5
Radioisotop
6
✘ Karena Isotop yang digunakan bersifat tidak stabil
sehingga isotop tersebut akan berusaha menuju
bentuk yang stabilnya dengan cara memancarkan
energi radioaktifnya atau biasa yang dikenal dengan
kata peluruhan. Proses peluruhan radioaktif dari
setiap jenis radioisotop yang digunakan itu memiliki
perbedaan. Oleh karena itu, setiap jenis radioisotop
yang digunakan memiliki karakteristik yang unik
yang menjadi pembeda dalam tujuan aplikasi
penggunakan radiofarmaka.
7
Reaksi
Pelabelan dengan
Penukaran Recoil labelling Metode Lainnya
Khelat Biofungsional
Isotop
Metode Pelabelan
8
1. Reaksi Penukaran Isotop
Dilakukan dengan cara menggantikan satu atau
lebih atom dalam suatu molekul dengan isotop dari
unsur atom yang sama tetapi memiliki nomor massa
berbeda
AX* + BX BX*AX
Reaksi ini dapat digunakan bila dengan sintesis kimia sulit mendapatkan
9 senyawa bertanda.
Adapun kelemahan reaksi pertukaran isotop :
Bersifat reversible, artinya bisa saja atom yang telah terlabel terlepas
kembali bila kondidi tidak dipertahankan dengan baik
Adanya pengotor pada reaksi awal, hal ini akan menyulitkan
pemurnian produk utama hasil reaksi
Tidak memungkinkan suatu senyawa tertandai pada posisi yang
sangat tepat, hal ini tergantung ikatan atom yang dipertukarkan dalam
molekul yang akan ditandai
Apabila ikatan atom tidak ekivalen akan dijumpai ktidak-seragaman
berdasar keaktifan jenis
11
Teknesium-99m
✘ Teknesium-99m memiliki beragam bentuk kompleks, dikarenakan teknesium
termasuk ke dalam unsur pada golongan VII dengan beragam bilangan oksidasi dari
-1 hingga 7. Bentuk kompleks dari teknesium diantaranya teknesium VII
complexes, technesium V complexes, technesium Hydrazinopyridine complexes,
serta organometallic technesium complexes.
✘ Selain itu, contoh bentuk kimia organometallic technesium complexes adalah Tc(I)
hexakis isocyanide complexes pada penandaan 99mTcSestamibi untuk diagnosis
myocardial dan tumor. Namun, untuk contoh bentuk kimia teknesium VII
complexes belum ada yang dikembangkan untuk pengobatan.
12
2. Pemasukan Senyawa Pelabel Asing
✘ Penandaan jenis ini melibatkan molekul yang memiliki
peranan biologis yang telah dikenal, kemudian suatu radio
nuklida dan unsur yang bukan merupakan bagian dari
molekul tersebut diikatkan melalui ikatan kovalen atau ikatan
kovalen koordinasi.
✘ Keterikatan radio nuklida didalam molekul bukan dari hasil
pertukaran dengan salah satu dan isotop yang berada didalam
molekul tersebut.
✘ Ikatan ini terbentuk dari ikatan kelat.
✘ Misal 99mTc di dalam 99mTc-protein, 99mTc-HMPAO, 99mTc-
HEDP, 153Sm-EDTMP.
13
3. Pelabelan dengan Khelat Bifungsional
✘ Senyawa sebagai penyidik kanker tulang metastasis (suatu
penyakit) adalah senyawa kompleks bifungsional yang
mempunyai lebih banyak gugus fosfonat sehingga
mempengaruhi proses pembentukan kelat.
Misal: Senyawa disamping masuk ke tulang juga dapat
terakumulasi pada organ lain seperti hati dan otot.
✘ Ikatan kelat yaitu lebih dari satu atom yang berada dalam
senyawa yang ditandai menyumbang pasangan electron yang
akan digunakan.
✘ Senyawa 1,4,8,11-tetraazasiklo tetradesil-1,4,8,11-
tetrametilenfosfonat (CTMP) yang merupakan senyawa
bifungsional karena mempunyai empat buah gugus fosfonat dan
14
empat gugus amin.
4. Biosintesis dan sintesis biokimia
✘ Sintesis biokimia dapat diartikan sebagai sintesis
enzimatik dari biosintesis total.
Sintesis enzimatik sering dikaitkan dengan
penggunaan enzim yang telah dimurnikan atau
dimurnikan sebagian sebagai katalis kimia dalam
menambah suatu substrat radioaktif menjadi senyawa
bertanda yang diinginkan.
Sintesis senyawa bertanda dengan biosintesis
dilaksanakan dengan cara menumbuhkan organisme
hidup didalam kultur yang mengandung perunut
radioaktif, akan terikat kedalam metabolit kemudian
15 dipisahkan dengan cara-cara kimia
Contoh :
Penyediaan vitamin B12 bertanda 60CO dan 57CO
misalnya dilakukan dengan cara menambahkan
isotop cobalt (60CO dan 57CO) ke dalam medium
kultur yang ditumbuhi organisme Streptomyces
griceus
16
5. Recoil labelling
✘ Disebut juga penandaan “atom panas” atau “sintesis
panas”.
✘ Didasarkan pada reaksi rekoil radioaktif dengan molekul
disekitarnya
✘ Atom rekoil yang terbentuk akibat transformasi inti,
terutama melalui reaksi inti, memiliki energi kinetik dan
energi eksitasi yang jauh lebih tinggi dibanding reaksi
kimia biasa.
✘ Reaksi dan interaksi dengan molekul disekitarnya terjadi
pada saat atom rekoil maupun setelah berada pada energi
“panas” maupun setelah atom panas mengalami
17 perlambatan.
✘ Oleh karena itu, hasil reaksi atom rekoil ini sering
dijumpai dalam bentuk campuran senyawa bertanda
radioaktif yang kompleks. Senyawa bertanda yang
murni hanya dapat diperoleh setelah pemisahan dan
pemurnian dengan metode kromatografi,
elektroforesis, destilasi dan cara-cara pemurnian
lainnya
18
6. Excitation labelling
Melibatkan ion radionuklida anak yang sangat
reaktif hasil dari peluruhan inti, selama peluruhan ᵝ atau
tangkapan elektron dihasilkan ion energetik bermuatan
yang mampu menandai berbagai senyawa yang berada
disekitarnya.
Misal :
Suatu senyawa dipaparkan kepada 77KR yang meluruh
menjadi 77BR, maka ion 77BR energetik hasil peluruhan
selanjutnya akan membentuk senyawa bertanda brom.
Hal yang sama terjadi dengan berbagai protein yang
dipaparkan kepada 123Xe yang menghasilkan protein
19 teriodinasi hasil peluruhan 123Xe
7. Metode Lainnya
20
Faktor Penting Dalam pelabelan
21
Contoh Aplikasi
Endang Sarmini, Enny Lestari, Abidin, Sriyono, Umi Nur Sholikhah, Triani Widyaningrum Pusat
Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka (PTRR) Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan)
Nanopartikel perak (AgNP) dapat digunakan untuk terapi dan diagnosa kanker adalah AgNP yang dilabel dengan radionuklida Iodium-131
dalam bentuk sediaan radiofarmaka AgNP131. Diagnosa dapat dilakukan menggunakan 298 SPECT (Single-Photon Emission Computed
Tomography).
Penggunaan radionuklida I pada proses pelabelan AgNP disebabkan radionuklida tersebut merupakan pemancar gamma dan beta dengan
energi emisi gamma 364 keV (79%) dan energi maksimum emisi beta 610 keV (87,2%). Waktu paruh radionuklida I adalah 8,02 hari.
Pembuatan AgNP I dapat dilakukan dengan membuat AgNP terlebih dahulu. Nanopartikel perak dibuat dari Perak nitrat yang direduksi
menggunakan Natrium Borohidrat. Natrium Borohidrat atau dimetil formamide merupakan pereduksi kuat yang digunakan untuk
memproduksi AgNP.
AgNP yang terbentuk direaksikan dengan dengan radionuklida 131I sebagai sediaan radiofarmaka AgNP131I. Sediaan radiofarmaka
tersebut diuji kestabilan radiokimia menggunakan metode kromatografi. Metode ini dilakukan untuk menentukan kualitas, keamanan dan
efikasi produk farmasi maupun radiofarmasi yaitu kemurnian dan stabilitas radiokimia.
25