Anda di halaman 1dari 31

MANFAAT BAHAN ALAM

DALAM KEFARMASIAN
AJENG PUSPO A., M.FARM
Tujuan Pemakaian Obat Herbal

UU NO 23 TAHUN 1992 TENTANG KESEHATAN

• OBAT TRADISIONAL ADALAH BAHAN ATAU RAMUAN


BAHAN
YANG BERUPA BAHAN TUMBUHAN, BAHAN HEWAN, BAHAN
MINERAL,
SEDIAAN SARIAN (GALENIK) ATAU CAMPURAN DARI
BAHAN-BAHAN
KONSUMEN MEMILIH OBAT
HERBAL ???

KONSUMEN

Kembali ke alam
Efek samping lebih kecil
Preventif lebih baik dari pada kuratif
Ketidakpuasan terhadap obat modern
Harga terjangkau
Memiliki sejarah yang panjang yang dipercaya
Jalur yang ada cukup luas
KARAKTERISTIK Untuk jenis
OBAT HERBAL penyakit non
spesifik

Efek lebih
lemah Karaketeristik Waktu kerja
dibanding obat herbal obat relatif
obat modern lebih lama

Tidak cocok
untuk
penanganan
gawat darurat
PERTIMBANGAN OBAT HERBAL

Meningkatkan kesehatan
Kepastian jumlah simplisia
Simplisia makin banyak, analisis makin sulit
Interaksi antara bahan jamu
Interaksi dengan obat konvensional
Interaksi dengan makanan
Senyawa untuk standar
Keamanan, khasiat, efektivitas
KHASIAT DAN KEAMANAN OBAT HERBAL
Keamana
Khasiat
n
Obat herbal harus
mempunyai khasiat Sumber ketidakamanan bisa
lebih besar daripada berasal dari tanaman itu sendiri
plasebo
Khasiat didasarkan pada
Sumber ketidak amanan
literature ilmiah yang
berasal dari luar
valid

Interaksi farmakokinetik maupun


farmakodinamik
Perkembangan Obat Herbal
PENAMAAN OBAT HERBAL

• - Obat Herbal Disebut Juga Dengan Fitofarmasetika

• - Fitomedisin Pernah Diusulkan Oleh Kerjasama Ilmuwan Dan Fitoterapi


(ESCOP) Tetapi Isitlah Yang Digunakan Adalah Obat Herbal
• - Fitoterapetik Berasal Dari Pengalaman Pada Obat Herbal Yang Telah Berusia
Ribuan Tahun
• - Belum Dipahami Bagaiamana Dokter Kuno Memperoleh Pengetahuan Mereka
PERKEMBANGAN OBAT HERBAL
1. JENIS (JAMU, OHT, FITOFARMAKA)
2. BENTUK SEDIAAN FARMASI
3. DOSIS
4. STANDARDISASI
5. PENGUJIAN (EMPIRIS, PREKLINIK, KLINIK)
6. MARKETING
JAMU
(1). Jamu Harus Memenuhi Kriteria :
A. Aman Sesuai Dengan Persyaratan Yang Ditetapkan;
B. Klaim Khasiat Dibuktikan Berdasarkan Data Empiris;
C. Memenuhi Persyaratan Mutu Yang Berlaku.

(2). Jenis Klaim Penggunaan Sesuai Dengan Jenis Pembuktian Tradisional Dan
Tingkat Pembuktiannya Yaitu Tingkat Pembuktian Umum Dan Medium;
(3). Jenis Klaim Penggunaan Harus Diawali Dengan Kata – Kata : “ Secara
Tradisional Digunakan Untuk …”, Atau Sesuai Dengan Yang Disetujui Pada
Pendaftaran. *
* (Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor : Hk.00.05.4.2411 Tentang KETENTUAN POKOK
PENGELOMPOKAN DAN PENANDAAN OBAT BAHAN ALAM INDONESIA )
OBAT HERBAL TERSTANDAR
• Adalah Sediaan Obat Bahan Alam Yang Telah Dibuktikan Keamanan Dan
Khasiatnya Secara Ilmiah Dengan Uji Praklinik Dan Bahan Bakunya
Telah Distandardisasi. *

(* Keputusan Mentri Kesehatan Epublik Indonesia Nomor 121 /Menkes/Sk/Ii/2008)


OHT ( OBAT HERBAL TERSTANDAR)
(1). Obat Herbal Terstandar Harus Memenuhi Kriteria :
A. Aman Sesuai Dengan Persyaratan Yang Ditetapkan;
B. Klaim Kasiat Dibuktikan Secara Ilmiah/Pra Klinik;
C. Telah Dilakukan Standardisasi Terhadap Bahan Baku Yang Digunakan
Dalam Produk Jadi; Memenuhi Persyaratan Mutu Yang Berlaku.
(2). Jenis Klaim Penggunaan Sesuai Dengan Tingkat Pembuktian Yaitu
Tingkat Pembuktian Umum Dan Medium. *
* (Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor :
Hk.00.05.4.2411 Tentang KETENTUAN POKOK PENGELOMPOKAN DAN
PENANDAAN OBAT BAHAN ALAM INDONESIA )
FITOFARMAKA

• Fitofarmaka Adalah Obat Dari Bahan Alam Terutama Dari Alam Nabati, Yang
Khasiatnya Jelas Dan Terbuat Dari Bahan Baku, Baik Berupa Simplisia Atau
Sediaan Galenik Yang Telah Memenuhi Persyaratan Minimal, Sehingga Terjamin
Keseragaman Komponen Aktif, Keamanan Dan Kegunaannya.
(* Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 006 Tahun 2012)
FITOFARMAKA
(1) Fitofarmaka Harus Memenuhi Kriteria :

A. Aman Sesuai Dengan Persyaratan Yang Ditetapkan;


B. Klaim Khasiat Harus Dibuktikan Berdasarkan Uji Klinik;
C. Telah Dilakukan Standardisasi Terhadap Bahan Baku Yang Digunakan Dalam
Produk Jadi;
D. Memenuhi Persyaratan Mutu Yang Berlaku.

(2) Jenis Klaim Penggunaan Sesuai Dengan Tingkat Pembuktian Medium


Dan Tinggi. *

* (Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor : Hk.00.05.4.2411 Tentang KETENTUAN POKOK
PENGELOMPOKAN DAN PENANDAAN OBAT BAHAN ALAM INDONESIA )
Identitas Tanaman dengan Ciri Warna
Nama Lokal Nama Latin Simpli- Warna Fungsi
sia
Delima putih Punica Buah Putih Keputihan
granatum
Saga A.precato- Biji Merah Penyakit mata
rius
Bayam merah Iresine Daun Merah Mengatasi
berbastii anemia
Bambu Bambusa Batang Kuning Penyakit
kuning vulgaris kuning
Daun Ungu Graptophyl- Daun Ungu Hemoroid
lum pictum
Kayu kuning Arcangelia Kayu Kuning Penyakit
flava kuning
Identitas Tanaman dengan Ciri Bau &Rasa
Nama Lokal Nama Latin Simpli- Karakter Fungsi
sia Fisik
Brotowali Tinospora Batang Pahit Diabetes
crispa
Sambiloto A.paniculata Herba Pahit Diabetes

Ki Encok Plumbago Daun Panas Rematik


zeylanica
Sembukan Paederia Daun Bau tidak enak Karminati
foetida vum
.Jahe Z. officinale Rimpang Rasa Demam
hangat/pedas
Identitas Tanaman dengan Ciri Bentuk
Nama Lokal Nama Latin Simplisia Karakter Fungsi
Fisik
Tali putri Cassytha Seluruh Seperti Pertumbuha
filiformis bagian rambut n rambut

Benalu Scurulla Seluruh Akar menye- Kanker


philippensis bagian bar pada se-
luruh inang

Cabai Jawa Piper Buah Seperti Aprodisiaka


retrofactum kemaluan pria

Pisang Musa Bunga Seperti Gangguan


paradisiaca jantung jantung
Identitas Tanaman dengan Ciri Nama
Nama Lokal Nama Latin Simplisia Arti nama Fungsi

Greges otot Equisetum Seluruh Sakit otot Otot dan


debile bagian sendi
Patah tulang Euphorbia Getah Tulang patah Tulang
tirucalli patah
Ki encok Plumbago Daun Encok/rema- Rematik
zeylanica tik
Kayu Oraxylum Kayu Kayu laki-laki Aprodisia
lanang indicum -ka
Purwoceng Pimpinella Herba Kekuatan Aprodisia
alpina lelaki ka
Ki Sariawan Symplocos Herba Sariawan Sariawan
odoratissima
JENIS OBAT HERBAL
• 1. Teh (Species)
Sediaan Teh Herbal Mengandung Satu Atau Lebih Simplisia Ditujukan Untuk
Penggunaan Larutan Oral. Pembuatan Dilakukan Sebelum Digunakan (Recenter
Paratus), Biasanya Dikemas Dalam Bentuk Sacchets.
• 2. Dekok ( Decoctum)
Sediaan Berupa Sediaan Cair Yang Dibuat Dengan Mengekstraksi Dengan Air
Pada Suhu 90 Derajat C Selama 30 Menit.
• 3. Infusa (Infusum)
Sediaan Cari Yang Dibuat Dengan Cara Mengekstraksi Simplisia Dengan Air Pada
Suhu 90 Derajat C Selama 15 Menit.
CONT..
• 4. Jus ( Succus)
Sediaan Cari Yang Dibuat Dengan Cara Maserasi Atau Pengepresan Simplisia
Segar. Untuk Memperpanjang Waktu Hidup Dapat Dilakukan Pasteurisasi Atau
Dengan Teknologi UHT ( Ultra High Temperature Treatment) Sediaan Jus Dibuat
Untuk Tanaman Yang Tidak Memiliki Kandungan Kimia Yang Poten
• 5. Sirup( Sirupus)
Berasal Dari Arab Kuno, Berasal Dari Bahasa Arab Sirab, Scharab Atau Sherbet
Yang Berarti Minuman Jus Bergula. Sediaan Cair Agak Kental Mengandung
Paling Tidak 50% Sukrosa Dan Biasanya 60-65%. Ditujukan Untuk Pemakaian
Pada Anak-anak. Konsentrasi Gula Yang Tinggi Bisa Sekaligus Sebagai Pengawet.
CONT…
• 6. Tingtur ( Tinctura)

Sediaan Cair Yang Dibuat Dengan Mengekstraksi Simplisia Menggunakan Alcohol


Atau Hidroalkohol Dengan Cara Maserasi Atau Perkolasi Menggunakan Pelarut
Yang Sesuai Dengan Monografi. Kecuali Dinyatakan Lain Tingtur Dibuat Dengan
Jumlah Simplisia 20% Untuk Zat Berkhasiat Dan 10% Untuk Zat Berkhasiat Keras

• 7. Ekstrak ( Extractum)
Sediaan Padat, Kental Atau Cair Yang Dibuat Dengan Mengekstraksi Simplisia
Menggunakan Air, Alcohol Atau Hidroalkohol Dengan Metode Ekstraksi Dan
Pelarut Sesuai Dengan Monografi Masing-masing.
PERKEMBANGAN SEDIAAN OT SEKARANG

• 1. Kapsul : Sediaan Kering Berupa Serbuk Atau Granul Yang Dimasukkan Ke Dalam Kapsul
Keras Yang Terbuat Dari Gelatin
• 2. Tablet : Sediaan Yang Dibuat Dari Serbuk Atau Granul Yang Dikempa. Selain Bahan Aktif
Juga Mengandung Bahan Pembantu Seperti Pengikat, Pengahancur, Pelincir Dll.
• 3. Tablet Salut : Sediaan Tablet Yang Dibuat Dengan Cara Dikempa, Kemudian Disalut Dengan
Gula, Pewarna, Lemak, Lilin Dan Atau Protein. Fungsi Penyalutan Untuk Melindungi Bahan
Aktif. Tablet Dapat Juga Disalut Dengan Bahan Film, Biasanya Berupa Polimer Seperti
Selulosaftalat Asetat. Tujuannya Yaitu :
• - Mengontrol/Memperlambat Senyawa Aktif ( Salut Enteric, Tablet Lepas Terkendali)
• -Memeperpanjang Waktu Hidup Sediaan, Penyalutan Dapat Melindungi Bahan Aktif Dari
Pengaruh Cahaya, Kelembaban Dan Reaksi Kimia
CONT….

• - Mempermudah/Memeberikan Kenyamanan Pada Pengguna Karena Dapat


Menghindari Kontak Dengan Mukosa Esophagus
• - Menutupi Bau Dan Rasa Yang Tidak Diinginkan
• 4. Salep ; Sediaan Semi Solid Berbasis Minyak Yang Ditujukan Untuk
Penggunaan Topical
• 5. Krim : Sediaan Semisolid Berupa Emulsi Dalam Minyak Maupun Air.
• 6. Jel : Sediaan Koloid Dalam Bentuk Fase Terdispersi Dikombinasikan Dengan
Fase Pendispersi Menghasilkan Sediaan Semisolid Seperti Jeli
PERSYARATAN BAHAN ALAM UNTUK
DIGUNAKAN DALAM BIANG KESEHATAN,
MAKANAN MINUMAN DAN KOSMETIK

Kesehatan
Aman Makanan/minuman Kosmetik
Kualitas FHI Aman Aman
Efektif Persyaratan lebih ringan Persyaratan lebih ringan
Standardisasi Standar SNI Kondisi baik
Kondisi baik
FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM
PENGEMBANGAN OBAT BAHAN ALAM
▪ Penyediaan Bahan Baku & Pasca Panen
(Dapat Mempengaruhi Senyawa Aktif Dan Akhirnya Khasiat

▪ Variabilitas Material Biologi


(Spesies, Simplisiamempengaruhi Komponen Senyawa Aktif Dan Akhirnya Pada
Khasiat

▪ Kompleksitas Komposisi Sediaan O B A


(Memiliki Kandungan Aktif Dan Senyawa Lain Yang Mempengaruhi Aktivita
PERAN DAN TANTANGAN
AKADEMISI/PENDIDIKAN, PEBISNIS DAN
PEMERINTAH TERHADAP OBAT TRADISIONAL
1. Etnomedicine
2. Agroindustri Tanaman Obat
3. Iptek Kefarmasian Dan Kedokteran
4. Teknologi Kimia Dan Proses
5. Pembinaan Dan Pengawasan Produksi Atau Pemasaran Bahan Dan Produk
OT.
Peta jalan pengembangan dan pemanfaatan jamu
2021 -- 2025
Pemanfaatan Penguatan
Penguatan
jamu dalam pasar dan
system
pelayanan pemanfaatan
produksi
Kesehatan jamu
formal

Pelestarian dan
Penguatan ilmu Pengembanan perlindungan
pengetahuan Dan pemenfaatn sumber bahan
dan teknologi jamu baku

Peningkatan
Pembangunan pengetahuan
system informasi Penguatan tradisional
terpadu berbasis kelembagaan, masyarakat dan
big data regulasi dan kompetendi SDM
infra struktur
Pengembangan Obat Herbal

Regulasi Pelayanan
Penetapan standar Rumah sakit (tenaga kesehatan)
Praktek profesional Penelitian klinis
Herbal dipatenkan Terapi standar
Penjualan Berdasarkan pembuktian
Pengobatan komplementer

Pendidikan, penelitian
& pelatihan
Akademisi & Masyarakat Produk
Praktisi pengobat tradisional Pengembangan industri
Praktisi pengobat konvensional Diversifikasi produk
Perlindungan HaKI
TANTANGAN

Perkembangan pasar
Obat herbal Indonesia menjadi global
Kurangnya sistem pengobatan tradisional
Pendidikan penggunaan pengobatan untuk diri sendiri
Pelaksanaan uji klinis untuk meningkatkan kepercayaan
Pengembangan terintegrasi
(pertanian, ekstraksi, formulasi, pemasaran)
Pengembangan OHT dan Fitofarmaka
Penelitian holistik
Standardisasi produk
Memahami pasar dan teknologi internasional
PENGEMBANGAN DI INDONESIA ???

1. SUMBER DAYA MANUSIA

2. PENGUATAN KELEMBAGAAN DAN REGULASI

3. PENGEMBANGAN BAHAN BAKU (STANDAR,


KUALITAS)

4. PENGEMBANGAN IPTEK

5. PENGEMBANGAN INDUSTRI JAMU


PENGEMBANGAN JAMU

Jamu terintegrasi dalam pelayanan kesehatan nasional

Saintifikasi
Agroindustri SDM Jamu
T O berkembang

Koordinasi Penerapan IPTEK Pengembangan


Semua sektor Dalam industri jamu Industri jamu
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai