Anda di halaman 1dari 16

TEGANGAN PERMUKAAN

Dosen Pengampu : Metha Anung A., M.Sc., Apt.

Disusun Oleh :
Eni Hafidzah (1619002251)
Kelompok B

Fakultas Farmasi Universitas Pekalongan 2020


A. Pengertian

Tegangan muka dapat didefinisikan Tegangan permukaan juga merupakan sifat


sebagai gaya yang terjadi pada fisik yang berhubungan dengan gaya antar
permukaan cairan yang menghalangi molekul dalam cairan dan didefinisikan
expansi cairan tersebut, hal ini sebagai hambatan peningkatan luas
disebabkan oleh gaya – gaya tarik tidak permukaan cairan. Awalnya tegangan
seimbang pada antar muka (Interface) permukaan didefinisikan pada antar muka
cairan. (Moecthar, 1990). cairan dan gas. (Douglas, 2001).
Faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan permukaan :


Jenis cairan

Suhu

Adanya zat terlarut

Surfaktan

Konsentrasi zat terlarut

Manfaat tegangan permukaan dalam bidang yaitu :


Mempengaruhi penyerapan obat pada bahan pembantu padat pada sediaan obat

Penetrasi molekul melalui membran biologis dan pembentukan serta kestabilan emulsi.

Dispersi partikel tidk larut dalam media cair untuk membentuk sediaan suspensi.
B. Alat dan Bahan

Alat Bahan

Alat Gelas ●
Air

Termometer ●
Es Batu

Piknometer

Baskom

Parafin cair

Pipa kapiler

NA Lauril Sulfat 0,01%

Penggaris ●
NA Lauril Sulfat 0,05%

Timbangan Digital ●
NA Lauril Sulfat 0,1%
C. Cara Kerja

Disiapkan Alat dan Bahan


Ditimbang piknometer kosong, kemudian dicatat


Diisi piknometer dengan zat sampai penuh, ditutup dan dikeringkan


Dimasukkan piknometer tadi ke dalam baskom berisi air es


Diukur piknometer yang masih didalam baskom es dengan termometer sampai suhu dibwah 20ᵒC


Diangkat piknometer tadi, ditambahkan dengan zat sampai penuh, ditutup lalu dikeringkan


Ditimbang piknometer yang telah berisi zat


Dimasukkan pipa kapiler ke dalam beaker glass sampai cairan masuk ke dalam pipa


Diukur cairan yang masuk ke dalam pipa kapiler dengan penggaris


Ditulis dan dihitung dari pengukuran tadi lalu dicari tegangan permukaan
D. Data pengamatan
1. Air pada suhu 20ᵒC
 h = TK – TA
= 2,5 – 2,2
= 0,3 cm
• Kerapatan air = 0,99807 g/mL
 γ air = ½ . r . h . d . g
= ½ × 0,05 × 0,3 × 0,99807 × 9,8
= 0,073 dyne/cm
• Gaya gravitasi = 9,8  
• Jari-jari kapiler = 0,05 cm
• Tinggi air dalam beaker glass
(TA) = 2,2 cm
• Tinggi kenaikn air dalam pipa
kapiler (TK) = 2,5 cm
2. Larutan Na lauril Sulfat 0,01%

 Kenaikan kapiler
Tinggi sampel = 2 cm
Tinggi kapiler = 3,3 cm
 h = TK –TS
= 3,3 – 2
= 1,3 cm
 γ Na Lauril Sulfat = ½ . r . h . d . g
= ½ × 0,05 × 1,3 × 1,00 × 9,8
= 0,3185 dyne/cm
3. Larutan Na Lauril Sulfat 0,05%

 Kenaikan kapiler
Tinggi sampel = 2 cm
Tinggi kapiler = 3,4 cm
 h = TK –TS
= 3,4 – 2
= 1,4 cm
 γ Na Lauril Sulfat = ½ . r . h . d . g
= ½ × 0,05 × 1,4 × 0,97 × 9,8
= 0,33271 dyne/cm
4. Larutan Na Lauril Sulfat 0,1%

 Kenaikan kapiler
Tinggi sampel = 2 cm
Tinggi kapiler = 2,6 cm
 h = TK –TS
= 2,6 – 2
= 0,6 cm
 γ Na Lauril Sulfat = ½ . r . h . d . g
=½ × 0,05 × 0,6 × 0,97 × 9,8
= 0,14259 dyne/cm
5. Larutan Parafin cair

 Kenaikan kapiler
Tinggi sampel = 2 cm
Tinggi kapiler = 2,5 cm
 h = TK –TS
= 2,5 – 2
= 0,5 cm
 γ Na Lauril Sulfat = ½ . r . h . d . g
= ½ × 0,05 × 0,5 × 0,80 × 9,8
= 0,098 dyne/cm
E. Pembahasan
Pada praktikum kali ini bertujuan mampu mengenal konsep dan
pengukuran tegangan permukaan. Tegangan permukaan adalah gaya
persatuan panjang yang harus diberikan sejajar dengan permukaan.
Metode yang digunakan dalam percobaan ini adalah metode
kenaikan kapiler. Alat yang digunakan untuk menentukan tegangan
permukaan adalah piknometer. Piknometer digunakan untuk
mengetahui kerapatan zat yang diukur dengan cara piknometer yang
bersih dan kering kemudian ditimbang dan diisi dengan cairan yang
akan ditentukan kerapatannya sampai penuh. Selanjutnya
piknometer didinginkan didalam air es hingga suhunya mencapai 2˚
C dari suhu percobaan. Piknometer didinginkan dalam air es
bertujuan untuk mendapatkan volume piknometer yang
sesengguhnya, karena waktu didinginkan air akan menyusut.
Piknometer yang tadi dinaikkan lagi suhunya agar mencapai suhu
awal percobaan karena ketika suhu naik volume air akan menyusut
dan mengisi kembali celah-celah piknometer dan benar-benar terisi
penuh oleh cairan. Setelah itu piknometer ditimbang dalam keadaan
kering luarnya agar didapatkan hasil penimbangan yang akurat.
Keuntungan menggunakan metode kenaikan kapiler adalah waktu
yang dibutuhkan relative singkat dan cara kerjanya relative praktis.
Kerugian dari metode ini adalah presentase dari hasil pengukuran tinggi
yang tidak valid karena pengaruh tekanan saat pipa dimasukan kedalam
larutan.
Pipa kapiler digunakan untuk mengetahui tinggi kenaikan kapiler
suatu zat. Zat yang akan diuji dimasukkan dalam bekker glass dengan
volume 25 mL. Selanjutnya pipa kapiler dimasukkan dalam cairan
tersebut dan ditunggu sampai cairan tidak naik lagi. Kemudian diukur
kenaikan kapiler suatu zat dengan mengamati pipa kapiler dan
menghitung kenaikannya dengan melihat kertas milimeter blok yang
sebelumnya sudah ditempel pada dinding bekker glass yang bertujuan
untuk memperjelas selisih tinggi permukaan dan menghindari
kesalahan dalam perhitungan.
Prinsip kerja metode kenaikan kapiler yaitu suatu cairan naik dalam
kapiler karena gaya tegangan mukanya bekerja sepanjang parimeter
kapiler. Gaya ini menyebabkan cairan naik ke atas, secara pasti dilawan
oleh efek gravitasi.
Hubungan antara tegangan permukaan dengan kerapatan yaitu
kerapatan mempunyai salah satu faktor yang mempengaruhi besarnya
tegangan permukaan. Semakin besar kerapatan suatau zat maka
semakin rapat muatan-muatan atau partikel-partikel dari zat tersebut.
Kerapatan partikel menyebabkan makin besarnya gaya yang diperlukan
untuk mmecahkan permukaan cairan tersebut. Hal ini karena partikel
yang rapat mempunyai gaya tarik antar partikel yang kuat, sebaliknya zat
yang mempunyai kerapatan kecil maka mempunyai tegangan.
Dari hasil percobaan diperoleh hasil kerapatan air = 0,99807 g/mL;
Larutan Na Lauril Sulfat 0,01% = 1,001 g/mL; Larutan na lauril sulfat 0,05% =
0,97 g/mL; larutan na lauril sulfat 0,1% = 0,97 g/mL; larutan parafin cair 0,80
g/mL. Paraffin cair mempunyai berat terkecil karena berat jenis paraffin cair
lebih kecil dari air. Paraffin cair mempunyai ikatan antar molekul lemah
sehingga walaupun konsentrasi paraffin lebih kental akan tetapi
kerapatannya paling kecil dan tegangan muka paraffin juga yang paling kecil
dibandingkan cairan yang lainnya yang digunakan dalam percobaan. Hasilnya
dapat diketahui bahwa semakin besar atau tinggi konsentrasi suatu zat maka
kerapatannya justru semakin kecil. Dapat disimpulkan bahwa konsentrasi
suatu zat sebanding dengan kerapatan dan berbanding terbalik dengan
tegangan muka.
Berdasarkan tegangan muka larutan Na Lauril Sulfat 0,01%; 0,05%; 0,1%;
dan paraffin cair merupakan surfaktan karena tegangan permukaannya lebih
kecil dari pada tegangan muka aquades yaitu Na Lauril sulfat 0,01% tegangan
mukanya 0,3185 dyne/cm; Na Lauril Sulfat 0,05% tegangan mukanya
0,33271 dyne/cm; Na Lauril Sulfat 0,1% tegangan mukanya 0,14259
dyne/cm; dan paraffin cair tegangan mukanya 0,098 dyne/cm yang mana
lebih kecil dari tegangan muka aquades sebesar 0,073 dyne/cm.
F. Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
Tegangan permukaan adalah gaya persatuan panjang yang harus
diberikan sejajar dengan permukaan. Semakin besar atau tinggi
konsentrasi suatu zat maka kerapatannya semakin kecil.
Berdasarkan tegangan muka larutan Na Lauril sulfat 0,01%
tegangan mukanya 0,3185 dyne/cm; Na Lauril Sulfat 0,05%
tegangan mukanya 0,33271 dyne/cm; Na Lauril Sulfat 0,1%
tegangan mukanya 0,14259 dyne/cm; dan paraffin cair tegangan
mukanya 0,098 dyne/cm.
Terimakasih..

Anda mungkin juga menyukai