Anda di halaman 1dari 28

Proposal Penelitian

PERBANDINGAN MENDEL DAN PERSILANGAN MONOHIBRID

i
Disusun Oleh :

Kelompok 7 kelas XII MIPA 3

1. MADE DWI FEBRIANA (19)

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SMA NEGERI 1 NARMADA

2023

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan kuasa-Nya, sehingga

kami mampu mengerjakan laporan penelitian tentang “Perbandingan Mendel atau

Persilangan Monohibrid” ini dengan baik dan menyelesaikannya sesuai dengan

tenggat waktu yang diberikan. Dan juga kami berterimakasih pada Bapak Hedi

Hatadi S.Pd M.Pd. selaku guru mata pelajaran biologi yang telah memberikan tugas

ini kepada kami.

Dalam penulisan laporan ini kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk

menyelesaikannya dengan baik, namun kami juga menyadari jika masih terdapat

kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran dari Bapak

guru untuk menyempurnakan kekurangan yang ada dalam laporan penelitian ini.

Akhir kata, kami berharap jika laporan penelitian ini dapat berguna sebagai referensi

bagi semua pihak yang ingin melakukan kegiatan peneletian serupa.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................................

DAFTAR ISI .............................................................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................................


A. Latar Belakang ............................................................................ 2
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 3
C. Hipotesis ..................................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5
E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ....................................................................................................................

A. Pertumbuhan dan Perkembangan ................................................ 8


B. Kacang Kedelai (Glycine max (L) merril) .................................. 9
C. Kerangka Konsep ...................................................................... 10

BAB III METODE PENELITIAN ...........................................................................................................


A. Jenis Penelitian .......................................................................... 12
B. Variabel Penelitian .................................................................... 13
C. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................... 14

D. Teknik Pengumpulan Data dan Analasis Data .......................... 15

E. Definisi Operasional ................................................................. 16

F. Alat dan Bahan .......................................................................... 17

G. Prosedur Kerja .......................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................................

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah negara agraris yang sangat kaya akan hasil pertanian, salah

satunya adalah kacang-kacangan. Kacang-kacangan sebagai bahan pangan

sumber energi dan protein sudah lama dimanfaatkan oleh penduduk Asia,

Afrika, Amerika Latin, dan negara lainnya.

Di Indonesia terdapat lebih dari 12.000 jenis kacang-kacangan, di antaranya

adalah kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, kapri, koro, dan kacang

merah. Kacang kedelai memiliki kandungan protein yang tinggi dan

memberikan manfaat besar untuk kehidupan kita sehari-hari. Protein yang

dikandung kacang kedelai sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita terutama

untuk kesehatan jantung. Kacang kedelai ini dipercayai berasal dari Amerika

Tengah dan Amerika Selatan.

Kacang kedelai berbentuk biji. Apabila biji tersebut jatuh ke tanah, lama-

kelamaan dari biji itu akan mengeluarkan tunas. Proses itulah yang dinamakan

perkecambahan.

Perkecambahan meningkatkan daya cerna karena berkecambah merupakan

proses katabolis yang menyediakan zat gizi penting untuk pertumbuhan

tanaman melalui reaksi hidrolisis dari zat gizi cadangan yang terdapat di dalam

biji. Melalui germinasi, nilai daya cerna kacang-kacangan akan meningkat,

3
sehingga waktu pemasakan atau pengolahan pun menjadi lebih singkat. Pada

saat berkecambah terjadi hidrolisis karbohidrat, protein dan lemak menjadi

senyawa sehingga mudah dicerna. Selama proses itu pula terjadi peningkatan

jumlah protein dan vitamin, sedangkan kadar lemaknya mengalami penurunan.

Dalam proses perkacambahan terjadi beberapa perubahan biologis yaitu

pecahnya berbagai komponen dari biji menjadi berbagai bentuk senyawa yang

lebih sederhana, yang telah siap dicerna bagi embrio atau kecambah yang

tumbuh lebih lanjut.

Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan makhluk hidup

dialam semesta. Bagi hewan, tumbuhan, dan manusia cahaya matahari adalah

sebagai sumber energi di dunia ini.

Bagi tumbuhan yang berklorofil, cahaya matahari sangat berperan penting

kelangsungan fotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan untuk

menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan menentukan akan

menentukan ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu proses fotosintesis dan

pertumbuhan tanaman itu. Misalnya pada tanaman kacang kedelai, jika tanaman

tersebut tidak memperoleh asupan makanan berupa energi dari sinar matahari maka

tumbuhan tersebut akan mengalami gangguan dalam fase pertumbuhannya.

Bagi orang Indonesia tanaman ini adalah tanaman yang penting, dan juga makanan

yang sangat di gemari makanan yang bernama tempe dan tahu yang berasal dari

kacang kedelai. Namun di segala kegunaan pertumbuhan kacang kedelai yang baik

itu dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah cahaya. Mengapa hal itu

bisa terjadi, mungkin sebagian orang tidak mengetahui sebabnya.

4
Oleh sebab itu saya memilih permasalahan ini sebagai poin penting dalam

pembuatan proposal ini. Saya ingin membuktikan bahwa teori yang sudah ada itu

benar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Adakah pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan biji kacang

kedelai?

2. Adakah pengaruh lingkungan dengan intensitas cahaya sangat

rendah(gelap ) terhadap pertumbuhan biji kacang kedelai?

C. Hipotesis

1. Ada pengaruh lingkungan yang terpapar cahaya matahari terhadap

pertumbuhan biji kacang kedelai.

2. Ada pengaruh lingkungan dengan intensitas cahaya sangat rendah(gelap )

terhadap pertumbuhan biji kacang kedelai.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. TujuanUmum

Mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan biji kacang kedelai.

5
2. TujuanKhusus

a. Mengidentifikasi pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan biji

kacang kedelai.

b. Mengidentifikasi pengaruh lingkungan yang sangat rendah inensitas

cahaya terhadap pertumbuhan biji kacang kedelai.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut:

1. Dapat menerapkan penanaman kacang kedelai yang lebih efektif dan efisien.

2. Bagi para petani, dapat digunakan sebagai pedoman dalam pembudidayaan

kacang kedelai.

6
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pertumbuhan dan Perkembangan

1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan di artikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran

atau volume serta jumlah sel secara irreversible, yaitu tidak dapat kembali

ke bentuk semula. Contoh nya yaitu pertambahan tinggi dan jumlah daun.

Contoh perkembangan pada tumbuhan yaitu munculnya bunga sebagai alat

perkembangbiakan. Perkembangan adalah suatu proses menuju keadaan

yang lebih dewasa. Contoh perkembangan pada tumbuhan yaitu

munculnya bunga sebagai alat perkembangbiakan (Syamsuri, 2007).

2. Perkecambahan

Perkecambahan adalah tumbuhnya embrio dalam biji secara

perlahan menjadi tumbuhan dewasa. Adapun tahapan pertumbuhan dan

perkembangan tumbuhan sehingga terjadinya perkecambahan adalah

sebagai berikut.

- Pembelahan sel : Jumlah bertambah banyak

- Spesialisasi : Sel-sel yang sejenis berkelompok

- Diferensiasi sel : Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan fungsi

- Organogenesis sel: Proses pembentukkan organ-organ tumbuhan

- Morfogenesis sel : Organ satu dengan yang yang lain memiliki

kekhususan dalam bentuk dan fungsi

7
- Perkecambahan : Proses pertumbuhan biji menjadi makhluk

hidup baru

Urutan proses perkecambahan diawali dengan proses imbibisi, yaitu

masuknya air kedalam biji. Kemudian dilanjutkan dengan aktifnya

enzim-enzim untuk proses metabolisme yang digunakan untuk

membongkar cadangan makanan dalam kotiledon/endosperm. Hasil

pembongkaran tersebut berupa sumber energi sebagai bahan penyusun

komponen sel dan pertumbuhan embrio. Selanjutnya embrio tumbuh dan

berkembang.

Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dibedakan atas dua tipe,

yaitu perkecambahan hipogeal dan perkecambahan epigeal.

a. Perkecambahan Hipogeal

Apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas atau epikotil

sehingga daun lembaga tertarik ke atas tanah tetapi kotiledon tetap di

dalam tanah. Contoh: perkecambahan pada biji kacang tanah dan

kacang kapri.

b. Perkecambahan Epigeal

Apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga

atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan kotiledon

terangkat ke atas tanah. Contoh: perkecambahan pada kacang merah.

8
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

Tumbuhan

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan juga dipengaruhi oleh dua

faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

a. Faktor Internal

i. Genetik (hereditas)

Gen adalah faktor pembawa sifat menurun yang terdapat

dalam sel makhluk hidup. Gen bekerja untuk mengkodekan aktivitas

dan sifat yang khusus dalam pertumbuhan dan perkembangan.

ii. Enzim

Enzim merupakan suatu makromolekul (protein) yang

mempercepat suatu reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup

(biokatalisator). Suatu rangkaian reaksi dalam tubuh makhluk hidup

tidak dapat berlangsung hanya melibatkan satu jenis enzim.

Perbedaan jenis gen menyebabkan terjadinya perbedaan respons

pertumbuhan terhadap kondisi lingkungan yang sama.

iii. Hormon (fitohormon)

Hormon merupakan zat pengatur tumbuh, yaitu molekul

organik yang dihasilkan oleh satu bagian tumbuhan dan

ditransportasikan ke bagian lain yang dipengaruhinya. Hormon dalam

konsentrasi rendah menimbulkan respons fisiologis. Terdapat 2

kelompok hormon yaitu;

-Hormon pemicu pertumbuhan (auksin, giberelin dan sitokinin)

9
-Hormon penghambat pertumbuhan (asam absisat, gas etilen, hormon

kalin dan asam traumalin)

1) Hormon Auksin

Asal kata : Bahasa Latin

Penemu : Fritz Went (peneliti asal belanda)

Objek penelitian : Rumput (Avena sativa)

Hasil penelitian : mengekstraks zat pengatur fototropisme pada

tumbuhan rumput

Kesimpulan : auksin banyak diproduksi di jaringan meristem.

Kadar auksin dipengaruhi oleh cahaya matahari, dan auksin

mempengaruhi percepatan pembelahan sel pada daerah

meristem apikal

Struktur auksin yang paling dikenal adalah IAA (Indol Acetik

acid), yang mirip dengan asam amino triptophan. Aktivitasnya

dihambat oleh cahaya matahari. Auksin disintesis di meristem

apikal, daun-daun muda dan biji. Fungsi hormon auksin yaitu,

merangsang pemanjangan sel pada daerah titik tumbuh,

merangsang pembentukkan akar, merangsang pembentukkan

buah tanpa biji (partenokarpi), merangsang differensiasi

jaringan pembuluh, merangsang absisi (pengguguran pada

daun) dan berperan dalam dominansi apikal.

2) Hormon Giberelin

Asal kata : Bahasa Latin

Penemu : Ewiti. Kurosawa

10
Objek penelitian : Tanaman padi (Oryza sativa) yang terkena

penyakit foolish seedling (tanaman pucat dan luar biasa

panjang) dan jamur Gibberella fujikuroi

Hasil penelitian : mengisolasi giberelin dari jamur Gibberella

fujikuroi, yang diberi nama giberelin (GA/Giberelic acid)

Kesimpulan : pemanfaatan giberelin secara umum

menyebabkan pertumbuhan raksasa.

Fungsi giberelin adalah merangsang pemanjangan

batang dan pembelahan sel, merangsang perkecambahan biji,

memecah dormansi biji dan merangsang pembungaan dan

pembuahan.

3) Hormon Sitokinin

Asal kata : Bahasa Latin

Penemu : Van Overbeek

Objek penelitian : pertumbuhan embrio dan air kelapa muda

Hasil penelitian : mengisolasi zat yang menyebabkan

pembelahan sel (sitokinesis) yang disebut kinetin

Jenis : Kinetin, Zeatin (padajagung) benzil amino purin

Kesimpulan :pemanfaatansitokininsecaraumummenyebabkan

pertumbuhan tunas-tunas samping (lateral) sehingga

tanaman menjadi rimbun

Fungsi sitokinin bersama auksin dan giberelin adalah

merangsang pembelahan dan pemanjangan sel, menghambat

dominasi apical oleh auksin, merangsang pertumbuhan

11
kuncup lateral, merangsang pemanjangan titik tumbuh,

mematahkan dormansi biji serta merangsang pertumbuhan

embrio, merangsang pembentukan akar cabang, menghambat

pertumbuhan akar adventiv, menghambat proses penuaan

(senescence) daun, bunga dan buah dengan cara mengontrol

proses kemunduran yang menyebabkan kematian sel-sel daun.

4) Hormon Asam Absisat (ABA)

Asal kata : Bahasa Latin

Penemu : P.F. Wareingdan F.T. Addicott

Objekpenelitian :buahkapas

Hasilpenelitian :Mendorong terjadinya perontokkan (absisi)

pada tumbuhan

Jenis : Kinetin, Zeatin (padajagung) benzil amino purin

Kesimpulan : hormon yang menyebabkan kerontokan pada

daun dan buah.

Fungsi hormon Asam Absisat (ABA) adalah

mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan di

daerah titik tumbuh, memacu pengguguran daun pada saat

kemarau untuk mengurangi penguapan air, membantu

menutup stomata daun untuk mengurangi penguapan,

mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan sel

bahkan menghentikannya, memicu berbagai jenis sel

tumbuhan untuk menghasilkan gas etilen dan memacu

dormansi biji agar tidak berkecambah.

12
5) Hormon Gas Etile

Asal kata : Bahasa Latin

Penemu : R. Gene (1934)

Objek penelitian : buah yang masak

Hasil penelitian : Gas etilen mempercepat pemasakan buah

Jenis : hormon tumbuhan yang berbentuk gas

Kesimpulan : Pembentukkan gas etilen dipengaruhi oleh O2

dan dihambat oleh CO2

Fungsi hormon gas etilen adalah mempercepat

pematangan buah, menghambat pemanjangan akar, batang

dan pembungaan, menyebabkan pertumbuhan batang menjadi

kokoh dann tebal, merangsang proses absisi, interaksi antara

etilen dengan auksin memacu proses pembungaan dan

interaksi antara etilen dengan giberelin mengontrol rasio

bunga jantan dengan bunga betina pada tumbuhan monoceus.

6) Hormon Luka/Kambium luka/Asam Traumalin

Hormon yang merangsang sel-sel daerah luka

menjadi bersifat meristematik sehingga mampu mengadakan

penutupan bagian yang luka. Vitamin B12 (riboflavin),

piridoksin (vit. B6) asam ascorbat (vit. C), thiamin (vitamin

B1), asam nikotinat merupakan jenis vitamin yang dapat

mempengaruhi pertumbuhan dan pertumbuhan dan

perkembangan. Vitamin berperan sebagai kofaktor.

7) Hormon Kalin

13
Dihasilkan pada jaringan meristem. Memacu

pertumbuhan organ tubuh tumbuhan Jenisnya adalah:

 Fitokalin : memacu pertumbuhan daun

 Kaulokalin: memacu pertumbuhan batang

 Rhizokalin: memacu pertumbuhan akar

 Anthokalin: memacu pertumbuhan bunga dan buah

b. Faktor Eksternal

i. Unsur Hara

Kebutuhan unsur hara untuk proses pertumbuhan

danperkembangan adalah sebagai berikut. Unsur hara yang dibutuhkan

dalam jumlah banyak: C, H, O, N, S, P K, S, Ca, dan Mg. Unsur hara

yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit: Fe, B, Mn, Cu, Zn, Mo, Cl dan

Ni. Unsur karbon diambil tumbuhan dalam bentuk CO2. Unsur

hidrogen diambil tumbuhan dalam bentuk H2O. Oksigen diambil

tumbuha. n dalam bentuk CO2, H2O dan O2Unsur C, H, dan O

merupakan unsur utama penyusun Karbohidrat, lemak dan protein.

Gejala kekurangan unsur hara disebut defisiensi

ii. Suhu

Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh suhu. Suhu

yang baik untuk pertumbuhan adalah suhu optimum. Pertumbuhan

14
dan perkembangan akan terhambat bila berada pada suhu minimum

dan maksimum. Vernalisasi adalah peningkatan perkecambahan

atau pembungaan oleh suhu rendah. Istilah vernalisasi

diperkenalkan oleh Trofim Denisovich Lysako tahun 1920.

iii. Kelembaban

Kelembaban tanah dan kelembaban udara mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Tanah yang lembab

dan udara yang kering mempercepat pertumbuhan dan

perkembangan.

iv. Cahaya

Cahaya (merah, biru, nila dan violet) berperan sebagai sumber

energi dalam proses fotosintesis. Pertumbuhan kecambah

ditempat yang teduh akan berlangsung cepat, tetapi abnormal.

Daun tanaman yang terkena cahaya, ukurannya lebih kecil dan

mesofilnya lebih tebal dibandingkan yang sedikit mendapat

cahaya. Stomata tanaman yang terkena cahaya ukurannya kecil

dengan jumlah yang banyak dibandingkan yang sedikit mendapat

cahaya

v. Air

Air merupakan senyawa yang penting untuk pertumbuhan dan

perkembangan tumbuhan. Air sebagai pelarut unsur hara dalam

tanah, dan memelihara temperatur tanah. Pertumbuhan

berlangsung efektif pada malam hari, karena kandungan air

dalam tumbuhan lebih tinggi dari pada siang hari.

15
vi. pH

pH sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan dan

perkembangan tumbuhan. Pada kondisi pH normal, kandungan

unsur-unsur yang diperlukan seperti Ca, Mg, P dan K cukup

tersedia.

B. Kacang kedelai (Glycine Max (L,) Merril)

Kingdom :Plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub Divisio : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Rosales

Famili : Leguminoceae

Sub Famili : Papilionoideae

Genus : Glycine

Species : Glycine Max L. Merrill.

Spesies : Phaseolus vulgaris L.

16
Morfologi Tanaman Kedelai

Setelah anda mengetahui klasifikasi dari tanaman kedelai sebagaimana telah

dijabarkan diatas, selanjutnya akan dibahas ciri-ciri morfologi penyusun tanaman

kedelai itu sendiri, diantaranya:

1. Akar

Tanaman kedelai memiliki struktur akar atas akar lembaga, akar tunggang dan juga

akar cabang yang berupa akar rambut.

Sistem perakaran pada tanaman kedelai ini mampu menembus tanah hingga

kedalaman kurang lebih mencapai 1,5 meter, terlebih pada tanah-tanah yang kayak

akan unsur-unsur hara.

Tanaman kedelai sendiri merupakan tanaman legume, dimana akar-akarnya itu

memiliki kemampuan untuk membentuk nodule-nodule (atau bintil-bintil akar),

yang mana ini merupakan koloni dari bakter penambat yang biasa dikenal dengan

Rhizobium japonicum. Akar kedelai sendiri muncul dari belahan kulit biji yang

berada di sekitar misofil.

2. Batang

Pada tanaman kedelai, batangnya dibedakan menjadi batang determinate dan batang

indeterminate. Yang membedakannya terlihat pada pucuk bunga yang tumbuh

dibatang tersebut.

Untuk batang determinate, ketika tanaman mulai berbunga, maka pertumbuhan

batang tanamannya akan terhenti. Berbeda dengan batang indeterminate, meski

17
mulai berbunga, batangnya masih dapat tumbuh daun. Batang tanaman kedelai

sendiri berbuku-buku dengan kisaran 15 – 30 buah.

Jumlah buku pada batang indeterminate umumnya lebih banyak bila dibanding

batang determinate. Untuk cabang pada batang tanaman dapat tumbuh tergantung

jenis varietasnya dan kondisi lingkungan sekitar.

3. Daun

Daun tanaman kedelai sendiri terbagi menjadi 2 jenis, ada yang berbentuk oval, dan

ada pula yang berbentuk lancip. Adanya faktor genetiklah yang akan mempengaruhi

bentuk dari daun tanaman.

Daun kedelai juga mempunyai bulu yang berwarna cerah, dan ukuran panjang

bulunya bisa mencapai 1 mm dengan lebar 0,0025 mm. Kepadatan bulu daunnya

juga bervariasi tergantung jenis varietasnya.

Adanya bulu pada daun tanaman kedelai ini memiliki hubungan terkait toleransi

tanaman kedelai untuk menghadapi serangan hama.

Semakin lebat bulu pada daun tanaman kedelai ini, hama penggerek biasanya sangat

jarang untuk menyerang varietas tersebut yang memiliki bulu yang lebat. Daun

kedelai sendiri memiliki jarak daun yang selang-seling, dan mempunyai 3 buah daun

atau yang dikenal dengan trifoliate.

4. Bunga

Tanaman kedelai memiliki bunga sempurna, artinya dalam tanaman tersebut

terdapat alat kelamin jantan dan juga alat kelamin betina.

18
Penyerbukan yang terjadi biasanya ketika bunga mahkota masih tertutup, sehingga

untuk terjadinya kawin silang alami sangatlah kecil kemungkinannya.

Untuk letak bunganya sendiri, terdapat pada ruas-ruas batang tanaman, dan memiliki

warna violet atau putih. 60% dari bunganya akan gugur sebelum berbentuk polong.

5. Buah

Polong yang sebagaimana disebutkan pada bunga diatas, ialah merupakan buah dari

tanaman kedelai itu sendiri. Untuk masing-masing tanaman kedelai, dapat

memproduksi polong hingga 100-250 polong.

Untuk polongnya sendiri berbulu dan memiliki warna kuning kecokelatan. Selama

terjadinya proses pematangan buah, polong yang awalnya berwarna hijau nantinya

akan berubah warna menjadi hitam.

Nah untuk banyaknya jumlah polong per tanaman juga berbeda-beda tergantung dari

jenis varietasnya, kesuburan tanah dari tanaman kedelai dan jarak tanam yang

digunakan pada tanaman kedelai tersebut.

6. Biji

Biji kedelai memiliki bentuk, ukuran serta warna yang beragam tergantung

varietasnya. Ada yang bulat lonjong, bulat pipih dan bulat.

Warnanya pun ada yang kuning, putih, hijau, krem dan bahkan cokelat kehitaman.

Warna tersebut adalah warna dari kulit bijinya. Ukurannya pun ada yang besar,

sedang dan juga kecil.

19
Kesimpulan

Kedelai merupakan tanaman yang termasuk ke dalam famili Fabaceae dengan nama

latin Glycine max (L.) Merr. Tanaman ini berasal dari China, biji kedelai banyak

dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan makanan dan susu. Tanaman ini merupakan

tanaman semusim berbentuk semak.

Tanaman kedelai memiliki akar jenis tunggang, batang kedelai terdiri dari batang

determinate dan indeterminate, daun tanaman ini ada yang berbentuk oval dan ada

juga yang berbentuk lancip, bunga kedelai tergolong bunga sempurna, polong

tanaman ini berbulu sedangkan biji kedelai ada yang bulat lonjong, bulat pipih dan

bulat.

C. KerangkaKonsep

PertumbuhanBijiKacangMerah

Faktor Internal FaktorEksternal

Pengaruh Suhu
sinar Cahaya
matahari Kelembapan
Air 20
Nutrien
Oksigen
Nilai PH
Nutrisi

 Ditanam dibawah
sinar matahari
 Ditanam ditempat
gelap

Keterangan :

: Variabel yang diteliti

21
BAB III
: variabel yang tidak diteliti
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen. Sebab dalam

memperoleh data penelitian, peneliti melakukan percobaan langsung untuk

membandingkan laju pertumbuhan kacang kedelai yang ditanam di tempat

yang terkena sinar matahari dan ditempat yang gelap.

Penelitian dengan pendekatan eksperimen adalah suatu penelitian

yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang

lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat (Tuckman dalam Cahyadi,

2006).

Peneliti memutuskan untuk menggunakan jenis penelitian

eksperimen karena cocok untuk memecahkan masalah yang dihadapi

sehingga nantinya dapat memperoleh kesimpulan yang benar dan tidak

menyimpang dari teori.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas

Terdiri atas dua tempat penanaman yaitu yang terkena sinar matahari

dan tempat gelap.

2. Variabel Terikat

Pertumbuhan tanaman kacang kedelai dengan indicator jumlah daun

dan tinggi tanaman.

22
C. Waktu dan Tempat Penelitian

Penanaman dan pengamatan benih dalam berbagai wadah penanaman

dilaksanakan di Desa Suranadi, Kecamatan Narmada, Waktu penelitian

dilaksanakan dari tanggal 20 s.d 30 Septerber 2023.

D. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data

Dalam penelitian ini digunakan teknik yang mendukung tujuan penelitian

dengan mempertimbangkan faktor tenaga, biaya dan waktu. Teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah eksperimental, study pustaka, dan

dokumentasi. Sedangkan teknik analisanya dengan menggunakan referensi

dari berbagai sumber, baik dari buku-buku yang relevan, internet maupun

data yang diperoleh dari hasil penelitian tersebut.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah:

- Media air adalah media yang digunakan dalam proses perendaman

kacang kedelai untuk membandingkan pertumbuhan masing-masing

tanaman.

- Cahaya digunakan sebagai faktor perbandingan dalam proses

pertumbuhan biji kacang kedelai.

- Laju pertumbuhan adalah kecepatan atau kelajuan pertambahan ukuran

atau berat serta perubahan bentuk.

- Tanaman kedelai adalah tanaman yang berasal dari hasil perkecambahan

biji kacang kedelai.

23
F. Alat dan Bahan

a. Alat

- Air

- Kamera Digital / Kamera HP

- AlatTulis

- Benang

- Penggaris

- Stopwatch

- Mangkok

b. Bahan

- Polybag

- 10 biji kacang kedelai

- Tanah

- Pupuk kandang

- Air

G. Prosedur Kerja

Langkah kerja I untuk proses perendaman biji kacang kedelai;

 Menyiapkan 150 mL air

24
 Memilih kacang kedelai yang kualitasnya baik dan tidak membusuk.

 Merendam 30 biji kacang merah selama 60 menit di mangkok dengan

menggunakan stopwatch.

 Memilih 10 biji kacang kedelai yang tenggelam atau yang berada di dasar

mangkok di dalam air yang menandakan kualitasnya baik dan cocok untuk

ditanam.

Langkah kerja II untuk proses penanaman biji kacang kedelai;

 Menyiapkan 2 polybag yang berisi tanah dan pupuk yang sama

 Memasukkan masing-masing 5 biji kacang kedelai pilihan kedua polybag

 Melakukan penyiraman pada kedua polybag tersebut 2 kali sehari selama

10 hari, dengan takaran 20 mL air per wadah untuk satu harinya.

 Mencatat hasil pengamatan

25
DAFTAR PUSTAKA

Anonim :pengaruh cahaya terhadap biji kacang kedelai - Search (bing.com)


Diakses pada tanggal 1 september 2023

Anonim : (DOC) Hasil Laporan Pengamatan Kacang Kedelai.docx | Adinda Syafhira -


Academia.edu/diaksespadatanggal 1 Septermber 2023.

Anonim : Media tanam - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


diaksespadatanggal 1 September 2023
Anonim : Kedelai - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Diakse spada tanggal 1 September 2023
Anonim Kacang Kedelai (Glycine max L.) - artikel - - Sudarminto Setyo Yuwono
(ub.ac.id)
Anonim :http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=7.
Diakse spada tanggal 27Agustus2012

Anonim : http://www.racunmusic.co.tv/2009/12/contoh-proposal-penelitian.html.
diakses pada tanggal 27 Agustus 2012.

Windarsih, Gut. 2011. Biologi SMA untuk Kelas XII. Jakarta: Intan Pariwara.

26

Anda mungkin juga menyukai