Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala
rahmat, hidayah dan inayah-Nya serta berkat pertolongan dan petunjuk-Nya kepada penulis,
sehingga dalam waktu yang telah ditentukan dapat menyelesaikan Laporan Penelitian ini
dengan baik. Sholawat serta Salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar
Muhammad SAW, keluarga, serta para sahabatnya dan seluruh umatnya yang tetap
berpegang teguh pada ajaran-Nya dan yang selalu kita nantikan syafaatnya di yaumul
kiyamah nanti.
Proposal penelitian ini diajukan kepada Ibu Dra.Rahayu Fitrianingrum,Msi. sebagai
bahan acuan dan penilaian dalam terhadap penelitian yang akan penulis laksanakan terkait
dengan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau.
Dalam penyelesaian Laporan Penelitian ini, penulis banyak mendapat masukan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada seluruh pihak yang telah membantu dan berkontribusi dalam pembuatan proposal
penelitian ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih banyak kekurangan, sehingga
adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari pihak manapun sangat diharapkan
demi kesempurnaan selanjutnya, penulis juga berharap semoga tulisan ini dapat memberikan
sumbangan pemikiran kepada pihak-pihak yang terkait dalam permasalahan ini
PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apakah dengan memberikan air yang berbeda pada tanaman akan mempengaruhi
pertumbuhan tanaman ?
2. Bagaimana perbandingan laju pertumbuhan tanaman kacang merah yang disiram
dengan berbagai jenis air yakni air biasa, air got, air beras dan air teh ?
C. Tujuan Penelitian
D. Hipotesis
Ada pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang
merah yang di disiram dengan berbagai jenis air yakni air biasa, air got, air
beras, dan air teh.
Air beras memiliki pengaruh paling besar karena memecah molekul
karbohidrat menjadi unsur sederhana untuk mempercepat pertumbuhan
tanaman.
E. Manfaat Penelitian
1. Sebagai laporan penelitian dalam tugas penelitian BAB I mata pelajaran
Biologi kelas XII SMA Muhammadiyah Wonosobo
2. Sebagai media informasi terkait dengan penggunaan air siraman yang berbeda
dan korelasinya dengan pertumbuhan kecambah kacang merah.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau
dimensi tingkat sel organ maupun individu dan bersifat kualitatif. Sifat kualitatif dari
pertumbuhan dapat ditandai dengan dapat diukurnya berat, panjang, umur, dan
keseimbangan metabolisme. Untuk mengukur pertumbuhan tanaman, dapat digunkan
auksanometer
Pertumbuhan tanaman dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pertumbuhan
primer dan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan primer merupan pertumbuhan di
mana tanaman akan memanjang di ujung akar maupun di ujung batangnya. Terdapat
tiga macam pertumbuhan primer berdasarkan letaknya
1. daerah pembelahan sel, terdapat pada bagian ujung akar dan aktif
membelah karena bersifat meristematik,
2. daerah perpanjangan sel, terdapat di belakang daerah pembelahan dan
sel – selnya berkemampuan untuk membesar dan memanjang,
3. daerah diferensiasi sel, terdapat sel – sel yang mampu berdiferensiasi
untuk mencapai fungsi dan struktur khusus.
Selain pertumbuhan primer, juga terdaoa pertumbuhan sekunder yang
merupakan pertumbuhan akitivitas sel meristem sekunder seperti kambium. Adanya
aktivitas kambium ini mengakibatkan menambahnya diameter batang. Terdapat dua
macam kambium, yaitu kambium vaskuler dan kambium gabus. Kambium vaskuler
terletak di antara xylem dan floem sehingga sel kambium akan membelah ke arah
dalam membentuk xylem sekunder dan ke arah luar membentuk floem sekunder.
Sedangkan kambium gabus merupakan sel meristem yang terletak di bawah epidermis
B. Perkecambahan
Perkecambahan adalah proses tumbuhnya embrio dalam biji secara perlahan menjadi
tumbuhan muda. Proses perkecambahan dipengaruhi oleh oksigen, suhu, dan cahaya.
Oksigen dipakai dalam proses oksidasi sel untuk menghasilkan energi. Perkecambahan
diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media
lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap
imbibisi (berarti "minum"). Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah
maupun udara (dalam bentuk embun atau uap air. Efek yang terjadi adalah membesarnya
ukuran biji karena sel-sel embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik.
Perkecambahan memerlukan suhu yang tepat untuk aktivasi enzim. Perkecambahan tidak
dapat berlangsung pada suhu yang tinggi, karena suhu yang tinggi dapat merusak enzim.
Pertumbuhan umumnya berlangsung baik dalam keadaan gelap. Perkecambahan memerlukan
hormone auksin dan hormone ini mudah mengalami kerusakan pada intensitas cahaya yang
tinggi. Karena itu di tempat gelap kecambah tumbuh lebih panjang daripada di tempat terang.
(Istamar Syamsuri, 2004)
1. Perkecambahan Hipogeal
2. Perkecambahan Epigeal
Pada perkecambahan epigeal, hipokotil tumbuh memanjang. Akibatnya, plumula dan
kotiledon terdorong ke permukaan tanah, misalnya bunga matahari ( Helianthus annuus ) dan
kacang hijau ( Phaseolus radiantus ). Pada perkecambahan secara epigeal ini, kotiledon yang
terkena sinar matahari akan mengembangkan klorofil dan dapat mengadakan fotosintesis,
tetapi sebelum hal itu terjadi, suplai makanan diambil dari endosperm. Kotiledon hanya
berfungsi sementara sebagai daun tempat fotosintesis, yaitu sebelum daun sesungguhnya
tumbuh.
Pertumbuhan adalah :
1) Peristiwa perubahan biologi yang terjadi pada makhluk hidup yang berupa
pertambahan ukuran (volume, massa, dan tinggi).
Perkembangan adalah:
1) Proses menuju tercapainya kedewasaan atau tingkat yang lebih sempurna (kompleks).
2) Sel-sel berdiferensiasi.
3) Peristiwa diferensiasi menghasilkan perbedaan yang tampak pada struktur dan fungsi
masing-masing organ, sehingga perubahan yang terjadi pada organisme tersebut
semakin kompleks.
1. Faktor Internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam tumbuhan sebagai pengendali
proses pertumbuhan dan perkembangan, hal ini meliputi ;
Genetik ( hereditas )
Gen adalah adalah unit pewarisan sifat bagi organisme hidup. Gen bekerja
untuk mengkodekan aktivitas dan sifat yang khusus dalam pertumbuhan dan
perkembangan.
Enzim
Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (
senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam
suatu reaksi kimia organik.
Hormon ( Fitohormon )
Hormon tumbuhan atau fitohormon adalah sekumpulan senyawa organik
bukan hara (nutrien), baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat oleh
manusia, yang dalam kadar sangat kecil mampu mendorong, menghambat,
atau mengubah pertumbuhan, perkembangan, dan pergerakan (taksis)
tumbuhan. Kadar kecil yang dimaksud berada pada kisaran satu milimol per
liter sampai satu mikromol per liter. Hormon dalam konsentrasi rendah
menimbulkan respons fisiologis. Terdapat 2 kelompok hormon yaitu sebagai
berikut. Beberapa contoh hormon adalah hormon auksin, giberelin, sitokinin,
gas etilen, asam traumalin, asam absisat, dan kalin (rizokalin, phytokalin,
kaulokalin dan antokalin).
2. Faktor Eksternal , yaitu materi atau hal-hal yang terdapat diluar tanaman yang
berdampak pada tanaman itu, baik secara langsung ataupun tidak langsung.Termasuk
ke dalam faktor luar adalah cahaya, derajat keasaman (Ph) , temperatur, garam-
garaman dan mineral (unsur hara) , iklim, kelembaban, gravitasi bumi (terkait
distribusi enzim pertumbuhan / geotropisme) , oksigen, kerbondioksida, air dan
beberapa faktor lain seperti patogen serta kompetisi antar mahkluk hidup.
E. Air
Air (H2O) adalah cairan jernih,tidak berwarna,tidak berasa,tidak berbau yang
terdapat dan diperlukan dalam kehidupan manusia,hewan dan tumbuhan,yang
secara kimiawi air terbentuk dari Hidrogen dan Oksigen. Air merupakan salah
satu faktor yang dapat mempercepat perkecambahan dan menghentikan masa
dormansi biji. Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan
sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati
adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi. Biji menyerap air
dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk
embun atau uap air. Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena
sel-sel embrio membesar) dan biji melunak, proses ini murni fisik.
Kehadiran air di dalam sel mengaktifkan sejumlah hormon perkecambahan
awal. Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara giberelin
meningkat. Selain itu masuknya air pada biji juga menyebabkan enzim aktif
bekerja. Bekerjanya enzim merupakan proses kimia. Enzim amilase bekerja
memecah tepung menjadi maltosa, selanjutnya maltosa dihidrolisis oleh maltase
menjadi glukosa. Protein juga dipecah menjadi asam – asam amino. Senyawa
glukosa masuk ke dalam proses metabolisme dan dipecah menjadi energi dan
senyawa karbohidrat yang menyusun struktur tubuh Asam – asam amino
dirangkaikan menjadi protein yang berfungsi menyusun struktur sel dan enzim –
enzim baru. Asam – asam lemak terutama dipakai untuk menyusun membran
sel.
Perubahan pengendalian ini merangsang pembelahan sel di bagian yang aktif
melakukan mitosis, seperti di bagian ujung radikula. Akibatnya ukuran radikula
makin besar dan kulit atau cangkang biji terdesak dari dalam, yang pada
akhirnya pecah. Pada tahap ini diperlukan prasyarat bahwa cangkang biji cukup
lunak bagi embrio untuk dipecah.
1) Air Beras :
Kandungan nutrisi beras yang tertinggi terdapat pada bagian kulit ari. Sayangnya
sebagian besar nutrisi pada kulit ari telah hilang selama proses penggilingan dan penyosohan
beras. Sekitar 80% vitamin B1, 70% vitamin B3 , 90% vitamin B6, 50% mangan (Mn), 50%
fosfor (P), 60% zat besi (Fe), 100% serat, dan asam lemak esensial hilang dalam proses
membuat beras lebih “indah” untuk dimakan.
2) Air Teh
Kandungan nutrisi yang dimiliki air teh basi membuat air teh basi ini mampu
memperbaiki kesuburan tanah, merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun, limbah
rumah tangga ini dapat digunakan langsung tanpa harus diolah lagi.
3) Air Biasa
Air pada suhu dan tekanan standar. Air ini hambar dan tidak berbau. Warna intrinsik
dari air dan es adalah warna biru yang sangat sedikit, walaupun kedua muncul berwarna
dalam jumlah kecil. Uap air pada dasarnya tidak terlihat sebagai gas.
4) Air Got
Di dalam air got dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi,
minyak, lemak, air buangan manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai.
Ada pula bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang hanyut terbawa
arus air. Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan
pencemaran lain dari limbah rumah tangga adalah pencemaran biologis berupa bibit penyakit,
bakteri, dan jamur.
KACANG MERAH
Nama Umum
Indonesia : KacangMerah
Inggris : Azuki bean
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom :Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi :Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus : Vigna
Spesies : Vigna angularis
Kacang merah kering adalah sumber karbohidrat kompleks, serat makanan (fiber),
vitamin B (terutama asam folat dan vitamin B6), fosfor, mangaan, besi, thiamin, dan protein.
Setiap 100 gram kacang merah kering yang telah direbus dapat menyediakan 9 gram protein
atau 17 persen dari angka kecukupan protein harian. Kacang merah mempunyai nama ilmiah
Vigna angularis. Kacang merah berbentuk biji.Apabila biji tersebut jatuh ke tanah, lama-
kelamaan dari biji itu akan mengeluarkan tunas. Proses itulah yang dinamakan
perkecambahan.
G. Kerangka Berpikir
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen. Sebab dalam memperoleh data
penelitian, peneliti melakukan percobaan langsung untuk membandingkan laju
pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang merah yang disiram dengan
berbagai jenis air yakni air biasa, air got, air beras, dan air teh.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah eksperimental, studi pustaka, dan
dokumentasi. Sedangkan teknik analisanya dengan menggunakan referensi dari buku
pedoman , internet maupun data yang diperoleh dari hasil penelitian tersebut.
Definisi Operasional
Media air adalah media yang digunakan dalam proses perendaman kacang
merah untuk membandingkan pertumbuhan kecambah masing-masing
tanaman.
Variable
Variable adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian
dalam suatu penelitian (Suharsimi Arikunto,2002).Variabel dalam laporan ini
terbagi atas variabel bebas, variabel terikat dan variabel kontrol.
1. Alat
Kertas Label
2. Bahan
Kacang Merah Tanah Subur Air Teh
3. Rancangan Percobaan
Faktor Luar : Air Beras, Air Teh, Air Got, Air Biasa
Sampel :Lima tanaman setiap satu percobaan ( 1 jenis air terdapat 5 polybag)
3. Memilih kacang merah yang tenggelam atau yang berada di dasar baskom di dalam
air yang menandakan kualitasnya baik dan cocok untuk ditanam.
2. Memberi tanda pada masing-masing polybag untuk dimasukkan kacang merah yang
direndam dengan air.
3. Memasukkan masing-masing 5 buah kacang merah pilihan pada ke dua puluh polybag
yang berbeda.
4. Kemudian memberi kertas label pada tiap polybag dengan nama berbagai jenis air
( air got, air beras, air teh, air biasa ) dan nomor. AG ( Air Got) 1-5, AB (Air Beras)
1-5, AT (Air Teh) 1-5, dan ABIA (Air Biasa) 1-5.
Langkah kerja III untuk meneliti laju pertumbuhan kacang merah di dua tempat
berbeda:
1. Menyiram polybag dengan berbagai jenis air ( air got, air beras, air teh, air biasa )
sesuai nama label.
3. Melakukan dokumentasi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Hasil Pengamatan
Dari hasil penelitian selama 13 hari, yaitu per tanggal 14 Oktober 2013 hingga 27 Oktober
2013. Didapatkan data-data pertumbuhan dan perkembangan batang serta daun tanaman
kacang merah (Vigna angularis ) yang dirangkum dalam tabel- tabel sebagai berikut,
Hari Rata-
Tanaman
1 3 5 7 9 11 13 Rata
1 - 5 13 19 25 27 29 19,66667
2 - 7 16 20 27 28 30 21,33333
Air
Beras 3 - 4 9 17 21 26 27 17,33333
(P1)
4 - 7 16 21 28 30 30 22
5 - 5 14 22 27 28 28 20,66667
Rata-
- 5,6 13,6 19,8 25,6 27,8 28,8 20,08333
rata
Hari Rata-
Tanaman
Rata
1 3 5 7 9 11 13
1 - 4 10 18 24 27 27 18,33333
2 - 4 12 19 22 25 27 18,16667
Air
Biasa 3 - 5 13 18 21 25 26 18
(K1)
4 - 5 12 18 21 24 26 17,66667
5 - 6 14 17 21 25 27 18,33333
Rata-
- 4,8 12,2 18 21,8 25,2 26,6 18,1
rata
Hari Rata-
Tanaman
Rata
1 3 5 7 9 11 13
1 - 6 14 17 21 25 27 18,33333
2 - 5 12 17 19 25 29 17,83333
Air
Teh 3 - 5 14 19 24 27 29 19,66667
(P2)
4 - 6 15 20 22 24 27 19
5 - 4 11 17 24 24 27 17,83333
Rata-
- 5,2 13,2 18 22 25 27,8 18,53333
rata
Hari Rata-
Tanaman
1 3 5 7 9 11 13 Rata
1 - 4 13 19 21 25 26 18
2 - 5 12 17 22 25 27 18
Air
Got 3 - 4 12 17 22 28 28 18,5
(P3)
4 - 4 10 16 22 28 29 18,16667
5 - 5 13 17 21 26 28 18,33333
Rata-
- 4,4 12 17,2 21,6 26,4 27,6 18,2
rata
Tabel Laju Pertumbuhan dan Perkembangan Daun Tanaman Kacang Merah
Tanggal 14 – 27 Oktober 2013
Hari
Rata-
Tanaman
Rata
1 3 5 7 9 11 13
1 - 2 2 2 2 2 2 2
2 - 2 2 2 2 2 2 2
Air
Beras 3 - 2 2 2 2 2 2 2
(P1)
4 - 2 2 2 2 2 2 2
5 - 2 2 2 2 2 2 2
Rata-
- 2 2 2 2 2 2 2
rata
Hari Rata-
Tanaman
1 3 5 7 9 11 13 Rata
1 - 2 2 2 2 2 2 2
2 - 2 2 2 2 2 2 2
Air
Biasa 3 - 2 2 2 2 2 2 2
(K1)
4 - 2 2 2 2 2 2 2
5 - 2 2 2 2 2 2 2
Rata-
- 2 2 2 2 2 2 2
rata
Hari
Rata-
Tanaman
Rata
1 3 5 7 9 11 13
1 - 2 2 2 2 2 2 2
2 - 2 2 2 2 2 2 2
Air
Teh 3 - 2 2 2 2 2 2 2
(P2)
4 - 2 2 2 2 2 2 2
5 - 2 2 2 2 2 2 2
Rata-
- 2 2 2 2 2 2 2
rata
Hari Rata-
Tanaman
1 3 5 7 9 11 13 Rata
1 - 2 2 2 2 2 2 2
2 - 2 2 2 2 2 2 2
Air
Got 3 - 2 2 2 2 2 2 2
(P3)
4 - 2 2 2 2 2 2 2
5 - 2 2 2 2 2 2 2
Rata-
- 2 2 2 2 2 2 2
rata
Grafik Laju Pertumbuhan dan Perkembangan Batang Tanaman Kacang Merah
Tanggal 14 – 27 Oktober 2013
Rata-Rata
2
1.5
1
0.5
0 Rata-Rata
Air Air Air Air Rata -
Biasa Beras Teh Got Rata
(K1) (P1) (P2) (P3)
b. Pembahasan
Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa pada hari pertama, kecambah belum
tumbuh, sedangkan pada hari ketiga ada kecambah yang tumbuh. Hal ini menunjukkan
bahwa lamanya dormansi tanaman kacang merah yang sebelumnya direndam dengan air
berlangsung selama 3 hari. Diantara laju pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang
merah yang disiram menggunakan air beras ( perlakuan 1 ), air teh (perlakuan 2), air got
( perlakuan 3 ), dan air biasa ( kontrol ), tanaman kacang merah yang disiram dengan air
beraslah yang memiliki pertumbuhan yang paling baik. Jika dibandingkan banyaknya helai
daun yang disiram dengan air beras, air biasa, air teh dan air got tidak ada perbedaan. Dari
hari ke 3 sampai hari ke 13 hanya ada 2 helai ini diperkirakan karena tanaman kekurangan
hormon sitokinin. Sedangkan pertumbuhan rata – rata tinggi batang yang disiram dengan
menggunakan air beras ( 2,9 ). Dan laju pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi dengan
penyiraman beras terbilang cepat. Ini dikarenakan karbohidrat akan terpecah menjadi unsur
yang lebih sederhana dan memberikan nutrisi bagi mikroba yang menguntungkan bagi
tanaman.
Air cucian beras memiliki kandungan nutrisi yang melimpah di antaranya karbohidrat
berupa pati sebesar 85-90 persen, protein glutein, selulosa, hemiselulosa, gula, dan vitamin
yang tinggi yang sangat berguna bagi pertumbuhan dan perkembangan. Kemudian rata – rata
tinggi batang yang disiram dengan menggunakan air teh ( 2,64 ). Tanaman kacang merah
yang disiram dengan menggunakan air teh juga terbilang baik karena pertumbuhan
batangnya yang tidak begitu jauh dengan air beras. Ini karena Mikroba yang dihasilkan oleh
air teh hanya bersifat toksik pada serangga tidak pada tanaman sehingga tidak perlu khawatir
tanaman itu beracun dan berbahaya untuk dikonsumsi oleh manusia. Dengan kandungan
nutrisi yang dimiliki air teh membuat air teh ini mampu memperbaiki kesuburan tanah,
merangsang pertumbuhan.
Rata – rata tinggi batang yang disiram dengan menggunakan air got ( 2,6 ). Tanaman
kacang merah yang disiram menggunakan air got terbilang lamban karena di dalam air got
dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemak, air
buangan manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai. Ada pula bahan-
bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah
bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan pencemaran lain dari
limbah rumah tangga adalah pencemaran biologis berupa bibit penyakit, bakteri, dan jamur.
Unsur – unsur tersebut diperkirakan tidak begitu baik bagi tanaman sehingga
pertumbuhannya lebih lamban.
Rata – rata tinggi batang yang disiram dengan menggunakan air biasa ( 2,58 ).
Diantara ketiga perlakuan, kontrollah yang paling lamban pertumbuhannya ini diperkirakan
karena air biasa memiliki kandungan nutrient yang sangat sedikit jika dibandingkan dengan
perlakuan 1, 2, 3. Jadi dengan data tersebuat disimpulkan bahwa air beraslah yang memiliki
laju pertumbuhan dan perkembangan yang paling baik.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Diurutan pertama, kacang merah yang disiram dengan menggunakan air beras
laju pertumbuhan dan perkembangan sangat signifikan, karena air cucian beras
mempunyai kandungan karbohidrat yang tinggi. Karbohidrat bisa jadi
perantara terbentuknya hormon auksin dan giberelin. Dua jenis bahan yang
banyak digunakan dalam zat perangsang tumbuh (ZPT) buatan. Hormon
auksin tersebut kemudian dimanfaatkan untuk merangsang pertumbuhan
pucuk dan kemunculan tunas baru seperti pertambahan jumlah daun
sedangkan giberelin berguna untuk merangsang pertumbuhan akar. Selain
sebagai sumber energi dan protein, beras juga mengandung berbagai unsur
mineral dan vitamin.
Di urutan kedua konsentrasi air teh memberi pengaruh yang kurang signifikan
jika dibandingkan dengan air beras terhadap pertumbuhan tanaman kacang
merah meskipun kandungan-kandungan mineral dalam teh banyak
seperti kalium, magnesium, mangan, flour, zinc, kalsium, dan sebagainnya.
Tapi air teh mengandung flavonoids yang memberikan perlindungan pada
tanaman terhadap stress lingkungan, sinar ultra violet, serangga, jamur dan
bakteri.
Dengan terselesainya laporan ini penulis berharap agar penyusunan makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca umumnya. Penulis sangat berharap pembaca
setelah membaca laporan ini, dapat meningkatkan potensi pembaca dalam penanaman kacang
merah sehingga dapat memperoleh keuntungan yang maksimal. Mengingat begitu banyaknya
gizi yang terkandung di dalam kacang merah ini, penulis beharap generasi muda dapat
memamfaatkan gizi yang terkandung di dalamnya, sehingga dapat meningkatkan potensi
intelektulanya. Sebaiknya dalam penanaman kacang merah tetap dalam keadaan tanah yang
subur dan cukup unsur hara dan pH yang sesuai, serta dan cukup mendapat sinar matahari
dan air sehingga tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik,sehat dan kokoh.
DAFTAR PUSTAKA
Forum Tentor. 2010. Buku Hafalan Luar Kepala Biologi. Jakarta : Pustaka
Widyatama.
Kirana, Candra dan Idayu Ria Pramudyanti. 2013. LKS Biologi SMA/MA Kelas XII
Semester Gasal. Klaten : Kreatif.
Riandari, Henny. 2012. Biologi untuk kelas XII SMA dan MA. Solo : Global.
Daftar Gambar
Hari Ke 1
Hari Ke 3
Hari ke 9