Anda di halaman 1dari 3

Dasar Teori

Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti
penyusunan. Fotosintesis merupakan aktifitas fisiologis yang khusus dilakukan oleh organism
fotosintetik, terutama kelompok tumbuhan. Fotosintesis dapat diartikan suatu proses penyusunan
zat karbohidrat dengan cahaya sebagai energinya. Hanya organisme yang mempunyai pigmen
fotosintetik yang mampu melakukan fotosintesis, karena pigmen itulah yang mampu menangkap
energi dari cahaya. Zat organik yang disusun dalam fotosintesis ini adalah karbohidrat
(Cn(H2O)n) yang berasal dari molekul CO2 dan H2O(Hendri Riandani. 2009) . Sebagai hasil
sampingan adalah molekul O2. Proses fotosintesis dapat dirumuskan dalam persamaan sebagai
berikut :

Cahaya yang dapat dipergunakan dalam fotosintesis ini mempunyai syarat kualitas (jenis
gelombang) dan kuantitas (intensitas cahaya) tertentu. Dalam kondisi normal, cahaya matahari
memenuhi semua syarat itu, sehingga secara alami, cahaya matahari merupakan sumber energi
bagi fotosintesis. Pigmen fotosintetik,sebagai penangkap energi cahaya matahari, berupa klorofil
dan atau karotenoid. CO2 dan H2O sebagai substrat fotosintesis dapat berasal dari sisa oksidasi
dalam jaringan fotosintetik. Selain itu, CO2 dapat pula diambil dari atmosfir melalui proses
difusi melalui stomata, sedangkan H2O diambil dari lingkungan melalui proses absorbsi di akar
atau bagian penyerapan lainnya (Prawirahartono. 1998).

Glukosa sebagai hasil utama fotosintesis segera ditranslokasikan ke bagian tubuh


tumbuhan yang lain atau ditranslokasikan ke dalam jaringan penimbun dan diubah menjadi 40
amilum. Bila laju fotosintesis tinggi, sebagian dari karbohidrat yang terbentuk dalam fotosintesis
ini diendapkan dalam kloroplas sebagai amilum. Oksigen sebagai hasil sampingan fotosintesis,
dilepaskan ke atmosfer sebagai gas atau sebagian dimanfaatkan pada respirasi dalam sel di mana
fotosintesis itu terjadi (Said Harran, dkk. 1985).
Proses fotosintesis begitu komplek karena banyak faktor (internal maupun eksternal)
berpengaruh. Misalnya struktur daun, struktur perakaran, kondisi cahaya,kondisi air tanah (untuk
tumbuhan yang hidup dengan medium tanah), kondisi atmosfer,dan sebagainya.

Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai


kebutuhan pokoknya harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat
yang terjadi di bagian daun satu tumbuhan yang memiliki klorofil, dengan menggunakan cahaya
matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses
tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses
fotosintesis, hal ini disebabkan kloropil yang berada didalam daun tidak dapat menggunakan
cahaya matahari karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari (Dwidjoseputro,
1986).

Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul


yang kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa,
monosakarida,dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang paling sederhana.

Pada tahun 1860, Sach membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam
percobaannya tersebut ia mengguanakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas
timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alkohol dan ditetesi dengan iodium.
Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah
menandakan adanya amilum (Malcome, 1990).

Pada uji Sachs ini bertujuan melakukan uji apakah tanpa cahaya daun tidak
berfotosintesis.Percobaan ini berdasar pada ciri hidup yang hanya dimiliki oleh tumbuhan hijau
yaitu kemampuan dalam menggunakan karbon dioksida dari udara untuk diubah menjadi bahan
organik serta direspirasikan/desimilasi bahan organik dalam tubuhnya sehingga zat organik itu
bisa digunakan untuk aktivitas makhluk hidup (Malcome, 1990).
Gambar 1. Skema uji sach

Sumber : www.ezzahhidayati.blogspot.com

Daftar Pustaka
Dwijoseputro. 1986. Biologi.Jakarta: Erlangga.
Hendri Riandani. 2009.Theory and Application of Biology. Solo : Evo Bilingual.
Malcome. B. W. 1990. Fisiologi Tanaman. Bandung: Bumi Aksara.
Prawirahartono. 1998. Anatomi Tumbuhan.Surabaya: Intan Pariwara.
Said Harran, dkk. 1985. Biologi Umum 2.Bandung: Angkasa.

Anda mungkin juga menyukai