DIAGRAM ALIR
1. Pembuatan larutan standar HCl 0.1 M
HCl pekat
Dihitung Konsentrasinya
Dilakukan pengenceran dan dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml
Aquades
Dihomogenkan
Hasil
: 1,19
Kadar HCl
: 32%
: 0,96 mL
: 9,4 mL
Molaritas HCl
: 0,05 M
Berat boraks
: 1,905 gram
: 0,106 M
0,05 =
x
x
0,05 =
Koef =
Standarisasi :
M HCl =
1905 = 1000.gr
gr = 1,905 gram
= 0,106 M
begitu lemah, sehingga keberadaannya tidak mengganggu dengan deteksi titik akhir
(Mukaromah, 2009).
3. Pembuatan larutan standar NaOH
Berat NaOH
: 0,4 gram
: 100 mL
: 0,1 M
Perhitungan
:M
0,1M =
gr
= 0,4 gram
: 5,6 mL
Volume akuades
: 90 mL
: 10 mL
: 0,17 M
Perhitungan:
Persamaan Reaksi:
H2C2O4 + 2NaOH
MNaOH
Na2C2O4 + 2H2O
=
=
= 0,17 M
nantinya akan digunakan sebagai titran. Itulah sebabnya NaOH harus distandardisasi untuk
mengetahui konsentrasinya pada saat itu. Bahan seperti NaOH yang mudah berubah
konsentrasinya disebut bahan baku sekunder. Standardisasi NaOH dilakukan dengan
menggunakan larutan baku primer (asam oksalat), yaitu suatu bahan yang konsentrasi
larutannya dapat langsung ditentukan dari berat bahan yang sangat murni (sifatnya stabil dan
memiliki berat ekuivalen tinggi) (Day, 2004).
Mengapa indikator yang digunakan adalah pp (fenolftalein)?
Indikator pp digunakan dalam percobaan ini karena phenolphthalein tidak berwarna
dengan pH antara 8,3 10,0 akan mempermudah praktikan dalam mengetahui bahwa dalam
proses sudah mencapai titik ekuivalen (Day, 2004).
5. Penetapan kadar asam asetat pada cuka
Volume larutan asam cuka
: 10 mL
: 45 mL
Persamaan reaksi
: NaOH + CH3OOH
: 45,9 %
CH3COONa +H2O
Perhitungan:
Persamaan reaksi : NaOH + CH3OOH
CH3COONa +H2O
x Fp
x 10
= 7,65 M
% (b/v) =
=
M=
gr =
gr =
gr = 4,59 gr
x 100%
x 100%
= 45,9 % (b/v)
Apakah prinsip analisis kadar total asam bisa digunakan untuk menentukan keasaman produk
pangan yang lain? Jelaskan contoh aplikasinya!
Bisa, contohnya adalah untuk menganalisis bahan organik, keasaman dalam cuka,
kadar garam, kadar asam dalam minuman, dan kadar OH- yang terkandung didalam obat
maag.
Analisa Prosedur
1. Pembuatan larutan standar HCl 0,1 M
Langkah pertama adalah perhitungan konsentrasi larutan HCl 0,1 M dari HCl 32%.
Bahan-bahan yang digunakan yaitu HCl 0,1 M dari HCl 32% (sebagai larutan yang
akan dititrasi) dan aquades (sebagai pelarut). Alat-alat yang digunakan yaitu gelas
beker (untuk wadah sementara HCl yang akan dibuat), pipet ukur (untuk mengambil
larutan HCl 0,1 M yang telah dibuat) dan labu takar 100 ml (untuk menghomogenkan
larutan HCl dengan aquades dan untuk mengukur volume larutan campuran). Langkah
pertama, cari molaritas HCl yang akan digunakan dengan rumus M =
kemudian setelah didapat molaritas HCl sebesar 10,43 M, cari volume HCl yang
dibutuhkan dengan rumus V1.M1 = V2.M2, akan didapat volume HCl sebesar 0,96
mL. Ambil larutan HCl sebanyak 0,96 mL dengan pipet ukur dan masukkan ke dalam
gelas beker sebagai tempat sementara larutan, kemudian masukkan aquades
secukupnya. Selanjutnya pindahkan larutan tersebut ke dalam labu takar dan
tambahkan aquades sampai tanda batas, kemudian homogenkan dengan pengocokan
minimal 12 kali agar larutan homogen dengan sempurna.
. Ambil
boraks menggunakan spatula sampai dengan berat tersebut dan timbang dengan
timbangan analitik agar massa yang diambil sesuai dengan yang dibutuhkan untuk
membuat larutan boraks 0,05 M. Larutkan di dalam gelas beaker dengan aquades
secukupnya, aduk dengan menggunakan pengaduk. Kemudian masukkan ke dalam
labu ukur 100 mL, tambahkan aquades sampai tanda batas, dan homogenkan. Ambil
10 mL larutan tersebut dan masukkan ke dalam erlenmeyer sebagai tempat titrasi, beri
2 tetes indikator pp, kemudian titrasikan dengan larutan HCl 0,106 M sampai terlihat
perubahan warna dari bening menjadi merah muda. Lakukan titrasi sebanyak dua kali
untuk memastikan hasil pengukuran telah benar, kemudian catat hasilnya.
sehingga
didapatkan massa padatan NaOH sebanyak 0,4 gram. Langkah selanjutnya adalah
melarutkan padatan NaOH dengan aquades secukupnya didalam gelas beker,
pindahkan ke labu ukur 100 ml dan tambahkan air hingga tanda batas kemudian
homogenkan. Homogenkan dengan pengocokan minimal 12 kali agar larutan
homogen dengan sempurna.
asam cuka sebesar 7,65 M. Kemudian hitung massa asam cuka dengan rumus gr =
, maka akan didapatkan massa asam cuka sebesar 4,59 gram. Kemudian
hitung kadar dengan rumus % (b/v) =
Analisa Hasil
1. Pembuatan larutan standar HCl 0,1 M dari HCl 32%:
Menggunakan rumus M =
M =
Kemudian dilanjutkan dengan perhitungan volume HCl yang dibutuhkan yaitu dengan
rumus:
M1 . V1 = M2 . V2
V1 =
yang dilakukan sesuai dengan literatur yang ada yaitu perhitungan menggunakan
rumus pengenceran dan mencari molaritas dari kadar larutan (Mukaromah, 2009).
2. Standarisasi larutan HCl 0,1 M dengan boraks
Menggunakan rumus M =
didapatkan sebanyak 1,905 gram. Diketahui dari persamaan reaksi boraks dengan HCl
didapatkan perbandingan koefisien yang merupakan perbandingan mol pula yaitu n
HCl : n Boraks = 2 : 1. Maka jika dimasukkan ke dalam rumus adalah
MHCl =
Rumus yang digunakan sesuai dengan literatur yang ada yaitu rumus molaritas
(Mukaromah, 2009).
3. Pembuatan larutan standar NaOH 0,1 M
Menggunakan rumus molaritas yaitu M =
perhitungan adalah 0,4 gram. Rumus yang digunakan sesuai dengan literatur yang ada
yaitu rumus molaritas (Mukaromah, 2009).
4. Standarisasi larutan standar NaOH dengan asam oksalat
Diketahui dari persamaan reaksi asam oksalat dengan NaOH didapatkan perbandingan
koefisien yang merupakan perbandingan mol pula yaitu n HCl : n Boraks = 2 : 1.
Maka
jika
dimasukkan
ke
dalam
rumus
adalah
NaOH
x Fp. Fp (faktor
x 100%, dan
didapatkan kadar asam asetat pada cuka sebesar 45,9 % (b/v) (Mukaromah, 2009).
KESIMPULAN
Analisisis volumetri dilakukan dengan tujuan menentukan kadar atau konsentrasi
larutan asam dengan larutan basa yang sudah diketahui konsentrasinya atau sebaliknya. Pada
titrasi aside akalimetri digunakan larutan asam atau basa sebagai titer atau titrannya. Adapun
titrasi ini dilakukan dengan cara menambahkan titer ke dalam titran sedikit demi sedikit
hingga mencapai titik ekuivalen.
Pembuatan larutan HCl standar dilakukan dengan pengenceran larutan HCl pekat. Dari
hasil perhitungan didapatkan volume 0,96 mL HCl pekat 32% untuk membuat HCl 0,1 M.
Larutan standar HCl distandarisasi dengan boraks sebanyak 1,905 gram, dengan volume 9,4
mL sehingga konsetrasi yang didapatkan yaitu 0,106 M. Pembuatan larutan standar NaOH
dilakukan dengan pelarutan padatan NaOH sebanyak 0,4 gram yang berasal dari perhitungan.
Larutan standar NaOH distandarisasi menggunakan asam oksalat, dengan volume 10 mL
sehingga konsentrasi yang didapatkan yaitu 0,17 M. Penentuan kadar asam asetat dalam
dilakukan dengan larutan NaOH dan penambahan indikator fenolftalein, sehingga kadar yang
didapatkan sebesar 45,9% (b/v).
Tanggal
Nilai
Paraf Asisten
DAFTAR PUSTAKA
Cairns, Donald. 2004. Essentials of pharmaceutical chemistry, 2nd Ed. London: EGC
Cairns, 2008. Intisari Kimia Farmasi Ed 2/Egc. EGC Emergency Arcan Buku
Kedokteran: Jakarta
Chang, 2006. General Chemistry: The Essential Concepts Jl. 2 Ed. 3. Jakarta: Erlangga
Day, 2004. Analisis Kimia Kuantitatif/6. Jakarta: Erlangga
Silberberg, Martin Stuart. 2012. Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change.
USA: McGraw-Hill Education
Syarif. 2011. Syarat-Syarat Titrasi. Bandung: Themegallery
Untoro. 2010. Buku Pintar. Jakarta: Wahyumedia
Watson, David. 2005. Pharmaceutical Analysis: a textbook for pharmacy students and
pharmaceutical chemists, 2nd ed. UK: EGC