Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR
“KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM DAN
PENGENALAN ALAT LABORATORIUM”
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah Kimia Dasar.

Disusun oleh:
Nama : Hisana Afifa
NIM : 4442200055
Kelas : 1C

JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS
SULTAN AGENG TIRTAYASA
2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan


kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya berupa iman dan
kesehatan penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Kimia Dasar yang
berjudul “Keselamatan Kerja Di Laboratorium Dan Pengenalan Alat
Laboratorium” dengan tepat waktu, walaupun dengan berbagai macam halangan
atau rintangan. Tak lupa Shalawat serta salam semoga selalu tercurah ke pangkuan
Baginda Nabi Muhammad SAW.

Laporan praktikum ini penulis susun untuk memenuhi syarat mata kuliah
Kimia Dasar. Kemudian, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Alfu Laila,
SP., M.Sc., Ibu Winda Nurdiana, STP., M.Si., dan Bapak Ginanjar Pratama, S.Pi.,
M.Si. selaku dosen pengampu pada mata kuliah Kimia Dasar dan juga kepada
asisten praktikum dan kawan-kawan yang telah meluangkan waktunya untuk
memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan laporan praktikum ini.

Penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam


penulisan laporan praktikum ini. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan laporan praktikum
ini. Selain itu, penulis juga berharap laporan praktikum ini dapat memberikan
manfaat bagi para pembaca.

Serang, Oktober 2020

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 1


DAFTAR ISI ........................................................................................................... 2
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. 3
DAFTAR TABEL ................................................................................................... 4
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 5
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 5
1.2 Tujuan ............................................................................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 7
2.1 Pengertian Laboratorium ............................................................................... 7
2.2 Alat-alat Laboratorium .................................................................................. 7
2.3 Fungsi Alat-alat laboratorium........................................................................ 9
BAB III METODE PRAKTIKUM ....................................................................... 10
3.1 Waktu dan Tempat ...................................................................................... 10
3.2 Alat-Alat ...................................................................................................... 10
3.3 Cara Kerja.................................................................................................... 10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 11
4.1 Hasil............................................................................................................. 11
4.2 Pembahasan ................................................................................................. 16
BAB V PENUTUP................................................................................................ 18
5.1 Simpulan ...................................................................................................... 18
5.2 Saran ............................................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 19
LAMPIRAN

2
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Gelas Kimia (Gelas) .......................................Error! Bookmark not defined.


Gambar 2. Rak Tabung Reaksi (Kayu) ...........................Error! Bookmark not defined.
Gambar 3. Statif dan Klem (Besi) ....................................Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. Cawan porselin (Porselen) .............................Error! Bookmark not defined.
Gambar 5. Pipet filler (Karet) ...........................................Error! Bookmark not defined.
Gambar 6. Botol semprot (Plastik) ..................................Error! Bookmark not defined.

3
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Keselamtan Kerja dan Kode Bahan Kimia ......Error! Bookmark not defined.
Tabel 2. Pengenalan Alat Laboratorium .........................Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. Pembacaan Meniskus .........................................Error! Bookmark not defined.

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Proses pembelajaran mencakup tiga aspek kemampuan peserta didik, yakni
kemampuan kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik
(keterampilan). Kemampuan kognitif cenderung disoroti, dibandingkan
kemampuan afektif dan psikomotorik. Kemampuan psikomotorik merupakan
keterampilan yang lebih berorientasi pada gerak dan menekankan pada reaksi-
reaksi fisik dan keterampilan tangan, keterampilan itu sendiri menunjukan tingkat
keahlian seseorang dalam suatu tugas atau sekumpulan tugas tertentu (Djajari dan
Endra, 2012). Keterampilan psikomotorik merupakan salah satu kemampuan yang
perlu dikuasai mahasiswa, karena mereka dituntut tidak hanya belajar rumus-rumus
atau menghapal fakta saja, tetapi juga harus mampu mengembangkan keterampilan
individu. Hal ini menjadikan kemampuan psikomotorik mutlak untuk diberikan
kepada mahasiswa agar tidak menimbulkan kesenjangan antara pemahaman konsep
teoritis dengan gejala nyata yang terkait dengan konsep tersebut. Kemampuan
psikomotorik dapat diamati melalui penggunaan alat-alat laboratorium dalam
percobaan, mengamati, dan mengkomunikasikan hasil percobaan (Dahniar, 2006).

Teori pengenalan alat-alat laboratorium bertujuan untuk membuat praktikan


mengetahui fungsi atau kegunaan alat-alat laboratorium, oleh karena itu, fungsi
daripada tiap-tiap alat akan dijelaskan dengan tujuan agar praktikan dapat
memahami secara jelas kegunaan alat-alat laboratorium yang akan dipakai. Pada
dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat tersebut,
prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa
kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang
berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter seperti thermometer,
hygrometer, spektrofotometer, dll. Alat-alat pengukur yang disertai dengan
informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti thermograph,
barograph. Dari uraian tersebut, tersirat bahwa nama pada setiap alat
menggambarkan mengenai kegunaan alat dan atau menggambarkan prinsip kerja

5
pada alat yang bersangkutan. Dalam penggunaannya ada alat-alat yang bersifat
umum dan ada pula yang khusus. Peralatan umum biasanya digunakan untuk suatu
kegiatan reparasi, sedangkan peralatan khusus lebih banyak digunakan untuk suatu
pengukuran atau penentuan (Moningka, 2008). Dengan memahami cara kerja dan
fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan
sempurna, kebersihan alat yang digunakan dan ketelitian praktikan dalam
perhitungan sangat mempengaruhi keberhasilan dalam suatu praktikum, dengan
ketelitian dan ketepatan penggunaan alat maka kesalahan dalam praktikum dapat
diminimalisir (Riadi, 1990).

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui alat-alat keselamatan kerja di laboratorium serta mengetahui
kode keselamatan dalam berbagai bahan kimia.
2. Untuk mengetahui alat-alat dan prinsip cara kerja alat laboratorium kimia.
3. Untuk mengetahui cara pembacaan meniscus.

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Laboratorium


Secara etimologi kata “laboratorium” berasal dari kata latin yang berarti
“tempat bekerja” dan dalam perkembangannya kata “laboratorium”
mempertahankan kata aslinya yaitu “tempat bekerja”, akan tetapi khusus untuk
keperluan penelitian ilmiah (Kertiasa, 2006). Dalam Kamus Umum Bahasa
Indonesia mengatakan bahwa Laboratorium adalah tempat untuk mengadakan
percobaan (penyelidikan dan sebagainya) segala sesuatu yang berhubungan dengan
ilmu fisika, kimia, dan sebagainya. Sedangkan laboran adalah orang (ahli ilmu
kimia dan sebagainya) yang bekerja di laboratorium (Poerwadarminta, 2014).

Dalam Cambridge Advanced Leaner’s Dictionary, laboratorium atau


laboratory is a room or building with scientific equipment for teaching science, or
a place where chemicals or medicines produced (Cambridge University Press,
2008). Laboratorium adalah ruang atau bangunan dengan peralatan ilmiah untuk
melakukan tes ilmiah atau untuk mengajar ilmu pengetahuan, atau tempat dimana
bahan kimia atau obat-obatan yang diproduksi.

Menurut (Emha, 2002) Laboratorium diartikan sebagai suatu tempat untuk


mengadakan percobaan, penyelidikan, dan sebagainya yang berhubungan dengan
ilmu fisika, kimia, dan biologi atau bidang ilmu lain. Sedangkan, menurut (Sukarso,
2005) laboratorium ialah suatu tempat dimana dilakukan kegiata kerja untuk
menghasilkan sesuatu.

2.2 Alat-alat Laboratorium


Setiap alat-alat laboratorium dirancang dengan bahan-bahan yang berbeda.
Kebanyak alat-alat laboratorium terbuat dari gelas tetapi, juga ada yang terbuat dari:
kayu,besi,porselen,karet,dan plastik Contoh:

7
Gambar 1. Gelas Kimia (Gelas)

Gambar 2. Rak Tabung Reaksi (Kayu)

Gambar 3. Statif dan Klem (Besi)

Gambar 4. Cawan porselin (Porselen)

8
Gambar 5. Pipet filler (Karet)

Gambar 6. Botol semprot (Plastik)

2.3 Fungsi Alat-alat laboratorium


Pemakaian bahan kimia akan sangat berpengaruh terhadap alat-alat yang
digunakan. Setiap alat dirancang dengan bahan-bahan yang berbeda, ada yang
terbuat dari gelas, porselen, kayu, alumunium, plastik, dan lain-lain sesuai dengan
fungsinya masing-masing. Alat-alat tersebut ada yang tahan terhadap basa, tahan
terhadap kondisi asam, tahan terhadap panas, dan ada yang hanya tahan terhadap
kondisi normal. Oleh sebab itu, penggunaan alat dan bahan kimia sangat
menentukan keberhasilan suatu penelitian (Mored, 2000).

9
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum Pengenalan Alat-alat Laboratorium di laksanakan online via
Video di Spada. Pada hari Selasa, tanggal 13 Oktober 2020. Pukul 01.00-02.40
WIB. Di Jalan Pintu Air II RT 27 RW 08 Tiara 2 Residence Kav.A2, Gandul,
Cinere, Depok, Jawa Barat.

3.2 Alat-Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah Beaker glass / gelas kimia,
erlenmayer, tabung reaksi, rak tabung reaksi, penjepit, gelas ukur, pipet ukur,pipet
volume / pipet gondok, rubber bulb / pipet filler, pipet tetes, labu volumetrik ,
thermometer, batang pengaduk , spatula Bunsen, kasa asbes, kaki tiga, cawan
porselin, kaca arloji, mortar, alu, buret, statif, klem, corong, plat tetes.

3.3 Cara Kerja


Adapun cara kerja pada praktikum Pengenalan Alat dan Bahan adalah
sebagai berikut:
1. Disiapkan pulpen dan buku tulis untuk mencatat
2. Ditonton video praktikum yang di-share di spada
3. Dijelaskan tentang keselamatan kerja dan kode bahan kimia
4. Dikenalkan fungsi dan bagaimana alat-alat laboratorium dapat
digunakan dengan semestinya.
5. Dicatat dan digambar alat-alat laboratorium dalam bentuk tabel.

10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Tabel 1. Keselamtan Kerja dan Kode Bahan Kimia
No Kode Bahan Kimia Definisi Contoh Bahan Kimia
1 Explosive Bahan kimia yang mudah Asam sulfat pekat
(Mudah meledak) meledak dengan adanya 95%-97%
gesekan/benturan, panas,dan
bereaksi dengan udara atau
air
2 Oxidizing Dapat menyebabkan Asam nitrat 65%
(Pengoksidasi kuat) kebakaran dengan
menghasilkan panas saat
kontak dengan bahan
organik dan bahan pereduksi
3 Flammable Bahaya kimia mempunyai Butanol, methanol,
(Mudah terbakar) titik nyala rendah, berpotensi asam asetat glasial,
mudah terbakar dengan api dan toluena
bunsen dan permukaan
metal panas
4 Toxic Bahan yang bersifat beracun Metanol
(Beracun) dapat menyebabkan sakit
serius bahkan kematian bila
tertelan atau terhirup
5 Irritant Bahaya yang dapat HCl pekat/asam
(Iritasi) menyebabkan iritasi, gatal- klorida, larutan
gatal, luka bakar pada kulit ammonia 25%, n-
heksana, dan toluena
6 Corrosive Bahan bersifat korosif dapat Hidrogen peroksida
(Korosif) membuat logam berkarat, 30%
merusak jaringan hidup,

11
menyebabkan iritasi pada
kulit , menyebabkan gatal-
gatal dan membuat kulit
mengelupas
7 Compressed Gas Gas yang disimpan dibawah Gas yang terdapat
(Gas bertekanan tekanan baik gas yang pada perpipaan.
tinggi) ditekan maupun gas cair atau Contoh: CO2,
gas yang dilarutkan dalam nitrogen, dan helium
pelarut dibawah tekanan
8 Health Hazard Material yang bereaksi Hidrogen peroksida
(Bahaya bagi cukup keras dengan air. 30%, n-heksana,
kesehatan) Bahan kimia akan bereaksi methanol, dan
dan sangat berbahaya jika toluena
dicampur dengan air/saat
basah
9 Dangerous For The Bahan kimia yang berbahaya Larutan ammonia
Environment bagi komponen lingkungan dan n-heksana
(Bahaya bagi dan dapat merusak
lingkungan) ekosistem

Tabel 2. Pengenalan Alat Laboratorium


No Gambar Nama Fungsi
1 Beaker glass / Melarutkan bahan kimia,
gelas kimia wadah penyimpanan larutan
dan wadah untuk
memanaskan larutan
2 Erlenmayer Wadah titrat saat proses
titrasi

12
3 Tabung reaksi dan Mereaksikan dua larutan
rak tabung reaksi atau lebih

4 Penjepit Menjepit tabung reaksi pada


saat proses pemanasan

5 Gelas ukur Mengukur volume larutan

6 Pipet ukur Mengambil larutan dengan


jumlah tertentu yang
memiliki ketelitian yang
tinggi

7 Pipet Mengambil larutan dengan


volume/Pipet volume tertentu yang
gondok memiliki ketelitian yang
tinggi

8 Rubber bulb/Pipet Alat bantu dalam menghisap


filler larutan

9 Pipet tetes Memindahkan larutan dari


wadah satu ke wadah lain
dalam jumlah sedikit

13
10 Labu volumetrik Mebuat larutan dan
mengencerkan larutan
dengan volume tertentu

11 Termometer Mengukur suhu larutan

12 Batang pengaduk Membantu dalam


pencampuran larutan dan
dekantasi larutan dari wadah
yang satu ke wadah lain
13 Spatula Mengambil bahan kimia
berupa padatan atau kristal

14 Bunsen / pemanas Sebagai alat pemanas


spirtus

15 Kawat kasa / kasa Tempat menaruh bunsen


asbes dan kaki ketika memanaskan cairan.
tiga Kasa asbes untuk
pemerataan panas

16 Cawan porselin Wadah penguapan suatu zat

14
17 Kaca arloji Wadah menimbang bahan
yang berbentuk padatan,
penutup wadah pada saat
penguapan dalam desikator

18 Mortar dan alu Menghaluskan bahan kimia

19 Buret Digunakan pada saat titrasi


dan terdapat keran pada
ujungnya yang berungsi
untuk menghentikan titrasi

20 Statif dan klem Statif penyokong klem


penjepit. Menjepit dan
menyokong buret saat titrasi

21 Corong Alat bantu dalam


memindahkan larutan ke
wadah yang bermulut kecil
dan untuk menaruh kertas
saring saat proses
penyaringan

15
22 Plat tetes Melihat hasil endapan /
warna dari suatu hasil reaksi

Tabel 3. Pembacaan Meniskus


No Larutan Gambar Meniskus
1 Larutan bening
Yang dilihat adalah meninsku
bagian bawah dan harus dilihat
sejajar dengan mata
2 Larutan berwarna/tidak pekat
Larutan masih bisa terlihat garis
pada gelas. Yang dilihat adalah
meniscus bawah dan harus dilihat
sejajar dengan mata
3 Larutan bewarna pekat
Lauratan tidak memungkinkan kita
dapat melihat meniscus bawah
sehingga kita hanya bisa melihat
meniscus atas dan harus dilihat
sejajar dengan mata

4.2 Pembahasan
Pada praktikum ini membahas tentang keselamatan kerja,kode bahan kimia,
alat-alat laboratoriu dan fungsinya, serta cara membaca meniscus. Setiap alat-alat
laboratorium dirancang dengan bahan-bahan yang berbeda. Kebanyak alat-alat
laboratorium terbuat dari gelas tetapi, juga ada yang terbuat dari :kayu,besi,porselen
,dan karet. Contoh yang terbuat dari gelas yaitu: Beaker glass/ gelas kimia,
erlenmayer, tabung reaksi, gelas ukur, pipet ukur, pipet volume/Pipet gondok, pipet
tetes, labu volumetrik, thermometer, batang pengaduk, Bunsen, kaca arloji, buret,

16
dan corong. Kemudian yang terbuat dari kayu yaitu: rak tabung reaksi dan penjepit
tabung reaksi. Lalu yang terbuat dari porselen yakni: cawan porselin, mortar alu,
dan plat tetes. Ada juga yang terbuat dari besi: Spatula, kasa asbes, kaki tiga, statif,
dan klem. Satu lagi ada yang terbuat dari karet yaitu Rubber bulb / Pipet filler.
Selain alat praktika juga diberitahu mengenai kode bahan kimia beserta
artinya antara lain: explosive (Mudah meledak), oxidizing (Pengoksidasi kuat),
flammable (Mudah terbakar), toxic (Beracun), irritant (Iritasi), corrosive (Korosif),
compressed Gas (Gas bertekanan tinggi), health Hazard (Bahaya bagi kesehatan),
dan dangerous For The Environment (Bahaya bagi lingkungan). Terakhit praktikan
juga diajarkan bagaimana cara mebaca meniscus pada tiga larutan yang berbeda,
antara lain: Larutan bening yang dilihat adalah meninsku bagian bawah dan harus
dilihat sejajar dengan mata, lalu ada arutan berwarna/tidak pekat, larutan masih bisa
terlihat garis pada gelas. Yang dilihat adalah meniscus bawah dan harus dilihat
sejajar dengan mata. Terakhir, larutan bewarna pekat. Lauratan tidak
memungkinkan kita dapat melihat meniscus bawah sehingga kita hanya bisa
melihat meniscus atas dan harus dilihat sejajar dengan mata.

17
BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan
Dapat disimpulkan bahwa praktikum keselamatan kerja di laboratorium dan
pengenalan alat laboratorium bertujuan untuk mengetahui alat-alat keselamatan
kerja di laboratorium, mengetahui kode keselamatan dalam berbagai bahan kimia.
mengetahui alat-alat dan prinsip cara kerja alat laboratorium kimia., dan juga untuk
mengetahui cara pembacaan meniskus. Dilaboratorium kimia juga terdapat banyak
kode bahan kimia beserta artinya, dan juga berbagai alat-alat laboratorium yang
terbuat dari berbagai bahan yang berbeda dan memiliki fungsi yang berbeda pula.

5.2 Saran
Saran yang diberikan untuk praktikum berikutnya, praktikan harus
menguasai materi yang akan diberikan dengan mencari dari sumber-sumber lain,
dan praktikum berikutnya masih tetap sama video dimasukan ke drive bukan hanya
di tampilkan di zoom/Gmeet saja sehingga praktikan yang sedang kendala sinyal
dapat memahami materi yang disampaikan dengan jelas dan semoga pandemi ini
cepat berlalu sehingga kita dapat melaksanakan praktikum secara offline di
laboratorium langsung.

18
DAFTAR PUSTAKA

Efektif. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Jayanti, Hilda Weny, Rody Putra Sartika, dan Rizmahardian Azhari Kurniawan.
2016. Analisis Kemampuan Psikomotorik. Jurnal Ilmiah. Vol. 4(2): 63

Kertiasih, Ni Luh Putu. 2016. Peranan Laboratorium Pendidikan Untung


Menunjang Proses Perkuliahan Jurusan Keperawatan Gigi POLTEKKES
Denpasar. Jurnal Kesehatan Gigi. Vol. 4(2): 60

Moningka. 2008. Kimia Universitas Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.

Mored. 2000. Biokimia. Jakarta: Erlangga

Nasir, Rahmad dan Harun Al Rasyid. 2020. Mengelola Laboratorium IPA Sekolah.
Klaten: Penerbit Lakeisha.

Speicher, Carl E. dan Jack W Smith. 1994. Pemilihan Uji Laboratorium yang
Efektif. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Surahman, Arif. 2018. 33+ Alat alat laboratorium kimia beserta fungsi dan
gambarnya yang wajib kamu ketahui.
https://www.kimiapost.net/2018/05/alat-alat-laboratorium-kimia.html.
Diakses pada 19 Oktober 2020, pukul 23.29 WIB.

19
LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Pengamaatan


2
3
4
Lampiran 2. Dokumentasi Praktikum

Anda mungkin juga menyukai