Dosen Pengampuh :
Drs. H. Abd. Muis, M.Si
NURASMILA NASRUN
1614042026
PENDIDIKAN BIOLOGI B
KELOMPOK I
NIM : 1614040012
kelompok : I (Satu)
A. Latar Belakang
Suatu proses bertambahnya jumlah sel tubuh suatu organisme yang
Pertumbuhan yang terjadi tentu saja tidak serta merta, melainkan ada
secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor internal dan
dan hormon sedangkan faktor eksternal yaitu nutrisi, cahaya, air, suhu dan
kondisi tanah.
diturunkan dari induk ke generasi selanjutnya, selain itu gen juga menentukan
baik akan tumbuh dan berkembang cepat sesuai dengan periodenya dan
di dalam tubuh.
Faktor eksternal yaitu nutrisi yang merupakan bahan baku dan sumber
energi dalam proses metabolisme tubuh. Kualitas dan kuantitas nutrisi akan
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Cahaya
optimal bila kondisi tanah tempat hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi
dan unsur hara. Kondisi tanah ditentukan oleh faktor lingkungan lain,
misalnya suhu, kandungan mineral, air, dan derajat keasaman atau pH.
B. Tujuan Praktikum
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pada letak meristem. Meristem apikal, berada pada ujung akar dan pada pucuk
secara progresif pada akar dan tunas yang terbentuk sebelumnya oleh
luas, tetapi dapat pula diukur berdasarkan pertambahan volume, masa atau berat
tumbuh dari zigot, pertambahan itu bukan hanya dalam volume, tetapi juga dalam
bobot, jumlah sel, banyaknya protoplasma dan tingkat kerumitan. Tahapan dalam
hampir 285.000 spesies tumbuhan berbunga), namun itu semua merupakan hasil
dari tiga peristiwa yang sederhana pada tingkat sel. Yang pertama adalah
Pembelahan Sel: satu sel dewasa membelah menjadi dua sel yang terpisah , yang
tidak selalu serupa satu sama lain. Yang kedua adalah Pembesaran Sel: salah satu
atau kedua sel anak tersebut membesar volumenya. Peristiwa yang ketiga adalah
Diferensiasi Sel: sel yang berangkai sudah mencapai volume akhirnya, menjadi
organ tumbuhan, dan banyak jenis tumbuhan (Salisbury dan Ross, 2005).
bertumbuh karena adanya meristem yang menghasilkan sel baru, yang kemudian
membesar dan berdiferensiasi, maka tumbuhan meninggalkan catatan riwayat
perbesaran dan diferensiasi sel terjadi setiap saat pada batang atau akar yang
sedang tumbuh. Sel yang membelah ditemui pada meristem apikal. Sel yang
memanjang terdapat agak lebih jauh dari ujung, dan sel yang terdiferensiasi
terletak lebih jauh lagi dari ujung (Salisbury dan Ross, 2005).
selalu mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi mungkin saja masih berada
bahkan kematian tanaman. Hal ini menunjukkan bahwa setiap tanaman memiliki
eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal meliputi kondisi lingkungan yang
terlalu rendah atau terlalu tinggi. Sedangkan faktor internal adalah gen individu
dapat hidup tanpa air, karena air merupakan faktor utama yang berperan dalam
proses fisiologi tanaman. Air merupakan bagian dari protoplasma dan menyusun
85-90% dari berat keseluruhan jaringan tanaman. Air juga merupakan reagen yang
penting dalam fotosintesis dan dalam reaksi-reaksi hidrolisis. Di samping itu air
juga merupakan pelarut garam-garam, gas-gas dan zat-zat lain yang diangkut antar
stabilitas bentuk daun. Air juga berperan dalam proses membuka dan menutupnya
laju pertumbuhan, berkurangnya luas daun dan peningkatan rasio akar : tajuk.
faktor, antara lain intensitas kekeringan yang dialami, lamanya kekeringan dan
dalam daur hidupnya dan pada kondisi tertentu, tiap spesies atau varietas
mempunyai suhu minimum, suhu optimum, dan suhu maksimum. Di bawah suhu
minimum, tumbuhan tidak akan tumbuh, pada rentang suhu optimum, laju
tumbuhnya paling tinggi, dan di atas suhu maksimum, tumbuhan tidak tumbuh,
panas dan kering dapat mematikan sebagian besar tumbuhan. Sebagian besar
dari stress panas. Di atas suhu tertentu, sekitar 40oC bagi sebagian besar
Masalah yang dihadapi tumbuhan ketika suhu lingkungan turun adalah perubahan
fluiditas membrane sel. Jika membran mendingin di bawah titik kritis, fluiditasnya
transpor zat terlarut menyeberangi membran dan juga member pengaruh buruk
Proses fotosintesis berjalan baik pada suhu sekitar 21oC dan dalam
pada suhu yang relatif rendah kesempatan tersebut terhambat oleh ketersediaan
energi karena proses pembakaran atau respirasi pada suhu rendah akan
sintesisi pati dan sukrosa pada tanaman. Laju fotosintesis tertinggi pada suhu
optimal. Ketika suhu optimal terlampaui, laju fotosintesis kembali menurun. suhu
respirasi di atas laju fotosintesis. Ini berarti bahwa produk fotosintesis digunakan
BAB III
METODE PRAKTIKUM
1. Alat
b. Jarum 1 buah
2. Bahan
a. Tanah secukupnya
b. Air secukupnya
C. Prosedur Kerja
Adapun beberapa langkah awal yang dapat dilakukan yaitu,
1. Siapkan 2 gelas aqua dan lubangi bagian bawah kedua aqua tersebut
2. Memberi tanda A pada satu gelas plastik kemudian tanda B pada gelas
tersebut.
5. Menandai biji-biji tersebut dengan spidol anti air di bagian luar gelas
dengan angka 1-5. Kita cukup memberi tanda posisi untuk satu biji
menunjuk satu biji dan kemudian beri tanda 1 (A1) di bagian luarnya.
Melaui aturan searah jarum jam, kita dapat menentukan posisi biji A2-
A5. Dengan cara yang sama, kita juga dapat menentukan posisi biji B1-
B5.
7. Menyiram biji-biji dalam setiap gelas dengan volume air yang sama.
satu kali sehari pada tanaman percobaan, misalnya setiap pagi atau setiap
sore.
A. Hasil Pengamatan
B. Garafik
Garafik perbandingan hari dan tinggi tanaman
20
18
16
14
Tinggi Batang (cm)
12
10
8 Gelap (cm)
Terang (cm)
6
4
2
0
1 2 3 4 5 6
Hari Ke-
C. Pembahasan
Praktikum pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan
pada biji yang dapat dilihat dengan munculya bakal akar atau radikal dari
dalam tipe perkecambahan epigeal karena organ pertama yang muncul saat
sedangkan tanaman yang dalam kondisi lebih pendek yaitu 1,1 cm.
Menurut Campbell (2003) pertumbuhan primer akan mendorong
akar menembus tanah, ujung akar ditutupi oleh tudung akar, yang secara
pertambahan panjang, lebar atau luas, tetapi dapat pula diukur berdasarkan
karena garis tengah batang lebih kecil sehingga tanaman menjadi mudah
gelap akan tumbuh lebih cepat daripada yang diletakkan di tempat yang
terkena cahaya.
Tumbuhan yang diletakkan ditempat gelap akan tumbuh lebih
terhambat.
Cahaya menyebabkan auksin rusak terdispersi ke sisi gelap. Laju
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
cenderung memiliki batang yang tidak kokoh dan mudah rebah serta
B. Saran
Campbell, N. A., Reece, J. B dan Mitchell, L.G. 2003. Biologi Edisi kedua Jilid 2.
Jakarta: Erlangga.
Song, Nio, Banyo, dan Yunia. 2011. Konsentrasi Klorofil Daun Sebagai Indikator
Kekurangan Air Pada Tanaman. Jurnal Ilmiah Sains. Vol. 11 No. 2.