Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL JURNAL REVIEW

“FOTOPERIODISME”

OLEH :

KELOMPOK 5:
JANWARDI REYWANDA TARIGAN (4183520009)
IMMANUEL HUTAGALUNG (4183520016)
KURNIASIH (4183520014)
SITI RAUDAH SOLIN (4185020004)
ULFAH RIANDA WIJAYA (4183520010)

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019

1
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang mana telah memberikan
Rahmat dan Hidayah-Nya atas kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Critical Jurnal
Review yang berjudul “FOTOPERIODISME”. Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah kami yaitu tugas Fisiologi Perkembangan Tumbuhan. Kami mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyusun makalah ini. Dan
diharapkan semoga dalam mereview makalah ini dapat memudahkan para pembaca dalam
memahami isi makalah ini.
Kami juga berharap dengan sungguh-sungguh supaya makalah ini mampu berguna serta
bermanfaat. Selain itu kami juga sadar bahwa pada makalah kami ini dapat ditemukan banyak sekali
kekurangan serta jauh dari kesempurnaan.Oleh sebab itu, kami benar-benar menanti kritik dan saran
untuk kemudian dapat di revisi dan di tulis di masa yang selanjutnya, sebab sekali kali lagi kami
menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa disertai saran yang konstruktif.

Medan, 3 Januari 2021

DAFTAR ISI

2
Kata Pengantar.....................................................................................................................
Daftar Isi..............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................
1.2 Tujuan CJR...................................................................................................................
1.3 Manfaat CJR..................................................................................................................

BAB II RINGKASAN
2.1 Identitas Jurnal...............................................................................................................
2.2 Ringkasan jurnal............................................................................................................
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Judul ..............................................................................................................................
3.2 Identitas penulis.............................................................................................................
3.3 Abstrak...........................................................................................................................
3.4 Pendahuluan ..................................................................................................................
3.5 Metode ..........................................................................................................................
3.6 Hasil ..............................................................................................................................
3.7 Pembahasan ..................................................................................................................
3.8 Kesimpulan ...................................................................................................................
3.9 Daftar Pustaka ...............................................................................................................
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ...................................................................................................................
Daftar Pustaka .....................................................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mengkritik jurnal memiliki tujuan agar dapat memberikan gambaran kepada para pembaca
mengenai identitas jurnal,ringkasan jurnal,kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh jurnal serta
kekurangan yang dimiliki jurnal dari segala aspeknya. Kemudian dengan mengkritik jurnal kita
mampu memberikan masukan-masukan ataupun menuangkan pemikiran serta pendapat yang kita
miliki terhadap isi jurnal. Hal tersebut dapat membantu melatih kemampuan kita dalam menganalisis
dan mengevaluasi pembahasan yang disajikan oleh penulis jurnal.
Dalam kesempatan ini,jurnal yang dikritik adalah jurnal yang erkaitan dengan strerilisasi
eksplan pada kultur jaringan tanaman. Mengkritik jurnal yang berkaitan dengan ilmu biologi
khususnya kultur jaringan dapat membantu kita untuk lebih memahami gambaran tentang macam
macam kultur jaringan.
Batasan masalah pada pembahasan kritik jurnal ini adalah bagaimana kekurangan dan
kelebihan yang terdapat pada setiap penjabaran yang disajikan penulis jurnal. Kemudian bagaimana
solusi yang ditawarkan dari setiap kekuranagn yang ada sebagai masukan berharga bagi proses
kreatif kepenulisan selanjutnya.

1.2 Tujuan CJR

Sebagai penyelesaian tugas Kultur Jaringan yang di berikan oleh dosen, menambah wawasan
dan meningkatkan pengetahuan serta menguatkan daya fikir seseorang agar lebih terlatih dan kritis.

1.3 Manfaat CJR

1. Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum sebuah jurnal secara
ringkas
2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan jurnal yang di kritik
3. Mengetahui manfaat dan latarbelakang jurnal tersebut di buat
4. Mengetahui kualitas jurnal dengan membandingkannya terhadap karya penulis yang lain
5. Memberikan masukan kepada penulis jurnal berupa kritik dan sar

BAB II
RINGKASAN

4
2.1 Identitas Jurnal

 Identitas jurnal 1
Judul : FOTOPERIODE DAN PEMBUNGAAN TANAMAN
Volume : 11
Nomor :2
ISSN :-
Penulis : Sutoyo
Penerbit : Buana sains
Tahun Terbit : 2011
Jumlah Halaman : 8 halaman

 Identitas jurnal 2
Judul : Pembungaan Kembali Tanaman Krisan Pot (Chrysanthemum sp.) dengan
Pengaturan Fotoperiosime dan Konsentrasi Paklobutrazol
Volume :7
Nomor :2
ISSN : 2527-8452
Penulis : Fetrisari Syamrusdianti dan Sitawati
Penerbit : Jurnal Produksi Tanaman
Tahun Terbit : 2019
Jumlah Halaman : 7 halaman

2.2 Ringkasan jurnal

 Ringkasan jurnal 1

Fotoperiode merupakan rasio relative antara panjang waktu penyinaran matahari pada siang
dengan malam hari. Fotoperiodisme ialah tanggapan perkembangan tumbuhan terhadap fotoperiode.
Pengaruh respon tersebut dapat pada pertumbuhan vegetative dan reproduktif. Pertumbuhan
vegetative yang dipengaruhi oleh fotoperiode ialah pembentukan bulb dan umbi,pembentukan
cabang,bentuk daun,pembentukan pigmen,oembentukan rambut,perkembangan akar,dormansi biji
dan kematian. Pertumbuhan reproduktif tanaman yang dipengaruhi oleh fotoperiode ialah
pembentukan bunga,buah dan biji.
Fotoperiodisitas atau panjang hari dan didefenisikan sebagai panjang atau lamanya siang hari
dihitung mulai dari matahari terbit sampai terbenam. Panjang hari tidak dipengaruhi oleh keadaan
awan karena pada lama penyinaran bisa berkurang bila matahari tertutup awan,tetai panang hari
tetap.
Fotoperiodisitas tidak hanya berpengaruh terhadap jumlah cadangan makanan yang dihasilkan
oleh suatu tanaman tetapi juga menentukan waktu pembungaan pada banyak tanaman. Pertumbuhan
tanaman terutasa proses pembungaan dipengaruhi oleh fotoperiode atau panjang hari serta adanya
fitokrom dan jam bilogi. Fitokrom ialah sejenis pigmen berperan penting pada respon tumbuhan
terhadap panjang hari. Jam biologi juga mempengaruhi perubahan musiman yang sangat penting
dalam siklus tumbuhan.
Perbedaan respon proses pembungaan pada tanamn hari pendek dan hari panjang akan
berpengaruh pada pembentukan bunga. Pengetahuan fenomena ini belum banyak dimanfaatkan

5
untuk menghasilkan bunag diluar musim dan abagaimana respon tanaman dalam mengukur pengaruh
fotoperiode merupak hal yang perlu diketahui dan dianalisa lebih lanjut.
Cahaya sangat berpengaruh pada saat pembungaan tanaman. Cahaya yang dignakan ialah cahaya
visible light yang mempunyai panjang gelombang antara 400-750 mM. visible light/visible
spectrum ialah cahaya yang terdiri atas beberapa macam warna dan panjang gelombang, antara lain :
violet 400-435mM, biru 435-490 Mm, hijau 490-574 mM, kuning 574-595 mM,orange 595-626
mM,merah 626-750mM.
Pengaruh cahay sebagai sumber energy pada tanaman mempunayi 3 faktor penting yaitu:
intensitas ,kualitas dan fotoperiodesitas. Cahaya bervariasi dalam intensitas dan lama waktu
bercahaya. Di daerah tripos dengan intensitas yang tinggi fotooksidasi lebih kecil dibandingkan di
daerah sedang arena itu fotorespirasi cepat dan mengakibatkan sintesis protein berkurang. Kualitas
cahaya memberikan pengaruh berbeda terhadap proses-proses fisiologi tanaman.
Krisan akan tetap tumbuh vegetative bila menerima panjang hari lebih dari batas kritisnya dan
akan terinduksi untuk masuk ke fase generative apabila menerima panjang hari kurang dari batasnya
kritisnya. Kerisan mempunyai sifat sensitive terhadap panjang hari,sehingga untuk budidaya krisan
potong perlu modifikasi lingkungan berupa penambahan cahay dengan menggunakan lampu pada
malam hari. Penambahan lampu digunakan untuk memperoleh tinggi tanaman yang diharapkan (fase
vegetative) sebelum berbunga.
Pengaruh panjang hari terhadap proses fisiologi pembungan krisan sering kali terjadi karena
adanya interaksi antara suhu dan kualitas cahaya. Jumlah reseptor cahaya atau photoreceptor
(phytochrome) merah (Pr) dan merah jauh (Pfr) pada daun pun turut berperan pada proses fisiologis
pembungaan tanaman krisan. Belum diketahui secara pasti mekanisme kerja photoreceptor ini pada
perubahan fisiologis tanaman.
Konversi Pr menjadi Pfr dapat terjadi bila tanaman berada pada fase gelap. Dan bila jumlah Pfr
lebih banyak dari Pr pada selang waktu tertentu,maka pertumbuhan apical (apical dominace) akan
terhenti dan tanaman terinduksi (evocation) berubah ke fase generative. Selain itu penyinaran buatan
dapat digunakan untuk mengendalikan saat pembungaan tanaman untuk meningkatkan hasil tanaman
hortikultura dirumah kaca. Aadanya penyinaran buatan memungkinkan kegiatan persilangan tanaman
yang mempunyai musim pembungaan berbeda sehingga varietas baru dapat dikembangkan lebih
cepat.

 Ringkasan jurnal 2
Krisan (Chrisanthemum sp.) merupakan tanaman yang populer dikalangan masyarakat Indonesia
dan disajikan dalam bentuk bunga potong maupun bunga pot. Krisan merupakan tanaman short day
plant yang membutuhkan panjang hari dengan batas kritisnya berkisar 13,5-16 jam. Untuk
menghambat pertumbuhan tanaman krisan, perlu diberikan ZPT agar dapat memenuhi tinggi
tanaman yang diharapkan. Tujuan penelitian yaitu mengetahui interaksi fotoperiodisme dan
pemberian berbagai konsentrasi paklobutrazol terhadap pertumbuhan dan pembungaan tanaman
krisan dalam pot.
Tanaman krisan yang berada di jalur hijau hanya akan bertahan selama 1-2 bulan saat berbunga
setelah itu bunga akan layu kemudian diganti dengan tanaman lainnya. Krisan yang layu kemudian
akan dibuang atau akan mati karena tak terawat. Padahal krisan dapat berbunga setidaknya 2-3 kali.
Oleh karena itu, dibutuhkan teknik khusus untuk dapat membungakan kembali tanaman krisan agar
dapat berbunga serempak dan dapat digunakan kembali. Upaya yang dapat dilakukan agar tanaman
krisan dapat berbunga kembali yaitu dengan pengaturan fotoperiodisitas. Krisan merupakan tanaman
hari pendek yang berkembang dimana proses insiasi bunga dipengaruhi oleh fotoperiodisitas.
Dalam memendekkan pertumbuhan tanaman krisan yang sesuai dengan ukuran pot, maka krisan

6
perlu dilakukan pemberian ZPT agar dapat memenuhi tinggi tanaman yang diharapkan. Bunga pot
memiliki bentuk tanaman yang kecil, tingginya 20-40 cm, berdaun lebat, berbunga banyak dan cocok
ditanam di pot, polybag atau wadah lainnya. Paklobutrazol merupakan salah satu retardan yang bila
diberikan pada tanaman yang responsif dapat menghambat perpanjangan sel pada meristem sub
apikal, mengurangi laju perpanjangan batang tanpa mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
daun. Prinsip kerja paklobutrazol adalah menghambat reaksi oksidasi antara kauren dan asam
kaurenoat pada sintesis giberelin, sehingga terjadi penekanan pada batang tanaman.
Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design) yang terdiri dari 2 faktor,
faktor pertama yaitu fotoperiodisme (fese gelap) meliputi 10, 12, 14, dan 16 jam. Faktor kedua
adalah konsentrasi paklobutrazol meliputi 0, 100, dan 200 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
interaksi fase gelap 14 jam dan konsentrasi paklobutrazol 100 ppm mampu mempercepat umur panen
0,9% dari kontrol serta paklobutrazol 100 ppm mampu menghasilkan tinggi tanaman yang ideal yaitu
24,33 cm dan mampu mempertahankan vase life sebesar 31,4% dari konsentrasi paklobutrazol 0
ppm.
Pengulangan yang dilakukan yaitu sebanyak 3 kali sehingga terdapat 36 satuan percobaan. Setiap
satuan percobaan terdiri dari 4 sampel tanaman. Parameter pengamatan yang diukur dan diamati
terdiri dari tiga yaitu pengamatan vegetatif, pengamatan generatif dan kualitas bunga. Pengamatan
vegetatif yaitu, tinggi tanaman (cm/tanaman), luas daun (cm2/tanaman), jumlah daun
(helai/tanaman), jumlah cabang (tangkai/tanaman), panjang tangkai (cm/tanaman) dan jumlah bakal
bunga (bunga/tanaman). Sedangkan pengamatan generatif yaitu umur inisiasi bunga (hst), umur
coloring (hst) dan umur panen (hst). Pengamatan kualitas bunga yaitu diameter bunga (cm/tanaman)
dan lama kesegaran bunga (hsp). Data Pengamatan yang diperoleh akan dianalisis menggunakan
analisis ragam (Uji F) pada taraf 5% untuk mengetahui apakah terjadi interaksi antar perlakuan atau
terdapat pengaruh pada perlakuan. Apabila terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji
Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan fotoperiodisme tidak memberikan pengaruh
nyata terhadap parameter pertumbuhan dan pembungaan tanaman krisan sedangkan perlakuan
kosentrasi paklobutrazol memberikan pengaruh yang nyata terhadap parameter pertumbuhan dan
pembungaan tanaman krisan.
Analisis ragam tinggi tanaman menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi terhadap perlakuan
fotoperiodisme dan perlakuan konsentrasi paklobutrazol. Pada masing-masing perlakuan,
menunjukkan bahwa perlakuan fotoperiodisme tidak memberikan pengaruh nyata pada parameter
tinggi tanaman. Namun, pada perlakuan konsentrasi paklobutrazol menunjukan adanya pengaruh
nyata pada umur pengamatan 28 hst hingga 70 hst.
Analisis ragam pada parameter pengamatan jumlah daun menunjukkan bahwa pada perlakuan
konsentrasi paklobutrazol menunjukan hasil yang berbeda nyata pada umur 42 hst hingga 70 hst.
Sedangkan, hasil analisa ragam yang dilakukan pada parameter luas daun menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh nyata terhadap perlakuan konsentrasi paklobutrazol terhadap luas daun pada umur
42, 56 dan 70 hst.
Hasil analisa ragam yang dilakukan pada parameter jumlah cabang menunjukkan bahwa
perlakuan konsentrasi paklobutrazol menunjukkan pengaruh yang nyata pada umur pengamatan 56
hst dan 70 hst. Sedangkan, pada parameter jumlah daun menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi
paklobutrazol memberikan pengaruh yang nyata pada umur pengamatan 28 hst hingga 70 hst.
Hasil analisa ragam yang dilakukan pada pengamatan umur panen menunjukkan bahwa
terdapat interaksi antara perlakuan short day dan perlakuan konsentrasi paklobutrazol. Pemberian
short day 14 jam dan konsentrasi 100 ppm memiliki umur panen 71,17 hst yang apa bila

7
dibandingkan dengan kontrol tidak menunjukkan hasil yang berbeda nyata yaitu 71,83 hst. Hal ini
menunjukkan bahwa tanpa pemberian lampu dan tanpa aplikasi paklobutrazol, tanaman krisan pot
mampu menunjukkan umur panen yang tepat waktu. Diduga hal ini terjadi akibat penggunaan bahan
tanam krisan lokal yang sudah beradaptasi dengan kondisi lingkungan didaerah tropis yang
sebenarnya tanaman krisan tergolong dalam tanaman hari pendek yang akan berbunga jika panjang
hari terang yang diterima lebih pendek dari batas kritisnya.
Terdapat interaksi pada pembungaan tanaman krisan yaitu pada umur panen, yang
menunjukkan umur panen paling cepat yaitu short day 14 jam dan konsentrasi paklobutrazol 100
ppm yang apabila dibandingkan dengan kontrol (Short day 12 jam dan konsentrasi paklobutrazol 0
ppm) menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata yaitu 0,9%. Pengaturan fotoperiodisme pada level
10-16 jam tidak berpengaruh nyata terhadap parameter pertumbuhan dan pembungaan. Sedangkan,
perlakuan konsentrasi paklobutrazol 100 ppm menunjukkan konsentrasi yang tepat untuk diterapkan
karena mampu menghasilkan tinggi tanaman yang ideal yaitu 24,33 cm dan mampu mempertahankan
lama kesegaran bunga (vase life) sebesar 31,4% dari konsentrasi paklobutrazol 0 ppm. Perlakuan
short day 14 jam dan konsentrasi paklobutrazol 100 ppm menunjukkan hasil yang terbaik karena
mampu mempercepat waktu panen dan memiliki tinggi tanaman yang ideal serta mampu
mempertahankan lama kesegaran bunga.

BAB III

8
PEMBAHASAN

1.1 Judul

Judul jurnal penelitian yang pertama adalah “ Fotoperiode dan Pembungaan Tanaman.
Judul yang dituliskan sudah sesuai dengan apa yang diteliti namun penulis tidak menuliskan
tanaman yang diteliti sebagai objek pada judulnya. Seharusnya penulis menambahn kan objek
bunga yang dijadikan sebagai contoh agar memudahkan pembaca untuk mengetetahui objek
nya. sedangkan judul ada jurnal kedua adalah “ pembungaan Kembali Tanaman Krisan Pot (
Chrysanthemum sp.) dengan Pengaturan Fotoperiodisme dan Konsentrasi Paklobutrazol.”
Pada jurnal ini judul yang dituliskan sudah sesuai dengan apa yang akan dibahas pada jurnal.
Berbeda dengan jurnal pertama, pada jurnal ini penulis menambahkan objek penelitian yaitu
bunga Krisan sehingga tampak lebih mudah untuk pembaca mencari objek yang sesuai
dengan yang dibutuhkan.
1.2 Identitas penulis

Jurnal pertama ditulis oleh 1 orang dengan mengikut sertakan afiliasi Universitas yaitu
Universitas Tribhuwana Tunggadewi. Pada jurnal ini juga disertai dengan Email penulis.
Sedangkan pada jurnal kedua ditulis oleh 2 orang yang juga mengikut sertakan afiliasi
universitas yaitu Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Email penulis juga turut disertakan
didalam jurnal ini. Penulisan email ini tergolong penting selain sebagai sarana komunikasi
antar penulis dan pembaca, penulisan email ini juga dapat djadikan sarana pemberian dan
peneriman saran-saran serta kritikan dari para pembaca.
1.3 Abstrak

Abstrak pada kedua jurnal sudah cukup baik dan juga sudah sesuai dengan judul
penelitian masing masing jurnal serta mencakup intisari yang diteliti didalam jurnal. Abstrak
yang disajikan sudah mencakup latar belakang dilakukannya penelitian,tunjuan penelitian ini
dilakukan,media-media yang digunakan dalam penelitian,prosedur kerja dalam
penelitian,teknik penelitian hingga sampai hasil dan pembahasan dari penelitian yang
dilakukan.
1.4 Pendahuluan

Pada jurnal pertama gambaran umum yang dijabarkan menyangkut dengan observasi
yang sudah dilakukan begitupun dengan fenomena yang terjadi. Didalam jurnl ini topic yang
digunakan adalah Fotoperiodisitas atau panjang hari dan didefenisikan sebagai panjang atau
lamanya siang hari dihitung mulai dari matahari terbit sampai terbenam. Panjang hari tidak
dipengaruhi oleh keadaan awan karena pada lama penyinaran bisa berkurang bila matahari
tertutup awan,tetai panang hari tetap. Fotoperiodisitas tidak hanya berpengaruh terhadap
jumlah cadangan makanan yang dihasilkan oleh suatu tanaman tetapi juga menentukan waktu
pembungaan pada banyak tanaman. Pertumbuhan tanaman terutasa proses pembungaan
dipengaruhi oleh fotoperiode atau panjang hari serta adanya fitokrom dan jam bilogi.
Fitokrom ialah sejenis pigmen berperan penting pada respon tumbuhan terhadap panjang hari.
Jam biologi juga mempengaruhi perubahan musiman yang sangat penting dalam siklus

9
tumbuhan.

Pada jurnal kedua gambaran umum yang dijabarkan menyangkut dengan observasi
yang sudah dilakukan dan juga fenomena yang terjadi, dalam jurnal ini dijelaskan bahwa
Upaya yang dapat dilakukan agar tanaman krisan dapat berbunga kembali yaitu dengan
pengaturan fotoperiodisitas.), Krisan merupakan tanaman hari pendek yang berkembang
dimana proses insiasi bunga dipengaruhi oleh fotoperiodisitas.
1.5 Metode

Pada jurnal pertama tidak diberitahukan metode dalam penelitian dan juga tidak
melaksanakan penelitian, pada jurnal ini hanya memberikan pembahasan materi tentang
fotoperiodisme dan factor-faktor serta apa itu jam biologi seta oengaruh panjang hari bagi
pembungaan tanaman.
Metode yang dilakukan dalm penelitian jurnal kedua juga sudah cukup baik, pada
jurnal ini diberitahuan berapa banyak jumlah bahan yang digunakan dan waktu nya.
Dimetode penelitian ini juga meggunakan rancangan petak terbagi (Split Plot Design) yang
terdiri dari 2 faktor yaitu, faktor 1 sebagai petak utama (PU) menggunakan Fotoperiodisme
(short day) dengan 4 taraf yaitu S0: Short day 10 jam, S1: Short day 12 jam, S2: Short day 14
jam dan S3: Short day 16 jam.

1.6 Hasil
Hasil penelitian yang disajikan pada jurnal kedua sudah disajikan cukup baik,
dimana penulis menyajikan hasil dengan bentuk tabel dan grafik sehingga dapat dengan
mudah dipahami oleh para pembaca. Hasil penelitian pada jurnal kedua Terdapat
interaksi pada pembungaan tanaman krisan yaitu pada umur panen, yang menunjukkan
umur panen paling cepat yaitu short day 14 jam dan konsentrasi paklobutrazol 100 ppm
yang apabila dibandingkan dengan kontrol (Short day 12 jam dan konsentrasi
paklobutrazol 0 ppm) menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata yaitu 0,9%.
Pengaturan fotoperiodisme pada level 10-16 jam tidak berpengaruh nyata terhadap
parameter pertumbuhan dan pembungaan. Sedangkan, perlakuan konsentrasi
paklobutrazol 100 ppm menunjukkan konsentrasi yang tepat untuk diterapkan karena
mampu menghasilkan tinggi tanaman yang ideal yaitu 24,33 cm dan mampu
mempertahankan lama kesegaran bunga (vase life) sebesar 31,4% dari konsentrasi
paklobutrazol 0 ppm. Perlakuan short day 14 jam dan konsentrasi paklobutrazol 100
ppm menunjukkan hasil yang terbaik karena mampu mempercepat waktu panen dan
memiliki tinggi tanaman yang ideal serta mampu mempertahankan lama kesegaran
bunga.

1.7 Kesimpulan

Kesimpulan yang dipaparkan penulis pada jurnal pertama dan jurnal kedua
sudah bagus karena sudah melampirkan hasil dari penelitian yang dilakukan dan juga
materi yang dibahas.

10
1.8 Daftar Pustaka

Daftar pustaka yang dituliskan oleh penulis jurnal pertama dan kedua sudah
berisi tentang informasi yang telah dirujuk dalam tubuh tulisan. Daftar pustaka yang
dituliskan disini sudah mencakup judul,pengarang,penerbit,tahun terbit.

11
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

pada pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa kedua jurnal yang masih memiliki
kekurangan kekurangan yang harus diperbaiki seperti pada jurnal pertama yang tidak mencantumkan
nama objek yang akan diteliti. Pada jurnal pertama juga masih ada kekurangan dibagian metode
penelitiannya. Namun disamping itu kedua jurnal ini juga memiliki kelebihannya masing-
masing,dimana pada jurnal kedua diberitahukan objek yang akan diteliti pada bagian judul,
sedangkan pada jurnal pertama meskipun tidak mencantumkan objek dibagian judul namun dibagian
pembahasan sudah cukup lengkap. Dimetode penelitian jurnal kedua ini juga menggunakan
rancangan petak terbagi yang dilakukan dengan 3 kali pengulangan.

12
Daftar Pustaka

Syamrusdiani, Fetrisari dan Sitawati. 2019. Pembungaan Kembali Tanaman Krisan Pot
(Chrysanthemum sp.) dengan Pengaturan Fotoperiodisme dan Konsentrasi Paklobutrazol.
Jurnal Produksi Tanaman. ISSN : 2527-8452. Vol. 7(2) : 339-345.

Sutoyo. 2011. Fotoperiode dan Pembungaan Tanaman. Buana sains. Vol.11(2) : 137-144.

13

Anda mungkin juga menyukai