Anda di halaman 1dari 23

PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

KECAMBAH BIJI KACANG HIJAU

KELOMPOK 3

NAMA - NAMA : 1. AMOS G. HUTASOIT

2. AZRIEL T. LAMBA

3. BRYAN R. MEHUE

4. JEVIN F. HARTONO

5. KEVIN H. P. MANURUNG

KELAS : XII IPS 1

SMA YPPK TERUNA BAKTI JAYAPURA

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan
praktikum tentang "Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan
Biji Kacang Hijau" ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan
juga kami berterima kasih pada Ibu Dra. Regina Asmuruf, M.Si selaku Guru mata
pelajaran biologi yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memenuhi nilai tugas bidang
study biologi sebagai syarat penilaian proses belajar mengajar semester satu dan
untuk mengamati pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan
biji kacang hijau, yang telah dilaksanakan.

Kami sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai pertumbuhan dan perkembangan
pada tanaman kacang hijau, dan juga bagaimana proses kegiatan praktikum. Kami
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan laporan yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga laporan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Jayapura, 28 Agustus 2023

Penyusun

ii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................i

KATA PENGANTAR....................................................................................................ii

DAFTAR ISI...............................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah......................................................................................1

1.3 Hipotesis.....................................................................................................1

1.4 Tujuan........................................................................................................2

1.5 Manfaat......................................................................................................2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau........................................................2

2.1.1 Perkembangan Biji...............................................................................2

2.1.2 Pertumbuhan Primer...........................................................................3

2.1.3 Pertumbuhan Sekunder.......................................................................4

2.2 Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman /


Perkecambahan Biji Tanaman Kacang Hijau ...............................................4

2.3 Klasifikasi Takson Tanaman Kacang Hijau..................................................5

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Alat Dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penelitian....................................6

3.2 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan Penelitian...............................................6

3.3 Cara Kerja Penelitian..................................................................................7

3.4 Cara / Teknik Pengambilam Data...............................................................7

iii

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil.......................................................................................................... 8

4.1.1 Tabel Data Pertumbuhan Kecambah Kacang Hijau............................8

4.1.2 Gambar Grafik Pertumbuhan Kecambah Kacang Hijau......................9

4.1.3 Deskripsi Perkembangan Kecambah Kacang Hijau...........................10

4.2 Pembahasan...........................................................................................15

BAB 5 KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan..............................................................................................16

5.2 Saran.......................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN – LAMPIRAN

iv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan
menupakan bertambahnya jumlah dan besarnya sel discluruh bagian tubuh yang
secara kuantitatif dapat diukur atau suatu peningkatan dalam berat atau ukuran
dari seluruh atau sebagian dari organisme, sedangkan perkembangan merupakan
bertambahnya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh, kematangan
dan belajar atau peningkatan kemahiran dalam penggunaan tubuh (Sacharin,
1996).

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang saling berhubungan


Ada banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan pekembangan
tumbuhan Faktor-faktor tersebut dikelompokan menjadi 2, yaitu faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang meliputi faktor
genetis (hereditas) dan factor fisiologis, sedangkan faktor eksternal atau faktor
lingkungan merupakan faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan tersebut
yaitu dari lingkungan atau ekosistem. Salah satu faktor ekstemal yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah cahaya.

Oleh karena itu, penulis mengadakan eksperimen untuk mengetahui apakah


benar ada pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang hijau.

1.2 Rumusan Masalah

1. “Adakah Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan


Kecambah Biji Kacang Hijau?”

2. “Bagaimana Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan


Kecambah Biji Kacang Hijau?”

1.3 Hipotesis

1. Ya, ada. Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji


kacang hijau.

1
2. Biji kecambah kacang hijau yang tumbuh di tempat terang lebih lambat
pertumbuhannya dibanding biji kecambah kacang hijau yang tumbuh di tempat
gelap. Biji kecambah kacang hijau yang tumbuh di tempat gelap lebih cepat dan
mengalami gejala etiolasi.

1.4 Tujuan

Mengidentifikasi pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan


kecambah biji kacang hijau melalui kegiatan percobaan.

1.5 Manfaat

1 Sebagai sumber informasi bagi sebagian orang yang belum mengetahui adanya
pengaruh cahaya matahari pada pertumbuhan kacang hijau dan pengaruh cahaya
matahari bagi tumbuhan kacang hijau.

2 Sebagai sumber informasi dalam pengembangan teknologi pertanian pada


tanaman kacang hijau.

3 Dapat dijadikan sebagai bahan referensi pembuatan kecambah.

4 Sebagai sarana belajar.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau

2.1.1 Perkecambahan Biji

Pada tumbuhan, pertumbuhan dan perkembangan diawali dengan


perkecambahan biji. Perkecambahan dapat terjadi apabila kandungan air dalam
biji makin tinggi. Masuknya air ke dalam biji terjadi melalui proses imbibisi. Air
yang masuk akan memacu embrio dalam biji untuk melepaskan hormon giberelin.

2
Hormon giberelin mendorong pelepasan enzim yang berfungsi menghidrolisis
makanan cadangan sehingga terbentuk energi. Energi ini digunakan untuk proses
awal pertumbuhan dan perkembangan embrio dalam biji.

Struktur yang pertama muncul dan menyobek selaput biji adalah radikula.
Radikula merupakan calon akar primer yang menjadi bagian dari hipokotil.
Selanjutnya. pada bagian ujung sebelah atas tumbuh epikotil (calon batang). Ada
dua tipe perkecambahan, yaitu :

a. Perkecambahan Epigeal

Ciri utama tipe perkecambahan ini ditandai dengan terangkatnya kotiledon ke


atas permukaan tanah. Peristiwa ini terjadi karena adanya pemanjangan bagian
hipokotil, yaitu ruas batang di bawah kotiledon.

Kotiledon dan plumula/bakal daun terdorong ke permukaan tanah.


Perkecambahan tipe ini umumnya terjadi pada biji tanaman Dicotyledoneae,
contohnya. pada kacang hijau dan kacang kedelai.

b. Perkecambahan Hipogeal

Ciri utama tipe perkecambahan hypogeal ditandai dengan tertinggalnya


kotiledon di dalam tanah. Pada perkecambahan hipogeal, bagian yang mengalami
pemanjangan adalah ruas batang di atas kotiledon atau disebut epikotil sehingga
bakal daun atau plumula menembus tanah dan kotiledon tetap di dalam tanah.
Perkecambahan hipogeal terjadi pada biji tumbuhan Monocotyledoneae,
contohnya pada jagung dan padi, serta beberapa jenis tumbuhan Dicotyledoneae,
contohnya kacang kapri.

2.1.2 Pertumbuhan Primer

Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang terjadi akibat aktivitas


meristem apikal. Pada peristiwa ini terjadi proses pembelahan dan diferensiasi sel
yang mengakibatkan akar dan batang tumbuh memanjang. Meristem apikal
terdapat pada ujung batang dan ujung akar Meristem apikal dibagi menjadi tiga
daerah, yaitu daerah pembelahan, pemanjangan (elongasi), dan diferensiasi.

3
2.1.3 Pertumbuhan Sekunder

Pertumbuhan sekunder terjadi akibat aktivitas pembelahan mitosis pada


jaringan meristem sekunder (meristem lateral) sehingga mengakibatkan diameter
batang dan akar bertambah besar. Ada dua macam meristem lateral, yaitu
kambium vaskular dan kambium gabus.

Kambium vaskular terletak di antara xilem dan floem. Aktivitas kambium ini
mengakibatkan pembelahan sel ke arah dalam membentuk xilem dan ke arah
luar membentuk floem. Sementara itu, kambium gabus merupakan jaringan
pelindung yang menggantikan fungsi jaringan epidermis yang rusak/mati. Pada
lapisan peridermis jaringan kambium gabus terdapat felogen yang bersifat
meristematis. Aktivitas felogen mengakibatkan pembelahan ke arah dalam
membentuk feloderma dan ke arah luar membentuk felem.

2.2 Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman /


Perkecambahan Biji Tanaman Kacang Hijau

Faktor – factor yang memengaruhi pertumbuhan tanaman/perkecambahan biji


tanaman kacang hijau, dibedakan menjadi dua, yaitu :

1. Faktor Internal

a. Gen, sebagai pengatur pola sintetis protein.

b. Hormon

Hormon pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman meliputi:

1) auksin, merangsang perpanjangan sel terutama pada titik tumbuh dan juga
merangsang partenokarpi, yaitu timbulnya buah tanpa didahului, mempercepat
diferensiasi.

2) giberelin, meningkatkan pemanjangan sel.

3) sitokinin, merangsang pembelahan sel.

4) rhizokalin, merangsang pembentukkan akar.

5) kaulokalin, merangsang pembentukkan batang.

4
6) filokalin, merangsang pembentukkan daun.

7) anthokalin, merangsang pembentukkan bunga.

8) traumalin, mempercepat penyembuhan luka.

9) gas etilen, merangsang pematangan buah.

10) asam absisat, menghambat pertumbuhan, membantu menggugurkan daun


pada musim gugur.

2. Faktor Eksternal

a. Nutrisi, adalah zat makanan yang diperlukan tumbuhan untuk pertumbuhan


sel. Gas CO₂ dan O₂ diambil dari udara melalui mulut daun. Unsur-unsur lain
diambil dari susbtrat/tempat hidupnya melalui akar, dalam bentu garam mineral.

b.Air, berfungsi sebagai :

- Bahan pembentuk karbohidrat (dalam proses fotosintesis)

-Sebagai pelarut garam mineral di tanah.

- Sebgai pelarut senyawa-senyawa dalam sel

c. Cahaya, merupakan sumber energi.

d. Kelembaban, Mempengaruhi proses penyerapan air oleh akar.

e. Suhu, mempengaruhi kerja enzim, proses fotosintesis, respirasi, transpirasi,


dan reproduksi.

f. Nilai pH (Tingkat Keasaman), menyesuaikan unsur hara dalam tanah terhadap


tanaman.

g. Oksigen, untuk proses respirasi aerob.

2.3 Klasifikasi Takson Tanaman Kacang Hijau

Kacang hijau diklasifikasikan sebagai berikut:

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)


Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas: Rosidae

Ordo : Fabales

Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)

Genus : Phaseolus

Spesies: Phaseolus radiatus L.

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Alat Dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penelitian

Alat dan Bahan :

1. Wadah plastik 5. Air

2. Baskom 6. Biji kacang hijau

3. Penggaris 7. Kapas

4. Alat tulis 8. Karton

3.2 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan Penelitian

Waktu : 19 Agustus 2023

Tempat pelaksanaan : Di rumah Jevin Hartono, Jalan Kampwolker Perumnas 3


Waena, Kelurahan Yabansai, Kecamatan Heram, Kota Jayapura, Provinsi Papua

3.3 Cara Kerja Penelitian


Cara kerja penelitian :

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2. Isilah air kedalam baskom lalu masukan biji kacang hijau dan direndam selama
24 jam

3. Tiriskan 10 biji kacang hijau yang baik ( biji yang tenggelam )

4. Buatlah 2 media dengan memasukan kapas secukupnya kepermukaan wadah


kemudian tetesilah kapas dengan air secukupnya

5. Beri label kedua media tersebut ( A dan B )

6. Aturlan biji kacang hijau yang sudah direndam diatas media kapas. Setiap
mediadiatur 5 biji kacang hijau . Setiap biji kacang hijau diberi label mulai dari
nomor 1 sampai nomor 5 pada masing-masing media dalam Wadah

7. Letakan perangkat A ( wadah A ) ditempat Terang dalam ruang, perangkat B


( wadah B ) diletakan ditempat gelap ditutupi dengan kartun juga dalam ruangan

8. Lakukan pengamatan dan pengukuran setiap hari selama 7 hari lalu hitung
rata-rata pertumbuhan masing-masing kecambah. Setiap hari pengamatan dan
pengukuran dicatat hasilnya kedalam tabel pengamatan dan jangan lupa
mengambil gambar/foto pada saat melakukan pengamatan dan pengukuran ( 7
hari ) dan pada saat menyusun perangkat percobaan.

3.4 Cara / Teknik Pengambilam Data

1. Data Kualitatif

Deskripsi perkembangan kecambah biji kacang hijau menyangkut perubahan


bentuk fisik kecambah termasuk warna batang dan warna daun kecambah biji
kacang hijau

2. Data Kuantitatif

Hasil pengukuran tinggi batang kecambah biji kacang hijau dari rata-rata hasil
hitungan ditempat terang dan ditempat gelap lalu buat bentuk grafik
pertumbuhan kecambah kacang hijau ditempat terang dan tempat gelap

3. Menarik Kesimpulan
Berdasarkan data kualitatif dan kuantitatif dan rumusan masalah buat
kesimpulan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil

4.1.1 Tabel Data Pertumbuhan Kecambah Kacang Hijau

A (Tempat Terang)

Rata –Rata
Hari Ke Biji Kacang
Biji Kacang Hijau
Hijau Ke Selama 7
1 2 3 4 5 6 7 Hari

I 0 0,6 1,7 5,8 10,3 16,3 19 7,67

II 0 0,6 - - - - - 0,08

III 0 1,1 2,8 6,4 12 13,1 11,3 6,67

IV 0 0,9 2,4 2,7 7,4 12,4 15,2 5,85

V 0 0,4 - - - - - 0,05

Rata – Rata
Pertumbuhan 0 0,72 2,3 4,96 9,9 13,93 15,16 4,06
Kecambah

B (Tempat Gelap)
Rata -Rata
Hari Ke Biji Kacang
Biji Kacang Hijau
Hijau Ke Selama 7
1 2 3 4 5 6 7 Hari

I 0 1,9 5,6 12,4 19,4 22,7 23,2 12,17

II 0 1,2 3,9 9,3 15,9 17,5 18,1 9,41

III 0 0,9 2,8 7,9 15,2 17 17,2 8,71

IV 0 1,3 4,4 11,4 18,2 20,4 20,8 10,92

V 0 0,7 1,2 3,3 9,2 15,2 20,4 7,14

Rata – Rata
Pertumbuhan 0 1,2 3,58 8,86 15,58 18,56 19,94 9,67
Kecambah

4.1.2 Gambar Grafik Pertumbuhan Kecambah Kacang Hijau

20

18

16

14

12

10 Terang (A)
Gelap (B)
8

0
1 2 3 4 5 6

4.1.3 Deskripsi Perkembangan Kecambah Kacang Hijau


A (Tempat Terang)

1) Hari pertama :

- Biji ke I : Kulit biji kacang hijau mulai sedikit terkelupas, biji membesar, dan
terdapat radikula (calon akar).

- Biji ke II : Kulit biji kacang hijau mulai sedikit terkelupas, biji membesar, dan
terdapat radikula (calon akar).

- Biji ke III : Kulit biji kacang hijau mulai sedikit terkelupas, biji membesar, dan
terdapat radikula (calon akar).

- Biji ke IV : Kulit biji kacang hijau mulai sedikit terkelupas, biji membesar, dan
terdapat radikula (calon akar).

- Biji ke V : Kulit biji kacang hijau mulai sedikit terkelupas, biji membesar, dan
terdapat radikula (calon akar).

2) Hari kedua :

- Biji ke I : Kulit biji kacang hijau sudah terkelupas keseluruhan, akar sudah
melekat pada permukaan kapas, dan terdapat hipokotil (calon batang).

- Biji ke II : Kulit biji kacang hijau masih setengah terkelupas, akar sudah melekat
pada permukaan kapas, dan terdapat hipokotil (calon batang).

- Biji ke III : Kulit biji kacang hijau hampir seluruhnya terkelupas, akar sudah
melekat pada permukaan kapas, dan terdapat hipokotil (calon batang).

- Biji ke IV : Kulit biji kacang hijau hampir seluruhnya terkelupas, akar sudah
melekat pada permukaan kapas, dan terdapat hipokotil (calon batang).

- Biji ke V : Kulit biji kacang hijau masih setengah terkelupas, akar sudah melekat
pada permukaan kapas, dan terdapat hipokotil (calon batang). Namun biji terlihat
kurang sehat dan kurang baik.

10

3) Hari ketiga
- Biji ke I : Batang sudah mulai tumbuh tinggi dan sedikit membengkok dan daun
sudah tumbuh berwarna hijau.

- Biji ke II : Biji busuk/rusak

- Biji ke III : Batang sudah mulai tumbuh tinggi dan sedikit membengkok dan daun
sudah tumbuh berwarna hijau.

- Biji ke IV Batang sudah mulai tumbuh tinggi dan sedikit membengkok dan daun
sudah tumbuh berwarna hijau.

- Biji ke V : Biji busuk/rusak

3) Hari keempat

- Biji ke I : Batang semakin bertambah tinggi dan sedikit membengkok dan


terdapat epikotil.

- Biji ke II : Biji busuk/rusak

- Biji ke III : Batang semakin bertambah tinggi dan sedikit membengkok dan
terdapat epikotil.

- Biji ke IV : Batang semakin bertambah tinggi dan sedikit membengkok dan


belum terdapat epikotil

- Biji ke V : Biji busuk/rusak

3) Hari kelima

- Biji ke I : Batang semakin bertambah tinggi dan tegak tetapi sedikit


membengkok, kotiledon mulai terbuka, epikotil sudah tumbuh tetapi daunnya
masih tertutup (belum mekar).

- Biji ke II : Biji busuk/rusak

- Biji ke III : Batang semakin bertambah tinggi dan tegak tetapi sedikit
membengkok, kotiledon mulai terbuka, dan epikotil sudah tumbuh dan daunnya
sudah sedikit mekar.

- Biji ke IV : Batang semakin bertambah tinggi dan tegak tetapi sedikit


membengkok dan epikotil baru muncul.

- Biji ke V : Biji busuk/rusak


11

3) Hari keenam
- Biji ke I : Batang semakin bertumbuh tinggi, epikotil semakin bertumbuh tinggi,
daun masih tertutup (belum mekar).

- Biji ke II : Biji busuk/rusak

- Biji ke III : Batang semakin bertumbuh tinggi, epikotil semakin bertumbuh tinggi,
dan daun sudah mekar.

- Biji ke IV : Batang semakin bertumbuh tinggi, epikotil semakin bertumbuh tinggi,


dan daun masih tertutup (belum mekar).

- Biji ke V : Biji busuk/rusak

3) Hari ketujuh

- Biji ke I : Batang semakin bertumbuh tinggi, epikotil semakin bertumbuh tinggi


dan membengkok, dan daun masih belum mekar

- Biji ke II : Biji busuk/rusak

- Biji ke III : Batang mengalami sedikit penyusutan, epikotil dan daun layu, dan
kotiledon terjatuh. Hal tersebut disebabkan karena hujan deras, sehingga suhu
pun menurun.

- Biji ke IV : Batang semakin bertumbuh tinggi, kotiledon terjatuh sebelah,


epikotel semakin bertumbuh tinggi dan membengkok, dan daun masih belum
mekar.

- Biji ke V : Biji busuk/rusak

B (Tempat Gelap)

1) Hari pertama :

- Biji ke I : Kulit biji kacang hijau mulai sedikit terkelupas, biji membesar, dan
terdapat radikula (calon akar).

- Biji ke II : Kulit biji kacang hijau mulai sedikit terkelupas, biji membesar, dan
terdapat radikula (calon akar).

12
- Biji ke III : Kulit biji kacang hijau mulai setengah terkelupas, biji membesar, dan
terdapat radikula (calon akar).

- Biji ke IV : Kulit biji kacang hijau mulai sedikit terkelupas, biji membesar, dan
terdapat radikula (calon akar).

- Biji ke V : Kulit biji kacang hijau mulai sedikit terkelupas, biji membesar, dan
terdapat radikula (calon akar).

2) Hari kedua :

- Biji ke I : Kulit biji kacang hijau mulai setengah terkelupas, akar sudah melekat
pada permukaan kapas, dan terdapat hipokotil (calon batang).

- Biji ke II : Kulit biji kacang hijau masih setengah terkelupas, akar sudah melekat
pada permukaan kapas, dan terdapat hipokotil (calon batang).

- Biji ke III : Kulit biji kacang hijau hampir seluruhnya terkelupas, akar sudah
melekat pada permukaan kapas, dan terdapat hipokotil (calon batang).

- Biji ke IV : Kulit biji kacang hijau mulai setengah terkelupas, akar sudah melekat
pada permukaan kapas, dan terdapat hipokotil (calon batang).

- Biji ke V : Kulit biji kacang hijau mulai setengah terkelupas, akar sudah melekat
pada permukaan kapas, dan terdapat hipokotil (calon batang).

3) Hari ketiga

- Biji ke I : Batang sudah mulai tumbuh tinggi dan sedikit membengkok, kulit biji
kacang hijau hampir seluruhnya terkelupas, dan kotiledon berwarna merah
pucat.

- Biji ke II : Batang sudah mulai tumbuh tinggi dan sedikit membengkok, kulit biji
kacang hijau sudah terjatuh, dan kotiledon berwarna putih.

- Biji ke III : Batang sudah mulai tumbuh tinggi dan sedikit membengkok, kulit biji
kacang hijau sudah terjatuh, dan kotiledon berwarna putih dan ada sedikit warna
merah pucat.

- Biji ke IV : Batang sudah mulai tumbuh tinggi dan sedikit membengkok, kulit biji
kacang hijau masih setengah terkelupas, dan kotiledon berwarna merah pucat.

- Biji ke V : Batang sudah mulai tumbuh tinggi dan sedikit membengkok, kulit biji
kacang hijau masih setengah terkelupas, dan kotiledon berwarna putih.

13
3) Hari keempat

- Biji ke I : Batang semakin bertambah tinggi dan tegak, kotiledon berwarna


merah dan pucat, dan daun sudah tumbuh berwarna kuning.

- Biji ke II : Batang semakin bertambah tinggi dan tegak, kotiledon berwarna


merah dan pucat, dan daun sudah tumbuh berwarna kuning.

- Biji ke III : Batang semakin bertambah tinggi dan tegak, kotiledon berwarna
merah dan pucat, dan daun sudah tumbuh berwarna kuning.

- Biji ke IV : Batang semakin bertambah tinggi dan tegak, kotiledon berwarna


merah dan pucat, dan daun sudah tumbuh berwarna kuning.

- Biji ke V : Batang sedikit bertambah tinggi dan tegak, kotiledon berwarna putih,
daun belum tumbuh, dan kulit biji kacang hijau hampir seluruhnya terkelupas.

3) Hari kelima

- Biji ke I : Batang semakin bertambah tinggi dan tegak, kotiledon mulai terbuka,
dan epikotil sudah tumbuh tinggi.

- Biji ke II : Batang semakin bertambah tinggi dan tegak, kotiledon mulai terbuka,
dan terdapat epikotil yang tumbuh.

- Biji ke III : Batang semakin bertambah tinggi dan tegak, kotiledon mulai terbuka,
dan terdapat epikotil yang tumbuh.

- Biji ke IV : Batang semakin bertambah tinggi dan tegak, kotiledon masih


tertutup, dan epikotil belum tumbuh.

- Biji ke V : Batang sedikit bertumbuh tinggi, terdapat calon daun, epikotil belum
tumbuh dan terdapat bercak merah kehitaman pada kotiledon.

3) Hari keenam

- Biji ke I : Batang semakin bertumbuh tinggi tegak dan epikotil semakin


bertumbuh tinggi.

- Biji ke II : Batang semakin bertumbuh tinggi tegak, terdapat bercak merah


kehitaman pada kotiledon dan epikotil semakin bertumbuh tinggi.

- Biji ke III : Batang semakin bertumbuh tinggi tegak, dan epikotil semakin
bertumbuh tinggi.

14
- Biji ke IV : Batang semakin bertumbuh tinggi tegak dan epikotil semakin
bertumbuh tinggi.

- Biji ke V : Batang semakin bertumbuh tinggi tegak, daun sudah tumbuh, dan
epikotil baru tumbuh.

3) Hari ketujuh

- Biji ke I : Batang semakin bertumbuh tinggi dan membengkok, epikotil semakin


bertumbuh tinggi, dan kotiledon terlihat seperti keriput.

- Biji ke II : Batang semakin bertumbuh tinggi dan tegak dan epikotil semakin
bertumbuh tinggi dan miring.

- Biji ke III : Batang semakin bertumbuh tinggi dan membengkok, epikotil semakin
bertumbuh tinggi dan membengkok, dan kotiledon terlihat seperti keriput.

- Biji ke IV : Batang semakin bertumbuh tinggi dan membengkok dan epikotil


semakin bertumbuh tinggi dan membengkok, dan kotiledon terlihat seperti
keriput.

- Biji ke V : Batang semakin bertumbuh tinggi dan tegak dan epikotil semakin
bertumbuh tinggi dan membengkok.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan analisis data perbandingan antara hasil penelitian dengan teori,


fakta,dan konsep dalam kajian pustaka kami, dapat disimpulkan bahwa proses
perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya dan hormon, walaupun
faktor yang lain ikut mempengaruhi.

Menurut literatur, pertumbuhan dipengaruhi oleh hormon auksin, jika


melakukan pertumbuhan ditempat yang gelap maka akan tumbuh lebih cepat,
hal itu disebabkan karena hormon auksin tidak terkena cahaya matahari sehingga
tidak menyebabkan auksin terurai dan rusak, sedangkan ditempat yang terkena
cahaya, pertumbuhan akan relatif lebih lama, hal itu juga disebabkan pengaruh
hormon auksin karena hormon auksin nya terurai dan menyebabkan hormon
auksin rusak. Jadi, apabila tanaman kacang hijau diletakkan di tempat terang atau
langsung terkena cahaya matahari maka akan menjadi zat penghambat
pertumbuhan tanaman tersebut

15
BAB 5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari data/tabel di atas dapat disimpulkan bahwa : Cahaya matahari


mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan karena tanpa adanya sinar matahari
maka tumbuhan tidak bisa melakukan proses fotosintesis.

Kebutuhan cahaya matahari tiap tanaman berbeda-beda tergantung reaksi


yang ditimbulkan. Tanggapan -tanggapan tumbuhan terhadap lamanya
penyinaran disebut Fotoperiodisme.

Tumbuhan yang berada pada tempat tertutup akan mengalami pertumbuhan


yang sangat cepat (Etiolasi) jika dibandingkan dengan tumbuhan yang berada
ditempat yang terbuka. Hal ini terjadi karena hormon auksin akan rusak bila
terkena matahari sehingga pertumbuhanya pun menjadi terhambat.

5.2 Saran

Dalam melakukan percobaan seperti ini, harus memperhatikan syarat-syarat


yang dibutuhkan yaitu air yang cukup, udara yang cukup, cahaya matahari yang
optimal serta pemilihan biji yang baik. Jika syarat-syarat tersebut tidak
terpenuhi,maka biji akan tetap dalam keadaan tidur(dorman). Lamanya biji
dorman bertahan hidup dan mampu berkecambah sangat bervariasi tergantung
pada spesies dan kondisi lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

Buku Interaktif Biologi Kelas XII Penerbit Intan Pariwara

https://www.slideshare.net/Diahkirana99/pengaruh-cahaya-bagi-pertumbuhan-
tanaman-kacang-hijau

16
LAMPIRAN - LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai