Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PENGAMATAN BIOLOGI

PENGARUH AIR SUMUR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN


PERKEMBANGAN TANAMAN JAGUNG

DISUSUN:
NAMA :NADIRA UMAFARIDA
KELAS :Xll MIPA 3
NO. ABSEN:22

SMA N 1 JEPON
Tahun Pelajaran 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta nikmat iman dan Islam kepada kita
semua sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian ini.Shalawat serta
salam semoga selalu tercurahkah kepada Nabi Muhammad SAW beserta
keluarga, sahabat dan umatnya hingga akhir zaman.

Pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua yang selalu mendukung penulis.


2. Kepada Bapak Kristanto Adi Nugroho S.Pd. selaku guru
pembimbing.
3. Kepada teman-teman seperjuangan dan semua pihak yang telah
membantu, baik dari segi materi, pengetahuan, maupun material
hingga laporan penelitian ini dapat penulis selesaikan.

Laporan yang berjudul “Pengaruh Air Sumur Terhadap Pertumbuhan dan


Perkembangan Tanaman Jagung” disusun untuk memenuhi salah satu tugas
mata pelajaran Biologi ..Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dan
kesempurnaan baik itu dari segi penyajian maupun dari segi penyusunannya.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dan semua pihak yang
sifatnya membangun dan perbaikan penyusunan laporan Biologi ini atau laporan-
laporan lainnya yang akan datang. Semoga laporan ini bermanfaat, khususnya
bagi penulis dan bagi semua pembaca.

Blora, 6 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian...............................................................................................1
1.4 Manfaat Penelitian.............................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................2
A. Landasan Teori...................................................................................................2
B. Hipotesis..............................................................................................................5
BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................6
A. Hipotesis..............................................................................................................6
B. Waktu..................................................................................................................6
C. Metode pengumpulan data................................................................................6
D. Variabel penelitian.............................................................................................6
E. Alat dan bahan...................................................................................................7
F. Cara kerja...........................................................................................................7
BAB IV PENGAMATAN........................................................................................8
A. Tabel Pengamatan..............................................................................................8
B. Grafik penelitian................................................................................................13
C. Pembahasan........................................................................................................14
BAB V PENUTUP....................................................................................................16
A. Kesimpulan.........................................................................................................16
B. Saran....................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................17
DOKUMENTASI.....................................................................................................18

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana makhluk
hidup lainnya.Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan pada tanaman dapat dilihat dari makin besarnya
suatu tanaman yang disebabkan oleh jumlah sel yang bertambah banyak dan
bertambah besar dan bersifat tidak dapat balik(irreversible). Selain tumbuh,
tanaman juga mengalami perkembangan. Perkembangan adalah peristiwa
biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi
dengan perubahan bentuk tubuh dan tingkat kedewasaan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan ada 2 yaitu
faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal berasal dari luar tubuh
tanaman seperti, air, cahaya, kelembaban, oksigen, suhu, dll. Faktor internal
dari dalam seperti hormon dan gen. Faktor eksternal terutama air, apabila
tanaman jagung kekurangan air maka pertumbuhan dan perkembangannya
akan menjadi terhambat bisa jadi tidak mengalami pertumbuhan dan
perkembangan atau mati karena kekurangan air.
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh kadar air terhadap pertumbuhan dan perkembangan


pada tanaman jagung?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh air terhadap


pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman jagung.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh air terhadap


pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman jagung.

BAB II

1
TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
2.1 Pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung
Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan,
khususnya tumbuhan berbiji seperti jagung. Dalam tahap ini, embrio di dalam
biji yang semula berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan
fisiologis yang menyebabkan ia berkembang menjadi tumbuhan muda.
Tumbuhan muda ini dikenal sebagai kecambah.

Begod Sudjadi(2006) memberikan penjelasan tentang perkecambahan ,yaitu:


Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-
komponen biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal
menjadi tumbuhan baru. Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah
yang terdapat di dalam biji, misalnya radikula dan plumula.

Istamar Syamsuri(2004) memberikan penjelasan tentang perkecambahan,


yaitu: Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan
embrio. Hasil perkecambahan ini adalah munculnya tumbuhan kecil dari
dalam biji. Proses perubahan embrio saat perkecambahan adalah plamula
tumbuhan dan berkembang menjadi akar.

Salibury(1985) memberikan penjelasan tentang perkecambahan,


yaitu:Perkecambahan merupakan suatu proses dimana adikula(akar
embrionik) memanjang keluar menembus kulit biji. Dibalik gejala morfologi
dengan pemunculan radikula tersebut, terjadi proses fisiologibiokemis yang
kompleks, dikenal sebagai proses perkecambahan fisiologis.

Menurut para tokoh:Perkecambahan biji merupakan bentuk awal embrio yang


berkembang menjadi sesuatu yang baru yaitu tanaman anakan yang sempurna
menurut Baker, 1950.Sedangkan, menurut Kramer dan Kozlowski,

2
1979,perkecambahan biji adalah proses tumbuhnya embrio atau keluarnya
redicle dan plumulae dari kulit biji.

Dalam perkecambahan biji selalu mengalami pertumbuhan dan


perkembangan. Arti dari pertumbuhan dan perkembangan sangatlah beda.
Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume karena adanya penambahan
substansi (bahan dasar) yang bersifat irreversible(tidak dapat kembali dalam
keadaan semula). Sedangkan perkembangan adalah proses menuju
tercapainya kedewasaan yang tidak dapat diukur dan bersifat kualitatif.
Pertumbuhan dalam suatu perkecambahan biji dapat langsung diukur apabila
tugasnya sudah keluar dan tumbuh. Pertumbuhan dibagi menjadi dua
macam, yaitu pertumbuhan epigeal dan hypogeal. Epigeal yaitu tipe
pertumbuhan yang mengakibatkan kotiloedon terangkat ke atas tanah.
Sedangkan hipogeal adalah tipe perkecambahan yang mengakibatkan
kotiledon tetap tertanam di dalam tanah.
1) Pertumbuhan primer Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang
terjadi akibat aktivitas jaringan meristem primer yang berada pada ujung
batang atau pucuk dan ujung akar. Pertumbuhan primer
mengakibatkan bertambahnya panjang suatu tanaman.
2) Pertumbuhan sekunder merupakan pertumbuhan yang terjadi
akibat aktivitas jaringan meristem sekunder. Meristem sekunder
sering kali disebut sebagai kambium. Pertumbuhan sekunder
mengakibatkan bertambahnya diameter batang.
Jaringan kambium hanya ditemui pada tanaman dikotil.B.

Pertumbuhan dan perkembangan biji akan selalu berbeda-beda. Hal ini di


pengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat di bedakan menjadi 2 yakni faktor
internal dan faktor eksternal.
➢ Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh, yang
berupa:
• Gen
• Hormon
 Auksilin

3
 Ginerelin
 Sitokin
 Etilen
 Absitat
 Asam Traumalin
➢ Faktor eksternal faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan, seperti:
• Cahaya
• Air
• Suhu
• Oksigen
• Kelembaban
• Zat hara
• pH

Air dapat menjadi salah satu penghambat pertumbuhan dan


perkembangan pada tanaman jagung. Karena air merupakan salah satu
faktor yang dapat mempercepat perkecambahan dan menghentikan masa
dormansi biji. Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari
lingkungan sekitar biji, baik dari tanah, maupun udara(embun). Fungsi air
sangatlah penting terutama untuk:

• Memberikan tekanan turgor pada dinding sel sehingga sel


dapat membelah dan membesar.
• Merangsang terjadinya proses imbibisi, yaitu proses
penyerapan air oleh biji.
• Sebagai bahan baku fotosintesis sehingga tanaman
memproduksi glukosa.
• Mengedarkan hasil-hasil fotosintesis keseluruhan bagian
tumbuhan.

2.2 Tanaman Jagung

Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya


diselesaikan dalam 80-150 hari. Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi.
Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1m sampai 3m,
ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m.Akar jagung merupakan akar

4
serabut yang dapat mencapai kedalaman 8m meskipun sebagian besar
berada pada kisaran 2m.Batang jagung tegak dan mudah terlihat,
sebagaimana sorgum dan tebu. Batang beruas-ruas terbungkus pelepah
daun yang muncul dari buku.

B. HIPOTESIS

1.Pemberian kadar air yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda


pula terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman jagung.

2.Terdapat kadar air yang optimal yang memberikan pengaruh


pertumbuhan dan perkembangan yang maksimal pada tanaman jagung.

5
BAB III

METODE PENELITIAN

Penyelesaian laporan penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Metode


eksperimen adalah metode yang di lakukan dengan mengadakan percobaan
langsung dan meneliti terhadap objek penelitian serta adanya kontrol.

A. Hipotesis
Dalam penyiraman, semakin sedikit volume air yang di tambahkan maka
tumbuhan akan layu. Semakin banyak volume air yang di tambahkan maka
tumbuhan akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan selama volume
air dalam batas normal.

B. Waktu
Penelitian ini memakan waktu 30 hari terhitung dari hari pertama kali
menanam pada tanggal 1 Agustus 2023.Dan tempat pelaksanaan penelitian
pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman jagung di rumah saya sendiri
(Nadira Umafarida) yang beralamat di Ds. Prantaan.

C. Metode Pengumpulan Data


1. Metode Penelitian,yaitu pengumpulan data dengan percobaan
langsung berdasarkan prosedur kerja.
2. Metode Dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan mengambil
gambargambar berupa foto saat eksperimen berlangsung.
3. Studi Pustaka, yaitu dengan mengkaji berbagai literatur yang
sesuai dengan penelitian. Literatur bersumber dari buku maupun
internet.

D. Variabel Penelitian
• Variabel Kontrol : Volume air.
• Variabel bebas : Jagung.

6
E. Alat dan Bahan
1.Alat:
 Polybag
 Spidol
 Kertas
 Penggaris
 Wadah air
 Sendok ukur
2.Bahan
 Biji jagung
 Tanah
 Pupuk kandang
 Air

F. Cara Kerja
Menyiapkan alat dan bahan yang di berikan.
a.Mencampurkan tanah dengan pupuk kandang dengan perbandingan
media tanam : pupuk adalah 2:1.
b. Gunakan spidol untuk memberi keterangan pada masing-masing
polybag dengan cara:
 Sampel A: 4 sendok pertanaman.
 Sampel B: 8 sendok pertanaman.
 Sampel C: 12 sendok pertanaman.
 Sampel D: 16 sendok pertanaman.
 Sampel E: 20 sendok pertanaman.
 Kontrol/bebas lebih dari 20 sendok pertanaman.
c. Masukkan media tanam ke dalam polybag yang sudah di siapkan.
d. Beri lubang untuk memasukkan biji jagung.
e. Masukkan biji satu per satu ke dalam polybag (setiap polybag berisi
sekitar 5 biji jagung) dengan posisi melingkar.
f. Setelah itu beri sedikit air.
g. Setelah itu amati setiap hari.

7
BAB IV
HASIL PENGAMATAN

A. Tabel Pengamatan

Hari Ke- A
A1(cm) A2(cm) A4(cm) A4(cm A5(cm)
)
1
2
3
4
5 0,4 0,5 09
6 0,5 0,7 1 1,6
7 1,5 1,6 1,5 2
8 2,3 3,8 2,5 2,5
9 3,6 5,1 3,8 3,1
10 4,5 7,8 5,6 5,3
11 6,2 9,9 8,7 7,5
12 7,8 11,5 10,4 9
13 9,5 0,3 13 12,1 10,1
14 11,3 0,7 15,8 13,8 12
15 13,4 1,2 17,9 15,5 15,4
16 15,8 1,6 19 17,7 17,9
17 18,8 2,5 21,4 20,2 20
18 21,9 4,7 24,9 23 24,3
19 24,8 6,9 27,3 25,1 28
20 27 8,1 29,1 27 31
21 31,2 10,2 31,2 29,8 34,2
22 35,9 13,9 34,6 31,6 37,1
23 39,2 17,9 37,3 33,4 38
24 44,9 19,2 39,2 35,7 40,1
25 48,8 22,3 42,5 37,3 42,5
26 50 24,1 44,1 39,1 44,9

8
27 515 27,7 46,7 41,2 47,6
28 53,8 29,1 49,4 43,2 49,2
29 54,1 32,3 51,6 45,5 51,7
30 55 35,4 54,3 47,2 53,5

9
Hari Ke- B
B1(cm B2(cm) B3(cm) B4(cm B5(cm)
) )
1
2
3
4
5
6 1 2
7 1,7 2,6
8 2,5 3,5
9 4,8 4
10 6,7 1 5,4
11 8,9 2,3 7,3
12 10 4 9,8
13 11,7 5,8 13,2
14 13,9 7,9 15
15 16,5 10,2 17,3
16 19,3 13,4 20
17 21,8 15,4 23,1 1
18 24,4 17,6 25,2 2,2
19 27,9 19,8 28 4
20 30,9 22,9 30 6,9
21 33,8 25,3 32,7 9,3
22 35,1 28,4 35 11
23 37 30,2 38,1 13,6
24 39,2 33 40,9 16,9
25 41 37,1 43,5 19,4
26 44,1 39,5 46,3 21
27 45,9 42 48,9 23,4
28 47,3 43,9 51,6 25
29 49,1 46,9 54,5 27,8
30 50 48 56 30 -

10
11
Hari Ke- C
C1(cm) C2(cm) C3(cm) C4(cm) C5(cm)
1
2
3
4
5 1,5
6 3 2 1,5
7 5,2 2,5 3 0,7
8 7,1 3,6 5,5 1,5
9 10 4,9 8,3 3,2
10 13 7,4 11 5
11 15,9 9,8 14,2 7
12 19 12,3 16,7 10
13 22,4 14,7 19 14,3
14 25 16,3 21,8 17
15 27,1 18,6 24,3 20,1
16 31,2 20 27,5 23,4
17 34,2 22,1 30 25,9
18 37 24 33,4 29,3
19 39,6 25,9 35,1 31,4
20 42 27,9 37 35
21 44,9 29 39,2 37,9
22 48 31,2 40,1 41
23 50 33,5 42,3 44,6
24 53,8 35,7 45 47,8
25 57 37,6 47,5 50,9
26 60,8 39 50 54,5
27 63,5 41,3 52,9 57,2
28 65,9 43,6 55 59
29 68,1 46 57 61,8
30 70 - 48,9 60 64

12
Hari Ke- D
D1(cm) D2(cm) D3(cm D4(cm) D5(cm)
)
1
2
3
4
5
6 1,5 1,3
7 3,1 2,7
8 5,2 3,9
9 7,1 5,4
10 9 7,7
11 11,6 1,8 9,8
12 15,4 3,6 11
13 18 5,7 13,2
Hari ke- E
14 21,5
E1(cm) 2
E2(cm) 8,9
E3(cm) 15,3
E4(cm) E5(cm)
15
1 24,9 4,1 11 17
16
2 27,5 6,7 14,9 19,1
17
3 30,4 8,9 17,3 21,2
18 33,7 11,7 19,1 23,2
4
19
5 35,2 14,9 21 26
20 37 17,9 24,7 27,9
6 1,5
21
7 39,2
3,4 220,6 27 30,1
1,5
22 40,8 22,9 29,8 33
8 5,3 3,1 3,4
23
9 43,9
7,8 25,2
5,4 32 35
5,9
24 45,8 28,3 34,9 37,3
10 10 7,6 7,4 1,5
25
11 49
13,3 930,1 37,2
1,2 938,9 3
26 50,9 33,5 39 41,3
12 16,5 2,6 2 11,1 5,9
27
13 53,2
18 35 42,6
3,6 42,8
13,2 7,9
28 55 37,8 44,9 45,5
14 20,7 5,8 15 10
29
15 57,9
23,9 40 47,9
9,2 48
18,1 12,2
30 60 42 50 50,5 -
16 26,9 11 21,3 14,8
17 29 13,8 24 18,5
18 31,3 0,7 15,4 26,7 21
19 34,1 2 17,3 29,2 24,8
20 36,2 3,7 19,2 31,2 27,3
21 38,9 5,9 21 33 29,2
22 41 8 23,4 36,3 32,9
23 44,2 10,9 25,6 38,2 35,4
24 46 13,8 28,1 40 37,4
25 48,1 16 30 43,1 39,2
26 51 18,9 32,9 44,9 41,6
27 53,9 21,5 35,8 13
46,8 43,7
28 56 24,9 38,3 48 45,9
29 57,8 27,6 41,2 50 47,9
30 60 29 43 51,9 50
Hari Ke- Kontrol
1 2 3 4 5
1
2
3
4
5
6 0,5
7 2,5 1,2 2
8 4,9 3 3,2
9 7,3 5,3 5,1
10 10 7,5 2 6,9
11 14,5 9 2,8 8,1
12 17 11,6 4,3 9,8
13 19,1 15,4 2 5,9 11,6
14 21 18 3,2 8,1 13,8
15 24,9 20,3 5 10 15,4
16 27 23,2 7,2 12,2 17,4
17 30,5 25,7 9,1 13,9 19,2
18 33 27,5 10 16 21
19 35,4 30,1 13 18,5 23,2
20 38,1 15,1 20,1 23,3
21 40,1 16,9 23
22 18,4
23
24
25
26
27
28 1 2 2 1,5 1
29 2,1 3,3 3,2 14
2,7 1,5
30 4,3 5,4 4,8 4,5 2,1
B. Grafik penelitian

tanaman yang paling tinggi


80
70
60
50
40
30
20
10
0
A B C D E kontrol

tanaman yang paling tinggi

tanaman yang hidup & mati


6
5
4
3
2
1
0
1 2 3 4 5 6 7

Series1 Series2 Series3 Series4

C. Pembahasan
Pada penelitian yang dilakukan, pengamatan menggunakan enam sampel
yang ditanam di polybag. Keenam wadah tersebut diletakkan diluar

15
ruangan pada tempat yang sama, dengan suhu dan kelembapan yang sama.
Perbedaan yang terjadi di sini hanya pada volume air sumur yang
disiramkan pada setiap biji jantung. Penelitian ini dilakukan selama 30
hari.
a. Pada polybag A mulai tumbuh rata-rata pada hari ke 6,sebanyak 5
tanaman , tidak ada tanaman yang mati jadi pada polybag A
tanaman tumbuh semua. Tetapi sampel A penyiraman dengan
volume air sumur 4 sendok pertanaman.Pertumbuhan dan
perkembangannya kurang maksimal, karena kurang air.
b. Pada polybag B, biji 1 mulai tumbuh pada hari ke 6,biji 2 mulai
tumbuh pada hari ke 10,biji 3 mulai tumbuh pada hari ke 6,biji 4
mulai tumbuh pada hari ke 17,dan biji ke 5 tidak tumbuh. Sampel
B penyiraman dengan volume air sumur sebanyak 8 sendok
pertanaman. Pertumbuhan dan perkembangannya cukup optimal,
karena air yang di siramkan lumayan cukup.
c. Pada polybag C, biji 1 mulai tumbuh pada hari ke 5,biji ke 2 tidak
tumbuh, biji ke 3,4mulai tumbuh pada hari ke 6,dan biji ke 5 mulai
tumbuh pada hari ke 7.Sampel C ini, penyiraman dengan volume
air sumur 12 sendok pertanaman. Pertumbuhan dan
perkembangannya sangat optimal, karena air yang disiramkan
cukup pas.
d. Pada polybag D, biji 1 mulai tumbuh pada hari ke 6,biji ke 2 mulai
tumbuh pada hari ke 14,biji ke 3 mulai tumbuh pada hari ke 11,biji
ke 4 mulai tumbuh pada hari ke 6,dan biji ke 5 tidak tumbuh.
Sampel D penyiraman dengan volume air sumur 16 sendok
pertanaman. Sehingga air yang disiramkan cukup berlebihan.
e. Pada polybag E, biji 1 tumbuh pada hari ke6, biji ke 2 tumbuh pada
hari ke 7,biji ke 3 tumbuh pada hari ke 11,pada biji je 4 tumbuh
pada hari ke 7,dan biji ke 5 tumbuh pada hari ke 10.Sampel E ,
penyiraman dengan volume air sumur 20 sendok pertanaman.
Sehingga air yang disiramkan sangat-sangat berlebihan.

16
f. Pada polybag kontrol, biji 1 tumbuh pada hari ke 6,biji 2 tumbuh
pada hari ke 7,biji 3 tumbuh pada hari ke 13,biji 4 tumbuh pada
hari ke 10,biji 5 tumbuh pada hari ke 7.Dengan volume
penyiraman air sebanyak lebih dari 20 sendok pertanaman.
Sehingga tanaman menjadi mati akibat kelebihan air. Kemudian
saya tanami lagi dan tumbuh pada hari ke 28.

BAB V
PENUTUP

17
A. Kesimpulan
Kadar atau volume penyiraman air berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan pada tanaman jagung dan terdapat kadar air optimal yang
memberikan pengaruh pertumbuhan dan perkembangan yang maksimal pada
tanaman jagung.Jagung dengan volume penyiraman 12 sendok lebih baik
daripada jagung yang di siram dengan volume 4 sendok. Hal ini membuktikan
bahwa air dapat mempercepat suatu proses pertumbuhan dan perkembangan biji
pada tanaman jagung.

B. Saran

Adapun saran yang bisa di berikan untuk pelaksanaan praktikum yaitu sebaiknya
pada saat mengukur tinggi tanaman jagung harus teliti agar tidak terjadi
kesalahan data dan penyiraman tanaman harus di lakukan secara teratur.

DAFTAR PUSTAKA

18
http://maaymeong.blogspot.com/2014/10/contoh-laporan-perkembangan-
dan.html?m=1
https://id.scribd.com/doc/283604561/Laporan-Pengamatan-Pengaruh-
Volume-Air-terhadap-Pertumbuhan-dan-Perkembangan-Tumbuhan-
Kacang-Hijau-docx
https://id.scribd.com/document/494552099/PENGARUH-AIR-TERHADAP-
JAGUNG
https://www.studocu.com/id/document/universitas-jenderal-soedirman/
agroteknologi-akreditasi-a/laporan-biologi-sma/44644722

19

Anda mungkin juga menyukai