Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN


PERKEMBANGAN BIJI KACANG HIJAU
Laporan Praktikrum Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata
Pelajaran Biologi Kelas XII Tahun Ajaran 2023/2024

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
Kelas : XII IPA 5
Guru Pembimbing : Hj. Lisqawati, S.Pd
Mata Pelajaran : Biologi
Nama Anggota : 1. Zaskia Intan Nuraini Ramahdani
2. Zullia Anggraini
3. Zaskya Valerina
4. Muhammad Reyno

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN


DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 18 PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
praktikum Biologi tentang “Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan
Biji Kacang Hijau”, untuk memenuhi tugas kelompok yang telah ditugaskan.
Dalam penyusunan materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kami
menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan laporan praktikum ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan dan bimbingan guru pembimbing kami serta kerja sama yang baik,
sehingga kendala-kendala yang kami hadapi dapat teratasi. Oleh karena itu, pada kesempatan
ini kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kepada Ibu Hj. Lisqawati, S.Pd selaku guru mata pelajaran Biologi atas segala
bimbingan dan arahan yang diberikan sehingga laporan praktikum ini dapat diselesaikan
dengan baik.
2. Kepada teman kelompok yang meluangkan waktu untuk berdiskusi dan bekerja sama
dengan baik sehingga laporan praktikum yang disusun dapat diselesaikan lebih cepat.
Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran,
penyusunan laporan praktikum ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penyusunan laporan yang
lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Harapan kami, semoga laporan praktikum ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang
hijau dan perbedaannya pada biji kacang hijau yang diletakkan di lingkungan yang berbeda
intensitas cahayanya, sehingga menanam kacang hijau dengan intensitas cahaya yang tepat.
Sekiranya laporan yang telah disusun dari data hasil penelitian kami dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya.

Palembang, 5 Agustus 2023


Penulis

KELOMPOK 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i


DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 2
C. Tujuan Praktikum ............................................................................................... 2
D. Manfaat Praktikum ............................................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 4
A. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan ............................................ 4
B. Faktor-faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
pada Tumbuhan .................................................................................................. 5
C. Objek Praktikum (Kacang Hijau) ....................................................................... 9
D. Hipotesis ............................................................................................................. 10
BAB III METODE PRAKTIKUM.................................................................................. 11
A. Metode ................................................................................................................ 11
B. Variabel .............................................................................................................. 11
C. Waktu dan Tempat Praktikum............................................................................ 11
D. Alat dan Bahan ................................................................................................... 11
E. Cara Kerja........................................................................................................... 12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 13
A. Tabel Hasil Pertumbuhan Kacang Hijau ............................................................ 13
B. Grafik Pertumbuhan Kacang Hijau Berdasarkan Data pada Tabel .................... 14
C. Tabel Perbedaan Pertumbuhan Kacang Hijau di Tempat Terang dan Tempat
Gelap .................................................................................................................. 15
D. Dokumentasi Pertumbuhan Kacang Hijau di Tempat Terang dan Gelap Selama
Satu Minggu ....................................................................................................... 16
BAB V PENUTUP............................................................................................................. 20
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 20
B. Saran ................................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 21
LAMPIRAN....................................................................................................................... 22

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tumbuh dan berkembang merupakan ciri dari setiap makhluk hidup, tak
terkecuali tumbuhan. Tumbuhan tumbuh dari kecil menjadi besar dan berkembang dari
satu sel zigot menjadi embrio kemudian berkembang lagi menjadi satu individu yang
mempunyai akar, batang dan daun. Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses
pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversibel yaitu tidak dapat
kembali ke bentuk semula. Pertumbuhan dan perkembangan pada biji diawali dari
perkecambahan. Perkecambahan adalah proses terhentinya dormansi pada biji, diawali
dengan imbibisi (proses penyerapan air) yang mengakibatkan aktifnya hormon-hormon
dalam biji sehingga memicu pertumbuhan plumula (calon daun) dan radikula (calon
akar). Perkecambahan hanya terjadi apabila syarat-syarat yang dibutuhkannya terpenuhi,
seperti tersedianya air yang cukup, suhu yang sesuai (optimum), dan tersedianya cukup
udara (oksigen) untuk respirasi aerobik dan kadang kala keberadaan cahayanya.
Sedangkan yang di maksud perkembangan adalah peristiwa yang berawal dari
differensiasi yang semakin tampak perbedaan struktur dan fungsi masing-masing organ
hingga perubahan yang terjadi semakin kompleks.
Salah satu contoh tumbuhan yang mengalami perkecambahan ialah kacang hijau.
Kacang hijau adalah tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika.
Tanaman ini memiliki kulit yang hijau, berbiji putih, dan sering dibuat kecambah atau
toge. Dalam pertumbuhan tanaman kacang hijau, memerlukan media dan dipengaruhi
oleh beberapa faktor salah satunya adalah cahaya. Sehubungan dengan adanya kacang
hijau yang dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh cahaya, pada penelitian ini akan
membahas mengenai pengaruh yang akan timbul akibat dari pemberian intensitas cahaya
yang berbeda. Kacang hijau termasuk tumbuhan hijau yang memerlukan cahaya tidak
hanya untuk membuat makanan, tetapi juga untuk pertumbuhannya.
Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh makhluk
hidup didunia. Bagi manusia , hewan, dan tumbuhan, cahaya matahari adalah penerang
dunia ini. Selain itu, bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil cahaya matahari sangat
menentukan proses fotosintesis. Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu proses

1
fotosintesis dan pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis
tumbuhan.
Seperti teori yang sudah ada, tumbuhan yang mengalami kekurangan cahaya saat
pertumbuhan dan perkembangan berlangsung akan mengalami peristiwa etiolasi, dimana
batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun dengan kondisi fisik tumbuhan yang
lemah, daunnya berukuran kecil dan tipis, warna batang dan daunnya pucat (tidak hijau)
serta kekurangan klorofil. Semua ini terjadi dikarenakan tidak adanya cahaya sehingga
dapat memaksimalkan fungsi auksin untuk memacu pemanjangan sel tumbuhan di
daerah belakang meristem ujung. Sebaliknya, tumbuhan yang tumbuh ditempat terang
menyebabkan pertumbuhan pada tumbuhan lebih lambat dengan kondisi batang tanaman
yang lebih pendek, tetapi kondisi fisik tanaman yang sehat, daun berkembang lebih lebar,
lebih hijau, tampak lebih segar dan batang kecambah lebih kokoh serta memiliki cukup
klorofil.
Hal tersebut sering kali terjadi pada beberapa tumbuhan, salah satunya kacang
hijau tadi. Pertumbuhan yang dialami kacang hijau ini dipengaruhi oleh beberapa faktor
salah satunya adalah cahaya. Oleh sebab itu kami memilih permasalahan ini sebagai poin
penting dalam pelaksanaan penelitian kami. Kami ingin membuktikan bahwa teori yang
telah berkembang memang benar adanya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas dapat diidentifikasi masalah sebagai
berikut.
1. Adakah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang
hijau?
2. Bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman
kacang hijau?
3. Bagaimana gambar grafik pertumbuhan kacang hijau di tempat terang dan gelap?

C. Tujuan Praktikum
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan praktikum ini untuk mengetahui hal-
hal sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan
kacang hijau.

2
2. Untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau yang
diletakkan di lingkungan yang berbeda intensitas cahayanya.
3. Untuk mengetahui gambaran grafik pertumbuhan kacang hijau di lingkungan yang
berbeda intensitas cahayanya (tempat terang dan gelap).

D. Manfaat Praktikum
Manfaat dari praktikum ini adalah sebagai berikut.
1. Pengembangan ilmu
Diharapkan penelitian ini memberikan sumbangan pemikiran dan dapat
mengembangkan ilmu pengetahuan tentang pertanian, khusunya salah satu faktor
eksternal pertumbuhan tumbuhan yaitu cahaya.
2. Manfaat untuk penulis
Dengan adanya penulisan laporan praktikum ini, dapat memberikan
pengalaman serta pengetahuan bagi penulis tentang pengaruh cahaya terhadap
pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau.
3. Manfaat untuk pembaca
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh cahaya
terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau yang diletakkan diletakkan di
lingkungan yang berbeda intensitas cahayanya, sehingga menanam kacang hijau
dengan intensitas cahaya yang tepat

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan


Pertumbuhan merupakan proses pertambahan ukuran (volume, massa, dan tinggi)
serta jumlah sel secara irreversibel (tidak dapat kembali ke bentuk semula). Pertumbuhan
bersifat kuantitatif yang artinya dapat dinyatakan dengan satuan bilangan (dapat diukur
menggunakan penggaris dan auksanometer. Pertumbuhan terjadi karena pertambahan
jumlah sel dan pembesaran sel. Proses ini terjadi akibat pembelahan mitosis pada
jaringan bersifat meristematik. Contohnya, pertambahan tinggi batang dan jumlah daun.
Perkembangan merupakan proses terspesialisasi sel menuju ke bentuk dan fungsi
tertentu yang mengarah ke tingkat kedewasaan yang bersifat kualitatif (tidak dapat
dihitung). Contohnya, munculnya bunga sebagai alat perkembangbiakkan.
Pertumbuhan pada tanaman melalui empat tahap, yaitu perkecambahan,
pertumbuhan primer, pertumbuhan sekunder, dan pertumbuhan terminal. Namun tidak
semua jenis tanaman melalui empat tahap tersebut.
Perkecambahan dimulai dengan masuknya air ke dalam biji dan berakhirnya masa
dormansi pada biji atau ditandai dengan munculnya akar dan batang pertama kali.
Perkecambahan dibedakan menjadi dua, yaitu perkecambahan hipogeal dan
perkecanbahan epigeal.

Perkecambahan hipogeal merupakan adalah proses pertumbuhan memanjang dari


epikotil biji yang membuat plumula dari biji tersebut muncul ke permukaan tanah.
Sementara, kotiledon dari biji tersebut tetap berada di dalam tanah. Pada umumnya,

4
proses perkecambahan hipogeal ini terjadi pada tumbuhan yang berjenis monokotil
seperti padi, jagung, gandum, kacang polong, kelapa, dan pada jenis dikotil seperti
kacang kapri.
Sedangkan perkecambahan epigeal merupakan proses perkecambahan dimana
pertumbuhan hipokotil dari biji tersebut memanjang yang membuat kotiledon dan juga
plumula dari biji tersebut terangkat ke permukaan atas tanah. Proses perkecambahan ini
biasanya terjadi pada tumbuhan berjenis dikotil seperti kacang hijau, kacang merah,
rambutan, labu, pepaya, bunga matahari, dan bawang.
Pada akhir perkecambahan terbentuk akar, batang dan daun. Selanjutnya,
tumbuhan mengalami pertumbuhan, yaitu : (1) Pertumbuhan primer terjadi sebagai hasil
pembelahan sel pada jaringan meristem primer yang terdapat di ujung akar dan di ujung
batang. Adanya jaringan meristem primer pada ujung akar dan ujung batang ini
memungkinkan tumbuhan tumbuh lebih tinggi atau lebih panjang. (2) Pertumbuhan
sekunder terjadi sebagai hasil aktivitas jaringan meristem sekunder yang terdapat pada
tumbuhan dikotil berupa kambium dan kambium gabus. Adanya pertumbuhan sekunder
ini memungkinkan bertambah besarnya organ-organ tumbuhan.

B. Faktor-faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan pada


Tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dipengaruhi oleh dua faktor,
yaitu faktor dalam (internal) dan faktor luar (eksternal).
1. Faktor Dalam (Internal)
Faktor dalam adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh tumbuhan itu
sendiri. Faktor dalam yang memengaruhi pertumbuhan tumbuhan adalah gen dan
hormon.
a. Gen
Gen merupakan sifat-sifat genetik dari individu yang diturunkan oleh induk
kepada keturunannya. Gen terletak pada inti sel dan mengatur pola pertumbuhan
dan karakteristik dari individu tersebut. Gen mengendalikan hal tersebut di atas
dengan mengendalikan berbagai reaksi kimia pada tumbuhan seperti sintesis
protein. Contohnya, pada pohon jati dapat tumbuh hingga 40 meter, sedangkan
rumput hanya beberapa sentimeter padahal kedua tumbuhan tersebut hidup di
lingkungan yang sama.

5
b. Hormon
Hormon adalah substansi organik yang berperan sebagai sinyal kimia yang
menyebabkan berbagai respons pada tumbuhan, berkaitan dengan proses
pertumbuhan dan perkembangan. Dengan sifatnya ini, hormon juga sering disebut
sebagai “zat pengatur tumbuh”. Hormon bekerja pada konsentrasi sangat kecil
(kurang dari 10-6 mol/L) dan saling melingkupi dalam efeknya.
 Jenis-jenis hormon pada tumbuhan :
No Hormon Lokasi Produksi Fungsi
1. Auksin Meristem apikal pada Pemanjangan batang, dominansi
tunas batang, daun apikal, pembentukan akar, dan
muda, dan biji perkembangan buah
2. Giberelin Daun muda dan Perkecambahan biji, pemanjangan
meristem apikal pada batang, pembentukan bunga, dan
tunas batang, embrio perkembangan buah
pada biji
3. Sitokinin Akar Pembelahan sel, penundaan
perontokan daun, penghambatan
dominansi apikal, perkembangan
bunga, dan perkembangan
embrio, perkecambahan biji
4. Gas Etilen Nodus pada batang, Pematangan buah,
buah yang matang, perkecambahan biji, menjaga kait
jaringan yang rusak apikal pada benih, memulai
pertumbuhan akar, perontokan
daun dan bunga, respons terhadap
stress dari lingkungan
5. Asam Jaringan yang terluka Membantu regenerasi pada
Traumalin tumbuhan
6. Asam Absisat Hampir seluruh sel Dormansi biji dan respons
yang memiliki plastid terhadap stress lingkungan
(daun, batang, akar)
7. Kalin Seluruh bagian Memengaruhi pembentukan organ
tumbuhan tumbuhan
8. Brassinosteroid Tunas (daun dan Ekspresi gen yang dikendalikan
bunga), biji, buah cahaya, pembelahan sel,
pemanjangan sel, perkecambahan
biji, dan perkembangan saluran
vaskular
9. Jasmonate Daun Memicu pertahanan tubuh untuk

6
menghadapi predator dan
penyakit
10. Asam Salisilat Lokasi terjadinya Resistensi terhadap penyakit
luka
11. Sistemin Lokasi serangan Memicu pertahanan tubuh untuk
herbivora atau menghadapi predator (herbivora)
pantogen dan penyakit
12. Oligosakarin Tidak diketahui Menjaga pertumbuhan dan
perkembangan normal dari sel,
dan respons pertahanan terhadap
penyakit

2. Faktor Luar (Eksternal)


Faktor luar adalah adalah faktor-faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan
atau lingkungan. Faktor luar yang memengaruhi pertumbuhan tumbuhan adalah air,
cahaya, kelembapan, suhu, dan makanan.
a. Air
Air merupakan senyawa utama yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan.
Fungsi air untuk tumbuhan adalah sebagai bahan baku untuk fotosintesis,
mengaktifkan reaksi enzimatik, menjaga kelembapan, dan membantu
perkecambahan biji. Karena pentingnya peran air untuk tumbuhan sehingga
tumbuhan yang hidup di lingkungan dengan persediaan airnya sedikit memiliki
bentuk khusus untuk menjaga agar pengeluaran air air dari dalam tubuhnya
sedikit atau mempunyai organ khusus yang berfungsi menyimpan air.
b. Cahaya
Cahaya matahari merupakan sumber energi utama yang sangat penting
untuk proses fotosintesis. Akan tetapi, umumnya cahaya menghambat
pertumbuhan tinggi tumbuhan karena cahaya dapat menguraikan auksin.
Pertumbuhan pada tumbuhan di tempat yang cukup matahari akan lebih lambat
daripada di tempat yang gelap. Karena hormon auksin ini sangat peka terhadap
cahaya matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai atau
rusak. Sehingga pada keadaan yang terang, maka tanaman akan tumbuh lebih
pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat dan batangnya kokoh,
daunnya berkembang lebih lebar, lebih hijau, dan tampak lebih segar, serta
memiliki cukup klorofil karena terkena sinar matahari. Sedangkan pada keadaan

7
yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu
pemanjangan batang. Akibatnya batang tanaman akan lebih panjang, tetapi
dengan kondisi fisik tanaman yang lemah, warna batang dan daunnya pucat, serta
kekurangan klorofil.
Hal ini berkaitan dengan respons gerak tumbuhan ketika tumbuhan
menangkap rangsangan berupa cahaya. Sebagai akibatnya tumbuhan melakukan
gerak yang disebut dengan fototropisme. Fototropisme adalah gerak batang
tumbuhan ke arah sumber cahaya yang dipengaruhi oleh hormon auksin.
Cahaya juga dapat merangsang pembungaan pada tumbuhan tertentu. Ada
tumbuhan yang dapat berbunga pada hari pendek dan ada tumbuhan yang dapat
berbunga pada hari panjang. Tumbuhan berhari pendek adalah tumbuhan yang
berbunga pada saat lamanya penyinaran matahari lebih pendek daripada waktu
gelapnya. Sedangkan, tumbuhan berhari panjang adalah tumbuhan yang berbunga
pada saat lamanya penyinaran matahari lebih panjang daripada waktu gelapnya.
c. Kelembapan
Keadaan yang lembap menyebabkan air yang diserap oleh tumbuhan
menjadi lebih banyak, sebaliknya air yang diuapkan menjadi lebih sedikit.
Keadaan ini mendukung aktivitas pemanjangan sel-sel untuk mencapai ukuran
maksimum sehingga tumbuhan lebih cepat menjadi besar.
d. Suhu
Tumbuhan membutuhkan suhu optimum untuk pertumbuhannya. Di
samping itu, pada pertumbuhannya dikenal juga suhu minimum dan suhu
maksimum. Suhu optimum adalah suhu tertentu yang dibutuhkan oleh tumbuhan
untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Suhu minimum adalah suhu paling
rendah yang memungkinkan tumbuhan untuk tumbuh. Sementara suhu
maksimum adalah suhu paling tinggi yang memungkinkan tumbuhan untuk
tumbuh.
Suhu optimum, minimum, dan maksimum untuk setiap jenis tumbuhan
berbeda-beda. Suhu berkaitan erat dengan kerja enzim yang memengaruhi
berbagai reaksi kimia di dalam tubuh tumbuhan. Enzim akan rusak apabila
suhunya terlalu tinggi atau terlalu rendah.
e. Makanan
Makanan merupakan sumber energi dan sumber materi untuk mensintesis
berbagai komponen sel. Tumbuhan hijau dapat membuat makanannya sendiri

8
melalui proses fotosintesis. Pada proses fotosintesis ini dibutuhkan bahan baku
berupa air, karbon dioksida, dan unsur-unsur mineral lainnya.
Berdasarkan banyaknya jumlah unsur mineral yang dibutuhkan oleh
tumbuhan, unsur mineral dibedakan menjadi dua, yaitu makroelemen dan
mikroelemen. Makroelemen adalah unsur mineral yang diperlukan tumbuhan
dalam jumlah besar. Unsur mineral yang termasuk ke dalam makroelemen ada
sembilan, yaitu karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, magnesium, kalsium,
kalium, fosfor, dan sulfur. Mikroelemen adalah unsur mineral yang diperlukan
tumbuhan dalam jumlah kecil. Unsur mineral yang termasuk mikroelemen ada
delapan, yaitu zat besi, klorin, tembaga, seng, nikel, boron, molibdenum, dan
mangan.
Pada umumnya, tumbuhan mendapatkan mineral dari dalam tanah. Akan
tetapi pada tumbuhan insektivora, nutrisinya didapatkan dari serangga yang
terjerat di perangkapnya. Apabila suatu tumbuhan kekurangan nutrisi, tumbuhan
tersebut akan mengalami defisiensi. Defisiensi mengakibatkan pertumbuhan
tumbuhan menjadi terganggu dan jika dibiarkan akan mengakibatkan kematian.

C. Objek Praktikum (Kacang Hijau)


Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur
pendek(kurang lebih 60 hari). Tanaman ini disebut juga mungbean, green gram atau
golden gram. Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan seperti
berikut ini :
Kingdom Plantae
Subkingdom Tracheobionta
Super Divisi Spermatophyta
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Sub Kelas Rosidae
Ordo Fabales
Famili Fabaceae
Genus Phaseolus
Spesies Phaseolus radiatus L.

9
Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi,
antara 30-60 cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian utama,
berbentuk bulat dan berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang
ungu. Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai
daunnya cukup panjang, lebih panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai
hijau tua. Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada
cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri. Polong kacang hijau berbentuk
silindris dengan panjang antara 6-15 cm dan biasanya berbulu pendek. Sewaktu muda
polong berwarna hijau dan dan setelah tua berwarna hitam atau coklat. Setiap polong
berisi 10-15 biji.
Di dalam kacang hijau terdapat berbagai kandungan, antara lain : protein
(memperkuat daya tahan tubuh), kalsium dan fosfor (memperkuat tulang), vitamin B1
(membantu proses pertumbuhan dan menghasilkan energi), vitamin B2 (membantu
penyerapan protein dalam tubuh), vitamin E (membantu meningkatkan kesuburan), zat
besi (membantu pembentukan sel darah merah), magnesium (menjaga fungsi otot dan
saraf) dan rendah lemak, terdapat antioksidan yang berguna bagi tubuh.

D. Hipotesis
1. Hipotesis 0 (Ho)
 Tidak adanya pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kecambah biji
kacang hijau
2. Hipotesis 1 (H1)
 Cahaya dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, yaitu
menghambat pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yang dipengaruhi oleh
hormon auksin.
 Tumbuhan kacang hijau yang berada di lingkungan yang intensitas cahayanya
berbeda akan menghasilkan tinggi yang berbeda.
 Tumbuhan di tempat gelap akan lebih cepat tinggi daripada tumbuhan yang
berada di tempat terang.
 Namun, memiliki perbedaan morfologi, meliputi : keadaan akar, batang, dan daun
tumbuhan hijau.

10
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Metode
Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah metode observasi dengan
membandingkan hasil pertumbuhan tanaman kacang hijau dengan dua perlakuan cahaya
yang berbeda, yaitu tanaman yang diletakkan di dalam ruangan (gelap) dan di luar
ruangan (terang). Dimana kacang hijau yang ada di dalam ruangan tidak mendapat
cahaya matahari sedangkan yang di luar ruangan terkena cahaya matahari. Sehingga,
dengan menempatkan di dua tempat yang berbeda akan diketahui proses pertumbuhan di
tempat mana yang menghasilkan pertumbuhan kacang hijau lebih cepat terjadi.

B. Variabel
 Variabel bebas : cahaya matahari
 Variabel terikat : morfologi dan pertumbuhan kacang hijau
 Variabel terkontrol : jumlah biji kacang hijau (10 biji kacang hijau di setiap gelas
plastik), kapas (3 lembar kapas tiap gelas plastik), dan air (penyiraman air biasa
dan air beras 2 kali sehari)

C. Waktu dan Tempat Praktikum


 Waktu : Rabu, 26 Juli 2023 – Rabu, 2 Agustus 2023 (7 hari)
 Tempat :
1) Pada intensitas cahaya sinar matahari langsung (terang) di halaman
rumah, tepatnya di atas meja luar rumah.
2) Pada intensitas cahaya yang gelap (tidak terkena sinar matahari langsung)
di bawah meja kecil yang berhimpit dengan dinding rumah.

D. Alat dan Bahan


Untuk melakukan praktikum ini, alat dan bahan yang akan digunakan :
1. Alat
a. 4 buah gelas plastik yaitu 2 gelas di tempat gelap dan 2 gelas di tempat terang.
b. Penggaris, untuk mengukur tinggi batang selama masa pertumbuhan kacang hijau.
c. Label, untuk memberi nama setiap gelas.

11
2. Bahan
a. 40 buah biji kacang hijau (objek praktikum).
b. 12 lembar kapas (media praktikum).
c. Air biasa.
d. Air cucian beras.

E. Cara Kerja
1. Tanamlah biji kacang hijau pada ke empat gelas plastik yang telah diberi alas kapas
yang sebelumnya sudah dibasahi dengan air biasa dan air cucian beras. Masing-
masing gelas berisi 10 biji kacang hijau.
2. Kemudian, setiap gelas ditandai menggunakan kertas laber agar tidak tertukar.
3. Setelah itu, simpanlah dua gelas plastik yang telah diberi alas kapas dan dibasahi
dengan air biasa di tempat yang terang dan gelap. Sedangkan dua gelas plastiknya lagi
yang telah diberi alas kapas dan dibasahi dengan air beras di tempat yang terang dan
gelap.
4. Periksalah kapas yang menjadi alas untuk pertumbuhan kacang hijau tersebut, apabila
sudah agak kering basahi kembali dengan menggunakan air biasa dan air beras.
5. Ukurlah panjang kecambah pada kedua tempat tersebut setiap hari selama satu
minggu (pilihlah kecambah yang paling panjang dari setiap tempat).
6. Buatlah tabel pertumbuhan kecambah di tempat terang dan di tempat gelap untuk
memasukkan hasil pengukuran selama satu minggu tersebut.
7. Buatlah grafik pertumbuhan kecambah di tempat terang dan di tempat gelap
berdasarkan data pada tabel yang dibuat.

12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Tabel Hasil Pertumbuhan Kacang Hijau


1. Tempat Terang

Panjang Kecambah pada Hari ke - ... (cm)


Tempat Jenis Air
1 2 3 4 5 6 7
Terang Air Biasa 0 cm 1 cm 2 cm 4,5 cm 7 cm 10 cm 13,5 cm
Terang Air Beras 0 cm 1 cm 2,5 cm 6,5 cm 8,2 cm 9,5 cm 11 cm

Dari tabel di atas, pertumbuhan tanaman kacang hijau bervariasi dari hari ke hari.
Pada hari ke-2 mulai menunjukkan adanya pertumbuhan. Pada tanaman yang diletakkan
di tempat terang dan disiram dengan air biasa mengalami pertumbuhan yang lambat
daripada tanaman yang disiram dengan air beras. Namun, pada hari ke-6 tanaman kacang
hijau yang disiram dengan air biasa mulai tampak mengalami pertumbuhan tinggi yang
paling panjang sedangkan, tanaman yang disiram air beras yang pada awalnya
mengalami pertumbuhan paling cepat tetapi pada hari ke-6 tumbuhan tumbuh lebih
lambat. Tetapi, tanaman yang disiram air biasa dan air beras memiliki perbedaan
morfologi yang meliputi : keadaan akar, batang, dan daun.
Pada tanaman yang diletakkan di tempat terang dan disiram air biasa, daunnya
berkembang lebih lebar dan lebih hijau, batang kecambahnya juga kokoh dan berwarna
merah keunguan, dan keadaan akar mencuat keluar dari permukaan kapas. Sedangkan
pada tanaman yang diletakkan di tempat terang dan disiram air beras, daunnya panjang
namun tidak lebar, batang kecambahnya beberapa ada yang berwarna merah keunguan
dan ada yang berwarna hijau, dan keadaan akarnya tetap di bawah kapas

2. Tempat Gelap

Panjang Kecambah pada Hari ke - ... (cm)


Tempat Jenis Air
1 2 3 4 5 6 7
Gelap Air Biasa 0 cm 2 cm 2,6 cm 6,4 cm 15 cm 17,8 cm 19,5 cm
Gelap Air Beras 0 cm 2 cm 6 cm 10,3 cm 11,2 cm 11,2 cm 7,3 cm

Dari tabel di atas menunjukkan pertumbuhan tanaman kacang hijau bervariasi


dari hari ke hari. Pada hari ke-2 mulai menunjukkan adanya pertumbuhan. Pada tanaman
yang diletakkan di tempat gelap dan disiram dengan air biasa mengalami pertumbuhan

13
yang lambat daripada tanaman yang disiram dengan air beras. Namun, pada hari ke-5,
tanaman kacang hijau yang disiram dengan air biasa mulai tampak mengalami
pertumbuhan tinggi yang paling panjang dan cepat sedangkan, tanaman yang disiram air
beras yang pada awalnya mengalami pertumbuhan paling cepat tetapi pada hari ke-5
tumbuhan tumbuh lebih lambat.
Pada hari ke-6 tanaman yang diletakkan di tempat gelap dengan disiram air beras
mulai tampak layu dan mati sehingga pada hari ke-7 kami tetap lanjut mengamati dan
mengukur pertumbuhan kacang hijau lain yang tumbuh di gelas tersebut.
Namun, tanaman yang diletakkan di tempat gelap dengan disiram air biasa dan air
beras juga memiliki perbedaan morfologi yang meliputi : keadaan akar dan daun. Pada
tanaman yang diletakkan di tempat gelap dengan disiram air biasa, pertumbuhannya
lebih cepat dan tinggi batang lebih panjang juga lebih banyak biji kacang hijau yang
berhasil tumbuh. Akan tetapi, daunnya berukuran kecil dan tipis, akarnya mencuat keluar
dari permukaan kapas, warna batang dan daunnya pucat serta kekurangan klorofil.
Sedangkan, pada tanaman yang diletakkan di tempat gelap dengan disiram air beras,
memang pada awal pertumbuhannya lebih cepat daripada tanaman yang disiram air
biasa, tetapi lama-lama pertumbuhannya melambat dan daunnya terlihat layu, warna
batang dan daunnya pucat, keadaan akarnya tetap di bawah kapas, juga banyak biji
kacang hijau yang tidak berhasil tumbuh dan berakhir tanamannya mati.

B. Grafik Pertumbuhan Kacang Hijau Berdasarkan Data pada Tabel


25

20

15 Terang (air biasa)


Terang (air beras)
Gelap (air biasa)
10
Gelap (air beras)

0
Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke-4 Hari ke-5 Hari ke-6 Hari ke-7

14
C. Tabel Perbedaan Pertumbuhan Kacang Hijau di Tempat Terang dan Tempat Gelap
Tempat Terang Tempat Gelap
Pertumbuhannya lebih lambat Pertumbuhannya lebih cepat
Batang tumbuh tidak terlalu tinggi tetapi Batang tumbuh tinggi tetapi batangnya tidak
batangnya kokoh dan berwarna merah kokoh dan melengkung, berwarna putih
keunguan (tidak pucat) pucat
Daunnya lebar dan tebal, berwarna hijau Daunnya berukuran kecil dan tipis, berwarna
dan tampak lebih segar hijau pucat atau kuning
Memiliki klorofil yang cukup karena Kekurangan klorofil karena tidak
mendapat sinar matahari memperoleh cahaya matahari

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telah menunjukkan bahwa terdapat


perbedaan pertumbuhan dan perkembangan di tempat yang terkena cahaya (terang) dan
yang tidak terkena cahaya (gelap). Hal ini menunjukkan bahwa cahaya mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau.
Apabila ditanam di tempat gelap, maka tanaman akan tumbuh lebih panjang atau
cepat daripada normalnya. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama
hormon auksin. Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel
dan memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin
dihasilkan pada bagian koleoptil (titik tumbuh) pucuk tumbuhan. Hormon auksin ini
sangat peka terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan
terurai dan rusak. Kondisi fisiologis ini mengakibatkan bagian yang tidak terkena cahaya
matahari akan tumbuh lebih cepat dari bagian yang terkena sinar matahari. Akibatnya,
tumbuhan akan membengkok ke arah cahaya matahari yang disebut dengan fototropisme.
Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus
memacu pemanjangan batang. Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika
ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat atau
lemah, akar yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus dan berwarna putih pucat, warna
daunnya juga pucat karena kekurangan klorofil dan tidak memperoleh sinar matahari.
Peristiwa ini disebut dengan etiolasi.
Jika ditanam di tempat terang, maka tanaman akan tumbuh lebih pendek daripada
yang ditanam di tempat gelap. Peristiwa itu juga terjadi karena pengaruh hormon auksin.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai dan rusak sehingga
laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya batang tanaman akan

15
lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, batangnya kokoh, daun
berukuran lebar, terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki klorofil yang cukup.

D. Dokumentasi Pertumbuhan Kacang Hijau di Tempat Terang dan Gelap Selama


Satu Minggu
1. Tempat Terang dan Gelap Hari ke - 0 (Rabu, 26 Juli 2023)

2. Tempat Terang dan Gelap Hari ke - 1 (Kamis, 27 Juli 2023)

3. Tempat Terang dan Gelap Hari ke - 2 (Jum’at, 28 Juli 2023)

16
4. Tempat Terang dan Gelap Hari ke - 3 (Sabtu, 29 Juli 2023)

5. Tempat Terang dan Gelap Hari ke - 4 (Minggu, 30 Juli 2023)

17
6. Tempat Terang dan Gelap Hari ke - 5 (Senin, 31 Juli 2023)

7. Tempat Terang dan Gelap Hari ke - 6 (Selasa, 1 Agustus 2023)

18
8. Tempat Terang dan Gelap Hari ke - 7 (Rabu, 2 Agustus 2023)

19
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah intensitas cahaya matahari
dapat memberi dampak pada proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kacang
hijau. Ini karena sinar matahari memengaruhi kinerja hormon yang disebut auksin yang
berfungsi pada beberapa peristiwa seperti pada pemanjangan batang, perkembangan buah
dan dominasi apikal.
Kinerja hormon auksin dapat terhambat oleh cahaya matahari. Analisis data yang
diperoleh menunjukkan bahwa batang tumbuh dengan cepat di tempat gelap dengan
panjang akhir 19,5 cm dikarenakan tanaman mengalami etiolasi (tanaman berwarna
pucat dan batangnya tidak kokoh).
Sedangkan batang pada tanaman yang menerima cahaya matahari tumbuh lebih
lambat, daunnya berwarna hijau segar dan batangnya kokoh. Hal ini dikarenakan
tanaman kacang hijau di tempat terang menerima sinar matahari sehingga memiliki
klorofil yang cukup dan tanaman kacang hijau di tempat gelap kekurangan klorofil
karena tidak memperoleh cahaya matahari sehingga tidak dapat melakukan proses
fotosintesis. Maka, dapat disimpulkan bahwa hipotesis H1 yang telah dibuat sebelumnya
telah benar.

B. Saran
Dalam melakukan pengukuran terhadap tanaman biji kacang hijau diperlukan
ketelitian agar data hasil pengamatan lebih akurat, yaitu dengan menggunakan alat
pengukuran yang sama dan waktu pelaksanaan pengukuran yang terjadwal dengan baik.
Selain itu, sebelum melakukan percobaan hendaknya periksalah dulu bibit atau biji
kacang hijau yang akan digunakan agar mengurangi resiko tanaman yang tidak tumbuh.

20
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/id/document/universitas-halu-oleo/pendidikan-matematika/laporan-
praktikum-biologi-pengaruh-cahaya-terhadap-pertumbuhan-tanaman/32008560

https://www.scribd.com/doc/228615520/Laporan-Pengamatan-Pengaruh-Cahaya-Terhadap-
Pertumbuhan-Dan-Perkembangan-Kacang-Hijau

https://farischarming.wordpress.com/2013/08/31/laporan-pengamatan-pengaruh-cahaya-
terhadap-pertumbuhan-dan-perkembangan-kacang-hijau/

https://www.slideshare.net/AnnisaNabila16/laporan-praktikum-biologi-pengaruh-intensitas-
cahaya-matahari-terhadap-pertumbuhan-kecambah-kacang-hijau

https://jurnal.peneliti.net/index.php/JIWP/article/download/3764/2714/

21
LAMPIRAN :

22

Anda mungkin juga menyukai