Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

MENGAMATI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

Disusun Oleh :

Karima Latiefah Azka


XIID IPA

SMAIT FITHRAH INSANI


Jl. H. Gofur No. 10, Tanimulya, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40552.
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allh SWT karena kekuasaan-Nya penulis dapat mengerjakan laporan praktikum ini dengan
kondisi yang baik, lancar dan tepat waktu.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada setiap bimbingan dan bantuan yang didapatkan, teruntuk bagi
guru pembimbing kami kepada Ibu Laila Jufry S.Pd selaku Guru Biologi kelas XII IPA sehingga penulis dapat
melakukan kegiatan praktikum dan membuat laporan dengan lancar, dan mempersembahkan laporan ini bagi
pembaca.

Penulis menyadari penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik sangat
penulis harapkan guna penyempurnaannya di masa mendatang. Dengan kerendahan hati, penulis memohon maaf
bila ada kesalahan yang tidak berkenan dalam laporan praktikum ini. Semoga apa yang tertulis dalam laporan
makalah ini dapat menjadi hal yang bermanfaat untuk ilmu pengetahuan biologi dan bagi pembaca

28 Agustus 2022

penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………………………………………………………….ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..iii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………………………………………………………………..1

 1.1 LATAR BELAKANG………………………………………………………………………………………………………………………………….1


 1.2 RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………………………………………………………………………….1
 1.3 TUJUAN PENELITIAN……………………………………………………………………………………………………………………………..1
 1.4 MANFAAT PENELITIAN………………………………………………………………………………………………………………………….1

BAB II LANDASAN TEORI……………………………………………………………………………………………………………………………………………2

BAB III METODE PENELITIAN…………………………………………………………………………………………………………………………………….5

 3.1 ALAT DAN BAHAN………………………………………………………………………………………………………………………………….5


 3.2 LANGKAH KERJA…………………………………………………………………………………………………………………………………….5
 3.3 TABEL DATA PENGAMATAN..…………………………………………………………………………………………………………………6
 3.4 ANALISIS DATA………………………………………………………………………………………………………………………………………7
 3.5 PERTANYAAN…………………………………………………………………………………………………………………………………………7

BAB IV PENUTUP………………………………………………………………………………………………………………………………………………………9

 4.1 KESIMPULAN………………………………………………………………………………………………………………………………………….9
 4.2 SARAN……………………………………………………………………………………………………………………………………………………9

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………………………………………………………………….10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap makhluk hidup akan tumbuh dan berkembang. Seiring perjalanan waktu makhluk hidup pasti akan
mengalami pertumbuhan dan perkembangan, dan kedua hal itu terjadi beriringan. Pertumbuhan dan perkembangan
adalah dua hal yang berbeda.

Pertumbuhan diartikan sebagai proses pertambahan volume dan tinggi yang irreversible dan dapat diukur serta
dinyatakan secara kuantitatif. Untuk mengukur pertumbuhan pada batang tanaman digunakan alat yang bernama
auksanometer atau busur pertumbuhan. Pertumbuhan disebabkan oleh adanya pertambahan jumlah sel dan
pembesaran sel yang terjadi secara mitosis pada jaringan meristem yang terletak pada ujung akar.

Sedangkan perkembangan merupakan proses menuju tingkat pematangan atau kedewasaan makhluk hidup yang
dinyatakan secara kualitatif.

Pada praktikum kali ini kita akan melihat apa perkembangan dan pertumbuhan pada kecambah tumbuhan. Untuk
sampel praktikum yang digunakan adalah kacang hijau/tauge.

Kecambah atau taoge adalah tumbuhan (sporofit) muda yang baru saja berkembang dari tahap embrionik di
dalam biji. Tahap perkembangannya disebut perkecambahan dan merupakan satu tahap kritis dalam kehidupan
tumbuhan. Dimana pada periode tersebut tumbuhan akan sangat peka terhadap lingkungannya.

Pengamatan dilakukan untuk mengetahui pengaruh media tanam dan faktor faktor eksternal seperti air dan
cahaya . Dan juga faktor internal terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman Tauge serta tergolong dalam
tipe perkecambahan hipogeal atau epigeal.

1.2 Rumusan Masalah


• Bagaimana pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman tauge?
• Faktor-faktor apa saja yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman tauge?
• Tanaman tauge termasuk tipe perkecambahan hipogeal atau epigeal?

1.3 Tujuan Penelitian


• Untuk mengetahui pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman tauge.
• Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman tauge.
• Untuk mengetahui apa tipe perkecambahan tanaman tauge.

1.4 Manfaat Penelitian


Melalui penelitian ini kiranya dapat bermanfaat bagi pembaca untuk menambah wawasan mengenai
pertumbuhan dan perkembangan tanaman tauge serta pembudidayaan tanaman tauge bagi masyarakat dan bagi
negeri.

iv
BAB II
LANDASAN TEORI
Pertumbuhan pada tanaman diawali dengan proses perkecambahan. Hal tersebut terjadi setelah biji mengalami
masa dormansi. Masa dormansi merupakan suatu peristiwa istirahat atau biji tidak aktif untuk melakukan aktivitas
pertumbuhan, Pada umumnya, peristiwa ini terjadi di musim kemarau. Hal itu terjadi karena tumbuhan kekurangan
air. Di samping itu, perkecambahan merupakan suatu peristiwa munculnya tanaman kecil atau plantula dari dalam
biji.

Peristiwa perkecambahan biji diawali dengan proses penyerapan air oleh biji yang dinamakan dengan imbibisi.
Peristiwa masuknya air ke dalam biji memacu aktivitas hormon giberelin untuk memacu butir-butir aleuron. Butir
tersebut digunakan untuk mensintesis enzim alfa amilase dan protease. Terbentuknya enzim alfa amilase dan
protease tersebut akan memacu pemecahan amilum dan protein dalam endosperm menjadi glukosa dan asam
amino yang akan menjadi substrat Substrat tersebut akan digunakan untuk metabolisme atau respirasi. Tersedianya
substrat yang cukup banyak akan mendorong peningkatan respirasi untuk menghasilkan energi. Agar tersedia energi
yang cukup untuk pembelahan sel embrio di dalam biji secara mitosis. Hal tersebut menyebabkan biji menjadi pecah
dan terjasi proses perkecambahan yang ditandai dengan munculnya plantula dari dalam biji.

Adapun tipe perkecambahan terbagi menjadi 2, yakni sebagai berikut:

• Perkecambahan Epigeal
Tipe ini merupakan perkecambahan yang akan menghasilkan kotiledon dan epikotil keluar dari kerangka biji,
karena terjadi pemanjangan hipokotil, maka dari itu kotiledon akan keluar ke atas permukaan tanah.

• Perkecambahan Hipogeal
Tipe ini merupakan pertumbuhan memanjang yang berasal dari epikotil yang meyebabkan plumula ikut
keluar menembus bagian kulit biji dan akan muncul di atas tanah.

Terdapat beberapa faktor-faktor yang dapat memengaruhi proses perkecambahan, seperti :

a) Faktor Internal

• Tingkat kemasakan benih


Tingkat kemasakan dari benih merupakan salah satu faktor internal yang akan sangat besar pengaruhnya
terhadap perkecambahan. Biji yang belum terhitung masak secara fisiologis biasanya tidak mempunyai daya
untuk hidup (vigor) dan tidak mempunyai daya kecambah (viabilitas) yang baik. Hal ini terjadi apabila biji
masih belum memiliki cukup banyak cadangan makanan selain juga di karena embrionya yang belum
terbentuk dengan sempurna.
• Berat dan ukuran benih
Faktor yang juga mempengaruhi perkecambahan selanjutnya ialah berapa berat dan ukuran benih. Benih
dengan berat dan ukuran yang cukup besar umumnya mempunyai cadangan makanan yang banyak di dalam
kotiledonnya. Cadangan makanan ini dipergunakan embrio sebagai energi untuk membantu proses
perkecambahan. Oleh karena itu, kecepatan dari pertumbuhan kecambah dipengaruhi oleh faktor berat dan
ukuran.

• Dormansi
Dormansi adalah sebuah kondisi fisiologis dimana benih-benih tetap hidup namun tidak mengalami
perkecambahan. Benih di dalam keadaan dormansi tidak bisa berkecambah meski lingkungan di sekitarnya
sudah dapat dikatakan menunjang bagi proses perkecambahan.
• Inhibitor

v
Perkecambahan dari biji juga sangat dipengaruhi oleh ada atau tidak adanya inhibitor di dalam maupun pada
permukaan biji. Inhibitor ini bisa berupa inhibitor fisik dan juga kimia. Inhibitor fisik misalnya berupa
cangkang yang sangat keras sehingga dapat menghalangi proses inhibisi air respirasi ke dalam bentuk embrio
sedangkan inhibitor kimia misal karena larutan yang bernilai osmotik tinggi di sekitar pada permukaan biji.

b) Faktor Eksternal

• Air
Ketersediaan air yang pada lingkungan daerah sekitar benih memegang peranan sangat penting untuk
menghilangkan inhibitor dari perkecambahan. Air juga berfungsi dalam proses penguraian karbohidrat di
dalam kotiledon biji untuk dapat selalu digunakan bagi pertumbuhan embrio. Karena peranan ini penting.
sebelum mengecambahkan benih benih para petani biasanya akan merendam benih ke dalam air dalam
waktu yang telah ditentukan.
• Suhu
Suhu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkecambahan dengan biji. Suhu yang
mempengaruhi kecepatan dari perkecambahan. Pada suhu kisaran 26-35 derajat Celcius, perkecambahan
dari benih biasanya berjalan dengan cukup sempurna.
• Cahaya
Kebutuhan cahaya untuk proses perkecambahan sangat bervariasi tergantung dari jenis benih itu sendiri.
Ada benih yang akan butuh cahaya untuk berkecambah, ada juga benih yang berkecambah dengan cara
cepat jika cahaya tercukupi, ada pula benih yang terhambat dalam perkecambahannya jika ada unsur
cahaya, dan ada pula jenis benih yang hanya dapat melakukan proses berkecambah pada kondisi gelap tanpa
adanya cahaya.
• Media
Media merupakan faktor yang juga mempengaruhi perkecambahan. Benih pada umumnya dapat tumbuh
sempurna jika tersedia media dengan sifat fisik yang sangat baik. Media gembur yang akan bebas penyakit
dan juga kelembabannya terjaga akan dapat membuat benih berkecambah dengan berkembang baik.

Selain yang disebutkan sebelumnya, dalam proses pertumbuhan dan perkembangan juga melibatkan gen dan
hormon yang menjadi faktor intrinsik yang dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman.
Gen merupakan substansi pembawa sifat yang diturunkan dari induk ke generasi selanjutnya. Gen mempengaruhi
ciri dan sifat makhluk hidup dimana pada tanaman mempengaruhi bentuk tubuh, warna bunga, dan rasa buah. Gen
juga menentukan kemampuan metabolisme sehingga sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman tersebut.

Tanaman yang memiliki gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang cepat sesuai dengan periodenya.
Meskipun faktor dari gen sangat penting, namun faktor ini bukan satu-satunya yang menentukan pola pertumbuhan
dan perkembangan tanaman. Di samping itu ada faktor lingkungan yang ikut berpengaruh. Misalnya pada tanaman
yang memiliki sifat unggul, hanya dapat tumbuh dengan cepat, berbuah lebat, dan rasanya manis di lahan yang
subur dan kondisinya sesuai. Bila ditanam di lahan tandus dan kondisinya tidak sesuai, pertumbuhan dan
perkembangan tanaman ini tidak akan optimal. Hormon merupakan zat yang berperan dalam mengendalikan
berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun jumlahnya sedikit, hormon memberikan pengaruh nyata dalam
pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada
tanaman ada beragam jenisnya. Berikut adalah jenis dan fungsi hormon pada tumbuhan :

• Auksin: berfungsi merangsang pertumbuhan akar, batang, bunga, buah, perkecambahan, dan
membengkokkan batang.
• Sitokinin: berfungsi merangsang pembelahan sel, pertumbuhan akar, tunas, bunga, buah, dan menghambat
penuaan.

vi
• Giberelin : berfungsi merangsang pertumbuhan daun, bunga, buah, pemanjangan batang, serta
perkecambahan biji dan tunas.
• Asam absisat : berfungsi menghambat pertumbuhan sel, menunda pertumbuhan, dan membantu dormansi.
• Gas etilen : berfungsi mempercepat pematangan buah, penebalan batang, kombinasi gas etilen dan auksin
atau giberlin dapat memacu pembuangan.
• Asam traumalin : berfungsi merangsang regenerasi sel di bagian tumbuhan yang luka.
• Kalin : berfungsi merangsang pembentukan organ tumbuhan, misalnya akar (Rhizokalin), batang
(Kaulokalin), daun (Phytokalin), dan bunga (autokalin/florigen)

vii
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


• 30 biji tanaman jeruk. (jumlah sampel ada 6. namun kita memakai 5 biji per sampel)
• 6 wadah plastik
• Media tanam (kapas, tanah, air)
• Paper tape/Spidol permanen
• Udara
• Sendok teh(untuk air)

3.2 Langkah Kerja


1. Pertama, siapkan 30 biji kacang hijau yang sudah direndam 6-8 jam
2. Selanjutnya, siapkan 6 wadah plastik yang sudah dibuang airya untuk masing-masing biji kacang hijau.
3. Berikan label pada masing-masing wadah dengan paper tape/spidolsesuai dengan
media tanam, dan kondisi cahayanya.
4. Isi setiap wadah plastik dengan media tanam dan 5 butir kacang hijau seperti yang sudah ditentukan :
• 6 sampel untuk media tanam yang berbeda masing-masing media 2 (kapas, tanah hitam, dan tanah
air). Diberi label A, B dan C sesuai urutan.
• Beri label 1dan 2 pada masing-masing sampel media untuk kondisi cahaya gelap dan terang.
• Tempatkan seluruh gelas pada daerah yang ditetapkan dan amati perubahan yang terjadi pada
masing-masing gelas.

viii
ix
3.4 Analisis Data
Praktik ini dimulai pada tanggal 23 Agustus 2022 pukul 06.15 WIB, dan berakhir pada tanggal 28 Agustus 2022
pukul 16.00 WIB, dengan rentang waktu total berjumlah 6 hari. Sebelum memulai praktik. 30 biji jeruk sampel
direndam selama 8 jam. Pada setiap sampel (wadah) diletakkan 5 biji kacang hijau. Penyiraman air dilakukan setiap
pagi menggunakan sendok the untuk memberikan sebaran air yang cukup.

Untuk hari pertama semua sampel berada pada kondisi dan lokasi yang sangat baik dan tepat. Karena
Perkecambahan tauge adalah tumbuhan (sporofit) muda yang baru saja berkembang dari tahap embrionik di dalam
biji. pada umumnya perkecambahannya sangat cepat, maka memang pertumbuhan dan perkembangan yang
terlihat pun akan sangat jelas dan signifikan, Sebagian besar dari sampel masih hanya mulai pecah dari kecambah
dan mengeluarkan akar di hari ke-1 dan tunas di media tanah kondisi gelap. Lalu, pada hari ke-2 mulai ada di semua
sampel yang menunjukkan tanda-tanda tunas. Sampel yang sudah menumbuhkan tunas menunjukkan tunas ganda
berwarna hijau pucat yang tumbuh keatas dan bijinya mengikuti arah pertumbuhan. Pada hari ke-3 tumbuhan
mengalami pemanjangan batang. Selanjutnya di hari ke-4 terlihat pertumbuhan yang signifikan yakni munculnya
bakal daun dan akar naik ke atas permukaan pada media kapas dan tanah sedangkan pada media air tidak terjadi
perubahan apapun. Di Hari ke-5 terjadi pemanjangan batang yang sangat cepat dan daun terbuka pada media tanah
dan kapas tapi tidak pada media air. Dan di Hari terakhir penelitian yaitu hari ke-6 masih terjadi pemanjangan batang
yang sangat cepat, pemanjangan akar dan tumbuh daun baru pada media tanam kapas dan tanah.

Pada media air terlihat perubahan warna air yang disebabkan oleh pembusukan organik yang terjadi pada
tumbuhan tauge. Percobaan pada media air bisa di katakan mengalami kegagalan karena tidak terjadi
perkembangan dan pertumbuhan sejak hari ke-3. Faktor yang bisa menyebabkan hal ini adalah media air yang tidak
di ganti dimana O2 dan unsur haranya otomatis tidak akan terbaharui.

Terlihat perbedaan yang cukup jelas pada media tanam gelap dan terang. Dimana tumbuhan yang
pencahayaannya terpenuhi memiliki daun yang hijau dan segar. Sedangkan tumbuhan yang pencahayaannya kurang
memiliki daun yang kekuningan. Jadi, pengaruh sinar matahari terhadap perubahan warna daun menjadi faktor
perkembangan klorofil. Ini disebabkan oleh adanya struktur yang tidak berwarna yang disebut proplastida. Adanya
sinar mengubah proplasfida menjadi kloroplas hijau.

Dalam rentang 6 hari, setiap jenis pengamatan mengalami perbedaan yang signifikan.

3.5 Pertanyaan
1. Pada kondisi bagaimanakah biji tumbuh dengan baik? Berikan penjelasan Anda mengapa hal tersebut
terjadi!

 Dari ketiga jenis pengamatan saya dapat menjelaskan bahwa biji tumbuhan dapat tumbuh dengan
baik apabila tumbuh pada media tanah dan diberikan takaran air yang cukup (tidak sedikit), serta
diberikan cahaya yang cukup, baik cahaya ruangan terang maupun cahaya matahari.

2. Biji tumbuhan tersebut berkecambah secara hipogeal atau epigeal?Jelaskan!

 Tumbuhan tauge tumbuh melalui biji dan berkecambah secara epigeal, karena seperti yang dapat
dilihat pada data dokumentasi biji kacang hijau ikut bersama tunas ke arah pertumbuhan tunas.

3. Berdasarkan hasil pengamatan Anda, organ apa yang pertama terbentuk?Berikan penjelasan mengapa hal
tersebut dapat terjadi!
x
 Organ yang pertama kali terbentuk adalah akar. Dalam perkecambahan terjadi proses imbibisi, yakni
proses penyerapan air oleh biji kemudian kulit biji pecah. Air yang masuk ke dalam mengaktifkan
embrio untuk melepaskan hormon giberelin untuk mendorong aleuron agar menyintesis dan
mengeluarkan enzim. Enzim bekerja dan menghidrolisis cadangan makanan yang terdapat dalam
kotiledon dan endosperma sehingga dapat digunakan sebagai energy untuk berkecambah. Maka dari
itu, akar tumbuh terlebih dahulu dari organ lainnya supaya dapat menyerap unsur hara pada media
tanaman guna menyintesisnya sebagai energi untuk dapat tumbuh.

4. Tergolong apakah tumbuhan yang Anda amati pada biji tersebut, tumbuh atau berkembang?

 Biji kacang hijau mengalami pertumbuhan sebab mengalami perubahan biologis berupa
pertambahan ukuran, volume, tinggi, dan masa yang bersifat irreversible. Dapat dilihat dengan tunas
tanaman tauge yang tumbuh dengan batang yang semakin tinggi setiap harinya.

xi
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
 Pertumbuhan adalah peristiwa perubahan biologi yang terjadi pada makhluk hidup yang berupa
pertambahan ukuran (volume, massa, dan tinggi). Sedangkan perkembangan adalah proses menuju
tercapainya kedewasaan atau tingkat yang lebih sempurna (kompleks).
 Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dipengaruhi oleh faktor genetik, faktor internal dan
faktor eksternal.
 Biji dapat tumbuh secara epigeal ataupun hipogeal
 Untuk menumbuhkan tanaman melalui biji agar menghasilkan hasil yang baik perlu diberikan media
tanam yang baik serta takaran air yang sesuai dan diberikan pencahayaan yang cukup.

4.2 Saran
Sebaiknya saat kita melakukan praktik diperlukan untuk menjaga tanaman dengan baik dan mempersiapkan
berbagai hal yang perlu diantisipasi dengan rencana yang baik.

xii
DAFTAR ISI

 https://id.wikipedia.org/wiki/Kecambah (diakses 28 Agustus 2022)


 https://klikhijau.com/read/bagaimana-pengaruh-sinar-matahari-terhadap-warna-daun-tanaman/
- :~:text=Jadi%2C%20pengaruh%20sinar%20matahari%20terhadap,mengubah%20proplasfida%20menjadi
%20kloroplas%20hijau. (diakses 28 Agustus 2022)
 https://www.portal-ilmu.com/2020/01/pengertian-pertumbuhan-dan_15.html?m=1 (diakses 28 Agustus
2022)

xiii

Anda mungkin juga menyukai