Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

REAKSI IDENTIFIKASI METABOLIT

SEKUNDER PADA TUMBUHAN

OLEH :

NAMA : ULFAH RIANDA WIJAYA

NIM : 4183520010

KELOMPOK : 5 (LIMA)

KELAS : BIOLOGI NK A 2018

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
JUDUL PRAKTIKUM :

Identifikasi Metabolit Sekunder Pada Tumbuhan

TUJUAN PRAKTIKUM :

1. Mengatahui hasil akhir dari uji flavonoid


2. Mengetahui hasil akhir dari uji saponin
3. Mengetahui hasil akhir dari uji fenolik

TINJAUAN TEORITIS :

Tumbuhan di Indonesia bukan hanya secara fungsional dimanfaatkan


sebagai bahan pangan, tanaman hias, tetapi dapat juga digunakan sebagai
tumbuhan obat yang banyak fungsinya. Senyawa kimia alami yang terkandung
dalam tumbuhan berupa senyawa metabolit primer dan sekunder yang diperoleh
melalui proses metabolisme. Senyawa metabolit sekunder terdiri dari alkaloid,
terpenoid, steroid, flavonoid dan poliketida. Keberadaan senyawa metabolit
sekunder sangat tergantung pada jenis tumbuhan. Hal inilah yang menyebabkan
tumbuhan telah digunakan sebagai obat-obatan sejak ratusan bahkan ribuan tahun
yang lalu.

beberapa macam flavonoid, yaitu antosianin dan tannin. Flavanoid adalah


salah satu golongan senyawa metabolit sekunder yang banyak terdapat pada
tumbuh brotowali. Senyawa flavanoid terbukti mempunyai efek antioksidan dan
anti bakteri. Khasiat akarnya dimanfaatkan untuk mengatasi perut mulas dan
diare.

Tumbuh-tumbuhan mampu merekayasa beraneka ragam senyawa kimia


yang mempunyai berbagai bioaktivitas yang menarik, dan kemampuan ini pula
diartikan sebagai mekanisme pertahanan diri terhadap ancaman lingkungan.
Dalam hubungan ini tumbuh-tumbuhan dapat menghasilkan senyawa –senyawa
kimia yang bersifat pestisida, insektisida, antifungal, atau sitotoksik.
ALAT DAN BAHAN

1. Alat

N ALAT JUMLAH
O
1. Tabung reaksi 4 buah
2. Pipet tetes 4 buah
3. Corong 1 buah
4. Lampu spiritus 1 buah

2. Bahan
1. Daun buas-buas (Premna pubescens)
2. Daun mahkota dewa (Phaleria macrocarpa)
3. Daun sirsak (Annona muricata)
4. Daun waru (Hibiscus tiliaceus)
5. Daun hanjeli (Coix lacryma-jobi L.)
6. Daun bangun-bangun (Plectranthus amboinicus)

PROSEDUR KERJA

1. Timbang daun segar dari masing masing sampel dengan berat 4gr, diiris
dan masukkan dalam tabung reaksi besar.
2. Tambahkan air sampai semua sampel terendam dan jepit tabung reaksi,
didihkan dengan api langsung
3. Pindahkan air rebusan selagi masih panas ke dalam tabung reaksi lain dan
lakukan pemeriksaan.
a. Flavonoid
1. Sebagian air rebusan di pipet kedalam tabung reaksi kecil.
2. Tambahkan 0.5mL volume cair dengan HCl pekat dan beberapa
butir serbuk magnesium.
3. Bila ada warna orange sampai merah berarti (+) mengandung
flavonoid
b. Fenolik
1. Sebagian air rebusan pindahkan ke dalam tabung reaksi kecil,
tambahkan FeCl3 beberapa tetes.
2. Bila ada warna biru atau ungu berarti (+) mengandung fenolik
c. Saponin
1. Air rebusan dikocok kuat-kuat hingga beberapa lama
2. Jika terdapat busa permanen lebih kurang 15 menit dan tidak
hilang dengan penambahan HCl pekat berarti (+) mengandung
saponin.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Table hasil pengamatan

NO NAMA JENIS UJI FITOKIMIA


Uji Flavonoid Uji Fenolik Uji Saponin
. SAMPEL
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
1. Daun buas- Kuning Orange kuning Hitam kuning Kuning
buas ke (- fenolik) tanpa
(Premna kuningan buih (-
pubescens) (+ saponin)
flavonoid
)
2. Daun
mahkota
dewa
(Phaleria
macrocarpa)
3. Daun sirsak Kuning Kuning kuning Hijau kuning Kuning
(Annona bening muda dan
muricata) terdapat
gelembu
ng
4. Daun waru Orange Orange Orange Hijau Orange Orange
(Hibiscus kemerah bening kemeraha kehitaman kemeraha kekunin
tiliaceus) an n n gan
5. Daun hanjeli Orange Orange Orange Hijau Orange orange
(Coix kehitaman
lacryma-jobi
L.)
6. Daun Kuning Orange Kuning Biru Kuning Bening
bangun- bening kemeraha bening kehitaman bening sedikit
bangun n kekunin
(Plectranthu gan
s tidak
amboinicus) terdapat
gelembu
ng

Gambar hasil pengamatan

Daun hanjeli (Coix Uji flavonoid Uji saponin Uji fenolik


lacryma-jobi L)
Gambar untuk Gambar sesudah Gambar sesudah Gambar sesudah
semua uji sesudah
dipanaskan

Daun bangun-bangun Uji flavonoid Uji saponin Uji fenolik


(Plectranthus
ambonicus)

Gambar untuk semua Gambar sesudah Gambar sesudah Gambar sesudah


uji sesudah
dipanaskan
Daun sirsak (Annona Uji flavonoid Uji saponin Uji fenolik
musicata)
Gambar untuk semua Gambar sesudah Gambar sesudah Gambar sesudah
uji sesudah
dipanaskan

Daun waru (Hibiscus Uji flavonoid Uji saponin Uji fenolik


tiliaceus)
Gambar untuk semua Gambar sesudah Gambar sesudah Gambar sesudah
uji sesudah
dipanaskan

Daun buas-buas Uji flavonoid Uji saponin Uji fenolik


(Premna
pubescence)
Gambar untuk Gambar sesudah Gambar sesudah Gambar sesudah
semua uji sesudah
dipanaskan

Daun mahkota dewa Uji flavonoid Uji saponin Uji fenolik

Gambar untuk Gambar sesudah Gambar sesudah Gambar sesudah


semua uji sesudah
dipanaskan

Pembahasan

1. Daun buas-buas (Premna pubescens)


a. Uji Flavonoid
Pada uji flavonoid daun ini diperoleh hasil positif dengan ditandai oleh
adanya perubahan warna menjadi orange ke kuningan yang awalnya
berwarna kuning. Hal ini sesuai dengan buku panduan yang ada dan
hasil nya positif.
b. Uji Fenolik
Pada uji fenolik daun ini diperoleh hasil negative dimana hasil yang
diperoleh adalah perubahan warna dari kuning menjadi hitam.
Sedangkan menurut buku panduan yang ada, untuk mendapatkan hasil
positif pada uji ini harusnya diperoleh hasil berwarna biru atau ungu.
c. Uji saponin
Pada uji saponin untuk daun ini diperoleh hasil negative dikarenakan
tidak terdapat gelembung pada larutan. Sementara pada buku panduan
praktikum seharusnya ditemukan adanya gelembung untuk
mendapatkan hasil positif.

2. Daun mahkota dewa (Phaleria macrocarpa)


a. Uji Flavonoid
Pada uji flavonoid daun ini tidak diperoleh adanya perubahan warna
yang artinya tidak mengandung flavonoid.hasil yang diperoleh adalah
negative. Menurut buku panduan,untuk mengetahui didapatkan hasil
positif adalah jika adanya perubahan warna menjadi orange ke
merahan.
b. Uji fenolik
Pada uji fenolik pada daun ini diperoleh hasil yaitu adanya perubahan
warna dari kuning bening menjadi hijau kehitaman yang menandakan
negative fenolik. Hasil positif dari uji ini seharusnya diperoleh warna
biru atau keunguan.

c. Uji saponin
Untuk uji saponin pada daun ini diperoleh hasil adanya buih pada
bagian atas yang artinya pada uji ini positif saponin. Pada buku
panduan dan jurnal yang telah say abaca, apabila adanya buih maka
daun tersebut terdapat saponin.

3. Daun sirsak (Annona muricata)


a. Uji Flavonoid
Pada uji flavonoid untuk daun ini diperoleh hasil adanya perubahan
warna dari yang tadinya kuning menjadi kuning bening. Sedangkan
hasil positif dari uji ini menurut buku panduan praktikum dan jurnal
yang saya baca dimana akan adanya perubahan warna menjadi orange
sampai merah.
b. Uji Fenolik
Pada uji fenolik ini diperoleh hasil adanya perubahan warna dari yang
tadinya berwarna kuning berubah menjadi warna hijau muda,hal inilah
yang menandakan bahwa daun sirsak negative mengandung fenolik.
c. Uji saponin
Pada uji saponin diperoleh hasil terbentuknya gelembung, dimana
menurut buku panduan praktikum dan jurnal yang saya baca ada nya
gelembung ini menunjukkan bahwa daun sirsak positif mengandung
saponin.

4. Daun waru (Hibiscus tiliaceus)


a. Uji Flavonoid
Pada uji flavonoid untuk daun ini diperoleh hasil adanya perubahan
warna menjadi kuning kemerahan yang menandakan bahwa daun waru
positif mengandung flavonoid dikarenakan Hasil positif uji ini
adalah adanya perubahan warna menjadi orange hingga merah.

b. Uji Fenolik
Pada uji fenolik untuk daun ini diperoleh hasil adanya perubahan
warna dari orange kemerahan menjadi hijau kehitaman yang
menandakan bahwa daun ini tidak mengandung fenolik. Untuk hasil
positif dari uji ini seharusnya diperoleh warna biru atau ungu pada
larutan.
c. Uji Saponin
Pada uji saponin untuk daun ini diperoleh hasi negative karena tidak
dihasilkannya buih pada larutan yang menandakan bahwa daun ini
negative mengandung saponin. Hasil positif dari uji ini seharusnya
diperoleh hasil adanya buih yang terdapat pada larutan.
.

5. Daun hanjeli (Coix lacryma-jobi L.)


a. Uji Flavonoid
Pada uji flavonoid untuk daun diperoleh hasil negative dikarenakan
tidak terjadi perubahan warna apapun yang menadakan bahwa daun ini
tidak mengandung flavonoid. Hasil positif untuk uji ini ditandakan
dengan adanya perubahan warna menjadi orange hingga merah.

b. Uji Fenolik
Pada uji fenolik untuk daun ini diperoleh hasil negatif dikarenakan
adanya perubahan warna dari orange menjadi warna hijau kehitaman
dan menadakan bahwa daun ini tidak mengandung fenolik. Hasil
positif dari uji ini seharusnya diperoleh perubahan warna menjadi biru
atau ungu.

c. Uji Saponin
Pada uji saponin untuk daun ini diperoleh hasil negative karena tidak
terdapat gelembung pada larutan dan menandakanbahwa daun ini
tidak mengandung saponin. Hasil positif untuk uji ini seharusnya
diperoleh adanya gelembung pada larutan.
6. Daun bangun-bangun (Plectranthus amboinicus)
a. Uji Flavonoid
Pada uji flavonoid untuk daun ini terjadi perubahan warna dari yang
tadinya kuning bening menjadi orange kemerahan yang menandakan
bahwa daun ini mengandung flavonoid. Hasil positif pada uji ini
biasanya terjadi perubahan warna menjadi orange hingga merah.
b. Uji fenolik
Pada uji fenolik untuk daun ini diperoleh hasil positif dikarenakan
terjadi perubahan warna dari yanga awalnya kuning bening menjadi
biru kehitaman yang menandakan bahwa daun ini mengandung
fenolik.
c. Uji saponin
Pada uji saponin untuk daun ini diperoleh hasil tidak adanya buih pada
larutan yang berarti daun tidak mengandung saponin. Untuk hasil yang
positif seharusnya diperoleh busa pada larutan.

Hasil menurut teori

Flavonoid

Pemeriksaan flavonoid digunakan metoda Sianidin test, sebanyak 5 gram


sampel tanaman suruhan yang sudah dihaluskan ditambah 20 mL methanol,
kemudian dididihkan dan disaring selagi panas. Ambil ekstrak methanol dan
uapkan, setelah kering residu dilarutkan dengan etil asetat dan disaring. Filtratnya
diuapkan dan sisanya dilarutkan dalam etanol, kemudian tambahkan asam klorida
pekat dan bubuk magnesium, terbentuknya warna orange sampai merah
menunjukkan adanya flavonoid (kecuali untuk flavon).

Saponin

Bahan simplisia dan ekstrak1 g ditambahkan 100 ml air panas, dididihkan


selama 15 menit kemudian disaring. Filtrat sebanyak 10 ml dalam tabung reaksi
dikocok 166ellucid selama 10 detik dan diamkan selama 10 menit. Bahan positif
mengandung saponin bila terbentuk buih yang mantap selama tidak kurang dari
10 menit setinggi 1 cm dan buih tidak hilang ketika ditambah HCl 2N.

KESIMPULAN

1. Hasil dari uji flavonoid akan diperoleh dengan adanya perubahan warna
pada larutan yaitu berwana orange hingga merah. Hal ini menunjukkan
bahwa larutan tersebut mengandung flavonoid.
2. Hasil dari uji fenolik akan diperoleh hasil adanya perubahan warna pada
larutan yauti berwarna biru atau ungu. Hal ini menunjukkan bahwa larutan
tersebut mengandung fenolik
3. Hasil dari uji saponin akan diperoleh hasil adanya gelembung yang
terbentuk setelah dilakukan pengocokan selama kurang lebih 15 menit.
Jika busa tersebut tidak hilang maka larutan tersebut mengandung saponin.

TUGAS DAN PERTANYAAN

1. Apakah guna identifikasi senyawa metabolit sekunder. Tuliskan hasil


pengamatan dalam bentuk table
Jawab : Metabolit sekunder digunakan dan dipelajari sebagai kandidat
obat atau senyawa penuntun untuk melakukan optimasi agar diperoleh
senyawa yang lebih maksimal untuk pembuatan obat.
Tabel Hasil Pengamatan
N Nama Jenis Uji Fitokimia
Sampel U. Flavonoid U. Fenolik U. Saponin
o.
Sebelum Sesudah Sebelu Sesudah Sebelu Sesudah
m m
1. Daun buas- Kuning Kuning Kuning Hitam Kuning Kuning
buas keorangean (-) tanpa ada
(Premna (+) busa (-)
pubescens
Blume.)
2. Daun Kuning Tetap Kuning Hijau Kuning Kuning
mahkota bening berwarna bening kehitaman bening bening,
dewa kuning (-) tetapi ada
(Phaleria bening, ada sedikit
macrocarpa) busa di atas busa
sedikit (-) diatas (-)
3. Daun sirsak Kuning Kuning Kuning Hijau Kuning Kuning
(Annona bening dan muda dan
muricata) terdapat (-) masih
gelembung- terdapat
gelembung busa (+)
kecil (-)
4. Daun waru Orange Orange Orange Hijau Orange Kuning
(Hibiscus kemerah bening (+) kemera kehitaman kemera ke
tiliaceus) an han (-) han orangean
tanpa ada
busa (-)
5. Daun Hanjeli Orange Orange (+) Orange Hijau Orange Orange
(Coix kehitaman dan
lacryma-jobi (-) masih
L) ada busa
(+)
6. Daun Kuning Orange Kuning Biru Kuning Bening
bagung- bening kemerahan bening kehitaman bening sedikit
bangun dan terdapat (+) kekuning
(Plectranthu busa (+) an tanpa
s ada busa
amboinicus) (-)
2. Sebutkan masing-masing 2 contoh tumbuhan yang memiliki kandunga
metabolit sekunder dan apa fungsi tumbuhan yang memiliki kandungan
metabolit sekundertersebut dalam kehidupan yang anda ketahui.
Jawab :
a. Daun Jarak (Jatropha gaumeri)
Mengandung senyawa metabolit sekunder terpenoid.
Daun jarak berguna untuk mencegah kanker payudara dan kanker
kolon, mengobati radang selaput lender pada gusi, mengurangi
kegemukan (obesitas), melawan bakteri penyebab diare, menunda
penuaan.
b. Rosella (Hibiscus sabdariffa)
Mengandung senyawa metabolit sekunder flavonoid, antosianin, dan
glucosidal hibiscin (Mardiah, dkk, 2009).
Rosella bermanfaat untuk menangkal radikal bebas, antisariawan dan
pereda nyeri, kelopak rosella berguna untuk mencegah sariawan,
hipertensi, kolesterol tinggi, gangguan jantung, sembelit, mencegah
kanker darah dan mengurangi sembelit (Mardiah, dkk, 2009).

DAFTAR PUSTAKA
Ningsih,Dian Riana.,dkk.2016.IDENTIFIKASI SENYAWA METABOLIT
SEKUNDER SERTA UJI AKTIVITAS EKSTRAK DAUN SIRSAK SEBAGAI
ANTIBAKTERI. Purwokerto: FMIPA Universitas Jendral Soedirman.

Mardiah, Samawi, H, dkk. 2009. Budi daya dan Pengolahan Rosella si Merah
Segudang Manfaat. Jakarta : Agromedia Pustaka.

Abriyani,Emri.2018. IDENTIFIKASI SEDERHANA METABOLIT SEKUNDER


TUMBUHAN SASALADAHAN (Peperomia pellucidan (L). Kunt). Karawang :
Fakultas Teknologi dan Ilmu Komputer, Universitas Buana Perjuangan
Karawang.

Anda mungkin juga menyukai