Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN

BIJI JAGUNG DAN BIJI KACANG HIJAU

MAKALAH

OLEH
NAYLA FARADILLA KUSUMAH
XII IPA 3/25

SMAN 1 KRIAN
MATA PELAJARAN BIOLOGI
AGUSTUS 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
pertolonganNya, saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PENGARUH
CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN BIJI JAGUNG DAN BIJI KACANG
HIJAU”. Saya sadari masih banyak sekali kekurangan yang terdapat dalam
makalah ini, semoga hal ini tidak menghalangi saya untuk terus berkarya. Saya
berharap di masa yang akan datang, saya dapat membuat makalah yang lebih baik
lagi.

Adapun penulisan laporan percoban ini bertujuan untuk menemukan kondisi-


kondisi yang diperlukan untuk perkecambahan biji kacang hijau dan mengetahui
faktor yang mempengaruhi biji kacang hijau untuk berkecambah.

Di dalam penyusunan makalah ini, saya banyak mendapat bimbingan dari bapak
dan ibu guru di SMA Negeri 1 Krian, khususnya guru biologi saya. Tak lupa juga
saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah mendukung. Semoga
dengan dukungannya dapat menambah kemampuan saya di masa yang akan
datang.

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...............................................................................................


KATA PENGNTAR .............................................................................................. i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 1
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 1
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................... 1
1.5 Hipotesis .............................................................................................. 2
1.6 Variabel Penelitian .............................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 3
2.1 Landasan Teori ...................................................................................
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 7
3.1 Jenis Penelitian ................................................................................. 7
3.2 Tempat Penelitian ............................................................................. 7
3.3 Waktu Penelitian .............................................................................. 7
3.4 Objek Penelitian ............................................................................... 7
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 8
4.1 Hasil Penelitian ............................................................................... 8
4.2 Pembahasan .................................................................................... 8
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 11
5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 11
5.2 Saran ................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 12
LAMPIRAN ....................................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Teori


Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Kedua aktifitas
kehidupan ini tidak dapat dipisahkan karena prosesnya berjalan bersamaan.
Pertumbuhan pada makhluk hidup yang meliputi perubahan ukuran. Pertumbuhan
berifat irreversible atau tidak dapat kembali ke kondisi semula dan dapat
dinyatakan dalam ukuran bilangan (bersifat kuantitatif). Adapun perkembangan
adalah proses perubahan pada makhluk hidup akibat terdeferensiasinya sel-sel
menuju ke struktur dan fungsi tertentu. Pertumbuhan pada tanaman terbagi dalam
beberapa tahapan,yaitu perkecambahan yang diikuti dengan pertumbuhan primer
dan pertumbuhan sekunder. Perkecambahan merupakan proses munculnya
tanaman kecil dari dalam biji. Untuk itu perlu diketahui bagaimana proses
perkecambahan itu terjadi beserta kondisi-kondisi pada kecambah yang diberikan
oleh faktor faktor penyebab perkecambahan.

1.2. Tujuan Percobaan


Percobaan ini diadakan untuk :
a. Membedakan dua macam perkecambahan.
b. Mengetahui perbedaan perkecambahan pada biji kacang hijau dan jagung
yang ditempatkan di sinar matahari dengan yang tidak ditempatkan di sinar
matahari.
c. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi biji kacang hijau dan biji
jagung untuk berkecambah.

1.3. Manfaat Percobaan


Manfaat dari penelitian ini antara lain :
a. Dapat membedakan dua macam perkecambahan.

1
b. Dapat mengetahui perbedaan perkecambahan pada biji kacang hijau dan
jagung yang ditempatkan di sinar matahari dengan yang tidak ditempatkan di
sinar matahari.
c. Dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi biji kacang hijau dan
biji jagung untuk berkecambah.
1.4. Rumusan Masalah
a. Apakah ada perbedaan tipe perkecambahan antara biji kacang hijau dan
biji jagung ?
b. Apakah perbedaan perkecambahan biji kacang hijau dan biji jagung yang
ditempatkan di tempat yang terkena sinar matahari dengan yang tidak terkena
sinar matahari ?
c. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan dan
pertumbuhan biji kacang hijau dan jagung ?

1.5. Hipotesis
a) Ada perbedaan tipe perkecambahan antara biji kacang hijau dan biji
jagung
b) Pertumbuhan pada sisi tumbuhan yang disinari oleh matahari akan terjadi
secara lambat dan untuk tanaman yang diletakkan di tempat yang gelap
pertumbuhan tanamannya sangat cepat selain itu tekstur dari batangnya sangat
lemah dan warnanya cenderung pucat kekuningan.
c) Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan dan pertumbuhan biji
kacang hijau dan jagung antara lain :
Faktor eksternal : cahaya matahari, suhu, air, pH tanah, kelembaban
Faktor internal : gen dan hormon

1.6. Variabel Pengamatan


Variabel bebas : cahaya matahari, tanah
Variabel terikat : perkecambahan biji kacang hijau dan jagung
Variabel kontrol : biji kacang hijau, biji jagung, wadah bening, kapas, air

2
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Tahapan Pertumbuhan
Pertumbuhan pada tanaman terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu
perkecambahan yang diikuti dengan pertumbhan primer dan sekunder.
1. Perkecambahan
Perkecambahan terjadi jika biji melakukan penyerapan air melalui imbisisi
sampai biji menjadi lunak. Air yang lunak masuk ke dalam biji akan merangsan
hormon giberelin sehingga enzim-enzim akan teraktifkan. Enzim yang dimaksud
adalah Amilum dan Maltase, enzim ini bekerja mempercepat pengubahan
cadangan majanan yang terdapat dalam biji menjadi energi yang diperlukan untuk
perkecambahan.

Pada proses perkecambahan terdapat dua tipe perkecambahan yaitu tipe


perkecambahan kotiledon di atas tanah (epigeal) dan tipe perkecambahan
kotiledon di bawah tanah (hipogeal). Perkecambahan epigeal terjadi akibat
pertumbuhan ruas batang di atas kotiledon (epikotil). Akibatnya kotiledon akan
terangkat ke atas tanah. Perkecambahan seperti ini sering terjadi pada tumbuhan
berkeping dua atau dikotil, misalnya pada tanaman kacang tanah dan kacang
hijay. Perkecambahan hipogeal terjadi akibat pertumbuhan ruas batang di atas
kotiledon (epikotil) yang lebih cepat dibandingkan dengan bagian bawahnya
(hipokotil). Akibat dari pertumbuhan seperti ini maka kotiledon tidak terangkat ke
atas dan tetap berada di dalam tanag. Perkecambahan seperti ini terjadi pada
tumbuhan berkeping satu atau Monokotil seperti jagung dan rumput-rumputan.

Pertumbuhan akar tercepat terjadi pada bafian dekat ujung akar. Irisan membujur
pada akar memperlihatkan adanya tiga daerah pertumbuhan, yaitu daerah
pembelahan sel, pemanjangan, dan deferiensi. Daerah pembelahan sel dilindungi
oleh tudung akar dan berada
pada bagian ujung akar. Tudung akar akan menghasilkan lendir yang bisa

3
melumasi tanah sehingga mempermudah akar untuk menembusnya. Sel-sel
pada daerah ini semuanya bersifat meristematik atau dapat membelah secara
mitosis sehingga akan dihasilkan banyak sel. Daerah ini sering disebut juga
dengan daerah meristem.

Daerah pemanjangan sel atau elongasi terdapat di bagian belakang


daerah meristem. Pada daerah ini terdapat banyak sel yang ukurannya lebih
panjang-panjang. Pemanjangan sel sangat berguna untuk menekan ujung
akar agar dapat menembus tanah sehingga akar memanjang.

Daerah diferensiasi sel atau daerah pendewasaan terletak pada pangkal


dari daerah pemanjangan sel. Sel meristem di daerah ini berkembang dan
berdiferensiasi menjadi jaringan primer (epidermis, xilem, foem, dan jaringan
dasar). Daerah ini biasanya ditandai dengan adanya rambut akar.
Pertumbuhan pada tanaman dibedakan menjadi pertumbuhan primer dan
pertumbuhan sekunder.
2. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer terjadi karena adanya aktivitas di jaringan apikal
(meristematik primer). Pertumbuhan ini terjadi secara bertahap di tiga daerah.
Yaitu daerah pembelahan (proliferasi), pemanjangan (elongasi), dan daerah
diferensiasi.

 Daerah pembelahan, berada di bagian ujung akar dan ujung batang.


 Daerah pemanjangan, terletak setelah daerah pembelahan. Di daerah ini, sel
akan mengalami pemanjangan dan pembesaran. Akibatnya, tumbuhan pun
akan menjadi lebih besar dari sebelumnya.
 Daerah diferensiasi, daerah yang sel-selnya mengalami perubahan fungsi
menjadi jaringan yang lebih kompleks. Seperti misalnya: epidermis, korteks,
xylem, floem, dan sklerenkim.

4
3. Pertumbuhan Sekunder.
Pertumbuhan sekunder terjadi akibat adanya aktivitas di jaringan kambium
(meristematik sekunder). Pembelahan kambium ke arah luar akan membentuk
floem sekunder. Sementara pembelahan ke arah dalam, akan membentuk xylem
sekunder. Pohon-pohon yang ada di sekitar kita diameternya menjadi lebar.
Pertumbuhan sekunder ini penyebabnya. Pembelahan pada jaringan kambium ini
akan menyebabkan terjadinya pelebaran batang, pembentukan lingkaran tahun,
serta jari-jari empulur. Pembelahan kambium menjadi xylem dan floem sangat
dipengaruhi oleh lingkungan. Hal ini menyebabkan kecepatan pembelahan yang
terjadi di musim hujan berbeda dengan pembelahan di musim kering. Perbedaan
inilah yang mengakibatkan munculnya lingkaran konsentris/lingkaran tahun di
batang pohon.
2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan pada tumbuhan
Pertumbuhan pada tumbuhan, baik tumbuhan tingkat rendah maupun tingkat
tinggi, secara umum dipengaruhi oleh faktor luar dan faktor dalam.
1. Faktor eksternal/lingkungan
Faktor ini merupakan faktor luar yang erat sekali hubungannya dengan proses
pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi
pertumbuhan tumbuhan adalah sebagai berikut:
 Air dan mineral
 Kelembaban
 Suhu
 Cahaya matahari
 Nutrisi

2. Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang melibatkan hormon dan gen yang akan
mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Di bawah ini merupakan
macam-macam hormon pada tumbuhan.
1) Auksin
2) Giberelin

5
3) Sitokinin
4) Etilen
5) Asam Absisat
6) Asam Traumalin
7) Kalin :
a. Rhizokalin: merangsang pembentukan akar
b. Kaulokalin: merangsang pembentukan batang
c. Anthokalin: merangsang pembentukan bunga
d. Filokalin: merangsang pembentukan daun
2.1.3. Pengaruh Cahaya pada Pertumbuhan Tumbuhan:
Cahaya matahari bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang
nantinya digunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses
pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat
(inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu
difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya. Sehingga, proses
perkecambahan yang diletakan di tempat yang gelap akan menyebabkan
terjadinya etiolasi. Intensitas pencahayaan atau penyinaran yang berbeda akan
menghasilkan macam pertumbuhan tumbuhan yang berbeda. Respons tumbuhan
terhadap panjang penyinaran yang berariasi disebut fotoperiodisme. Respons itu
meliputi dormansi (masa tidur yang bertujuan mengatasi masa/musim yang tidak
menguntungkan untuk tumbuh), pembungaan, perkecambahan, dan
perkembangan batang serta akar.

6
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


Metode penelitian dilakukan dengan cara eksperimen.
3.1.1. Alat dan bahan Alat:
 4 buah wadah bening
 Biji Kacang hijau
 Biji Jagung
 Tanah
 Kapas
 Air
3.1.2. Langkah kerja
1. merendam biji kacang hijau dan biji jagungselama satu malam di dalam
air. Hal ini dimaksudkan untuk memecahkan dormansi biji yang akan ditanamkan.
2. meletakkan biji jagung dan kacang hijau pada masing-masing wadah yang
sudah diisi kapas dan tanah
3. menyirami setiap hari.
4. melakukan pengamatan selama 7 hari.
3.2 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di rumah
3.3 Waktu Penelitian
Penelitian berlangsung selama 7 hari.
3.4 Objek Penelitian
Objek penelitian adalah kacang hijau dan jagung.

7
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil penelitian


4.1.1. Tabel hasil penelitian
Tabel 1 : Hasil percobaan pertumbuhan kacang hijau di tempat terang dan di
tempat gelap

Hari Hari Har Hari Har Hari Hari


ke-1 ke-2 i ke-4 i ke-6 ke-7
ke- ke-
3 5
Tinggi _ 2 4,3 8 14,2 16 19
Gelap cm cm cm cm cm cm
Tinggi _
Teran
g

Tabel 2 : Hasil percobaan pertumbuhan jagung di tempat terang dan di tempat


gelap

Har Hari Har Har Har Har Har


i ke-2 i i i i i
ke- ke- ke- ke- ke- ke-
1 3 4 5 6 7
Tingg _ Tumbu 1 4 9 15 22,
i h cm cm cm cm 5
Gelap Akar cm
Tingg _ Tumbu 0,5 4,5 11 14 21
i

8
Teran h akar cm cm cm cm cm
g

4.2 Pembahasan
Pertumbuhan pada tumbuhan kacang hijau yang disinari oleh matahari akan
terjadi secara lambat karena adanya hormon auksin dihambat oleh matahari, tetapi
sisi tumbuhan yang tidak disinari oleh cahaya matahari pertumbuhannya menjadi
sangat cepat karena kerja auksin yang tidak dihambat. Sehingga hal ini akan
menyebabkan ujung tanaman tersebut cenderung mengikuti arah sinar matahari
atau yang disebut fototropisme. Untuk tanaman yang diletakkan di tempat yang
gelap pertumbuhan tanamannya sangat cepat selain itu tekstur dari batangnya
sangat lemah dan warnanya cenderung pucat kekuningan. Hal ini disebabkan
karena kerja hormon auksin tidak dihambat oleh matahari. Sedangkan untuk
tanaman yang diletakkan di tempat yang terang tingkat pertumbuhannya sedikit
lebih lambat dibandingkan dengan tanaman yang diletakkan di tempat gelap,
tetapi tekstur batangnya sangat kuat dan juga warnanya segar kehijauan, hal ini
karena kerja hormon auksin dihambat oleh sinar matahari.

Perbandingan laju perkecambahan pada tabel menyatakan proses pertumbuhan


yang dialami oleh kacang hijau yang diletakkan di tempat terang berlangsung
lambat atau menjadi kering. Hal ini dipengaruhi beberapa factor yaitu faktor dari
dalam dan faktor dari luar. Perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya
dan hormon, walaupun faktor yang lain ikut mempengaruhi.
Dalam keadaan tidak ada cahaya, auksin merangsang perpanjangan sel-sel
sehingga kacang hijau di tempat gelap tumbuh lebih panjang namun dengan
kondisi pucat kekuningan karena kekurangan klorofil , kurus, dan daunnya tidak
berkembang, sedangkan pada kacang hijau yang tumbuh di tempat terang
mengalami hal sebaliknya. Dalam keadaan banyak cahaya, auksin mengalami
kerusakan sehingga pertumbuhan kecambah terhambat. Laju tumbuh memanjang
pada kecambah tersebut dengan segera berkurang sehingga batang lebih pendek,
namun tumbuh lebih kokoh, daun berkembang sempurna, dan berwarna hijau.

9
Sedangkan, pengamatan yang dilakukan telah menunjukkan perkecambahan biji
jagung termasuk tipe perkecambahan hipogeal karena kotiledonnya terletak di
bawah  permukaan tanah dan terdapat perbedaan perkecambahan di tempat yang
memiliki intensitas cahaya yang terang dan gelap. Hal ini menunjukkan bahwa
gelap atau tempat terangnya suatu dapat mempengaruhi perkecambahan biji
jagung. Berdasarkan tabel diatas perkembangan biji jagung, tampak bahwa
perkembangan peling cepat adalah perkembangan jagung pada tempat yang gelap.

Pada hari pertama pengamatan, dimasing-masing tempat menunjukkan bahwa


biji jagung belum menunjukkan perkembangan sama sekali. Selain itu, pengaruh
hormon auksin yang terdapat pada pada tumbuhan sangat mempengaruhi
perkecambahan pada biji jagung. Hormon auksin pada tumbuhan berfungsi untuk
pertumbuhan bagi tanaman dan menjadi penghambat pertumbuhan tanaman jika
terkena cahaya matahari. Sehingga dapat dikatakan bahwa pertumbuhan tanaman
di tempat gelap lebih panjang dari pada ditempat terang karena hormone auksin
tempat tidak terganggu gelap fungsinya. Atau dapat dikatakan bahwa hormon
auksin tidak dapat bekerja secara maksimal jika terkena cahaya matahari, dan
sebaliknya hormon auksin dapat bekerja secara maksimal jika berada pada tempat
yang cenderung lebih gelap.

Tumbuhan yang ditanam di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat atau tinggi
daripada yang ditempat terang namun, tumbuhan di tempat gelap akan tampak
kurus, daunnya kuning, tidak berkembang, dan lama-lama akan mati setelah
cadangan makanannya habis. Ini cahaya juga karena klorofil, merangsang
pembentukkan tumbuhan di tempat gelap tidak dapat membuat klorofl dan
akhirnya tidak dapat membuat makanannya sendiri (fotosintesis). Sedangkan pada
kecambah yang tumbuh di tempat terang mengalami hal sebaliknya. Dalam
keadaan banyak cahaya, auksin tidak bekerja secara maksimal pertumbuhan
kecambah terhambat. Tumbuh memanjang pada kecambah tersebut dengan segera

10
berkurang sehingga batang lebih pendek, namun tumbuh lebih kokoh, daun
berkembang sempurna, dan berwarna hijau.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya dan hormon, walaupun
faktor yang lain ikut mempengaruhi.
Ditinjau dari faktor cahaya, dibuktikan bahwa kacang hijau yang ditempatkan di
daerah berintensitas cahaya kurang atau gelap akan memiliki laju pertumbuhan
yang lebih cepat dibandingkan dengan biji jagung yang diletakkan di tempat
berintensitas cahaya banyak atau terang. Dengan itu, hormon auksin yang
dipengaruhi sedikit atau tanpa cahaya matahari akan merangsang perpanjangan
sel-sel pada titik tumbuh primer. Namun, kondisi tumbuhan yang baik akan
dialami oleh biji jagung dengan pengaruh cahaya lebih banyak yaitu tumbuh lebih
kokoh, daun berkembang sempurna, dan berwarna hijau namun batang lebih
pendek.
5.2 Saran
1. Sebelum penanaman , terlebih dahulu dilakukan perendaman untuk
memecah dormansi biji itu sendiri. Jadi, sebaiknya perendaman lebih
dimaksimalkan agar berhasil memecahkan dormansi biji yang akan ditanam.
Sehingga kesalahan pengamatan lebih dapat diminimalisir.
2. Memilih biji kacang yang masih segar sehingga dapat memaksimalkan
penelitian.

11
3. Kondisi pencahayaan lebih dimaksimalkan baik penempatan di tempat
terang maupun gelap.

DAFTAR PUSTAKA

Drs. Manickam Bala Subra Maniam, MBA. Yusa, M,Pd. 2016. Buku Siswa Aktif
dan Kreatif Belajar Biologi 3 untuk Kelas XII SMA/MA Peminatan
Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam. Bandung: Grafindo Media Pratama.
Forum Tentor Indonesia, 2021. THE KING Bedah Kisi-Kisi SBMPTN & UM
MANDIRI SAINTEK 2021. Yogyakarta: Forum Edukasi.
https://www.ruangguru.com/blog/pertumbuhan-primer-dan-sekunder-pada-
tumbuhan

12
LAMPIRAN

13
14
15

Anda mungkin juga menyukai