Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI FISIKA

PERCOBAAN III
TEGANGAN PERMUKAAN

DISUSUN OLEH :

HARI/ TANGGAL : JUMAT, 17 MARET 2023


NAMA : RAMADHANI SAYYIDINA PUTRI
NIM : 61608100822133
KELOMPOK : 6 ( ENAM )
KELAS : FARMASI B
DOSEN : GHALIB SYUKRILLAH SYAHPUTRA., M.Farm
ASISTEN DOSEN : 1. NURUL ANISYA
2. WAHYUDI

LABORATORIUM FARMASI FISIKA


PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI
INSTITUT KESEHATAN MITRA BUNDA
BATAM
2023
TEGANGAN PERMUKAAN

I. TUJUAN
1. Mampu menentukan tegangan permukaan zat cair
2. Dapat mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi tegangan
permukaan zat cair
3. Menentukan konsentrasi misel kritik suatu surfaktan

II. PENDAHULUAN

Salah satu sifat kelarutan yang khusus dari molekul-molekul pada


permukaan cairan adalah terjadinya tegangan permukaan. Bila sebatang
jarum diletakkan secara hati-hati diatas permukaan zat cair. Misalnya air,
jarum akan terapung padahal jika ditinjau dari harga massa jenisnya,
seharusnya jarum akan tenggelam. Terapungnya jarum disebabkan
permukaan air seolah-olah diliputi oleh selaput tipis yang dapat menahan
jarum agar tetap terapung. Fenomena lain yang berhubungan dengan
tegangan permukaan adalah air yang membasahi dinding kapiler dan akan
naik sehingga lebih tinggi daripada permukaan air disekitarnya ataupun air
yang dapat meresap ke dalam tanah (Bird, 1993).
Tegangan permukaan adalah gaya persatuan panjang yang harus
dikerjakan sejajar dengan permukaan untuk mengimbangi gaya tarikan ke
dalam pada cairan. Hal tersebut terjadi karena pada permukaan terdapat
gaya adhesi (antara cairan dan udara) lebih kecil daripada gaya kohesi antara
molekul cairan sehingga menyebabkan terjadinya gaya kedalam pada
permukaan cairan. Tegangan antar muka adalah gaya persatuan panjang
yang terdapat antarmuka dua fase cair tidak bercampur. Tegangan
antarmuka selalu lebih kecil dari pada tegangan permukaan karena gaya
adhesi antara dua cairan tidak bercampur lebih besar dari pada adhesi antara
cairan dan udara (Douglas, 2001).
Tegangan permukaan suatu zat cair dapat dipengaruhi oleh beberapa
factor diantaranya ; suhu dan zat terlarut. Keberadaan zat terlarut dalam
suatu cairan akan mempengaruhi besarnya tegangan permukaan terutama
molekul zat yang berada pada permukaan cairan berbentuk lapisan
monomolecular yang disebut dengan molekul surfaktan (Giancoli, 2001).
Tegangan permukaan disebabkan adanya kecendenrungan
permukaan cairan untuk memperkecil luas permukaan secara spontan. Pada
tingkat molecular dalam hal ini dapat dijelaskan : molekul yang ada dalam
cairan akan mengalami gaya Tarik menarik (gaya van der walls) yang sama
bersarnya ke segala arah tetapi, molekul pada permukaan cairan akan
mengalami gaya resultan yang mengarah kedalam cairan dan akibatnya
molekul di permukaan cenderung untuk meninggalkan permukaan masuk
kedalam cairan sehingga permukaan cairan cenderung untuk menyusut
hingga mencapai luas yang sekecil mungkin (Mawarda, 2009).

Metode untuk mengukur tegangan muka dan tegangan antarmuka,


antara lain adalah metode kenaikan kapiler dan metode cincin Du Nouy. Zat
cair pada tegangan muka hampir linier terhadap kenaikan temperature atau
terhadap pertambahan energi kinetic molekul-molekulnya. Metode
kenaikan kapiler, cairan itu akan naik ke pipa sampai ketinggian tertentu bila
suatu tabung kapiler diletakkan dalam cairan di sebuah beaker glass. Hal ini
disebabkan bila kekuatan adhesi antara molekul-molekul cairan pada
dinding kapiler lebih besar daripada kohesi antara molekul-molekul cairan.
Cairan itu akan membasahi dinding kapiler, menyebar dan meninggi dalam
pipa. Metode cincin Du Nouy/ Tensimeter Du Nouy, prinsip kerja dari alat
tersebut bergantung pada gaya yang diperlukan untuk melepaskan suatu
cincin platina-iridium yang dicelupkan pada permukaan antarmuka adalah
sebanding dengan tegangan permukaan atau tegangan antarmuka (Martin,
1993).

Permukaan zat cair mempunyai sifat yang ingin merenggang,


sehingga permukaan seolah olah ditutupi suatu lapisan yang elastis. Hal ini
disebabkan adanya gaya tarik menarik antar partikel (Herinaldi, 2004).
III. ALAT DAN BAHAN
ALAT YANG DIGUNAKAN :
1. Beaker glass
2. Gelas ukur
3. Hot plate
4. Batang pengaduk
5. Thermometer
6. Pipa kapiler
7. Piknometer

BAHAN YANG DIGUNAKAN :


1. Etanol 96%
2. Propilenglikol
3. Gliserin
4. Aquadest
IV. CARA KERJA

A. PENENTUAN TEGANGAN PERMUKAAN SUATU ZAT CAIR

Dihitung 4 bahan bobot jenis dari aquadest, etanol


96%, gliserin dan propilenglikol menggunakan
piknometer

Dimasukkan bahan bahan tersebut kedalam


beaker glass

Dicelupkan pipa kapiler kedalam beaker glass


yang berisi sampel, lalu dihitung
kenaikan nya pada pipa kapiler

Dilakukan pengulangan pengukuran sebanyak


2x

B. PENGARUH SUHU PADA TEGANGAN PERMUKAAN

Disiapkan air dengam suhu 40°𝐶, 60°𝐶, 80°𝐶 dan


suhu kamar
Diletakkan aquadest pada beaker glass sebanyak
20 ml

Dicelupkan pipa kapiler kedalam cairan dan


dihitung kenaikannya

Dilakukan pengukuran sebanyak 2 kali lalu


dicatat hasilnya
V. HASIL PENGAMATAN
A. Tegangan Permukaan Zat Cair

• Aquadest
Bobot jenis (g/mol)
Pikno isi−piko kosong
Bj = volume pikno

25,55−15,66
= 10

= 0, 99 gr/ml

• Etanol 96%
Bobot jenis (g/mol)
Pikno isi−piko kosong
Bj = volume pikno

29,45−19,80
= 10

= 0,97 gr/ml

• Propilenglikol
Bobot Jenis (gr/mol)
Pikno isi−piko kosong
Bj = volume pikno

25,88−15,90
= 10

= 0,998 gr/ml

• Gliserin
Bobot Jenis (gr/mol)
Pikno isi−piko kosong
Bj = volume pikno
27,62−15,35
= 10

= 1,227 gr/ml

➢ Perhitungan Tegangan Suhu Pada Aquadest


𝝆 𝒔𝒖𝒉𝒖 𝒌𝒂𝒎𝒂𝒓 ( 𝟐𝟕℃ − 𝟑𝟓℃ )
1
= 2 . r .d.h.g
1
= 2 . (0,05 mm) . (0,99) . (17,5) . (9,8)
= 1,273 𝑚𝑚−1

𝝆 𝒔𝒖𝒉𝒖 𝟒𝟎℃
1
= 2. r.d.h.g
1
= 2. (0,05 mm) . (0,99) . (31,5) . (9,8)
= 2,292 𝑚𝑚−1

𝝆 𝒔𝒖𝒉𝒖 𝟔𝟎℃
1
= . r. d. h. g
2
1
= 2. (0,015) . (0,99) .(18,5) . (9,8)
= 0,538 𝑚𝑚−1

𝝆 𝒔𝒖𝒉𝒖 𝟖𝟎℃
1
= 2 . r. d. h. g
1
= .(0,015) . (0,99) . (20,5) . (9,8)
2
= 1,491 dyne 𝑚𝑚−1

➢ Perhitungan Tegangan Pada Sampel


𝝆 𝐚𝐢𝐫
1
= 2 . r. d. h. g
1
= . (0,015) . (0,99) . (12,5) . (9,8)
2
= 1,273 dyne 𝑚𝑚−1
𝝆 𝐞𝐭𝐚𝐧𝐨𝐥
1
= 2 . r. d. h. g
1
= 2 . (0,015) . (0,97) . (16) . (9,8)
= 1.140 dyne 𝑚𝑚−1

𝝆 𝐩𝐫𝐨𝐩𝐢𝐥𝐞𝐧𝐠𝐥𝐢𝐤𝐨𝐥
1
= 2 . r. d. h. g
1
= . (0,015) . (0,998) . (15) . (9,8)
2
= 1, 1002 dyne 𝑚𝑚−1

𝝆 𝐠𝐥𝐢𝐬𝐞𝐫𝐢𝐧
1
= 2 . r. d. h. g
1
= 2 . (0,015) . (1,227) . (12,5) . (9,8)
= 1,127 dyne 𝑚𝑚−1
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini adalah percobaan tegangan permukaan
zat cair dan tegangan permukaan yang dipengaruhi oleh suhu yang sudah
ditentukan yaitu, pada suhu 40°C, 60°C, 80°C dan juga suhu kamar. Pada
percobaan untuk penentuan tegangan permukaan pada zat cair dilakukan
dengan dihitung 4 bahan yang akan digunakan pada percobaan ini yaitu
aquadest, gliserin, propilenglikol dan etanol 96%. Bahan bahan yang sudah
dihitung dimasukkan ke dalam beaker glass secara bertahap tidak semua
bahan disatukan dalam beaker glass. Setelah itu, diletakkan pipa kapiler ke
dalam beaker glass yang berisi bahan lalu dihitung kenaikan sampel
tersebut pada pipa kapiler. Percobaan ini dilakukan sebanyak 2 kali dan
dicatat hasilnya.

Pada percobaan kedua dilakukan pengaruh suhu terhadap


tegangan permukaan. Sebelumnya terdapat beberapa factor yang
mempengaruhi tegangan permukaan yaitu ; suhu, zat terlarut, tekanan, jenis
jenis cairan, massa jenis dan konsentrasi zat terlarut. Didalam percobaan
kedua ini para praktikan melakukan tegangan permukaan yang dipengaruhi
oleh salah satu factor yaitu suhu. Di percobaan ini diambil air yang bersuhu
40°C, 60°C, 80°C. Air tersebut diletakkan pada beaker glass secara bertahap
sesuai suhu yang ditentukan. Dicelupkan pipa kapiler kedalam air yang ada
pada beaker glass. Lalu dihitung kenaikan air tersebut pada pipa kapiler dan
dilakukan pengulangan sebanyak 2 kali lalu di catat hasilnya.

Tegangan permukaan dapat dipengaruhi oleh gaya kohesi dan


adhesi yang merupakan gaya tarik menarik antar molekul dalam zat yang
sejenis dan zat yang tidak sejenis. Tegangan permukaan disebabkan adanya
kecendenrungan permukaan cairan untuk memperkecil luas permukaan
secara spontan. Permukaan zat cair mempunyai sifat yang ingin
merenggang, sehingga permukaan seolah olah ditutupi suatu lapisan yang
elastis. Hal ini disebabkan adanya gaya tarik menarik antar partikel sejenis
di dalam zat cair sampai ke permukaan.
VII. KESIMPULAN
1. Tegangan permukaan adalah gaya persatuan panjang yang harus
dikerjakan sejajar dengan permukaan untuk mengimbangi gaya
tarikan ke dalam pada cairan

2. Faktor – factor yang mempengaruhi tegangan permukaan adalah


suhu, konsentrasi zat terlarut, pH, tekanan, jenis cairan dan juga
massa jenis
1
3. Rumus tegangan permukaan 2 . r .d.h.g

Pikno isi−piko kosong


4. Rumus perhitungan bobot jenis volume pikno

5. Tegangan permukaan dapat dipengaruhi oleh gaya kohesi dan


adhesi yang merupakan gaya tarik menarik antar molekul dalam
zat yang sejenis dan zat yang tidak sejenis

VIII. SARAN

1. Berhati hatilah pada bahan kimia yang digunakan pada saat


praktikum

2. Hati hati dalam penggunaan alat alat labortaorium yang berbahan


dasar kaca
DAFTAR PUSTAKA

Bird, T. 1993. Kimia Fisik Untuk Univesritas. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Douglas. 2001. “Fisika Edisi Kelima Jilid Satu”. Erlangga. Jakarta.

Giancoli, Douglas C., Fisika Jilid 2, diterjemahkan oleh Yuhilza Hanum dari
Physics Fifth Edition, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2001.

Herinaldi. 2004. Mekanika Fluida, terjemahan dari “Fundamental of Fluids


Mechanic oleh Donald F.Young. Jakarta : Erlangga

Martin, A., Swarbick, J., dan A. Cammarata. 1993. Farmasi Fisik 2. Edisi III.
Jakarta: UI Press. Pp. 940-1010, 1162, 1163, 1170.

Mawarda, 2009. Tegangan Permukaan dan Kapasitas. PT Gramedia Pustaka


Utama. Jakarta
LAMPIRAN

Mengukur sampel di pipet kapiler Memanaskan air

Menuangkan sampel kedalam Bahan yang digunakan


Beakr glass

Mengkur suhu pada aquadest Alat yang digunkan

Anda mungkin juga menyukai