A. Tujuan
Menentukan kerapatan dan berat jenis suatu zat serta dapat memahami
aplikasinya.
B. Teori
Kerapatan adalah turunan besaran karena menyangkut satuan massa dan
volume. Batasannya adalah massa per satuan volume pada temperatur dan tekanan
tertentu, dan dinyatakan dalam sistem cgs dalam gram per centimeter kubik
gr/cm3dan dilambangkan dengan notasi ρ. Bobot jenis adalah bilangan murni
tanpa dimensi yang dapat diubah menjadi kerapatan dengan menggunakan rumus
yang cocok. Berat jenis didefinisikan sebagai perbandingan kerapatan dan suatu zat
terhadap kerapatan air, harga kedua zat itu ditentukan pada temperatur yang sama,
jika tidak dengan cara lain yang khusus. Berat jenis (d) untuk penggunaan praktis
lebih sering didefinisikan sebagai perbandingan massa dari suatu zat terhadap
massa volume air yang sama pada suhu 4° atau temperatur lain yang
tertentu.Notasi berikut sering ditemukan dalam pembacaan berat jenis 25°/25°,
25°/4°, 4°/4°. Angka pertama menunjukan temperatur udara air yang dimana zat
ditimbang;angka di bawah garis miring menunjukkan temperatur air yang dipakai.
(Petunjuk
Praktikum Farmasi Fisika, 2017)
Berat jenis dapat ditentukan dengan
menggunakan berbagai tipe piknometer, neraca
Mohr-Westphal, hidrometer dan alat-alat lain.
Kerapatan padatan seringkali ditentukan dengan
metode pemindahan cairan. Kerapatan tersebut
adalah berat dari benda dibagi dengan berat
cairan yang dipindahkannya, yakni kehilangan
berat benda bila disuspensikan dalam suatu
cairan yang sesuai. Untuk zat-zat padat yang
tidak larut dalam cairan dan lebih berat dari
cairan tersebut, bisa digunakan
piknometer biasa untuk pengukuran(Moechtar,
1989)
C. Alat dan Bahan
• ALAT BAHAN 1. Ethanol 80%
1. Aquadest 2. Propilengliko
1. Neraca elektrik 2. Ethanol 95% l
3. Parafin cair
2. Piknometer
3. Termometer ruan
4. Tissue
5. Gelas piala
6. Es batu
D.CARA KERJA
1. Adanya kontaminasi
2. Kemurnian zat
3. Suhu percobaan
4. Penimbangan
5. Cara pengerjaan
6. Kebersihan.
F. PEMBAHASAN