Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PENELITIAN

PENGARUH SUHU DAN CAHAYA MATAHARI TERHADAP


PERKECAMBAHAN BIJI KACANG HIJAU

Di Susun Oleh :
Nama : Dina Sekar Sari
Kelas : XII.IPA 5
No. Absen : 04
Guru Pembimbing : Bu Temu Sugiani,S.Pd

SMA NEGERI 2 MUSI RAWAS


TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan rahmat dan karunianya sehingga dalam penulisan laporan
pratikum Biologi ini bisa berjalan dengan lancar. Penulisan laporan Pratikum
Biologi ini dimaksudkan penulis untuk memenuhi tugas mata pelajaran Biologi
Kelas XII IPA 5 Semester 1 Tahun Ajaran 2021/2022.
Di sisi lain, penulis mengajak Kepada para pembaca agar dapat memahami
dan mendalami masalah topik di atas, sekaligus menerapkan hasil Laporan
Pratikum Biologi ini dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih atas kontribusi berbagai pihak,
yaitu:
1. Ibu Temu Sugiani, S.Pd selaku guru Biologi Kelas XII IPA 5 di SMA NEGERI
2 MUSI RAWAS.
2. Orang Tua kami yang telah memberi dorongan, secara moril maupun material
sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Pratikum Biologi ini.
Dalam penyusunan Laporan Pratikum Biologi ini, penulis menyadari bahwa
masih banyak kekurangan yang mendasar pada laporan ini.oleh karena itu penulis
mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun laporan ini. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan
untuk menyempurnakan Laporan Pratikum Biologi ini. Akhir kata semoga laporan
ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Penulis
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................. 2
C. Tujuan Pratikum ............................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................. 3
A. Kajian Teori ....................................................................... 3
2.1 proses perkecambahan ................................................................ 3

2.2 macam-macam perkecambahan .................................................4


2.3 faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan .............................................. 4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................. 8


A. Jenis Penelitian ................................................................... 8
B. Variabel Penelitian ............................................................. 8
C. Hipotesis ............................................................................. 9
D. Sasaran Penelitian .............................................................. 9
E. Intstrumen Penelitian ........................................................ 9
F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian .....................................10
G. Rancangan Analisis Data...................................................11
H. Jadwal Penelitian ...............................................................11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................12
A. Data Penelitian ...................................................................12
B. Pembahasan .......................................................................13
BAB V PENUTUP ........................................................................14
A. Kesimpulan .........................................................................14
B. Saran ...................................................................................14
BAB VI DAFTAR PUSTAKA ....................................................15
LAMPIRAN ..................................................................................16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana
makhluk hidup lainya. Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan
dan perkembangan. Pertumbuhan pada tanaman dapat dilihat dari makin besarnya
suatu tanaman yang disebabkan oleh jumlah sel yang bertambah banyak dan
bertambah besar dan bersifat tidak dapat balik (irreversible). Selain tumbuh,
tanaman juga mengalami perkembangan. Perkembangan adalah peristiwa biologis
menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan
perubahan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan
tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan secara
stimulan (pada waktu bersamaan). Perbedaannya terletak pada faktor kuantitatif
karena mudah diamati, yaitu perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya
perkembangan dapat dinyatakan secara kualitatif karena perubahannya bersifat
fungsional.
Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup
dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, yang dinamakan kecambah
(plantula). Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi.
Masa dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan
kondisi lingkungan yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai
dengan masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut dengan proses
imbibisi. Imbibisi ini terjadi karena penyerapan air akibat potensial air yang
rendah pada biji yang kering. Air yang berimbibisi menyebabkan biji
mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan
metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan
pertumbuhan.
1
Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan pada
endosperma atau kotiledon,
dan nutrien-nutriennya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh.
Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga
tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar
lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan bayang lembaga
(kaulikulus).
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, salah
satunya, yaitu faktor suhu dan cahaya matahari. Suhu dan cahaya matahari
merupakan petunjuk utama. Kita dapat menipu biji kacang hijau, sehingga biji
mengecambahkan biji dalam kegelapan.
Dari keadaan tersebut, saya termotivasi untuk melakukan pengamatan
terhadap pertumbuhan biji kacang hijau di 5 tempat berbeda yaitu di tempat suhu
normal, suhu dingi, suhu panas , ruang terbuka, dan ruang tertutup. Pemilihan
tempat ini sudah melalui pertimbangan pada beberapa faktor. Untuk itu saya
membuktikannya dengan melakukan pengamatan seperti yang tercantum pada
laporan ini.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari pratikum ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah proses perkecambahan pada biji kacang hijau ?
2. Mengapa suhu dan cahaya dapat dikatakan faktor pertumbuhan pada
kacang hijau ?

C. Tujuan Pratikum
Tujuan dilakukannya pratikum ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui bagaimanakah proses perkecambahan pada biji kacang hijau.
2. Mengetahui faktor suhu yang mempengaruhi pertumbuhan terhadap 3
tanaman.
3. Mengetahui faktor cahaya yang mempengaruhi petumbuhan terhadap 2
tanaman.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
Pertumbuhan merupakan bertambahnya jumlah dan besarnya sel
diseluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur atau suatu
peningkatan dalam berat atau ukuran dari seluruh/sebagian dari organisme,
sedangkan perkecambahan merupakan bertambahnya fungsi alat tubuh yanng
dapat dicapai melalui tumbuh, kematangan dan belajar atau peningkatan
kemahiran dalam penggunaan tubuh.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan biji dimulai dengan
perkecambahan. Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil
dari dalam biji).
2.1 Proses perkecambahan
Perkecambahan melibatkan proses fisika maupun kimia :
 Proses fisika
Proses fisika terjadi ketika biji menyerap air (imbibisi) akibat dari
potensial air rendah pada biji yang kering.
 Proses kimia
Dengan masuknya air ke dalam biji, biji mengembangan dan kulit
biji akan pecah. Air yang masuk akan mengaktifkan embrio untuk
melepaskan hormone Gleberelin (GA). Hormon ini mendorong
aleuron (lapisan tipis bagian luar endosperma) untuk menyitensis
dan mengeluarkan enzim. Enzim bekerja dengan menghidrolisis
cadangan makanan yang terdapat di dalam kotiledon dan
endosperma. Proses ini menghasilkan molekul kecil yang larut
dalam air, misalnya enzim amilase menghidrolisis pati dalam
endosperma menjadi gula.
3
Selanjutnya, gula dan zat-zat lainnya diserap dari endosperma
oleh kotiledon selama pertumbuhan embrio menjadi bibit
tumbuhan.

2.2 Macam-macam perkecambahan


Perkecambahan biji dibedakan menjadi 2, yaitu :
a. Epigeal
Perkecambahan epigeal adalah terjadinya pembentangan ruas batang
di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun
lembaga dan kotiledon terangkat ke atas tanah, misalnya pada kacang
hijau.
b. Hypogeal
Perkecambahan hypogeal adalah perkecambahan dengan kotiledon
(keeping biji) tetap didalam tanah. Pada tipe ini plumulae keluar
menembus kulit biji sehingga akan muncul dipermukaan tanah.
Sedangkan kotiledon tetap didalam tanah.

2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan


Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan merupakan proses yang saling
berhubungan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan. Faktor-faktor tersebut dikelompokkan menjadi
dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
 Faktor Internal
1. Gen
Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu,
seperti berbatang tinggi atau berbatang rendah. Tumbuhan yang
mengandung gen ‘baik’ dan didukung oleh lingkungan yang sesuai
akan memperlihatkan pertumbuhan yang baik.
4
2. Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam
proses perkembangan dan pertumbuhan.

Auksin : untuk membantu perpanjangan sel


Giberelin : untuk pemanjangan dan pembelahan sel
Sitokinin : untuk menggiatkan pembelahan sel
Etilen : untuk mempercepat buah menjadi matang
Asam traumalin : merangsang pembelahan sel dibagian
tumbuhan yang luka
Kalin : merangsang pembentukan organ tumbuhan
Rizokalin : untuk pembetukan akar
Aulokalin : untuk pembentukan batang
Filokalin : untuk pebentukan daun
Antokalin : untuk pembentukan bunga

 Faktor Eksternal
1. Air
Fungsi air antara lain :
- Untuk fotosintesis
- Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim
- Membantu proses perkecambahan biji
- Menjaga (mempertahankan) kelembapan
- Untuk transpirasi
- Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang
pembelahan sel
- Menghilangkan asam abisat
5
2. Suhu/Temperatur Lingkungan
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan
tumbuh kembang, reproduksi dan kelangsungan hidup dari
tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22˚C -
37˚C. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal
tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau
berhenti.
3. Kelembapan Udara
Kadar udara dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta
perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan
bagi tumbuhan dimana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih
mudah serta berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada
pembentukan sel yang lebih cepat.
4. Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat
melakukan fotosintesis. Jika suatu tanman kekurangan cahaya
matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman
itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, sinar matahari
dapat menghambat proses pertumbuhan.
5. Nutrisi
Tumbuhan memerlukan nutrisi untuk melangsungkan hidupnya.
Nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsur
makro
(makronutrisi). Unsur makro misalnya, karbon, oksigen, hidrogen,
nitrogen, sulfur, kalium, kalsium, fosfor, dan magnesium.
Sedangkan nutrisi yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah
sedikit disebut unsur mikro (mikronutrisi). Contoh unsur mikro
adalah klor, besi, boron, mangan, seng, tembaga, dan molibdenum.
Kekurangan nutrisi ditanah atau dimedia tempat tumbuhan hidup
menyebabkan tumbuhan mengalami defisiensi. Defisiensi
mengakibatkan tumbuhan menjadi tumbuh dan berkembang
dengan tidak sempurna.
6
6. Kelembapan
Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun,
karena transpirasi akan terkait dengan laju pengankutan air dan
unsur hara terlarut. Jika kondisi lembab dapat dipertahankan, akan
banyak air yang diserap dan lebih sedikit yang diuapkan. Kondisi
ini mendukung aktivitas pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih
cepat mencapai ukuran maksimum dan tumbuhan membesar.
7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.Jenis penelitian
Penyusunan laporan pratikum ini menggunakan metode eksperimen, metode
eksperimen adalah metode yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi
terhadap objek penelitian serta adanya kontrol. Eksperimen ini dilakukan
dengan percobaan menggunakan objek kacang hijau pada media kapas dan
ditempat yang berbeda, yaitu pada tempat dengan suhu normal, pada suhu
dingin, pada suhu panas, pada ruang terbuka, dan pada ruang tertutup.

B. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas :
 Suhu normal 25˚C - 27˚C (Diluar Ruangan)
 Suhu dingin -5˚C – (-7˚C) (Didalam Kulkas)
 Suhu panas 33˚C - 37˚C (Dicelakang Kulkas)
 Pemberian intesitas cahaya di tempat terang (terkena cahaya
matahari langsung)
 Pemberian intesitas cahaya di tempat tertutup (tidak terkena
cahaya matahari sama sekali)
2. Variabel terikat :
Pertumbuhan tanaman kacang hijau yang diukur setiap harinya dalam 1
pekan.
3. Variabel terkontrol
Kapas, air, dan jumlah biji kacang hijau.

8
C.Hipotesis
a. Hipotesis 0 :
 Perubahan suhu berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang
hijau.
 Cahaya matahari berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang
hijau.
b. Hipotesis 1 :
 Perubahan suhu tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman
kacang hijau.
 Cahaya matahari tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman
kacang hijau.

D.Sasaran Penelitian
1. Dapat mengetahui secara langsung pengaruh dari perubahan suhu terhadap
pertumbuhan tanaman kacang hijau.
2. Mengamati secara langsung perbedaan ketinggian dan keseburan tanaman
kacang hijau pada suhu rendah, suhu normal, dan suhu tinggi.
3. Dapat mengetahui secara langsung pengaruh dari cahaya matahari
terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.
4. Dapat mengetahui langsung perbedaan kesuburan tanaman kacang hijau
pada ruang terbuka dan suhu tertutup.

E. Instrumen Penelitian
 Alat :
1. 5 gelas/aqua
2. Kardus
3. Kapas

9
4. Penggaris
5. Pulpen
6. Buku catatan
 Bahan :
1. Air
2. Biji kacang hijau

F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian


Cara menanam dan melakukan percobaaan terhadap tanaman kacang hijau ini,
yaitu :
1. Siapkan 5 gelas yang sudah diberi label seperti, A1, A2, A3,B1, dan B2.
Kapas dan air.
2. Basahi kapas dengan air kemudian masukkan ke gelas, dengan setiap gelas
diberi 2 kapas atau sesuai dengan keinginan.
3. Kemudian siapkan biji kacang hijau yang sudah direndam sebelumnya, lalu
masukkan 6-7 kacang di setiap kelas.
4. Selanjutnya, letakkan gelas A1 disuhu normal, gelas A2 disuhu dingin
(didalam kulkas), gelas A3 disuhu panas (di belakang kulkas), gelas B1
diruang terbuka, dan gelas B2 diruang tertutup (didalam kardus tanpa ada
sedikit lubang).
5. Lakukan pengamatan selama 6 hari dan catat hasil pengukuran dalam tabel
pengamatan.
10
G. Rancangan Analisis Data
Analisis data akan dibuat dalam bentuk tabel hasil pengamatan.
1. Tabel Pengamatan Percobaan Pengaruh Suhu Terhadap Perkecambahan
NO Gelas A1 Gelas A2 Gelas A3
Pengamatan (SuhuKamar) (SuhuDingin) (SuhuPanas)

1. Hari saat biji mulai


berkecambah
2. Rata-rata panjang
berkecambah setelah 6 hari
3. Jumlah kecambah yang
hidup setelah 6 hari
4. Keadaan daun, batang, dan
Kotiledon setelah 6 hari

2. Tabel Pengamatan Percobaan Pengaruh Cahaya Terhadap Perkecambahan

NO. Pengamatan Gelas B1 Gelas B2


(Terbuka) (Tertutup)
1. Hari saat biji mulai berkecambah

2. Rata-rata panjang kecambah setelah


6 hari
3. Jumlah kecambah yang hidup
setelah 6 hari
4. Keadaan daun, batang, dan
kotiledon setelah 6 hari

H. Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilakukan di lingkungan rumah penulis dan berlangsung dari
tanggal 10 Agustus 2021 sampai dengan tanggal 17 Agustus 2021.
11
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketinggian dan kesuburan dari
tanaman kacang hijau yang dirawat pada suhu normal, suhu dingin, suhu panas,
diruang terbuka, dan diruang tertutup berbeda-beda. Untuk lebih jelasnya, lihat
tabel hasil pengamatan berikut ini :

1. Tabel Pengamatan Percobaan Pengaruh Suhu Terhadap Perkecambahan


NO Gelas A1 Gelas A2 Gelas A3
Pengamatan (SuhuKamar) (SuhuDingin) (SuhuPanas)

1. Hari saat biji mulai Hari ke-1 - Hari ke-1


berkecambah
2. Rata-rata panjang 10,5 cm - 8,87 cm
berkecambah setelah 6 hari
3. Jumlah kecambah yang 7 buah - 4 buah
hidup setelah 6 hari
4. Keadaan daun, batang, dan Daun - Daun
Kotiledon setelah 6 hari berwarna berwarna
hijau dengan kuning
batang hijau pucat
muda dan dengan
kotiledon batang putih
berada diatas pucat dan
kapas. kotiledon
berada di
atas kapas.
*Ket :Pada pengamatan pertumbuhan kacang hijau di suhu rendah biji kacang
hijau tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan.

12

2. Tabel Pengamatan Percobaan Pengaruh Cahaya Terhadap Perkecambahan


NO. Pengamatan Gelas B1 Gelas B2
(Terbuka) (Tertutup)
1. Hari saat biji mulai berkecambah Hari ke-1 Hari ke-1

2. Rata-rata panjang kecambah setelah 9,4 cm 11,03 cm


6 hari
3. Jumlah kecambah yang hidup 4 biji 3 buah
setelah 6 hari
4. Keadaan daun, batang, dan Daun berwarna Daun berwarna
kotiledon setelah 6 hari hijau tua kuning pucat
dengan batang dengan batang
kokoh berwarna putih
berwarna hijau pucat dan
dan kotiledon kotiledon
berada diatas berada diatas
kapas. kapas.

3. Pembahasan
Pada hari pertama, pertumbuhan kacang hijau di ke tiga suhu berbeda dan di
ke dua tempat dengan cahaya berbeda sudah mulai terlihat dengan perbedaan
ketinggian yang berkisar antara 0,5 – 2 cm. Perbedaan pertumbuhan tanaman
sudah mulai terlihat ketika memasuki hari ke tiga sampai hari ke lima, dimana
beda dari ketinggian tanaman terlihat dengan jelasnya sesuai dengan tabel hasil
pengamatan di atas.
Hari ke enam adalah hari terakhir dari penelitian, dimana perbedaan
ketinggian dan juga warna daun dari ke lima tanaman terlihat jelas. Suhu normal
adalah suhu dimana tanaman tumbuh dengan ketinggian yang paling tinggi dan
tingkat kesuburan yang sangat subur. Di suhu rendah terlihat bahwa tanaman tidak
tumbuh sama sekali. Di suhu tinggi tanaman terlihat tumbuh dengan kondisi yang
tidak terlalu subur. Di ruang terbuka terlihat tinggi tanaman lebih pendek dengan
daun berwarna hijau tua. Sedangkan di ruang tertutup terlihat tinggi tanaman yang
lebih tinggi dibanding dengan di ruang terbuka tetapi, memiliki warna daun
kuning pucat.
13

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Pertumbuhan kecambah dipengaruhi suhu dimana kacang hijau tersebut
diletakkan. Kecambah akan tumbuh dengan baik pada suhu yang optimal
yaitu sekitar 25˚C - 37˚C.
2. Kecambah yang diletakkan disuhu panas menyebabkan pertumbuhan yang
tumbuh dengan keadaan yang tidak terlalu subur dibanding jika ditaruh di
suhu ruangan. Disamping itu kecambah tidak akan tumbuh jika diletakkan
di suhu dingin.
3. Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat terbuka
pertuumbuhannya akan lebih lambat. Hal ini terlihat dari tinggi batang
yang jauh berbeda dibandingkan tanaman kacang hijau yang tumbuh di
tempat tertutup. Selain itu, tanaman kacang hijau yang tumbuh ditempat
terbuka daunnya akan berwarna hijau tua serta memiliki batang yang
kokoh dibandingkan tanaman yang tumbuh ditempat tertutup.
4. Tumbuhan kacang hijau yang tumbuh ditempat tertutup mengalami
peristiwa etiolasi. Hal ini yang menyebabkan pertumbuhannya lebih cepat
dibandingkan tanaman yang tumbuh ditempat terang.

B. Saran
Sebaiknya dalam melakukan penelitian seperti ini, agar kacang hijau tumbuh
pesat dan akan lebih baik lagi apabila diletakkan pada suhu optimal. Perlu
diperhatikan juga jenis atau bentuk tempat/wadah yang akan digunakan utuk
meletakkan biji kacang hijau selama perecobaan, karena jika berbeda jenis atau
bentuknya dikhawatirkan akan menghasilkan hasil pengamatan yang salah atau
diluar perkiraan.
Dan pada pengaruh cahaya, tanaman kacang hijau yang ditempatkan di ruang
tertutup diharapkan tidak ada lubang sehingga cahaya tidak dapat masuk. Karena,
jika ada cahaya yang masuk bisa membuat hasil pengamatan yang salah.
14

BAB VI
DAFTAR PUSTAKA

Saktiono .2006. Seribu Pena Biologi untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Penerbit
Erlangga.
Haq, Syiful. 2013. Laporan Biologi Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan
Kacang Hijau,
http://tomcat-48.blogspot.com/2013/09/laporan-biologi-pengaruh-cahaya.html
http://alfiyanfaqih.blogspot.com/2011/08/pengaruh-cahaya-matahari-
terhadap.html
http://tika-nurfaidah.blogspot.com/2012/09/contoh-laporan-biologi-
pertumbuhan-biji.html
http://paretmesjed.blogspot.com/2011/04/pengaruh-suhu-terhadap-tanaman.html
http://isna2464.blogspot.com/2012/12/proposal-pratikum-pengaruh-suhu-
pada_4795.html
15

LAMPIRAN

H-1

Suhu Kamar Suhu Dingin Suhu Panas

Ruang Terbuka Ruang Tertutup


16

H-2

Suhu Kamar Suhu Dingin Suhu Panas


Ruang Terbuka Ruang Tertutup

17

H-3

Suhu Kamar Suhu Dingin Suhu Panas


Ruang Terbuka Ruang Tertutup

18

H–4

Suhu Kamar Suhu Dingin Suhu Panas


Ruang Terbuka Ruang Tertutup

19

H–5

Suhu Kamar Suhu Dingin Suhu Panas


Ruang Terbuka Ruang Tertutup

20

H–6

Suhu Kamar Suhu Dingin Suhu Panas


Ruang Terbuka Ruang Tertutup

21

Anda mungkin juga menyukai