Anda di halaman 1dari 21

KERAPATAN DAN BOBOT JENIS

Nama : Dian Ayu Ningrum


Npm : 1619002231
Kelas : S1 Farmasi A/Semester II
PENDAHULUAN

A. Tujuan
Menentukan kerapatan dan berat jenis suatu zat serta dapat memahami
aplikasinya.

B. Teori
Kerapatan adalah turunan besaran karena menyangkut satuan massa dan
volume. Batasannya adalah massa per satuan volume pada temperatur dan tekanan
tertentu, dan dinyatakan dalam sistem cgs dalam gram per centimeter kubik
gr/cm3dan dilambangkan dengan notasi ρ. Bobot jenis adalah bilangan murni
tanpa dimensi yang dapat diubah menjadi kerapatan dengan menggunakan rumus
yang cocok. Berat jenis didefinisikan sebagai perbandingan kerapatan dan suatu zat
terhadap kerapatan air, harga kedua zat itu ditentukan pada temperatur yang sama,
jika tidak dengan cara lain yang khusus. Berat jenis (d) untuk penggunaan praktis
lebih sering didefinisikan sebagai perbandingan massa dari suatu zat terhadap
massa volume air yang sama pada suhu 4° atau temperatur lain yang
tertentu.Notasi berikut sering ditemukan dalam pembacaan berat jenis 25°/25°,
25°/4°, 4°/4°. Angka pertama menunjukan temperatur udara air yang dimana zat
ditimbang;angka di bawah garis miring menunjukkan temperatur air yang dipakai.
(Petunjuk
Praktikum Farmasi Fisika, 2017)
Berat jenis dapat ditentukan dengan
menggunakan berbagai tipe piknometer, neraca
Mohr-Westphal, hidrometer dan alat-alat lain.
Kerapatan padatan seringkali ditentukan dengan
metode pemindahan cairan. Kerapatan tersebut
adalah berat dari benda dibagi dengan berat
cairan yang dipindahkannya, yakni kehilangan
berat benda bila disuspensikan dalam suatu
cairan yang sesuai. Untuk zat-zat padat yang
tidak larut dalam cairan dan lebih berat dari
cairan tersebut, bisa digunakan
piknometer biasa untuk pengukuran(Moechtar,
1989)
C. Alat dan Bahan
• ALAT BAHAN 1. Ethanol 80%
1. Aquadest 2. Propilengliko
1.      Neraca elektrik 2. Ethanol 95% l
3. Parafin cair
2.      Piknometer
3.      Termometer ruan
4.      Tissue
5.      Gelas piala
6.      Es batu
D.CARA KERJA

1. Penentuan volume piknometer pada suhu percobaan

Timbang dengan teliti piknometer kosong dalam


keadaan bersih dan kering
Piknometer diisi dengan aquadest hingga penuh,
direndam dalam air es hingga suhunya kira-kira 2° di
bawah suhu percobaan (suhu percobaan = 28
Tutup piknometer biarkan pipa kapilernya terbuka
dan suhu akan naik sampai suhu percobaan, tutup
pipa kapilernya dengan sedikit cera alba
Biarkan suhu aquadest dalam piknometer mencapai 
suhu 28°, air yang menempel diusap dengan tissue,
timbang piknometer dengan teliti
Catat bobotnya dan hitung volume piknometer
2. Penentuan kerapatan dan bobot jenis etanol
95%

Piknometer bersih dan kering diisi penuh dengan


etanol 95%
Piknometer direndam dalam air es hingga
suhunya kira-kira 2° di bawah suhu percobaan
(suhu percobaan = 28°)
Tutup piknometer biarkan pipa kapilernya terbuka
dan suhu akan naik sampai suhu percobaan
Biarkan suhu etanol 95% dalam piknometer
mencapai  suhu 28°, air dan etanol 95% yang
menempel diusap dengan tissue, timbang
piknometer dengan teliti
Catat bobotnya dan hitung kerapatan dan bobot
jenisnya
3. Penentuan kerapatan dan bobot jenis etanol 70%

- Piknometer bersih dan kering diisi penuh dengan


etanol 70
- Piknometer direndam dalam air es hingga suhunya
kira-kira 2° di bawah suhu percobaan (suhu percobaan
= 28°)
- Tutup piknometer biarkan pipa kapilernya terbuka dan
suhu akan naik sampai suhu percobaan
- Biarkan suhu etanol 70% dalam piknometer mencapai 
suhu 28°, air dan etanol 70% yang menempel diusap
dengan tissue, timbang piknometer dengan teliti
- Catat bobotnya dan hitung kerapatan dan bobot
jenisnya
4. Penentuan kerapatan dan bobot jenis propilenglikol

- Piknometer bersih dan kering diisi penuh dengan


propilenglikol
- Piknometer direndam dalam air es hingga suhunya
kira-kira 2° di bawah suhu percobaan (suhu percobaan
= 28°)
- Tutup piknometer biarkan pipa kapilernya terbuka dan

suhu akan naik sampai suhu percobaan


- Biarkan suhu propilenglikol dalam piknometer
mencapai  suhu 28°, air dan propilenglikol yang
menempel diusap dengan tissue, timbang piknometer
dengan teliti
- Catat bobotnya dan hitung kerapatan dan bobot
jenisnya
5. Penentuan kerapatan dan bobot jenis paraffin cair
     

- Piknometer bersih dan kering diisi penuh dengan


paraffin cair
- Piknometer direndam dalam air es hingga suhunya kira-
kira 2° di bawah suhu percobaan (suhu percobaan =
28°)
- Tutup piknometer biarkan pipa kapilernya terbuka dan
suhu akan naik sampai suhu percobaan
- Biarkan suhu paraffin cair dalam piknometer mencapai 
suhu 28°, air dan paraffin cair yang menempel diusap
dengan tissue, timbang piknometer dengan teliti
- Catat bobotnya dan hitung kerapatan dan bobot
jenisnya
E. DATA HASIL PENGAMATAN

1. PENENTUAN VOLUME PIKNOMETER PADA SUHU 28°

Diketahui ρ air pada suhu 28° =  0,99873 gram/m3


Bobot piknometer +  air          = 79,092 gram
Bobot piknometer kosong. = 28,928 gram –Bobot air
= 50,164 gram
Volume piknometer = volume air = m/ρ = 50,164 gram
0,99873 gram/m3
= 50,227 ml
2. PENENTUAN KERAPATAN DAN BOBOT JENIS ETANOL 95%
Bobot piknometer + etanol 95% = 69,011 gram
Bobot piknometer kosong            = 28,928 gram –Bobot etanol 95%.                               
= 40,083 gram
ρ etanol 95%   = m/v= 40,038 gr
50,227 ml
= 0,798 gr/ml
d etanol 95%   = ρ etanol 95%
ρ air
= 0.798 gr/ml
0.99873 gr/ml
= 0.799
3. PENENTUAN KERAPATAN DAN BOBOT JENIS ETANOL 70%
Bobot piknometer + etanol 70%  = 73,389 gram
Bobot piknometer kosong            = 28,928 gram –Bobot ethanol 70%                              
  = 44,461 gram
ρ etanol 70%   = m/v = 44,461 gr
50,227 ml
= 0,885 gr/ml
d etanol 70%   = ρ etanol 70%
ρ air
= 0.885 gr/ml
0.99873 gr/ml
= 0.886
4. PENENTUAN KERAPATAN DAN BOBOT JENIS PROPILENGLIKOL
Bobot piknometer + propilenglikol = 80,726 gram
Bobot piknometer kosong   = 28,928 gram –Bobot propilenglikol
= 51,798 gram
ρ propilenglikol = m/v= 51,798 gr
50,227 ml
= 1,031 gr/ml
d propilenglikol           = ρ propilenglikol
ρ air
= 1,031 gr/ml
0.99873 gr/ml
= 1.032
5. PENENTUAN KERAPATAN DAN BOBOT JENIS PARAFIN CAIR
Bobot piknometer + paraffin cair = 72,741 gram
Bobot piknometer kosong             = 28,928 gram
Bobot paraffin cair                          = 43,813 gram
Ρ paraffin cair = m/v= 43,813 gr
50,227 ml
= 0,872 gr/ml
d paraffin cair = ρ paraffin cair
ρ air
= 0.872 gr/ml
0.99873 gr/ml
= 0.873
F. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL DATA
PRAKTIKUM

1. Adanya kontaminasi
2. Kemurnian zat
3. Suhu percobaan
4. Penimbangan
5. Cara pengerjaan
6. Kebersihan.
F. PEMBAHASAN

Pada percobaan I setelah menimbang piknometer kosong dalam keadaan


bersih dan kosong dengan teliti didapatkan bobot sebesar 28,928 gr.
Kemudian piknometer kosong tersebut diisi aquadest hingga penuh dan
direndam dalam air es dengan suhu 260C. Setelah piknometer yang berisi
aquadest tersebut direndam dalam air es, piknometer tersebut di timbang
dan didapatkan bobot sebesar 79,092 gram. Sehingga didapatkan bobot
aquadest sebesar 50,164 gram. Dari hasil tersebut dapat dicari volume
piknometer dengan rumus  dan didapatkan hasil sebesar 50,227 ml.
Pada percobaan II piknometer kosong diisi dengan alcohol 95%, lalu
direndam dalam air es dengan suhu 260 dan ditimbang didapatkan bobot
pinometer + alcohol 95% sebesar 69,011 gram. Bobot piknometer + alcohol
95% dikurangi bobot piknometer kosong di dapatkan bobot alcohol 95%
sebesar 40,083 gram. Dari hasil tersebut dapat dicari kerapatan alcohol 95%
dengan rumus sehingga di dapatkan hasil sebesar 0,798 gram/ml. Dan juga
dapat dicari bobot jenis alcohol 95% dengan rumus  didapatkan hasil
sebesar 0,799.
Pada percobaan III piknometer kosong diisi dengan alcohol 70%,
lalu direndam dalam air es dengan suhu 260 dan ditimbang didapatkan
bobot pinometer + alcohol 70% sebesar 73,389 gram. Bobot
piknometer + alcohol 70% di kurangi bobot piknometer kosong di
dapatkan bobot alcohol 70% sebesar 44,461 gram. Dari hasil tersebut
dapat dicari kerapatan alcohol 70% dengan rumus  sehingga di
dapatkan hasil sebesar 0,885 gram/ml. Dan juga dapat dicari bobot
jenis alcohol 70% dengan rumus  didapatkan hasil sebesar 0,886.
Pada percobaan IV piknometer kosong diisi dengan propilenglikel,
lalu direndam dalam air es dengan suhu 260 dan ditimbang didapatkan
bobot pinometer + propilenglikel sebesar 80,726 gram. Bobot
piknometer + propilenglikel dikurangi bobot piknometer kosong di
dapatkan bobot propilenglikel sebesar 51,798 gram. Dari hasil
tersebut dapat dicari kerapatan propilenglikel dengan rumus sehingga
di dapatkan hasil sebesar 1,031 gram/ml. Dan juga dapat dicari bobot
jenis propilenglikel dengan rumus  didapatkan hasil sebesar 1,032.
Pada percobaan V piknometer kosong diisi dengan paraffin
cair, lalu direndam dalam air es dengan suhu 260 dan ditimbang
didapatkan bobot pinometer + paraffin cair sebesar 72,741 gram.
Bobot piknometer + paraffin cair dikurangi bobot piknometer
kosong di dapatkan bobot paraffin cair sebesar 43,813 gram. Dari
hasil tersebut dapat dicari kerapatan paraffin cair dengan rumus
sehingga di dapatkan hasil sebesar 0,872 gram/ml. Dan juga
dapat dicari bobot jenis paraffin cair dengan rumus  didapatkan
hasil sebesar 0,873.
F. KESIMPULAN

Dalam percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa


Bobot piknometer kosong                   : 28,928 gram
Bobot piknometer +air                        :79,092 gram
Bobot air                                             : 50,164 gram
Volume piknometer                            : 50,227 ml
Bobot piknometer + alcohol 95%       : 69,011 gram
Bobot alcohol 95%                             : 40,083 gram
Kerapatan alcohol 95%                       : 0,798 gram/ml
Berat jenis alcohol 95%                      : 0,799
Bobot piknometer + alcohol 70%       : 73,389 gram
Bobot alcohol 70%                             : 44,461 gram
Kerapatan alcohol 70%                       : 0,885 gram/ml
Berat jenis alcohol 70%                      : 0,886
Bobot piknometer + propilenglikel     : 80,726 gram
Bobot propilenglikel                           : 51,798 gram
Kerapatan propilenglikel                     : 1,031 gram/ml
Berat jenis propilenglikel                    : 1,032
Bobot piknometer + paraffin cair       : 72,741 gram
Bobot paraffin cair                              : 43,813 gram
Kerapatan paraffin cair                       : 0,872 gram/ml
Berat jenis paraffin cair                       : 0,873
Kerapatan alcohol 70% > alcohol 95%
Bobot jenis alcohol 70% > alcohol 95%
F. DAFTAR PUSTAKA

1. Moechtar, 1989, Farmasi Fisika, UGM Press : Yogyakarta.


2. Putra, Aditya M.P, Petunjuk Praktikum Farmasi Fisika, edisi
revisi. Banjarmasin, 2017.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai