Anda di halaman 1dari 6

PERCOBAAN I

IDENTIFIKASI AMILUM SECARA KIMIAWI DAN MIKROSKOPI

I.TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa mengetahui dan
dapat membedakan macam-macam amilum yang umum digunakan dalam
sediaan farmasi.

II. DASAR TEORI


Amilum merupakan karbohidrat golongan polisakarida, karena
mempunyai lebih dari satu molekul gula. Banyak terdapat pada daun
tumbuhan hijau dan merupakan produk sementara fotosintesis, dan juga
tersimpan dalam bahan makanan cadangan yang permanen untuk tanaman
dalam biji, kulit batang, akar tanaman menahun dan biji.
Amilum berbentuk granul atau butir-butir kecil dengan lapisan-lapisan
karakteristik. Terdiri dari amilosa dan amilopektin yang terbentuk dari
sediaan glukosa. Secara umum amilum terdiri dari 20% bagian yang larut
dalam air (amilosa) dan 80% bagian yang tidak larut dalam air (amilopektin).
a). Amilosa : Terdiri atas 250-300 unit D-glukosa yang berikatan dengan
ikatan 1,4 glikosidik. Jadi molekulnya menyerupai rantai
terbuka.
b). Amilopektin : Terdiri atas molekul D-glukosa yang sebagian besar
mempunyai ikatan 1,4- glikosidik dan sebagian ikatan 1,6-
glikosidik. adanya ikatan 1,6-glikosidik menyebabkan
terdjadinya cabang, sehingga molekul amilopektin
berbentuk rantai terbuka dan bercabang. Molekul
amilopektin lebih besar dari pada molekul amilosa karena
terdiri atas lebih 1000 unit glukosa (Poedjiadi, A. 2009).
Amilum diambil dari sarinya yaitu bentuk pati kasar ditambah air,
kemudian disaring. Filtrat yang didapat kemudian diendapkan. Endapan
tersebut diambil sebagai amilum setelah dikeringkan. Yang harus
diperhatikan pada pengamatan amilum yaitu : bentuk hilus, dan lamella serta
ukurannya. Secara organoleptis warnanya putih, bentuk padatan, tidak
berbau, bila ditambah aqua-iod akan berwarna biru.
Yang harus diperhatikan :
a. Bentuk : bulat, lonjong, persegi, dan lain-lain
b. Ukuran
c. Hilus (titik tumbuh) : eksentrik (dipinggir), konsentrik (ditengah),
berupa celah, dan lain-lain. Hilus berupa celah terjadi karena
proses pengeringan yang kuat.
d. Lamela
e. Jumlah butir pati : tunggal, majemuk, setengah majemuk
f. Reaksi : ditambah larutan iod warna biru

III. METODE KERJA


a. Bahan uji
1) Amilum oryzae (pati beras)
2) Amilum maydis/maizena (pati jagung)
3) Amilum manihot (pati tapioca)
4) Amilum solani (pati kentang)

b. Pereaksi
1) Aquadest
2) Larutan iodium

c. Alat yang digunakan :


1) Gelas objek
2) Gelas penutup
3) Mikroskop
4) Beaker glass
5) Pipet tetes
6) Tabung reaksi
d. Cara Kerja
1) Pemeriksaan amilum dengan larutan iodium
Masukkan larutan amilum 1%, untuk semua jenis amilum yang
diperiksa dalam tabung reaksi.
Tambahkan beberapa tetes larutan iodium.
Catat warna yang terjadi untuk masing-masing jenis amilum
yang diperiksa.
2) Pemeriksaan amilum secara mikroskopik
Ambil sedikit amilum dan letakkan diatas gelas objek.
Ditetesi dengan sedikit air dan tutup dengan gelas penutup.
Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah 12,5 x 10
dan perbesaran kuat 12,5 x 40.
Analisis bentuk amilum dari masing-masing spesies tanaman.

IV. PEMBUATAN SIMPLISIA

SKEMA PEMBUATAN PATI

BERSIHKAN
BAHAN dan KUPAS PARUT/TUMBUK
SEGAR HINGGA HALUS

FILTRATNYA DIPISAHKAN TAMBAHKAN AIR,


ENDAPAN PATINYA KEMUDIAN DIADUK lalu DISARING/
DISARING

ENDAPAN YANG DIPEROLEH


DIKERINGKAN DI PANAS MATAHARI

V. HASIL
A. Beras
1. Tanaman asal : Oryza sativa Linn
2. Keluarga : Gramineae
3. Makroskopik :
a. Warna : putih
b.Bentuk : serbuk sangat halus
c. Bau : tidak berbau
d.Rasa : tidak berasa
4. Identifikasi :
Pati beras + 1% iodium larutan coklat dengan endapan hitam
5. Mikroskopik :

ENDAPAN YANG DIPEROLEH DIKERINGAKAN


DI PANAS MATAHARI
Bentuk pati beras bulat telur dengan butir pati tunggal atau majemuk
terdiri dari 2-150 butir, hilusnya ditengah,berwarna putih.

B. Pati kentang
1. Tanaman asal : Solanum tuberosum Linn
2. Keluarga : Solanaceae
3. Makroskopik :
a. Warna : putih
b. Bentuk : sebuk hablur
c. Bau : tidak berbau
d. Rasa : tidak berasa

4. Identifikasi :
Pati kentang + 1% iodium larutan hijau dengan endapan hitam
5. Mikroskopik :

Terdiri dari butir-butir tunggal, kadang majemuk 2 atau 3 atau


majemuk, bentuk bulat lonjong. Hilus terdapat pada ujung yang sempit
berupa titik, lamela jelas kelihatan, berwarna putih.

C. Pati Jagung
1. Tanaman asal : Zea mays L
2. Keluarga : Poaceae
3. Makroskopik :
a. Warna : kuning muda
b. Bentuk : serbuk halus kadang berupa gumpalan.
c. Bau : tidak berbau
d. Rasa : tidak berasa
4. Identifikasi :
Pati jagung + iodum 1 % larutan hitam / keunguan, endapan ungu.
5. Mikroskopik :

Sebagian besar berbentuk butir diagonal dengan sudut membulat


atau berupa butir hampir bulat, hilus berada ditengah berupa titik garis
silang atau bintang dan tidak terdapat lamela.

D. Pati singkong
1. Tanaman asal : Manihot utilissima Phol
2. Keluarga : Euphorbiaceae
3. Makroskopik :
a. Warna : putih
b. Bentuk : sebuk hablur
c. Bau : tidak berbau
d. Rasa : tidak berasa
4. Identifikasi :
Pati singkong + 1% iodium larutan hitam.
5. Mikroskopik :
Butir pati tunggal, bentuk tidak beraturan, ada yang majemuk.
Terdapat hilus berupa titik, garis bersilang seperti bintang. Tidak terdapat
lamela.

VI. KESIMPULAN
Amilum merupakan salah satu bagian dari sel yang bersifat
non protoplasmik yang ada didalam plastida. Perkembangan
amilum dimulai dengan terbentuknya hilus, kemudian diikuti oleh
pembentukan lamella yang semakin banyak.
Setelah kering amilum kentang berwarna putih sedikit keunguan
dan berbentuk serbuk, baunya khas dan rasa tawar. Amilum pada kentang
merupakan amilum setengah majemuk diadelf, yaitu butir amilum
mempunyai lebih dari satu hilus yang masing-masing dikelilingi lamella
dan diluarnya dikelilingi lamela bersama, dan bersifat eksentrik.

DAFTAR PUSTAKA

Adam,M.,Hasan,H.2011.Penuntun Praktikum Farmakognosi

Poedjiadi.2009.Dasar-dasarBiokimia.Jakarta:Universitas Indonesia Press

Syamsuni, H. A. 2007. Ilmu Resep.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

Anda mungkin juga menyukai