Disusun Oleh:
Kelompok 6
Dosen Pengampu:
Anita R.P Raharjeng, M.Si, M.Biomed,Sc
A. Latar Belakang
Ekologi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara
tanaman (tumbuhan yang dibudidayakan) dengan lingkungannya. tanaman memperoleh
sumberdaya cahaya, hara mineral, dan sebagainya (Lakitan, 1994).
Interaksi antar makhluk hidup merupakan hal lazim. Demikian pula dalam dunia
tumbuhan. Dalam proses tumbuh dan berkembang, tumbuhan berinteraksi dengan
lingkungan biotik maupun abiotik. Salah satu contoh interaksi tumbuhan yang bersifat
abiotik yaitu interaksi tumbuhan dengan tanah (Lakitan, 1994).
Pertumbuhan pada tanaman merupakan proses bertambahnya ukuran dari kecil hingga
sampai dewasa yang sifatnya kuantitatif, artinya dapat kita ukur yang dapat dinyatakan
dengan suatu bilangan. Selain tumbuh, tanaman juga mengalami perkembangan yang
ditandai dengan tanaman menjadi dewasa yaitu dapat menghasilkan biji kembali. Dengan
demikian, dapat dijelaskan bahwa pertumbuhan adalah suatu proses pertumbuhan ukuran
dan volume serta jumlah sel secara irreversibel, yaitu tidak dapat kembali ke bentuk
semula (Kimball, 1990).
Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal
yang mempengaruhi pertumbuhan antara lain umur, keadaan tanaman, faktor hereditas,
dan zat pengatur tumbuh. Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan adalah
cahaya, temperature, kelembaban, nutrisi atau garam-garam mineral, oksigen, tanah dan
lain-lain. Proses pertumbuhan akan menghasilkan produk tanaman yaitu bagian tanaman
yang dapat dipanen dalam perluasan tanah pada satuan waktu tertentu (Budiyanto, 2011).
Tanah merupakan media tanam yang sangat penting dalam menanam tumbuhan yang
akan diamati. Tanah yang dapat digunakan untuk media tanam ini bermacam-macam,
diantaranya yaitu tanah berpasir, tanah hitam, tanah merah, dan lain-lain. Kandungan
unsur mineral yang terkandung pada macam-macam tanah sangat bervariasi dan berbeda-
beda. Berbagai jenis tanah tersebut dapat membantu seberapa besar kemampuan tanaman
cabai (Capsicum sp) dapat tumbuh.
B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari dilakukannya praktikum ini adalah, untuk mengetahui faktor
ekologis yang memengaruhi pertumbuhan tanaman cabai.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
C. Cara Kerja
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Ambil biji cabe lalu dilakukan perendaman
2. Setelah biji cabe direndam, kemudian pilih biji cabe yang masih tenggelam pada air
untuk mengetahui kualitas biji cabe yang akan ditanam.
3. Biji cabe kemudian dikeringkan atau dijemur selama beberapa jam
4. Kemudian lakukan penanaman biji cabe tersebut pada media tanam yang telah
disediakan, yaitu tanah yang telah dicampur sekam.
5. Lakukan pengamatan tiap harinya.
6. Lalu catat hasil pengamatan yang telah diamati.
BAB IV
HASILDAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Dari 3 pengamatan pada tanaman cabai merah selama 4 Minggu, pada media
tanah dan sekam serta pada tempat tumbuh yang berbeda di dapatkan hasil sebagai
berikut:
Tabel 1. Pengamatan Cabai Merah pada media tanah dan sekam di dalam kantong
plastik kecil
= 2,8 cm
b. Tabel 2
= 3,1 cm
c. Tabel 3
= 2,1 cm
= 2 helai daun
b. Tabel 2
= 4 helai daun
c. Tabel 3
= 2 helai daun
B. Pembahasan
Penanaman Cabai Merah dilakukan selama 4 minggu, pada minggu pertama dan
kedua Cabai Merah sama-sama di tanam pada tempat yang sama yaitu di dalam kantong
plastik besar. Kemudian setelah diamati selama 2 minggu Cabai Merah tersebut
dipindahkan pada tempat tumbuh yang berbeda, namun tetap pada media tanam yang
sama yaitu tanah dan sekam. Pengamatan pertama dilakukan pada tanaman cabai yang
tumbuh di kantong plastik kecil, pengamatan kedua dilakukan ada tanaman cabai yang
tumbuh di dalam gelas minuman serta pengamatan yang ketiga tetap pada tempat Cabai
Merah tersebut tumbuh yaitu pada kantong plastik besar.
Dari 3 pengamatan yang telah dilakukan selama 4 minggu pada media tanam
tanah dan sekam serta pada tempat tumbuh yang berbeda, maka dapat dibahas sebagai
berikut:
Pada Tabel 1. Pengamatan Cabai Merah pada media tanah dan sekam di dalam
kantong plastik kecil didapatkan hasil bahwa pada minggu pertama dan kedua Cabai
mulai tumbuh dengan ukuran batang 0,5 cm memiliki 2 lembar daun yang masih kecil
dengan diameter 0,05cm daun berwarna hijau muda. Pada minggu pertama dan kedua ini
Cabai Merah masih tumbuh di dalam kantong plastik besar, kemudian Cabai Merah
dipindahkan ke dalam kantong plastik kecil. Setelah 1 minggu dipindahkan atau 3
minggu dari penanaman didapatkan hasil Cabai Merah mengalami pertumbuhan yang
cepat sehingga ukuran batangnya menjadi 3 cm dan memiliki 2 lembar daun dengan
diameter 1 cm dengan warna hijau muda. Lalu pengamatan dilakukan kembali pada
minggu terakhir yaitu minggu ke 4 didapatkan hasil Cabai Merah memiliki ukuran batang
5 cm dan 2 lembar daun dengan diameter 1,4 cm, perubahan antara minggu ke 3 dan ke 4
tidak begitu signifikan.
Pada Tabel 2. Pengamatan Cabai Merah pada media tanah dan sekam di dalam
wadah gelas minuman didapatkan hasil bahwa pada mingu pertama dan kedua Cabai
mulai tumbuh dengan ukuran batang 0,5 cm memiliki 2 lembar daun yang masih kecil
dengan diameter 0,05cm daun berwarna hijau muda. Pada minggu pertama dan kedua ini
Cabai Merah masih tumbuh di dalam kantong plastik besar, kemudian Cabai Merah
dipindahkan ke dalam wadah gelas minuman, kemudian dilakukan pengamatan setelah
pemindahan selama 1 minggu atau pengamatan pada minggu ke 3 didapatkan hasil Cabai
Merah mengalami pertumbuhan yang cepat sehingga ukuran batangnya 5 cm dan
memiliki 4 lembar daun dengan diameter 1 cm. Pada minggu ke 4 pengamatan
didapatkan hasil Cabai Merah memiliki ukuran batang 6 cm dan 4 lembar daun dengan
diameter 1,7 cm dengan warna daun hijau.
Tabel 3. Pengamatan Cabai Merah pada media tanah dan sekam di dalam kantong
plastik besar didapatkan hasil bahwa pada minggu pertama dan kedua Cabai mulai
tumbuh dengan ukuran batang 0,5 cm memiliki 2 lembar daun yang masih kecil dengan
diameter 0,05cm daun berwarna hijau muda. Pada minggu pertama hingga minggu ke 4
Cabai Merah tetap tumbuh di dalam kantong plastik besar, pengamatan. Minggu ke 2
didapatkan hasil Pada usia 3 minggu, Cabai Merah mengalami pertumbuhan sehingga
ukuran batangnya 2 cm dan memiliki 2 lembar daun dengan diameter 1 cm. Dan minggu
ke 4 didapatakn hasil cabai Merah memiliki ukuran batang 4 cm dan 2 lembar daun.
Dari hasil perhitungan jumlah rata-rata pertumbuhan Cabai dalam wadah tanam
yang berbeda tetapi pada waktu dan media tanam yang sama, sebagai perbandingan dari
pertumbuhan Cabai tersebut, diketahui bahwa pada pertumbuhan cabang antara tabel 1,
tabel 2, dan tabel 3, didapatkan perbandingan ukuran batang pada tanaman cabai yaitu 2,8
cm : 3,1cm : 2,1 cm. Lalu, pada jumlah helai daun didapatkan perbandingan yaitu 2 helai
: 4 helai : 2 helai. Sehingga dapat diketahui bahwa pertumbahan dari ketiga tanaman
Cabai, yang ditanam oleh penaman di wadah tanam yang berbeda memiliki perbandingan
yang tidak terlalu jauh atau signifikan.
Kemudian, dari hasil pengamatan yang telah didapat, maka dapat diketahui bahwa
Cabai yang ditanam pada media tanah yang telah dicampur dengan sekam, tanaman
Cabai tersebut mengalami pertumbuhan dan perkembang yang baik seperti bertambahnya
ukuran batang, bertambahnya jumlah daun. Sehingga menurut kami, media tanam berupa
tanah yang dicampur dengan sekam merupakan media tanam yang baik untuk
pertumbuhan tanaman Cabai tersebut.
Hal ini sesuai dengan pendapat Lakitan (1990), bahwa sekam padi adalah kulit
biji padi (Oryza sativa) yang telah digiling. Sebagai media tanam, sekam berperan
penting dalam pembetulan struktur tanah jadi sistem aerasi dan drainase di media tanam
menjadi lebih baik. Tidak hanya itu, sekam sebagai media tanam yaitu mudah mengikat
air, tak mudah lapuk, adalah sumber kalium (K) yang diperlukan tanaman, dan tak mudah
menggumpal alias memadat sehingga akar tanaman bisa tumbuh dengan sempurna.
Selain faktor dari media tanam, terdapat juga beberapa faktor lain yang
memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman Cabai tersebut, yaitu faktor
internal dan eksternal.
Menurut Hardjono (1990), pertumbuhan dan perkembangan dari cabai rawit ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal dan ekternal. Faktor internal dibagi
menjadi dua faktor intraseluler (gen sebagai pembawa sifat atau lebih dikenal sebagai
faktor hereditas) dan faktor Interseluler (hormon). Sedangkan faktor eksternalnya yaitu
suhu, cahaya, air, nutrisi, kelembaban udara, tingkat keasaman dan basa (pH). Salah satu
faktor ekternal yang berpengaruh yaitu nutrisi yang didapatkan tumbuhan dari tanah.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan hasil pengamatan yang telah diketahui, maka dapat
disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan dari cabai rawit ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu faktor internal dan ekternal. Faktor internal dibagi menjadi dua
faktor intraseluler (gen sebagai pembawa sifat atau lebih dikenal sebagai faktor hereditas)
dan faktor Interseluler (hormon). Sedangkan faktor eksternalnya yaitu suhu, cahaya, air,
nutrisi, kelembaban udara, tingkat keasaman dan basa (pH). Salah satu faktor ekternal
yang berpengaruh yaitu nutrisi yang didapatkan tumbuhan dari tanah.
B. Saran
Dari praktikum yang telah dilakukan, diharapkan agar praktikan dapat melakukan
langkah-langkah praktikum dengan baik dan benar. Sehingga praktikum dapat berjalan
sesuai dengan tujuan yang diharapkan
DAFTAR PUSTAKA