk obat apa yang dapat dilakukan uji ekivalensi in vitro
(Uji Disolusi Terbanding)
A. Tablet lepas cepat
B. Tablet lepat laju
C. Tablet lepas
D. Tablet lepas pelan
E. Tablet lepas kencang

7. Selain metode basket metode apa yang sering digunakan dalam pengujian disolusi
terbanding
A. Metode puddle
B. Metode pirsing
C. Metode paddle
D. Metode ring
E. Metode widdle

8. Apa saja kriteria yang diperlukan pada produk obat oral lepas cepat yang bekerja
sistemik
A. Obat-obat untuk kondisi yang serius yang memerlukan respon terapi yang pasti
B. Terbukti ada masalah bioavailabilitas atau bioinekivalensi dengan obat yang
bersangkutan
C. A dan B benar
D. Hanya A benar
E. A dan B salah

9. Desain dan pelaksanaan studi bioekivalensi terdiri dari, kecuali ?


A. Kaji Etik
B. Subyek
C. Variasi
D. Suprabioavailabilitas
E. Kombinasi

10. Apa saja masalah bioavaibilitas atau bioekivalensi pada obat-obat yang bersangkutan
dengan struktur kimia ?
A. Absorpsi bervariasi atau tidak lengkap
B. Eliminasi presistemik yang tinggi
C. Farmakokinetik nonlinear
D. Sifat-sifat fisikokimia yang tidak menguntungkan
E. Semua Benar
PG kelompok 2
Kelas D
A. Soal multiple choise 10 nomor
(keterangan: YANG BERWARNA MERAH ADALAH JAWABANNYA)
1. Pemberian intravaskular termasuk ke dalam orde...
a. 0
b. -1
c. 0-1
d. 1
e. +1
2. Kosentrasi obat dalam plasma setelah pemberian dosis ganda dapat diprediksi dari
kosentrasi obat dalam plasma yang diperoleh setelah pemberian obat dosis .......
a. Ganda
b. Tunggal
c. Sebelumnya
d. Setelahnya
e. Puncak
3. Pada pendekatan pengaturan dosis dan interval pemberian obat ada 2 prinsip, di
antaranya adalah pendekatan empiris, apa kelemahan pendekatan empiris?
a. Biaya mahal
b. Waktunya lama
c. kadang-kadang toksik
d. A, B, C benar semua
e. A, B, C salah semua
4. Berikut ini manakah pendekatan pengaturan dosis dan interval pemberian obat pada
"dosis berganda intravaskular"?
a. Kinetika
b. Empiris
c. a, b benar
d. Benar semua
e. biologis
5. Berikut ini manakah faktor-faktor penentu pengaturan dosis dan interval ?
a. Faktor genetik, interaksi obat, faktor lingkungan.
b. Faktor klinik, faktor usia, farmakokinetika.
c. Faktor genetik, faktor klinik, interaksi obat.
d. Semua benar
e. Semua salah
6. Berikut ini yg merupakan rute pemberian obat yang di tujukan untuk penggunaan
efek sistemik adalah
a. Secara Rektal
b. Melalui rute imflantasi
c. Secara oral
d. Melalui rute kulit
e. parenteral
7. Kadar obat di dalam tubuh betfluktuasi dan meningkat sampai dicapai konsentrasi
tunak. Hal ini perlu diperhatikan dan dipertimbangkan terutama untuk obat index
terapi sempit, contoh obat tsb adalah:
a. Digoxin, Alopurinol dan Bicarbonas
b. Digoxin, Lithium dan Propanolol
c. Digoxin, Nifedipin dan Parasetamol
d. Digoxin, Ctm dan Amoxicillin
e. Digoxin, Lithium dan Piroksikam
8. Pendekatan dengan menghubungkan respon dengan dosis yang diberikan untuk
mengoptimalkan terapi...
a. Pendekatan empiris
b. Pendekatan kinetika
c. Pendekatan biologis
d. Akumulasi obat
e. Ekivalensi
9. Pada steady state kecepatan masuknya obat ke dalam tubuh (input) sama dengan
kecepatan eliminasi (output), dalam hal ini artinya?
a. Jumlah obat yg dieliminasi sama dengan jumlah obat yg di absorpsi
b. Obat yang di absorpsi semua diedarkan ke dalam tubuh
c. Obat yang di eliminasi akan di tarik kembali oleh tubuh
d. Obat yang eliminasi lebih sedikit dibanding yang di absorpsi
e. Absorpsi obat akan terganggu
10. Gabungan jumlah maksimum dan mininum obat pada steady state dengan jumlah
setelah pemberian dosis tunggal disebut..
a. Kecepatan akumulasi
b. Akumulasi obat
c. Indeks akumulasi
d. Interval pemberian
e. Maintenance dose

Kelompok 3 kelas D

1. Dibawah ini yang menyatakan parameter bioavailabilitas, kecuali:

a. Tmax menjadi lebih kecil bila laju absorpsi lebih besar

b. Cmax berbanding lurus dgn dosis yg diberikan

c. Cmax bebanding terbalik dengan Vd

d. AUC tidk bergantung pada rute pemberian

e. Nilai AUC berbanding terbalik dengan dosis, fraksi obat terabsorpsi dab Vd

2. Hal-hal yang perli dipersiapkan dalam uji Bioavailabilitas adalah , kecuali :

a. Pemahaman terhadap farmakokinetik obat

b. Pemilihan metode analisi yang tepat

c. Stabilitas obat dalam sampel

d. Penyusunan percobaan protokol yang tepat


e. Melihat kelarutan obat

3. Yang termasuk faktor - faktor mempengaruhi obat bioavaibilitas , kecuali ...

a. Sifat fisik obat

b. Ketidak stabilan fisika

c. Kelarutan

d. Ketidak stabilan kimia

e. Formulasi obat

4. Bioavailabilitas dibagi menjadi 2 tipe. Yang dimaksud dari tipe tersebut adalah . . . .

a. Biologi dan bioekuivalen

b. Umum dan farmasetik

c. Absolut dan relative

d. Absopsi dan eliminasi

e. In vitro dan in vivo

5. Sebutkan 2 contoh prosedur laboratoris yang dapat merefleksikan perilaku obat in-vivo ?

a. Uji laju disolusi dan uji difraksi sinar X

b. Uji farmakokinetik dan uji farmakodinamik

c. Uji pH dan uji kelarutan

d. Uji viskositas dan uji kekerasan

e. Semua jawaban salah


6.Dalam Faktor-faktor yang mempengaruhi bioavailabilitas suatu obat akan melepaskan obat
aktif pada sediaan yang di buat secara sistemik. Faktor apa kah yang di maksud ?

a. Faktor formulasi

b. Faktor sifat fisika obat

c. Faktor sifat kimia obat

d. Faktor sifat fisika kimia obat

e faktor Biologi

7. Tujuan dari bioavailabilitas adalah

a. Untuk menjamin efikasi, keamanan dan mutu obat yang beredar

b. Untuk menjamin mutu obat copy yang mendapat ijin edar bioekivalen dengan obat

komparatornya

c. Untuk membuat obat lebih cepat pembuatannya

d. Mempercepat penjualan obat di pasaran

e. Semua benar

8. Apa yang di makasud Bioavaibilitas ?


a. zat apa pun yang menyebabkan perubahan fisiologi atau psikologi organisme saat

dikonsumsi.

b. tanaman atau tumbuhan yang mempunyai kegunaan atau nilai lebih dalam

pengobatan.

a. cabang ilmu dari farmakologi yang mempelajari tentang perjalanan obat mulai
sejak diminum hingga keluar melalui organ ekskresi di tubuh manusia.

b. ketersediaan hayati yaitu persentase dan kecepatan zat aktif dalam suatu
produk obat yang mencapai/ tersedia dalam sirkkulasi sistemik dalam bentuk utuh/
aktif setelah pemberian produk obat tersebut. Diuur dari kadarnya dalam darah
terhadap waktu atau dari ekskresinya dalam urine.

c. sub ilmu dari farmakologi yang mempelajari tentang penanganan penyakit melalui
penggunaan obat-obatan.

9. Sebelum di lakukan uji bioavaibilitas, perlu di lakukan pengujian terlebih dahulu, yaitu
pengujian ?

a. Uji Kalibrasi

b. Uji Disolusi Sebanding

c. Uji kalibrasi

d. A dan C benar

e. Semua benar

10. Berapa nilai BA absolut jika:

Dik. AUC oral = 89,5 microgram.ml


dosis oral = 200mg
AUC iv = 37,8 microgram/ml
dosis iv = 50mg
a. 45%
b. 59%
c. 62%
d. 76%
e. 77%
1. Pemberian intravaskular termasuk ke dalam orde...
f. 0
g. -1
h. 0-1
i. 1
j. +1
2. Kosentrasi obat dalam plasma setelah pemberian dosis ganda dapat diprediksi dari kosentrasi
obat dalam plasma yang diperoleh setelah pemberian obat dosis .......
a. Ganda
b. Tunggal
c. Sebelumnya
d. Setelahnya
e. Puncak
3. Pada pendekatan pengaturan dosis dan interval pemberian obat ada 2 prinsip, di
antaranya adalah pendekatan empiris, apa kelemahan pendekatan empiris?
a. Biaya mahal
b. Waktunya lama
c. kadang-kadang toksik
d. A, B, C benar semua
e. A, B, C salah semua
d. Berikut ini manakah pendekatan pengaturan dosis dan interval pemberian obat pada "dosis
berganda intravaskular"?
a. Kinetika
b. Empiris
c. a, b benar
d. Benar semua
e. biologis
5. Berikut ini manakah faktor-faktor penentu pengaturan dosis dan interval ?
a. Faktor genetik, interaksi obat, faktor lingkungan.
b. Faktor klinik, faktor usia, farmakokinetika.
c. Faktor genetik, faktor klinik, interaksi obat.
d. Semua benar
e. Semua salah
6. Berikut ini yg merupakan rute pemberian obat yang di tujukan untuk penggunaan efek
sistemik adalah
a. Secara Rektal
b. Melalui rute imflantasi
c. Secara oral
d. Melalui rute kulit
e. parenteral
7. Kadar obat di dalam tubuh betfluktuasi dan meningkat sampai dicapai konsentrasi tunak.
Hal ini perlu diperhatikan dan dipertimbangkan terutama untuk obat index terapi sempit,
contoh obat tsb adalah:
a. Digoxin, Alopurinol dan Bicarbonas
b. Digoxin, Lithium dan Propanolol
c. Digoxin, Nifedipin dan Parasetamol
d. Digoxin, Ctm dan Amoxicillin
e. Digoxin, Lithium dan Piroksikam
8. Pendekatan dengan menghubungkan respon dengan dosis yang diberikan untuk
mengoptimalkan terapi...
a. Pendekatan empiris
b. Pendekatan kinetika
c. Pendekatan biologis
d. Akumulasi obat
e. Ekivalensi
9. Pada steady state kecepatan masuknya obat ke dalam tubuh (input) sama dengan
kecepatan eliminasi (output), dalam hal ini artinya?
a. Jumlah obat yg dieliminasi sama dengan jumlah obat yg di absorpsi
b. Obat yang di absorpsi semua diedarkan ke dalam tubuh
c. Obat yang di eliminasi akan di tarik kembali oleh tubuh
d. Obat yang eliminasi lebih sedikit dibanding yang di absorpsi
e. Absorpsi obat akan terganggu
10. Gabungan jumlah maksimum dan mininum obat pada steady state dengan jumlah setelah
pemberian dosis tunggal disebut..
a. Kecepatan akumulasi
b. Akumulasi obat
c. Indeks akumulasi
d. Interval pemberian
e. Maintenance dose
11. Dibawah ini yang menyatakan parameter bioavailabilitas, kecuali:

a. Tmax menjadi lebih kecil bila laju absorpsi lebih besar

b. Cmax berbanding lurus dgn dosis yg diberikan

c. Cmax bebanding terbalik dengan Vd

d. AUC tidk bergantung pada rute pemberian

e. Nilai AUC berbanding terbalik dengan dosis, fraksi obat terabsorpsi dab Vd

12. Hal-hal yang perli dipersiapkan dalam uji Bioavailabilitas adalah , kecuali :

a. Pemahaman terhadap farmakokinetik obat

b. Pemilihan metode analisi yang tepat

c. Stabilitas obat dalam sampel

d. Penyusunan percobaan protokol yang tepat

e. Melihat kelarutan obat

13. Yang termasuk faktor - faktor mempengaruhi obat bioavaibilitas , kecuali ...

a. Sifat fisik obat

b. Ketidak stabilan fisika

c. Kelarutan

d. Ketidak stabilan kimia


e. Formulasi obat

14. Bioavailabilitas dibagi menjadi 2 tipe. Yang dimaksud dari tipe tersebut adalah . . . .

a. Biologi dan bioekuivalen

b. Umum dan farmasetik

c. Absolut dan relative

d. Absopsi dan eliminasi

e. In vitro dan in vivo

15. Metode Uji Bioekivalensi, Kecuali


a. Uji Bioavailabilitas Komparatif
b. Uji Farmakodinamik Komparatif
c. Uji Disolusi In Vivo Komparatif
d. Uji Disolusi In Vitro Komparatif
e. a, b dan c Benar

16. Produk obat “Copy” berupa bubuk manakah yang memenuhi kriteria?
a. Produk obat “Copy” berupa gas
b. Produk obat “Copy” berupa sediaan obat mata atau telinga sebagai larutan dalam
air dan mengandung zat (-zat) aktif yang sama dalam kadar molar yang sama dan
eksipien yang praktis sama dalam kadar yang sebanding
c. Produk obat “copy” berupa sediaan obat topikal sebagai larutan dalam air dan
mengandung zat (- zat) aktif yang sama dalam kadar molar yang sama dan eksipien
yang praktis sama dalam kadar yang sebanding
d. Produk obat “copy” berupa larutan untuk aerosal atau produk inhalasi nebulizer
atau semprot hidung, yang digunakan dengan atau tanpa alat yang praktis sama
e. Semua Benar

17. Manakah Produk obat yang tidak memerlukan uji bioekivalensi?


a. Produk obat “ copy” untuk penggunaan intravena sebagai larutan dalam air yang
mengandung zat aktif yang sama dalam kadar molar yang sama dengan produk
pembanding.
b. Produk obat “copy” untuk penggunaan parenteral yang lain (misal: intramuskular,
subkutan) sebagai larutan dalam air dan mengandung zat aktif yang sama dalam
kadar molar yang sama dan eksipien yang sama atau mirip (similar) dalam kadar
yang sebanding seperti dalam produk pembanding.
c. A dan B Salah
d. Produk obat” copy” berupa larutan untuk penggunaan oral yang mengandung zat
aktif dalam kadar molar yang sama dengan produk pembanding, dan hanya
mengandung eksipien yang diketahui tidak mempunyai efek terhadap transit atau
permeabilitas dalam saluran cerna dan dengan demikian terhadap absorpsi atau
stabilitas zat aktif dalam saluran cerna.
e. A, B dan D Benar

18. Manakah yang termasuk Obat bubuk “Copy” yang sudah beredar dipasaran?
a. CDR effervescent
b. Redoxon Effervescent
c. Fluimucyl serbuk
d. Antibiotik Syr
e. C dan D Benar

19. Contoh produk obat bukan larutan dan bukan untuk penggunaan non sistemik, Kecuali
a. Oral nasal
b. Okular
c. Dermal
d. Syrup
e. Rektal
20. Selain tablet lepas lambat produk obat apa yang dapat dilakukan uji ekivalensi in vitro
(Uji Disolusi Terbanding)
A. Tablet lepas cepat
B. Tablet lepat laju
C. Tablet lepas
D. Tablet lepas pelan
E. Tablet lepas kencang

21. Selain metode basket metode apa yang sering digunakan dalam pengujian disolusi
terbanding
A. Metode puddle
B. Metode pirsing
C. Metode paddle
D. Metode ring
E. Metode widdle

22. Apa saja kriteria yang diperlukan pada produk obat oral lepas cepat yang bekerja
sistemik
A. Obat-obat untuk kondisi yang serius yang memerlukan respon terapi yang pasti
B. Terbukti ada masalah bioavailabilitas atau bioinekivalensi dengan obat yang
bersangkutan
C. A dan B benar
D. Hanya A benar
E. A dan B salah

23. Desain dan pelaksanaan studi bioekivalensi terdiri dari, kecuali ?


A. Kaji Etik
B. Subyek
C. Variasi
D. Suprabioavailabilitas
E. Kombinasi
24. Apa saja masalah bioavaibilitas atau bioekivalensi pada obat-obat yang bersangkutan
dengan struktur kimia ?
A. Absorpsi bervariasi atau tidak lengkap
B. Eliminasi presistemik yang tinggi
C. Farmakokinetik nonlinear
D. Sifat-sifat fisikokimia yang tidak menguntungkan
E. Semua Benar
25. Pemberian Obat Dosis Berganda Ekstravaskuler Pada prinsipnya ada 2 pendekatan yang
telah dilakukan pada Pengaturan Dosis dan Interval Pemberian Obat yaitu,
a. Pendekatan Deduktif dan Pendekatan Induktif
b. Pendekatan saintifik dan empiris
c. Pendekatan Kinetika dan Kontekstual
d. Pendekatan Empiris dan Kinetika
e. Pendekatan Kinetika dan Saintifik
Jawaban D

26. Faktor-farktor penentu pengaturan dosis dan interval adalah


a. menghubungkan respon dengan dosis yang diberikan
b. hipotesis respon pengobatan dan efek toksik
c. regimen dosis diatur berdasarkan respon terapi
d. menghitung dosis untuk mengevaluaso dosis dan interval
e. farmakokinetika dan faktor klinik
jawaban: E.

27. Jumlah relatif dan kecepatan obat yang mencapai sirkulasi sistemik disebut juga:
a. Bioekivalensi
b. Loading dose
c. Ekivalensi
d. Dosis muatan
e. Ketersediaan hayati
Jawaban: E.

28. Pemberian secara extravaskular merupakan pemberian obat yang harus masuk ke
sirkulasi tubuh lalu diabsorpsi, manakah rute pemberian kecuali?
a. Oral
b. Rectal
c. vena / arteri
d. intramuscular
e. Subcutan
Jawaban C

29. Kecepatan perubahan jumlah obat di dalam tubuh merupakan selisih antara kecepatan
absorpsi dengan kecepatan eliminasi , disebut :
a. Hubungan antara Waktu dengan Konsentrasi Obat
b. Kinetika Absorpsi
c. Ketersediaan Hayati Per Oral
d. Dosis muatan
e. Ketersediaan hayati
Jawaban : A.
30. Hubungan antara Waktu dengan Konsentrasi Obat Kecepatan perubahan jumlah obat di
dalam tubuh merupakan selisih antara kecepatan absorpsi dengan kecepatan eliminasi
yang dapat ditulis sebagai?
a. Kecepatan perubahan jumlah = kecepatan absorpsi , diabsorpsi.
b. konstanta kecepatan absorpsi Aa = jumlah obat yang akan diabsorpsi
c. dosis tertentu per oral dibandingkan dengan fraksi yang masuk ke dalam sirkulasi sitemik
d. Area Under Curve
e. Ketersediaan hayati (F) per oral
Jawaban A.

31. Distribusi dan eliminasi obat yang telah diabsorpsi menjamin ?


a. perbedaan konsentrasi obat
b. perubahan jumlah konsentrasi obat
c. nilai cu jauh lebih kecil dari ca
d. memperoleh kurva hubungan konstrasi obat
Jawaban : C

32. pemberian obat masuk langsung ke pembuluh darah vena atau arteri merupan pemberian
obat secara?
a. Intravascular
b. Ekstravaskular
c. Parentetal
d. Intraperitoneal
e. topikal
jawaban: A

33. Produk obat yang mengandung bahan aktif yang berbeda yang ditujukan untuk terapetik
atau tujuan klinis yang sama, bahan aktif berasal dari kelas terapi yang sama dan
diharapkan memberikan efek terapi yang sama, maka dikatakan
a. Alternatif farmasetik
b. Ekivalen terapetik
c. Alternatif terapeutik
d. Penggantian farmasetik
e. Ekivalen farmasetik
Jawaban C

34. Dibawah ini merupakan Faktor yang mempengaruhi absorbsi , kecuali:


a. Ketersediaan hayati
b. Kinetika absorbs
c. Hubungan antara waktu dengan konsentrasi obat dan analisis parameter2 kinetika
d. Liberasi
Jawaban D

35. Sebutkan 2 contoh prosedur laboratoris yang dapat merefleksikan perilaku obat in-vivo ?

a. Uji laju disolusi dan uji difraksi sinar X

b. Uji farmakokinetik dan uji farmakodinamik


c. Uji pH dan uji kelarutan

d. Uji viskositas dan uji kekerasan

e. Semua jawaban salah

36. Dalam Faktor-faktor yang mempengaruhi bioavailabilitas suatu obat akan melepaskan obat
aktif pada sediaan yang di buat secara sistemik. Faktor apa kah yang di maksud ?

a. Faktor formulasi

b. Faktor sifat fisika obat

c. Faktor sifat kimia obat

d. Faktor sifat fisika kimia obat

e faktor Biologi

37. Tujuan dari bioavailabilitas adalah

a. Untuk menjamin efikasi, keamanan dan mutu obat yang beredar

b. Untuk menjamin mutu obat copy yang mendapat ijin edar bioekivalen dengan obat

komparatornya

c. Untuk membuat obat lebih cepat pembuatannya

d. Mempercepat penjualan obat di pasaran

e. Semua benar

38. Apa yang di makasud Bioavaibilitas ?

a. zat apa pun yang menyebabkan perubahan fisiologi atau psikologi organisme saat

dikonsumsi.

b. tanaman atau tumbuhan yang mempunyai kegunaan atau nilai lebih dalam

pengobatan.

a. cabang ilmu dari farmakologi yang mempelajari tentang perjalanan obat mulai
sejak diminum hingga keluar melalui organ ekskresi di tubuh manusia.

b. ketersediaan hayati yaitu persentase dan kecepatan zat aktif dalam suatu
produk obat yang mencapai/ tersedia dalam sirkkulasi sistemik dalam bentuk utuh/
aktif setelah pemberian produk obat tersebut. Diuur dari kadarnya dalam darah
terhadap waktu atau dari ekskresinya dalam urine.

c. sub ilmu dari farmakologi yang mempelajari tentang penanganan penyakit melalui
penggunaan obat-obatan.

39. Sebelum di lakukan uji bioavaibilitas, perlu di lakukan pengujian terlebih dahulu, yaitu
pengujian ?

a. Uji Kalibrasi

b. Uji Disolusi Sebanding

c. Uji kalibrasi

d. A dan C benar

e. Semua benar

40. Berapa nilai BA absolut jika:

Dik. AUC oral = 89,5 microgram.ml


dosis oral = 200mg
AUC iv = 37,8 microgram/ml
dosis iv = 50mg
f. 45%
g. 59%
h. 62%
i. 76%
j. 77%
41. Proses yang mencakup Farmakokinetik atau Kinetika Obat didalam tubuh ada 4. Yang bukan merupakan
proses yang mencakup Kinetika Obat adalah

a. Ekskresi
b. Durasi
c. Absorpsi
d. Distribusi
e. Metabolisme

42. Pada proses distribusi obat yang telah diabsorbsi tergantung pada beberapa factor:

a. Aliran darah
b. Permeabilitas kapiler
c. Ikatan protein
d. Usia
e. ABC benar

43. Diketahui dosis lazim suatu obat X pada pasien dengan fungsi ginjal normal adalah 5mg/kg BB
setiap 12 jam. Berapakah rekomendasi dosis obat yang diberikan kepada pasien laki laki umur 40
tahun dengan ClCr 20ml/menit? (CrCl Normal 100ml/menit)
a. 40 𝑚𝑔 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 12 𝑗𝑎𝑚
b. 79 𝑚𝑔 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 12 𝑗𝑎𝑚
c. 60𝑚𝑔 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 12 𝑗𝑎𝑚
d. 50 𝑚𝑔 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 12 𝑗𝑎𝑚
e. 55 𝑚𝑔 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 12 𝑗𝑎𝑚
Jawab :
Dosis lazim : 5mg/kg x 60 kg= 300mg setiap 12 jam
𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 = 𝐶𝑙𝐶𝑟 𝑃𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 ClCr Normal 𝑥 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑙𝑎𝑧𝑖𝑚 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 = 20 100 𝑥 300𝑚𝑔 𝑡𝑖𝑎𝑝 12
𝑗𝑎𝑚 = 0,2 𝑥 300 = 60𝑚𝑔 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 12 𝑗𝑎𝑚

44. Jika ClCr pasien belum diketahui, hitung dulu dengan rumus Cockroft-Gault

Seorang Ibu tidak sadarkan diri dan dirawat di Intensive Care Unit. Pasein diberikan obat X dengan
dosis tunggal 150mg. Diketahui kadar puncak plasma 15mcg/ml. Berapa Liter volume distribusi
obat tersebut?
a. 10 Liter
b. 9 Liter
c. 8 Liter
d. 7 Liter
e. 9,5 Liter

Jawab : Dosis : 150mg


Cp : 15mcg/ml
𝑉𝑑 = 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 Cp = 150.000𝑚𝑐𝑔 15𝑚𝑐𝑔/𝑚𝑙 = 10.000𝑚𝑙 = 10 𝐿𝑖𝑡𝑒r

45. Seorang laki – laki usia 50 tahun dengan BB 65kg, dating memeriksakan dirinya karena akhir-
akhir ini sering lemas dan buang air kecil terganggu. Hasil pemeriksaan serum kreatinin pasien 2,3
mg/dL. Sebagai seorang Apoteker, hitunglah ClCr pasien tersebut..
a. 36,3 𝑚𝑙/𝑚𝑒𝑛𝑖t
b. 35,3 𝑚𝑙/𝑚𝑒𝑛𝑖t
c. 34,8 𝑚𝑙/𝑚𝑒𝑛𝑖t
d. 39,6 𝑚𝑙/𝑚𝑒𝑛𝑖t
e. 33,3 𝑚𝑙/𝑚𝑒𝑛𝑖t
Jawab :
𝐶𝑙𝐶𝑟 = 140 − 𝑈𝑚𝑢𝑟 𝑥 𝐵𝐵 72 x serum kreatin
= 140 − 50 𝑥 65 72 𝑥 2,3 = 5850 165,6 = 35,3 𝑚𝑙/𝑚𝑒𝑛𝑖t

46. Seorang pasien perempuan akan menjalani hemodialisa dan perlu dihitung klirens kreatininnya.
Umur pasien 50 tahun, berat badan 45 kg dan tinggi badan 160 cm. Hasil pemeriksaan serum
kreatinin 2 mg/dL. Berapakah ClCr pasien?
a. 24,9 𝑚𝑙/𝑚𝑒𝑛𝑖t
b. 25,9 𝑚𝑙/𝑚𝑒𝑛𝑖t
c. 26,9 𝑚𝑙/𝑚𝑒𝑛𝑖t
d. 22,9 𝑚𝑙/𝑚𝑒𝑛𝑖t
e. 23,9 𝑚𝑙/𝑚𝑒𝑛𝑖t

Jawab :
𝐶𝑙𝐶𝑟 = 140 − 𝑈𝑚𝑢𝑟 𝑥 𝐵𝐵 72 x serum kreatin 𝑥 0,85
= 140 − 50 𝑥 45 72 𝑥 2 𝑥 0,85 = 23,9 𝑚𝑙/𝑚𝑒𝑛𝑖t
47. ISK. Pasien diberikan resep oleh dokter berupa tablet amoxicillin. Diketahui volume distribusi
(Liter) adalah 30% dari berat badan. T1/2 adalah 3 jam. Berapakah klirens totalnya? Dalam L/jam
Jawab :
a. 5,2 L/jam
b. 5,3 L/jam
c. 5,1 L/jam
d. 4,2 L/jam
e. 3,2 L/jam
Jawab:
Cari k terlebih dahulu k = 0,693
T1/2 = 0,693
3 jam = 0,231/𝑗𝑎𝑚
Vd = 30% x BB = 30% x 75 = 22,5 L
Cl Total = Vd x k = 22,5 x 0,231 = 5,2 L/jam

48. Diketahui nilai parameter famakokinetika adalah AUC, Cmax, Tmax, K, t1/2 parameter yang digunakan
untuk menentukan kecepatan adsorbsi adalah

A. K

B. t1/2

C. Tmax

D. Cmax

E. AUC

49. Sebutkan obat yang dapat mengganggu kerja ginjal.

A. NSAID

B. ANTIBIOTIK

C. Ibuprofen

D. A, B, dan C benar

E. A, B, dan C salah

50. Seorang pasien nyonya D (45 tahun) datang ke rumah sakit mengeluh mengalami kenaikan terkanan darah,
Hormon apakah yang berfungsi untuk membantu mengatur tekanan darah pada tubuh manusia?

A. Renin

B. Kalsitriol

C. Eritripoietin
D. EPO

E. Tiroid

51. Seorang pasien bapak N (40 tahun) mengalami anemia dan gagal ginjal kronik, terapi yang tepat diberikan
kepada bapak N adalah?

A. Transfusi RBC

B. Transfusi Eritripoetin

C. Asam folat

D. Ferro sulfat

E. Transfusi WBC

52. Seorang pasien di diagnosis gagal ginjal kronis stadium V dan anemia nomokromik normositik, obat
anemia yang tepat untuk terapi anemia tersebut adalah?

A. Eritripoetin

B. Asam folat

C. Vitamin b6

D. Vitamin b12

E. Suplemen besi

53. Yang termasuk klasifikasi kanker adalah?

A. Karsinoma
B. Sarkoma
C. Leukimia
D. Semua benar
E. Adenoma
Jawaban benar: D
54. kanker yang berasal dari perubahan genetik yang terjadi pada sebuah sel kemudian
berploriferasi membentuk sel ganas disebut?
a. Autonomi
b. Klonalitas
c. Metastasis
d. Karsinoma
e. Semua benar
Jawaban benar: B
55. Kemungkinan tumbuh nya kembali sel kanker yang telh dibedah adalah?
a. Salah membedah
b. Pembedahan hanya sebagian dari sel kanker
c. Sel kanker tidak terangkat
d. Sel kanker masih ada yang gertinggal
e. Adanya penyakit lain selain kanker
Jawaban benar: D
56. Metode pengobatan kanker yg umum digunakan adalah, Kecuali?
a. Kemoterapi
b. Operasi
c. Radioterapi
d. Transplantasi sumsum tulang belakang.
e. Hemodialisis
Jawaban benar: E
57. Apa yg dimaksud targeted drug therapy?
a. Pengobatan menargetkan gen dan protein yang terlibat dalam pertumbuhan
dankelangsungan hidup sel kanker
b. Pengobatan tradisional
c. Pengobatan modern
d. B dan C benar
e. Pengobatan kemoterapi
Jawaban benar: A
58. Yang merupakan ciri ciri kanker adalah?
1) Sel dapat lepas mengikuti aliran darah dan kelenjar limfe kemudian tumbuh
diorgan lain (menyebar)
2) Tindakan operasi mengangkat tumor beserta selaput
3) Sel sel nya tumbuh dengan bentuk yang berbeda dengan sel asal
4) Benjolan berselaput

Pilihlah jawaban yang menurut anda benar!


A. 1,2,3 benar
B. 1 & 3 benar
C. 2 & 4 benar
D. 4 benar
E. Semua benar
Jawaban benar: E
59. Obat sitostatika golongan antibiotik dalam kasus peresepan pasien kemoterapi
anak.yang menerlukan penyesuaian regimen dosis adalah, kecuali?
a. Doxorubisin
b. Tamoxipen
c. Bleomycin
d. Efirubicin
e. D-actinomycin
Jawaban benar: B
60. Faktor penyebab kanker adalah?
a. Cuaca
b. Debu
c. Senyawa kimia
d. Virus
e. C dan D benar
Jawaban benar: E
61. Sel kanker yang memiliki kemampuan tumbuh secara tidak kontinyu dan menyebar ke
bagian tubuh lain. Termasuk kedalam definisi penyakit kanker yaitu...
a. Klonitas
b. Anaplasia
c. Autonomi
d. Metastatis
e. Karsinoma
Jawabannya benar: D
62. Pernyataan yang tepat mengenai obat sitostatika atau obat anti kanker adalah?
a. Golongan obat-obatan yang dapat merusak sel kanker
b. Obat-obatan tertentu yang menghambat proses replikasi sel normal
c. Golongan obat yang digunakan untuk mencegah kanker
d. Golongan obat-obatan tertentu yang menghambat atau
membunuhpertumbuhan sel
e. Golongan obat penghambat dinding sel bakteri
Jawaban benar: D

SOAL FARMAKOKINETIK KLINIK

1. obat melarut secara cepat dan di absorsi dengan baik.masalah bio avaibiolitas tidak
diharapkan untuk produk obat pelepasan segara.komentar tersebut termasuk kedalam
sistem prasifikasi bio farmasi kelas berapa? B.1
1. Seorang pasien pria di rumah sakit berumur 50 tahun dilakukan evakuasi klirens keratin
dan didapat hasilnya sekitar <30 ml/menit. Apakah desktipsi yg cocok untuk pasien tsb?

2. GADA SOAL

3. Kemoterapi yg diberikan sesudah OP, dapat sendiri atau bersamaan dengan radiasi, dan
bertujuan untuk membunuh sel yg telah bermetastase merupakan tujuan dari?
A.KEMOTERAPI ADJUVAN

4. Seorang pasien pria di RS yg brumur 50 tahun dilakukan evaluasi klirens 50-80 ml/menit.
Apakah deskripsi yg cocok untuk pasien tsb? C. GANGGUAN GINJAL RINGAN
4. Obat yang diberikan secara intravena maka bioavailabilitasnya adalah? B > 100%
5. Dari hasil uji bioekivalensi tablet metronidazole 500mg dibandingkan dengan
inovatornya, maka diketahui nilai parameter farmakokinetik yaitu AUC Cmax, Tmax,
K, t1/2. Parameter yg di gunakan untuk menentukan jumlah obat yg trabsorbsi ? D.
Tmax

6. Seorang dokter akan memberikan anastesi kpd seorang pasien di rumah sakit dengan laju
infus 2 mg/jam. Konstanta laju eliminasi 0,1/jam dan volume distribusi (1kompartmen)
adalah 10L. berapakah dosis muatan yg akan disarankan apoteker agar konsentrasi obat
dalam darah mencapai 2 g/mL dengan segera? C. 20mg

7. Jika dalam pemberian obat melalui rute tertentu, dan obat tidak terabsorpsi sempurna
masuk ke sirkulasi sistemik maka nilai F adalah? E. < 1
7.. seorang pria penderita kanker umur 65 tahun tinggi bahan 170cm dan BB 5Okg.
Berapakah luas permukaan tubuh pria tersebut dalam satuan meter kuadrat?
8. Industri Farmasi akan memproduksi Tablet amoksisilin dengan kandungan 500 mg untuk
memenuhi persyaratan registrasi harus dilakukan uji evaluasi yaitu uji disolusi terbanding
dengan parameter tertentu parameter Apa yang dimaksud ? C. AREA DIBAWAH
KURVA

8.. Seorang pasien wanita berusia 49 tahun dengan berat badan 63 kg masuk rumah sakit
akibat infeksi Staphylococcus aureus yang resisten terhadap metisilin. diketahui volume
distribusi 44,1 L. vankomisin diberi melalui infus dengan konsentrasi sasaran maksimum
30 mikrogram per ml dan minimum 10 mikrogram per ml berapakah dosis muatan yang
harus diberikan kepada pasien tersebut? C. 1.323 g

9. Jumlah relatif dan kecepatan obat yang mencapai sirkulasi sistemik disebut juga ? A.
BIOEKIVALENSI
10. Produk obat dalam sediaan sama yang mengandung bahan aktif, yakni garam atau Ester
dari bentuk sediaan sama, menggunakan rute penggunaan sama, dan identik dalam hal
kekuatan atau konsentrasi, maka dapat dikatakan? B. ekivalen farmasetik

11. Dari hasil uji bioekivalensi tab metronidazole 500 mg dibandingkan dengam inovatornya,
maka diketahui nilai parameter farmakokinetik yaitu AUC, Cmax, tmax, K, t 1/2.
Parameter yang digunakan untuk menentukan jumlah obat yg terabsorbsi adalah ?
E.AUC
11. Produk obat yg mengandung bahan aktif yg berbeda yang ditunjukan untuk terapiotik
atau tujuan klinis yang sama, bahan aktif yang berasal dari kelas terapi yang dan
diharapkan memberikan efek terapi yang sama maka dikatakan?

12. obat dengan kelarutan terbatas dan di absorebsi baik. Bioavailabilitas dikendalikan oleh
sediaan dan laju pelepasan bahan obat. Komentar tsb trmasuk ke dalam system slasifikasi
biofarmasi kelas brp? D.2

13. Seorang pria penderita kanker umur 65 tahun, tinggi badan 170cm dan berat badan 50kg.
Berapakah luas permukaan tubuh pria tersebut dalam satuan meter kuadrat? A. 1536

14. Jika dalam pemberian obat melalui rute tertentu, dan obat terabsorpsi sempurna masuk ke
sirkulasi sistemik maka nilai F adalah? E. 1

15. Seorang apoteker di rumah sakit akan memberikan fenitoin kepada seorang pasien
melalui intravena dgn dosis 100 mg konsentrasi obat dalam darah di 15 mikrogram
permiliter. Brp volume distribusi obt trsbt ?

15. Obat dgn penembusan terbatas, bioavaibilitas dapat tdk sempurna jika obat tdk di lepas
dan melarut dlm rentang absorpsi, komentar tersebut kedalam sistem klasifikasi
biovarmasi kelas berapa ? C. 4

16. produk obat yg mengandung bahan aktif yg berbeda yg di tujukan untuk terapetik atau
tujuan klinis yg sama, bahan aktif berasal dari kelas terapi yg sama dan diharapkan
memberikan efek terapi yg sama, maka dikatakan? C. ALTERNATIF TERAPETIK
17. Seorang pasien laki laku berumur 45 tahun datang ke apotek dengan membawa resep
berisi kondroitin sulfat, tetapi persediaan di apotek kosong . Oleh apoteker
direkomendasikan glukosamin . Hal ini dikatakan?

18. Seorang pasien wanita berumur 47 th BB 65 Kg, Tinggi 152 cm. di diagnosis Ca
thymoma Stadium 4. Bagaimana adjusment dosage untuk pasien tersebut jika pasien
mendapatkan obat Paxus? Dosis referensi : 175 atau 225 mg/m2 untuk non small
carcinoma ? D. 290 mg

19. Dari hasil uji bioekivalensi tablet metronidazole 500mg dibandingkan dengan
inovatornya, maka diketahui nilai parameter farmakokinetik yaitu AUC Cmax, Tmax,
K, t1/2. Parameter yg di gunakan untuk menentukan Kecepatan absorbsi adalah? D.
Tmax
20. Seorang pasien wanita berusia 49 tahun dengan BB 63 kg masuk RS akibat infeksi
staphilococcus aureus yang resisten terhadap metisilin. Diketahui data kreatinin serum
0.85 mg/dl dan tetapan laju eleminasi 0.0795/jam. Vancomisin diberi melalui infus
dengan konsentrasi sasaran maksimum 30 pg/mL dan minimum 10 pg/mL. Berapakah
bersihan kreatinin pasien tersebut dengan menggunakan persamaan Cockroft-Gault?
D.78,63 ml/menit
21. Obat melarut seara cepat dan di absorpsi dengan baik, masalah bioavailabilitas tidak
diharapkan untuk produk obat pelepasan segera. Komentar tersebut termasuk kedalam
system klasifikasi biofarmasi kelas berapa? B. 1
22. Seorang apoteker akan membandingkan evaluasi obat kaptopril yang baru saja dibuatnya
sebagai obat kopi. Uji ekivalensi apa yang harus dilakukan oleh apoteker tersebut?
C. BIOEKIVALENSI

23. Jumlah relatif dan kecepatan obat yang mencapai sirkulasi sistemik disebut juga?
E. KETERSEDIAAN HAYATI

24. Obat yang diberikan secara transdermal mempunyai nilai bioavailabilitas ? B. <100%

24. Kemoterapi yang diberikan sesudah operasi, dapat sendiri atau bersamaan dengan radiasi
dan bertujuan untuk membunuh sel yang telah bermetastase merupakan tujuan dari ?
C. KEMOTERAPI ADJUVANT

25. KOSONG

26. Seorang pasien pria dengan BB 78kg diberikan antibakteri secara intravena dengan dosis
150mg dan interval pemberian sama dengan waktu paruh, tentukan jumlah minum obat
dalam tubuh sebelum pemberian kedua?

26. Kesulitan dalam formulasi produk obat yang akan melepas bioavaibilitas obat secara
konsisten. Mungkin diperlukan rute pemakaian pengganti. Komentar tersebut termasuk
ke dalam sistem klasifikasi biofarmasi kelas berapa? E. 3

27. Seorang pasien wanita berusia 49th dg BB 63kg masuk rumah sakit akibat infeksi
staphilococos yang resisten terhadap metisilin. Diketahui data kreatinin serum 0,85 mg/dl
dan tetapan laju eliminasi 0, vankomisin diberi melalui infus dg konsentrasi sasaran
maksimum 30ug/ml dan minimum 10ug/mL berapakah waktu paruh obat tersebut?

28. Jika dalam pemberian obat melalui rute tertentu, dan obat terabsorpsi sempurna masuk ke
sirkulasi sistemik maka nilai F adalah? C. 1

29. Seorang pasien dengan BB 78kg diberikan antibakteri secara intravena dengan dosis
150mg dan interval pemberian sama dengan waktu paruh, tentukan jumlah minimum
obat dalam tubuh sebelum pemberian kedua?

30. Kemoterapi yang diberikan sebelum operasi untuk mengecilkan massa tumor, biasanya di
kombinasi dengan radioterapi , merupakan tujuan dari ? C. KEMOTERAPI
ADJUVANT

31. Kesulitan dalam formulasi produk obat yang akan melepas bioavaibilitas obat secara
konsisten. Mungkin diperlukan rute pemakaian pengganti. Komentar tersebut termasuk
kedalam sistim klasifikasi biofarmasi kelas berapa? B. 3

32. Produk obat dalam sediaan sama, yang mengandung bahan aktif sama, yakni garam ester
dari bentuk sediaan sama, menggunakan rute penggunaan sama, dan identik dalam hal
kekuatan atau konsentrasi. Maka dapat dikatakan ? A. ALTERNATIF FARMASETIK

32. Obat melarut secara cepat dan diabsorbsi dengan baik. Masalah bioavaibilitas tidak
diharapkan untuk produk obat pelepasan segera. Komentar tersebut termasuk ke dalam
sistim klasifikasi biofarmasetika kelas berapa ? C. 1

33.Pada pengobatan menggunakan kemoterapi untuk penderita kanker maka perhitungan


dosis yanh paling tepat adalah dengan menggunakan ? A. BODY SURFACE AREA

33. Seorang pasien pria di rumah sakit berumur 50 tahun dilakukan evaluasi klirens kreatinin
dan didapat hasilnya sekitar 30.50 ml/menit. Apakah deskripsi yanh cocok untuk pasien
tersebut?

34. Seorang pasien di RS berusia 25 th didiagnosa sepsis bakteri gram negatif dan diberi
gentamicin. Diketahui Vd = 20 L. Konsentrasi obat agar mencapai efek terapi sebesar 5
mg/L Brp mg dosis muatan agar tercapai efek terapi? C.1000

35. Seorang wanita 45 tahun datang ke apotik dengan membawa resep amoxilin, dan obat
tersebut tidak ada, atas persetujuan dokter obt tersebut di ganti ampisilin hal ini
dikatakan ?
B. ALTERNATIP TERAPETIK

36. seorang wanita 45 tahun mengeluhkan rasa sakit pada sendi dan ingin membeli obat
natrium diklofenak atas dasar resep, tetapi obat ini sedang tidak ada. dengan persetujuan
dokter maka apoteker menyarankan untuk membeli kalium diklofenak. hal ini
dinyatakan?
B. EKIVALEN TERAPETIK

37. Industri farmasi memiliki bioavailabilitas tablet fenobarbital 100 mg dan injeksi
fenobarbital 100 mg. AUC dari tablet fenobarbital adalah 50 mcg dan injeksi
fenobarbital 75 mcg. Berala bioavailabailitas absolut dari tablet tersebut? C. 0.66

38. KOSONG

39 seorang pasien 35 tahun, 65kg, dengan fungsi ginjal normal diberi infus antibiotik.
Waktu paruh antibiotik tersebut adalah 7 jam. Berapa lama waktu untuk mencapai
konsentrasi obat 95% dari keadaan tunak ? C. 30,24 jam

40 industsi farmasi akan memproduksi kaplet amoksisilin dengan kandungan 500mg. untuk
memenuhi persyaratan registrasi harus uji ekivalensi yaitu uji disolusi terbanding dengan
parameter tertentu. Parameter apa yang dimaksut? A. AREA DI BAWAH KURVA

40 seorang apoteker akan membuat kaplet kopidengan zat aktif cefixim yang sudah lepas
paten, sebelum dipasarkan maka harus memnuhi persyaratan uji ekavalensi oleh BPOM.
Apakah uji yang dimaksut? A. DISOLUSI TERBANDING

41 industri farmasi akan memproduksi kaplet amoksisilin. Dengan kandungan 500mg.


Untuk memenuhi persyaratan registrasi harus dilakukan uji ekivalensi yaitu uji disolusi
terbanding dengan parameter tertentu. Parameter apa yang dimaksud? B. AREA
DIBAWAH KURVA

42. KOSONG

43. Seorang pasien di rumah sakit mendapatkan suntikan antibiotik melalui iv bolus berulang
dengan volume distribini 20L sampai keadaan tunak dengan dosis maksimal (Dss max)
1333 mg. Berapakah besar konsanrasi tunak maksimum (Css max) dalam satuan mg/l?
B. 66.65

44. Kemoterapi yang diberikan sebelum operasi untuk mengecilkan masa tumor, biasanya
dikombinasikan dengan radiotrapi, merupakan tujuan untuk? E. KEMOTERAPI
NEOADJUVANT

45. Seorang wanita 45 tahun datang ke apotek dengan membawa resep berisi amoksisilin, dan
ternyata obat tersebut tidak ada, atas persetujuan dokter obat tersebut diganti dengan
ampisilin, hal ini dikatakan? A. PENGGANTIAN TERAPETIK

46. Jika dalam pemberian obat dalam bentuk sediaan kapsul di bandingkan dengan rute
subkutan maka dikatakan ? A. BIOAVAILABILITAS ABSOLUT
47. Obat dengan penembusan terbatas, bioavailabilitas dapat tidak sempuna jika obat tidak
dilepas dan melarut dalam rentang absorpsi. Komentar tersebut termasuk ke dalam
system klasifikasi biofarmasi kelas berapa? C. 4

48. Seorang apoteker di Rumah Sakit akan memberikan fenitoin kepada seorang pasien
melalui intravena dengan dosis 100 mg. konsentrasi obat dalam darah diketahui 15
g/mL. berapa volume distribusi obat tersebut?

49. Produk obat yang mengandung bagian terapetik yang sama seperti garam atau ester atau
kompleks yang berbeda, contoh tetrasiklin fosvat atau HCL setara dengan 250 mg
tetrasiklin base. Hal ini dikatakan ? A. ALTERNATIF FAMASETIK

50. Jika dalam pemberian obat secara ekstravaskuler dibandingkan terhadap intravaskuler
maka dikatakan ? A. Bioavailabilitas Absolute

FARMAKOKINETIKA KLINIK

Suatu obat diberikan dengan dosis 30 mg per hari dan


mengakumulasi di dalam tubuh

1.

2. BLOM NEMU SOAL


Kemoterapi yang diberikan sesudah operasi, dapat sendiri atau bersamaan dengan radiasi,
3.
Seorang pasien pria di rumah sakit berumur 50 tahun dilaksanakan evaluasi

4.

5.
Seorang dokter akan memberikan anastesi kepada
6.
Jika dalam pemberian obat

7.

Induatri farmasi akan memproduksi kaplet amoksisilin dengan kandungan 500 mg.

8.
9.
Produk obat dalam sediaan sama yang mengandung bahan aktif

10.

11. Dari hasil uji bioavaibilitas tablet metronidazole 500 mg

12.
Obat dengan kelarutan terbatas dan diabsorpsi baik.

13.
Seorang pria penderita kanker umur 65 tahun, tinggi badan 170 cm

14.
Jika dalam pemberian obat melalui rute tertentu,

15.

16.
17.

18.

19.
20.

Staphylococcus aureus yang resisten

21.
22. Obat melarut secara ceat dan diabsorpsi dengan baik

23.
Seorang apoteker akan membandingkan evaluasi obat kaptopril yang baru saja dibuat
sebagai obat kopi

24.
Jumlah relative dan kecepatan obat yang mencapai

25.
26.

27. DAK NEMU GUYS

28.

Seorang pasien wanita berusia 49 tahun dengan bb 63 kg masuk rumah sakit akibat infeksi
staphilo
29.

30. Jika dalam pemberian obat melalui rute

31.
Seorang pasien pria dengan BB 78 kg

32.
Kemoterapi yang diberikan sebelum operasi untuk mengecilkan masa tumor,

33.

D JUGA ADA JAWABANNYA


Kesulitan dalam formulasiproduk obat
34.

35.
Produk obat dalam sediaan sama yang mengandung bahan aktif sama,

Obat melarut secara cepat dan diabsorpsi dengan baik. Masalah

Pada pengobatan menggunakan kemoterapi untuk penderita kanker,

36.
Seorang pasien pria di rumah sakit berumur

Seorang pasien dirumah sakit berusia 25 tahun, didiagnosa sepsis

37.

38.
Seorang wanita 45 tahun datang ke apotek dengan membawa resep

Seorang wanita 45 tahun datang ke apotek dengan mengeluhkan


39.
Industri farmasi memiliki bioavaibilitas tablet

40.

41. Dak nemu guys

42. Seorang pasien (35 tahun, 65 kg), dengan fungsi ginjal normal

43.
44.

45.

46. DAK NEMU

47.
Seorang pasien di rumah sakit mendapatkan suntikan

Kemoterapi yang

48.
Seorang wanita 45 tahun

49.

50.

(A. BIOAVABILITAS ABSOLUT ) DRI FOTO YG LAIN


51.

52.
Produk obat yang mengandung bagian terapetik yang sama seperti garam

53.
Jika dalam pemberian obat secara ekstravaskuler dibandingkan terhadap intravaskuler maka
dikatakan

54.
Pak Viktor: 5. HEPARIN DIBERIKAN BOLUS SEBANYAK 60 UNIT/KGBB KEPADA
PASIEN DEWASA BERUSIA 25 TAHUN (BERAT BADAN 45 KG). PERSAMAAN
DARI HUBUNGAN ANTARA KADAR OBAT DALAM PLASMA DENGAN WAKTU
YAITU Cpt= 243e-0,543.t. BERAPAKAH KONSENTRASI HEPARIN DALAM PLASMA
DARAH SETELAH 10 JAM PEMBERIAN?

a. 1,06 UNIT/ML

b. 1,05 UNIT/ML

c. 1,04 UNIT/ML

d. 1,03 UNIT/ML

e. 1,02 UNIT/ML

Pak Viktor: 6. SUATU OBAT X DIBERIKAN SECARA INTRA VENA DOSIS


TUNGGAL DENGAN DOSIS BOLUS 4 MG / KG BB KEPADA 5 PRIA DEWASA
SEHAT, USIA 23 – 38 TAHUN DENGAN BB RATA-RATA 75 KG.
FARMAKOKINETIK ANTIBIOTIK XYZ MENGIKUTI MODEL 1 KOMPARTEMEN.
BILA PERSAMAN OBAT DALAM DARAH PADA WAKTU TERTENTU MENGIKUTI
PERSAMAN Cpt = Cp0 x e -ke.t DIMANA Cp = 78.e -0.46t. HITUNGLAH WAKTU
PARUH BIOLOGIS t ½ :

A. 1.5 JAM

B. 78 JAM

C. 0.46 JAM

D. 5 JAM

E. 15 JAM

Pak Viktor: 7. BILA t1/2 OBAT X SEBESAR 1.0 JAM, MAKA TETAPAN KECEPATAN
Ke OBAT X :

A. 1.386 / JAM

B. O.347 / JAM

C. 0.231 / JAM

D. 0.693 / JAM

E. 3.465 / JAM
Pak Viktor: 8. Teofilin dengan dosis 150 mg mempunyai waktu paruh eliminasi selama 8
jam. Jika teofilin diberikan dengan dosis tunggal, maka setelah 1 hari (24 jam) dari waktu
pemberian dosis tunggal, maka jumlah teofilin yang tersisa di dalam tubuh sebesar

a. 75 mg

b. 50 mg

c. 37,5 mg

d. 18,75 mg

e. 9,375 mg

Pak Viktor: 9. Digoksin diberikan secara injeksi intravena dosis tunggal sebesar 250 µg
dengan waktu paruh eliminasi selama 36 jam. Maka 3 hari setelah pemberian, jumlah
digoksisn yang tersisa di dalam tubuh sebesar

a. 125 µg

b. 62,5 µg

c. 31,25 µg

d. 15,625 µg

e. 7,8125 µg

Pak Viktor: 10.Suatu obat injeksi intravena diberikan sebesar 500 mg denga volume
distribusi obat tersebut sebanyak 5% BB. Maka konsentrasi plasma obat tersebut pada pasien
dengan berat badan 50 kg yaitu

a. 50 mg/L

b. 50 mg/mL

c. 200 mg/L

d. 200 mg/mL

e. 500 mg/mL

Pak Viktor: 11. Kadar efek minimum suatu obat injeksi intravena sebesar 5 mg/mL dan kadar
toksik minimum sebesar 20 mg/mL. Jika konsentrasi obat tersebut di dalam darah sebesar 4
mg/mL, maka obat tersebut akan menimbulkan

a. Efek terapi

b. Efek toksik

c. Tidak berkhasiat
d. Efek samping

e. Efek subterapi

Pak Viktor: 12. Kadar efek minimum suatu obat injeksi intravena sebesar 10 mg/mL dan
kadar toksik minimum sebesar 50 mg/mL. Jika konsentrasi obat tersebut di dalam darah
sebesar 45 mg/mL, maka obat tersebut akan menimbulkan

a. Efek terapi

b. Efek toksik

c. Tidak berkhasiat

d. Efek samping

e. Efek subterapi

Pak Viktor: 13. Cefotaxime diberikan dalam suatu injeksi bolus tunggal 10 mg/kg kepada
pasien dewasa berusia 28 tahun (berat badan 50 kg). Persamaan dari hubungan antara kadar
obat dalam plasma dengan waktu yaitu Cp= 88e-0,231.t. Berapakah waktu paruh dari
cefotaxime?

a. 0,02 jam

b. 0,33 jam

c. 1 jam

d. 1,5 jam

e. 3 jam

Pak Viktor: 14. Cefotaxime diberikan dalam suatu injeksi bolus tunggal 10 mg/kgBB kepada
pasien dewasa berusia 28 tahun (berat badan 50 kg). Persamaan dari hubungan antara kadar
obat dalam plasma dengan waktu yaitu Cp= 88e-0,231.t. Berapakah volume distribusi dari
cefotaxime?

a. 0,11 mg/L

b. 0,20 mg/L

c. 0,57 mg/L

d. 1,14 mg/L

e. 5,68 mg/L

Pak Viktor: 15. Cefotaxime diberikan dalam suatu injeksi bolus tunggal 10 mg/kgBB kepada
pasien dewasa berusia 28 tahun (berat badan 50 kg). Persamaan dari hubungan antara kadar
obat dalam plasma dengan waktu yaitu Cp= 88e-0,231.t. Berapakah konsentrasi cefotaxime
dalam plasma darah setelah 2 jam pemberian?

a. 55,44 mg/L

b. 55,44 µg/L

c. 5,54 mg/L

d. 5,54 µg/L

e. 0,554 mg/L

Pak Viktor: 16. Heparin diberikan bolus sebanyak 60 unit/kgBB kepada pasien dewasa
berusia 25 tahun (berat badan 45 kg). Persamaan dari hubungan antara kadar obat dalam
plasma dengan waktu yaitu Cp= 243e-0,543.t. Berapakah konsentrasi heparin dalam plasma
darah setelah 10 jam pemberian?

a. 1,06 unit/mL

b. 1,05 unit/mL

c. 1,04 unit/mL

d. 1,03 unit/mL

e. 1,02 unit/mL

Pak Viktor: 17. Heparin diberikan bolus sebanyak 30 unit/kgBB kepada pasien dewasa
berusia 25 tahun (berat badan 45 kg). Persamaan dari hubungan antara kadar obat dalam
plasma dengan waktu yaitu Cp= 270e-0,543.t. Berapakah volume distribusi dari heparin?

a. 1 liter

b. 2 liter

c. 3 liter

d. 4 liter

e. 5 liter

Pak Viktor: 18. Seorang sukarelawan dengan berat badan 65 kg, diberikan antibiotika dosis
intravena tunggal dan konsentrasinya dalam serum ditentukan pada 1 jam dan 5 jam setelah
pemberian dengan konsentrasinya berturut-turut 1,0 dan 0,25 µg/mL. Berapa waktu paruh
obat tersebut?

a. 1 jam

b. 2 jam

c. 3 jam

d. 4 jam

e. 5 jam

Pak Viktor: 19.Seorang pasien dengan berat badan 55 kg, diberikan suatu obat dosis
intravena tunggal dan konsentrasinya dalam serum ditentukan pada 2 jam dan 3 jam setelah
pemberian dengan konsentrasinya berturut-turut 1,5 dan 0,25 µg/mL. Berapa waktu paruh
obat tersebut?

a. 0,1 jam

b. 0,2 jam

c. 0,3 jam

d. 0,4 jam

e. 0,5 jam

Pak Viktor: 20.Heparin diberikan bolus sebanyak 30 unit/kgBB kepada pasien dewasa
berusia 25 tahun (berat badan 45 kg). Persamaan dari hubungan antara kadar obat dalam
plasma dengan waktu yaitu Cp= 270e-0,543.t. Heparin tidak dapat bekerja jika konsentrasi
plasma kurang dari 50 unit/mL. Berapa lamakah heparin dapat bekerja di dalam tubuh?

a. 1,1 jam

b. 2,1 jam

c. 3,1 jam

d. 4,1 jam

e. 5,1 jam

Pak Viktor: 21.Cefotaxime diberikan dalam suatu injeksi bolus tunggal 10 mg/kgBB kepada
pasien dewasa berusia 28 tahun (berat badan 50 kg). Persamaan dari hubungan antara kadar
obat dalam plasma dengan waktu yaitu Cp= 90e-0,231.t. Cefotaxime tidak efektif pada
konsentrasi plasma kurang dari 20 mg/L. Berapa lamakah cefotaxime dapat bekerja?

a. 5,0 jam

b. 5,5 jam
c. 6,0 jam

d. 6,5 jam

e. 7,0 jam

Pak Viktor: 22.Gentamisin mempunyai waktu paruh 2 jam dan mengikuti kinetika eliminasi
orde satu. Jika gentamisin diberikan secara intravena bolus 10 mg kepada pasien pria dewasa
(BB 50 kg), berapa persen dosis yang dieliminasi selama 8 jam? (Vd=100 ml/kg)

a. 93,75%

b. 93,50%

c. 93,25%

d. 93,00%

e. 92,50%

Pak Viktor: 23.Injeksi intravena bolus tunggal cefadroxil 1 gram diberikan kepada seorang
pasien dewasa (45 tahun, BB 50 kg) untuk suatu infeksi peritonitis. Volume distribusi
cefadroxil 0,2 L/kg dan waktu paruh paruh eliminasi 2 jam. Cefadroxil dieliminasi mengikuti
kinetika orde satu, maka berapakah waktu yang dibutuhkan untuk menurunkan kadar obat
sampai 0,25 µg/mL (konsentrasi hambat minimum Staphylococcus aureus)?

a. 16,5 jam

b. 16,8 jam

c. 17,0 jam

d. 17,3 jam

e. 17,5 jam

Pak Viktor: 24.Fraksi parasetamol oral sebesar 0,7. Maka berapakah jumlah parasetamol di
dalam tubuh setelah pemberian dosis 500 mg?

a. 50 mg

b. 150 mg

c. 250 mg

d. 350 mg

e. 450 mg

SOAL2 FARMAKOKINETIK KLINIK – APRIL 2020


1. Seorang sukarelawan dengan berat badan 70 kg diberi Antibiotika X secara intravena.
Kadar serum pada jam 2 dan 5 setelah pemberian obat berturut-turut sebesar 1.2 dan 0.3
µg/ mL. Hitunglah waktu paruh biologis t½ biologic Antibiotika X, bila kinetika
eliminasinya mengikuti orde kesatu.

A. 0.5 Jam
B. 0.693 Jam
C. 1.2 Jam
D. 1.5 Jam – 1
E. 1.5 Jam

2. Seorang pasien wanita dengan Berat Badan 50 kg diberi Antibitiotika AB dengan dosis
tunggal intravena 6 mg/ kg BB. Sampel darah diambil pada jam – jam tertentu dan
kadar plasma Antibiotika AB diperoleh sebagai berikut:

Waktu (Jam) Kadar plasma (µg/ mL)


0.25 8.21
0.5 7.87
1 7.23
3 5.15
6 3.09
12 1.11
18 0.40

Hitunglah tetapan kecepatan eliminasi, ke, Antibiotika AB.

A. 0.224 Jam - 1
B. 0.170 Jam - 1
C. 0.224 Jam
D. 0.170 Jam
E. 0.381 Jam

3. Seorang pasien wanita dengan Berat Badan 50 kg diberi Antibitiotika AB dengan dosis
tunggal intravena 6 mg/ kg BB. Sampel darah diambil pada jam – jam tertentu dan
kadar plasma Antibiotika AB diperoleh sebagai berikut:

Waktu (Jam) Kadar plasma (µg/ mL)


0.25 8.21
0.5 7.87
1 7.23
3 5.15
6 3.09
12 1.11
18 0.40

Hitunglah waktu paruh biologis, t1/2, Antibiotika AB.


A. 3.09 Jam
B. 4.08 Jam
C. 3.09 Jam-1
D. 4.08 Jam-1
E. 1.82 Jam

4. Seorang pasien wanita dengan Berat Badan 50 kg diberi Antibitiotika AB dengan dosis
tunggal intravena 6 mg/ kg BB. Sampel darah diambil pada jam – jam tertentu dan
kadar plasma Antibiotika AB diperoleh sebagai berikut:

Waktu (Jam) Kadar plasma (µg/ mL)


0.25 8.21
0.5 7.87
1 7.23
3 5.15
6 3.09
12 1.11
18 0.40

Hitunglah volume distribusi, Vd, Antibiotika AB.

A. 0.35 L
B. 3.5 mL
C. 3.5 L
D. 35 mL
E. 35 L

5. Seorang pasien wanita dengan Berat Badan 50 kg diberi Antibitiotika AB dengan dosis
tunggal intravena 6 mg/ kg BB. Sampel darah diambil pada jam – jam tertentu dan
kadar plasma Antibiotika AB diperoleh sebagai berikut:

Waktu (Jam) Kadar plasma (µg/ mL)


0.25 8.21
0.5 7.87
1 7.23
3 5.15
6 3.09
12 1.11
18 0.40

Diketahui bahwa Minimum Inhibitory Concentration (MIC) Antibiotika AB sebesar 2


µg/ mL, hitunglah lama kerja (duration of action) Antibiotika AB.

A. 7 Jam
B. 8 Jam
C. 9 Jam
D. 8.56 Jam
E. 10 Jam
6. Seorang pasien wanita dengan Berat Badan 50 kg diberi Antibitiotika AB dengan dosis
tunggal intravena 6 mg/ kg BB. Sampel darah diambil pada jam – jam tertentu dan
kadar plasma Antibiotika AB diperoleh sebagai berikut:

Waktu (Jam) Kadar plasma (µg/ mL)


0.25 8.21
0.5 7.87
1 7.23
3 5.15
6 3.09
12 1.11
18 0.40

Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengeliminasi obat sampai 99.9% ?

A. 13.5 Jam
B. 40.6 Jam
C. 6.9 Jam
D. 8.56 Jam
E. 10 Jam

7. Seorang pasien wanita dengan Berat Badan 50 kg diberi Antibitiotika AB dengan dosis
tunggal intravena 6 mg/ kg BB. Sampel darah diambil pada jam – jam tertentu dan
kadar plasma Antibiotika AB diperoleh sebagai berikut:

Waktu (Jam) Kadar plasma (µg/ mL)


0.25 8.21
0.5 7.87
1 7.23
3 5.15
6 3.09
12 1.11
18 0.40

Hitunglah AUC 0 - ∞ Antibiotika AB.

A. 504.1 Jam
B. 23.5 Jam
C. 5.04 Jam
D. 2.35 Jam
E. 50.41 Jam
8. Seorang pasien wanita dengan Berat Badan 50 kg diberi Antibitiotika AB dengan dosis
tunggal intravena 6 mg/ kg BB. Sampel darah diambil pada jam – jam tertentu dan
kadar plasma Antibiotika AB diperoleh sebagai berikut:

Waktu (Jam) Kadar plasma (µg/ mL)


0.25 8.21
0.5 7.87
1 7.23
3 5.15
6 3.09
12 1.11
18 0.40

Hitunglah AUC 0 - ∞ Antibiotika AB jika dosis obat diturunkan menjadi 3 mg / kg BB.

F. 25.21 Jam
G. 47.0 Jam
H. 10.08 Jam
I. 2.35 Jam
J. 100.82 Jam

Kumpulan soal – soal pak viktor farmakokinetika


2. Penderita suspect Covid 19, wanita, usia 60 tahun, dengan gejala demam tinggi, 38.5o C,
batuk dan kesulitan bernapas diberikan tablet Parasetamol 500 mg. Parasetamol di dalam
tubuh akan mengalami proses absorpsi, distribusi, biotransformasi, dan ekskresi. Proses-
proses ini nerupakan respon tubuh terhadap Parasetamol yang mengikuti kinetika:
A. Zero order
B. Non-linear
C. Non-first order
D. Mixed order
E. Linear
3. Obat Z diberikan secara per oral kepada seorang pasien. Mimimum Effective
Concentration (MEC) Obat Z diketahui sebesar 10 mcg / mL dan Mimimum Toxic
Concentration (MTC) sebesar 20 mcg / mL. Jika kadar plasma maksimum (Cpmax) Obat
Z sebesar 8 mcg/ mL, bagaimana interpretasi anda terhadap informasi kadar plasma Obat
Z di atas?
A. Obat Z menimbulkan efek toksik
B. Obat Z berada pada Therapeutic Range
C. Obat Z tidak memberikan efek terapi
D. Obat Z memiliki onset of action yang cepat
E. Obat Z memiliki duration of action yang pendek
4. Tablet Amlodipine 10 mg diberikan kepada penderita hipertensi, pria, usia 66 tahun, berat
badan 85 kg, dengan dosis 10 mg sekali sehari. Bila Amlodipine mengikuti kintetika orde
pertama (first order kinetic) maka ada hubungan linear pada fase absorpsi, distribusi dan
eliminasi antara:
A. Kadar Amlodipine dalam plasma dengan waktu
B. Kadar Amlodipine dalam plasma dengan log waktu
C. Kadar Amlodipine dalam plasma dengan ln waktu
D. Log kadar Amlodipine dalam plasma dengan log waktu
E. Log kadar Amlodipine dalam plasma dengan waktu
5. Bidang ilmu yg mempelajari hubungan antara sifat fisiko-kimia obat, bentuk sediaan, cara
pemberian, dan kondisi fisiologik pasien dengan tujuan memberikan efek terapi optimal
dengan efek samping minimal adalah bidang ilmu:
A. Farmakodinamik
B. Farmakokinetik
C. Farmakologi
D. Farmasetik
E. Biofarmasetik
6. Therapeutic range ditentukan oleh:
A. Minimum toxic concentration (MTC)
B. Area under the curve (auc)
C. Minimum effective concentration (MEC)
D. MTC dan MEC
E. Plasma level
7. Pada pemberian obat peroral dengan dosis 1000 mg diperoleh hasil kadar obat dalam darah
versus waktu seperti tabel di bawah ini:
WAKTU (Jam) PLASMA LEVEL (mg/L)
1 0.38
2 0.73
3 0.91
4 0.97
5 0.97
6 0.92
8 0.71
10 0.53
12 0.4
14 0.3
Hitunglah nilai AUC 14 - ∞
a. 8.92 mg/L Jam
b. 2.11 mg/Jam
c. 8.92 mg/Jam
d. 2.11 mg/L Jam
e. 11.03 mg/L Jam
8. Farmakokinetik adalah ilmu yang mempelajari nasib obat didalam tubuh yaang mencakup
proses berikut:
A. Absorpsi
B. Distribusi
C. Metabolisme
D. Ekskresi
E. Absorpsi dan disposisi

22. Gentamisin mempunyai waktu paruh 2 jam dan mengikuti kinetika eliminasi orde satu. Jika
gentamisin diberikan secara intravena bolus 10 mg kepada pasien pria dewasa (BB 50 kg), berapa
persen dosis yang dieliminasi selama 8 jam? (Vd=100 ml/kg)

a. 93,75%

b. 93,50%

c. 93,25%

d. 93,00%

e. 92,50%

JAWAB:

T1/2: 2JAMke = 0.693/2 = 0.3465 Jam -1

D0 :10 MG dosis yang diberikan 10 mg IV > 100 % masukkedalamdarah


BB: 50 KG

Vd: 100 mL / kg  50 kg Vd: 50 x 100 mL = 5,000 mL

t: 8 jam

Rumus:

1. Cpt = Cp0 x e -ke.t Dt = D0 x e -ke.t = 10 x e-0.3465 x 8


= 10 x 0.062 = 0.62 mg Jumlahobatsisadalamtubuh pada saat
t = 8 jam = 0.62 mg dosis yang dieliminasi = 10-0.62 = 9.38
mg = ( ) x 100% = 93.8%

2. Vd = Cp0= = = 0,002 mg/mL = 2 mcg/mL

23. Injeksiintravena bolus tunggal cefadroxil 1


gramdiberikankepadaseorangpasiendewasa (45 tahun, BB 50 kg)
untuksuatuinfeksi peritonitis. Volume distribusi cefadroxil 0,2 L/kg dan
waktuparuhparuheliminasi 2 jam. Cefadroxil
dieliminasimengikutikinetikaordesatu, makaberapakahwaktu yang
dibutuhkanuntukmenurunkankadarobatsampai 0,25 µg/mL
(konsentrasihambat minimum Staphylococcus aureus)?

a. 16,5 jam
b. 16,8 jam

c. 17,0 jam

d. 17,3 jam

e. 17,5 jam

JAWAB:

D0 = 1 G = 1,000 mg

BB = 50 kg

Cpt = MIC = 0.25 mcg / mL

t1/2 = 2 Jam ke = 0.693 / 2 = 0.3465 Jam-1

Vd = 0.2 L / kg = 0.2 L/kg x 50 kg = 10 L = 10,000 mL

Vd = D0 / Cp0 =1,000 / Cp0 = 10,000 Cp0 = 0.1 mg / L = 100 mcg / mL

Cpt = Cp0 x e -ke.t 0.25 = 100 x e -ke.t = e -0.3465.t


ln 0.25/100 = ln e -0.3465.t -5.99146 = -0.3465t 
t= -5.99146 / -0.3465 = 17.29 = 17.3 Jam

1. Pemberian obat secara ekstravaskuler memerlukan waktu untuk absorpsi ke dalam


plasma darah, sehingga efek terapi tertunda sampai dicapai konsentrasi terapi di dalam
plasma, sehingga diperlukan sejumlah obat dengan dosis tertentu untuk mencapai
konsentrasi plasma yang diinginkan secepat mungkin. Oleh karena itu, obat diberikan
dengan dosis
a. Dosis tunggal
b. Dosis lazim
c. Dosis muatan
d. Dosis pemeliharaan
e. Dosis berganda

Jawaban: C. Dosis Muatan


2. Dosis pemeliharaan antibiotik Demeclocycline diberikan sebesar 600-900 mg setiap hari
dalam dosis terbagi. Tujuan pemberian antibiotik Demeclocycline sebesar itu yaitu
a. Agar efek terapi antibiotik Demeclocycline lebih cepat tercapai
b. Untuk menentukan dosis terapi antibiotik Demeclocycline
c. Untuk meningkatkan konsentrasi plasma secepat mungkin
d. Untuk meningkatkan konsentrasi plasma dari secara perlahan
e. Menjaga kadar antibiotik Demeclocycline konstan di dalam darah

Jawaban: E. Menjaga kadar antibiotik Demeclocycline konstan di dalam darah

3. Teofilin dengan dosis 150 mg mempunyai waktu paruh eliminasi selama 8 jam. Jika
teofilin diberikan dengan dosis tunggal, maka setelah 1 hari (24 jam) dari waktu
pemberian dosis tunggal, maka jumlah teofilin yang tersisa di dalam tubuh sebesar
a. 75 mg
b. 50 mg
c. 37,5 mg
d. 18,75 mg
e. 9,375 mg

Jawaban: D. 18,75 mg

4. Digoksin diberikan secara injeksi intravena dosis tunggal sebesar 250 µg dengan waktu
paruh eliminasi selama 36 jam. Maka 3 hari setelah pemberian, jumlah digoksisn yang
tersisa di dalam tubuh sebesar
a. 125 µg
b. 62,5 µg
c. 31,25 µg
d. 15,625 µg
e. 7,8125 µg

Jawaban: C. 31,25 µg

5. Volume distribusi isosorbid dinitrat sebesar 0,2% berat badan. Maka pasien dengan berat
badan 50 kg mempunyai volume distribusi isosorbid dinitrat sebesar
a. 0,002 mL
b. 0,1 mL
c. 20 mL
d. 100 mL
e. 400 mL

Jawaban: D. 100 mL

6. Volume distribusi antibiotik intravena dosis tunggal sebesar 5000 mL. Maka volume
distribusi antibiotik tersebut terhadap pasien dengan berat badan 50 kg dinyatakan
sebesar
a. 2,5% berat badan
b. 10% berat badan
c. 25% berat badan
d. 50% berat badan
e. 100% berat badan

Jawaban: B. 10% berat badan

7. Suatu obat injeksi intravena diberikan sebesar 500 mg denga volume distribusi obat
tersebut sebanyak 5% BB. Maka konsentrasi plasma obat tersebut pada pasien dengan
berat badan 50 kg yaitu
a. 50 mg/L
b. 50 mg/mL
c. 200 mg/L
d. 200 mg/mL
e. 500 mg/mL

Jawaban: C. 200 mg/L

8. Kadar efek minimum suatu obat injeksi intravena sebesar 5 mg/mL dan kadar toksik
minimum sebesar 20 mg/mL. Jika konsentrasi obat tersebut di dalam darah sebesar 4
mg/mL, maka obat tersebut akan menimbulkan
a. Efek terapi
b. Efek toksik
c. Tidak berkhasiat
d. Efek samping
e. Efek subterapi

Jawaban: E. efek subterapi

9. Kadar efek minimum suatu obat injeksi intravena sebesar 10 mg/mL dan kadar toksik
minimum sebesar 50 mg/mL. Jika konsentrasi obat tersebut di dalam darah sebesar 45
mg/mL, maka obat tersebut akan menimbulkan
a. Efek terapi
b. Efek toksik
c. Tidak berkhasiat
d. Efek samping
e. Efek subterapi

Jawaban: a. Efek terapi

10. Data konsentrasi plasma dari obat A dengan dosis pemberian 300 mg/hari, 400 mg/hari
dan 500 mg/hari berturut-turut yaitu 100 mg/dL, 200 mg/dL, dan 500 mg/dL.
Berdasarkan data tersebut, maka obat A mempunyai
a. Model farmakokinetik linier
b. Model farmakokinetik non-linier
c. Model farmakodinamika sinergis
d. Model farmakodinamika antagonis kompetitif
e. Model farmakodinamika antagonis non-kompetitif
Jawaban: B. Model farmakokinetik non-linier

11. Cefotaxime diberikan dalam suatu injeksi bolus tunggal 10 mg/kg kepada pasien dewasa
berusia 28 tahun (berat badan 50 kg). Persamaan dari hubungan antara kadar obat dalam
plasma dengan waktu yaitu Cp= 88e-0,231.t. Berapakah waktu paruh dari cefotaxime?
a. 0,02 jam
b. 0,33 jam
c. 1 jam
d. 1,5 jam
e. 3 jam

Jawaban: E. 3 jam

12. Cefotaxime diberikan dalam suatu injeksi bolus tunggal 10 mg/kgBB kepada pasien
dewasa berusia 28 tahun (berat badan 50 kg). Persamaan dari hubungan antara kadar obat
dalam plasma dengan waktu yaitu Cp= 88e-0,231.t. Berapakah volume distribusi dari
cefotaxime?
a. 0,11 mg/L
b. 0,20 mg/L
c. 0,57 mg/L
d. 1,14 mg/L
e. 5,68 mg/L

Jawaban: E. 5,68 mg/L

13. Cefotaxime diberikan dalam suatu injeksi bolus tunggal 10 mg/kgBB kepada pasien
dewasa berusia 28 tahun (berat badan 50 kg). Persamaan dari hubungan antara kadar obat
dalam plasma dengan waktu yaitu Cp= 88e-0,231.t. Berapakah konsentrasi cefotaxime
dalam plasma darah setelah 2 jam pemberian?
a. 55,44 mg/L
b. 55,44 µg/L
c. 5,54 mg/L
d. 5,54 µg/L
e. 0,554 mg/L

Jawaban: A. 55,44 mg/L

14. Heparin diberikan bolus sebanyak 60 unit/kgBB kepada pasien dewasa berusia 25 tahun
(berat badan 45 kg). Persamaan dari hubungan antara kadar obat dalam plasma dengan
waktu yaitu Cp= 243e-0,543.t. Berapakah konsentrasi heparin dalam plasma darah setelah
10 jam pemberian?
a. 1,06 unit/mL
b. 1,05 unit/mL
c. 1,04 unit/mL
d. 1,03 unit/mL
e. 1,02 unit/mL
Jawaban: C. 0,3 unit/mL

15. Heparin diberikan bolus sebanyak 30 unit/kgBB kepada pasien dewasa berusia 25 tahun
(berat badan 45 kg). Persamaan dari hubungan antara kadar obat dalam plasma dengan
waktu yaitu Cp= 270e-0,543.t. Berapakah volume distribusi dari heparin?
a. 1 liter
b. 2 liter
c. 3 liter
d. 4 liter
e. 5 liter

Jawaban: E. 5 liter

16. Seorang sukarelawan dengan berat badan 65 kg, diberikan antibiotika dosis intravena
tunggal dan konsentrasinya dalam serum ditentukan pada 1 jam dan 5 jam setelah
pemberian dengan konsentrasinya berturut-turut 1,0 dan 0,25 µg/mL. Berapa waktu
paruh obat tersebut?
a. 1 jam
b. 2 jam
c. 3 jam
d. 4 jam
e. 5 jam

Jawaban: B. 2 jam

17. Seorang pasien dengan berat badan 55 kg, diberikan suatu obat dosis intravena tunggal
dan konsentrasinya dalam serum ditentukan pada 2 jam dan 3 jam setelah pemberian
dengan konsentrasinya berturut-turut 1,5 dan 0,25 µg/mL. Berapa waktu paruh obat
tersebut?
a. 0,1 jam
b. 0,2 jam
c. 0,3 jam
d. 0,4 jam
e. 0,5 jam

Jawaban: D. 0,4 jam

18. Cefotaxime diberikan dalam suatu injeksi bolus tunggal 10 mg/kgBB kepada pasien
dewasa berusia 28 tahun (berat badan 50 kg). Persamaan dari hubungan antara kadar obat
dalam plasma dengan waktu yaitu Cp= 250 e-0,231.t. Berapakah klirens dari cefotaxime?
a. 4,00 liter/jam
b. 1,31 liter/jam
c. 0,46 liter/jam
d. 0,34 liter/jam
e. 0,15 liter/jam

Jawaban: C. 0,46 jam


19. Heparin diberikan bolus sebanyak 30 unit/kgBB kepada pasien dewasa berusia 25 tahun
(berat badan 45 kg). Persamaan dari hubungan antara kadar obat dalam plasma dengan
waktu yaitu Cp= 270e-0,543.t. Berapakah klirens dari heparin?
a. 2,72 liter/jam
b. 1,62 liter/jam
c. 0,97 liter/jam
d. 0,11 liter/jam
e. 0,05 liter/jam

Jawaban: A. 2,72 liter/jam

20. Konsentrasi tunak obat di dalam tubuh diperlukan untuk mempertahankan konsentrasi
obat tetap berada di rentang konsentrasi terapi (therapeutic window). Hal tersebut dapat
tercapai jika obat diberikan
a. Loading dose
b. Maintenance dose
c. Toxic dose
d. Subtherapy dose
e. Dosis lazim

Jawaban: B. Maintenance dose

21. Konsentrasi tunak obat di dalam tubuh diperlukan untuk mempertahankan konsentrasi
obat tetap berada di rentang konsentrasi terapi (therapeutic window). Konsentrasi obat
tersebut dapat tercapai jika
a. Klirens obat dari tubuh (Cl) lebih besar dari laju infusi obat (R)
b. Klirens obat dari tubuh (Cl) lebih kecil dari laju infusi obat (R)
c. Klirens obat dari tubuh (Cl) sama dengan laju infusi obat (R)
d. Kecepatan absorpsi obat ke dalam tubuh sama dengan laju infusi obat (R)
e. Kecepatan absorpsi obat ke dalam tubuh lebih kecil dari laju infusi obat (R)

Jawaban: C. klirens obat dari tubuh (Cl) sama dengan laju infusi obat (R)

22. Heparin diberikan bolus sebanyak 30 unit/kgBB kepada pasien dewasa berusia 25 tahun
(berat badan 45 kg). Persamaan dari hubungan antara kadar obat dalam plasma dengan
waktu yaitu Cp= 270e-0,543.t. Heparin tidak dapat bekerja jika konsentrasi plasma kurang
dari 50 unit/mL. Berapa lamakah heparin dapat bekerja di dalam tubuh?
a. 1,1 jam
b. 2,1 jam
c. 3,1 jam
d. 4,1 jam
e. 5,1 jam

Jawaban: C. 3,1 jam

23. Cefotaxime diberikan dalam suatu injeksi bolus tunggal 10 mg/kgBB kepada pasien
dewasa berusia 28 tahun (berat badan 50 kg). Persamaan dari hubungan antara kadar obat
dalam plasma dengan waktu yaitu Cp= 90e-0,231.t. Cefotaxime tidak efektif pada
konsentrasi plasma kurang dari 20 mg/L. Berapa lamakah cefotaxime dapat bekerja?
a. 5,0 jam
b. 5,5 jam
c. 6,0 jam
d. 6,5 jam
e. 7,0 jam

Jawaban: D. 6,5 jam

24. Suatu obat baru A memiliki bentuk tak terion pada pH basa. Pernyataan berikut yang
tepat mengenai obat baru A yaitu
a. Obat baru A mudah diabsorpsi di pH basa
b. Obat baru A mudah diabsorpsi di pH asam
c. Obat baru A akan memiliki bentuk tak terion di lambung
d. Obat baru A akan memiliki bentuk terion di usus
e. Obat baru A bersifat asam lemah

Jawaban: A. obat baru A mudah diabsorpsi di pH basa

25. Suatu obat baru Y memiliki bentuk tak terion pada pH asam. Pernyataan berikut yang
tepat mengenai obat baru Y yaitu
a. Obat baru Y mudah diabsorpsi di pH basa
b. Obat baru Y mudah diabsorpsi di pH asam
c. Obat baru Y akan memiliki bentuk tak terion di usus
d. Obat baru Y akan memiliki bentuk terion di lambung
e. Obat baru Y bersifat basa lemah

Jawaban: B. Obat baru Y mudah diabsorpsi di pH asam

26. Bioavailabilitas suatu obat B yang diberikan secara oral yaitu 0,65. Berapakah jumlah
obat B yang akan diabsorpsi jika diberikan sebanyak 500 µg?
a. 325 gram
b. 325 mg
c. 0,325 gram
d. 0,325 mg
e. 0,325 µg

Jawaban: D. 0,325 mg

27. Bioavailabilitas oral asam traneksamat sebesar 0,25. Maka berapakah dosis oral asam
traneksamat yang harus diberikan untuk mencapai konsentrasi yang sama seperti sediaan
asam traneksamat intravena?
a. 4 kali dari dosis oral
b. 4 kali dari dosis awal
c. 4 kali dari dosis intravena
d. 2 kali dari dosis awal
e. 2 kali dari dosis intravena\

Jawaban: C. 4 kali dari dosis intravena

28. Seorang pasien mendapatkan terapi tolbutamide pada hari pertama dirawat di rumah
sakit. Tolbutamide diketahui mempunyai ikatan dengan protein plasma sebesar 96%.
Pada hari kedua dirawat, pasien tersebut mendapatkan terapi tambahan aspirin, yang
dapat menggeser ikatan tolbutamide-protein plasma. Apa yang harus dilakukan oleh
apoteker pada saat melakukan pemantauan terapi obat pada pasien tersebut?
a. Menaikkan dosis aspirin
b. Menurunkan dosis aspirin
c. Menaikkan dosis tolbutamide
d. Menurunkan dosis tolbutamide
e. Tidak perlu melakukan penyesuaian dosis

Jawaban: D. menurunkan dosis tolbutamide

29. Obat-obat yang diberikan secara intravena maupun oral akan masuk ke dalam pembuluh
darah dan keberadaanya di dalam darah dihitung konsentrasinya persatuan waktu.
Paramater apakah yang dimaksud untuk mendapatkan data tersebut?
a. Waktu paruh (t1/2)
b. Tetapan laju eliminasi (k)
c. Konsentrasi maksimum (Cmax)
d. AUC0-t
e. AUC0 - ~

Jawaban: E. AUC0 - ~

30. Gentamisin mempunyai waktu paruh 2 jam dan mengikuti kinetika eliminasi orde satu.
Jika gentamisin diberikan secara intravena bolus 10 mg kepada pasien pria dewasa (BB
50 kg), berapa persen dosis yang dieliminasi selama 8 jam? (Vd=100 ml/kg)
a. 93,75%
b. 93,50%
c. 93,25%
d. 93,00%
e. 92,50%

Jawaban: A. 93,75%

31. Injeksi intravena bolus tunggal cefadroxil 1 gram diberikan kepada seorang pasien
dewasa (45 tahun, BB 50 kg) untuk suatu infeksi peritonitis. Volume distribusi cefadroxil
0,2 L/kg dan waktu paruh paruh eliminasi 2 jam. Cefadroxil dieliminasi mengikuti
kinetika orde satu, maka berapakah waktu yang dibutuhkan untuk menurunkan kadar
obat sampai 0,25 µg/mL (konsentrasi hambat minimum Staphylococcus aureus)?
a. 16,5 jam
b. 16,8 jam
c. 17,0 jam
d. 17,3 jam
e. 17,5 jam

Jawaban: D. 17,3 jam

32. Albumin 20% sejumlah 10 gram yang diberikan secara infus intravena mempunyai
waktu paruh eliminasi selama 20 hari. Berapakah waktu agar albumin mencapai kadar
tunak sebesar 95% di dalam plasma darah?
a. 40 hari
b. 60 hari
c. 80 hari
d. 100 hari
e. 120 hari

Jawaban: D. 100 hari

33. Antibiotik Moxifloxacin® 400 mg diberikan secara infus intravena dan memiliki waktu
paruh eliminasi 12 jam. Berapakah waktu yang diperlukan agar Moxifloxacin ® mencapai
kadar tunak sebesar 95% di dalam tubuh?
a. 24 jam
b. 36 jam
c. 2 hari
d. 2,5 hari
e. 3 hari

Jawaban: D. 2,5 hari

34. Antibiotik Levofloxacin 750 mg yang diberikan secara infus intravena memiliki waktu
paruh eliminasi 8 jam dan volume distribusi sebesar 74 liter. Konsentrasi tunak dalam
plasma diinginkan sebesar 20 mg/L. Berapakah laju infusi yang diperlukan untuk
mempertahankan konsentrasi tunak?
a. 128,2 mg/jam
b. 128,4 mg/jam
c. 128,6 mg/jam
d. 128,8 mg/jam
e. 129,0 mg/jam

Jawaban: A. 128,2 mg/jam

35. Antibiotik Levofloxacin 750 mg yang diberikan secara infus intravena memiliki waktu
paruh eliminasi 8 jam dan volume distribusi sebesar 74 liter. Konsentrasi tunak dalam
plasma diinginkan sebesar 20 mg/L. Berapakah laju infusi yang diperlukan untuk
mempertahankan konsentrasi tunak pada pasien uremia jika tetapan laju eliminasinya
berkurang sebesar 40%?
a. 51,20 mg/jam
b. 51,28 mg/jam
c. 51,37 mg/jam
d. 51,42 mg/jam
e. 51,50 mg/jam

Jawaban: B. 51,28 mg/jam

36. Antibiotik Metronidazole 500 mg yang diberikan secara infus intravena memiliki tetapan
laju eliminasi 0,15 jam-1 dan volume distribusi sebesar 0,15 liter/kgBB. Konsentrasi
tunak dalam plasma diinginkan sebesar 5 mg/L. Berapakah laju infusi yang diperlukan
untuk mempertahankan konsentrasi tunak pada pasien uremia dengan berat badan 45 kg
jika tetapan laju eliminasinya berkurang sebesar 25%?
a. 1,47 mg/jam
b. 1,40 mg/jam
c. 1,37 mg.jam
d. 1,27 mg/jam
e. 1,17 mg/jam

Jawaban: D. 1,27 mg/jam

37. Antibiotik Metronidazole 500 mg yang diberikan secara infus intravena memiliki waktu
paruh eliminasi 8 jam dan volume distribusi sebesar 0,2 liter/kgBB. Konsentrasi tunak
dalam plasma diinginkan sebesar 5 mg/L. Berapakah laju infusi yang diperlukan untuk
mempertahankan konsentrasi tunak pada pasien uremia dengan berat badan 50 kg jika
tetapan laju eliminasinya berkurang sebesar 50%?
a. 6,17 mg/jam
b. 5,17 mg/jam
c. 4,17 mg/jam
d. 3,17 mg/jam
e. 2,17 mg/jam

Jawaban: E. 2,17 mg/jam

38. Seorang pasien diberi infusi IV parasetamol pada laju infusi 1 mg/jam. Kadar
parasetamol dalam plasma darah setelah 6 jam pemberian yaitu 4,0 mg/L dan konsentrasi
kadar tunak yaitu 7,5 mg/L. berapakah waktu paruh eliminasi obat pada pasien tersebut?
a. 0,127 jam
b. 3,276 jam
c. 5,457 jam
d. 7,190 jam
e. 8,761 jam

Jawaban: C. 5,457 jam

39. Gentamisin mempunyai waktu paruh 2 jam dan volume distribusi 15% berat badan.
Gentamisin 1 mg/kg diberikan secara injeksi IV dosis berulang setiap 7 jam kepada
seorang wanita dengan berat badan 50 kg. Berapa jumlah gentamisin maksimum di
dalam tubuh?
a. 50,00 mg
b. 54,85 mg
c. 60,00 mg
d. 63,65 mg
e. 69,55 mg

Jawaban: B. 54,85 mg

40. Gentamisin mempunyai waktu paruh 2 jam dan volume distribusi 15% berat badan.
Gentamisin 1 mg/kg diberikan secara injeksi IV dosis berulang setiap 7 jam kepada
seorang wanita dengan berat badan 50 kg. Berapa jumlah gentamisin minimum di dalam
tubuh?
a. 50,00 mg
b. 30,55 mg
c. 19,75 mg
d. 10,25 mg
e. 4,85 mg

Jawaban: E. 4,85 mg

41. Antibiotik cefadroxil (k = 0,5/jam, VD = 5 Liter) diberikan dengan dosis ganda 250 mg
yang diinjeksikan setiap 8 jam untuk 5 dosis. Berapa konsentrasi obat dalam plasma 6
jam setelah dosis ke-5?
a. 100,05 mg/L
b. 120,05 mg/L
c. 129,05 mg/L
d. 136,05 mg/L
e. 143,05 mg/L

Jawaban: D. 136,05 mg/L

42. Antibiotik cefadroxil (k = 0,5/jam, VD = 5 Liter) diberikan dengan dosis ganda 250 mg
yang diinjeksikan setiap 8 jam untuk 5 dosis. Berapa konsentrasi obat dalam plasma 6
jam setelah dosis ke-5 (yaitu 46 jam kemudian), jika dosis ke-5 hilang?
a. 97,56 mg/L
b. 117,56 mg/L
c. 126,56 mg/L
d. 133,56 mg/L
e. 140,56 mg/L

Jawaban: D. 133,56 mg/L

43. Antibiotik cefadroxil (k = 0,5/jam, VD = 5 Liter) diberikan dengan dosis ganda 250 mg
yang diinjeksikan setiap 8 jam untuk 5 dosis. Berapa konsentrasi obat dalam plasma 6
jam setelah dosis ke-5, jika dosis ke-4 hilang?
a. 100,00 mg/L
b. 120,00 mg/L
c. 129,00 mg/L
d. 136,00 mg/L
e. 143,00 mg/L

Jawaban: D. 136,00 mg/L

44. Teofilin 250 mg dengan laju eliminasi sebesar 0,25/jam dan volume distribusi 1000 mL
diberikan dengan dosis ganda setiap 6 jam untuk 4 dosis. Berapa konsentrasi obat dalam
plasma 5 jam setelah dosis ke-4?
a. 91,96 mg/L
b. 99,96 mg/L
c. 108,96 mg/L
d. 112,96 mg/L
e. 120,96 mg/L

Jawaban: A. 91,96 mg/L

45. Teofilin 250 mg dengan laju eliminasi sebesar 0,25/jam dan volume distribusi 1000 mL
diberikan dengan dosis ganda setiap 6 jam untuk 4 dosis. Berapa konsentrasi obat dalam
plasma 5 jam setelah dosis ke-4 (yaitu 29 jam kemudian), jika dosis ke-4 hilang?
a. 75,98 mg/L
b. 71,63 mg/L
c. 20,33 mg/L
d. 15,98 mg/L
e. 3,57 mg/L

Jawaban: C. 20,33 mg/L

46. Teofilin 250 mg dengan laju eliminasi sebesar 0,25/jam dan volume distribusi 1000 mL
diberikan dengan dosis ganda setiap 6 jam untuk 4 dosis. Berapa konsentrasi obat dalam
plasma 5 jam setelah dosis ke-4, jika dosis ke-3 hilang?
a. 75,98 mg/L
b. 71,63 mg/L
c. 20,33 mg/L
d. 15.98 mg/L
e. 3,57 mg/L

Jawaban: A. 75,98 mg/L

47. Teofilin 250 mg dengan laju eliminasi sebesar 0,25/jam dan volume distribusi 1000 mL
diberikan dengan dosis ganda setiap 6 jam untuk 4 dosis. Berapa konsentrasi obat dalam
plasma 5 jam setelah dosis ke-4, jika dosis ke-2 hilang?
a. 88,39 mg/L
b. 71,63 mg/L
c. 20,33 mg/L
d. 15,98 mg/L
e. 3,57 mg/L
Jawaban: A. 88,39 mg/L

48. Bioavailabilitas suatu obat intravena dari waktu diberikan/diinjeksikan sampai waktu 20
jam adalah 256,78 mg/L. jam, dengan tetapan laju eliminasi 0,1/jam dan konsentrasi obat
saat waktu 20 jam sebesar 12,00 mg/L. jam. Maka berapakah bioavailabilitas obat
tersebut sampai waktu tak terhingga?
a. 176,78 mg/L. jam
b. 268,78 mg/L. jam
c. 257,98 mg/L. jam
d. 376,78 mg/L. jam
e. 423,98 mg/L. jam

Jawaban: D. 376,78 mmg/L. jam

49. Fraksi parasetamol oral yang diabsorpsi dinyatakan sebesar 0,7. Data ini didapatkan
dari?
a. Bioavailabilitas absolut dari parasetamol
b. Bioavailabilitas relatif dari parasetamol
c. Bioavailabilitas dari parasetamol oral
d. Bioavailabilitas dari parasetamol injeksi
e. Bioavailabilitas dari 2 produk parasetamol oral

Jawaban: A. bioavailabilitas absolut dari parasetamol

50. Fraksi parasetamol oral sebesar 0,7. Maka berapakah jumlah parasetamol di dalam tubuh
setelah pemberian dosis 500 mg?
a. 50 mg
b. 150 mg
c. 250 mg
d. 350 mg
e. 450 mg

Jawaban: D. 350 mg

FARMAKOKINETIKA KLINIK

1.
2. BLOM NEMU SOAL

3.

4.
5.

6.

7.

8.
9.

10.

11.
12.

13.

14.

15.
16.

17.

18.
19.

20.

21.
22.

23.

24.

25. DAK NEMU GUYS


26.

27.

28.

29.
30.

D JUGA ADA JAWABANNYA

31.

32.
33.

34.

35.
36.

37.

38. Dak nemu guys

39.
40.

41.

42. DAK NEMU

43.
44.

45.

46.

(A. BIOAVABILITAS ABSOLUT ) DRI FOTO YG LAIN

47.
48.

49.

50.

Anda mungkin juga menyukai