Anda di halaman 1dari 1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Herba adalah tanaman kecil yang berbatang lunak, tinggi hanya beberapa centimeter atau
beberapa meter. Menurut longman dan jenik (1987) sejumlah herba menunjukkan bentuk-bentuk
yang menarik, warna serta struktur permukaan daun yang sebagian besar darinya telah menjadi
tanaman rumah yang popular seperti jenis dari suku Araceae,Gesneriaceae,Urticaceae
(Marjoni,2017)

Bunga adalah bagian tanaman dari divisi Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)
yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan (reproduksi). Oleh karena itu berfungsi sebagai
perkembangbiakan maka bunga dilengkapi organ reproduksi yaitu benang sari dan putik. Bunga
adalah batang dan daun yang termodifikasi. Flos adalah bagian dari tanaman berupa
bunga,kebanyakan simplisia dibuat dari bunga yang masih kuncup. Simplisia bunga dapat berupa
bunga tunggal atau majemuk, bagian dari bunga majemuk, atau komponen penyusun bunga, dan
berupa zat kimia murni (Arisanti,2014)

Daun adalah organ pada tumbuhan yang terutama disesuaikan untuk fotosintesis, yang
berasal dari pertumbuhan lateral batang meskipun banyak spesies telah memiliki daun yang
termodifikasi untuk melayani berbagai fungsi selain fotosintesis. Daun mungkin merupkan
struktur yang paling penting dibumi. Melalui proses yang dikenal sebagai fotosintesis, mereka
memanfaatkan energi dan matahari. Energi ini tidak hanya membantu tumbuh-tumbuhan untuk
berkembang biak,tetapi ketika hewan memakan tumbuhan, hewan mendapatkan energi ini juga,
yang akhirnya mendukung keseluruhan rantai makanan, struktur jaringan pembuluh dalam
tangkai dan tulang daun biasanya mirip dengan dalam batang. Ciri paling penting dalam daun
adalah bahwa pertumbuhan apeksnya segera terhenti. (Korwil,2015)

Pada pratikum kali ini sampel yang digunakan adalah tanaman pegagan
(Hydrococotyles folium) daun legundi (Vitices folium) herba timi (Thymi herba) herba inggu
(Rutae herba) bunga krisan (Pyrethri flos) dan bunga puspa (Schimae flos) yang akan di uji
secara makroskopik atau biasa dikenal sebagai uji arganopetikyang meliputi uji warna, rasa, bau,
dan bentuk serta akan diuji secara mikroskopik dengan perbesaran 10 x 0,25 yang bertujuan
untuk melihat atau membedakan fragmen fragmen atau zat zat yang terdapat atau terkandung
pada setiap sampel daun (folium) tersebut yang akan di uji dalam pratikum ( yusron,2009)

Anda mungkin juga menyukai