L A I LY A R I S T I A N A P U T R I
1619002301
TENTANG KELARUTAN
campuran1
Mteo = Vnaoh x Mnaoh / Vteo
4 x 0,1 / 50
0,4 / 50 = 0,008
Campuran 2
Mteo = Vnaoh x Mnaoh / Vteo
6 x 0,1 / 50
0,6 / 50 = 0,012
campuran 3
Mteo = Vnaoh x Mnaoh / Vteo
8 x 0,1 / 50
0,8 / 50 = 0,016
3. Pengaruh penambahan surfaktan terhadap kelarutan
No Campuran Vol titrasi
1 Air 4ml
2 Air + 0,5 mg/ml 7ml
tween
3 Air + 5 mg/ml 7.5ml
tween
4 Air + 15 mg/ml 8.5ml
tween
campuran 1
Mteo = Vnaoh x Mnaoh / Vteo
4 x 0,1 / 50
0,4 / 50 = 0,008
Campuran 2
Mteo = Vnaoh x Mnaoh / Vteo
7 x 0,1 / 50
0,7 / 50 = 0,014
Campuran 3
Mteo = Vnaoh x Mnaoh / Vteo
7.5 x 0,1 / 50
0,75 / 50 = 0,015
Campuran 4
Mteo = Vnaoh x Mnaoh / Vteo
8.5 x 0,1 / 50
0,85/ 50 = 0,017
4. Perhitungan larutan tween 80 ad 50 ml
a. konsentrasi 0 mg/ml
(tidak mengandung air)
b. Konsentrasi 0,5 mg/ml
0,5 x 50 = 25 mg
= 0,025 gram
c. Konsentrasi 5 mg/ml
5 x 50 = 250 mg
= 0,25 gram
d. Konsentrasi 15 mg/ml
15 x 50 = 750 mg
= 0,75 g
Point-point yang dibahas dalam bab pembahasan :
1. Tujuan adanya praktikum “kelarutan diadakan”
2. Menjabarkan alat bahan yang digunakan
3. Menjelaskan cara kerja dan data hasil menurut praktikum
percobaan
sebelumnya dibuat dulu larutan NaOH. Pembuatan NaOh
0,1 dihitung dahulu berapa gram NaOH yang akan ditimbang
untuk dilarutkan dengan aquadest. Perhitungan dengan rumus
umum molaritas, menunjukan hasil 10 gram untuk volume 400
ml.
Pembahasan:
Percobaan tentang pengaruh pelarut campur terhadap kelarutan
dipraktikan dengan langkah percobaan : pembuatan 50 ml campuran
pelarut air, alkohol, PG, gliserol sesuai dengan data yang tertera. Lalu
dititrasi dengan larutan larutan NaOH. Lalu larutkan tefillin sedikit
dalam masing-masing pelarut samapai larutan jernih, setelah itu
dikocok, jika ada endapan yang terbentuk dari pengocokan tersebut
tambahkan teofillin lagi hingga larutan kembali jernih. Menurut data
hasil praktikum, pertama air sebanyak 50 ml, alkohol 0, PG 25 ml,
dan gliserol 25 ml ketika semua campuran pelarut di titrasi dengan
larutan NaOH membutuhkan sebanyak 4 ml. kedua, air 50 ml,
alkohol 5 ml, PG 20 ml, dan gliserol 25 ml dititrasi dengan larutan
NaOH membutuhkan sebanyak 6ml. yang terakhir air 50 ml, alkohol
10 ml, PG 20 ml, gliserol 20 ml dititrasi NaOH sebanyak 8 ml.
Setelah data itu didapatkan, dihitung kadar teofilin dengan
rumus M1.V1=M2.V2. Pada campuran pertama, diperoleh kadar
teofilin sebanyak 0,008 dari Volume larutan NaOH ketika titrasi
dikali dengan Molaritas larutan NaOH dibagi dengan Volume
Teofilin. Masih dengan cara perhitungan yang sama, campuran
kedua, kadar teofilinnya sebesar 0,012 dan campuran yang
ketiga sebesar 0,016.
Percobaan tentang pengaruh penambahan surfaktan terhadap
kelarutan zat dipraktikan dengan cara: pembuatan larutan tween 80
sebanyak 50 ml dengan konsentrasi 0, 0,5 , 5, 15 mg/ml. lalu
tambahkan dengan teofilin sampai didapatkan larutan yang jernih.
Kocok larutan tersebut, ketika terdapat endapan yang terbentuk dari
pengocokan maka tambahkan teofilin lagi hingga larutan kembali
jernih. Dari data percobaan, campuran pertama hanya ada air
karena tidak mengandung tween 80. Campuran kedua adalah
campuran dari air dan 0,5 mg/ml tween, campuran ketiga dari air
dan 5 mg/ml. dan campuran keempat, dari air dan 15 mg/ml tween.
Setelah pencampuran, kemudian dititrasi dengan larutan NaOH.
Hasilnya, campuran pertama titrasi sebanyak 4 ml, titrasi kedua 7
ml, titrasi ketiga 7,5 ml dan titrasi terakhir titrasi sebanyak 8,5 ml.
Setelah data titrasi didapatkan, lalu dihitung kadar teofilin
yang terkandung. Perhitungan didapatkan dari Volume larutan
NaOH ketika titrasi dikali dengan Molaritas larutan NaOH
dibagi dengan Volume Teofilin. Campuran pertama, kadarnya
0,008. Campuran kedua kadar teofilin sebanyak 0,014.
Campuran ketiga 0,015 dan campuran keempat kadar teofilin
sebanyak 0,017.
Surfaktan adalah suatu zat yang digunakan untuk menaikan
kelarutan suatu zat. Molekul dari surfaktan terdiri atas dua
bagian yaitu polar dan non polar.
Perhitungan konsentrasi larutan tween 80, 50 ml. konsentrasi
0 mg/ml tidak mengandung tween 80 hanya ad air. Konsentrasi
tween 0,5 mg/ml untuk volume 50 ml air sebanyak 25 mg =
0,025 g. konsentrasi 5 mg/ml untuk 50 ml air sebanyak 250 mg
= 0,25 gram. Dan konsentrasi 15 mg/ml untuk 50 ml air
sebanyak 750 mg= 0,75 gram.
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah :
Pelarut campur, semakin tinggi nilai konstanta dielektrik
maka kelarutan zat semakin meningkat.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH