Anda di halaman 1dari 9

1.

Seorang apoteker pada bagian R & D suatu industri farmasi melakukan studi BA-BE pada sediaan
Amoxicillin 500 mg kaplet branded. Berdasarkan hasil studi parameter farmakokinetik diperoleh data
sebagai berikut :
Parameter BE Amoxicillin i.v Amoxicillin Kaplet Branded
Dosis (mg) 1.000 500
Rata rata AUC 750,25 221,33
C max 10,88
(mcg/ml)
T max (jam) 3,5
Berapakah Bioavaibilitas absolut (F) Kaplet Amoxicillin branded tersebut?
a. 14,75 %
b. 29,50 %
c. 44,27 %
d. 50 %
e. 59 %
2. Seorang apoteker pada bagian R&D suatu industri farmasi melakukan uji stabilitas tablet isoniazid.
Reaksi degradasi isoniazid diketahui mengikuti orde 0 dan memiliki laju reaksi sebesar 0,075%/bulan.
Syarat kadar isoniazid pada sediaan tersebut adalah tidak kurang dari 92,5% dan tidak lebih dari
100%. Berapa lamakah waktu kadaluarsa sediaan tersebut ?
a. 60 bulan
b. 70 bulan
c. 80 bulan
d. 90 bulan
e. 100 bulan

3. Apoteker di Industri melakukan pengujian stabilitas on going tablet Paracetamol 500 mg selama 5
tahun, pada suhu 30C± 2C, RH 60% ±5%. Kinetika reaksi mengikuti orde satu dengan nilai K
eliminasi 0,173/tahun. Berdasarkan data tersebut, berapa tahun Paracetamol 500 mg terurai
setengahnya?
a. 1 tahun
b. 2 tahun
c. 3 tahun
d. 4 tahun
e. 5 tahun
4. Seorang apoteker di bagian QC industri farmasi sedang melakukan penetapan waktu kadaluarsa
injeksi aminofillin 24 mg/ml melalui uji stabilitas yang dipercepat. Reaksi degradasi aminofilin
tersebut mengikuti kinetika orde satu. Berdasarkan hasil perhitungan, waktu paruh teofillin pada
suhu 25 oC adalah 3 jam. Kapan kah obat injeksi tersebut akan kadaluarsa (t 90) pada suhu 25 oC?
a. 17 menit
b. 27 menit
c. 32 menit
d. 40 menit
e. 45 menit
5. Seorang apoteker dibagian R&D suatu industri farmasi sedang melakukan uji klinik fase 1, suatu
kandidat antibiotik yang dikembangkan dengan tujuan menetapkan parameter farmakokinetik. Hasil
pengujian mendapatkan data bahwa eliminasi antibiotik tersebut mengikuti model satu
kompartemen terbuka dengan orde eliminasi pertama. Volume distribusi antibiotik adalah 500 L
dengan klirens 38,5 L/jam. Berapakah waktu paruh eliminasi (t½ e) antibiotic tersebut?
a. 3 jam
b. 6 jam
c. 9 jam
d. 10 jam
e. 12 jam
6. Sebuah industri farmasi yang memproduksi tablet amlodipin menerima bahan baku amlodipin
sebanyak 25 drum. Bahan baku diperoleh dari pemasok yang disetujui dan sudah lama menjadi
pemasok bahan baku tersebut serta diketahui bahan tersebut homogen. Untuk keperluan
pemeriksaan oleh QC, maka perlu diambil sampel dari sejumlah drum bahan baku dengan metode
n- plan. Berapakah jumlah drum yang harus diambil sampelnya?
a. 4
b. 5
c. 6
d. 10
e. 12
7. Seorang apoteker di bagian produksi akan melakukan penimbangan seksama granul Paracetamol
5gr. Berapakah rentang toleransi yang dapat diterima untuk penimbangan tersebut?
a. 4,999g sd 5,001g
b. 4,99g sd 5,01g
c. 4,95g sd 5,05g
d. 4,995gr sd 5,005g
e. 4,5 g sd 5,5 g
8. Seorang apoteker di Industri oabat tradisional sedang melakukan akurasi metode analisis
penetapan dari sediaan gel estrak kulit mangga dengan menggunakan metode KLT-
Spektrofotometri, dan diperolah data sebagai berikut:
No Kadar larutan standart Kadar yang
Mangostin Sebenarnya (ng) diperolah (ng)

1 400 380.70
2 400 391.93
3 400 375.65
Berapakah nilai recovery sampel 3?
a. 93,91 %
b. 95,18 %
c. 97,91 %
d. 97,98 %
e. 100 %

9. Seorang apoteker pada bagian R&D industry farmasi sedang melakukan validasi metode bioanalisis
untuk menentukan kadar tablet asam mefenamat dalam plasma darah secara KCKT. Persamaan
regresi linear yang diperoleh y= x-8,5 dan diketahui nilai (Sy/x) = 6. Berapakah nilai LOD metode
bioanalisis tersebut?
a. 18 mg/ml
b. 36 mg/ml
c. 0,71 mg/ml
d. 1,42 mg/ml
e. 12 mg/ml

10. Seorang apoteker akan melakukan uji evaluasi granul dengan menghitung kadar airnya. Jumlah
granul yang dibutuhkan pada pengujian tersebut sebanyak 5 gr, setelah dikeringkan diperolehlah
bobot konstan 4,920 gr. Berapakah kadar air dalam granul tersebut %?
a. 1,6 %
b. 1,626 %
c. 9,92 %
d. 98,4 %
e. 101,63%
11. Seorang apoteker akan melakukan uji evaluasi granul dengan menghitung waktu alirnya. Jumlah
granul yang dibutuhkan pada pengujian tersebut sebanyak 100 gr, setelah uji dengan metode
corong, membutuhkan waktu 15 detik. Berapakah kecepatan waktu alir granul tersebut
(gr/detik)?
a. 0,15
b. 6.67
c. 85
d. 100,15
e. 115
12. Seorang apoteker akan melakukan uji evaluasi granul dengan menghitung kompresibilitasnya.
Jumlah granul yang dibutuhkan pada pengujian tersebut sebanyak 100 gr, setelah dimasukan
kedalam gelas ukur 100 ml menunjukan angka 70 ml, setelah dimampatkan 500 kali menunjukan
angka 60 ml. Berapakah kerapatan mampat granul tersebut (gr/ml)?
a. 1
b. 1,43
c. 1,67
d. 0,6
e. 0,7
13. Seorang apoteker akan melakukan uji evaluasi granul dengan menghitung kompresibilitasnya.
Jumlah granul yang dibutuhkan pada pengujian tersebut sebanyak 100 gr, setelah dimasukan
kedalam gelas ukur 100 ml menunjukan angka 75 ml, setelah dimampatkan 500 kali menunjukan
angka 60 ml. Berapakah kerapatan nyata granul tersebut (gr/ml)?
a. 1
b. 1,33
c. 1,43
d. 1,67
e. 0,75
14. Seorang apoteker akan melakukan uji evaluasi granul dengan menghitung kompresibilitasnya.
Jumlah granul yang dibutuhkan pada pengujian tersebut sebanyak 100 gr, setelah dimasukan
kedalam gelas ukur 100 ml menunjukan angka 70 ml, setelah dimampatkan 500 kali menunjukan
angka 60 ml. Berapakah Carrs Index granul tersebut (%)?
a. 14,37
b. 16,67
c. 16,78
d. 30
e. 40
15. Seorang apoteker akan melakukan uji evaluasi granul dengan menghitung kompresibilitasnya.
Jumlah granul yang dibutuhkan pada pengujian tersebut sebanyak 100 gr, setelah dimasukan
kedalam gelas ukur 100 ml menunjukan angka 75 ml, setelah dimampatkan 500 kali menunjukan
angka 60 ml. Berapakah Haustner ratio granul tersebut?
a. 0,8
b. 0,86
c. 1,17
d. 1,26
e. 1,33
16. Seorang apoteker akan melakukan uji evaluasi granul dengan menghitung sudut diamnya.
Setelah dilewatkan corong, granul membentuk gundukan seperti kerucut dengan tinggi 4 cm,
dan diameter 12 cm. Berapa derajat kah sudut diam dari granul tersebut?
a. 18,42
b. 33,70
c. 39,81
d. 56,30
e. 71,56
17. Seorang apoteker di bagian QC suatu industri farmasi melakukan uji kerapuhan tablet bisakodil 5
mg. Sebanyak 20 tablet dibebasdebukan, kemudian ditimbang, diperoleh data bobot total
1.615,81 mg. Kedua puluh tablet dimasukkan ke dalam friabilator, dan pengujian dilakukan
selama 4 menit dengan kecepatan 25 rpm. Setelah tablet dikeluarkan dan dibebasdebukan,
kemudian ditimbang lagi dan diperoleh data bobot total 1593,12 mg. Berapakah (%) kerapuhan
tablet bisacodil tersebut ?
a. 0,79 %
b. 0,83 %
c. 1,40 %
d. 1,42 %
e. 1,49 %
18. Seorang apoteker di bagian R&D hendak membuat 20 ovula metronidazole 500mg dengan
basis oleum cacao. Berat masing – masing ovula adalah 3 g. Nilai tukar metronidazole
terhadap oleum cacao adalah 1,7. Berapakah berat (g) oleum cacao yang dibutuhkan?
a. 10
b. 17
c. 43
d. 54,1
e. 60

19. Hitunglah HLB campuran dari resep dibawah ini:


R/ Tween 80 6gr HLB = 16,67
Span 80 4gr HLB = 5
a. 9
b. 10
c. 11
d. 12
e. 15
20. Seorang apoteker pada bagian R&D suatu industri farmasi akan menggunakan kombinasi dua
emulgator dengan HLB 14,53 untuk pengembangan formulasi emulsi ekstrak temulawak.
Emulgator yang digunakan untuk emulsi tersebut adalah tween 40 (HLB 12,2) dan span 40 (HLB
19,2). Total emulgator yang digunakan adalah 6 gram. Berapakah perbandingan jumlah span dan
tween yang tepat digunakan ?
a. 1 : 5
b. 5 : 1
c. 2 : 4
d. 4 : 2
e. 3 : 3
21. Sebuah apoteker di bagian R&D suatu industri kosmetik sedang mengembangkan hand & body
lotion dengan formula sebagaiberikut :
Bahan Konsentrasi
Selulosa 14
Asamstearat 3,5
Mineral Oil 10
Span 80 (HLB 4,3)
Tween 80 (HLB 15)
Pewarna 0,001
Pewangi 0,001
Aqua Ad 150 ml
Konsentrasi emulgator dalam formula adalah 10 % dan HLB campuran emulgator yang
diharapkan 12,7. Berapa gram Tween 80 dalam formula tersebut?
a. 3,22
b. 5,6
c. 7,85
d. 8,4
e. 11,78

22. Suatu industri farmasi akan membuat 300 L sediaan tetes mata atropin sulfat 1 % dengan
menggunakan natrium klorida sebagai pengatur tonisitas. Dari data pustaka, diketahui DT f
larutan atropin sulfat 1% adalah 0,07 0, DTf larutan 1 % natrium klorida adalah 0,576 0, DTf larutan
0,9% natrium klorida (larutan isotonis) adalah 0,52 0. Berapakah NaCl yang dibutuhkan untuk
membuat sediaan tetes mata tersebut ?
a. 0,78 kg
b. 1,56 kg
c. 2,34 kg
d. 3,13 kg
e. 3,91 kg

23. Seorang apoteker pada bagian R&D suatu industri farmasi akan membuat larutan efedrin sulfat
1,5% sebanyak 2 liter menggunakan pengisotonis NaCl. Dari sumber pustaka diketahui nilai
kesetaraan E.NaCl-efedrin sulfat 0,23. Berapakah jumlah (gram) NaCl yang diperlukan agar
larutan isotonis ?
a. 11,1
b. 69,38
c. 52,61
d. 83,75
e. 87,35
24. Seorang apoteker di industri obat tradisional memproduksi obat herbal terstandar kapsul
ekstrak rimpang jahe untuk memelihara kesehatan tubuh. Untuk menjamin kualitas ekstrak,
maka dilakukan pengukuran kadar abu total ekstrak, sebanyak 2 gram ekstrak dimasukan ke
dalam krus silikat. Berat krus kosong sebesar 21,17 gram, serta berat krus dan ekstrak setelah
diabukan adalah sebesar 21,6 gram. Berapa % kadar abu total daam ekstrak tersebut?
a. 11,5
b. 21,5
c. 21,17
d. 21,6
e. 22
25. Seorang apoteker di industri obat tradisional merencanakan kebutuhan bahan baku untuk
produksi kapsul herba pegagan untuk membantu sirkulasi darah. Herba pegagan yang siap
dikeringkan sebesar 60 kg. data hasil susut pengeringan sebelumnya adalah sebesar 20%.
Berapa (kg) prediksi serbuk simpliasia pegagan kering yang akan dihasilkan?
a. 12
b. 40
c. 48
d. 50
e. 80
26. Seorang apoteker di industri obat tradisional merencanakan kebutuhan bahan baku untuk
produksi tablet ekstrak herba pegagan untuk membantu sirkulasi darah. Untuk masing masing
tablet dibutuhkan 2.000 mg ekstrak, produksi 1 bets tablet sebanyak 10.000 tablet. Data hasil
rendemen ekstrak adalah sebesar 30%. Berapa (kg) prediksi serbuk simpliasia pegagan kering
yang dibutuhkan untuk memproduksi 3 bets tablet ekstrak pegagan?
a. 0,667 kg
b. 2 kg
c. 60 kg
d. 200 kg
e. 666,67 kg
27. Seorang apoteker bagian R&D suatu industri farmasi melakukan pengembangan metode HPLC
untuk penetapan kadar Naproxen dan Esomperazole. Analit Naproxen menghasilkan
kromatogram dengan waktu retensi 7,36 menit dan lebar baseline 0,29 menit. Sedangkan
Esomeprazol menghasilkan kromatogram pada waktu retensi 9,54 menit dengan baseline
0,64 menit. Berapakah resolusi antar peak kedua analit tersebut ?
a. 2,34
b. 2,54
c. 4,69
d. 4,96
e. 6,81

28. Apoteker bagian R&D industri farmasi sedang mengembangkan penetapan kadar fenobarbital
dalam sediaan tablet secara KCKT. Baku internal yang digunakan adalah kafein dan salah satu
parameter yang ditetapkan adalah jumlah lempeng teoritis (N) yang menggambarkan efisiensi
kolom. Waktu retensi fenobarbital yang didapatkan adalah 6,35 menit dan luas puncaknya
sebesar 0,45. Berapakah jumlah lempeng teoritis fenobarbital tersebut ?
a. 2.132
b. 3.186
c. 3.816
d. 3.982
e. 4.132

29. Seorang apoteker pada bagian QC suatu industry farmasi menetapkan kadar antalgin dalam
sediaan injeksi dengan menggunakan metode spektro UV-VIS. Larutan sampel diencerkan
sebanyak 5 kali. Absorbansi yang terbaca pada spektro adalah 0.505. sementara itu larutan
baku antalgin 10 ppm menghasilkan absorbansi sebesar 0,202. Berapakah kadar antalgin dalam
sediaan injeksi tersebut?
a. 2,5 ppm
b. 25 ppm
c. 125 ppm
d. 250 ppm
e. 500 ppm
30. Seorang apoteker di bagian QC suatu industry Farmasi melakukan penetapan kadar bahan baku
kondroitin sulfat dengan menggunakan KCKT. Pada pengukuran kurva baku diperoleh data
sebagai berikut : intersep 9,776 ppm; slope 25,385; koefisien korelasi 0,9980. Pada pengukuran
sampel bahan baku didapatkan luas area di bawah kurva = 58,5758. Berapakah kadar (ppm)
kondroitin dalam sampel tersebut?
a. 1,922 ppm
b. 2,693 ppm
c. 2,661 ppm
d. 2,776 ppm
e. 2,976 ppm
31. Apoteker di suatu industri obat tradisional akan melakukan identifikasi senyawa flavonoid dalam
ekstrak etanol menggunakan metode KLT. campuran fase gerak yang digunakan adalah n-
butanol : as asetat : air (3:2:1). Indeks polaritas fase gerak tersebut adalah 4,0 (n-butanol), 6,2
(as asetat) dan 9,0 (air). Berapakah indeks polaritas campuran fase gerak tersebut?
a. 5,44
b. 5,57
c. 6,44
d. 6,57
e. 6,68
32. Seorang apoteker akan menghitung kecepatan infuse kloramfenikol untuk pengobatan seorang
pasien (perempuan, usia 47 tahun, penderita meningitis). Infuse tersebut adalah antibiotik
kloramfenikol dalam 500 mL NaCl 0.9% dan akan diperbaiki dalam waktu 3 jam 20 menit. Infuse
set yang digunakan adalah 20 tetes/mL. berapakah kecepatan infuse yang tepat ditetapkan?
a. 10 tpm
b. 20 tpm
c. 30 tpm
d. 40 tpm
e. 50 tpm
33. Seorang pasien laki-laki usia 65 tahun dirawat di suatu RS dengan diagnosis kanker stadium
akhir. Dokter memutuskan untuk memberi pengobatan morfin secara oral untuk mengurangi
rasa sakitnya. Diketahui morfin memiliki bioavaibilitas oral sebesar 20% dan volume distribusi
200L . Konsentrasi plasma efektif untuk efek analgesic sekitar 0,05-0,07 mg/L . Berapa rentang
dosis awal morfin yang tepat diberikan pada pasien tersebut?
a. 40 – 56 mg
b. 40 – 76 mg
c. 50 – 56 mg
d. 50 - 70 mg
e. 60 – 66 mg
34. Seorang dokter di suatu rumah sakit meminta apoteker untuk menetapkan volume pemberian
injeksi aminofillin 24 mg/ml sebagai dosis muatan untuk pasiennya (perempuan, usia 42 tahun,
BB 80kg, penderita asma akut). Aminofillin mempunyai waktu paruh eliminasi 8 jam dan volume
distribusi sebesar 0,5 L/kg. Kadar terapeutik teofillin yang diinginkan adalah 15 mg/L. Berapakah
volume pemberian obat (mL) yang tepat ditetapkan untuk pasien tersebut?
a. 22,5 ml
b. 24 ml
c. 25 ml
d. 25,4 ml
e. 28 ml
35. Dokter dirumah sakit bertanya kepada apoteker mengenai loading dose digoxin tablet untuk
pasien (laki- laki 58 thn BB 60 kg) yang mengalami aritmia Vd pasien 7,3 L/kg . Cpss yang
dikehendaki 1,5 µg/L. Bentuk kimiawi digoxin 1, F digoxin 0,7. Berapa loading dose obat
tersebut?
a. 657 mcg
b. 939 mcg
c. 1.000 mcg
d. 1.095 mcg
e. 1.195 mcg
36. Seorang laki-laki, usia 25 tahun, BB 60 kg, masuk suatu rumah sakit dengan diagnosa
mengalami penyakit infeksi saluran kemih karena infeksi E. coli. Pasien mendapatkan obat
berupa antibiotik Ampisilin injeksi. Data farmakokinetika menyebutkan bahwa, antibiotik ini
memiliki volume distribusi (Vd) sebesar 0,4 L/Kg, dan kadar puncak plasma sebesar 5 mg/L.
Berapakah dosis muatan antibiotik ini yang harus diberikan kepada pasien ?
a. 60 mg
b. 80 mg
c. 100 mg
d. 120 mg
e. 140 mg
37. Seorang apoteker di rumah sakit akan melarutkan sediaan cefotaksim injeksi 1 g/vial dengan
aquades untuk anak (6 tahun, pasien ISPA). Larutan obat tersebut akan dibuat dengan
konsentrasi 200 mg/ml. Berapa jumlah aquades (ml) yang dibutuhkan untuk melarutkan obat
tersebut?
a. 2,5 ml
b. 3,5 ml
c. 4 ml
d. 4,5 ml
e. 5 ml
38. Apoteker di industri farmasi melakukan penetapan kadar asetosal dalam tablet secara titrasi
kembali. Larutan titran yang digunakan adalah Hcl yang distandarisasi menggunakan Na 2CO3
(BM=106) dengan indikator PP. Sebanyak 826 mg Na 2CO3 dilarutkan dalam 10 mL aquadest.
Jumlah titran yang dibutuhkan pada proses titrasi tersebut adalah 37,35 mL. berapakah
normalitas (N) Hcl tersebut?
a. 0,521
b. 0,417
c. 0,312
d. 0,202
e. 0,101
39. Seorang pasien wanita datang ke klinik kecantikan mengeluhkan berat badannya yang kurang
ideal kepada dokter. Berat badan pasien tersebut 85 kg dan tinggi badan 155 cm. Berapakah
BMI pasien tersebut?
a. 33,3
b. 35,3
c. 39,6
d. 42,2
e. 51,6
40. Apoteker di industri farmasi melakukan penetapan kadar asetosal 80 mg dalam tablet. Larutan
titran yang digunakan adalah HCl 0,1 N. Setiap 1 ml HCl 0,1 N setara dengan 7,2 mg Acetosal .
Dibutuhkan 9,8 ml larutan HCl 0,1 N untuk mencapai titik akhir titrasi. Berapakah kadar
tersebut?
a. 75,6 %
b. 70,56 %
c. 80 %
d. 88,2 %
e. 95,4 %

Anda mungkin juga menyukai