Anda di halaman 1dari 19

PENGENALAN ALAT DAN FUNGSINYA

DISUSUN OLEH :

ANGGI PASADA ULI PANJAITAN 1913010087

MUHAMMAD BAMBANG PERMADI 1913010095

YUDHA SYAPUTRA SITUMORANG 1913010143

LABORATORIUM KEBUN PERCOBAAN DAN PETERNAKAN


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI
MEDAN

2019
PENDAHULUAN

Latar belakang

Sebelum memulai melakukan kegiatan praktikum di laboratorium, kita

sebagai praktikan harus mengenal alat-alat laboratorium dan semua fungsi

peralatan dasar yang biasa digunakan dalam laboratorium kimia. Pengenalan alat-

alat yang akan dipergunakan dalam laboratorium sangat penting guna kelancaran

percobaan yang dilaksanakan diantaranya adalah menghindari kecelakaan kerja

dan gagalnya percobaan. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan

berbahaya jika tidak sesuai dengan prosedur pemakaian. Oleh karena itu,

pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan harus mutlak dikuasai

oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di laboratorium kimia (Maju,2013).

Kesalahan dalam  penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil

yang didapat tidak akurat dalam hal ilmu statistika kesalahan seperti ini

digolongkan dalam galat pasti. Oleh karena itu,  pemahaman fungsi dan cara kerja

peralatan serta bahan harus mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan

praktikum di laboratorium kimia. Bukan hal yang mustahil bila terjadi kecelakaan

di dalam laboratorium karena kesalahan dalam pemakaian dan penggunaan alat –

alat dan bahan yang dilakukan dalam suatu pratikum yang berhubungan dengan

bahan kimia berbahaya, disamping itu, pemilihan jenis alat yang akan digunakan

dalam penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian. Agar penelitian berjalan

lancar. (Anonim, 2012).

Untuk itulah alat-alat laboratorium diperlukan, selain mempermudah

percobaan juga mendukung keselamatan praktikan ketika melakukan percobaan.

Namun, tentu saja praktikan tidak dapat secara langsung menggunakan alat-alat


laboratorium tanpa mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang cukup untuk

itu, karena masing-masing alat laboratorium memiliki prosedur-prosedur

tersendiri dalam penggunaannya.

Setiap percobaan kimia, selalu menggunakan peralatan yang berbeda atau

meskipun sama tapi ukurannya berbeda. Misalnya untuk mengambil larutan dalam

jumlah sedikit kita harus menggunakan gelas ukur bukan gelas beaker. Karena

ketelitian gelas ukur yang tinggi dan memang untuk mengukur zat cair, sedangkan

gelas beaker skala nya tidak akurat dan hanya sebagai wadah atau tempat larutan

atau sampel. Begitu pula dengan prosedur percobaan yang lain, praktikan harus

bisa menyesuaikan dan menggunakan peralatan laboratorium dengan tepat

sehingga tidak akan mengganggu kelancaran praktikum (Arista, 2015).

Mengingat betapa pentingnya pengetahuan dan prosedur penggunaan

peralatan laboratorium, maka pengenalan alat laboratorium sangat penting agar

setiap praktikum dapat berjalan sebagaimana mestinya dengan data yang akurat

tanpa terjadi hal-hal yang tidak dinginkan. (Roymond, 2005).

Tujuan Praktikum

Mahasiswa/I dapat mengetahui jenis-jenis alat, prinsip kerja alat, fungsi alat yang

baik dan benar.


TINJAUAN PUSTAKA

Seperti yang telah dijelaskan, bahwa teori pengenalan alat-alat

laboratorium bertujuan untuk membuat praktikan mengetahui fungsi atau

kegunaan alat-alat laboratorium, oleh karena itu, fungsi daripada tiap-tiap alat

akan dijelaskan dengan tujuan agar praktikan dapat memahami secara jelas

kegunaan alat-alat laboratorium yang akan dipakai. Pada dasarnya setiap alat

memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat tersebut, prinsip kerja atau

proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat

dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur

biasanya diakhiri dengan kata meter seperti thermometer, hygrometer,

spektrofotometer, dll. Alat-alat pengukur yang disertai dengan informasi tertulis,

biasanya diberi tambahan “graph” seperti thermograph, barograph (Moningka,

2008).

Dari uraian tersebut, tersirat bahwa nama pada setiap alat menggambarkan

mengenai kegunaan alat dan atau menggambarkan prinsip kerja pada alat yang

bersangkutan. Dalam penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada

pula yang khusus. Peralatan umum biasanya digunakan untuk suatu kegiatan

reparasi, sedangkan peralatan khusus lebih banyak digunakan untuk suatu

pengukuran atau penentuan (Moningka, 2008).

Penggunaan beberapa alat gelas dengan tepat penting untuk diketahui agar

pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Kesalahan dalam penggunaan alat-

alat ini dapat mempengaruhi hasil yang akan diperoleh. Oleh karena itu harus

diberikan pelatihan tentang penggunaan alat-alat tersebut.


Penggunaan alat-alat gelas tersebut haruslah sesuai dengan fungsinya agar

pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik dan tepat. Apabila terjadi suatu

kesalahan atau kekeliruan dalam penggunaannya akan mempengaruhi hasil yang

diperoleh. Ada beberapa macam alat gelas yang dipakai di laboratorium, antara

lain: gelas piala (beker gelas), erlenmeyer, gelas ukur, botol, pipet, corong, tabung

reaksi, gelas objek dan gelas penutup, cawan petri dan kamar hitung.

Terdapat dua kelompok alat-alat ukur yang digunakan pada analisa

kuantitatif, yaitu: Alat-alat yang teliti (kuantitatif) dan alat-alat yang  tidak teliti

(kualitatif). Untuk alat-alat yang teliti (kuantitatif) terdiri dari : buret, labu ukur,

pipet. Sedangkan untuk alat-alat yang tidak teliti (kualitatif) terdiri dari gelas

ukur, erlenmeyer, dan lainnya. Dalam prakteknya baik analisa maupun sintesa,

sesorang yang mempelajari atau menekuni bidang kimia pasti akan selalu

dihadapkan pada hal-hal yang berhubungan dengan alat-alat dan bahan kimia.

Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara

kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan

praktikum dengan sempurna, kebersihan alat yang digunakan dan ketelitian

praktikan dalam perhitungan sangat mempengaruhi keberhasilan dalam suatu

praktikum, dengan ketelitian dan ketepatan penggunaan alat maka kesalahan

dalam praktikum dapat diminimalisir (Riadi, 1990).

 Maka, dari penjelasan yang telah diuraikan diatas, dalam pelaksanaannya

diharapkan kita dapat melakukan percobaan dengan baik, dimana selain

memperkenalkan alat dan fungsinya kita juga harus mengetahui cara kerja dan

sistematika penggunaan alat-alat tersebut secara tepat dan akurat, karena dengan

mengetahui sistematika atau langkah-langkah penggunaan alat akan membuat


praktikan tahu bagaimana mengatasi kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi pada

alat saat kita melakukan percobaan dilaboratorium (Mardani, 2007).

            Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami

cara kerja serta fungsi dari alat-alat yang ada dilaboratorium. Selain untuk

menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari

masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna

(Walton, 1998).

            Suatu laboratorium harus merupakan tempat yang aman bagi para pekerja

atau pemakainya yaitu para praktikan. Aman terhadap kemungkinan kecelakaan

fatal maupun sakit atau gangguan kesehatan lainnya. Hanya didalam laboratorium

yang aman, bebas dari rasa khawatir akan kecelakaan, dan keracunan seseorang

dapat bekerja dengan aman, produktif, dan efesien (Khasani, 1990).

            Pekerjaan dalam laboratorium biasanya sering menggunakan beberapa alat

gelas. Penggunaan alat ini dengan tepat penting untuk diketahui agar pekerjaan

tersebut dapat berjalan dengan baik. Keadaan yang aman dalam suatu

laboratorium dapat kita ciptakan apabila ada kemauan dari para pekerja,

pengguna, maupun kelompok pekerja laboratorium untuk menjaga dan

melindungi diri, diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan yang terjadi dapat

berakibat pada dirinya sendiri maupun orang lain disekitarnya. Tujuan dari

praktikum pengenalan alat ini adalah untuk mengenal beberapa macam alat gelas

yang sering digunakan dalam laboratorium dan penggunaanya (Ginting, 2000).

            Sebelum melakukan praktikum hal yang paling utama yang harus

dipahami oleh praktikan adalah mengetahui terlebih dahulu nama-nama alat,


fungsi, dan cara penggunaan alat-alat yang akan kita gunakan, agar praktikum

yang akan dilakukan berjalan dengan baik (Setiawati, 2002).

            Pemakaian bahan kimia akan sangat berpengaruh terhadap alat-alat yang

digunakan. Setiap alat dirancang dengan bahan-bahan yang berbeda, ada yang

terbuat dari gelas, porselen, kayu, alumunium, plastik, dan lain-lain sesuai dengan

fungsinya masing-masing. Alat-alat tersebut ada yang tahan terhadap basa, tahan

terhadap kondisi asam, tahan terhadap panas, dan ada yang hanya tahan terhadap

kondisi normal. Oleh sebab itu, penggunaan alat dan bahan kimia sangat

menentukan keberhasilan suatu penelitian (Mored, 2000).

Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat, mengetahui nama-

namanya, memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat tersebut. Setiap alat

dirancang atau dibuat dengan bahan-bahan yang berbeda satu sama lain dan

mempunyai fungsi yang sangat spesifik. Kebanyakan peralatan untuk percobaan–

percobaan di dalam laboraturium terbuat dari gelas. Meskipun peralatan-peralatan

tersebut telah siap dipakai, tetapi di dalam pemasangan alat untuk suatu percobaan

kadang kala diperlukan sambungan-sambungan dengan gelas atau membuat

peralatan khusus sesuai kebutuhan (Imamkhasani, 2000).

Dalam melakukan percobaan dilaboratorium atau bekerja dalam

laboratorium terutama laboratorium kimia, seseorang akan selalu dihadapkan pada

hal-hal yang berhubungan dengan bahan-bahan kimia, peralatan yang dapat

berbahaya dan merugikan bagi diri sendiri, orang lain maupun lingkungan sekitar,

bila tidak digunakan dengan baik. Seperti layaknya pekerjaan lain, bekerja dalam

laboratorium kimia juga mempunyai resiko kecelakaan kerja. Resiko ini dapat
disebabkan karena faktor ketidaksengajaan, keteledoran dan sebab-sebab lain

yang diluar kendali manusia ( Maju Loebis, 2013).


BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Praktikum

            Kegiatan Praktikum Kimia Pertanian Dilaksanakan di Laboratorium

Kebun Percobaan Universitas Pembangunan Panca Budi Medan Pada Hari Senin

tanggal 17 Oktober 2019 Pukul 05:00 WIB.

Alat dan Bahan

Alat – alat yang digunakan sebagai berikut :


HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

1. Gelas Ukur

Gelas ukur berfungsi sebagai alat untuk mengukur volume larutan.

2. Tabung Reaksi

Tabung reaksi berfungsi untuk mencampur, menampung dan memanaskan

bahan kimia.
3. Labu Ukur

Labu ukur berfungsi sebagai wadah untuk mengencerkan larutan hingga

mencapai volume tertentu.

4. Erlenmeyer

Erlenmeyer berfungsi untuk mencampur, mengukur dan menyimpan larutan.

5. Gelas Beaker

Gelas beaker berfungsi sebagai wadah untuk meletakkan larutan.


6. Pipet Tetes

Pipet tetes berfungsi untuk mengambil dan memindahkan carian dalam

bentuk tetes.

7. Rak Tabung

Rak tabung berfungsi sebagai tempat menyusun dan menyimpan tabung

reaksi.

8. Spatula

Spatula berfungsi untuk mengambil sampel dalam bentuk serbuk.


9. Corong Kaca

Corong kaca berfungsi untuk menyaring larutan dan membantu

memindahkan larutan dari satu wadah ke wadah yang lain.

10. Pembakar Spritus

Pembakar spritus berfungsi untuk membakar zat atau memanaskan larutan.

11. Mortal dan Alu

Mortal dan alu berfungsi untuk menghaluskanbahan kimia padatan.


12. Buret

Buret berfungsi membantu dalam proses analisa kuantatif. Buret juga

digunakan untuk proses titrasi.

13. Plat Tetes

Plat tetes berfungsi sebagai wadah untuk mereaksikan atau mencampurkan

bahan kimia dalam jumlah tetesan

14. Tiang Statif

Tiang statif digunakan sebagai pegangan klem.


15. Petri Dish (Cawan Petri)

Petri dish atau cawan petri berfungsi sebagai wadah untuk meletakkan

sampel.

16. Bunsen

Bunsen digunakan untuuk memanaskan larutan juga dapat digunakan untuk

stetrilisasi dalam proses reaksi.


Pembahasan

Alat-alat pemanasan terdiri atas pembakar gas, pembakar spiritus, pemanas

mantel, kompor listrik, kaki tiga, kasa, gelas beker, tabung reaksi, labu didih,

penjepit. Untuk alat-alat penimbangan terdiri atas labu ukur, labu erlemeyer, pipet

gondok, gelas beker. Dan terakhir untuk alat titrasi terdiri atas statip, buret, labu

erlenmeyer dan corong.

Terdapat dua kelompok alat-alat ukur yang digunakan pada analisa kuantitatif,

yaitu: Alat-alat yang teliti (kuantitatif) dan alat-alat yang  tidak teliti (kualitatif).

Untuk alat-alat yang teliti (kuantitatif) terdiri dari : buret, labu ukur, pipet.

Sedangkan untuk alat-alat yang tidak teliti (kualitatif) terdiri dari gelas ukur,

erlenmeyer, dan lainnya.


KESIMPULA DAN SARAN

Kesimpulan

Dari percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa masing-masing alat

laboratorium memiliki prosedur  tersendiri sesuai dengan guna dan

fungsinya.Peralatan yang digunakan di laboratorium terbagi menjadi dua bagian

yaitu peralatan gelas dan peralatan non gelas . Jadi, alat-alat yang ada di

laboratorium harus digunakan sebagaimana mestinya.

Saran

Saran yang dapat diberikan agar semua praktikan menguasai materi

percobaan dan cermat serta teliti agar mendapat hasil yang maksimal.Sebaiknya

alat-alat yang ada di laboratorium lebih diperhatikan dan dirawat lagi agar saat

praktikum bisa dipergunakan dengan baik dan maksimal tanpa ada

kekurangan. semua praktikum menguasai materi percobaan dan cermat serta teliti

agar mendapat hasil yang maksimal.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2013.  Alat Alat Kima Beseta Fungsinya. www.Sholeh


Alamak.Blogspot .Com,  Diakses  25 Oktober 2013

Chang, Roymond. 2005. Kimia Dasar Jilid I Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga.

Loebis, Maju. 2013. Laporan Praktikum Kimia Pengenalan Alat-Alat


Laboratorium Http://Www.Academia.Edu/9031440/Laporan_Prakti Kumk
imia_Pengenalan_Alat-Alat_Laboratorium, Diakses, 25 Oktober 2013

Mardani, 2007. Intisari Kimia Farmasi Edisi Kedua. Buku Kedokteran EGC,


Jakarta

Maulida, Arista. 2015. Laporan Praktikum Pengenalan Alat-Alat Laboratorium


(Kimia Dasar)  
Http://Kakaarist-Ari Sta.Blogspot.Co.Id /2015/07/Laporan
Praktikum-Pengenalan-Alat-Alat.Html, Diakses Tanggal 1 Juli 2015.

Moningka. 2008. Kimia Universitas Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga

Riadi.1990. Pemilihan Uji Laboratorium Yang Efektif : Choosing Effective


Laboratory Tests. Buku Kedokteran EGC, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai