Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

“PENGENALAN ALAT LABORATORIUM”

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2

1.RIZAL MUSAFA MEDICA ( 20101105024 )

2.ELINE DEWI KEZIA ( 20101105057 )

3.CHRISTINIA ANISA SUPIT ( 20101105005 )

4.SYALOMITA WUNGOW ( 20101105062 )

5.JULIO CECARIO KAMASAAN ( 20101105011 )

6.VINNY J PETONENGAN ( 20101105013 )

7.NI MADE VIRJINI ( 20101105012 )

8.BETHANIA Q PANAMBUNAN ( 20101105029 )

9.ECLEYSIA R F SANDALA ( 20101105030 )

DOSEN PENGAMPU: Prof. Dr. Drs. Jhonly Rorong M.Si

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SAMRATULANGI MANADO

TAHUN 2020
ABSTRAK

Pemahaman tentang pengelolaan laboratorium sangat penting untuk dimiliki oleh pihak-
pihak yang terkait dengan laboratorium, baik secara langsung maupun tidak.Laboratorium harus
dikelola dan di manfaatkan dengan baik, karena Laboratorium kimia merupakan salah satu jenis
laboratorium yang dianggap cukup berbahaya dalam rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian,
dan/atau pengabdian kepada masyarakat. Menyadari tugas, wewenang dan fungsinya Pranata
Laboratorium akan mendapatkan efisiensi kerja yang maksimal. Mengelola Laboratorium
dengan baik, adalah menjadi tujuan utama, sehingga semua pekerjaan yang dilakukan dapat
berjalan dengan lancar. Selain itu sesama Pranata Laboratorium harus ada kerjasama yang baik,
dan selalu berkomunikasi dengan Pranata Laboratorium yang lain, sehingga setiap kesulitan
dapat dipecahkan/diselesaikan bersama. Pranata laboratorium yang memiliki kemampuan dan
keterampilan yang baik harus dapat ditingkatkan kualitasnya, dapat diperoleh melalui pendidikan
tambahan sebagai pendidikan keterampilan khusus, penataran (workshop) maupun magang dan
sebagainya.Sehingga diharapkan semua Pranata Laboratorium dapat berperan secara aktif dan
bertanggung jawab atas semua kegiatan operasional di laboratoriumnya
Praktikum

1. Judul

Alat-alat Laboratorium kimia

2. Tujuan
1. Mengenal berbagai alat-alat laboratorium kimia
2. Mengetahui cara kerja alat-alat laboratorium dan cara merawatnya
3. Landasan teori

Pengenalan alat-alat kimia dan cara penggunaannya merupakan suatu keharusan bagi orang-
orang yang akan berkecimpung dalam bidang ilmu kimia. Keberhasilan suatu praktikum atau
penelitian sangat ditentukan oleh penguasaan praktikan atau peneliti terhadap alat-alat yang
digunakannya. Di dalam laboratorium ada berbagai macam alat mulai dari yang sederhana
seperti alat-alat gelas sampai pada peralatan yang cukup rumit.

Pada kali ini mahasiswa akan diperkenalkan dan di ajarkan cara menggunakan alat-alat yang
pada umumnya di pakai di laboratorium kimia. Dengan demikian setelah di perkenalkan alat
laboratorium mahasiswa akan mempunyai keterampilan dalam mempergunakan peralatan kimia
tersebut.
4. ALAT-ALAT

1. TABUNG REAKSI 21. EVAPORATING DISH

2. ERLENMEYER 22. KLEM DAN STATIS

3. GELAS BEAKER 23 PEMANAS BUNSEN

4. TABUNG DESTILASI 24. HOT PLATE

5. BURET 25. OVEN

6. CORONG 26. TANUR

7. KONDESOR 27. ROTAVAPOR

8. CORONG PISAH/ LABU EKSTRAKSI 28. NERACA ANALITIK

9. FILLER (KARET PENGHISAP) 29. BOTOL SEMPROT

10. PIPET VOLUM/ PIPET GONDOK 30. PENJEPIT

11. GELAS UKUR

12. BATANG PENGADUK

13. SPATULA PLASTIK

14. SPATULA LOGAM

15. PIPET TETES

16 DESIKATOR/ ESIKATOR

17. KACA ARLOJI

18. KAKI TIGA

19. MORTAL DAN PASTLE

20. KRUSIBEL
5. Prosedur Pengerjaan Praktikum

Adapun prosedur pengerjaan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut:

1. Pembimbing menjelaskan alat-alat laboratorium


2. Mahasiswa menulis nama alat
3. Mahasiswa menggambar/foto alat yang di jelaskan yang di jelaskan oleh dosen dan
menuliskan prinsip kerja dan cara penggunaannya
6. Hasil pengamatan

NO NAMA ALAT GAMBAR/FOTO PRINSIP KERJA CARA PENGGUNAAN


1. TABUNG REAKSI Untuk mereaksikan Bersihkan terlebih dahulu
dua zat atau lebih.
dikalibrasi dengan aqua DM
setelah itu di lap dengan lap
atau kertas isap kemudian
sampel yang akan di reaksikan
dimasukan ke dalam tabung
reaksi

2. ERLENMEYER Tempat membuat Siapkan Erlenmeyer yang


larutan. Dalam
sudah di bersihkan kemudian
membuat larutan
erlenmeyer yang isi dengan larutan
selalu digunakan

3. GELAS BEAKER Tempat untuk Bersihkan gelas dengan


menyimpan dan
aquadast sebanyak 3 kali
membuat larutan.
Beaker glass memiliki lalumasukan larutan percobaan
takaran namun jarang dan simpan gelas diatas kasa
bahkan tidak
diperbolehkan untuk asbes di atas kaki tiga untuk
mengukur volume melakukan pembakaran
suatu zat cair.
4. TABUNG Untuk destilasi Masukan zat sampel pada labu
larutan. Pada bagian
DESTILASI destilasi isi zat dalam labu
atas terdapat karet
penutup dengan paling banyak 2/3 bagian labu
sebuah lubang sebagai lalu masukan batu didih untuk
tempat termometer.
mendestilasi larutan

5. BURET Digunakan untuk Masukan zat yang akan


titrasi, tapi pada
dititrasi kemudian tempelkan
keadaan tertentu dapat
pula digunakan untuk buret pada statip buka keran
mengukur volume yang ada pada buret dengan
suatu larutan
perlahan
6. CORONG Corong digunakan Untuk memasukan cairan ke
untuk memasukan
dalam suatu wadah sempit
atau memindah
larutan dari satu seperti labu ukur
tempat ke tempat lain
dan digunakan pula
untuk proses
penyaringan setelah
diberi kertas saing
pada bagian atas.

7. KONDESOR Untuk destilasi Kondesor dihubungkan dengan


larutan. Lubang
pipa bengkok dan labu
lubang bawah tempat
air masuk, lubang atas destilasi untuk menyuling
tempat air keluar. larutan
8. CORONG PISAH/ Untuk memisahkan Campuran dimasukan ke
dua larutan yang tidak
LABU dalam corong pemisah dengan
bercampur karena
EKSTRAKSI adanya perbedaan keran tertutup lalu tutup
massa jenis. Corong corong dan goyangkan
pisah biasa digunakan
pada proses ekstraksi kemudian buka keran untuk
melepaskan tekanan uap
9. FILLER (KARET Untuk menghisap Kempeskan katup bersimbol A
larutan yang akan dari
PENGHISAP) ,sedot cairan keatas dengan
botol larutan. Untuk
larutan selain air menekan tombol bagian atas S
sebaiknya digunakan kemudian tekan katup E untuk
karet pengisat yang
telah disambungkan mengeluarkan cairan
pada pipet ukur.
10. PIPET VOLUM/ Digunakan untuk Cairan di sedot dengan pipet
mengambil larutan
PIPET GONDOK volum dengan bantuan filler
dengan volume
tertentu sesuai dengan sampai dengan volume yang
label yang tertera diinginkan
pada bagian pada
bagian yang
menggembung
11. GELAS UKUR untuk mengukur Bersihkan gelas dengan
volume suatu larutan
aquadast sebanyak 3 kali
yang akan digunakan
lalumasukan larutan kima
kedalamnya dengan pipet

12. BATANG Untuk mengocok atau Masukan batang pengaduk ke


mengaduk suatu baik
PENGADUK larutan yang akan di
akan direaksikan
mapun ketika reaksi campurkan
sementara
berlangsung.

13. SPATULA Untuk mengambil Masukan batang pengaduk ke


bahan-bahan kimia
PLASTIK larutan yang akan di
dalam bentuk
padatan, misalnya campurkan
dalam bentuk kristal.
Untuk zat-zat yang
bereaksi dengan
logam digunakan
spatula plastik
14. SPATULA Untuk mengambil Masukan batang pengaduk ke
bahan-bahan kimia
LOGAM larutan yang akan di
dalam bentuk
padatan, misalnya campurkan
dalam bentuk kristal.
Untuk zat-zat yang
tidak bereaksi dengan
dengan logam dapat
digunakan spatula
logam.
15. PIPET TETES Untuk meneteskan Tekan bulatan karet pada pipet
atau mengambil
lalu masukan kedalam larutan
larutan dengan jumlah
kecil. dan tekan lagi untuk
mengeluarkan cairan

16 DESIKATOR/ Untuk menyimpan Letakkan tutup sebagian diatas


bahan-bahan yang
ESIKATOR dan geser kearah sebaliknya
harus bebas air dan
mengeringkan zat-zat dari saat di buka pastikan
dalam laboratorium. desikator benar benar di tutup
Dikenal dua jenis
desikator yaitu kemudian putar tutup dengan
desikator biasa dan lembut di kedua arah
desikator vakum.
17. KACA ARLOJI 1. Sebagai penutup Simpan zat yang akan
saat melakukan
ditimbang didalam kaca arloji
pemanasan terhadap
suatu bahan kimia. lalu timbang
2. Untuk menimbang
bahan-bahan kimia
3. Untuk
mengeringkan suatu
bahan dalam
desikator.

18. KAKI TIGA Kaki tiga sebagai Letakkan busen dibawahnya


penyangga pembakar
dan kawat kasa di atasnya
spirtus.
untuk melakukan pemanasan
19. MORTAL DAN Menghaluskan zat Masukan zat yang bersifat
yang masih bersifat
PASTLE padat kedalamnya lalu tumbuk
padat/kristal.
hingga halus

20. KRUSIBEL Terbuat dari persolen Masukan bahan kimia yang


dan bersifat inert,
ingin di larutkan lalu bakar di
digunakan untuk
memanaskan logam- atas buner menggunakan kaki
logam. tiga sebagai penyangga nya

21. EVAPORATING Digunakan sebagai Larutan dimasukan ke dalam


wadah. Misalnya
DISH cawan porselin kemudian
penguapan larutan
dari suatu bahan yang panaskan diatas Bunsen yang
tidak mudah sudah diberi kaki tiga
menguap.
diatasnya dan kawat kasa
22. KLEM DAN Sebagai penjepit, Letakkan statif pada bidang
misalnya:
STATIS datar lalu bagian atasnya di
· Untuk menjepit
soklet pada proses pasangkan klem sebagai
ekstraksi penyangga buret
· Menjepit buret
dalam proses titrasi
· Untuk menjepit
kondensor pada
proses destilasi

23 PEMANAS Untuk memanaskan Simpan Bunsen di bawah kaki


larutan dan dapat pula
BUNSEN tiga dan simpan zat yang akan
digunakan untuk
sterilisasi dalam di panaskan diatasnya
proses suatu proses.
24. HOT PLATE Untuk memanaskan Letakkan gelas kimia yang
larutan. Biasanya
sudah berisi larutan diatas hot
untuk larutan yang
mudah terbakar. plate lalu tekan tombol on
pada hot plate dan atur
suhunya agar bahan melarut

25. OVEN Untuk mengeringkan Tekan tombol on lalu atur


alat-alat sebelum
suhu sesuai kebutuhan
digunakan dan
digunakan untuk kemudian letakkan sampel
mengeringkan bahan atau atat yang akan di proses
yang dalam keadaan
basah.

26. TANUR Digunakan sebagai Penggunaannya sama seperti


pemanas pada suhu
oven hanya saja suhunya lebih
tinggi, sekitar 1000
°C. tinggi

27. ROTAVAPOR Untuk memisahkan Siapkan sample atau bahan atau


zat dari suatu cairan yang telah
campuran. Misalnya dipreparasisebelumnya.Lepasakan
labu alas bulat dan masukan
untuk memisahkan
sample ke labu alas bulat sesuai
pelarut n-heksana dengan volume yang telah
yang digunakan untuk ditentukan. Pastikan anda
megektraksi minyak mencatat volume atau jumlah dari
dari suatu bahan. sample di labu alas
bulatPasangkan kembali labu alas
bulat ke main unit.Jika dirasa
proses melepas dan masangan
labu alas bulat cukup sulit, anda
bisa menghubungkan sumber
daya terlebih dahulu, menyalakan
power rotary evaporator dan
meninggikan posisi alat.Isi
chamber water bath dengan air
aquadest dan setting suhu (misal
60°C) sesuai dengan kebutuhan.
Nyalakan water bath.Turunkan
posisi labu alas bulat, sehingga air
pada chamber bisa memanaskan
labu alas bulat, namun tidak
merendam terlal banyak. Setting
kecepatan putaran dan metode
putaran. Pada beberapa kasus ada
yang berputar searah jarum jam,
berlawanan arah jarum jam, atau
periodik(sekian menit searah dan
sekian menit berlawanan arah
jarum jam). Kemudian mulai
putaran.Amati proses perputaran
labu alas bulat. Jika terdapat
kejanggalan, seperti tidak simetris
perputarannya. Maka perbaiki
posisi labu alas bulat dengan
penjepitnya.Nyalakan vakum
untuk menurunkan tekanan,
karena proses pemanasan akan
meningkatkan suhu dan
tekanan.Amati prosesnya, apakah
terdapat tetesan pelarut yang
masuk ke labu penampung.
Proses evaporasi ini akan
memakan waktu yang berbeda
beda, tergantung pada suhu pada
water bath yang telah di setting
sebelumnya. Pastikan anda
memahami tentang berapa titik
didih dari masing masing pelarut
sebelum menggunakan alat
ini.Setelah proses ekstraksi
berakhir, silahkan lepaskan labu
alas bulat dan labu penampung
dari main unit. Pastikan anda
telah mematikan tombol putaran
dan water bath. Hati-hati ketika
melepas labu alas bulat, jika
dirasa cukup sulit dan panas, anda
bisa mengatur ketinggiannya
terlebih dahulu.
28. NERACA Untuk menimbang Pastikan angka neraca berada
massa suatu zat.
ANALITIK di 0 lalu buka salah satu kaca
Tingkat ketelitian
lebih tinggi neraca di dan letakkan bahan yang mau
atas. ditimbang menggunakan alat
daln tekan tombol pada neraca
lalu tunng hingga angkanya
muncul empat digit di
belakang koma
29. BOTOL SEMPROT Digunakan untuk Tekan botol semprot untuk
menympan aquades
menyemprotkan aquadast ke
dan digunakan untuk
mencuci ataupun dalam gelas beaker
membilas bahan-
bahan yang tidak larut
dalam air. Selain itu
digunakan juga untuk
mencuci atau
menetralkan
peralatan-peralatan
yang akan digunakan.
30. PENJEPIT Untuk menjepit Jepitkan penjepit pada tabung
tabung reaksi
reaksi lalu dipanaskan dengan
penangas air

7. Pembahasan Hasil

TABUNG REAKSI :Untuk mereaksikan dua zat atau lebih.

ERLENMEYER: Tempat membuat larutan. Dalam membuat larutan erlenmeyer yang


selalu digunakan

GELAS BEAKER: Tempat untuk menyimpan dan membuat larutan. Beaker glass
memiliki takaran namun jarang bahkan tidak diperbolehkan untuk mengukur volume suatu zat
cair.

TABUNG DESTILASI: Untuk destilasi larutan. Pada bagian atas terdapat karet penutup
dengan sebuah lubang sebagai tempat termometer.

BURET: Digunakan untuk titrasi, tapi pada keadaan tertentu dapat pula digunakan untuk
mengukur volume suatu larutan

CORONG: Corong digunakan untuk memasukan atau memindah larutan dari satu tempat
ke tempat lain dan digunakan pula untuk proses penyaringan setelah diberi kertas saing pada
bagian atas.
KONDESOR: Untuk destilasi larutan. Lubang lubang bawah tempat air masuk, lubang
atas tempat air keluar.

CORONG PISAH/ LABU EKSTRAKSI: Untuk memisahkan dua larutan yang tidak
bercampur karena adanya perbedaan massa jenis. Corong pisah biasa digunakan pada proses
ekstraksi

FILLER (KARET PENGHISAP): Untuk menghisap larutan yang akan dari botol larutan.
Untuk larutan selain air sebaiknya digunakan karet pengisat yang telah disambungkan pada pipet
ukur.

PIPET VOLUM/ PIPET GONDOK: Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume
tertentu sesuai dengan label yang tertera pada bagian pada bagian yang menggembung

GELAS UKUR: untuk mengukur volume suatu larutan yang akan digunakan

BATANG PENGADUK: Untuk mengocok atau mengaduk suatu baik akan direaksikan
mapun ketika reaksi sementara berlangsung.

SPATULA PLASTIK: Untuk mengambil bahan-bahan kimia dalam bentuk padatan,


misalnya dalam bentuk kristal. Untuk zat-zat yang bereaksi dengan logam digunakan spatula
plastik

SPATULA LOGAM: Untuk mengambil bahan-bahan kimia dalam bentuk padatan,


misalnya dalam bentuk kristal. Untuk zat-zat yang tidak bereaksi dengan dengan logam dapat
digunakan spatula logam.

PIPET TETES: Untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil.

DESIKATOR/ ESIKATOR: Untuk menyimpan bahan-bahan yang harus bebas air dan
mengeringkan zat-zat dalam laboratorium. Dikenal dua jenis desikator yaitu desikator biasa dan
desikator vakum.
KACA ARLOJI

1. Sebagai penutup saat melakukan pemanasan terhadap suatu bahan kimia.

2. Untuk menimbang bahan-bahan kimia

3. Untuk mengeringkan suatu bahan dalam desikator.

KAKI TIGA: Kaki tiga sebagai penyangga pembakar spirtus.

MORTAL DAN PASTLE: Menghaluskan zat yang masih bersifat padat/kristal.

KRUSIBEL: Terbuat dari persolen dan bersifat inert, digunakan untuk memanaskan
logam-logam.

EVAPORATING DISH: Digunakan sebagai wadah. Misalnya penguapan larutan dari


suatu bahan yang tidak mudah menguap.

KLEM DAN STATIS: Sebagai penjepit, misalnya:

• Untuk menjepit soklet pada proses ekstraksi

• Menjepit buret dalam proses titrasi

• Untuk menjepit kondensor pada proses destilasi

PEMANAS BUNSEN: Untuk memanaskan larutan dan dapat pula digunakan untuk
sterilisasi dalam proses suatu proses.

HOT PLATE: Untuk memanaskan larutan. Biasanya untuk larutan yang mudah terbakar.

OVEN: Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan digunakan untuk


mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah.

TANUR; Digunakan sebagai pemanas pada suhu tinggi, sekitar 1000 °C.

ROTAVAPOR: Untuk memisahkan zat dari suatu campuran. Misalnya untuk


memisahkan pelarut n-heksana yang digunakan untuk megektraksi minyak dari suatu bahan..
NERACA ANALITIK: Untuk menimbang massa suatu zat. Tingkat ketelitian lebih
tinggi neraca di atas.

BOTOL SEMPROT

Digunakan untuk menympan aquades dan digunakan untuk mencuci ataupun membilas
bahan-bahan yang tidak larut dalam air. Selain itu digunakan juga untuk mencuci atau
menetralkan peralatan-peralatan yang akan digunakan.

PENJEPIT: Untuk menjepit tabung reaksi

8. Penutup

KESIMPULAN

Pengelolaan Laboratorium adalah suatu proses pendayagunaan sumber daya secara


efektif dan efisien. Untuk mencapai suatu sasaran yang diharapkan secara optimal dengan
memperhatikan keberlanjutan fungsi sumber daya. Pengelolaan laboratorium berkaitan dengan
pengelola dan pengguna fasilitas laboratorium (bangunan,peralatan laboratorium,bahan kimia)
dan aktifitas yang dilaksanakan di laboratorium yang menjaga keberlanjutan fungsinya.Agar
semua kegiatan yang dilakukan didalam laboratorium dapat berjalan dengan lancar, dibutuhkan
sistim pengelolaan operasional laboratorium yang baik dan sesuai dangan situasi dan kondisi
setempat. Untuk mencapai hal tersebut, beberapa hal yang telah dijelaskan diatas, perlu
diperhatikan peran kepala laboratorium sangat penting dalam menerapkan proses manajemen
laboratorium, termasuk dukungan keterampilan dari segala elemen yang ada didalamnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://ekadarmachem.blogspot.com/2017/03/alat-alat-laboratorium-kimia.html

https://www.scribd.com/doc/250682535/Alat-Alat-Kimia-Beserta-Gambar-Dan-Fungsinya

file:///C:/Users/COSTUMER/Documents/16714-40776-1-PB.pdf

Anda mungkin juga menyukai