Di Susun Oleh :
1. ARIS
2. NUR FAUZA ALIFIA UMAR
3. SYARIEF MAULANA
4. JUMADIL AQSA
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Setiap makhluk hidup akan mengalami proses pertumbuhan, begitu pula pada
tumbuhan. Dalam proses pertumbuhan pada tumbuhan dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, salah satunya adalah intensitas cahaya. Namun, efek lain dari sinar
matahari ini adalah menekan pertumbuhan sel tumbuhan. Hal ini menyebabkan
tumbuhan yang diterpa cahaya matahari akan lebih pendek daripada tumbuhan yang
tumbuh di tempat gelap. Peristiwa ini disebut dengan Etiolasi.Dampak tanaman akibat
etiolasi adalah tanaman tidak dapat melakukan proses fotosintesis. Padahal proses
fotosintesis bertujuan untuk menghasilkan karbohidrat yang berperan penting dalam
pembentukan klorofil. Karena karbohidrat tidak terbentuk, daun pun tanpa klorofil
sehingga daun tidak berwarna hijau, melainkan kuning pucat.
Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin.Auksin adalah
hormon tumbuh yang banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar
dan ujung batang. Oleh karena itu, tanaman akan lebih cepat tumbuh. Produksi
auksin akan terhambat pada tanaman yang sering terkena sinar matahari.
Itulah sebabnya, pertumbuhan tanaman etiolasi selalu lebih cepat, tapi
batang tidak tegar karena mengandung banyak air.Akibat tidak ada sinar
matahari maka organ perbanyakan pada tanaman lama-lama mengkerut lalu
mati karena tidak mendapat sumber makanan
2. TUJUAN PENELITIAN
Untuk Mengetahui pengaruh Cahaya terhadap pertumbuhan Kacang Hijau
3. RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau yang diletakkan
didua tempat berbeda (tempat terang dan tempat gelap) ?
4. HIPOTESIS
Cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan , yaitu menghambat
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Jadi, kacang hijau yang di tempatkan pada ruang
dengan intesitas cahay terang akan membuat perumbuhan kacang hijau lebih cepat dari pada
kacang hijau yang di taruh di tempat gelap.
DASAR TEORI
Makhluk hidup berbeda dengan benda mati karena cara mereka tumbuh. Benda-
benda yang tidak hidup hanya dapat tumbuh dengan pertambahan,yaitu dengan
menambahkan suatu massa yang terdiri dari zat yang sama kepada volume yang sudah
ada. Dengan cara ini sungai memperbesar ukurannya ketika anak-anak sungai
bermuara ke dalamnya. Suatu tetesan air beku menjadi lebih besar ketika lebih banyak
air ditambahkan pada inti es dan kemudian turut membeku. Akan tetapi, air dari
sungai yang membesar dan dari untaian es itu sama sekali tidak berubah, air itu masih
tetap air. Tidak demikian halnya pada makhluk hidup, misalnya seorang anak
berkembang dengan memasukkan ke dalam tubuhnya makanan yang secara kimia
berbeda dengan dirinya sendiri, kemudian mengubah makanan ini secara kimia dan
membuatnya menjadi bagian dari tubuhnya sendiri. Kenaikan berat badan pada
seorang anak yang sedang tumbuh disebabkan oleh makanannya yang terdiri dari
susu, telur, roti, dan daging.
Akan tetapi, makanan-makanan ini telah diubah sedemikian rupa sehingga kalian
akan sia-sia kalau berusaha mencari partikel-partikel kecil makanan di dalam otot
lengan atas atau otot betisnya. Pertumbuhan adalah proses kenaikan massa dan
volume yang irreversibel (tidak kembali ke asal) karena adanya tambahan substansi
dan perubahan bentuk yang terjadi selama proses tersebut. Selama pertumbuhan
terjadi pertambahan jumlah dan ukuran sel. Pertumbuhan dapat diukur serta
dinyatakan secara kuantitatif. Perkembangan adalah proses menuju tercapainya
kedewasaan atau tingkat yang lebih sempurna. Perkembangan tidak dapat dinyatakan
secara kuantitatif. Perkembangan merupakan proses yang berjalan sejajar dengan
pertumbuhan. Pertumbuhan pada tumbuhan terutama terjadi pada jaringan meristem
(ujung akar, ujung batang, dan ujung kuncup). Tumbuhan monokotil tumbuh dengan
cara penebalan karena tidak mempunyai kambium, sedangkan tumbuhan dikotil
pertumbuhan terjadi karena adanya aktivitas kambium. Kambium memegang peranan
penting untuk pertumbuhan diameter batang. Kambium tumbuh ke dalam membentuk
xilem (kayu), ke arah luar membentuk floem. Dalam pertumbuhan dan perkembangan
terjadi pembelahan sel, pemanjangan sel dan diferensiasi sel. (Suwarno dkk. 2009: 3-
4)
1. Perkecambahan
Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan
pertumbuhan plumula (calon batang). Faktor yang mempengaruhi perkecambahan
adalah air, kelembapan, oksigen, dan suhu. Perkecambahan biji ada dua macam,
yaitu:
a. Perkecambahan epigeal
Hipokotil memanjang sehingga plumula dan kotiledon ke permukaan tanah
dan kotiledon melakukan fotosintesis selama daun belum terbentuk. Contoh:
perkecambahan kacang hijau.
b. Perkecambahan hipogeal
Epikotil memanjang sehingga plumula keluar menembus kulit biji dan muncul
di atas permukaan tanah, sedangkan kotiledon tertinggal dalam tanah. Contoh:
perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum).
2. Pertumbuhan Primer
Merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya meristem primer.
Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh primer yang terdapat pada
ujung akar dan ujung batang dimulai sejak tumbuhan masih berupa embrio.
3. Pertumbuhan Sekunder
Merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya meristem sekunder.
Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan kambium yang bersifat meristematik
kembali. Ciri-ciri jaringan meristematik ini adalah mempunyai dinding yang tipis,
bervakuola kecil atau tidak bervakuola, sitoplasma pekat dan selselnya belum
berspesialisasi. Ketika pertumbuhan berlangsung secara aktif, sel-sel meristem
membelah membentuk sel-sel baru. Sel-sel baru yang terbentuk itu pada awalnya
rupanya sama, tetapi setelah dewasa, sel-sel tadi berdiferensiasi menjadi jaringan
lain. Jaringan meristem ada dua jenis, yaitu:
a. Jaringan meristem apex
Jaringan ini terdapat pada ujung akar dan batang, yang berfungsi untuk
mewujudkan pertumbuhan primer.
b. Jaringan meristem lateral
Jaringan ini dapat membentuk pertumbuhan sekunder. Contoh yang sering kita
temukan adalah kambium, jaringan ini dapat menumbuhkan pertumbuhan
lateral atau menambah diameter dari bagian tumbuhan. Kambium didapatkan
pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Contoh yang lain adalah kambium
gabus yang terdapat pada batang dan akar tumbuhan berkayu atau pada bagian
tumbuhan yang kena luka.
4. Pertumbuhan Terminal
Terjadi pada ujung akar dan ujung batang tumbuhan berbiji yang aktif tumbuh.
Terdapat 3 daerah (zona) pertumbuhan dan perkembangan.
METODE PENELITIAN
b. Tempat Penelitian
Ruang kelas XII. IPA 1 sekolah SMA NEGERI 1 NUNUKAN.
ALAT BAHAN
2 buah Botol aqua Kacang Hijau
Alat Ukur Kapas
Alat Tulis Air
Kamera
3. Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Rendam kacang hijau ± 3 jam untuk mengetahui mana biji kacang yang layak kita
gunakan umtuk dijadikan objek eksperimen
3. Masukan gumpalan kapas yang telah diberi air (tidak boleh terlalu basah dan juga
tidak boleh terlalu kering)
4. Setelah kacang direndam, masukan kacang ke dalam gelas yang telah berisi kapas
(kacang di simpan di atas kapas)
5. Simpan kacang dalam jarak yang tidak terlalu rapat dengan kacang lain agar
pertumbuhannya lancar (tidak saling berdesakan)
6. Simpan 2 gelas pada tempat terang (halaman rumah) dan 2 gelas pada tempat
gelap (bawah tempat tidur)
7. Jika kapas mengering, segera basahi kapas tersebut, sampai kapas menjadi lembab
8. Amati lalu catat dan dokumentasikan hasil pengamatan setiap harinya.
4. Tabulasi data
Tinggi tanaman
Hari kacang hijau (cm)
ke- Tempat Tempat
Terang gelap
1
2
3
4
5
6
7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. HASIL
a. Tabel hasil pengamatan
Tinggi tanaman
Hari kacang hijau (cm)
ke- Tempat Tempat
Terang gelap
1 1,4 cm 1,5 cm
2 2 cm 2,5 cm
3 - -
4 13,5 cm 12 cm
5 15 cm 21 cm
6 18,5 cm 28,5 cm
7 19 cm 34,5 cm
b. Gambar-gambar
Hari ke-1
Hari ke-2
Hari ke-4
Hari ke 5
Hari ke- 6
Hari ke-7
2. PEMBAHASAN
Berdasarkan pengamatan yang telah di lakukan diatas menunjukkan bahwa
pertumbuhan kacang hijau yang memiliki intestitas cahaya yang terang dan gelap. Hal
ini menunjukkan bahwa gelap dan terangnya suatu tempat dapat mempengaruhi
pertumbuhan kacang hijau.
Berdasarkan tabel yang telah di sajikan di atas menunjukkan, bahwa pertumbuhan
kacang hijau yang mengalami peristiwa etiolasi (pertumbuhan yang cepat pada tempat
gelap) lebih cepat pertumbuhannya daripada pertumbuhan kacang hijau yang di
tempat terang. Hal ini terjadi karena pengaruh hormon auksin yang terdapat pada
tumbuhan sangat mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau. Tanaman yang di tempat
gelap lebih cepat perumbuhannya di pengaruhi oleh hormon auksin (hormone
tumbuhan yang mengatur pertumbuhan sel di meristem ujung ) yang terdapat pada
ujung- ujung tanaman yang membuat kerja auksin lebih maksimal pada pertumbuhan
tanaman di tempat gelap. Namun pertumbuhan kacang pada tempat gelap batangnya
tidak tegak melainkan membungkuk, warna daun kuning agak pucat.
Sedangkan tanaman yang berada pada tempat terang tidak mengalami masalah
apapun karna mendapatkan sinar matahari yang cukup. Hormon auksin yang terdapat
pada tanaman kacang di tempat terang tidak bekerja secara maksimal yang
mengakibatkan tumbuhan tidak terlalu tinggi. Selain itu cahaya matahari, juga
memnghambat pertumbuhan kacang karena cahaya matahari sebagai proses
fotosintesis yang menghasilkan karbohidrat untuk tanaman.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. KESIMPULAN
2. SARAN
1. http://kudunku.blogspot.co.id/2014/01/laporan-penelitian-pertumbuhan-dan.html
2. Suwarno. 2007. Panduan pembelajaran biologi. Jakarta: CV Karya Mandiri
Nusantara