Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI TUMBUHAN

“PERTUMBUHAN”

DOSEN PENGAMPU : SURAIDA, S. Si., M. Si

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

1. IKMAL MAULANA. L (207210020)

2. KARTIKA CANDRA. A (207210035)


3. RITA (207210071)
4. SARAH NABILA (207210084)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul “Pertumbuhan” ini tepat
pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari laporan praktikum ini adalah untuk memenuhi
tugas Ibu Suraida, S. Si., M. Si. Pada mata kuliah Fisiologi Tumbuhan. Selain itu laporan
praktikum ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis. Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Suraida, S. Si., M. Si. selaku dosen mata
kuliah Fisiologi Tumbuhan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami menyadari,
laporan praktikum yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempuraan laporan praktikum ini.

Semoga laporan praktikum ini bermanfaat bagi kita semua, dan menambah wawasan.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Jambi, 20 Desember 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................6
C. Tujuan.............................................................................................................................6
BAB II ALAT, BAHAN, DAN SKEMA KERJA......................................................................7
A. Alat..................................................................................................................................7
B. Bahan...............................................................................................................................7
C. Cara Kerja ......................................................................................................................7
BAB III HASIL DATA DAN PENGOLAHAN DATA.............................................................8
BAB IV PEMBAHASAN.........................................................................................................13
BAB V KESIMPULAN............................................................................................................15
BAB VI DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................16
BAB VII LAMPIRAN...............................................................................................................17

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana makhluk hidup
lainnya. Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan pada tanaman dapat dilihat dari semakin besarnya suatu tanaman yang
disebabkan oleh jumlah sel yang bertambah banyak dan bertambah besar.dan bersifat tidak
aktifdapat kembali (tidak dapat diubah). Selain tumbuh, tanaman juga mengalami
perkembangan. Perkembangan adalah peristiwa biologi menuju kedewasaan tidak dapat
dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat
kedewasaan.

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan doa proses yang berjalan secara stimulan
(pada waktu yang secara bersamaan). Perbedaannya terletak pada faktor kuantitatif karena
mudah diamati, yaitu perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya perkembangan dapat
dinyatakan secara kualitatif karena perubahannya bersifat fungsional.

Kecambah merupakan bentuk pertumbuhan dari bijikacang-kacangan dan serealia utuh


sebelum menjadi tanaman baru. Pada proses perkecambahan akan terjadi metabolisme biji
hingga dapat menghasilkan pertumbuhan dari komponen kecambah. Selama proses germinasi
(perkecambahan), terjadi peningkatan aktivitas metabolisme pada biji-bijian (serealia).
Perkecambahan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan air dalam medium pertumbuhan. Air
akan diabsorbsi dan digunakan untuk memacu aktivitas enzim-enzim perkecambahan.

Proses perkecambahan menyebabkan terjadinya perubahan nilai gizi yang terkandung


dalam biji. Setelah perkecambahan terbentuk komponen glokosinolates atau antioksidan alami
yang dapat berperan untuk kesehatan. Kecambah dari biji-bijian dapat digunakan secara
menguntungkan karena hasilnya tidak hanya dalam peningkatan kandungan protein tetapi juga
kualitasnya, karena selama perkecambahan protease diaktifkan yang akan menguraikan
polimer protein menjadi asam amino dan peptida-peptida. Enzim ini mengubah senyawa
kompleks seperti protein menjadi albumin dan globulin dengan demikian kualitas protein
meningkat. Proses perkecambahan juga meningkatkan kandungan lisin dari biji-bijian dan

4
aktivtas amilase, lipase selama perkecambahan meningkatkan gula dan kandungan asam
lemak yang penting dari biji-bijian.

Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari persediaan
makanan yang terdapat di dalam biji, yang dinamakan kecambah (plantula). Awal
perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah
berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikondisikan lingkungan yang tidak sesuai.
Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan masuknya air kedalam biji suatu tumbuhan, yang
disebut dengan proses imbibisi. Imibibisi ini terjadi karena penyerapan udara akibat udara
potensial yang rendah pada biji yang kering. Udara yang berimbibisi menyebabkan biji
mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik
pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan
mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan pada endosperma atau kotiledon, dan nutrisi-
nutrisinya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh.

Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga tumbuhan.
Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar lembaga/calonakar
(radikula), daun lembaga (kotiledon), dan bayang lembaga (kaulikulus). Terdapat beberapa
faktor yang mempengaruhi pertumbuhantanaman, salah satunya, yaitu faktor cahaya. Cahaya
kelihatannyamerupakan petunjuk utama yang memberi tahu benih bahwa ia telahmenembus
tanah. Kita dapat menipu biji kacang hijau, sehingga bijimengecambahkan biji dalam
kegelapan.

Dari keadaan tersebut, kami termotivasi untuk berbuat pengamatan terhadap pertumbuhan
biji kacang hijau di dua tempat berbeda yaitu ditempat gelap dan terang. Pemilihan tempat ini
sudah melalui izin bangan pada beberapa faktor. Untuk itu kami membuktikannya dengan
melakukan observasi seperti yang tercantum pada laporan ini.

Pertumbuhan, dalam arti terbatas, menunjuk pada perubahan ukuranyang tidak dapat
dibalik, mencerminkan bertambahnya protoplasma, yang mewakili pertabahan protoplasma.
Perkembangan, diartikan pada diferensiasi, suatu perubahan dalam tingkat lebih tinggi yang
menyangkut spesialisasi dan organisasi secara anatomi dan fisiologis. Pertumbuhan tanaman
ditunjukkan oleh penambahan ukuran dan berat kering yang tidak dapat balik.

5
Perkecambahan biji ada dua macam yaitu epigealdan hipogeal. Perkecambahan epigeal
adalah perkecambahan yang mengakibatkankotiledon terangkat ke atas tanah. Hal ini
disebabkanoleh hipokotil yangtumbuh memanjang. Akibatnya, plumula dan kotiledon
terdorong ke permukaan tanah, misalnya pada perkecambahan kacang hijau (faseolusradiasi )
dan kacang tanah ( Arachis hipogaea ). Sedangkan perkecambahan hipogeal adalah
perkecambahan yang mengakibatkankotiledon tetap tertanam di dalam tanah. Hal ini
disebabkan oleh pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula
keluarmenembus kulit biji dan muncul di atas tanah, sedangkankotiledon tetapdi dalam tanah,
misalnya pada perkecambahan kacang kapri ( Pisum sativum ), jagung ( Zea mungkin ), dan
padi ( Oryza sativa ).

B. Rumusan Masalah
1. Adakah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan perkembangan tanaman kacang hijau ?

2. Bagaimana perbedaan tanaman kacang hijau di tempat gelap dan di tempat terang ?

C. Tujuan
1. Membuktikan terjadinya proses imbibisi pada perkecambahan

2. Membuat kurva sigmoid pertumbuhan daun dengan membandingkannya dengan waktu


tumbuh dalam sehari

6
BAB II

ALAT, BAHAN, DAN SKEMA KERJA

A. Alat
1. Penggaris
2. Pisau
3. Gelas minuman mineral bekas/pot
4. Kapas
5. Kertas label

B. Bahan
1. Biji Vigna radiata
2. Biji Vigna radiata umur 1, 2, dan 3 hari
3. Kecambah Vigna radiata dalam pot umur 4 hari
4. Air secukupnya
5. Tanah secukupnya

C. Cara Kerja
1. Kecambah Vigna radiata yang sudah berumur 4 hari (biji yang ditanam di pot berisi
kapas dan diberikan air secukupnya ) berjumlah 20 kecambah, dipindahkan dan
diletakkan di dalam pot yang sudah diberi label dan berisi media tanah.
2. Beri perlakuan 10 kecambah diletakkan di tempat yang gelap danm10 kecambah yang
lain di letakkan di tempat terang.
3. Pada saat prophyl (daun pertama) dihitung panjang daunnya, begitu seterusnya
hingga 10 hari dan dicatat berapa jumlah daun yang tumbuh tiap harinya.
4. Rata – rata panjang daun tiap perlakuan dihitung.
5. Buatlah grafik kurva sigmoid yang menggambarkan hubungan antara pertumbuhan daun
dan waktu.

7
6. Produk akhirnya adalah Laporan PRAKTIKUM berisi laporan yang sesuai dengan
format laporan (diketik dan dikumpulkan dalam bentukfile).

BAB III
HASIL DATA DAN PENGOLAHAN DATA

Tempat Terang Tempat Gelap


Hari ke
Panjang Daun (cm) Daun Panjang Daun (cm) Daun

1. 2 cm, 2 cm 1. 2 1. 1,6 cm, 1,6 cm 1. 2


2. 2 cm, 1,7 cm 2. 2 2. 1,6 cm, 1,6 cm 2. 2
3. 1,6 cm, 1,6 cm 3. 2 3. 1,8 cm, 1,8 cm 3. 2
4. 2 cm, 2 cm 4. 2 4. 1,5 cm, 1,5 cm 4. 2
5. 2,1 cm, 2,1 cm 5. 2 5. 1,5 cm, 1,6 cm 5. 2

1 6. 1,7 cm, 1,6 cm 6. 2 6. 2 cm, 1,7 cm 6. 2


7. 1,7 cm, 1,5 cm 7. 2 7. 1,7 cm, 1,7 cm 7. 2
8. 1,7 cm, 1,7 cm 8. 2 8. 1,8 cm, 1,7 cm 8. 2
9. 1,3 cm, 1,3 cm 9. 2 9. 1,5 cm, 1,5 cm 9. 2
10. 1,1 cm, 1,1 cm 10. 2 10. 1,6 cm, 1,5 cm 10. 2

1. 3,4 cm, 3,6 cm 1. 2 1. 2,1 cm, 2 cm 1. 2


2. 3,1 cm, 3 cm 2. 2 2. 2,3 cm, 2,3 cm 2. 2
3. 3,1 cm, 3,1 cm 3. 2 3. 2 cm, 2 cm 3. 2
4. 3,3 cm, 3,1 cm 4. 2 4. 1,7 cm, 1,7 cm 4. 2
5. 2,3 cm, 2,1 cm 5. 2 5. 2 cm, 2 cm 5. 2

2 6. 3,5 cm, 3,7 cm 6. 2 6. 1,8 cm, 1,8 cm 6. 2


7. 2,5 cm, 3 cm 7. 2 7. 2 cm, 2,3 cm 7. 2
8. 2,6 cm, 2,6 cm 8. 2 8. 1,7 cm, 1,7 cm 8. 2
9. 2,8 cm, 2,8 cm 9. 2 9. 2 cm, 1,8 cm 9. 2
10. 2,6 cm, 3 cm 10. 2 10. – 10. Mati

3 1. 2,3 cm, 2,1 cm 1. 2 1. 1,7 cm, 1,7 cm 1. 2


8
2. 2,3 cm, 3,1 cm 2. 2 2. 2 cm, 2,3 cm 2. 2
3. 3,1 cm, 3,1 cm 3. 2 3. 1,8 cm, 1,8 cm 3. 2
4. 3,1 cm, 3 cm 4. 2 4. 2 cm, 2 cm 4. 2
5. 3,4 cm, 3,6 cm 5. 2 5. 1,7 cm, 1,7 cm 5. 2
6. 2,6 cm, 3 cm 6. 2 6. 2,3 cm, 2,3 cm 6. 2
7. 2,8 cm, 2,8 cm 7. 2 7. 2 cm, 2 cm 7. 2
8. 2,6 cm, 2,6 cm 8. 2 8. 2,1 cm, 2 cm 8. 2
9. 2,5 cm, 3 cm 9. 2 9. – 9. Mati
10. 3,5 cm, 3,7 cm 10. 2 10. – 10. Mati

1. 3,5 cm, 2 cm 1. 2 1. 2 cm, 2 cm 1. 2


2. 4 cm, 4 cm 2. 2 2. 1,8 cm, 2 cm 2. 2
3. 4 cm, 4 cm 3. 2 3. 2 cm, 1,7 cm 3. 2
4. 4 cm, 4 cm 4. 2 4. 1,7 cm, 1,7 cm 4. 2
5. 4,7 cm, 4,5 cm 5. 2 5. 2 cm, 2,3 cm 5. 2

4 6. 3,7 cm, 3,2 cm 6. 2 6. 2,1 cm, 2 cm 6. 2


7. 2,7 cm, 2,7 cm 7. 2 7. 1,8 cm, 1,8 cm 7. 2
8. 3 cm, 2,7 cm 8. 2 8. – 8. Mati
9. 3 cm, 3 cm 9. 2 9. – 9. Mati
10. 3,5 cm, 2 cm 10. 2 10. – 10. Mati

1. 4 cm, 4 cm 1. 2 1. 1,7 cm, 1,7 cm 1. 2


2. 4 cm, 4 cm 2. 2 2. 1,8 cm, 2 cm 2. 2
3. 4 cm, 4 cm 3. 2 3. 2 cm, 1,7 cm 3. 2
4. 3,5 cm, 3,5 cm 4. 2 4. 2 cm, 2 cm 4. 2
5. 3,5 cm, 2 cm 5. 2 5. – 5. Mati
5
6. 3,7 cm, 3,2 cm 6. 2 6. – 6. Mati
7. 2,7 cm, 2,7 cm 7. 2 7. – 7. Mati
8. 4,7 cm, 4,5 cm 8. 2 8. – 8. Mati
9. 3 cm, 3 cm 9. 2 9. – 9. Mati
10. 3 cm, 2,7 cm 10. 2 10. – 10. Mati
6 1. 3,5 cm, 3,5 cm 1. 2 1. 1,7 cm, 1,7 cm 1. 2
9
2. 2 cm, 1,7 cm
2. 4 cm,4 cm 2. 2 3. 1,8 cm, 2 cm 2. 2
3. 3,7 cm, 3,2 cm 3. 2 4. 2 cm, 2 cm 3. 2
4. 4,7 cm, 4,5 cm 4. 2 5. – 4. 2
5. 2,7 cm, 2,7 cm 5. 2 6. – 5. Mati
6. 3,5 cm, 3,3 cm 6. 2 7. – 6. Mati
7. 3 cm, 2,7 cm 7. 2 8. – 7. Mati
8. 3 cm, 3 cm 8. 2 9. – 8. Mati
9. 4 cm, 4 cm 9. 2 10. – 9. Mati
10. 4 cm, 4 cm 10. 2 10. Mati
1. 3,6 cm, 3,6 cm 1. 2 1. 2 cm, 2 cm 1. 2
2. 4,2 cm, 4,2 cm 2. 2 2. 2 cm, 1,7 cm 2. 2
3. 4,2 cm, 4 cm 3. 2 3. – 3. Mati
4. 4,3 cm, 4 cm 4. 2 4. – 4. Mati
5. 2,7 cm, 2,7 cm 5. 2 5. – 5. Mati

7 6. 5 cm 4,5 cm 6. 2 6. – 6. Mati
7. 3,5 cm, 3,3 cm 7. 2 7. – 7. Mati
8. 3,3 cm, 3,3 cm 8. 2 8. – 8. Mati
9. 3 cm, 3 cm 9. 2 9. – 9. Mati
10. 4 cm, 3,5 cm 10. 2 10. – 10. Mati

1. 3,6 cm, 3,6 cm 1. 2 1. 2,2 cm 1. 2


2. 4,2 cm, 4 cm 2. 2 2. – 2. Mati
3. 4,3 cm, 4 cm 3. 2 3. – 3. Mati
4. 5 cm, 4,5 cm 4. 2 4. – 4. Mati
5. 3,5 cm, 3,3 cm 5. 2 5. – 5. Mati
8
6. 3 cm, 3 cm 6. 2 6. – 6. Mati
7. 4 cm, 3,5 cm 7. 2 7. – 7. Mati
8. 4,2 cm, 4,2 cm 8. 2 8. – 8. Mati
9. 2,7 cm, 2,7 cm 9. 2 9. – 9. Mati
10. 3,3 cm, 3,3 cm 10. 2 10. – 10. Mati
9 1. 2,9 cm, 2,8 cm 1. 2 1. 2,2 cm 1. 2
10
2. 4,2 cm, 4,1 cm 2. 2 2. – 2. Mati
3. 4,1 cm, 4,1 cm 3. 2 3. – 3. Mati
4. 4 cm, 4,2 cm 4. 2 4. – 4. Mati
5. 3,8 cm, 3,6 cm 5. 2 5. – 5. Mati
6. 5 cm, 4,5 cm 6. 2 6. – 6. Mati
7. 3,4 cm, 3,3 cm 7. 2 7. – 7. Mati
8. 3,3 cm, 3,3 cm 8. 2 8. – 8. Mati
9. 3,1 cm, 3,2 cm 9. 2 9. – 9. Mati
10. 3,6 cm, 4,2 cm 10. 2 10. – 10. Mati
1. 3,3 cm, 3,3 cm 1. 2 1. 1,6 cm, 1,7 cm 1. 2
2. 3,4 cm, 3,4 cm 2. 2 2. – 2. Mati
3. 3,3 cm, 3,3 cm 3. 2 3. – 3. Mati
4. 4,7 cm, 5,1 cm 4. 2 4. – 4. Mati
5. 4,3 cm, 3,6 cm 5. 2 5. – 5. Mati

10 6. 3 cm, 2,6 cm 6. 2 6. – 6. Mati


7. 4 cm, 4,3 cm 7. 2 7. – 7. Mati
8. 4,1 cm, 4,2 cm 8. 2 8. – 8. Mati
9. 4 cm, 4,4 cm 9. 2 9. – 9. Mati
10. 3,8 cm, 3,5 cm 10. 2 10. – 10. Mati

Grafik 1. Kurva sigmoid pertumbuhan daun Vigna rdiata selama 10 hari di tempat terang

Hari Ke Jumlah Rat-rata (cm)


1 1,7 cm
2 2.9 cm
3 2,9 cm
4 3,4 cm
5 3,4 cm
6 3,5 cm
7 3,6 cm
8 3,6 cm
9 3,5 cm

11
10 3,7 cm

Grafik 2. Kurva sigmoid pertumbuhan daun Vigna radiata selama 10 hari di tempat gelap

Hari Ke Jumlah Rat-rata (cm)


1 1,6 cm
2 1.9 cm
3 1,9 cm
4 1,9 cm
5 1,8 cm
6 1,8 cm
7 1,9 cm
8 1,1 cm
9 1,1 cm
10 1,6 cm

12
BAB IV
PEMBAHASAN

Praktikum kali ini yaitu mengenai pertumbuhan dengan menggunakan tumbuhan Vigna radiata
sebagai bahan uji. Disini tumbuhan Vigna radiata sudah berumurur 4 hari sebanyak 20 biji
dengan proses perkecambahan didalam wadah plastik yang dialasi dengan kapas basah kemudian
dipindah kan ke media tanah pada hari ke 5. Dalam praktikum ini dilakukan perlakuan berbeda
dimana 10 biji Vigna radiata t diletakkan ditempat yang berbeda, 10 diarea yang terkena sinar
matahari dan 10 lagi di area yang tidak terpapar sinar matahari, panjang dari daun Vigna radiata
selama proses praktikum mengalami pertumbuhan setidknya 0,2cm setiap harinya untuk
perlakuan yang terpapar sinar matahari, bebrbeda dengan yang tidak terkena paparan sinar
matahari, pada 2 hari pemindahan ke media tanah Vigna radiata juga mengalami pertumbuhan
namun sedikit lebih pendek dari yang terpapar sinar matahari yakni 0.1cm, namun pada hari ke 3
tumbuhan Vigna radiata ada yang mati layu berjumlah 2 batang, kemudian pada hari hari
selanjutnya Vigna radiata tidak mengalmai pertumbuhan lagi pada daunnya dan batangnnya
memanjang namnun berukuran kecil, kemudian pada hari 6, 7 dan 8 sebagian dari Vigna radiata
sudah mati layu dengan keadaan daunnya membusuk dan hanya tersisa 1 batang saja, dengan
ukuran daun yang hanya 1,7 cm saja dan pada hari ke 9 semua Vigna radiata yang tidak terpapar
sinar matahari akhirnya mati. Berbeda dengan Vigna radiata yang terpapar sinar matahari,
pertumbuhannya sempurna, dengan kondisi batang dan daun segar, dengan ukuran panjang awal
daun 2,8cm pada hari kesepuluh berukuran 4cm, dengan penambahan daun lagi pada hari ke 8,
sehingga menjadi 3 helai daun untuk Vigna radiata yang terpapar sinar matahar.
Faktor yang menyebabkan kecambah Vigna radiata lebih cepat pertumbuhannya dibandingkan
kecambah yang ditempat gelap, karena kurangnya sinar matahari oleh karena itu adanya pengaruh
dari hormon auksin.Salah satu fungsi yang paling penting dari hormon auksin adalah merangsang
pemanjangan sel pada tunas muda yang sedang berkembang. Hormon auksin dihasilkan pada
bagian koleoptil (titik tumbuh) pucuk tumbuhan. Jika terkena cahaya matahari, auksin menjadi
tidak aktif. Kondisifisiologis ini mengakibatkan bagian yang tidak terkena cahaya matahari akan
tumbuh lebih cepat dari bagian yang terkena cahaya matahari. Akibatnya,tumbuhan akan
membengkok ke arah cahaya matahari. Auksin yangdiedarkan ke seluruh bagian tumbuhan
mempengaruhi pemanjangan, pembelahan dan diferensiasi sel tumbuhan. Auksin yang dihasilkan
pada tunas apikal batang dapat menghambat tumbuhnya tunas lateral. Bila tunas apikal batang
13
dipotong maka tunas lateral akan menumbuhkan daun-daun.Peristiwa ini disebut dominansi
apikal. Inilah yang menjadi penyebab kecambah yang berada di tempat gelap lebih cepat
pertumbuhan tingginya,dibandingkan dengan kecambah yang berada di tempat terang.

14
BAB V
KESIMPULAN

Kurva sigmoid yaitu menggambarkan pertumbuhan tanaman secara cepat pada fase
fegetatif sampai titik tertentu akibat pertumbuhan sel tanaman kemudian melambat dan akhirnya
menurun pada pada fase sensen.
Tanaman pada tempat terang masih tetap tumbuh dibandingkan pada tanaman tempat gelap
karena tanaman tempat terang mendapatkan cahaya yang cukup untuk melakukan fotosintesis
sehingga kebutuhan nutrisinya tetap terpenubi. Sedangkan tanaman di tempat gelap
pertumbuhannya terhambat hingga banyak tanaman yang mati karena tanaman tidak mendapatkan
cahaya yang cukup untuk fotosintesis.

15
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA

Bidwell, R.G.S. 1979. Plant Physiology. MacMilan Pbl. Co. USA

Dwidjoseputro, D. 1984. Pengantar Fisiologi Tumbuhan.Gramedia. Jakarta.

Lakitan, Benjamin. 2004. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja GrafindoPersada:

Jakarta.

Marschner, H. 1986. Mineral Nutrition of Higher Plants. Second Edition.

Academic Press. Harcourt Brace & Company, Publishers. London

Srikini, Suharno, dkk. 2006. BIOLOGI untuk SMA Kelas XII .Jakarta. Penerbit Erlangga

Salisbury, B. Frank dan Cleon W. Ross. 1995.Fisiologi Tumbuhan Jilid I . ITB:Bandung.

Ting, I.P. 1982. Plant Physiology. Addison – Wesley Publishing Company, Reading.

16
BAB VII
LAMPIRAN

Gambar Keterangan
No
1. Kecambah umur 1 hari

2. Kecambah umur 2 hari

3. Kecambah umur 3 hari

17
4. Kecambah umur 4 hari

5. Reaksi Terang dan Gelap pada perkecambah


umur 5 hari

6. Reaksi Terang dan Gelap pada perkecambah


umur 6 hari

18
7. Reaksi Terang dan Gelap pada perkecambah
umur 7 hari

8. Reaksi Terang dan Gelap pada perkecambah


umur 8 hari

19
9. Reaksi Terang dan Gelap pada perkecambah
umur 9 hari

10. Reaksi Terang dan Gelap pada perkecambah


umur 10 hari

20
11. Reaksi Terang dan Gelap pada perkecambah
usia 11 hari

12. Reaksi Terang dan Gelap pada perkecambah


usia ke 12

21
13. Kecambah usia 13 hari

14. Kecambah usia 14 hari

22
23

Anda mungkin juga menyukai