Anda di halaman 1dari 5

Nama : Fika Vidya Pramaysella

Kelas : Pra Apoteker 8


Mata Kuliah : Praktikum Farmasi Fisika
Dosen Pengampu : apt. Purwati, M. Farm

Tegangan Permukaan
Kerjakan tugas dibawah ini
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan:
a. Tegangan permukaan
Jawab :
Tegangan permukaan adalah gaya atau tarikan ke bawah yang menyebabkan permukaan
cairan berkontraksi dan benda dalam keadaan tegang. Hal ini disebabkan oleh gaya-
gaya tarik yang tidak seimbang pada antar muka cairan.

2. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan permukaan


Jawab :
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tegangan permukaan, yaitu :
a. Elektrolit
Adanya elektrolit dapat menyebabkan kenaikan tegangan permukaan,sehingga disebut
juga negative surface activity.
b. Temperatur
Tegangan permukaan cairan menurun dengan naiknya temperatur dan bernilai nol pada
temperatur kritis.
c. Tekanan
Tegangan permukaan cairan berbanding lurus dengan tekanan,sehingga jika tekanan
naik maka tegangan permukaan cairan tersebut juga meningkat dan sebaliknya jika
tekanan menurun maka tegangan permukaan cairan juga turun.
d. Zat terlarut
Adanya penambahan zat terlarut ke dalam suatu larutan dapat menurunkan tegangan
permukaan larutan tersebut karena zat terlarut menurunkan besarnya energi Gibbs yang
berdampak pada menurunnya tegangan permukaan.
e. Luas permukaan bidang
Besarnya tegangan permukaan berbanding terbalik dengan luas permukaan bidang,
maka semakin luas permukaan bidang menyebabkan tegangan permukaan menurun.
f. Konsentrasi
Semakin besar konsentrasi maka nilai tegangan permukaan juga semakin besar,
demikian pula sebaliknya bila konsentrasi menurun maka tegangan permukaan cairan
juga menurun.
g. Densitas Densitas
Berhubungan lurus dengan tegangan permukaan suatu cairan sehingga semakin besar
densitas tegangan permukaan cairan tersebut juga semakin besar

3. Jelaskan metode apa saja yang dapat digunakan dalam pengukuran tegangan
permukaan
Jawab :
Penentuan tegangan permukaan dibedakan menjadi dua, yaitu metode dinamis dan statis.
Adapun contoh penentuan tegangan permukaan tersebut adalah :
a. Penentuan tegangan permukaan dengan metode statis :
1. Kenaikan kapiler
Metode kenaikan pipa kapiler merupakan metode bila suatu pipa kapiler dimasukkan
kedalam cairan yang membasahi dinding maka cairan akan naik kedalam kapiler
karena adanya tegangan muka.
2. Sessile drop
Teknik pengukuran sudut kontak yang populer digunakan adalah dengan melakukan
pengukuran langsung perpotongan sudut antara kontak tiga fasa pada kontur tetesan
cairan.
3. Pendant drop
Adalah metode yang sangat luas dipakai, yang hanya membutuhkan sejumlah kecil
cairan dan bisa dipakai kesituasi pengukuran yang sulit secara eksperimen pada suhu
tinggi ataupun dengan bahan reaktif. Dengan peralatan optik yang baik, itu baik
untuk persepuluhan persen.
4. Berat tetes
Metode ini dengan cara memasukkan cairan yang akan ditentukan tegangan
permukaannya ke dalam suatu tabung dengan volume tertentu. Kemudian disediakan
tabung lainnya yang dihubungkan dengn pompa sehingga terdapat tetes air yang
melewati kapiler. Lalu dibiarkan menetes hingga tanda tertentu. Penentuan tegangan
muka dengan metode tetes ini didasarkan pada banyaknya tetes dalam 1 mL.
5. Tekanan gelembung maksimum
Metode ini didasari pada tegangan muka sama dengan tegangan maksimum
dikurangi gaya yang menekan gas keluar. Metode tekanan maksimum gelembung ,
bagian penting dari metode ini adalah penentuan maksimum gelembung yang bisa
diketahui dengan keluarnya gelembung udara pada ujung pipa yang dicelupkan
kedalam cairan. Karena kenaikan tekanan udara yang sedikit, maka gelembung akan
pecah dengan jari-jari mulut pipa. Apabila jari-jari gelembung sama dengan jari-jari
mulut pipa akibatnya tegangan udara dalam pipa akan mencapai maksimun. Dengan
menyamakan tekanan-tekanan yang bekerja pada bejana dan manometer dalam
keadaan seimbang.
b. Penentuan tegangan permukaan dengan metode dinamis :
1. Gelombang kapiler
Metode kenaikan pipa kapiler merupakan metode bila suatu pipa kapiler dimasukkan
kedalam cairan yang membasahi dinding maka cairan akan naik kedalam kapiler
karena adanya tegangan muka. Kenaikan cairan sampai suhu tinggi tertentu sehingga
terjadi keseimbangan antara gaya keatas dan kebawah.
2. Cincin Du Nouy
Bisa digunakan untuk mengukur tegangan permukaan ataupun tegangan antarmuka.
Prinsip dari alat ini adalah gaya yang diperlukan untuk melepaskan suatu cincin
platina iridium yang dicelupkan pada permukaan sebanding dengan tegangan
permukaan atau tegangan antarmuka dari cairan tersebut
3. Drop Weight
Digunakan untuk mengukur tegangan permukaan cairan-udara dan antarmuka cair-
cair, yaitu dengan mengukur berat per tetesan yang jatuh. Tetesan adalah sejumlah
kecil volume zat cair, yang secara keseluruhan atau hampir keseluruhan dikelilingi
oleh permukaan bebas.
4. Plat Wilhelmy
Metode ini didasarkan pada gaya yang diperlukan untuk menarik pelat tipis dari
permukaan cairan. Pelat digantung pada salah satu lengan neraca dan dimasukkan
kedalam cairan yang akan diselidiki. Besarnya gaya tarik pada neraca yang
digunakan untuk melepas pelat dari permukaan cairan dicatat.
5. Spinning drop
Merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengukur tegangan antarmuka .
Pengukuran dilakukan dalam tabung horizontal berputar yang berisi cairan padat.
Setetes cairan kurang padat atau gelembung gas ditempatkan di dalam cairan.

4. Hitung tegangan permukaan dalam dyene/cm dari data berikut :


Diketahui jari-jari kapiler 0,5 mm
Gravitasi 9,8 m/s2 = 980 cm/ s2 Volume
Piknometer 25 ml
No Sampel Berat Berat Tinggi Berat Tegangan
Piknometer Piknometer kenaikan Jenis Permukaa
kosong + sampel (mm) (g/cm3) n
(gram) (gram) (dyene/cm)
1 Aquades 36,15 58,45 15 1 36,75
2 Etanol 96% 36,15 59,48 20 1,046 51,254
3 Propilenglikol 36,15 58,83 16 1,017 39,8664
4 Gliserin 36,15 59,78 21 1,059 54,4855
Rumus : γ= ½ r.h.ρ.g
Keterangan :
r = jari-jari kapiler (cm)
h = tinggi permukaan (cm)
ρ = berat jenis (g/cm3)
g = gravitasi (cm/s2)
Jawab :
r = 0,5 mm = 0,05 cm
h = Aquades = 15 mm = 1,5 cm
Etanol 96% = 20 mm = 2 cm
Propilenglikol = 16 mm = 1,6 cm
Gliserin = 21 mm = 2,1 cm
Kerapatan = Aquades = 58,45 g – 36,15 g = 0,892 g/ml
25 ml
Etanol 96% = 59,48 g – 36,15 g = 0,9332 g/ml
25 ml
Propilenglikol = 58,83 g – 36,15 g = 0,9072 g/ml
25 ml
Gliserin = 59,78 g – 36,15 g = 0,9452 g/ml
25 ml
Berat jenis = Aquades = 0,892 g/ml = 1 g/cm3
0,892 g/ml
Etanol 96% = 0,9332 g/ml = 1,046 g/cm3
0,892 g/ml
Propilenglikol = 0,9072 g/ml = 1,017 g/cm3
0,892 g/ml
Gliserin = 0,9452 g/ml = 1,059 g/cm3
0,892 g/ml
g = 980 cm/s2

Tegangan Permukaan : γ= ½ r.h.ρ.g


Aquades = ½ x 0,05 cm x 1,5 cm x 1 g/cm3 x 980 cm/s2
= 36,75 dyene/cm

Etanol 96% = ½ x 0,05 cm x 2 cm x 1,046 g/cm3 x 980 cm/s2


= 51,254 dyene/cm

Propilenglikol = ½ x 0,05 cm x 1,6 cm x 1,017 g/cm3 x 980 cm/s2


= 39,8664 dyene/cm

Gliserin = ½ x 0,05 cm x 2,1 cm x 1,059 g/cm3 x 980 cm/s2


= 54,4855 dyene/cm

Anda mungkin juga menyukai