Anda di halaman 1dari 27

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala
rahmat, hidayah dan inayah-Nya serta berkat pertolongan dan petunjuk-Nya kepada penulis,
sehingga dalam waktu yang telah ditentukan dapat menyelesaikan Laporan Penelitian ini
dengan baik. Sholawat serta Salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar
Muhammad SAW, keluarga, serta para sahabatnya dan seluruh umatnya yang tetap
berpegang teguh pada ajaran-Nya dan yang selalu kita nantikan syafaatnya di yaumul
kiyamah nanti.
Proposal penelitian ini diajukan kepada Ibu Dra.Rahayu Fitrianingrum,Msi. sebagai
bahan acuan dan penilaian dalam terhadap penelitian yang akan penulis laksanakan terkait
dengan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau.
Dalam penyelesaian Laporan Penelitian ini, penulis banyak mendapat masukan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada seluruh pihak yang telah membantu dan berkontribusi dalam pembuatan proposal
penelitian ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih banyak kekurangan, sehingga
adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari pihak manapun sangat diharapkan
demi kesempurnaan selanjutnya, penulis juga berharap semoga tulisan ini dapat memberikan
sumbangan pemikiran kepada pihak-pihak yang terkait dalam permasalahan ini

Wonosobo, 31 Oktober 2013

PENULIS

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkecambahan biji merupakan bentuk awal embrio yang berkembang menjadi


sesuatu yang baru yaitu tanaman anakan yang sempurna (Baker, 1950) . Selain itu
definisi lain dari perkecambahan biji adalah proses tumbuhnya embrio atau keluarnya
redicle dan plumulae dari kulit biji (Kramer dan Kozlowski, 1979). Dalam
perkecambahan, biji mengalami pertumbuhan dan mengalami perkembangan.
Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume karena adanya penambahan substansi
(bahan dasar) yang bersifat irreversibel (tidak dapat kembali). Sedangkan,
perkembangan adalah proses menuju tercapainya kedewasaan yang tidak dapat
diukur. Pertumbuhan dalam suatu perkecambahan biji dapat langsung diukur apabila
tunasnya sudah keluar dan tumbuh. Sama halnya dengan pertumbuhan, perkembangan
juga dapat dilihat dari tunas/awal, hanya saja tidak diukur melainkan melihat apa saja
struktur tubuh kecambah yang mulai ada dari awal/tunas, seperti ; awal
berkembangnya batang, akar, dan sebagainya. Pertumbuhan dan perkembangan suatu
biji kecambah akan selalu berbeda-beda tergantung media tanam yang dipakai dan
unsur-unsur yang terdapat dalam media tanam tersebut.
Di Indonesia terdapat lebih dari 12.000 jenis kacang-kacangan, di antaranya adalah
kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, kapri, koro, dan kedelai. Kacang merah
sendiri memiliki kandungan protein yang tinggi dan memberikan manfaat besar untuk
kehidupan kita sehari-hari. Protein yang dikandung kacang merah sangat bermanfaat
bagi kesehatan tubuh kita terutama untuk kesehatan jantung. Kacang merah ini
dipercayai berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Kacang merah
merupakan salah satu kelompok kacang polong yang, kue bulan, kue moci, kue
dorayaki, donat isi, dan lain-lain. paling terkenal di dunia. Kacang merah biasa
dikonsumsi ketika sudah benar-benar masak berupa kacang kering. Di Indonesia,
kacang merah kering umumnya dimasak menjadi bubur, sup atau campuran sayur,
nasi tim atau es.
Dalam pertumbuhan tanaman, kacang merah memerlukan media dan dipengaruhi
oleh beberapa faktor salah satunya adalah air, yang memiliki fungsi penting dalam
pertumbuhan serta perkembangan kacang merah , dimana perlakuan penyiraman air
secara berbeda akan dapat menghasilkan biji kecambah dengan pertumbuhan dan
perkembangan yang berbeda, sesuai konsentrasi dan partikel terlarut yang berada
dalam suatu air sebagai pelarut murni.Melihat perlakuan terhadap pemanfaatan air
dalam kehidupan sehari-hari, banyak hal yang membuat penggunaan air teh, air beras,
dan air biasa menjadi tidak efektif, utamanya akibat pembuangan air-air tersebut
sebagai air sisa pakai yang kemudian akan menjadi air got (air limbah / air comberan).
Hal ini biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari rumah tangga, selain itu
pembuangan air teh, air beras, dan air biasa sebagai air sisa pakai juga terjadi dalam
skala besar, salah satunya di restaurant-restauran atau rumah makan. Terkadang
pembuangan air sisa tersebut dalam skala besar menimbulkan permasalahan
lingkungan, yaitu eutrofikasi.
Masalah eutrofikasi terjadi akibat banyaknya nutrient yang masuk ke badan air, dan
menyebabkan banyaknya bakteri yang tumbuh dalam badan air sehingga mengganggu
kehidupan biota laut akibat berkurangnya oksigen dan sulitnya penetrasi sinar
matahari kedalam badan air tersebut. Padahal sejatinya air sisa tersebut memiliki
kandungan zat yang dapat membantu pertumbuhan tanaman. Sehingga dengan
memanfaatkannya akan lebih efektif dan bermanfaat bagi lingkungan,serta memberi
nilai ekonomis tersendiri.
Dengan melihat latar belakang dan persoalan tentang perbedaan perlakuan
penyiraman air tersebut, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul :

“Pengaruh Pemberian Jenis Air Siraman Berbeda Terhadap Laju Pertumbuhan


Tanaman Kacang Merah“

B. Rumusan Masalah
1. Apakah dengan memberikan air yang berbeda pada tanaman akan mempengaruhi
pertumbuhan tanaman ?
2. Bagaimana perbandingan laju pertumbuhan tanaman kacang merah yang disiram
dengan berbagai jenis air yakni air biasa, air got, air beras dan air teh ?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pertumbuhan tanaman dengan memberikan air yang berbeda


2. Mengetahui dan menganalisis perbandingan laju pertumbuhan dan perkembangan
tanaman kacang merah yang disiram dengan berbagai jenis air yakni air biasa, air
got, air beras, dan air teh.

D. Hipotesis
 Ada pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang
merah yang di disiram dengan berbagai jenis air yakni air biasa, air got, air
beras, dan air teh.
 Air beras memiliki pengaruh paling besar karena memecah molekul
karbohidrat menjadi unsur sederhana untuk mempercepat pertumbuhan
tanaman.

E. Manfaat Penelitian
1. Sebagai laporan penelitian dalam tugas penelitian BAB I mata pelajaran
Biologi kelas XII SMA Muhammadiyah Wonosobo
2. Sebagai media informasi terkait dengan penggunaan air siraman yang berbeda
dan korelasinya dengan pertumbuhan kecambah kacang merah.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau
dimensi tingkat sel organ maupun individu dan bersifat kualitatif. Sifat kualitatif dari
pertumbuhan dapat ditandai dengan dapat diukurnya berat, panjang, umur, dan
keseimbangan metabolisme. Untuk mengukur pertumbuhan tanaman, dapat digunkan
auksanometer
Pertumbuhan tanaman dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pertumbuhan
primer dan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan primer merupan pertumbuhan di
mana tanaman akan memanjang di ujung akar maupun di ujung batangnya. Terdapat
tiga macam pertumbuhan primer berdasarkan letaknya
1. daerah pembelahan sel, terdapat pada bagian ujung akar dan aktif
membelah karena bersifat meristematik,
2. daerah perpanjangan sel, terdapat di belakang daerah pembelahan dan
sel – selnya berkemampuan untuk membesar dan memanjang,
3. daerah diferensiasi sel, terdapat sel – sel yang mampu berdiferensiasi
untuk mencapai fungsi dan struktur khusus.
Selain pertumbuhan primer, juga terdaoa pertumbuhan sekunder yang
merupakan pertumbuhan akitivitas sel meristem sekunder seperti kambium. Adanya
aktivitas kambium ini mengakibatkan menambahnya diameter batang. Terdapat dua
macam kambium, yaitu kambium vaskuler dan kambium gabus. Kambium vaskuler
terletak di antara xylem dan floem sehingga sel kambium akan membelah ke arah
dalam membentuk xylem sekunder dan ke arah luar membentuk floem sekunder.
Sedangkan kambium gabus merupakan sel meristem yang terletak di bawah epidermis

B. Perkecambahan

Perkecambahan adalah proses tumbuhnya embrio dalam biji secara perlahan menjadi
tumbuhan muda. Proses perkecambahan dipengaruhi oleh oksigen, suhu, dan cahaya.
Oksigen dipakai dalam proses oksidasi sel untuk menghasilkan energi. Perkecambahan
diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media
lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap
imbibisi (berarti "minum"). Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah
maupun udara (dalam bentuk embun atau uap air. Efek yang terjadi adalah membesarnya
ukuran biji karena sel-sel embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik.

Perkecambahan meningkatkan daya cerna karena berkecambah merupakan proses


katabolis yang menyediakan zat gizi penting untuk pertumbuhan tanaman melalui reaksi
hidrolisis dari zat gizi cadangan yang terdapat di dalam biji. Melalui germinasi, nilai daya
cerna kacang-kacangan akan meningkat, sehingga waktu pemasakan atau pengolahan pun
menjadi lebih singkat. Pada saat berkecambah terjadi hidrolisis karbohidrat, protein dan
lemak menjadi senyawa yang lebih sederhana, sehingga mudah dicerna. Selama proses itu
pula terjadi peningkatan jumlah protein dan vitamin, sedangkan kadar lemaknya mengalami
penurunan.

Perkecambahan memerlukan suhu yang tepat untuk aktivasi enzim. Perkecambahan tidak
dapat berlangsung pada suhu yang tinggi, karena suhu yang tinggi dapat merusak enzim.
Pertumbuhan umumnya berlangsung baik dalam keadaan gelap. Perkecambahan memerlukan
hormone auksin dan hormone ini mudah mengalami kerusakan pada intensitas cahaya yang
tinggi. Karena itu di tempat gelap kecambah tumbuh lebih panjang daripada di tempat terang.
(Istamar Syamsuri, 2004)

Adapun tahapan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sehingga terjadinya


perkecambahan adalah sebagai berikut

 Pembelahan sel : Jumlah bertambah banyak


 Spesialisasi : Sel-sel yang sejenis berkelompok
 Diferensiasi sel : Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan fungsi
 Organogenesis sel : Proses pembentukkan organ-organ tumbuhan
 Morfogenesis sel : Kekhususan antar organ dalam bentuk dan fungsi
 Perkecambahan : Proses pertumbuhan biji menjadi makhluk hidup baru

Berdasarkan letak kotiledonnya, terdapat dua macam tipe perkecambahan, yaitu


perkecambahan hipogeal dan perkecambahan epigeal.

1. Perkecambahan Hipogeal

Perkecambahan hipogeal terjadi karena pertumbuhan memanjang dari epikotil yang


menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah, sedangkan pada
tumbuhan gandum, makanan diambil dari endosperma. Misalnya biji tanaman Kacang Kapri
( Pisum Sativum ).

2. Perkecambahan Epigeal
Pada perkecambahan epigeal, hipokotil tumbuh memanjang. Akibatnya, plumula dan
kotiledon terdorong ke permukaan tanah, misalnya bunga matahari ( Helianthus annuus ) dan
kacang hijau ( Phaseolus radiantus ). Pada perkecambahan secara epigeal ini, kotiledon yang
terkena sinar matahari akan mengembangkan klorofil dan dapat mengadakan fotosintesis,
tetapi sebelum hal itu terjadi, suplai makanan diambil dari endosperm. Kotiledon hanya
berfungsi sementara sebagai daun tempat fotosintesis, yaitu sebelum daun sesungguhnya
tumbuh.

C. Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan adalah :

1) Peristiwa perubahan biologi yang terjadi pada makhluk hidup yang berupa
pertambahan ukuran (volume, massa, dan tinggi).

2) Irreversibel (tidak kembali ke asal).

3) Dapat diukur serta dinyatakan secara kuantitatif.

4) Auksanometer adalah Suatu alat untuk mengukur pertumbuhan memanjang suatu


tanaman, yang terdiri atas sistem kontrol yang dilengkapi jarum penunjuk pada busur
skala atau jarum yang dapat menggaris pada silinder pemutar.

Perkembangan adalah:

1) Proses menuju tercapainya kedewasaan atau tingkat yang lebih sempurna (kompleks).

2) Sel-sel berdiferensiasi.

3) Peristiwa diferensiasi menghasilkan perbedaan yang tampak pada struktur dan fungsi
masing-masing organ, sehingga perubahan yang terjadi pada organisme tersebut
semakin kompleks.

4) Proses ini berlangsung secara kualitatif.


5) Irreversible

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan


Tumbuhan

1. Faktor Internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam tumbuhan sebagai pengendali
proses pertumbuhan dan perkembangan, hal ini meliputi ;
 Genetik ( hereditas )
Gen adalah adalah unit pewarisan sifat bagi organisme hidup. Gen bekerja
untuk mengkodekan aktivitas dan sifat yang khusus dalam pertumbuhan dan
perkembangan.
 Enzim
Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (
senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam
suatu reaksi kimia organik.
 Hormon ( Fitohormon )
Hormon tumbuhan atau fitohormon adalah sekumpulan senyawa organik
bukan hara (nutrien), baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat oleh
manusia, yang dalam kadar sangat kecil mampu mendorong, menghambat,
atau mengubah pertumbuhan, perkembangan, dan pergerakan (taksis)
tumbuhan. Kadar kecil yang dimaksud berada pada kisaran satu milimol per
liter sampai satu mikromol per liter. Hormon dalam konsentrasi rendah
menimbulkan respons fisiologis. Terdapat 2 kelompok hormon yaitu sebagai
berikut. Beberapa contoh hormon adalah hormon auksin, giberelin, sitokinin,
gas etilen, asam traumalin, asam absisat, dan kalin (rizokalin, phytokalin,
kaulokalin dan antokalin).

2. Faktor Eksternal , yaitu materi atau hal-hal yang terdapat diluar tanaman yang
berdampak pada tanaman itu, baik secara langsung ataupun tidak langsung.Termasuk
ke dalam faktor luar adalah cahaya, derajat keasaman (Ph) , temperatur, garam-
garaman dan mineral (unsur hara) , iklim, kelembaban, gravitasi bumi (terkait
distribusi enzim pertumbuhan / geotropisme) , oksigen, kerbondioksida, air dan
beberapa faktor lain seperti patogen serta kompetisi antar mahkluk hidup.

E. Air
Air (H2O) adalah cairan jernih,tidak berwarna,tidak berasa,tidak berbau yang
terdapat dan diperlukan dalam kehidupan manusia,hewan dan tumbuhan,yang
secara kimiawi air terbentuk dari Hidrogen dan Oksigen. Air merupakan salah
satu faktor yang dapat mempercepat perkecambahan dan menghentikan masa
dormansi biji. Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan
sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati
adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi. Biji menyerap air
dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk
embun atau uap air. Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena
sel-sel embrio membesar) dan biji melunak, proses ini murni fisik.
Kehadiran air di dalam sel mengaktifkan sejumlah hormon perkecambahan
awal. Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara giberelin
meningkat. Selain itu masuknya air pada biji juga menyebabkan enzim aktif
bekerja. Bekerjanya enzim merupakan proses kimia. Enzim amilase bekerja
memecah tepung menjadi maltosa, selanjutnya maltosa dihidrolisis oleh maltase
menjadi glukosa. Protein juga dipecah menjadi asam – asam amino. Senyawa
glukosa masuk ke dalam proses metabolisme dan dipecah menjadi energi dan
senyawa karbohidrat yang menyusun struktur tubuh Asam – asam amino
dirangkaikan menjadi protein yang berfungsi menyusun struktur sel dan enzim –
enzim baru. Asam – asam lemak terutama dipakai untuk menyusun membran
sel.
Perubahan pengendalian ini merangsang pembelahan sel di bagian yang aktif
melakukan mitosis, seperti di bagian ujung radikula. Akibatnya ukuran radikula
makin besar dan kulit atau cangkang biji terdesak dari dalam, yang pada
akhirnya pecah. Pada tahap ini diperlukan prasyarat bahwa cangkang biji cukup
lunak bagi embrio untuk dipecah.

 Fungsi Air Untuk Tumbuhan


1. Memberikan tekanan turgor pada dinding sel sehingga sel dapat membelah dan
membesar.
2. Merangsang terjadinya proses imbibisi, yaitu proses penyerapan air oleh biji.
3. Sebagai bahan baku fotosintesis sehingga tanaman memproduksi glukosa.
4. Mengedarkan hasil-hasil fotosintesis keseluruh bagian tumbuhan.
5. Bila tanaman kekurangan air, maka tanaman akan kering dan kekurangan nutrisi
karena tidak ada yang mengangkut nutrisi itu. Tetapi jika kelebihan air juga tidak
baik untuk tanaman karena pertumbuhan tanaman akan terhambat dan
kemungkinan akan mati.

 Macam – Macam Air

1) Air Beras :
Kandungan nutrisi beras yang tertinggi terdapat pada bagian kulit ari. Sayangnya
sebagian besar nutrisi pada kulit ari telah hilang selama proses penggilingan dan penyosohan
beras. Sekitar 80% vitamin B1, 70% vitamin B3 , 90% vitamin B6, 50% mangan (Mn), 50%
fosfor (P), 60% zat besi (Fe), 100% serat, dan asam lemak esensial hilang dalam proses
membuat beras lebih “indah” untuk dimakan.

2) Air Teh

Kandungan nutrisi yang dimiliki air teh basi membuat air teh basi ini mampu
memperbaiki kesuburan tanah, merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun, limbah
rumah tangga ini dapat digunakan langsung tanpa harus diolah lagi.

3) Air Biasa

Air pada suhu dan tekanan standar. Air ini hambar dan tidak berbau. Warna intrinsik
dari air dan es adalah warna biru yang sangat sedikit, walaupun kedua muncul berwarna
dalam jumlah kecil. Uap air pada dasarnya tidak terlihat sebagai gas.

4) Air Got

Di dalam air got dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi,
minyak, lemak, air buangan manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai.
Ada pula bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang hanyut terbawa
arus air. Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan
pencemaran lain dari limbah rumah tangga adalah pencemaran biologis berupa bibit penyakit,
bakteri, dan jamur.

F. Identifikasi Tanaman Kacang Merah

KACANG MERAH
Nama Umum
Indonesia : KacangMerah
Inggris : Azuki bean
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom :Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi :Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus : Vigna
Spesies : Vigna angularis
Kacang merah kering adalah sumber karbohidrat kompleks, serat makanan (fiber),
vitamin B (terutama asam folat dan vitamin B6), fosfor, mangaan, besi, thiamin, dan protein.
Setiap 100 gram kacang merah kering yang telah direbus dapat menyediakan 9 gram protein
atau 17 persen dari angka kecukupan protein harian. Kacang merah mempunyai nama ilmiah
Vigna angularis. Kacang merah berbentuk biji.Apabila biji tersebut jatuh ke tanah, lama-
kelamaan dari biji itu akan mengeluarkan tunas. Proses itulah yang dinamakan
perkecambahan.

G. Kerangka Berpikir

KETIDAKEFEKTIFAN TIAP AIR


KANDUNGAN AIR
PENGGUNAAN AIR TEH, MEMILIKI
MEMPENGARUHI
AIR BIASA, DAN AIR BERAS KANDUNGAN
PERTUMBUHAN
DALAM KEHIDUPAN ZAT DAN
KACANG MERAH
SEHARI-HARI SEBAGAI AIR NUTRIEN
( Vigna angularis)
SISA YANG TIDAK DIOLAH TERLARUT YANG
LALU MENJADI AIR GOT BERBEDA-BEDA

PERTUMBUHAN PERTUMBUHAN PERTUMBUHAN PERTUMBUHAN


DENGAN AIR TEH DENGAN AIR DENGAN AIR DENGAN AIR
BIASA BERAS GOT

KACANG MERAH MENGALAMI


DIKETAHUI AIR MENGURANGI
PERBEDAAN PERTUMBUHAN
DENGAN PENGARUH KETIDAK
AKIBAT PERBEDAAN JENIS AIR
YANG BESAR DAPAT EFEKTIFAN
SIRAMNYA, SEMENTARA
DIMANFAATKAN DALAM
PERLAKUAN KAITANNYA DENGAN
UNTUK PERTUMBUHAN PENGGUNAAN
SUHU, TANAH (MEDIA) DAN
TANAMAN AIR
INTENSITAS CAHAYANYA SAMA

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen. Sebab dalam memperoleh data
penelitian, peneliti melakukan percobaan langsung untuk membandingkan laju
pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang merah yang disiram dengan
berbagai jenis air yakni air biasa, air got, air beras, dan air teh.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 14 Oktober 2013 hingga 27 Oktober


2013. Bertempat di Wonolelo, Wonosobo ( Rumah Aditya Pradana).

C. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah eksperimental, studi pustaka, dan
dokumentasi. Sedangkan teknik analisanya dengan menggunakan referensi dari buku
pedoman , internet maupun data yang diperoleh dari hasil penelitian tersebut.

D. Definisi Operasional dan Variabel

 Definisi Operasional

Media air adalah media yang digunakan dalam proses perendaman kacang
merah untuk membandingkan pertumbuhan kecambah masing-masing
tanaman.

Laju pertumbuhan adalah kecepatan atau kelajuan pertambahan ukuran


atau berat serta perubahan bentuk.

Tanaman kacang merah adalah tanaman yang berasal dari hasil


perkecambahan biji kacang merah.

 Variable
Variable adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian
dalam suatu penelitian (Suharsimi Arikunto,2002).Variabel dalam laporan ini
terbagi atas variabel bebas, variabel terikat dan variabel kontrol.

 Variabel Bebas : Variabel yang apabila berubah akan mengakibatkan


perubahan pada variable lain. Adapun variabel bebas dalam penelitian ini
adalah air beras, air teh, air got, dan air biasa.
 Variabel Terikat : Variabel yang berubah akibat perubahan pada variabel
bebas. Adapun variable terikat dalam penelitian ini adalah tinggi batang dan
banyak daun tanaman kacang merah.
Batang : diukur tingginya dalam satuan Centimeter ( Cm ).
Daun : dihitung jumlahnya dalam helai.
 Variable Kontrol : Kondisi suhu, pencahayaan, pasokan gas ( CO2dan O2), dan
media tanah yang sama.
E. Alat dan Bahan

1. Alat

Pensil 2B dan Spidol 20 Gelas Plastik Bekas Polybag

Mangkok Penggaris Buku Tulis

Kertas Label

2. Bahan
Kacang Merah Tanah Subur Air Teh

Air Got Air Biasa Air Beras

3. Rancangan Percobaan

Faktor Luar : Air Beras, Air Teh, Air Got, Air Biasa

Jenis Tanaman : Kacang Merah

Waktu Penyiraman : Setiap hari, Sore jam 17.30 WIB

Waktu Pengukuran : Dua hari sekali, jam 23.00 WIB

Sampel :Lima tanaman setiap satu percobaan ( 1 jenis air terdapat 5 polybag)

Populasi : Dua puluh tanaman untuk seluruh percobaan


4. Langkah Kerja

Langkah kerja I untuk proses perendaman biji kacang merah:

1. Memilih kacang merah yang kualitasnya baik dan tidak membusuk.

2. Merendam biji kacang merah selama 2 – 3 jam di dalam baskom tersebut.

3. Memilih kacang merah yang tenggelam atau yang berada di dasar baskom di dalam
air yang menandakan kualitasnya baik dan cocok untuk ditanam.

Langkah kerja II untuk proses penanaman biji kacang merah:

1. Menyiapkan 20 buah polybag yang telah berisi tanah.

2. Memberi tanda pada masing-masing polybag untuk dimasukkan kacang merah yang
direndam dengan air.

3. Memasukkan masing-masing 5 buah kacang merah pilihan pada ke dua puluh polybag
yang berbeda.

4. Kemudian memberi kertas label pada tiap polybag dengan nama berbagai jenis air
( air got, air beras, air teh, air biasa ) dan nomor. AG ( Air Got) 1-5, AB (Air Beras)
1-5, AT (Air Teh) 1-5, dan ABIA (Air Biasa) 1-5.

5. Menunggu beberapa hari hingga kecambahnya muncul.

Langkah kerja III untuk meneliti laju pertumbuhan kacang merah di dua tempat
berbeda:

1. Menyiram polybag dengan berbagai jenis air ( air got, air beras, air teh, air biasa )
sesuai nama label.

2. Melakukan pengamatan selama 13 hari untuk melihat laju pertumbuhan dan


perkembangan tanaman dan mencatat hasilnya.

3. Melakukan dokumentasi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Hasil Pengamatan

Dari hasil penelitian selama 13 hari, yaitu per tanggal 14 Oktober 2013 hingga 27 Oktober
2013. Didapatkan data-data pertumbuhan dan perkembangan batang serta daun tanaman
kacang merah (Vigna angularis ) yang dirangkum dalam tabel- tabel sebagai berikut,

Tabel Laju Pertumbuhan dan Perkembangan Batang Tanaman Kacang Merah


Tanggal 14 – 27 Oktober 2013

Hari Rata-
Tanaman
1 3 5 7 9 11 13 Rata

1 - 5 13 19 25 27 29 19,66667

2 - 7 16 20 27 28 30 21,33333
Air
Beras 3 - 4 9 17 21 26 27 17,33333
(P1)
4 - 7 16 21 28 30 30 22

5 - 5 14 22 27 28 28 20,66667

Rata-
- 5,6 13,6 19,8 25,6 27,8 28,8 20,08333
rata

Hari Rata-
Tanaman
Rata
1 3 5 7 9 11 13

1 - 4 10 18 24 27 27 18,33333

2 - 4 12 19 22 25 27 18,16667
Air
Biasa 3 - 5 13 18 21 25 26 18
(K1)
4 - 5 12 18 21 24 26 17,66667

5 - 6 14 17 21 25 27 18,33333

Rata-
- 4,8 12,2 18 21,8 25,2 26,6 18,1
rata
Hari Rata-
Tanaman
Rata
1 3 5 7 9 11 13

1 - 6 14 17 21 25 27 18,33333

2 - 5 12 17 19 25 29 17,83333
Air
Teh 3 - 5 14 19 24 27 29 19,66667
(P2)
4 - 6 15 20 22 24 27 19

5 - 4 11 17 24 24 27 17,83333

Rata-
- 5,2 13,2 18 22 25 27,8 18,53333
rata

Hari Rata-
Tanaman
1 3 5 7 9 11 13 Rata

1 - 4 13 19 21 25 26 18

2 - 5 12 17 22 25 27 18
Air
Got 3 - 4 12 17 22 28 28 18,5
(P3)
4 - 4 10 16 22 28 29 18,16667

5 - 5 13 17 21 26 28 18,33333

Rata-
- 4,4 12 17,2 21,6 26,4 27,6 18,2
rata
Tabel Laju Pertumbuhan dan Perkembangan Daun Tanaman Kacang Merah
Tanggal 14 – 27 Oktober 2013

Hari
Rata-
Tanaman
Rata
1 3 5 7 9 11 13

1 - 2 2 2 2 2 2 2

2 - 2 2 2 2 2 2 2
Air
Beras 3 - 2 2 2 2 2 2 2
(P1)
4 - 2 2 2 2 2 2 2

5 - 2 2 2 2 2 2 2

Rata-
- 2 2 2 2 2 2 2
rata

Hari Rata-
Tanaman
1 3 5 7 9 11 13 Rata

1 - 2 2 2 2 2 2 2

2 - 2 2 2 2 2 2 2
Air
Biasa 3 - 2 2 2 2 2 2 2
(K1)
4 - 2 2 2 2 2 2 2

5 - 2 2 2 2 2 2 2

Rata-
- 2 2 2 2 2 2 2
rata
Hari
Rata-
Tanaman
Rata
1 3 5 7 9 11 13

1 - 2 2 2 2 2 2 2

2 - 2 2 2 2 2 2 2
Air
Teh 3 - 2 2 2 2 2 2 2
(P2)
4 - 2 2 2 2 2 2 2

5 - 2 2 2 2 2 2 2

Rata-
- 2 2 2 2 2 2 2
rata

Hari Rata-
Tanaman
1 3 5 7 9 11 13 Rata

1 - 2 2 2 2 2 2 2

2 - 2 2 2 2 2 2 2
Air
Got 3 - 2 2 2 2 2 2 2
(P3)
4 - 2 2 2 2 2 2 2

5 - 2 2 2 2 2 2 2

Rata-
- 2 2 2 2 2 2 2
rata
Grafik Laju Pertumbuhan dan Perkembangan Batang Tanaman Kacang Merah
Tanggal 14 – 27 Oktober 2013

Grafik Laju Pertumbuhan dan Perkembangan Daun Tanaman Kacang Merah


Tanggal 14 – 27 Oktober 2013

Rata-Rata
2
1.5
1
0.5
0 Rata-Rata
Air Air Air Air Rata -
Biasa Beras Teh Got Rata
(K1) (P1) (P2) (P3)
b. Pembahasan

Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa pada hari pertama, kecambah belum
tumbuh, sedangkan pada hari ketiga ada kecambah yang tumbuh. Hal ini menunjukkan
bahwa lamanya dormansi tanaman kacang merah yang sebelumnya direndam dengan air
berlangsung selama 3 hari. Diantara laju pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang
merah yang disiram menggunakan air beras ( perlakuan 1 ), air teh (perlakuan 2), air got
( perlakuan 3 ), dan air biasa ( kontrol ), tanaman kacang merah yang disiram dengan air
beraslah yang memiliki pertumbuhan yang paling baik. Jika dibandingkan banyaknya helai
daun yang disiram dengan air beras, air biasa, air teh dan air got tidak ada perbedaan. Dari
hari ke 3 sampai hari ke 13 hanya ada 2 helai ini diperkirakan karena tanaman kekurangan
hormon sitokinin. Sedangkan pertumbuhan rata – rata tinggi batang yang disiram dengan
menggunakan air beras ( 2,9 ). Dan laju pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi dengan
penyiraman beras terbilang cepat. Ini dikarenakan karbohidrat akan terpecah menjadi unsur
yang lebih sederhana dan memberikan nutrisi bagi mikroba yang menguntungkan bagi
tanaman.

Air cucian beras memiliki kandungan nutrisi yang melimpah di antaranya karbohidrat
berupa pati sebesar 85-90 persen, protein glutein, selulosa, hemiselulosa, gula, dan vitamin
yang tinggi yang sangat berguna bagi pertumbuhan dan perkembangan. Kemudian rata – rata
tinggi batang yang disiram dengan menggunakan air teh ( 2,64 ). Tanaman kacang merah
yang disiram dengan menggunakan air teh juga terbilang baik karena pertumbuhan
batangnya yang tidak begitu jauh dengan air beras. Ini karena Mikroba yang dihasilkan oleh
air teh hanya bersifat toksik pada serangga tidak pada tanaman sehingga tidak perlu khawatir
tanaman itu beracun dan berbahaya untuk dikonsumsi oleh manusia. Dengan kandungan
nutrisi yang dimiliki air teh membuat air teh ini mampu memperbaiki kesuburan tanah,
merangsang pertumbuhan.

Rata – rata tinggi batang yang disiram dengan menggunakan air got ( 2,6 ). Tanaman
kacang merah yang disiram menggunakan air got terbilang lamban karena di dalam air got
dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemak, air
buangan manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai. Ada pula bahan-
bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah
bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan pencemaran lain dari
limbah rumah tangga adalah pencemaran biologis berupa bibit penyakit, bakteri, dan jamur.
Unsur – unsur tersebut diperkirakan tidak begitu baik bagi tanaman sehingga
pertumbuhannya lebih lamban.

Rata – rata tinggi batang yang disiram dengan menggunakan air biasa ( 2,58 ).
Diantara ketiga perlakuan, kontrollah yang paling lamban pertumbuhannya ini diperkirakan
karena air biasa memiliki kandungan nutrient yang sangat sedikit jika dibandingkan dengan
perlakuan 1, 2, 3. Jadi dengan data tersebuat disimpulkan bahwa air beraslah yang memiliki
laju pertumbuhan dan perkembangan yang paling baik.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

 Terdapat perbedaan pengaruh pertumbuhan dan perkembangan tanaman


kacang merah yang di disiram dengan berbagai jenis air yakni air biasa, air
got, air beras, dan air teh.

 Diurutan pertama, kacang merah yang disiram dengan menggunakan air beras
laju pertumbuhan dan perkembangan sangat signifikan, karena air cucian beras
mempunyai kandungan karbohidrat yang tinggi. Karbohidrat bisa jadi
perantara terbentuknya hormon auksin dan giberelin. Dua jenis bahan yang
banyak digunakan dalam zat perangsang tumbuh (ZPT) buatan. Hormon
auksin tersebut kemudian dimanfaatkan untuk merangsang pertumbuhan
pucuk dan kemunculan tunas baru seperti pertambahan jumlah daun
sedangkan giberelin berguna untuk merangsang pertumbuhan akar. Selain
sebagai sumber energi dan protein, beras juga mengandung berbagai unsur
mineral dan vitamin.

 Di urutan kedua konsentrasi air teh memberi pengaruh yang kurang signifikan
jika dibandingkan dengan air beras terhadap pertumbuhan tanaman kacang
merah meskipun kandungan-kandungan mineral dalam teh banyak
seperti kalium, magnesium, mangan, flour, zinc, kalsium, dan sebagainnya.
Tapi air teh mengandung flavonoids yang memberikan perlindungan pada
tanaman terhadap stress lingkungan, sinar ultra violet, serangga, jamur dan
bakteri.

 Di urutan ke tiga laju pertumbuhan dan perkembangan yang tidak begitu


signifikan juga adalah tanaman kacang merah yang disiram dengan
menggunakan air got. Ini dikarenakan di dalam air got yang demikian tidak
ada organisme hidup kecuali bakteri dan jamur, serta ada pula bahan-bahan
anorganik seperti plastik dan alumunium juga dapat dijumpai berbagai bahan
organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemak, air buangan manusia)
yang hanyut terbawa arus air sehingga laju pertumbuhan dan perkembangan
tidak begitu baik karena efek yang diberikan kandungan dalam air got tidak
baik.

 Di urutan terakhir laju pertumbuhan dan perkembangan yang paling lambat


dalam penelitian ini adalah tanaman kacang merah yang disiram dengan
menggunakan air biasa, dikarenakan unsur – unsur yang terkandung di dalam
air biasa begitu sedikit jika dibandingkan dengan air yang lainnya
B. Saran

Dengan terselesainya laporan ini penulis berharap agar penyusunan makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca umumnya. Penulis sangat berharap pembaca
setelah membaca laporan ini, dapat meningkatkan potensi pembaca dalam penanaman kacang
merah sehingga dapat memperoleh keuntungan yang maksimal. Mengingat begitu banyaknya
gizi yang terkandung di dalam kacang merah ini, penulis beharap generasi muda dapat
memamfaatkan gizi yang terkandung di dalamnya, sehingga dapat meningkatkan potensi
intelektulanya. Sebaiknya dalam penanaman kacang merah tetap dalam keadaan tanah yang
subur dan cukup unsur hara dan pH yang sesuai, serta dan cukup mendapat sinar matahari
dan air sehingga tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik,sehat dan kokoh.
DAFTAR PUSTAKA

Forum Tentor. 2010. Buku Hafalan Luar Kepala Biologi. Jakarta : Pustaka
Widyatama.

Kirana, Candra dan Idayu Ria Pramudyanti. 2013. LKS Biologi SMA/MA Kelas XII
Semester Gasal. Klaten : Kreatif.

Priadi, Arif. 2010. Biologi SMA Kelas XII. Jakarta: Yudhistira.

Riandari, Henny. 2012. Biologi untuk kelas XII SMA dan MA. Solo : Global.

Jozkcam, Cahaya. 2010. Peranan Air Bagi Tanaman.


http://daunmudha.blogspot.com/2010/02/peranan-air-bagi-tanaman.html.
Diunduh pada 28 Oktober 2013.

Puspitarini, Margaret. 2011. Air Cucian Beras Bisa Suburkan Tanaman.


http://kampus.okezone.com/read/2011/10/18/372/517127/air-cucian-beras-bisa-
suburkan-tanaman.html. Diunduh pada 28 Oktober 2013.

Zaelani, Abdul Koid. 2012. Pertumbuhan Sekunder.


http://jadibrilian.blogspot.com/2012/04/pertumbuhan-sekunder.html. Diunduh
pada 30 Oktober 2013.
LAMPIRAN

Daftar Gambar
Hari Ke 1

Hari Ke 3

AIR BERAS AIR BIASA

AIR TEH AIR GOT


Hari Ke 7

AIR BERAS AIR BIASA

AIR TEH AIR GOT

Hari ke 9

Anda mungkin juga menyukai