Anda di halaman 1dari 25

RADIO FARMASI

SENYAWA BERTANDA DAN METODE PELABELAN


Pengertian Senyawa Bertanda

Senyawa bertanda adalah suatu


senyawa dimana satu atau lebih atom
atau bagian dari struktur molekulnya
diganti oleh atom atau struktur yang
mengandung atom radioaktif
✘ Pada umumnya mempunyai inti benzene
✘ Cara pembuatan dengan merefluks
molekul yang stabil
✘ Pada saat ini banyak digunakan dalam
klinis, karena dapat terakumulasi pada
organ/target yang diinginkan sehingga
2
dapat memancarkan partikel atau radiasi
Syarat-syarat penggunaan senyawa
bertanda
✘ Mempunyai konsentrasi radioaktif yang
sangat tinggi, sehingga pemakaiannya
dalam jumlah kecil
✘ Radioisotop yang dipakai harus
mempunyai energi yang cukup tinggi
sehingga dapat diukur dengan mudah oleh
detektor
✘ Mempunyai waktu paro yang cukup
panjang sehingga tidak perlu dilakukan
koreksi terhadap waktu paro dan cukup
waktu untuk melakukan pengukuran
3
✘ Dapat bercampur dengan media atau
Penyiapan senyawa bertanda
✘ Jenis isotop yang digunakan sebagai perunut
✘ Masalah penanganan yang dihadapi bila
memilih suatu radionuklida tertentu
(rancangan dan jenis peralatan dst)
✘ Metoda penandaan, pemurnian dan analisis
disesuaikan dengan waktu paruh isotop yang
digunakan
✘ Kespesifikan penandaan dan tujuan
penggunaannya
✘ Keaktifan jenis molar yang diperlukan
✘ Keaktifan total yang dibutuhkan
4
✘ Kondisi pengenceran, sterilisasi, kemasan dan
Radioaktif

✘ Radioaktif adalah sebuah inti


atom yang tidak stabil kehilangan
energy dengan memancarkan
radiasi.

5
Radioisotop

✘ Radioisotop adalah atom yang


terdiri dari kombinasi yang tidak
stabil antara neutron dan proton.
✘ Kombinasi yang tidak stabil
antara neutron dan proton bisa
terjadi secara alamiah ataupun
mengubah atom secara buatan
menggunakan reaktor yang
disebut dengan siklotron.
6
✘ Karena Isotop yang digunakan bersifat
tidak stabil sehingga isotop tersebut akan
berusaha menuju bentuk yang stabilnya
dengan cara memancarkan energi
radioaktifnya atau biasa yang dikenal
dengan kata peluruhan. Proses peluruhan
radioaktif dari setiap jenis radioisotop
yang digunakan itu memiliki perbedaan.
Oleh karena itu, setiap jenis radioisotop
yang digunakan memiliki karakteristik
yang unik yang menjadi pembeda dalam
tujuan aplikasi penggunakan
7
radiofarmaka.
Reaksi Pelabelan
Penukaran dengan Khelat Recoil labelling Metode Lainnya
Isotop Biofungsional

Pemasukan Biosintesis dan


Senyawa sintesis Excitation
Pelabel Asing biokimia labelling

Metode Pelabelan
8
1. Reaksi Penukaran Isotop
Dilakukan dengan cara menggantikan
satu atau lebih atom dalam suatu molekul
dengan isotop dari unsur atom yang sama
tetapi memiliki nomor massa berbeda

AX* + BX BX*AX

Senyawa BX akan mempertukarkan


atom X yang dimilikinya dengan atom X*
dari senyawa AX*, dimana X* sendiri
adalah isotop dari atom X.
Reaksi ini dapat digunakan bila dengan sintesis kimia sulit
9 mendapatkan senyawa bertanda.
Adapun kelemahan reaksi pertukaran isotop :
 Bersifat reversible, artinya bisa saja atom yang telah
terlabel terlepas kembali bila kondidi tidak
dipertahankan dengan baik
 Adanya pengotor pada reaksi awal, hal ini akan
menyulitkan pemurnian produk utama hasil reaksi
 Tidak memungkinkan suatu senyawa tertandai pada
posisi yang sangat tepat, hal ini tergantung ikatan atom
yang dipertukarkan dalam molekul yang akan ditandai
 Apabila ikatan atom tidak ekivalen akan dijumpai
ktidak-seragaman berdasar keaktifan jenis
Contoh senyawa bertanda dari hasil reaksi
pertukaran isotop :
125-
triiodothyronen(125 I-T3)
125-
I-tc.tretraiodothyrone (125 I-T4)
10
Karakteristik Radioisotop dan
pengaplikasiannya

11
Teknesium-99m
✘ Teknesium-99m memiliki beragam bentuk kompleks, dikarenakan
teknesium termasuk ke dalam unsur pada golongan VII dengan
beragam bilangan oksidasi dari -1 hingga 7. Bentuk kompleks dari
teknesium diantaranya teknesium VII complexes, technesium V
complexes, technesium Hydrazinopyridine complexes, serta
organometallic technesium complexes.

✗ Contoh bentuk kompleks technesium V complexes adalah


oxotechnesium complexes pada penandaan 99mTc-
mercaptoacetyltriglycine untuk diagnosis fungsi ginjal.

✘ Selain itu, contoh bentuk kimia organometallic technesium


complexes adalah Tc(I) hexakis isocyanide complexes pada
penandaan 99mTcSestamibi untuk diagnosis myocardial dan
tumor. Namun, untuk contoh bentuk kimia teknesium VII
12
complexes belum ada yang dikembangkan untuk pengobatan.
2. Pemasukan Senyawa Pelabel Asing
✘ Penandaan jenis ini melibatkan molekul yang
memiliki peranan biologis yang telah dikenal,
kemudian suatu radio nuklida dan unsur yang
bukan merupakan bagian dari molekul tersebut
diikatkan melalui ikatan kovalen atau ikatan
kovalen koordinasi.
✘ Keterikatan radio nuklida didalam molekul bukan
dari hasil pertukaran dengan salah satu dan
isotop yang berada didalam molekul tersebut.
✘ Ikatan ini terbentuk dari ikatan kelat.
✘ Misal 99mTc di dalam 99mTc-protein, 99mTc-HMPAO,
13
99m
Tc-HEDP, 153Sm-EDTMP.
3. Pelabelan dengan Khelat Bifungsional
✘ Senyawa sebagai penyidik kanker tulang
metastasis (suatu penyakit) adalah senyawa
kompleks bifungsional yang mempunyai lebih
banyak gugus fosfonat sehingga mempengaruhi
proses pembentukan kelat.
Misal: Senyawa disamping masuk ke tulang juga
dapat terakumulasi pada organ lain seperti hati
dan otot.
✘ Ikatan kelat yaitu lebih dari satu atom yang berada
dalam senyawa yang ditandai menyumbang
pasangan electron yang akan digunakan.
✘ Senyawa 1,4,8,11-tetraazasiklo tetradesil-1,4,8,11-
14
tetrametilenfosfonat (CTMP) yang merupakan
4. Biosintesis dan sintesis biokimia
✘ Sintesis biokimia dapat diartikan sebagai
sintesis enzimatik dari biosintesis total.
Sintesis enzimatik sering dikaitkan dengan
penggunaan enzim yang telah dimurnikan
atau dimurnikan sebagian sebagai katalis
kimia dalam menambah suatu substrat
radioaktif menjadi senyawa bertanda yang
diinginkan.
Sintesis senyawa bertanda dengan
biosintesis dilaksanakan dengan cara
menumbuhkan organisme hidup didalam
15 kultur yang mengandung perunut
Contoh :
Penyediaan vitamin B12 bertanda 60CO dan
57
CO misalnya dilakukan dengan cara
menambahkan isotop cobalt (60CO dan
57
CO) ke dalam medium kultur yang
ditumbuhi organisme Streptomyces
griceus

16
5. Recoil labelling
✘ Disebut juga penandaan “atom panas” atau
“sintesis panas”.
✘ Didasarkan pada reaksi rekoil radioaktif
dengan molekul disekitarnya
✘ Atom rekoil yang terbentuk akibat
transformasi inti, terutama melalui reaksi
inti, memiliki energi kinetik dan energi
eksitasi yang jauh lebih tinggi dibanding
reaksi kimia biasa.
✘ Reaksi dan interaksi dengan molekul
disekitarnya terjadi pada saat atom rekoil
17 maupun setelah berada pada energi “panas”
✘ Oleh karena itu, hasil reaksi atom rekoil ini
sering dijumpai dalam bentuk campuran
senyawa bertanda radioaktif yang
kompleks. Senyawa bertanda yang murni
hanya dapat diperoleh setelah pemisahan
dan pemurnian dengan metode
kromatografi, elektroforesis, destilasi dan
cara-cara pemurnian lainnya

18
6. Excitation labelling
Melibatkan ion radionuklida anak yang
sangat reaktif hasil dari peluruhan inti,
selama peluruhan ᵝ atau tangkapan elektron
dihasilkan ion energetik bermuatan yang
mampu menandai berbagai senyawa yang
berada disekitarnya.
Misal :
Suatu senyawa dipaparkan kepada 77KR
yang meluruh menjadi 77BR, maka ion 77BR
energetik hasil peluruhan selanjutnya akan
membentuk senyawa bertanda brom.
19 Hal yang sama terjadi dengan berbagai
7. Metode Lainnya

Metode penanda lainnya jarang digunakan untuk


menyiapkan senyawa bertanda,
Diantaranya :
✘ Sintesis yang diimbas radiasi
✘ Sintesi dengan menggunakan pelepasan
muatan listrik
✘ Sintesis elektrokimia

20
Faktor Penting Dalam pelabelan

✘ Efisiensi proses ✘ Kondisi penyimpanan


pelabelan ✘ Aktifitas spesifik
✘ Stabilitas produk ✘ Radiolisis
kimia
✘ Kemurnian dan
✘ Denaturasi atau analisis
perubahan sifat
✘ Umur simpan
✘ Pengaruh isotop
✘ Keberadaan carrier
free dan non carrier
added
21
Contoh Aplikasi

Diambil dari jurnal :

STABILITAS RADIOKIMIA NANOPARTIKEL PERAK TERLABEL IODIUM-131 (AgNPI)

Endang Sarmini, Enny Lestari, Abidin, Sriyono, Umi Nur Sholikhah, Triani Widyaningrum Pusat

Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka (PTRR) Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan)
Nanopartikel perak (AgNP) dapat digunakan untuk terapi dan diagnosa kanker adalah AgNP yang dilabel dengan radionuklida Iodium-131
dalam bentuk sediaan radiofarmaka AgNP131. Diagnosa dapat dilakukan menggunakan 298 SPECT (Single-Photon Emission Computed
Tomography).

Penggunaan radionuklida I pada proses pelabelan AgNP disebabkan radionuklida tersebut merupakan pemancar gamma dan beta dengan
energi emisi gamma 364 keV (79%) dan energi maksimum emisi beta 610 keV (87,2%). Waktu paruh radionuklida I adalah 8,02 hari.

Pembuatan AgNP I dapat dilakukan dengan membuat AgNP terlebih dahulu. Nanopartikel perak dibuat dari Perak nitrat yang direduksi
menggunakan Natrium Borohidrat. Natrium Borohidrat atau dimetil formamide merupakan pereduksi kuat yang digunakan untuk
memproduksi AgNP.
AgNP yang terbentuk direaksikan dengan dengan radionuklida 131I sebagai sediaan radiofarmaka AgNP131I. Sediaan radiofarmaka
tersebut diuji kestabilan radiokimia menggunakan metode kromatografi. Metode ini dilakukan untuk menentukan kualitas, keamanan dan
efikasi produk farmasi maupun radiofarmasi yaitu kemurnian dan stabilitas radiokimia.

Cara Pelabelan Nanopartikel Ag dengan Iodium :


Sebanyak 1 mL Chloramine-T (Nchlorobenzenesulfonamide) sebagai oksidator direaksikan dengan 1 gram glass sphere sampai terendam
selama 15 menit. Selanjutnya ditambah 2,36 mCi/1,5 mL larutan 131I. Campuran diinkubasi pada suhu ruang selama 10 menit. Ketiga
sampel AgNP (1-3) dilabel menggunakan radionuklida 131I dilakukan pengulangan 2 kali sebagai sampel A dan B. Larutan 131I sebanyak
500 µL ditambah 1 mL sampel AgNP (1-3), lalu didiamkan selama 30 menit. Selanjutnya dilakukan pengujian stabilitas radiokimia.
THANK
S!
Any
questions?

25

Anda mungkin juga menyukai