Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya, dan sintesis yang
berarti menyusun. Jadi fotosintesis dapat diartikan sebagai suatu penyusunan
senyawa kimia kompleks yang memerlukan energi cahaya. Sumber energi cahaya
adalah matahari. Proses ini dapat berlangsung karena adanya suatu pigmen
tertentu dengan bahan CO2 dan H2O. Cahaya matahari terdiri atas beberapa
spectrum, masing-masing spectrum mempunyai panjang gelombang berbeda,
sehingga pengaruhnya terhadap proses fotosintesis juga berbeda
( Salisbury dan Ross, 1995 ).
Fotosintesis merupakan suatu proses biologi yang kompleks, proses ini
menggunakan energy dan cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil
yang terdapat dalam kloroplas. Seperti halnya mitokondria, kloroplas mempunyai
membrane luar dan membrane dalam. Membran dalam mengelilingi suatu stroma
yang mengandung enzim-enzim yang larut dalam struktur membrane yang disebut
tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain air (H2O),
CO2, suhu, umur daun, translokasi karbohidrat, dan cahaya
( Malcome, 1990 ).
Semua kehidupan dibumi ini tergantung langsung dari adanya proses
asimilasi CO2 menjadi senyawa organic dengan energy yang diperoleh dari cahaya
matahari. Dalam proses ini energy cahaya matahari ditangkap dan diubah menjadi
energy kimia dengan proses fotosintesis. Pada proses fotosintesis ini akan

menghasilkan dua senyawa yaitu glukosa dan oksigen ( Anwar, 1984 ).


Fungsi suatu sel hidup bergantung pada persediaan energi yang tidak
henti-hentinya, sumber energy ini tersimpan dalam molekul-molekul organik
seperti karbohidrat. Organisme heterotrofik hidup dan tumbuh dengan
memasukkan molekul-molekul organic ke dalam sel-selnya. Satu-satunya sumber
molekul bahan bakar yang menjadi tempat bergantung seluruh kehidupan ialah
fotosintesis ( Malcome,1990 ). Hal inilah yang melatarbelakangi dilakukannya
percobaan.
I.2 Tujuan percobaan
1. Membuktikan proses fotosintesis menghasilkan glukosa.
2. Membuktikan proses fotosintesis melepaskan O2.
I.3 Waktu dan tempat percobaan
Percobaan fotosintesis dilaksanakan pada hari kamis,17 Maret 2016, Pada
pukul 07.30 WITA - 11.00 WITA Bertempat di Laboratorium Biologi Dasar,
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Suatu sifat fisiologi yang hanya dimiliki khusus oleh tumbuhan ialah
kemampuannya untuk menggunakan zat-karbon dari udara untuk diubah menjadi
bahan organik serta asimilasikan di dalam tubuh tanaman. Peristiwa ini hanya
berlangsung cukup cahaya, dan oleh karena itu maka asimilasi zat-karbon disebut
juga fotosintesis. Lengkapnya adalah bahwa fotosintesis atau asimilasi zat-karbon
itu suatu proses di mana zat-zat organik H2O dan CO2 oleh klorofil diubah
menjadi zat organik karbohidrat dengan pertolongan cahaya matahari.
Pengubahan energi sinar menjadi energi kimia (karbohidrat) dan kemudian
pengubahan energi kimia menjadi energi kerja pada peristiwa pernafasan dalam
tubuh tumbuhan merupakan rangkaian proses kehidupan didunia ini
( Dwijoseputro, 1994 ).
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang
berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organic
H2O dan CO2 menjadi senyawa zat organic yang kompleks yang memerlukan
cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil,
yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energy cahaya matahari
( Kimball, 2002 ).
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga,
dan beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energy terpakai dengan
memanfaatkan energy cahaya. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari
energy yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat

penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian


besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan
energy melalui fotosintesis disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah
satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat
(difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energy. Cara lain yang
ditempuh organisme untuk mengasimilasikan karbon adalah melalui
kemosintesis,yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang ( Kimball, 2002 ).
Fotosintesis dikenal sebagai suatu proses sintesis makanan yang dimiliki
oleh tumbuhan hijau dan beberapa mikroorganisme fotosintetik. Organisme yang
mampu mensintesis makanannya sendiri disebut sebagai organisme autotrof.
Autotrof dalam rantai makanan menduduki sebagai produsen. Pada prinsipnya
komponen yang dibutuhkan dalam reaksi fotosintesis adalah CO2 yang berasal
dari udara dan H2O yang diserap dari dalam tanah. Selain itu sesuai dengan
namanya, foto cahaya reaksi ini membutuhkan cahaya matahari sebagai energy
dalam pembuatan atau sintesis produk (senyawa gula dan oksigen)
( Kimball, 1999 ).
Reaksi fotosintesis dapat diartikan bahwa enam molekul karbondioksida
dan enam molekul air bereaksi dengan bantuan cahaya matahari untuk dirubah
menjadi satu molekul glukosa dan enam molekul oksigen. Glukosa adalah
molekul yang dibentuk sebagai hasil dari proses fotosintesis yang didalamnya
tersimpan hasil konversi energi cahaya matahari dalam bentuk ikatan-ikatan kimia
penyusun molekul tersebut. Glukosa merupakan senyawa karbon yang nantinya
digunakan bersama elemen-elemen lain didalam sel untuk membentuk senyawa
kimia lain yang sangat penting bagi organisme tersebut, seperti DNA, protein,

gula dan lemak. Selain itu, organisme dapat memanfaatkan energy kimia yang
tersimpan dalam ikatan kimia diantara atom-atom penyusun glukosa sebagai
sumber energi dalam proses-proses didalam tubuh ( Kimball, 1999 ).
Seperti organisme lainnya, tanaman tersusun atas sel-sel sebagai unit dasar
penyusun kehidupan tanaman. Sel-sel tanaman mengandung struktur yang disebut
kloroplas Chloroplast yang merupakan tempat terjadinya fotosintesis. Kloroplas
adalah organel khusus yang dimilki oleh tanaman,berbentuk oval dan
mengandung klorofil yang dikenal dengan zat hijau daun. Seluruh bagian
tumbuhan yang merupakan struktur berwarna hijau, termasuk batang dan buah
memiliki kloroplas dalam setiap sel penyusunannya. Namun secara umum
aktifitas fotosintesis terjadi di dalam daun. Michael W. Davidson dalam
websitenya menyatakan bahwa kepadatan kloroplas dipermukaan daun suatu
tanaman rata-rata sekitar satu setengah juta per millimeter persegi
( Kimball, 2002 ).
Fotosintesis memiliki dua macam reaksi,yaitu reaksi terang dan reaksi
gelap. Selama reaksi terang, klorofil bersama dengan pigmen-pigmen lain di
dalam kloroplas menyerap energy cahaya matahari dan mengkonversinya menjadi
energy kimia yang disimpan dalam ikatan kimia penyusun glukosa. Energy yang
diserap merupakan energi kaya electron yang nantinya akan terlibat dalam
serangkaian rantai reaksi yang disebut transport electron. Air melalui reaksi terang
akan dipecah (fotolisis) menjadi proton, electron dan O2. Proton dan electron yang
dihasilkan dari pemecahan ini bergabung dengan senyawa aseptor electron
NADP+(nikotinamide adenosine dinucleotide phosphate) membentuk NADPH.
Beberapa proton bergerak melalui membrane kloroplas ,dan energi yang dibentuk

berupa ATP (Adenosine triphospat). NADPH dan ATP adalah komponen yang
masuk ke dalam reaksi gelap (siklus calvin), yang merubah molekul gula berantai
berantai karbon tiga. Energi kimia hasil konversi dari energi cahaya matahari
tersimpan dalam senyawa karbon tersebut ( Kimball, 2002 ).
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai
molekul yang kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya
seperti sukrosa, monosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah
karbohidrat yang paling sederhana. Monosakarida dapa diikat secara bersamasama untuk membentuk dimer, trimer dan lain-lain. Dimer merupakan gabungan
antara dua monosakarida dan trimer terdiri dari tiga monosakarida
( Kimball, 2002 ).
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi ,untuk memperoleh makanan
sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus
melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi
dibagian daun satu tumbuhan yang memiliki klorofil, dengan menggunakan
cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan
tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak
akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan klorofil yang
berada dalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena klorofil
hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari ( Dwidjoseputro, 1986 ).
Pada tahun 1860, Sachs membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan
amilum. Dalam percobaannya tersebut ia menggunakan daun segar yang sebagian
dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan ke
dalam alcohol. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang

tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum ( Malcome, 1990 ).


Organisasi dan fungsi suatu sel hidup bergantung pada persediaan energi
yang tak henti-hentinya. Sumber energi ini tersimpan dalam molekul-molekul
organic seperti karbohidrat. Untuk tujuan praktis,satu-satunya sumber molekul
bahan bakar yang menjadi tempat bergantung seluruh kehidupan adalah
fotosintesis. Fotosintesis merupakan salah satu reaksi yang tergantung ke dalam
reaksi anabolisme. Fotosintesis adalah proses pembentukan bahan makanan
(glukosa) yang berbahan baku karbondioksida dan air ( Malcome, 1990 ).
Fotosintesis terjadi didalam kloroplas. Kloroplas merupakan organel
plastid yang mengandung pigmen hijau daun (klorofil). Sel yang mengandung
kloroplas terdapat pada mesofil daun tanaman,yaitu sel-sel jaringan tiang
(palisade) dan sel-sel jaringan bunga karang (spons). Di dalam kloroplas terdapat
klorofil pada protein integral membrane tilakoid. Klorofil dapat dibedakan
menjadi klorofil a dan klorofil b. klorofil a merupakan hijau rumput ( green grass
pigment ) yang mampu menyerap cahaya merah dan biru keungu-unguan. Klorofil
a ini sangat berperan dalam reaksi gelap fotosintesis. Klorofil b merupakan
pigmen hijau-kebiruan yang mampu menyerap cahaya biru dan merah kejinggaan.
Klorofil b banyak terdapat pada tumbuhan ganggang hijau dan bakteri autotrof
( Dwidjoseputro, 1986 ).
Klorofil terdapat sebagai butir-butir hijau di dalam kloroplas. Pada
umumnya kloroplas itu berbentuk oval, bahan dasarnya disebut stroma, sedang
butir-butir yang terkandung di dalamnya disebut grana. Pada tanaman tinggi ada
dua macam klorofil ( Dwidjoseputro, 1986 ) yaitu :

klorofil-a : C55H72O5N4Mg, berwarna hijau tua

Klorofil-b : C55H70O6N4Mg, berwarna hijau muda


Rumus bangunnya berupa suatu cincin yang terdiri atas 4 pirol dengan Mg
sebagai inti. Rumus bangun ini hampir serupa dengan rumus bangun haemin (zat
darah),dimana intinya bukan Mg melainkan Fe. Pada klorofil, terdapat suatu
rangkaian hyang disebut fitil yang dapat terlepas menjadi fitol C2H39OH, jika
kena air (hidrolisis) dan pengaruh enzim klorofilase. Fitol itu lipofil (suka asam
lemak), sedangkan biasanya disebut rangka porfin, sifatnya hidrofil (suka akan
air) ( Dwidjoseputro, 1994 ).
Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pembentukan klorofil ( Kimball, 2002)
yaitu:
1. Faktor pembawaan : pembentukan klorofil dibawakan oleh gen tertentu di
dalam kromosom. Terlalu banyak sinar berpengaruh buruk kepada klorofil.
Larutan yang diharapkan kepada sinar kuat tampak berkurang hijau.
2. Oksigen
3. Karbohidrat : dengan tiada pemberian gula,daun-daun tersebut tak mampu
menghasilkan klorofil,meskipun factor-faktor lain cukup.
4. Nitrogen magnesium : besi yang menjadi bahan pembentuk klorofil merupakan
suatu conditionsinc qua non ( kehausan ) kekurangan akan salah satu dari zatzat tersebut mengakibatkan klorosis kepada tumbuhan.
5. Air : air merupakan factor keharusan pula,kekurangan air mengakibatkan
desintegrasi dari klorofil terjadi pada rumput dan pohon-pohonan di musim
kering
6. Unsur-unsur Mn,Cu,Zn,meskipun hanya di dalam jumlah yang sedikit sekali
membantu pembentukan klorofil. Dengan tiada unsure-unsur itu, tanaman akan

mengalami klorosis juga.


7. Temperatur antara 30-48oC merupakan suatu kondisi yang baik untuk
pembentukan klorofil pada kebanyakan tanaman,akan tetapi yang paling baik
ialah antara 26-30oC.
Berikut beberapa factor utama yang menentukan laju fotosintesis ( Kimball, 2002)
yaitu :
1. Intensitas cahaya : Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
2. Konsentrasi karbondioksida : semakin banyak karbondioksida di
udara,makin banyak jumlah bahan yang dapat digunakan tumbuhan untuk
melangsungkan fotosintesis.
3. Suhu : Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat
bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintesis meningkat seiring
dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
4. Kadar air : Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup,
menghambat penyerapan karbondioksida sehingga mengurangi laju
fotosintesis.
5. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis) : Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat
berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat
bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang. Hal ini
disebabkan oleh adanya pigmen lain disamping klorofil, yaitu pigmen
pelengkap, seperti karotenoid yang berwarna kuning, merah atau ungu dan
fikobilin yang berwarna biru atau merah ( Wirahadikusumah, 1985 ).
Pada percobaan Sachs, A daun yang sebagian tertutup x, terkena sinar
sepanjang hari. B daun tersebut setelah dipetik, direbus, direndam dalam alcohol

untuk melarutkan klorofilnya dan setelah itu dicelup dalam larutan yodium.
Bagian yang tertutup tampak putih (berarti tanpa amilum), sedang daerah
sekitarnya berwarna hitam yang menunjukkan adanya amilum
( Wirahadikusumah, 1985 ).
Jan Ingenhous merupakan orang yang pertama kali melakukan penelitian
tentang fotosintesis (1730-1799). Ingenhous memasukkan tumbuhan air Hydrilla
Verticillata ke dalam bejana yang berisi air. Bejana gelas itu ditutup dengan
corong terbalik dan diatasnya di beri tabung reaksi yang diisi air hingga penuh.
Bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak lama kemudian muncul gelembung
udara dari tumbuhan air tersebut. Gelembung udara tersebut menandakan adanya
gas. Setelah diuji ternyata adalah oksigen. Ingenhous menyimpulkan fotosintesis
menghasilkan oksigen ( Kimball, 2002 ).
Fotosintesis terjadi hanya di bagian hijau tanaman. Untuk efisiensi
fotosintesis harus daun tipis dan memiliki luas permukaan besar. Ini membantu
dalam penyerapan cahaya dan difusi gas, dan sarana untuk mencegah kehilangan
air yang berlebihan melalui stomata dan epidermis. Turgor sel penjaga berubah
menjadi gas mengizinkan pertukaran dengan atmosfer. Kutikula pasa berlapis
tunggal transparan epidermis atas dan bawah melindungi daun dari pengeringan
dan infeksi ( Kimball, 2002 )

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah : Kertas timah
(Aluminium foil), penjepit, gelas piala, tabung reaksi, Alkohol 95%, JKJ, air
panas, corong, kaki tiga, dan stopwatch.
III.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan adalah : Tanaman berdaun lebar, yakni daun
mangga Mangifera Indica L, dan tanaman Hydrilla Verticillata Hoyle.
III.3 Prosedur kerja
III.3.1 Prosedur Ingenhous
1. Gelas piala diisi dengan air kemudian di masukkan Hydrilla Verticillata
Hoyle ke dalamnya.
2. Corong terbalik di masukkan ke dalam gelas piala sedemikian rupa sehingga
Hydrilla Verticillata semuanya berada di bawah corong.
3. Pangkal corong ditutup dengan tabung reaksi terbalik yang diisi sejumlah air.
4. Percobaan ini di tempatkan di bawah matahari atau cahaya lampu yang
mempunyai intensitas tinggi.
5. Kemudian di amati apakah terjadi gelembung-gelembung udara yang
terkumpul di dasar tabung reaksi. Jika ada berarti terbentuk oksigen (O2).

III.3.2 Prosedur Sachs


1. Sebagian permukaan daun yang akan di periksa di tutup dengan menggunakan
aluminium foil yang belum terkena sinar matahari (sebaiknya dilakukan
sebelum jam 06:00).

2. Sebelum malam,daun percobaan tadi di petik dan di masukkan/di celupkan ke


dalam air mendidih sehingga daun tersebut layu (120 menit),hal ini berfungsi
untuk mematikan sel.
3. Kemudian di celupkan ke dalam alcohol mendidih beberapa saat, hal ini
berfungsi untuk melarutkan klorofil pada daun.
4. Di celupkan lagi ke dalam larutan JKJ beberapa saat,selanjutnya di bilas dengan
air mengalir agar sisa larutan JKJ hilang.
5. Di amati apa yang terjadi terhadap daun percobaan tadi. Warna hitam atau biru
tua pada daun menunjukkan adanya amilum sebagai hasil proses fotosintesis.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil
IV.1.1 Hasil percobaan Ingenhous

Gambar

Keterangan
1. Tabung Reaksi
2. Gelas piala
3. Air
4. Corong terbalik
5. Tanaman Hydrilla verticillata

Tabel Pengamatan.

Keterangan : ++

= Tidak ada gelembung


= 17 gelembung

+++++ = 43 gelembung
++++ = 27 gelembung
++++ = 27 gelembung
No Waktu

Jumlah gelembung

0 menit

5 menit

++

10 menit

+++++

15 menit

++++

20 menit

++++

IV.1.2 Hasil percobaan Sachs


Gambar

Keterangan
1.Gambar proses pencelupan daun
mangga menggunakan air mendidih.
Tujuannya yaitu untuk menjadikan
daunnya layu.

Gambar 1. Proses pencelupan daun mangga


menggunakan air mendidih.

2. Perubahan warna pada daun setelah di


celupkan ke dalam air mendidih.

Gambar 2. Perubahan warna pada


daun

3. Gambar proses pencelupan daun ke


dalam alkohol mendidih. Tujuannya
yaitu untuk menghilangkan klorofil.

4. Perubahan warna daun mangga yang


telah di celupkan ke dalam alcohol.

Gambar 3. Proses pencelupan daun ke

dalam alkohol mendidih

Gambar 4. Perubahan warna daun

mangga yang telah dimasukkan ke

dalam alkohol

sd

5. Proses pencelupan daun mangga ke


dalam larutan JKJ. Tujuannya yaitu
untuk membuktikan ada tidaknya
amilum pada daun mangga tersebut.

Gambar 5. Proses pencelupan daun


mangga menggunakan larutan JKJ

6. Gambar daun mangga yang telah di


celupkan ke dalam larutan JKJ.
Gambar 6. Daun mangga yang telah

dicelupkan ke dalam larutan JKJ

IV.2 Pembahasan
IV.2.1 Percobaan Ingenhous
Fotosintesis adalah suatu proses biologi yang kompleks, proses ini
menggunakan energi matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil yang
terdapat dalam kloroplas. Fotosintesis selain memerlukan cahaya matahari sebagai
bahan bakar juga memerlukan karbondioksida dan air sebagai bahan anorganik
yang akan diproses untuk menghasilkan karbohidrat dan melepaskan oksigen.
Dari reaksi tersebut kami dapat memperkirakan bahwa pada fotosintesis
akan menghasilkan oksigen. Hydrilla verticillata dimasukkan ke dalam gelas piala
yang terlebih dahulu telah dilengkapi dengan corong penutup dan tabung reaksi,
kemudian dimasukkan air yakinkan pada saat air memenuhi gelas piala dan masuk
kedalam tabung reaksi tidak terdapat gelembung udara dari luar.
Jan Ingenhous merupakan orang yang pertama kali melakukan penelitian
tentang fotosintesis (1730-1799). Ingenhous memasukka tumbuhan air Hydrilla
Verticillata ke dalam bejana yang berisi air. Bejana gelas itu ditutup dengan
corong terbalik dan diatasnya di beri tabung reaksi yang diisi air hingga penuh.
Bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak lama kemudian muncul gelembung
udara dari tumbuhan air tersebut. Gelembung udara tersebut menandakan adanya
gas. Setelah diuji ternyata adalah oksigen. Ingenhous menyimpulkan fotosintesis
menghasilkan oksigen ( Kimball, 2002 ).
Percobaan Ingenhouz tanaman Hydrilla verticillata Hoyle dengan panjang
yang telah ditentukan dimasukkan ke dalam corong dengan posisi terbalik yang
ditutup dengan tabung reaksi dan kemudian ke dalam gelas piala yang berisi air
sampai penuh, apabila dilakukan perlakuan dengan memberikan cahaya pada

Hydrilla verticillata tersebut akan menghasilkan gelembung udara yang banyak,


sedangkan apabila diberi perlakuan dengan ditempatkan pada tempat yang tidak
terdapat cahaya dengan lama pengamatan yang sama, maka Hydrilla verticillata
yang direndam akan mengeluarkan gelembung udara dalam jumlah yang relatif
sangat sedikit. Hal ini terjadi karena intensitas cahaya rendah yang mengakibatkan
suhu menjadi rendah sehingga tidak terjadi reaksi. Pada percobaan peneliti yang
lain sama hal-nya dengan percobaan ini yaitu apabila dilakukan dengan
memberikan cahaya yang cukup akan menghasilkan gelembung udara yang
banyak, dan sebaliknya. Percobaan ini berhasil karena sesuai dengan teori Jan
Ingenhous bahwa bukti terjadinya fotosintesis pada tanaman Hydrilla Verticillata
ialah terdapatnya gelembung-gelembung udara di da
IV.2.2 Percobaan Sachs
Fotosintesis merupakan suatu proses biologi yang kompleks, proses ini
menggunakan energy dan cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil
yang terdapat dalam kloroplas. Seperti halnya mitokondria, kloroplas mempunyai
membrane luar dan membrane dalam. Membran dalam mengelilingi suatu stroma
yang mengandung enzim-enzim yang larut dalam struktur membrane yang disebut
tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain air (H2O),
konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi karbohidrat, dan cahaya.
Pada tahun 1860, Sachs membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan
amilum. Dalam percobaannya tersebut ia menggunakan daun segar yang sebagian
dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan ke
dalam alcohol. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang
tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum ( Malcome, 1990 ).

Pada percobaan ini bahan yang di gunakan adalah daun mangga


Mangifera indica. Sebelum percobaan ini di lakukan, kira-kira satu minggu
sebelumnya daun mangga Mangifera indica di tutup bagian tengahnya dengan
kertas timah lalu di jepit dengan jepitan kertas agar bagian tersebut tidak terkena
sinar matahari sehingga pada bagian daun mangga tersebut tidak akan
berlangsung proses fotosintesis.
Pada percobaan Sachs, daun yang dimasukkan dalam air
mendidih bertujuan untuk mematikan sel,dimana daun dalam kondisi layu. Daun
yang dimasukan dalam alkohol mendidih mempunyai fungsi untuk melarutkan
klorofil pada daun dan daun terlihat kaku setelah dicelupkan dalam alkohol.
Fungsi JKJ sebagai indikator amilum apakah daun mengalami fotosintesis atau
tidak. Perbedaan daun yang ditutupi kertas aluminium foil dengan daun yang tidak
ditutupi kertas yaitu pada daun yang tidak ditutupi kertas aluminium foil akan
tampak bitu kehitaman yang menandai bahwa pada daun tidak terjadi fotosintesis.
Pada percobaan ini, hasil yang didapatkan kurang maksimal karena tidak
terjadi perubahan yang berupa bintik hitam yang menandai adanya amilum, hal ini
terjadi karena pada saat proses pembungkusan daun mangga menggunakan
aluminium foil tidak rapat dan tidak terkena sinar matahari secara langsung,
sehingga tidak terdapat amilum di daun mangga tersebut.
Pada percobaan peneliti yang lain sama hal-nya dengan percobaan ini,
yaitu tidak terdapat amilum pada daun karena perlakuan yang kurang maksimal.
Percobaan ini tidak berhasil karena tidak sesuai dengan teori Sachs yang
menyatakan bahwa terjadinya fotosintesis pada daun mangga ialah terdapatnya
amilum pada daun mangga tersebut.

BAB V
PENUTUP

V.1 Kesimpulan
1. Setelah dilakukan beberapa tahap percobaan,tampak bahwa daun yang ditutupi
kertas timah (Aluminium foil) berwarna agak transparan yang membuktikan
adanya amilum.
2. Dengan munculnya gelembung-gelembung udara yang terkumpul di dasar
tabung reaksi membuktikan bahwa fotosintesis melepaskan oksigen (O2).
V.2 Saran
Sebaiknya sebelum melakukan percobaan,daun yang akan digunakan di
tutup rapat dengan kertas timah dan terkena sinar matahari secara langsung agar
hasil yang diperoleh tidak berlawanan dengan hasil yang diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar. 1984. Pengantar Sains Biologi. Erlangga. Jakarta


Dwidjoseputro. 1994. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia. Jakarta.
Dwidjoseputro. 1986. Dunia Tumbuhan. Gramedia. Jakarta.
Kimball,John. 2002. Biologi Jilid 1edisi kedelapan. Erlangga. Jakarta.
Kimball,John. 1994. Biologi Jilid 1 edisi kelima. Erlangga. Jakarta.
Kimball,John. 1999. Biologi Jilid 2 edisi ketiga. Erlangga. Jakarta
Malcome. 1990. Sains Biologi. Bumi Aksara. Jakarta.
Salisbury. 1995. Dasar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia. Jakarta
Wirahadikusumah. 1985. Fotosintesis. Gramedia. Jakarta.

LAMPIRAN

LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR
PERCOBAAN II
FOTOSINTESIS

NAMA

NURUL FADILAH
ATIK

NIM

: M11115304

HARI/TANGGAL : KAMIS,17 MARET 2016


KELOMPOK

: 3 ( TIGA )

KELAS

: KEHUTANAN C

ASISTEN

: SUCI MUSLIMAH

LABORATORIUM BIOLOGI DASAR


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016

Anda mungkin juga menyukai