A. Lipatan-lipatan usus
B. Mikrovilli
C. Villi
E. Semua benar
1
C. Absorpsi sediaan baku pembanding
A. Ikatan obat A pada reseptor akan di lepas dan obat B akan berikatan pd
plasma
B. Ikatan plasma obat A akan di lepas oleh obat B akan berikatan pd plasma
C. Obat B akan tetap sebagai obat bebas dan obat A akan berdifusi
A. Ikatan obat A pada reseptor akan di lepas dan obat B akan berikatan pd
plasma
B. Ikatan plasma obat A akan di lepas oleh obat B akan berikatan pd plasma
C. Obat B akan tetap sebagai obat bebas dan obat A akan berdifusi
2
D. Obat B akan berdifusi menuju cairan interseluler
3
8. Jika antara tablet A dan tablet B masing-masing tablet memiliki komposisi zat aktif
yang sama tetapi dengan formula yang berbeda. Maka evaluasi bioavibilitas yang cocok
subkutan?
4
10. Jika ingin membandingkan absorpsi obat melalui rute pemberian yang sama tapi
dalam bentuk sediaan yang berbeda, maka rumus efisiensi absorpsi yang dipakai
A. F= U s X D iv/ U iv X D s
B. F= AUC s X D iv/AUC iv X D s
C. F= U s X D s/ U p X D p
D. F= AUC p X D p/AUC s X D s
E. F= AUC s X D p/AUC p X D s
12. Bagian yang berfungsi mengatur penyerapan obat dilambung atau di usus adalah...
A. 6
5
B. 7
C. 8
D. 9
E. 10
A. Ikatan obat A pada reseptor akan di lepas dan obat B akan berikatan pd
plasma
B. Ikatan plasma obat A akan di lepas oleh obat B akan berikatan pd plasma
C. Obat B akan tetap sebagai obat bebas dan obat A akan berdifusi
6
D. Metode absolut menggunakan sediaan dari pabrik lain sebagai pembanding
16. Urutan organ/jaringan dengan laju perfusi dari yang terbesar sampai yang terkecil
adalah...
17. Ikatan berikut terjadi antara molekul obat yang tak terionkan dan plasma, kecuali...
7
A. Ikatan yg terbentuk karena adanya gaya elektrostatis ion
B. Ikatan yg terbentuk karena daya tarik menarik atom yang elektronegatifitasnya besar
D. Ikatan gaya tarik menarik antar molekul dalam senyawa yg berikatan kovalen
18. Jika ingin membandingkan absorpsi obat dengan bentuk sediaan oral dengan
sediaan intravena, maka rumus efisiensi absorpsi yang dipakai adalah..(Ket : U = jml
A. F= D s X D iv/ U iv X U s
B. F= AUC s X D iv/AUC iv X D s
C. F= U s X D s/ U p X D p
D. F= AUC p X D p/AUC s X D s
E. F= AUC s X D p/AUC p X D s
8
C. Sediaan Z bioekivalen dengan pembanding
20. Jika ingin membandingkan absorpsi obat dengan bentuk sediaan vaginal dengan
sediaan rektal, maka rumus efisiensi absorpsi yang dipakai adalah..(Ket : U = jml urine,
A. F= U s X D iv/ U iv X D s
B. F= AUC s X D iv/AUC iv X D s
C. F= U s X D s/ U p X D p
D. F= AUC p X D p/AUC s X D s
E. F= AUC s X D p/AUC p X D s
9
E. Efek farmakologis sediaan pembanding
22. Kelebihan dari metode evaluasi bioavibilitas dengan hasil kurva dibawah ini adalah...
B. Zat aktif sukar atau tidak bisa dibuat dalam bentuk sediaan injeksi
C. Dapat menilai kualitas suatu sediaan relatif terhadap kualitas sediaan standar
A. Rongga mulut
B. Sublingual
24. Evaluasi bioavibilitas metode absolut akan menghasilkan hasil yang mutlak karena....
10
B. Jumlah subjek yg dipakai sama
lainnnya
A. Pengosongan lambung
B. pH lambung
C. Derajat ionisasi
11
E. Semua benar
A. 10
B. 11
C. 12
D. 13
E. 14
12
B. Memiliki efek sistemik
30. Ikatan berikut terjadi antara molekul obat yang terionkan dan plasma, kecuali...
B. Ikatan yg terbentuk karena daya tarik menarik atom yang elektronegatifitasnya besar
D. Ikatan gaya tarik menarik antar molekul dalam senyawa yg berikatan kovalen
31. Ukuran kecepatan absorpsi obat dan jumlah obat yang diabsorpsi kedalam tubuh
D. Tujuan bioavibilitas
E. Definisi bioavibilitas
13
32. Pernyataan tentang absorpsi obat di usus halus yang benar adalah...
D. Fraksi terionkan yang larut lemak akan melintasi membran secara difusi pasif
rongga mulut
14
B. Menetapkan mutu suatu obat
D. Memastikan kesetaraan mutu obat yang diteliti dengan mutu obat sejenis yang
A. 10
B. 11
C. 12
D. 13
E. 14
15
E. Sediaan Z tidak bioavibilitas dengan pembanding
B. pH lambung
E. Semua benar
16
A. Senyawa dengan derajat ionisasi tinggi dan mempunyai bentuk tak terionkan larut
B. Senyawa dengan derajat ionisasi rendah dan mempunyai bentuk terionkan larut
C. Saat lambung penuh adalah saat yang baik untuk absorpsi obat-obatan yang sifatnya
mengiritasi lambung
D. Saat lambung penuh adalah saat yang kurang baik untuk absorpsi obat-obatan yang
40. Selain terikat pada plasma obat juga terikat pada jaringan (Depo) dan ikatannya
A. Bentuk aktifnya masuk kembali ke darah dengan jumlah yang sama dengan
peniadaannya
17
18