PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Suatu sifat fisiologi yang hanya dimiliki khusus oleh tumbuhan ialah
kemampuannya untuk menggunakan zat-karbon dari udara untuk diubah menjadi
bahan organik serta asimilasikan di dalam tubuh tanaman. Peristiwa ini hanya
berlangsung cukup cahaya, dan oleh karena itu maka asimilasi zat-karbon disebut
juga fotosintesis. Lengkapnya adalah bahwa fotosintesis atau asimilasi zat-karbon
itu suatu proses di mana zat-zat organik H2O dan CO2 oleh klorofil diubah
menjadi zat organik karbohidrat dengan pertolongan cahaya matahari.
Pengubahan energi sinar menjadi energi kimia (karbohidrat) dan kemudian
pengubahan energi kimia menjadi energi kerja pada peristiwa pernafasan dalam
tubuh tumbuhan merupakan rangkaian proses kehidupan didunia ini
( Dwijoseputro, 1994 ).
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang
berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organic
H2O dan CO2 menjadi senyawa zat organic yang kompleks yang memerlukan
cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil,
yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energy cahaya matahari
( Kimball, 2002 ).
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga,
dan beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energy terpakai dengan
memanfaatkan energy cahaya. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari
energy yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat
gula dan lemak. Selain itu, organisme dapat memanfaatkan energy kimia yang
tersimpan dalam ikatan kimia diantara atom-atom penyusun glukosa sebagai
sumber energi dalam proses-proses didalam tubuh ( Kimball, 1999 ).
Seperti organisme lainnya, tanaman tersusun atas sel-sel sebagai unit dasar
penyusun kehidupan tanaman. Sel-sel tanaman mengandung struktur yang disebut
kloroplas Chloroplast yang merupakan tempat terjadinya fotosintesis. Kloroplas
adalah organel khusus yang dimilki oleh tanaman,berbentuk oval dan
mengandung klorofil yang dikenal dengan zat hijau daun. Seluruh bagian
tumbuhan yang merupakan struktur berwarna hijau, termasuk batang dan buah
memiliki kloroplas dalam setiap sel penyusunannya. Namun secara umum
aktifitas fotosintesis terjadi di dalam daun. Michael W. Davidson dalam
websitenya menyatakan bahwa kepadatan kloroplas dipermukaan daun suatu
tanaman rata-rata sekitar satu setengah juta per millimeter persegi
( Kimball, 2002 ).
Fotosintesis memiliki dua macam reaksi,yaitu reaksi terang dan reaksi
gelap. Selama reaksi terang, klorofil bersama dengan pigmen-pigmen lain di
dalam kloroplas menyerap energy cahaya matahari dan mengkonversinya menjadi
energy kimia yang disimpan dalam ikatan kimia penyusun glukosa. Energy yang
diserap merupakan energi kaya electron yang nantinya akan terlibat dalam
serangkaian rantai reaksi yang disebut transport electron. Air melalui reaksi terang
akan dipecah (fotolisis) menjadi proton, electron dan O2. Proton dan electron yang
dihasilkan dari pemecahan ini bergabung dengan senyawa aseptor electron
NADP+(nikotinamide adenosine dinucleotide phosphate) membentuk NADPH.
Beberapa proton bergerak melalui membrane kloroplas ,dan energi yang dibentuk
berupa ATP (Adenosine triphospat). NADPH dan ATP adalah komponen yang
masuk ke dalam reaksi gelap (siklus calvin), yang merubah molekul gula berantai
berantai karbon tiga. Energi kimia hasil konversi dari energi cahaya matahari
tersimpan dalam senyawa karbon tersebut ( Kimball, 2002 ).
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai
molekul yang kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya
seperti sukrosa, monosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah
karbohidrat yang paling sederhana. Monosakarida dapa diikat secara bersamasama untuk membentuk dimer, trimer dan lain-lain. Dimer merupakan gabungan
antara dua monosakarida dan trimer terdiri dari tiga monosakarida
( Kimball, 2002 ).
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi ,untuk memperoleh makanan
sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus
melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi
dibagian daun satu tumbuhan yang memiliki klorofil, dengan menggunakan
cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan
tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak
akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan klorofil yang
berada dalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena klorofil
hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari ( Dwidjoseputro, 1986 ).
Pada tahun 1860, Sachs membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan
amilum. Dalam percobaannya tersebut ia menggunakan daun segar yang sebagian
dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan ke
dalam alcohol. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang
untuk melarutkan klorofilnya dan setelah itu dicelup dalam larutan yodium.
Bagian yang tertutup tampak putih (berarti tanpa amilum), sedang daerah
sekitarnya berwarna hitam yang menunjukkan adanya amilum
( Wirahadikusumah, 1985 ).
Jan Ingenhous merupakan orang yang pertama kali melakukan penelitian
tentang fotosintesis (1730-1799). Ingenhous memasukkan tumbuhan air Hydrilla
Verticillata ke dalam bejana yang berisi air. Bejana gelas itu ditutup dengan
corong terbalik dan diatasnya di beri tabung reaksi yang diisi air hingga penuh.
Bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak lama kemudian muncul gelembung
udara dari tumbuhan air tersebut. Gelembung udara tersebut menandakan adanya
gas. Setelah diuji ternyata adalah oksigen. Ingenhous menyimpulkan fotosintesis
menghasilkan oksigen ( Kimball, 2002 ).
Fotosintesis terjadi hanya di bagian hijau tanaman. Untuk efisiensi
fotosintesis harus daun tipis dan memiliki luas permukaan besar. Ini membantu
dalam penyerapan cahaya dan difusi gas, dan sarana untuk mencegah kehilangan
air yang berlebihan melalui stomata dan epidermis. Turgor sel penjaga berubah
menjadi gas mengizinkan pertukaran dengan atmosfer. Kutikula pasa berlapis
tunggal transparan epidermis atas dan bawah melindungi daun dari pengeringan
dan infeksi ( Kimball, 2002 )
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
III.1 Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah : Kertas timah
(Aluminium foil), penjepit, gelas piala, tabung reaksi, Alkohol 95%, JKJ, air
panas, corong, kaki tiga, dan stopwatch.
III.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan adalah : Tanaman berdaun lebar, yakni daun
mangga Mangifera Indica L, dan tanaman Hydrilla Verticillata Hoyle.
III.3 Prosedur kerja
III.3.1 Prosedur Ingenhous
1. Gelas piala diisi dengan air kemudian di masukkan Hydrilla Verticillata
Hoyle ke dalamnya.
2. Corong terbalik di masukkan ke dalam gelas piala sedemikian rupa sehingga
Hydrilla Verticillata semuanya berada di bawah corong.
3. Pangkal corong ditutup dengan tabung reaksi terbalik yang diisi sejumlah air.
4. Percobaan ini di tempatkan di bawah matahari atau cahaya lampu yang
mempunyai intensitas tinggi.
5. Kemudian di amati apakah terjadi gelembung-gelembung udara yang
terkumpul di dasar tabung reaksi. Jika ada berarti terbentuk oksigen (O2).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil
IV.1.1 Hasil percobaan Ingenhous
Gambar
Keterangan
1. Tabung Reaksi
2. Gelas piala
3. Air
4. Corong terbalik
5. Tanaman Hydrilla verticillata
Tabel Pengamatan.
Keterangan : ++
+++++ = 43 gelembung
++++ = 27 gelembung
++++ = 27 gelembung
No Waktu
Jumlah gelembung
0 menit
5 menit
++
10 menit
+++++
15 menit
++++
20 menit
++++
Keterangan
1.Gambar proses pencelupan daun
mangga menggunakan air mendidih.
Tujuannya yaitu untuk menjadikan
daunnya layu.
dalam alkohol
sd
IV.2 Pembahasan
IV.2.1 Percobaan Ingenhous
Fotosintesis adalah suatu proses biologi yang kompleks, proses ini
menggunakan energi matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil yang
terdapat dalam kloroplas. Fotosintesis selain memerlukan cahaya matahari sebagai
bahan bakar juga memerlukan karbondioksida dan air sebagai bahan anorganik
yang akan diproses untuk menghasilkan karbohidrat dan melepaskan oksigen.
Dari reaksi tersebut kami dapat memperkirakan bahwa pada fotosintesis
akan menghasilkan oksigen. Hydrilla verticillata dimasukkan ke dalam gelas piala
yang terlebih dahulu telah dilengkapi dengan corong penutup dan tabung reaksi,
kemudian dimasukkan air yakinkan pada saat air memenuhi gelas piala dan masuk
kedalam tabung reaksi tidak terdapat gelembung udara dari luar.
Jan Ingenhous merupakan orang yang pertama kali melakukan penelitian
tentang fotosintesis (1730-1799). Ingenhous memasukka tumbuhan air Hydrilla
Verticillata ke dalam bejana yang berisi air. Bejana gelas itu ditutup dengan
corong terbalik dan diatasnya di beri tabung reaksi yang diisi air hingga penuh.
Bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak lama kemudian muncul gelembung
udara dari tumbuhan air tersebut. Gelembung udara tersebut menandakan adanya
gas. Setelah diuji ternyata adalah oksigen. Ingenhous menyimpulkan fotosintesis
menghasilkan oksigen ( Kimball, 2002 ).
Percobaan Ingenhouz tanaman Hydrilla verticillata Hoyle dengan panjang
yang telah ditentukan dimasukkan ke dalam corong dengan posisi terbalik yang
ditutup dengan tabung reaksi dan kemudian ke dalam gelas piala yang berisi air
sampai penuh, apabila dilakukan perlakuan dengan memberikan cahaya pada
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
1. Setelah dilakukan beberapa tahap percobaan,tampak bahwa daun yang ditutupi
kertas timah (Aluminium foil) berwarna agak transparan yang membuktikan
adanya amilum.
2. Dengan munculnya gelembung-gelembung udara yang terkumpul di dasar
tabung reaksi membuktikan bahwa fotosintesis melepaskan oksigen (O2).
V.2 Saran
Sebaiknya sebelum melakukan percobaan,daun yang akan digunakan di
tutup rapat dengan kertas timah dan terkena sinar matahari secara langsung agar
hasil yang diperoleh tidak berlawanan dengan hasil yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR
PERCOBAAN II
FOTOSINTESIS
NAMA
NURUL FADILAH
ATIK
NIM
: M11115304
: 3 ( TIGA )
KELAS
: KEHUTANAN C
ASISTEN
: SUCI MUSLIMAH